Panduan Penulisan Karya Ilmiah 23 Ok
Panduan Penulisan Karya Ilmiah 23 Ok
Panduan Penulisan Karya Ilmiah 23 Ok
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan panduan
penulisan Karya Ilmiah untuk kalangan Peserta didik dan guru SMA Katolik Frateran
Ndao.
Buku panduan ini diterbitkan untuk menjadi panduan bagi peserta didik dan
guru pembimbing dalam penulisan karya ilmiah agar tidak menimbulkan perbedaan
pandangan/persepsi antara peserta didik dan guru, baik mengenai isi maupun teknik
penulisannya. Dengan demikian panduan yang diterbitkan oleh SMA Katolik Frateran
Ndao menjadi satu-satunya panduan yang digunakan.
Kami menyadari bahwa buku panduan ini masih banyak kekurangan, baik
bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat diharapkan. Kepada pihak yang turut membantu dalam
penyusunan panduan ini, terutama Tim Penyusun Karya Ilmiah SMA Katolik Frateran
Ndao, baik langsung, maupun tidak langsung, kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
BAB I
Tabel I
Komposisi Penduduk
Provinsi Nusa Tenggara Timur 2023
Sumber : BPS
3. Gambar
Gambar diberi nomor urut angka Arab di bawah gambar.
Gambar.....
Peta Daerah Kabupaten.....
Sumber.....
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia atau
yang serupa ditulis dengan angka Arab di dalam kurung (___) dan
ditempatkan di atas
H2 SOu + 2 NQOH Na2SO4 + 2H2O (3)
Kegiatan dalam rangka penulisan karya ilmiah (bagi siswa kelas XII) atas
bagian usulan proposal penelitian.
A. Prosedur Usulan Proposal Penelitian
Prosedur Usulan Proposal Penelitian sebagai berikut:
1. Peserta didik mengikuti bimbingan penulisan Karya Ilmiah dan mengajukan
judul kepada guru pembimbing.
2. Peserta didik dinyatakan lulus Seminar Proposal apabila draf proposal
disetujui untuk diseminarkan oleh guru pembimbing.
3. Draf Proposal terdiri atas bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
bab I : Pendahuluan
bab II : Landasan teori
bab III : Metodologi penelitian
4. Seminar dilaksanakan oleh guru pendamping, satu orang dosen undangan dan
paling sedikit 10 orang peserta didik. Adapun tujuannya agar peserta didik
pengusul mendapat masukan untuk melengkapi proposal penelitiannya.
5. Peserta didik mengajukan proposal penelitian hasil perbaikan tersebut kepada
guru pembimbing untuk dilanjutkan menjadi usulan Karya ilmiah. Adapun
proposal penelitian terdiri atas bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
B. Sistematika Draf Proposal Penelitian
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
Halaman ini memuat judul penelitian, maksud penelitian, lambang SMA
Katolik Frateran Ndao, nama dan nomor siwa-siswi serta waktu pengajuan.
a) Lambang Mardi Wiyata; dibuat berbentuk segi lima simetris tiap sisi 2,5 cm.
b) Judul penelitian; dibuat singkat dan jelas, menunjukkan masalah yang akan
diteliti dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam judul
maksimal 20 (dua puluh) kata.
c) Maksud usulan penelitian; memuat pernyataan tujuan dibuatnya usulan
penelitian,
yang diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan lulus sekolah menengah
atas.
d) Nama dan Nomor Siswa Nasional; nama ditulis lengkap, nomor siswa ditulis
lengkap di bawah nama siswa.
b. Halaman Judul
Sama halnya dengan halaman sampul.
c. Halaman Pengesahan
Memuat nama dan tanda tangan guru pembimbing, dan kepala sekolah.
d. Kata Pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud karya ilmiah/tugas
akhir dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak.
e. Daftar Isi
Memberikan gambaran secara menyeluruh tentang karya ilmiah serta petunjuk
tentang bab atau subbab. Dalam daftar isi, tertera urutan judul bab, judul subbab
disertai dengan nomor halamannya.
f. Daftar Tabel
Jika terdapat tabel, perlu adanya daftar tabel yang memuat urutan nomor dan
judul tabel disertai dengan nomor halamannya.
