Panduan Penulisan Karya Ilmiah 23 Ok

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

BUKU

PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH


PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan panduan
penulisan Karya Ilmiah untuk kalangan Peserta didik dan guru SMA Katolik Frateran
Ndao.

Buku panduan ini diterbitkan untuk menjadi panduan bagi peserta didik dan
guru pembimbing dalam penulisan karya ilmiah agar tidak menimbulkan perbedaan
pandangan/persepsi antara peserta didik dan guru, baik mengenai isi maupun teknik
penulisannya. Dengan demikian panduan yang diterbitkan oleh SMA Katolik Frateran
Ndao menjadi satu-satunya panduan yang digunakan.

Kami menyadari bahwa buku panduan ini masih banyak kekurangan, baik
bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat diharapkan. Kepada pihak yang turut membantu dalam
penyusunan panduan ini, terutama Tim Penyusun Karya Ilmiah SMA Katolik Frateran
Ndao, baik langsung, maupun tidak langsung, kami ucapkan terima kasih.

Tim Penyusun
BAB I

TATA CARA PENULISAN

Menulis draf proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian,


banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari format dan bentuk sampul, ukuran
kertas, pengetikan, penomoran, sampai pada penampilan tabel dan gambar. Panduan
penulisan karya iliah memberikan arahan, baik kepada mahasiswa dalam penulisan
usulan penelitian/proposal, penulisan laporan penelitian berupa karya ilmiah. Untuk
keseragaman, karya ilmiah, berikut diuraikan beberapa ketentuannya.
A. Sampul dan Ukuran Kertas
1. Sampul untuk usulan penelitian dibuat dari kertas buffalo, warna sampul usulan
penelitian adalahn biru muda. Tulisan pada sampul mencakup judul usulan
penelitian/tugas akhir dan Karya Ilmiah, maksud usulan penelitian karya ilmiah,
lambang Mardi Wiyata, nama dan nomor induk siswa, instansi yang dituju (SMA
Katolik Frateran Ndao) dan tahun penyelesaian. Usulan penelitian dilengkapi
dengan bulan pengajuan. Sampul harus berukuran A-4 (21,0 cm × 29,7).
2. Naskah ditulis dalam kertas HVS A-4 80 gram/m2 dan tidak bolak-balik. Naskah
dibuat dengan ukuran A-4 (21,0 cm × 29,7 cm).
B. Pengetikan
` Peraturan pengetikan mencakup, antara lain jenis huruf, bilangan dan satuan,
jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul,
subjudul, anak subjudul, header/footer, perincian ke bawah, dan peletakan simetris.
1. Jenis huruf
a. Huruf yang digunakan harus Times New Roman, ukuran (font) 12 pt untuk
keseluruhan naskah Karya Tulis Ilmiah, Judul dan Subjudul dapat ditulis
dengan font 14 pt cetak tebal. Tabel, gambar, dan rumus digunakan huruf font
10 pt.
b. Huruf miring, dipakai untuk penulisan bahasa asing dan nama spesies/ jenis.
2. Bilangan dan satuan
a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat harus huruf
(sepuluh, dua puluh lima dan seterusnya).
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma (,), bukan dengan titik (.) (Na Cl 20,5
mg).
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku, tanpa titik di belakangnya (m, g,
hg, kg).
3. Jarak baris
Jarak antara baris pertama dan baris kedua dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan
langsung, judul tabel, keterangan gambar yang melebihi satu baris dan daftar
pustaka, ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi ke bawah.
4. Batas tepi
Batas atas = 4 cm, bawah = 3 cm, Kiri = 4 cm, dan Kanan = 3 cm.
5. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh (tidak ada yang
kosong).
6. Alinea baru
Alinea baru diketik menjorok ke dalam setara dengan 6 (enam) huruf, sehingga
lurus dengan huruf ke–7 (tujuh) di atasnya.
7. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja
(sepuluh ekor sapi, Alfafito protein, oksigen).
8. Judul, subjudul, anak subjudul
1) Judul
Ditulis dengan huruf kapital semua dan diatur secara sistematis (format center)
tanpa diakhiri tanda baca apapun dengan ukuran 14 cetak tebal.
2) Subjudul
Ditulis simetris dan semua dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan
kata depan dengan huruf 14 pt cetak tebal.
3) Anak subjudul
Diketik mulai dari batas kiri dengan huruf ukuran 12 pt cetak tebal, hanya
huruf pertama saja, yang kapital tanpa diikuti titik. Kalimat pertama sesudah
anak subjudul dimulai dengan alinea baru.
4) Subanak subjudul
Dimulai sejajar dengan anak subjudul, ditik mulai dari batas kiri dengan huruf
12 pt cetak tebal. Kalimat pertama yang menyusul dimulai dengan alinea baru.
9. Header/Footer
Header/Footer ditulis dengan huruf miring, dimulai dengan huruf kapital kecuali
pada penulisan halaman.
10. Perincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada perincian yang harus disusun ke bawah, urutan
dibuat dengan penomoran angka atau huruf sesuai dengan derajat perincian.
Penggunaan simbol di depan tidak diperbolehkan.
11. Letak simetris
Gambar, tabel, persamaan, judul, dan subjudul ditulis simetris terhadap tepi kiri
dan kanan pengetikan (format center).
C. Penomoran
Bagian ini meliputi halaman, tabel, gambar, dan persamaan
1. Halaman
a. Bagian awal usulan penelitian Karya Tulis Ilmiah dimulai dari halaman
judul sampai dengan intisari diberi nomor halaman dengan angka Romawi
kecil, kecil pada bagian.
b. Bagian utama diberi nomor halaman memakai angka Arab yang ditulis
pada sudut kanan atas, kecuali pada halaman awal BAB ditulis di tengah
bawah (angka Times New Roman 12 pt cetak tebal).
2. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab dan ditulis di atas tabel dan
setelah tabel dibuat, dicantumkan sumbernya.

Tabel I
Komposisi Penduduk
Provinsi Nusa Tenggara Timur 2023

Usia Pria Wanita Jumlah

Sumber : BPS
3. Gambar
Gambar diberi nomor urut angka Arab di bawah gambar.

Gambar.....
Peta Daerah Kabupaten.....
Sumber.....
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia atau
yang serupa ditulis dengan angka Arab di dalam kurung (___) dan
ditempatkan di atas
H2 SOu + 2 NQOH Na2SO4 + 2H2O (3)

D. Tabel dan Gambar


1. Tabel
Ketentuannya sebagai berikut:
a. Nomor tabel diakhiri dengan titik, kemudian diikuti dengan judul yang
ditempatkan di atas tabel tanpa diakhiri titik.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau terlalu panjang sehingga tidak
mungkin.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga sehingga pemisah antara yang satu
dan yang lainnya cukup jelas.
d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran kertas, sehingga harus dibuat
landscape, bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri atas.
e. Tabel dibuat simetris.
f. Tabel ditempatkan terpisah dari teks pada posisi di tengah (center).
g. Keterangan tabel diletakkan di bagian bawah tabel.
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta, atau foto disebut gambar.
b. Nomor gambar diakhiri dengan titik, kemudian diikuti dengan judul
ditempatkan di bawah tanpa diakhiri titik (.).
c. Gambar tidak boleh dipenggal.
d. Penjelasan gambar ditulis pada tempat-tempat kosong di dalam gambar.
Keterangan gambar ditulis di bawah gambar tanpa titik.
e. Apabila gambar dibuat memanjang sepanjang tinggi kertas, bagian atas
gambar diletakkan di sebelah kiri atas.
f. Ukuran gambar diupayakan sewajarnya.
g. Letak gambar dibuat simetris.
h. Gambar ditempatkan terpisah dari teks, pada posisi di tengah (center).
i. Keterangan gambar diletakkan di baris judul gambar.
BAB II
PROSEDUR PENELITIAN

