Makalah "Kebijakan Kerangka Pembelajaran Alquran Dan Hadist"

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“KEBIJAKAN KERANGKA PEMBELAJARAN ALQURAN DAN

HADIST”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Al-Qur’an Hadis Di


Sekolah
Dosen Pengampu: Jajang Rustandi,,M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

1. ICON PURNIAWAN
2. RATNA DEWI
3. META DWI PUTRI

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BATURAJA

SUMATERA SELATAN

TAHUN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
kareana dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Kebijakan Kerangka pembelajara
Al-Quran dan Hadist“.Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada
Jajang Rustandi,,M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Al-
Qur’an Hadis Di Sekolah yang telah membimbing dan sudi membagi ilmunya
kepada kami sehingga dapat terselesaikannya makalah ini. Tak lupa juga kami
ucapakan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna, olehkarena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai
pihak. Sebagai manusia biasa, kami berusaha dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin,dan sebagai manusia biasa juga kami tidak luput dari
segala kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun makalah ini.Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi kami dan
umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.

Baturaja, Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

A. Manajemen Kurikulum Pembelajaran Al-Qur’an Hadist............................


B. Manajemen Perencanaan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist.........................
C. Manajemen Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist..........................
D. Manajemen Evaluasi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist..............................

BAB III PENUTUP................................................................................................


A. Kesimpulan..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PNDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang
telah berkembang dan diterapkan dalam berbagai tantangan organisasi, baik
pemerintah, perusahaan, sosial, maupun pendidikan. Dengan penerapan ilmu
manajemen tersebut, maka organisasi maupun lembaga dapat mencapai
tujuan-tujuannya secara efektif dan efisien, serta menghasilkan produktivitas
yang tinggi. Kendatipun cuma manajemen itu berasal dari barat dan telah
berkembang ke seluruh dunia, nama sesungguhnya malam ini Alquran dan Al
hadits, Islam telah meletakkan dasar-dasar manajemen, dari mulai kehidupan
personal sosial sampai pada memanajemen kehidupan secara lebih luas.
manusia sebagai komponen terpenting sumber daya organisasi
mendapat perhatian yang besar dalam Alquran, baik sebagai makhluk
individu, sosial, atau manusia sebagai totalitas makhluk Tuhan yang terdiri
dari unsur jasmani dan rohani. Dalam surat Al ashr tersebut ditegaskan
bahwa manusia yang tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya maka
ia akan merugi dalam kehidupannya. Bahwa dalam pandangan ajaran Islam,
segala sesuatu harus dilakukan dengan benar, tertib, teratur, dan sesudah
waktu prosesnya harus diikuti dengan baik. cara-cara seperti ini dalam
pengetahuan modern disebut dengan manajemen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Maksud Manajemen Kurikulum Pembelajaran Al-Qur’an Hadist?
2. Bagaimana Manajemen Perencanaan Pembelajaranal-Qur’an Hadist?
3. Bagaimana Manajemen Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist?
4. Bagaimana Manajemen Evaluasi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen kurikulum pembelajaran Al-Qur’an Hadist