g. Daftar Gambar (sama dengan daftar tabel)
h. Daftar Lampiran (sama dengan daftar tabel)
Contoh Cover Draf Proposal Karya Ilmiah
Judul
Judul
Karya Ilmiah
diajukan sebagai salah satu persyaratan Lulus
Nama:
Nis:
SEKOLAH MENENGAH ATAS KATOLIK FRATERAN NDAO
2023
2. Bagian Utama
Bagian ini memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, atau dasar pemikiran teoretis,
kerangka konsep atau model penelitian (untuk penelitian sosial), hipotesis
(jika ada) atau keterangan empiris, metode penelitian, jadwal penelitian, dan
daftar pustaka.
a. Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian meliputi rumusan masalah, keaslian penelitian,
dan urgensi (kepentingan) penelitian.
1. Rumusan masalah, menjelaskan mengenai alasan-alasan pentingnya
dilakukannya penelitian dan kedudukannya dalam permasalahan yang
lebih luas dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
2. Keaslian penelitian, dikemukakan dengan pernyataan bahwa
permasalahan yang diteliti belum pernah ada kalaupun ada harus
dinyatakan dengan tugas perbedaan penelitian yang akan dilakukan
dengan penelitian yang sudah ada.
3. Urgensi (kepentingan) penelitian adalah pernyataan pentingnya
penelitian bagi perkembangan bidang ilmu yang bersangkutan dan
kemampuan hasil penelitian dalam memecahkan permasalahan.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dinyatakan secara spesifik dan sejalan dengan perumusan
masalah yang dikemukakan.
c. Tinjauan Pustaka.
Tinjauan pustaka berisi telaah atau kajian mengenai hasil penelitian
terdahulu. Uraian dijelaskan dengan sistematik mengenai kekurangan atau
kelemahan hasil penelitian terdahulu. Fakta yang diambil langsung dari
sumber aslinya. diulas dengan jelas.
d. Landasan Teori atau Dasar Pemikiran Teoritis
Landasan teori disusun berdasarkan tinjauan pustaka sebagai dasar
justifikasi pemecahan masalah danm digunakan sebagai dasar kerangka
konsep, atau model penelitian dan hipotesis. Landasan teori dapat berupa
uraian kualitatif, atau model matematis, atau kerangka konsep atau model
penelitian yang berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
e. Kerangka Konsep atau Model Penelitian (Penelitian Sosial)
Kerangka konsep adalah bagian dari kerangka teori yang mendukung
penelitian. Kerangka konsep disajikan dalam bentuk bagan yang berisi
konstruk atau variabel-variabel penelitian (inklusi dan eksklusi).
f. Hipotesis (jika ada)
Hipotesis adalah pernyataan singkat dan jelas yang merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, ditegakkan/dibuat
berdasar landasan teori atau kerangka konsep atau model penelitian yang
masih harus dibutuhkan. Hipotesis ini bukan merupakan hipotesis statistik.
g. Keterampilan Empirik (jika tidak ada hipotesis)
Keterampilan empirik adalah keterampilan atau data yang diharapkan dapat
diperoleh dari penelitian. Keterampilan empirik diperlukan apabila
penelitian bersifat eksploratif/deskriptif, sehingga tidak dapat dirumuskan
hipotesisnya.
h. Metode Penelitian
Metode penelitian memuat; bahan subjek atau materi, peralatan, jalannya
penelitian, variabel, dan definisi operasional variabel, serta analisis.
1) Bahan, objek, atau materi penelitian dapat berupa bahan, populasi atau
sampel yang dijelaskan secara detail mengenai spesifikasi dan sifatnya.
2) Peralatan, dijelaskan secara detail peralatan yang diperlukan lengkap
dengan gambar (jika diperlukan). Untuk penelitian sosial, peralatan
dapat berupa kuisioner atau pedoman wawancara atau instrumen yang
distandarkan.
3) Jalannya penelitian, uraian tentang metode yang akan digunakan dan cara
pengumpulan data dan metode penentuan sampel yang digunakan.
4) Variabel adalah uraian jelas tentang variabel penelitian yang meliputi
variabel bebas, variabel terkendali, variabel bergantung pada penelitian
sosial meliputi variabel bebas, variabel terikat, variabel terkendali serta
variabel mediasi dan variabel modevasi (jika ada).