Kegiatan dalam rangka penulisan karya ilmiah (bagi siswa kelas XII) atas
bagian usulan proposal penelitian.
A. Prosedur Usulan Proposal Penelitian
Prosedur Usulan Proposal Penelitian sebagai berikut:
1. Peserta didik mengikuti bimbingan penulisan Karya Ilmiah dan mengajukan
judul kepada guru pembimbing.
2. Peserta didik dinyatakan lulus Seminar Proposal apabila draf proposal
disetujui untuk diseminarkan oleh guru pembimbing.
3. Draf Proposal terdiri atas bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
bab I : Pendahuluan
bab II : Landasan teori
bab III : Metodologi penelitian
4. Seminar dilaksanakan oleh guru pendamping, satu orang dosen undangan dan
paling sedikit 10 orang peserta didik. Adapun tujuannya agar peserta didik
pengusul mendapat masukan untuk melengkapi proposal penelitiannya.
5. Peserta didik mengajukan proposal penelitian hasil perbaikan tersebut kepada
guru pembimbing untuk dilanjutkan menjadi usulan Karya ilmiah. Adapun
proposal penelitian terdiri atas bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
B. Sistematika Draf Proposal Penelitian
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
Halaman ini memuat judul penelitian, maksud penelitian, lambang SMA
Katolik Frateran Ndao, nama dan nomor siwa-siswi serta waktu pengajuan.
a) Lambang Mardi Wiyata; dibuat berbentuk segi lima simetris tiap sisi 2,5 cm.
b) Judul penelitian; dibuat singkat dan jelas, menunjukkan masalah yang akan
diteliti dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam judul
maksimal 20 (dua puluh) kata.
c) Maksud usulan penelitian; memuat pernyataan tujuan dibuatnya usulan
penelitian,
yang diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan lulus sekolah menengah
atas.
d) Nama dan Nomor Siswa Nasional; nama ditulis lengkap, nomor siswa ditulis
lengkap di bawah nama siswa.
b. Halaman Judul
Sama halnya dengan halaman sampul.
c. Halaman Pengesahan
Memuat nama dan tanda tangan guru pembimbing, dan kepala sekolah.
d. Kata Pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud karya ilmiah/tugas
akhir dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak.
e. Daftar Isi
Memberikan gambaran secara menyeluruh tentang karya ilmiah serta petunjuk
tentang bab atau subbab. Dalam daftar isi, tertera urutan judul bab, judul subbab
disertai dengan nomor halamannya.
f. Daftar Tabel
Jika terdapat tabel, perlu adanya daftar tabel yang memuat urutan nomor dan
judul tabel disertai dengan nomor halamannya.
g. Daftar Gambar (sama dengan daftar tabel)
h. Daftar Lampiran (sama dengan daftar tabel)
Contoh Cover Draf Proposal Karya Ilmiah

Judul

Proposal Karya Ilmiah


diajukan sebagai salah satu persyaratan Lulus
Nama:
Nis:
SEKOLAH MENENGAH ATAS KATOLIK FRATERAN NDAO
2023

Contoh Cover Draf Karya Ilmiah

Judul
Karya Ilmiah
diajukan sebagai salah satu persyaratan Lulus
Nama:
Nis:
SEKOLAH MENENGAH ATAS KATOLIK FRATERAN NDAO
2023
2. Bagian Utama
Bagian ini memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, atau dasar pemikiran teoretis,
kerangka konsep atau model penelitian (untuk penelitian sosial), hipotesis
(jika ada) atau keterangan empiris, metode penelitian, jadwal penelitian, dan
daftar pustaka.
a. Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian meliputi rumusan masalah, keaslian penelitian,
dan urgensi (kepentingan) penelitian.
1. Rumusan masalah, menjelaskan mengenai alasan-alasan pentingnya
dilakukannya penelitian dan kedudukannya dalam permasalahan yang
lebih luas dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
2. Keaslian penelitian, dikemukakan dengan pernyataan bahwa
permasalahan yang diteliti belum pernah ada kalaupun ada harus
dinyatakan dengan tugas perbedaan penelitian yang akan dilakukan
dengan penelitian yang sudah ada.
3. Urgensi (kepentingan) penelitian adalah pernyataan pentingnya
penelitian bagi perkembangan bidang ilmu yang bersangkutan dan
kemampuan hasil penelitian dalam memecahkan permasalahan.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dinyatakan secara spesifik dan sejalan dengan perumusan
masalah yang dikemukakan.
c. Tinjauan Pustaka.
Tinjauan pustaka berisi telaah atau kajian mengenai hasil penelitian
terdahulu. Uraian dijelaskan dengan sistematik mengenai kekurangan atau
kelemahan hasil penelitian terdahulu. Fakta yang diambil langsung dari
sumber aslinya. diulas dengan jelas.
d. Landasan Teori atau Dasar Pemikiran Teoritis
Landasan teori disusun berdasarkan tinjauan pustaka sebagai dasar
justifikasi pemecahan masalah danm digunakan sebagai dasar kerangka
konsep, atau model penelitian dan hipotesis. Landasan teori dapat berupa
uraian kualitatif, atau model matematis, atau kerangka konsep atau model
penelitian yang berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
e. Kerangka Konsep atau Model Penelitian (Penelitian Sosial)
Kerangka konsep adalah bagian dari kerangka teori yang mendukung
penelitian. Kerangka konsep disajikan dalam bentuk bagan yang berisi
konstruk atau variabel-variabel penelitian (inklusi dan eksklusi).
f. Hipotesis (jika ada)
Hipotesis adalah pernyataan singkat dan jelas yang merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, ditegakkan/dibuat
berdasar landasan teori atau kerangka konsep atau model penelitian yang
masih harus dibutuhkan. Hipotesis ini bukan merupakan hipotesis statistik.
g. Keterampilan Empirik (jika tidak ada hipotesis)
Keterampilan empirik adalah keterampilan atau data yang diharapkan dapat
diperoleh dari penelitian. Keterampilan empirik diperlukan apabila
penelitian bersifat eksploratif/deskriptif, sehingga tidak dapat dirumuskan
hipotesisnya.
h. Metode Penelitian
Metode penelitian memuat; bahan subjek atau materi, peralatan, jalannya
penelitian, variabel, dan definisi operasional variabel, serta analisis.
1) Bahan, objek, atau materi penelitian dapat berupa bahan, populasi atau
sampel yang dijelaskan secara detail mengenai spesifikasi dan sifatnya.
2) Peralatan, dijelaskan secara detail peralatan yang diperlukan lengkap
dengan gambar (jika diperlukan). Untuk penelitian sosial, peralatan
dapat berupa kuisioner atau pedoman wawancara atau instrumen yang
distandarkan.
3) Jalannya penelitian, uraian tentang metode yang akan digunakan dan cara
pengumpulan data dan metode penentuan sampel yang digunakan.
4) Variabel adalah uraian jelas tentang variabel penelitian yang meliputi
variabel bebas, variabel terkendali, variabel bergantung pada penelitian
sosial meliputi variabel bebas, variabel terikat, variabel terkendali serta
variabel mediasi dan variabel modevasi (jika ada).
5) Definisi operasional variabel menjelaskan secara teknis dan spesifik dari
variabel-variabel yang akan diteliti.
6) Analisis diuraikan mengenai cara menganalisis hasil penelitian yang
dapat berupa model, statistik, persamaan-persamaan yang sesuai untuk
jawaban tujuan penelitia
i. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan perincian kegiatan penelitian disertai
dengan rencana waktu (dalam bentuk tabel).
j. Daftar Pustaka
Referensi yang digunakan dalam usulan penelitian disusun ke bawah
berdasarkan abjad penulis pertama (American Psychological
Association). Hal ini dapat dilihat contoh Daftar Pustaka di bawah ini.
Format:
Nama terakhir penulis, Inisial Nama Pertama. (Tahun terbit). Judul Buku.
Informasi tambahan. Kota diterbitkan: Nama Penerbit.
Contoh:
Allen, T. (1974). Vanishing wildlife of North America. Washington, D.C.:
National Geographic Society.
Boorstin, D. (1992). The creators: A history of the heroes of the
imagination. New York: Random House.
Nicol, A. M., & Pexman, P. M. (1999). Presenting your findings: A
practical guide for creating tables. Washington, DC: American
Psychological Association.
Searles, B., & Last, M. (1979). A reader’s guide to science fiction. New
York: Facts on File, Inc.
Toomer, J. (1988). Cane. Ed. Darwin T. Turner. New York: Norton.
BAB III

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

A. Penelitian Kuantitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian/Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis (jika ada)
D. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

B. Penelitian Kualitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Teknik Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pencatatan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
B. Pengolahan Data
C. Interpretasi Data
D. Hasil Wawancara
E. Hasil Observasi
F. Hasil Tes dan Pengumpulan Data Lainnya
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

C. Penelitian Ekonomi
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian/Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis (jika ada)
D. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

D. Penelitian Sejarah
Penelitian Kuantitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rerumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian/Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis (jika ada)
D. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

E. Penelitian Historis (Kualitatif)


Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Metode Sejarah
C. Sumber Sejarah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum
B. Uraian Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
F. Penelitian Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi
1. Penelitian Jenis Korelasional
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
B. Deskripsi Data
C. Pengujian Persyaratan Analisis
D. Pengujian Hipotesis Penelitian
E. Pembahasan Hasil Penelitan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2. Penelitian Eksperimen dan Expost Facto


Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
B. Deskripsi Data
C. Pengujian Persyaratan Analisis
D. Pengujian Hipotesis
E. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3. Penelitian Deskriptif (Kualitatif)


Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Fokus Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teori Terkait
B. Penelitian yang Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Metode Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pembahasan Hasil Temuan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
G. Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Bahasa Inggris
1. Penelitian Kuantitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
B. Deskripsi Data
C. Analisis Persyaratan Data
D. Pengujian Hipotesis Penelitian
E. Pembahasan/Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2. Penelitian Kualitatif
Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Teknik Penelitian
C. Fokus dan Subfokus Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pencatatan Data
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahaan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Informasi Penelitian
B. Deskripsi Temuan Penelitian
C. Penafsiran dan Uraian Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB IV

PENULISAN SUMBER KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah melalui Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 mendefinisikan


plagiat sebagai perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Untuk itu, diperlukan
arahan mulai penulisan kutipan dan sumber kutipan dan penulisan daftar pustaka.
Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran Ndao merujuk format American
Psychological Association (APA).
A. Penulisan Kutipan
Contoh-contoh penulisan di bawah ini akan mengacu pada buku Publication
Manual of the American Psychological Association, yang telah disesuaikan dengan
penggunaannya dalam bahasa Indonesia.
1. Penulisan kutipan langsung
Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan ini merupakan
kutipan langsung atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari 40 kata. Jika kutipan
itu diambil dari kutipan, kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda
petik’.
Contoh:
Dalam perspektif bimbingan dan konseling berbasis budaya, diperlukan
pemahaman konseling multibudaya yang memperhatikan keragaman karakteristik
budaya sebagai “…a sensitivity of the possible ways in which different cultures
function and interact…” (McLeod, 2004: 245).
Dalam hal ini apabila kutipan diambil dari bahasa selain bahasa yang ditulis maka
penulisannya dicetak miring. Dalam kutipan yang berjumlah 40 kata atau lebih
maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris
pertama diketik menjorok sama dengan kalimat pertama pada awal paragraf. Baris
kedua dari kutipan itu ditulis menjorok sama dengan baris pertama.
Contoh:
Tannen (2007: 33) menyatakan bahwa discourse analysis memerlukan
kemampuan untuk menggabungkan berbagai pemahaman teori ke dalam satu
kajian. Dia mengatakan bahwa Discourse analysis is uniquely heterogeneous
amaong the many subdisciplines of linguistics. In comparison to other
subdisciplines of the field, it may seem almost dismayingly diverse. Thus, the term
“variation theory” refers to a particular combination of theory and method
employed in studying a particular kind of data.
Terkait pengutipan langsung ini proporsi kutipan langsung dalam satu
halaman maksimal ¼ halaman. Apabila dalam pengutipan langsung ada bagian
dari yang dikutip yang dihilangkan, penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah
titik (lihat contoh kutipan kurang dari 3 baris).
2. Penulisan sumber kutipan
Jika sumber kutipan mendahului kutipan langsung, cara penulisannya adalah
nama penulis diikuti dengan tahun penerbitan dan nomor halaman yang dikutip.
Tahun dan halaman diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
Gaffar (2012: 34) mengemukakan bahwa “esensi dari the policies of national
education adalah keputusan bahwa pendidikan merupakan prioritas nasional
dalam membangun bangsa menuju masyarakat Indonesia baru” Jika sumber
kutipan ditulis setelah yang dikutip, nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor
halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
“Ekspektasi standar dan target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa
mendorong terjadinya simplifikasi proses pendidikan dan pengembangan perilaku
instan” (Kartadinata, 2010:51).

3. Sumber kutipan merujuk sumber lain


Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, sumber
kutipan yang ditulis adalah sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi
dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
Kutipan atas pendapat Hawes dari buku yang ditulis Muchlas Samani dan
Hariyanto: Hawes (dalam Samani dan Hariyanto, 2011: 6) mengemukakan bahwa
“…when character is gone, all gone, and one of the richest jewels of life is lost
forever”.

4. Kutipan dari penulis berjumlah dua orang dan lebih


Jika penulis terdiri atas dua orang, nama keluarga kedua penulis tersebut harus
disebutkan, misalnya: Sharp dan Green (1996: 1). Apabila penulisnya lebih dari
dua orang, untuk penulisan yang pertama, nama keluarga dari semua penulis
ditulis lengkap. Namun, untuk penyebutan kedua dan seterusnya nama keluarga
penulis pertama dan diikuti oleh dkk. Misalnya, McClelland dkk. (1960: 35).
Perhatikan penggunaan titik setelah dkk.
5. Kutipan dari penulis berbeda dan sumber berbeda.
Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, cara
penulisan sumber kutipan itu adalah sebagai berikut.
Contoh:
Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca dan menulis
merupakan cara yang paling ampuh dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kritis (Moore dan Parker, 1995; Chaffee, dkk. 2002; Emilia, 2005).
6. Kutipan dari penulis sama dengan karya yang berbeda.
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada
tahun yang sama, cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan,
seterusnya pada tahun penerbitan. Contoh: (Suharyanto, 1998a, 1998b, 1998c).
7. Kutipan dari penulis sama dengan sumber berbeda
Jika kutipan berasal dari penutur teori yang sama, yang membuat pernyataan yang
sama, tetapi terdapat dalam sumber yang berbeda, cara penulisannya seperti
berikut.
Contoh:

Menurut Halliday ada dua konteks yang berpengaruh terhadap penggunaan


bahasa, yaitu (1) konteks situasi, yang terdiri atas atas field, mode atau channel of
communication (misalnya bahasa lisan atau tulisan biasa), dan tenor (siapa
penulis/pembicara kepada siapa); dan (2) konteks budaya yang direalisasikan
dalam jenis teks (1985a, b, c).
8. Kutipan dari tulisan tanpa nama penulis
Jika sumber kutipan itu tanpa nama, penulisannya adalah sebagai berikut.
Contoh: (Tanpa nama, 2013: 18).
9. Kutipan pokok pikiran
Jika yang diutarakan adalah pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada
kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
Contoh:

Halliday (1958b) mengungkapkan bahwa setiap bahasa mempunyai tiga


metafungsi, yaitu fungsi ideasional, interpersonal, dan fungsi tekstual.
Sebagai catatan, perlu diingat bahwa model kutipan tidak mengenal
adanya catatan kaki untuk sumber dengan berbagai istilah, seperti ibid.,
op.cit., loc.cit. vide, dan seterusnya. Catatan kaki diperbolehkan untuk
memberikan penjelasan tambahan terhadap suatu istilah yang ada pada
teks, tetapi tidak mungkin ditulis pada teks karena akan mengganggu alur
uraian. Nama penulis dalam kutipan adalah nama belakang atau nama
keluarga dan ditulis sama dengan daftar rujukan.