Manajemen kurikulum terdiri dari 2 kata dan merupakan dua konsep
yang memiliki arti berbeda yang dipadu menjadi satu kalimat. kata
manajemen tidak asing bagi kita, sebab manajemen sudah diaplikasikan
dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Secara teknologi
berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan
agree yang berarti melakukan. kata-kata itu digabung menjadi kata kerja
manageree yang artinya menangani. mana nggak ada yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan kata benda
manajement diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan.
Pengertian yang lebih luas toner mengatakan manajemen adalah
proses perencanaan perorganisasian ,memimpin, dan mengawasi pekerjaan
organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi yang
tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas,
dengan pendapat yang sama dubrin menyatakan manajemen sebagai proses
menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
melalui fungsi planning, desision making organizing, leading, dan
controling.
Sedangkan kurikulum dapat diartikan sebagai rencana tertulis tentang
kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi yang
perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai
kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu diperlakukan untuk
menentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat
peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.
Pengertian kurikulum dalam undang-undang sistem pendidikan
nasional No. 20 tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan untuk pengertian manajemen kurikulum menurut Rusman
bagi suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif,
sistematik, dan sistemik dalam rangka mewujudkan tercapaian kurikulum
manajemen kurikulum merupakan hal utama kesatuan pendidikan sekolah
dengan prinsip proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan yang
telah ukur pencapaian tujuan, berupa standar kompetensi lulusan yang harus
dikuasai siswa yang mendorong guru untuk secara terus-menerus
melaksanakan penyempurnaan pembelajaran.
Untuk itu manajemen kurikulum pembatalan quran harus dapat
diartikan sebagai usaha sistematis yang dilakukan seseorang melalui aktivitas
perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilandasi nilai-
nilai Islam agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien adapun lingkup manajemen kurikulum Alquran hadis
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada perencanaan kurikulum mata pelajaran Al-Quran hadits
adalah unsur-unsur pelaksanaan pembelajaran (RPP), lupakan rencana
pembayaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP disusun membuat
data sekolah, mata pelajaran, dan kelas atau semester materi pokok,
alokasi waktu, tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian
kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media alat
dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan
penilaian dengan mengacu pada silabus.
sedangkan silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu
mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar.
2. Pengorganisasian kurikulum
Sedangkan pengorganisasian pada menteri kurikulum adalah pola
atau desain bahan kurikulum, perlu dipertimbangkan diantaranya
ruang lingkup, urutan bahan kontinuitas kurikulum, organisasi
kurikulum, keseimbangan bahan pelajaran keterpaduan, dan alokasi
waktu yang dibutuhkan bersumber dari buku siswa yang disusun oleh
pemerintah tujuannya untuk memenuhi siswa dan dalam mempelajari
bahan pelajaran dan melakukan kegiatan pembelajaran sehingga
tujuan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran
dapat dicapai secara efektif pada pembelajaran Alquran hadist.
3. Pelaksanaan kurikulum
Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran merupakan implementasi
kurikulum berupa kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan guru
bersama siswa untuk mencapai tujuan kurikulum yang ingin mencapai
SKL, KI, KD yang dijabarkan indikator cari di dalam RPP.
4. Pengawasan dan evaluasi kurikulum
Pengawasan dalam manajemen kurikulum pembelajaran Quran
hadits adalah tahap pengukuran berupa evaluasi atau penilaian
ketercapaian KI dan KD mengukur hasil pelaksanaan kurikulum
berupa hasil belajar apakah pelaksanaan kurikulum berupa
pembelajaran sudah sesuai dengan rencana dalam RPP.

B. Manajemen Perencanaan Pembelajaran Al- Qur’an Hadist


Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan
pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan
yang hendak dicapai mendapatkan hasil optimal.
Menurut F. E. Kast dan Jim Rosenzweig, perencanaan adalah suatu
kegiatan yang terintegrasi yang bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas
keseluruhan usaha-usaha sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan
organisasi yang bersangkutan. fungsi perencanaan antara lain untuk
menetapkan arah dan strategi serta. awal kegiatan agar dapat membimbing
serta memperoleh ukuran yang dipergunakan dalam pengawasan untuk
mencegah pemborosan waktu dan faktor produksi lainnya.
Demikian pula hanya dalam pendidikan Islam perencanaan harus
dijadikan langkah pertama yang benar dan tidak dapat diperhatikan oleh para
manajer dan para pengelola pendidikan Islam. sebab perencanaan merupakan
bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan
perencanaan pendidikan Islam akan berakibat keberlangsungan pendidikan
Islam.
Sebelum memulai setiap kegiatan setiap orang pasti memiliki
perencanaan. Hal itu karena dengan perencanaan kegiatan yang akan
dilakukan oleh seseorang akan berjalan dengan baik. Tanpa perencanaan
kegiatan yang harusnya dapat dilakukan dengan baik dapat berubah menjadi
berantakan karena kita tidak memiliki gambaran dan manajemen tentang
kegiatan yang akan dilakukan. Tak terkecuali dalam kegiatan pembelajaran
bagi pengajar, merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang
wajib dilakukan demi suksesnya pembelajaran yang akan dilakukan.
Di antara salah satu langkah yang harus dilakukan seorang pendidik
yaitu penyusun perencanaan pembelajaran, yaitu kegiatan yang terus-
menerus dan menyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi
pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Perencanaan pembelajaran adalah memproyeksi tindakan apa yang akan
dilaksanakan dalam suatu pembelajaran, hal ini berguna untuk memperoleh
kemajuan dalam perkembangan dan belajar peserta didik. Selain itu, guru
dapat memahami perannya dan tugas-tugas yang harus dicapai oleh peserta
didik sehingga proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam manajemen
pendidikan islam perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan
aktivitas berikutnya. Tahap perencanaan yang matang aktivitas lainnya
tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh karena
itu buatlah perencanaan semata mungkin agar memenuhi kesuksesan yang
memuaskan.
C. Manajemen Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist
Pembelajaran Al-Qur'an Hadist adalah bagian dari upaya untuk
mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan
mengamalkan isi kandungan Al-Qur'an Hadist melalui kegiatan pendidikan.
Tujuan pembelajaran Al-Qur'an Hadist di madrasah ibtidaiyah adalah agar
murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami, dan
terampil melaksanakan isi kandungan Al-Qur'an Hadist dalam kehidupan
sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT. Inti ketakwaan itu adalah berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mata pelajaran Al-Qur'an Hadist tingkat madrasah Tsanawiyah ini
merupakan kelanjutan dan kesinambungandengan mata pelajaran Al-Qur'an
Hadist pada tingkat madrasah ibtidaiyah dan madrasah Aliyah, terutama pada
penekanan kemampuan membaca Al-Qur'an dan Hadist, pemahaman surat-
surat pendek dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran Alquran hadis di madrasah Aliyah adalah salah satu
mata pelajaran pendidikan agama Islam yang merupakan peningkatan dari
Alquran hadis yang dipelajari pada jenjang MTS peningkatan tersebut
dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam, serta memperkaya kajian
Al-Qur'an dan Hadist terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai
persiapan untuk melanjutkan pada janjian yang lebih tinggi. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain:
1. metode
metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tercapainya tujuan
tersebut berbagai macam metode pembelajaran ini sebagai berikut:
a. metode tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat
membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode
ceramah.
b. metode diskusi adalah bertukar informasi pendapat dan unsur-unsur
pengalaman secara metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran
yang dilakukan oleh guru dengan pengukuran atau penjelasan lisan
secara langsung dihadapan peserta didik.
c. teratur untuk memecahkan permasalahan menjawab pertanyaan
menambah pemahaman pengetahuan siswa.
d. metode pemberian tugas adalah profesi yang terjadi guru memberikan
tugas kepada siswa untuk dikerjakan.
e. metode kerja kelompok adalah murid saling bekerja sama untuk
membahas atau memecahkan suatu masalah.