5) Definisi operasional variabel menjelaskan secara teknis dan spesifik dari
variabel-variabel yang akan diteliti.
6) Analisis diuraikan mengenai cara menganalisis hasil penelitian yang
dapat berupa model, statistik, persamaan-persamaan yang sesuai untuk
jawaban tujuan penelitia
i. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan perincian kegiatan penelitian disertai
dengan rencana waktu (dalam bentuk tabel).
j. Daftar Pustaka
Referensi yang digunakan dalam usulan penelitian disusun ke bawah
berdasarkan abjad penulis pertama (American Psychological
Association). Hal ini dapat dilihat contoh Daftar Pustaka di bawah ini.
Format:
Nama terakhir penulis, Inisial Nama Pertama. (Tahun terbit). Judul Buku.
Informasi tambahan. Kota diterbitkan: Nama Penerbit.
Contoh:
Allen, T. (1974). Vanishing wildlife of North America. Washington, D.C.:
National Geographic Society.
Boorstin, D. (1992). The creators: A history of the heroes of the
imagination. New York: Random House.
Nicol, A. M., & Pexman, P. M. (1999). Presenting your findings: A
practical guide for creating tables. Washington, DC: American
Psychological Association.
Searles, B., & Last, M. (1979). A reader’s guide to science fiction. New
York: Facts on File, Inc.
Toomer, J. (1988). Cane. Ed. Darwin T. Turner. New York: Norton.
BAB III
A. Penelitian Kuantitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian/Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis (jika ada)
D. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
B. Penelitian Kualitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Teknik Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pencatatan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
B. Pengolahan Data
C. Interpretasi Data
D. Hasil Wawancara
E. Hasil Observasi
F. Hasil Tes dan Pengumpulan Data Lainnya
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
C. Penelitian Ekonomi
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian/Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis (jika ada)
D. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
D. Penelitian Sejarah
Penelitian Kuantitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rerumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian/Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis (jika ada)
D. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Penelitian Kualitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Teknik Penelitian
C. Fokus dan Subfokus Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pencatatan Data
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahaan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Informasi Penelitian
B. Deskripsi Temuan Penelitian
C. Penafsiran dan Uraian Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB IV
Sebagain bentuk panduan kepada para peneliti dalam penulisan karya ilmiah
berikut merupakan contoh format penelitian karya ilmiah.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan pada hakikatnya bab perkenalan. Bab Pendahuluan terdiri
atas subbab.
1. Latar Belakang Penelitian
Penulis harus dapat memberikan latar belakang mengenai topik atau
isu yang akan diteliti sesuai dengan situasi kondisi kekinian. Penulis harus
memposisikan topik yang akan diteliti dalam konteks yang lebih luas dan
mampu menyatakan adanya kekosongan yang perlu diisi. Pada bagian ini
ditampilkan secara ringkas hasil penelusuran literatur terkait dengan teori dan
temuan penelitian sebelumnya.
2. Perumusan Masalah Penelitian
Perumusan masalah penelitian memuat identifikasi yang spesifik
mengenai apa yang akan diteliti. Perumusan masalah penelitian lazim ditulis
dalam bentuk pertanyaan penelitian. Jumlah pertanyaan dibuat sesuai dengan
sifat dan kompleksitas penelitian. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif
biasanya mengidentifikasikan pola yang akan dicari, yakni
a. Apakah sebatas untuk mengetahui bagaimana variabel tersebut dalam
sebuah populasi;
b. Mencari hubungan antarvariabel satu dengan yang lain, atau
c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan sebab akibat antar satu variabel
dengan variabel yang lain.
3. Tujuan Penelitian
Penulis dapat mengidentifikasi tujuan umum dan tujuan khusus penelitian.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, penulis dapat
menyampaikan hipotesis, karena pada dasarnya hipotesis penelitian adalah
apa yang ingin diuji. Atau dengan kata lain, tujuan penelitian diarahkan untuk
menguji hipotesis.