10. Penulisan Daftar Rujukan atau Referensi


Istilah daftar rujukan atau referensi digunakan dalam panduan ini
sesungguhnya untuk menekankan bahwa sumber-sumber yang dikutip pada
bagian tubuh (isi) teks dipastikan ditulis pada daftar rujukan atau referensi,
begitu pula sebaliknya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mendorong dan
meminimalkan potensi praktik plagiarism di dalam penulisan karya ilmiah.
Beberapa catatan umum yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar
rujukan dengan menggunakan sistem APA antara lain sebagai berikut.
a. Memasukkan nama keluarga semua penulis dan inisialnya sampai dengan tujuh
penulis. Apabila lebih dari tujuh, yang ditulis adalah sampai penulis yang
keenam kemudian diberi tanda titik tiga kali lalu dituliskan nama penulis
terakhirnya sebelum tahun penulis.
b. Jika ada nama keluarga dengan inisial penulis yang mirip, nama lengkap
inisialnya ditulis dalam kurung sebelum tahun penulisan.
c. Untuk penulis berupa kelompok atau institusi, nama institusinya ditulis dengan
jelas.
1) Untuk rujukan pada buku yang disunting, masukkan nama penyunting di
posisi penulis, dan berikan tulisan (Penyunting).
2) Keterangan tahun penerbitan ditulis di dalam kurung dengan didahului dan
diakhiri tanda titik. Untuk jenis rujukan berupa majalah, newsletter, tuliskan
tahun jelas dan tanggal lengkap publikasinya, yang dipisahkan oleh koma
dan diikuti nomor dalam tanda kurung.
3) Apabila tidak ada keterangan waktu penulisan, tuliskan tanpa tahun di
dalam kurung.
4) Terkait judul buku, artikel atau bab, huruf kapital hanya dipergunakan untuk
kata pertama pada judul dan subjudul bila ada, dan kata yang masuk
kategori proper noun.
5) Untuk judul jurnal, newsletter, dan majalah, judul ditulis dengan kombinasi
huruf kapital dan huruf kecil. Sementara nama sumbernya dicetak miring.
6) Identitas kota penerbitan ditulis dengan jelas diikuti dengan nama
penerbitnya. Beberapa contoh teknis penulisan daftar rujukan atau referensi
dengan sistem APA dapat dilihat pada bagian di bawah ini.
11. Buku
Penulisan daftar rujukan yang berupa buku dalam sistem APA mengikuti urutan
seperti berikut, yakni
a. Nama belakang penulis;
b. Nama depan (inisialnya saja);
c. Tahun penerbitan (dalam kurung, diawali dan diakhiri titik);
d. Judul buku dicetak miring (huruf pertama dari kata pertama, nama tempat,
atau nama orang dari judul sumber ditulis dengan huruf kapital), diakhiri
dengan titik;
e. Edisi (kalau ada), kota tempat penerbitan, diikuti oleh titik dua dan
penerbit. Contoh-contoh spesifik penulisan daftar rujukan buku dengan
beberapa variasi dapat dilihat pada bagian di bawah ini.
1) Buku ditulis oleh satu orang: Poole, M.E. (1976). Social class and
language utilization at the tertiary level. Brisbane: University of
Queensland.
2) Buku ditulis oleh dua orang atau tiga orang: Burden, P.R. dan Byrd,
D.M. (2010). Methods for effective teaching: Boston: Pearson.
3) Buku ditulis oleh lebih dari tiga orang: Emerson, L. dkk. (2007).
Writing guidelines for education students. Melbourne: Thomson.
4) Sumber yang ditulis oleh satu orang dalam buku yang berbeda:
Halliday, M. A. K. (1985a). Spoken and written language. Geelong:
Deakin University Press. Halliday, M. A. K. (1985b). An introduction
to functional grammar. London: Edward Arnold. Halliday, M. A. K.
(1958c). Part A. Language, context, and text: Aspects of language in a
social semiotic perspective. Melbourne: Deaking University Press.
5) Penulis sebagai penyunting: Philips, H.W.S. dan Simpson, G.L.
(Penyunting). (1976). Australia in the world of education today and
tomorrow. Canberra: Australian National Commision.
6) Sumber merupakan bab dari buku: Coffin, C. (1997). Constructing and
giving value to the past: An investigation into secondary school history.
Dalam F. Christie & J.R. Martin (Penyunting), Genre and institutions:
social processes in the workplace and school (hlm. 196-231). New
York: Continuum.
1. Artikel Jurnal
Penulisan artikel jurnal dalam daftar rujukan mengikuti urutan sebagai berikut
a. nama belakang penulis;
b. nama depan penulis (inisialnya saja);
c. tahun penerbitan (dalam tanda kurung diawali dan diikuti tanda titik);
d. judul artikel (ditulis tidak dicetak miring dan huruf pertama dari kata pertama,
atau nama tempat, atau nama orang dalam judul ditulis dengan huruf kapital);
e. judul jurnal (dicetak miring dan setiap huruf pertama dari setiap kata dalam
nama jurnal ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas) diikuti dengan
koma;
f. nomor value dengan angka Arab;
g. nomor penerbitan ditulis dengan angka Arab di antara tanda kurung;
h. nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
terakhir.
Contoh:
Setiawati, L. (2012). A descriptive study on the teacher talk at an EYL classroom.
Conaplin Journal: Indonesian Journal of Applied Linguistics, 1 (2) hlm. 176-178
2. Selain buku dan artikel jurnal
Beberapa contoh penulisan daftar rujukan dengan sumber tulisan selain buku dan
artikel jurnal disampaikan di bawah ini:
1) Skripsi, tesis, atau disertasi:
Gabriel, A. (2008). Teacher and student’s code switching in English as a
foreign language (EFL) classroom. (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
2) Publikasi departemen atau lembaga pemerintah:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998). Petunjuk pelaksanaan
beasiswa dan dana bantuan operasional. Jakarta: Depdikbud.
3) Dokumen atau laporan:
Panitia Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan penilaian
proyek pengembangan pendidikan guru. Jakarta: Depdikbud.
4) Makalah dalam prosiding konferensi atau seminar:
Sudaryat, Y. (2013). Menguak nilai filsafat pendidikan Sunda dalam
ungkapan tradisional sebagai upaya pemertahanan bahasa daerah.
Dalam M. Fasya & M. Zifana (Penyunting), Prosiding Seminar
Tahunan Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia (hlm. 432-435).
Bandung: UPI Press.
5) Artikel surat kabar:
Sujatmiko, I. G. (2013, 23 Agustus). Reformasi, kekuasaan, dan korupsi.
Kompas, hlm. 6.
6) Sumber dari internet
a. Karya perorangan:
Thomson, A. (1998). The adult and the curriculum. [Online]. Diakses
darihttp://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thomps
on.htm.
b. Pesan dalam forum online atau grup diskusi online:
Pradipa, E. A. (2010, 8 Juni). Memaknai hasil gambar anak usia dini
[Forum Online]. Diakses dari
http://www.paud.int/gambar/komentar/Weblog/806.
Posel dalam mailing list:
Riesky (2013, 25 Mei). Penelitian kualitatif dalam pengajaran bahasa
[Posel mailing list]. Diakses dari
http://bsing.groups.yahoo.com/group/ResearchMeth ods/message/581
Ada beberapa catatan penting yang harus dicermati dari penulisan daftar
rujukan atau referensi di atas.
1) Contoh-contoh di atas merupakan pola rujukan dari beberapa jenis
dokumen yang seringdipergunakan dalam karya ilmiah. Tidak semua
dicontohkan pada panduan ini. Untuk jenis-jenis sumber rujukan khusus
lainnya, silakan mengacu pada buku Publication manual of the American
Psychological Association (2010) edisi keenam.
2) Beberapa contoh di atas tidak merupakan sumber yang benar-benar nyata
dan dapat diakses. Penulisan sumber-sumber tersebut hanya untuk
keperluan pemberian contoh semata. Bagi penulisan karya ilmiah yang
menggunakan bahasa Inggris, silakan ikuti sistem APA sesuai dengan
aslinya dalam bahasa Inggris.
B. Penulisan Daftar Pustaka
Contoh Format Daftar Pustakam(Sumber: American Psychological
Association (APA)
1. Buku
Format:
Nama terakhir penulis, Inisial Nama Pertama. (Tahun terbit). Judul Buku.
Informasi tambahan. Kota diterbitkan: Nama Penerbit.
Contoh:
Allen, T. (1974). Vanishing wildlife of North America. Washington, D.C.:
National Geographic Society.
Boorstin, D. (1992). The creators: A history of the heroes of the imagination. New
York: Random
House. Nicol, A. M., & Pexman, P. M. (1999). Presenting your findings: A
practical guide for creating tables. Washington, DC: American Psychological
Association.
Searles, B., & Last, M. (1979). A reader’s guide to science fiction. New York:
Facts on File, Inc.
Toomer, J. (1988). Cane. Ed. Darwin T. Turner. New York: Norton.
2. Kamus dan Ensiklopedi
Format:
Nama terakhir penulis, Inisial Nama Pertama. (Tanggal). Judul Artikel. Judul
Ensiklopedi (Volume, Halaman). Kota diterbitkan: Nama Penerbit.
Contoh:
Bergmann, P. G. (1933). Relativity. In The new encyclopedia Britannica (Vol. 26,
pp. 501-508). Chicago: Encyclopedia Britannica. Merriam-Webster’s collegiate
dictionary (10th ed.).(1993). Springfield, MA: Merriam-Webster.
Pettingill, O. S., Jr. (1980). Falcon and Falconry. World book encyclopedia. (pp.
150-155). Chicago: World Book.
Tobias, R. (1991) Thurber, James. Encyclopedia Americana. (p.600). New York:
Scholastic Library Publishing.
3. Majalah dan Artikel Koran
Format:
Nama terakhir penulis, Insial Nama Pertama. (Tanggal diterbitkan). Judul Artikel.
Judul Periode, Nomor Volume (lampirkan nomor jika ada), halaman
inklusif/termasuk di dalamnya.
Contoh:
Harlow, H. F. (1983). Fundamentals for preparing psychology journal articles.
Journal of Comparative and Physiological Psychology, 55, 893-896.
Henry, W.A., III. (1990, April 9). Making the grade in today’s schools. Time, 135,
28-31.
Kallete, D. (1986, July 21). California town counts town to big quake. USA
Today, 9, p. A1.
Kanfer, S. (1986, July 21). Heard any good books lately? Time, 113, 71-72.
Trillin, C. (1993, February 15). Culture shopping. New Yorker, pp. 48-51.
4. Berkala Online
Nama lengkap Penulis. (Tanggal diterbitkan). Judul Artikel. Judul berkala, nomor
volume, hari-bulan yang diambil, tahun, URL lengkap.
5. Dokumen Online
Nama lengkap Penulis. (Tanggal diterbitkan). Judul dari Karya. Bulan hari
pengambilan, tahun, URL lengkap.
Contoh:
Devitt, T. (2001, August 2). Lightning injures four at music festival. The Why?
Files. Retrieved January 23, 2002, from
http://whyfiles.org/137lightining/index.html
Dove, R. (1998). Lady freedom among us. The Electronic Text Center. Retrieved
June 19, 1998, from Alderman Library, University of Virginia website:
http://etext.lib.virginia.edu/subjects/afam.html
Catatan: Jika dokumen berisikan dengan luas dan kompleks situs web (sebagai
universitas atau instansi pemerintahan), mengidentifikasikan organisasi dan
program yang relevan atau departemen sebelum memberikan URL pada
dokumen. Didahulukan titik dua sebelum URL.
Fredrickson, B. L. (2000, March 7). Cultivating positive emotions to optimize
health and well-being. Prevention & Treatment, 3, Article 0001a.
Retrieved November 20, 2000, from
http://journals.apa.org/prevention/volume3/ pre0030001a.html GVU’s 8th
WWW user survey. (n.d.).
Retrieved August 8, 2000, from
http://www.cc.gatech.edu/gvu/usersurveys/survey1997-10/ Health
Canada. (2002, February). The safety of genetically modified food crops.
Retrieved March 22, 2005, from http://www.hcsc.gc.ca/English/
protection/biologics_genetics/ gen_mood_ foods/genmodebk.html
Hilts, P. J. (1999, February 16). In forecasting their emotions, most people flunk
out. New York Times. Retrieved November 21, 2000, from
http://www.nytimes.com
6. Artikel dari Jurnal, satu penulis, diakses secara online
Ku, G. (2008). Learning to de-escalate: The effects of regret in escalation of
commitmen. Organizatonal Behavior and Human Decission Processes, 105
(2), 221-232. Doi:10.1016/j.obhdp. 2007.08.002
7. Artikel dari Jurnal, dua penulis, diakses secara online
Sanchez, D., & King-Toler, E. (2007). Addressing disparities consultation and
outreach strategies for university settings. Consulting Psychology journal:
Practice and Research, 59(4), 286-895. Doi:10.1037/1065- 9293.59.4.286
8. Artikel dari Jurnal, lebih dari dua penulis, diakses secara online
Van Vugt, M., Hogan, R., & Kaiser, R.B. (2008). Leadership, followership, and
evolution: Some lessons from the past. American Psychologist, 63 (3),
182-196. Doi:10.1037/0003-066X.63.3.182.
9. Artikel dari Internet-hanya jurnal
Hirtle, P. B. (2008, July-August). Copyright renewal, copyright restoration, and
the difficulty of determining copyright status.
D-Lib Magazine, (7/8). Doi:10.1045/july2008-hirtle. Artikel Jurnal dari subkripsi
database (no DOI) Colvin, G. (2008, July 21). Information worth billions.
Fortune, 158 (2), 73-79. Retrieved from Business Source Complete, EBSCO.
Retrieved from http://search.ebschohost.com
10. Artikel dari Majalah, bentuk cetak
Kluger, J. (2008, January 28). Why we love. Time, 171 (4), 54-60. Artikel dari
Koran, tidak ada penulis, bentuk cetak As prices surge, Thailand pitches
OPEC-style ricecartel. (2008, May 5). The Wall Street Journal, p.A9.
11. Artikel dari Koran, beberapa penulis, halaman terputus- putus, bentuk
cetak.
Delaney, K. J., Karnitschnig, M., & Guth, R. A. (2008, May 5). Microsoft ends
pursuit of Yahoo, reassesses its online options. The Wall Street Journal, pp.
A1, A12.
BAB V