Berdasarkan uraian beberapa metode di atas, bahwa pengajaran tidak


akan berhasil dengan baik jika seorang guru hanya mampu menggunakan
satu atau dua metode saja untuk berbagai tujuan yang akan diajarkan tidak
semua materi menggunakan metode yang sama karena akan membuat
siswa menjadi bosandalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Media Yang Digunakan
media adalah alat bantu untuk menyampaikan informasi atau
materi pelajaran. Seperti papan tulis, LCD, buku siswa dll.
3. Waktu Pelaksanaan
mata pelajaran Al-Qur'an Hadist merupakan salah satu kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat
berdasarkan implementasi kurikulum madrasah ibtidaiyah mata pelajaran
Al-Qur'an Hadist masing-masing 2 jam pelajaran. 1 jam pelajaran beban
waktu yang digunakan adalah 35 menit.
implementasi kurikulum madrasah Tsanawiyah mata pelajaran
Alquran Hadist masing-masing 2 jam pelajaran. 1 jam pelajaran beban
belajar tetap nikah adalah 40 menit mata pelajaran Al-Qur'an Hadist pada
MA peminatan keagamaan terdiri dari konten tafsir dan hadits masing-
masing dua jam pelajaran.
Guru berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Sebagai salah satu usaha dalam
meningkatkan kreativitas guru di sekolah, guru harus mempunyai berbagai
macam kreativitas dan usaha baik dengan cara penerapan disiplin sekolah,
penerapan nilai Islam, penerapan cara belajar yang efektif, dan lebih beragam
serta menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an dan hadist
Rasulullah SAW.
Guru tidak hanya berada di sekolah melainkan di berbagai tempat
yang mendukung terjadinya proses belajar mengajar yang baik. Hal ini dapat
dilakukan menggunakan beberapa cara diantara lain.
a. Menciptakan Pembelajaran Kreativitas Dan Menyenangkan
Pembelajaran kreativitas dan menyenangkan adalah kemampuan
untuk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang meningkatkan
kesadaran, daya dengar, partisipasi, umpan balik, dan pertumbuhan
dimana emosi dihargai.
b. Menggunakan Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena setiap
tahun guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan akan menentukan
kualitas jawabannya.
c. Memberi Penguatan
Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan terulang kembali perilaku tersebut. Penguatan
dapat dilakukan secara verbal atau nonverbal. Penguatan secara verbal
dengan kalimat pujian sedangkan verbal bisa dengan gerakan atau
sentuhan.
d. Membuka Dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin
yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran.
Kegiatan tersebut memberikan sumbangan yang berarti terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran.
e. Mengembangkan Kreativitas Dalam Pembelajaran
Persyaratan seorang guru yang baik meliputi taqwa kepada Allah,
berilmu, sehat jasmani dan perlakuan baik. Kreativitas siswa dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik apabila lingkungan keluarga, masyarakat,
maupun sekolah, turut menunjang mereka dalam mengekspresikan
kreativitas tersebut.