4. Manfaat Penelitian
Bagian ini akan memberi gambaran mengenai nilai lebih atau adanya
kontribusi dari hasil penelitian. Ada beberapa aspek dari manfaat, yaitu:
a. Manfaat dari segi teori. (Mengatakan apa yang belum atau kurang diteliti
dalam kajian pustaka).
b. Manfaat dari segi kebijakan. (Seringnya masalah yang dikaji muncul dan
berapa kritisnya masalah atau dampak yang ditimbulkannya).
c. Manfaat dari segi praktik. (Memberi gambaran bahwa hasil penelitian
dapat memberikan alternatif sudut pandang atau dapat memecahkan
masalah spesifik tertentu). Dan
d. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial (Peneliti bisa dikatakan segi alat
untuk memberikan pemecahan pengalaman hidup).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORETIS
Kajian pustaka/landasan teoretis dalam karya ilmiah memberikan kontak yang
jelas terhadap topik yang diangkat dalam penelitian. Pada prinsipnya, kajian
pustaka berisikan hal-hal sebagai berikut.
1. Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model- model, dan
bahkan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.
2. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk
prosedur, subjek dan temuannya.
3. Posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Selanjutnya, pada bagian ini peneliti membandingkan, men- gontraskan, dan
memosisikan kedudukan setiap penelitian yang dikaji melalui pengaitan
dengan masalah yang sedang diteliti. Pada bagian ini pula, penulis/ peneliti
menjelaskan posisi/ pendiriannya disertai dengan alasan-alasan yang logis.
Dengan kata lain, penulis menampilkan mengapa dan bagaimana teori dan
hasil penelitian dilakukan digunakan oleh peneliti.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penulis dapat mengarahkan pembaca untuk mengetahui rancangan alur
penelitiannya, mulai dari pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang
digunakan, tahapan pengumpulan data, hingga langkah-langkah analisis yang dijalankan.
Kecenderungan akar pemaparan metode penelitian untuk Karya Ilmiah menggunakan
pendekatan kuantitatif (terutama untuk survei dan eksperimen) yang dikutip dari Criswell
(2009).
1. Desain penelitian
Penulis menyampaikan perihal penelitiannya, termasuk kategori survei deskriptif dan
korelasional), kategori eksperimental, bahkan lebih jelas jenis disain spesifik yang
digunakan. (misalnya; metode eksperimental; true eksperimental atau quasi
eksperimental).
2. Partisipan
Pada bagian ini, penulis/peneliti menjelaskan partisipan yang terlibat dalam
penelitian; jumlah, karakteristik yang spesifik, dan dasar pertimbangan pemilihannya.
3. Populasi dan sampel
Pemilihan dan penentuan partisipan pada dasarnya melalui cara penentuan sampel
dari populasi, dalam hal ini peneliti memaparkan dengan jelas. Karena tidak semua
penelitian melibatkan manusia, untuk bidang ilmu tersebut, teknik sampling juga
dapat dilakukan, misalnya, untuk hewan, benda , atau hal tertentu.
4. Instrumen penelitian
Penulis menyampaikan secara terperinci mengenai instrumen/alat pengumpul data
yang digunakan dalam penelitian. Instrumen dapat berupa angket, catatan observasi,
atau soal tes. Penjelasan secara rinci mulai dari jenis instrumen, sumber instrumen,
pengecekan validitas, reabilitas, serta teknik penggunaannya.
5. Prosedur Penelitian
Memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian, terutama masalah disain
penelitian yang dioperasionalkan secara nyata, jenis penelitian eksperimental, skema
atau alur penelitian yang dapat disertai notasi secara terperinci.
6. Analisis data
Secara khusus, jenis analisis statistik beserta jenis software yang digunakan
disampaikan. Statistik deskriptif dan inferensial yang mungkin dibahas dan
dihasilkan, disampaikan beserta langkah pemaknaan hasil temuannya. Sementara
penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, relatif lebih sederhana (Creswell,
2011) yang berisikan:
1. Disain penelitian
Bagian ini menjelaskan disain penelitian yang digunakan dengan menyebut, bila
memungkinkan, label khusus yang masuk kategori desain penelitian kuantitatif.
2. Partisipan dan tempat penelitian
Pada bagian ini dimunculkan penelitian yang melibatkan subjek manusia sebagai
sumber pengumpulan datanya. Pertimbangan memilih partisipan, tempat
penelitian perlu dipaparkan dengan jelas.
3. Pengumpulan data
Peneliti menjelaskan secara terperinci jenis data yang diperlukan, instrumen yang
digunakan dan tahapan teknis pengumpulan datanya. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu instrumen dalam rangka
triangulasi untuk meningkatkan kualitas dan reabilitas data. Demikian juga,
pemilihan partisipan dan tempat penelitian perlu dipaparkan.