FORMAT PENELITIAN KARYA ILMIAH

Sebagain bentuk panduan kepada para peneliti dalam penulisan karya ilmiah
berikut merupakan contoh format penelitian karya ilmiah.

BAB I
PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan pada hakikatnya bab perkenalan. Bab Pendahuluan terdiri
atas subbab.
1. Latar Belakang Penelitian
Penulis harus dapat memberikan latar belakang mengenai topik atau
isu yang akan diteliti sesuai dengan situasi kondisi kekinian. Penulis harus
memposisikan topik yang akan diteliti dalam konteks yang lebih luas dan
mampu menyatakan adanya kekosongan yang perlu diisi. Pada bagian ini
ditampilkan secara ringkas hasil penelusuran literatur terkait dengan teori dan
temuan penelitian sebelumnya.
2. Perumusan Masalah Penelitian
Perumusan masalah penelitian memuat identifikasi yang spesifik
mengenai apa yang akan diteliti. Perumusan masalah penelitian lazim ditulis
dalam bentuk pertanyaan penelitian. Jumlah pertanyaan dibuat sesuai dengan
sifat dan kompleksitas penelitian. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif
biasanya mengidentifikasikan pola yang akan dicari, yakni
a. Apakah sebatas untuk mengetahui bagaimana variabel tersebut dalam
sebuah populasi;
b. Mencari hubungan antarvariabel satu dengan yang lain, atau
c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan sebab akibat antar satu variabel
dengan variabel yang lain.
3. Tujuan Penelitian
Penulis dapat mengidentifikasi tujuan umum dan tujuan khusus penelitian.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, penulis dapat
menyampaikan hipotesis, karena pada dasarnya hipotesis penelitian adalah
apa yang ingin diuji. Atau dengan kata lain, tujuan penelitian diarahkan untuk
menguji hipotesis.