D. Evaluasi Pembelajaran Al-Qur’an Hadist


1. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi evaluasiberasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation
dari akar kata felu yang berarti. Nilai atau harga nilai dalam bahasa Arab
disebut Al-qiamah atau Al-taqdir yang bermakna penilaian (evaluasi).
Sedangkan secara harfiah evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering
disebut dengan Al-takdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian
dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan.
Edwin dalam ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung
pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu.
Sedangkan M. Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur
untuk memperoleh kesimpulan.
Evaluasi pembelajaran dalam proses untuk menentukan nilai belajar
dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian
atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian
pengukuran dalam kegiatan pembelajaran adalah suatu proses
membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan
ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan
secara kuantitatif, sementara pengertian penilaian belajar dan
pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai berdasarkan
belajar dan pembelajaran secara kualitatif.
2. Teknik Evaluasi
a. Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang
benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus
diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan
seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai.
Tes merupakan informasi tentang karakteristik seseorang atau
sekelompok orang tes merupakan salah satu cara untuk menafsir
besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu
melalui respon seseorang terhadap sejumlah stimulasi pertanyaan.
Oleh karena itu, agar diperoleh informasi yang akurat yang hendak.
b. Non Tes
Dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi seperti K13,
menuntut terpenuhinya 3 ranah sebagai indikator keberhasilan tiga
ranah ini adalah kemampuan berpikir, keterampilan melakukan
pekerjaan, dan perilaku. Setiap siswa memiliki potensi pada dua ranah
yaitu kemampuan berpikir dan keterampilan namun tingkatannya dari
satu siswa ke siswa yang lain bisa berbeda. Ada siswa yang memiliki
kemampuan berpikir tinggi, namun keterampilan rendah demikian
juga sebaliknya. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan
berpikir rendah, namun memiliki keterampilan yang tinggi. Ada pula
peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir yang biasa,
demikian pula keterampilannya juga biasa.
3. Manfaat Evaluasi
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi
dalam pembelajaran yaitu, pemahaman sesuatu:
a. Entry behevior motivasi dll sarana dan prasarana dan kondisi peserta
didik beserta guru
b. Membuat keputusan: kelanjutan program, penanganan, masalah dll.
c. Peningkatan kualitas PBM: komponen-komponen PBM.
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi
pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran seperti peserta didik guru
dan kepala sekolah bagi peserta didik mengetahui tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran: Memuaskan atau tidak memuaskan: Bagi guru
pertama, mendeteksi peserta didik yang telah dan belum menguasai
tujuan: Melanjutkan remedial, pengayaan, dll. Ketiga, ketetapan metode
yang digunakan dan bagi sekolah pertama, hasil belajar cermin kualitas
sekolah. Kedua, membuat program sekolah. Ketiga, pemenuhan standar.
Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa evaluasi sangat perlu atau
bermanfaat dalam dan merupakan syarat mutlak untuk perbaikan, agar
mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak jika ditemukan
hubungan antara hasil belajar dengan efektivitas metode mengajar
terbukalah kemungkinan untuk mengadakan perbaikan.
Sebelum kita mengevaluasi kemampuan metode baru pada sejumlah
peserta didik, perlu kita pikirkan bahwa proses pembelajaran itu dinamis
senantiasa terjadi perubahan pada guru maupun murid dalam interaksi itu.
Di samping hasil belajar seperti diharapkan oleh guru mungkin timbul
pula hasil sampingan yang positif meskipun maupun negatif. Misalnya,
peserta didik menguasai bahan yang disajikan akan tetapi ia disamping itu
merasa senang atau benci terhadap tindakan pribadi gurunya.
Jadi evaluasi pembelajaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan
dalam setiap pembelajaran. Hal ini digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran. Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen kurikulum pembelajaran Al-Qur'an Hadist dapat diartikan
sebagai usaha sistematis yang dilakukan seseorang melalui aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilandasi nilai-
nilai Islam agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif
dan efisien.
Manajemen pendidikan Islam perencanaan merupakan kunci utama untuk
menentukan aktivitas berikutnya dalam suatu manajemen pendidikan guru
berperan. Dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
tujuan hidupnya secara optimal. Kemudian dievaluasi hal ini digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran. Pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup benda lain otentik, nilai yang
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, dan ulangan akhir semester.
DAFTAR ISI

Ar Rasikh, “Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Di Madrasah Ibtidiyah Studi


Multisitus Pada MIN Model Sesela Dan Madraah Ibtidaiyah At Thzib”,
Vol.15 No.1 (2019).
Assani Hasan Qodri,” Manajemen Kurikulum Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di
Madrasah Ibtidaiyah Ma’rif Sukorini Manisrenggo Kabupaten Klaten
Tahun 2016/2017”, (Surakarta: IAIN Surakarta, 2018).

Anda mungkin juga menyukai