4. Analisis data
Peneliti/ penulis harus mampu menjelaskan penerapan kerangka tersebut dalam
menganalisis data yang diperoleh agar dapat menghasilkan temuan untuk
menjawab pertanyaan peneliti. Secara umum, dalam alur analisis data kualitatif,
peneliti dapat berbicara banyak mengenai langkah identifikasi, kategori,
kodefikasi, reduksi, pemetaan pola, dan sistesis dari hasil pelaksanaan rangkaian
tahapan tersebut.
5. Isu etik
Bagian ini bersifat opsional, peneliti melibatkan manusia sebagai subjek
penelitiannya. Penulis/ peneliti mampu menjelaskan bahwa penelitiannya tidak
menimbulkan dampak negatif secara fisik ataupun nonfisik dan menjelaskan
prosedur penanganan isu.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan serta penutup/ simpulan akan diarahkan seperti
berikut. Ada dua hal utama, yakni:
a. Hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai
kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan perumusan masalah penelitian.
b. Pembahasan hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Pemaparan hasil penelitian beserta pembahasannya bisa dengan pola nontematik
atau bisa juga dengan tematik. Cara nontematik adalah cara pemaparan temuan dan
pembahasan yang dipisahkan, sementara cara tematik, yakni setiap temuan dibahas
secara langsung sebelum maju ke temuan berikutnya. Berikut ini dibedakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Penyajian penelitian kuantitatif menurut American
Psychological Association (2010) pada dasarnya memiliki beberapa tujuan.
a. Eksplorasi; penyajian data ditujukan untuk memahami yang ada di dalam data
tersebut.
b. Komunikasi; bahwa data tersebut telah dimaknai dan akan disampaikan kepada
pembaca.
c. Kalkulasi; bahwa data dapat digunakan untuk memperkirakan nilai- nilai statistik
untuk pemaknaan lebih lanjut.
d. Penyimpanan; bahwa data tersebut digunakan untuk keperluan pembahasan dan
analisis lanjutan.
e. Dekorasi; bahwa penyajian data memang ditujukan untuk menarik perhatian
pembaca dan membuatnya menarik secara visual.
Pada bagian pembahasan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
a. melihat kembali pernyataan penelitian peserta hipotesis yang telah
dirumuskan,
b. melakukan pengaitan hasil temuan dengan kajian pustaka yang relevan yang
telah ditulis sebelumnya,
c. melakukan evaluasi terhadap potensi kelemahan penelitian.
Beberapa contoh redaksi inti pembahasan temuan penelitian kuantitatif dalam
menjawab pertanyaan penelitian, seperti contoh berikut:
a. Terdapat hubungan negatif yang kuat antara waktu menonton TV dengan H yang
diperoleh r(35)=–,87. P<,0,5. (untuk menyatakan korelasi)
b. Ada perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode
penilaian grap project based assessment (x=87,5) dengan kelas yang
menggunakan individual repot assessment (x=60,3), ≠ t (42) = 34,7, p<, 0,5,
(untuk menyatakan hasil eksperimen)
Sementara itu, pemaparan temuan dan pembahasan pada penelitian kuantitatif,
peneliti menyampaikan hasil analisis data dan mengevaluasi temuan utama yang
dihasilkan dari analisis data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian yang
diajukan.
Dalam membahas data, baik kuantitatif maupun kualitatif, ada beberapa tahap
yang harus dilakukan:
a. Menjelaskan kesanggupan data bisa menjawab pertanyaan penelitian,
b. Membuat pertanyaan simpulan,
c. Membahas atau mendiskusikan data dengan menghubungkan dengan teori dan
implikasi hasil penelitian (kalau memungkinkan).
Dalam hal pengorganisasiannya, struktur organisasi atau elemen yang biasanya
ada dalam pembahasan data dapat berupa:
a. Latar belakang penelitian (informasi mengenai latar belakang penelitian),
b. Pernyataan hasil penelitian,
c. Hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan,
d. Referensi terhadap penelitian sebelumnya,
e. Penjelasan mengenai hasil penelitian yang tidak diharapkan,
f. Pemberian contoh yakni contoh untuk mendukung penjelasan yang diberikan.