4. Manfaat Penelitian
Bagian ini akan memberi gambaran mengenai nilai lebih atau adanya
kontribusi dari hasil penelitian. Ada beberapa aspek dari manfaat, yaitu:
a. Manfaat dari segi teori. (Mengatakan apa yang belum atau kurang diteliti
dalam kajian pustaka).
b. Manfaat dari segi kebijakan. (Seringnya masalah yang dikaji muncul dan
berapa kritisnya masalah atau dampak yang ditimbulkannya).
c. Manfaat dari segi praktik. (Memberi gambaran bahwa hasil penelitian
dapat memberikan alternatif sudut pandang atau dapat memecahkan
masalah spesifik tertentu). Dan
d. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial (Peneliti bisa dikatakan segi alat
untuk memberikan pemecahan pengalaman hidup).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORETIS
Kajian pustaka/landasan teoretis dalam karya ilmiah memberikan kontak yang
jelas terhadap topik yang diangkat dalam penelitian. Pada prinsipnya, kajian
pustaka berisikan hal-hal sebagai berikut.
1. Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model- model, dan
bahkan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji.
2. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk
prosedur, subjek dan temuannya.
3. Posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Selanjutnya, pada bagian ini peneliti membandingkan, men- gontraskan, dan
memosisikan kedudukan setiap penelitian yang dikaji melalui pengaitan
dengan masalah yang sedang diteliti. Pada bagian ini pula, penulis/ peneliti
menjelaskan posisi/ pendiriannya disertai dengan alasan-alasan yang logis.
Dengan kata lain, penulis menampilkan mengapa dan bagaimana teori dan
hasil penelitian dilakukan digunakan oleh peneliti.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penulis dapat mengarahkan pembaca untuk mengetahui rancangan alur
penelitiannya, mulai dari pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang
digunakan, tahapan pengumpulan data, hingga langkah-langkah analisis yang dijalankan.
Kecenderungan akar pemaparan metode penelitian untuk Karya Ilmiah menggunakan
pendekatan kuantitatif (terutama untuk survei dan eksperimen) yang dikutip dari Criswell
(2009).
1. Desain penelitian
Penulis menyampaikan perihal penelitiannya, termasuk kategori survei deskriptif dan
korelasional), kategori eksperimental, bahkan lebih jelas jenis disain spesifik yang
digunakan. (misalnya; metode eksperimental; true eksperimental atau quasi
eksperimental).
2. Partisipan
Pada bagian ini, penulis/peneliti menjelaskan partisipan yang terlibat dalam
penelitian; jumlah, karakteristik yang spesifik, dan dasar pertimbangan pemilihannya.
3. Populasi dan sampel
Pemilihan dan penentuan partisipan pada dasarnya melalui cara penentuan sampel
dari populasi, dalam hal ini peneliti memaparkan dengan jelas. Karena tidak semua
penelitian melibatkan manusia, untuk bidang ilmu tersebut, teknik sampling juga
dapat dilakukan, misalnya, untuk hewan, benda , atau hal tertentu.
4. Instrumen penelitian
Penulis menyampaikan secara terperinci mengenai instrumen/alat pengumpul data
yang digunakan dalam penelitian. Instrumen dapat berupa angket, catatan observasi,
atau soal tes. Penjelasan secara rinci mulai dari jenis instrumen, sumber instrumen,
pengecekan validitas, reabilitas, serta teknik penggunaannya.
5. Prosedur Penelitian
Memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian, terutama masalah disain
penelitian yang dioperasionalkan secara nyata, jenis penelitian eksperimental, skema
atau alur penelitian yang dapat disertai notasi secara terperinci.
6. Analisis data
Secara khusus, jenis analisis statistik beserta jenis software yang digunakan
disampaikan. Statistik deskriptif dan inferensial yang mungkin dibahas dan
dihasilkan, disampaikan beserta langkah pemaknaan hasil temuannya. Sementara
penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, relatif lebih sederhana (Creswell,
2011) yang berisikan:
1. Disain penelitian
Bagian ini menjelaskan disain penelitian yang digunakan dengan menyebut, bila
memungkinkan, label khusus yang masuk kategori desain penelitian kuantitatif.
2. Partisipan dan tempat penelitian
Pada bagian ini dimunculkan penelitian yang melibatkan subjek manusia sebagai
sumber pengumpulan datanya. Pertimbangan memilih partisipan, tempat
penelitian perlu dipaparkan dengan jelas.
3. Pengumpulan data
Peneliti menjelaskan secara terperinci jenis data yang diperlukan, instrumen yang
digunakan dan tahapan teknis pengumpulan datanya. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu instrumen dalam rangka
triangulasi untuk meningkatkan kualitas dan reabilitas data. Demikian juga,
pemilihan partisipan dan tempat penelitian perlu dipaparkan.
4. Analisis data
Peneliti/ penulis harus mampu menjelaskan penerapan kerangka tersebut dalam
menganalisis data yang diperoleh agar dapat menghasilkan temuan untuk
menjawab pertanyaan peneliti. Secara umum, dalam alur analisis data kualitatif,
peneliti dapat berbicara banyak mengenai langkah identifikasi, kategori,
kodefikasi, reduksi, pemetaan pola, dan sistesis dari hasil pelaksanaan rangkaian
tahapan tersebut.
5. Isu etik
Bagian ini bersifat opsional, peneliti melibatkan manusia sebagai subjek
penelitiannya. Penulis/ peneliti mampu menjelaskan bahwa penelitiannya tidak
menimbulkan dampak negatif secara fisik ataupun nonfisik dan menjelaskan
prosedur penanganan isu.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan serta penutup/ simpulan akan diarahkan seperti
berikut. Ada dua hal utama, yakni:
a. Hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai
kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan perumusan masalah penelitian.
b. Pembahasan hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Pemaparan hasil penelitian beserta pembahasannya bisa dengan pola nontematik
atau bisa juga dengan tematik. Cara nontematik adalah cara pemaparan temuan dan
pembahasan yang dipisahkan, sementara cara tematik, yakni setiap temuan dibahas
secara langsung sebelum maju ke temuan berikutnya. Berikut ini dibedakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Penyajian penelitian kuantitatif menurut American
Psychological Association (2010) pada dasarnya memiliki beberapa tujuan.
a. Eksplorasi; penyajian data ditujukan untuk memahami yang ada di dalam data
tersebut.
b. Komunikasi; bahwa data tersebut telah dimaknai dan akan disampaikan kepada
pembaca.
c. Kalkulasi; bahwa data dapat digunakan untuk memperkirakan nilai- nilai statistik
untuk pemaknaan lebih lanjut.
d. Penyimpanan; bahwa data tersebut digunakan untuk keperluan pembahasan dan
analisis lanjutan.
e. Dekorasi; bahwa penyajian data memang ditujukan untuk menarik perhatian
pembaca dan membuatnya menarik secara visual.
Pada bagian pembahasan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
a. melihat kembali pernyataan penelitian peserta hipotesis yang telah
dirumuskan,
b. melakukan pengaitan hasil temuan dengan kajian pustaka yang relevan yang
telah ditulis sebelumnya,
c. melakukan evaluasi terhadap potensi kelemahan penelitian.
Beberapa contoh redaksi inti pembahasan temuan penelitian kuantitatif dalam
menjawab pertanyaan penelitian, seperti contoh berikut:
a. Terdapat hubungan negatif yang kuat antara waktu menonton TV dengan H yang
diperoleh r(35)=–,87. P<,0,5. (untuk menyatakan korelasi)
b. Ada perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode
penilaian grap project based assessment (x=87,5) dengan kelas yang
menggunakan individual repot assessment (x=60,3), ≠ t (42) = 34,7, p<, 0,5,
(untuk menyatakan hasil eksperimen)
Sementara itu, pemaparan temuan dan pembahasan pada penelitian kuantitatif,
peneliti menyampaikan hasil analisis data dan mengevaluasi temuan utama yang
dihasilkan dari analisis data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian yang
diajukan.
Dalam membahas data, baik kuantitatif maupun kualitatif, ada beberapa tahap
yang harus dilakukan:
a. Menjelaskan kesanggupan data bisa menjawab pertanyaan penelitian,
b. Membuat pertanyaan simpulan,
c. Membahas atau mendiskusikan data dengan menghubungkan dengan teori dan
implikasi hasil penelitian (kalau memungkinkan).
Dalam hal pengorganisasiannya, struktur organisasi atau elemen yang biasanya
ada dalam pembahasan data dapat berupa:
a. Latar belakang penelitian (informasi mengenai latar belakang penelitian),
b. Pernyataan hasil penelitian,
c. Hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan,
d. Referensi terhadap penelitian sebelumnya,
e. Penjelasan mengenai hasil penelitian yang tidak diharapkan,
f. Pemberian contoh yakni contoh untuk mendukung penjelasan yang diberikan.
Pada bagian pembahasan, peneliti/penulis perlu kembali pada kajian pustaka
untuk memahami temuan penelitian dan mencari bukti yang mengonfirmasi atau
mungkin bertentangan dengan data atau hasil penelitian yang ada.
BAB V

SIMPULAN

Bagian ini merupakan simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Sajiannya adalah


berupa penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus
mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan. Penulisan simpulan, yakni
dengan cara uraian padat. Simpulan harus menjawab pertanyaan penelitian atau
perumusan masalah dan juga tidak lagi mencantumkan angka-angka statistik hasil uji
statistik. Implikasi dan rekomendasi ditulis setelah simpulan padat yang ditujukan
kepada pembuat kebijakan, pengguna hasil penelitian, kepada peneliti berikutnya, dan
kepada pemecahan masalah di lapangan dari hasil penelitian tersebut. Tawaran
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik penulis menyarankan
penelitian yang dapat melangkah satu tahap lebih baik dari penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku
American Psychological Association, (2010) Publication Manual of the American
Psychological Association (edisi keenam), Washington: American
Psychological Association.
Arifin, E. Zaenal. (2008). Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo.
Gaffar, M. F. (2012). Dinamika Pendidikan Nasional. Bandung: UPI Press.
Kasradinata, S. (2012). Isu-isu Pendidikan: Antara Harapan dan Kenyataan.
Bandung: UPI Press.
Weber-Wulff.D. (2014). False fathers: A Perspective on Academic Plagiasism.
Heidelberg: Springer.
Peraturan Perundangan:
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Persiapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Ilmu
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang telah melimpahkan


rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Karya ilmiah yang berjudul
……………………………………………. ini ditulis untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan di Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran Ndao.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat
dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tKarya Tulis
Ilmiah ini, terutama kepada

1. ………………………….…….. selaku Frater Kepala Sekolah Menengah


Atas Katolik Frateran Ndao.

2. ………………………….…….. selaku guru pembimbing.

3. ………………………….…….. orang tua

5. ………………………….…….. dan seterusnya

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan,
baik bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak akan penulis terima dengan tangan terbuka
serta sangat diharapkan. Semoga kehadiran tesis ini memenuhi sasarannya.

Peneliti

Penulis

Lampiran 2: Contoh Format Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................ i

ABSTRAK ................................................................................. ii

LEMBAR MOTO ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................ iv


DAFTAR ISI .............................................................................. v

DAFTAR TABEL ....................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................. 2

C. Pembatasan Masalah ............................................... 4

D. Rumusan Masalah .................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ..................................................... 5

F. Kegunaan Penelitian ................................................ 6

G. Sistematika Penulisan Tesis ..................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS ...................................................... 7

A. Landasan Teori …………………….. ..................... 7

B. Model/Kerangka Berpikir (Kualitatif) ................... 16

C. Hasil Penelitian yang Relevan (Kuantitatif) .......... 21

D. Hipotesis Penelitian ................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN ........................................... 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................ 22

B. Desain Penelitian ...................................................... 22

C. Populasi dan Sampel ................................................ 23

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................... 26

E. Variabel Penelitian ................................................... 27

F. Instrumen Penelitian ............................................... 28

G. Teknik Analisis Data ................................................. 30


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 32

A. Deskripsi Data .......................................................... 32

B. Pengujian Persyaratan Analisis ……... ................... 37

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan.................... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................ 60

A. Simpulan ................................................................... 60

B. Saran .......................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 3: Contoh Format Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .......................................................... 15

Tabel 4.1 Data Peserta Didik ...................................................... 30

Tabel 4.4. Kategori Tingkat Pendapatan ..................................... 48

Lampiran 4: Contoh Format Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ..................................................... 30

Gambar 4.2 Peta Wilayah ................................................................. 32

Gambar 4.3 Grafik Curah Hujan ..................................................... 38

Gambar 4.4 Grafik Penduduk........................................................... 40

Lampiran 5: Contoh Format Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Distribusi

Lampiran 2 Angket Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian


Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup Dst

Lampiran 6: Contoh Lembar Persetujuan Sidang Tesis

BAB VI

BAHASA DALAM KARYA ILMIAH


A. Bahasa
1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku.
2. Bentuk Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama (tunggal/ jamak), atau
orang kedua (saya, aku, kami, engkau), tetapi dibuat berbentuk kalimat aktif yang
umum atau universal. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata saya
diganti dengan penulis.
3. Istilah yang digunakan
a. Istilah bahasa Indonesia atau yang sudah diadopsi ke dalam bahasa Indonesia.
b. Apabila istilah tersebut tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, istilah-
istilah tersebut dapat ditulis dengan huruf miring (Italic).
4. Ejaan yang digunakan adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) terbaru sesuai
dengan Permendiknas Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan.
5. Kesalahan yang sering terjadi
a. Kata Penghubung, misalnya, sehingga; sedangkan; maka, sebab, tidak
boleh digunakan untuk memulai (awal) kalimat.
b. Kata depan, misalnya, pada dan bagi tidak diletakkan di depan subjek.
c. Kata di mana dan dari, kurang tepat penggunaannya.
d. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
Untuk mencegah terjadinya kesalahan, selanjutnya dapat merujuk pada panduan berikut
ini.
a. Penulisan unsur serapan
Kata Asing Peneyerapan Penyerapan
Benar salah
Risk Risiko Resiko
System Sistem sistim
technique, techniek teknik tehnik
Frequency Frekuensi frekwensi
Teknologi tehnologi tehnologi

Pada bagian berikut didaftar juga kata yang sering digunakan oleh penulis
Karya Ilmiah
Bentuk Baku Bentuk tidak baku
simpulan kesimpulan
putusan keputusan
permukiman kumuh pemukiman kumuh
sesuai dengan aturan sesuai aturan
jadwal jadual
b. Pemakaian Huruf Kapital
Masih banyak naskah yang menggunakan huruf kapital bukan pada
tempatnya.
Misalnya: Kata-kata seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas,
Internasional, Asing, Agama, Surga, dan Akhirat yang sering ditulis dengan
huruf awal kapital, seharusnya dituliskan dengan huruf awal kecil saja karena
tidak diikuti nama, menjadi sekolah dasar, sekolah menengah atas,
internasional, asing, agama, surga, dan akhirat. Sebaliknya, ada kata-kata
yang seharusnya ditulis dengan huruf awal kapital, seperti Undang-undang
dasar 1945 dan Badan usaha milik Negara. Seharusnya, kata-kata tersebut
ditulis dengan huruf-huruf awal kapital pada setiap kata karena merupakan
nama dokumen resmi dan nama diri. Penulisan yang benar adalah Undang-
undang Dasar 1945 dan Badan Usaha Milik Negara.
c. Penulisan di sebagai Kata Depan
Kata di yang berfungsi sebagai kata depan harus dituliskan terpisah
dari kata yang mengikutinya. Biasanya, di jenis ini berfungsi menyatakan arah
atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan di mana. Misalnya: Di
mana anak itu bermain? Jawabannya: Di halaman.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
di sekolah disekolah
di atas diatas
di dalamnya didalamnya
di dunia didunia
di tempat berbeda ditempat berbeda
di samping disamping
di berbagai jenjang diberbagai jenjang
di satu sisi disatu sisi
di pihak lain dipihak sisi
di mana dimana
d. Penulisan di sebagai Awalan
Imbuhan di- yang berfungsi sebagai awalan dituliskan serangkai
dengan kata yang mengiringinya, baik di- yang ditambah kata dasar maupun
di- yang ditambah kata berimbuhan. Pada umumnya, kata kerja pasif yang
berawalan pasif di- dapat diubah menjadi kata kerja aktif yang berawalan me-.
Misalnya: dilempar berlawanan dengan melempar; ditulis berlawanan dengan
menulis.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
diharapkan di harapkan
dipengaruhi di pengaruhi
digunakan di gunakan
disebabkan oleh di sebabkan oleh
diberikan di berikan
ditawarkan di tawarkan
dikehendaki di kehendaki
direalisasikan di realisasikan
dilepaskan di lepaskan
dinyatakan di nyatakan
ditemukan di temukan
diselenggarakan di selenggarakan
e. Penulisan ke sebagai Kata Depan
Ke dituliskan terpisah jika berfungsi sebagai kata depan. Ke yang
berfungsi sebagai kata depan, biasanya menyatakan arah atau tujuan dan
merupakan jawaban atas pertanyaan ke mana. Misalnya: ke sana, ke pinggir,
ke atas, ke sini, ke samping, ke bawah, ke situ, ke sisi, dan ke udara.
Sebagai patokan kita, ke yang dituliskan terpisah dari kata yang
mengiringinya jika kata-kata itu dapat dideretkan dengan kata-kata yang
didahului kata di dan dari. Misalnya, ke sana, di sana, dari sana, ke atas, di
atas, dari atas, ke kecamatan, di kecamatan, dan dari kecamatan.
f. Penulisan ke sebagai Awalan
Ke- sebagai awalan yang tidak menunjukkan arah atau tujuan harus
dituliskan serangkai dengan kata yang mengiringinya. Misalnya: ketua,
kehujanan, kehendak, kedinginan, dan kekasih.
g. Peluluhan Bunyi k, p, s, t
Di dalam naskah Karaya Ilmiah sering dijumpai pembentukan kata
yang tidak tepat. Salah satu kaidah bahasa Indonesia menyatakan bahwa jika
kata dasar berbunyi awal /k/, /p/, /s/, /t/ ditambah imbuhan meng-, meng- …-
kan, meng- …-I, peng-, atau peng-…-an, bunyi /k/, /p/, /s/, /t/, itu harus luluh
atau lebur menjadi bunyi sengau. Kaidah itu berlaku juga bagi kata-kata yang
berasal dari bahasa asing yang sekarang sudah menjadi warga kosakata bahasa
Indonesia.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
mengalkulasikan mengkalkulasikan
mengambinghitamkan mengkambinghitamkan
mengultuskan mengkultuskan
memesona mempesona
menerjemahkan menterjemahkan
manahapkan mentahapkan
menyukseskan mensukseskan
menargetkan mentargetkan
menyuplai (memasok) mensuplai
menyurvei mensurvei
mengomunikasikan mengkomunikasikan
memublikasikan mempublikasikan
mengoordinasi mengkoordinasi, mengkoordinir
menaati mentaati
memengaruhi mempengaruhi
Demikian juga, bunyi /k/, /p/, /s/, /t/ harus luluh jika diberi imbuhan
peng- atau peng-…-an.
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
Penafsiran pentafsiran
penahapan pentahapan
penargetan pentargetan
penerjemahan penterjemahan
penyurvei pensurvei
penyuksesan pensuksesan
penyuplai (pemasok) pensuplai (pempasok)
penyabotan pensabotan
pengultusan pengkultusan
Kaidah di atas tidak berlaku bagi kata-kata serapan yang bunyi awal
katanya berupa gugus konsonan, seperti sp, tr, kl, dan kr. Misalnya: sponsor
menjadi mensponsori atau pensponsoran traktor menjadi mentraktor atau
pentraktoran. klasifikasi menjadi mengklasifikasi atau pengklasifikasian kritik
menjadi mengkritik atau pengkritikan kristal menjadi mengkristal atau
pengkristalan

h. Penulisan Gabungan Kata


Gabungan kata harus dituliskan terpisah, seperti tata bahasa, juru tulis,
kerja sama, kambing hitam, tepuk tangan, anak emas, duta besar, dan beri
tahu. Di samping itu, terdapat juga gabungan kata yang harus dituliskan
serangkai, yaitu gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata yang
padu, jumlahnya, sangat terbatas, seperti manakala, matahari, sekaligus,
barangkali, daripada, bumiputra, apabila, bagaimana,saputangan, dan
halalbihalal.
Ada lagi gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan bentuk
yang tidak berdiri sendiri sebagai suatu kata yang mengandung arti penuh,
tetapi bentuk itu merupakan unsur terikat yang selalu muncul dalam
kombinasi. Gabungan kata seperti itu harus dituliskan serangkai.
Misalnya
Bentuk Baku Bentuk Tidak Baku
amoral a moral
saptakrida sapta krida
antarwarga antar warga
subpanitia sub panitia
antarkota antar kota
subseksi sub seksi
dwiwarna dwi warna
tunanetra tuna netra
ekstrakurikuler ekstra kurikuler
tunarungu tuna rungu
mahakuasa maha kuasa
monoteisme mono teisme
purnawirawan purna wirawan
semiprofesional semi profesional
purnasarjana purna sarjana
pascaperang pasca perang

i. Penulisan Gabungan Kata yang Berimbuhan


Apabila gabungan kata itu hanya memperoleh awalan, awalan itu harus
dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya, tetapi kata yang pertama
dengan kata yang kedua tetap dituliskan terpisah. Misalnya: me + sebar luas
dituliskan menjadi menyebar luas, ber + kerja sama dituliskan menjadi
bekerja sama.
Demikian juga, jika gabungan kata itu memperoleh akhiran, yang
dituliskan serangkai itu hanya akhiran dengan kata kedua, sedangkan kata
yang pertama tetap dituliskan terpisah. Misalnya: hancur lebur + kan
dituliskan menjadi hancur leburkan lipat ganda + kan dituliskan menjadi
lipat gandakan. Apabila gabungan kata itu mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, penulisannya serangkai semua. Misalnya: me + sebar luas + kan
dituliskan menjadi menyebarluaskan, di + kerja sama + kan dituliskan
menjadi dikerjasamakan, meng + hancur lebur + kan dituliskan menjadi
menghancurleburkan, di + lipat ganda + kan dituliskan menjadi
dilipatgandakan
j. Penulisan Partikel pun
Pada dasarnya, partikel pun yang mengikuti kata benda, kata kerja,
kata sifat, atau kata bilangan harus dituliskan terpisah dari kata yang
mendahuluinya karena pun di sana merupakan kata lepas.
Misalnya:
ayah pun tingginya pun
lima puluh pun apa pun
seratus pun ke mana pun
menangis pun satu kali pun
Akan tetapi, kata-kata yang berikut yang mengandung pun harus
dituliskan serangkai karena sudah dianggap padu benar, kata seperti itu
tergolong kata penghubung anak kalimat. Jumlah kata seperti itu tidak kepala,
yaitu adapun, andaipun, bagaimanapun, kalaupun, ataupun, kendatipun,
maupun, sekalipun, (yang berarti walaupun) sungguhpun, biarpun, dan
walaupun.
k. Penulisan Partikel per
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, atau ‘tiap’ dituliskan
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
per meter per kilogram per kapita per Januari satu per
satu per liter
Akan tetapi, per yang menunjukkan pecahan atau imbuhan harus
dituliskan serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
lima tiga perdelapan perempat final
empat pertiga satu perdua
dua pertiga lima persembilan
l. l. Penggunaan Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan kata ulang. Perhatikan
contoh berikut. meloncat-loncat bolak-balik berliku-liku gerak-gerik sayur-
mayur ramah-tamah porak-poranda kait-mengait lauk-pauk. Tanda hubung
juga harus digunakan antara huruf kecil dan huruf kapital dalam kata
berimbuhan dan antara dua unsur kata yang mengikutinya yang diawali huruf
kapital.
Misalnya:
rahmat-Nya se-Jawa Barat non-RRC
di sisi-Nya se-DKI Jakarta non-Palestina
hamba-Mu se-Indonesia KTP-nya
atas rahmat-Mu pan-Afrika SK-mu
Antara huruf dan angka dalam suatu ungkapan juga harus digunakan
tanda hubung. Misalnya:
ke-2 ke-50 uang 500-an
ke-25 ke-100 tahun 80-an
Jika dalam tulisan terpaksa digunakan kata-kata asing yang belum
diserap, kemudian kata tersebut diberi imbuhan bahasa Indonesia,
penulisannya diserangkaikan dengan tanda hubung. Dalam hubungan ini, kata
asingnya perlu digarisbawahi (dicetak miring).
men-charter di-recall
di-charter di-calling
di-coach men-tackle

B. Kalimat Efektif
Kalimat-kalimat yang disusun dalam karya tulis ilmiah, seperti skripsi, tugas
akhir dan tesis, haruslah kalimat yang efektif. Kalimat efektif ialah kalimat yang
mampu menimbulkan efek atau pengaruh kepada pembacanya. Kalimat dikatakan
berefek jika dapat mengungkapkan sesuatu dengan jelas serta dapat mewakili
gagasan atau pemikiran penulis secara tepat sehingga pendengar atau pembaca
dapat memahami isi kalimat tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan penulisnya.
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri khas, yaitu sepadan, paralel, hemat, cermat, dan
logis. Ciri-ciri itu dapat dijelaskan dengan contoh berikut.
1. Kesepadanan
Kalimat sepadan adalah kalimat yang seimbang antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kalimat dikatakan sepadan jika subjek dan
predikatnya jelas, atau subjek dan predikatnya dinyatakan secara eksplisit.
Subjek akan jelas jika sebelumnya tidak dicantumkan kata depan, seperti di,
dari, dalam, bagi, tentang, sebagai, padam kepada, daripada, dan untuk.
a) Dalam karya ilmiah ini akan membahasa pengaruh penguasaan diksi
dan penguasaan kalimat terhadap kemampuan menulis naskah drama
siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran Ndao di
Ende. (salah)
Perbaikannya:

Karya ilmiah ini akan membahas pengaruh penguasaan diksi dan


penguasaan kalimat terhadap kemampuan menulis naskah drama
siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran Ndao.
(Benar)

b) Bagi peneliti yang ingin memperoleh data yang akurat harus


melakukan penyelidikan dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
(salah)
Perbaikan:
Peneliti yang ingin memperoleh data yang akurat harus melakukan
penyelidikan dengan penuh kesabaran dan ketabahan. (Benar)
Jika kata depan di, dalam, dan bagi akan digunakan, predikat kalimat harus
diubah menjadi bentuk pasif agar subjek kalimat tetap jelas. Pada bentuk
seperti ini subjek kalimat terdapat setelah predikat. Perhatikan contoh berikut.
a. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas pengaruh penguasaan diksi dan
penguasaan kalimat terhadap kemampuan menulis naskah drama
siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Ende. (Benar)
b. Bagi peneliti yang ingin memperoleh data yang akurat harus
dilakukan penyelidikan dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
(Benar)
Selanjutnya, kalimat dikatakan sepadan jika di dalamnya hanya terdapat
sebuah subjek. Contoh kalimat berikut salah karena bersubjek ganda, yaitu
penyusunan karya ilmilah ini dan saya.
Penyusunan Karya Ilmiah saya banyak dibantu oleh pembimbing materi,
pembimbing teknik, dan guru bahasa. (Salah)
Perbaikannya:
Dalam penyusunan tesis ini saya banyak dibantu oleh pembimbing materi,
pembimbing teknik, dan guru bahasa. (Benar)
Berikutnya, kalimat dikatakan sepadan jika di dalam kalimat tunggal tidak
digunakan kata penghubung intrakalimat, seperti sehingga, walaupun, jika,
karena, sebab, sedangkan, dan ketika. Perhatikan contoh-contoh yang salah.

Anda mungkin juga menyukai