Pada bagian pembahasan, peneliti/penulis perlu kembali pada kajian pustaka
untuk memahami temuan penelitian dan mencari bukti yang mengonfirmasi atau
mungkin bertentangan dengan data atau hasil penelitian yang ada.
BAB V
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Buku
American Psychological Association, (2010) Publication Manual of the American
Psychological Association (edisi keenam), Washington: American
Psychological Association.
Arifin, E. Zaenal. (2008). Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo.
Gaffar, M. F. (2012). Dinamika Pendidikan Nasional. Bandung: UPI Press.
Kasradinata, S. (2012). Isu-isu Pendidikan: Antara Harapan dan Kenyataan.
Bandung: UPI Press.
Weber-Wulff.D. (2014). False fathers: A Perspective on Academic Plagiasism.
Heidelberg: Springer.
Peraturan Perundangan:
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Persiapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Ilmu
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat
dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tKarya Tulis
Ilmiah ini, terutama kepada
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan,
baik bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak akan penulis terima dengan tangan terbuka
serta sangat diharapkan. Semoga kehadiran tesis ini memenuhi sasarannya.
Peneliti
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................. ii
A. Simpulan ................................................................... 60
B. Saran .......................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
BAB VI
Pada bagian berikut didaftar juga kata yang sering digunakan oleh penulis
Karya Ilmiah
Bentuk Baku Bentuk tidak baku
simpulan kesimpulan
putusan keputusan
permukiman kumuh pemukiman kumuh
sesuai dengan aturan sesuai aturan
jadwal jadual
b. Pemakaian Huruf Kapital
Masih banyak naskah yang menggunakan huruf kapital bukan pada
tempatnya.
Misalnya: Kata-kata seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas,
Internasional, Asing, Agama, Surga, dan Akhirat yang sering ditulis dengan
huruf awal kapital, seharusnya dituliskan dengan huruf awal kecil saja karena
tidak diikuti nama, menjadi sekolah dasar, sekolah menengah atas,
internasional, asing, agama, surga, dan akhirat. Sebaliknya, ada kata-kata
yang seharusnya ditulis dengan huruf awal kapital, seperti Undang-undang
dasar 1945 dan Badan usaha milik Negara. Seharusnya, kata-kata tersebut
ditulis dengan huruf-huruf awal kapital pada setiap kata karena merupakan
nama dokumen resmi dan nama diri. Penulisan yang benar adalah Undang-
undang Dasar 1945 dan Badan Usaha Milik Negara.
c. Penulisan di sebagai Kata Depan
Kata di yang berfungsi sebagai kata depan harus dituliskan terpisah
dari kata yang mengikutinya. Biasanya, di jenis ini berfungsi menyatakan arah
atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan di mana. Misalnya: Di
mana anak itu bermain? Jawabannya: Di halaman.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
di sekolah disekolah
di atas diatas
di dalamnya didalamnya
di dunia didunia
di tempat berbeda ditempat berbeda
di samping disamping
di berbagai jenjang diberbagai jenjang
di satu sisi disatu sisi
di pihak lain dipihak sisi
di mana dimana
d. Penulisan di sebagai Awalan
Imbuhan di- yang berfungsi sebagai awalan dituliskan serangkai
dengan kata yang mengiringinya, baik di- yang ditambah kata dasar maupun
di- yang ditambah kata berimbuhan. Pada umumnya, kata kerja pasif yang
berawalan pasif di- dapat diubah menjadi kata kerja aktif yang berawalan me-.
Misalnya: dilempar berlawanan dengan melempar; ditulis berlawanan dengan
menulis.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
diharapkan di harapkan
dipengaruhi di pengaruhi
digunakan di gunakan
disebabkan oleh di sebabkan oleh
diberikan di berikan
ditawarkan di tawarkan
dikehendaki di kehendaki
direalisasikan di realisasikan
dilepaskan di lepaskan
dinyatakan di nyatakan
ditemukan di temukan
diselenggarakan di selenggarakan
e. Penulisan ke sebagai Kata Depan
Ke dituliskan terpisah jika berfungsi sebagai kata depan. Ke yang
berfungsi sebagai kata depan, biasanya menyatakan arah atau tujuan dan
merupakan jawaban atas pertanyaan ke mana. Misalnya: ke sana, ke pinggir,
ke atas, ke sini, ke samping, ke bawah, ke situ, ke sisi, dan ke udara.
Sebagai patokan kita, ke yang dituliskan terpisah dari kata yang
mengiringinya jika kata-kata itu dapat dideretkan dengan kata-kata yang
didahului kata di dan dari. Misalnya, ke sana, di sana, dari sana, ke atas, di
atas, dari atas, ke kecamatan, di kecamatan, dan dari kecamatan.
f. Penulisan ke sebagai Awalan
Ke- sebagai awalan yang tidak menunjukkan arah atau tujuan harus
dituliskan serangkai dengan kata yang mengiringinya. Misalnya: ketua,
kehujanan, kehendak, kedinginan, dan kekasih.
g. Peluluhan Bunyi k, p, s, t
Di dalam naskah Karaya Ilmiah sering dijumpai pembentukan kata
yang tidak tepat. Salah satu kaidah bahasa Indonesia menyatakan bahwa jika
kata dasar berbunyi awal /k/, /p/, /s/, /t/ ditambah imbuhan meng-, meng- …-
kan, meng- …-I, peng-, atau peng-…-an, bunyi /k/, /p/, /s/, /t/, itu harus luluh
atau lebur menjadi bunyi sengau. Kaidah itu berlaku juga bagi kata-kata yang
berasal dari bahasa asing yang sekarang sudah menjadi warga kosakata bahasa
Indonesia.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
mengalkulasikan mengkalkulasikan
mengambinghitamkan mengkambinghitamkan
mengultuskan mengkultuskan
memesona mempesona
menerjemahkan menterjemahkan
manahapkan mentahapkan
menyukseskan mensukseskan
menargetkan mentargetkan
menyuplai (memasok) mensuplai
menyurvei mensurvei
mengomunikasikan mengkomunikasikan
memublikasikan mempublikasikan
mengoordinasi mengkoordinasi, mengkoordinir
menaati mentaati
memengaruhi mempengaruhi
Demikian juga, bunyi /k/, /p/, /s/, /t/ harus luluh jika diberi imbuhan
peng- atau peng-…-an.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
Penafsiran pentafsiran
penahapan pentahapan
penargetan pentargetan
penerjemahan penterjemahan
penyurvei pensurvei
penyuksesan pensuksesan
penyuplai (pemasok) pensuplai (pempasok)
penyabotan pensabotan
pengultusan pengkultusan
Kaidah di atas tidak berlaku bagi kata-kata serapan yang bunyi awal
katanya berupa gugus konsonan, seperti sp, tr, kl, dan kr. Misalnya: sponsor
menjadi mensponsori atau pensponsoran traktor menjadi mentraktor atau
pentraktoran. klasifikasi menjadi mengklasifikasi atau pengklasifikasian kritik
menjadi mengkritik atau pengkritikan kristal menjadi mengkristal atau
pengkristalan
B. Kalimat Efektif
Kalimat-kalimat yang disusun dalam karya tulis ilmiah, seperti skripsi, tugas
akhir dan tesis, haruslah kalimat yang efektif. Kalimat efektif ialah kalimat yang
mampu menimbulkan efek atau pengaruh kepada pembacanya. Kalimat dikatakan
berefek jika dapat mengungkapkan sesuatu dengan jelas serta dapat mewakili
gagasan atau pemikiran penulis secara tepat sehingga pendengar atau pembaca
dapat memahami isi kalimat tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan penulisnya.
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri khas, yaitu sepadan, paralel, hemat, cermat, dan
logis. Ciri-ciri itu dapat dijelaskan dengan contoh berikut.
1. Kesepadanan
Kalimat sepadan adalah kalimat yang seimbang antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kalimat dikatakan sepadan jika subjek dan
predikatnya jelas, atau subjek dan predikatnya dinyatakan secara eksplisit.
Subjek akan jelas jika sebelumnya tidak dicantumkan kata depan, seperti di,
dari, dalam, bagi, tentang, sebagai, padam kepada, daripada, dan untuk.
a) Dalam karya ilmiah ini akan membahasa pengaruh penguasaan diksi
dan penguasaan kalimat terhadap kemampuan menulis naskah drama
siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran Ndao di
Ende. (salah)
Perbaikannya: