Makalah Ilmu Negara Lenyapnya Negara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU NEGARA

Lenyapnya Suatu Negara

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Made Subawa, SH.,M.S.

OLEH :

I GUSTI AGUNG IRA PRATISTA


2204551054
(KELAS B)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan-
Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Lenyapnya Suatu Negara” dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu .

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Prof.
Dr. Made Subawa, SH.,M.S. pada mata kuliah Ilmu Negara. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Lenyapnya Suatu Negara bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan
diterima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah
ini penulis ucapkan terima kasih.

Badung,17 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3

2.1 Teori Lenyapnya Suatu Negara............................................................................ 3

2.2 Faktor yang menyebabkan Lenyapnya Suatu Negara.......................................... 6

2.3 Dampak dari Lenyapnya Suatu Negara................................................................ 8

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara merupakan suatu


tempat yang terdiri dari
sebuah wilayah,
pemerintah dan masyarakat
yang tinggal pada negara
tersebut. Selain itu negara
juga merupakan yang
isinya terdiri dari berbagai
jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing
– masing untuk mengurus
negara yang disebut
pemerintahan.

1
Negara merupakan suatu
tempat yang terdiri dari
sebuah wilayah,
pemerintah dan masyarakat
yang tinggal pada negara
tersebut. Selain itu negara
juga merupakan yang
isinya terdiri dari berbagai
jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing
– masing untuk mengurus
negara yang disebut
pemerintahan.
Negara merupakan suatu
tempat yang terdiri dari
sebuah wilayah,
2
pemerintah dan masyarakat
yang tinggal pada negara
tersebut. Selain itu negara
juga merupakan yang
isinya terdiri dari berbagai
jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing
– masing untuk mengurus
negara yang disebut
pemerintahan.
Negara merupakan suatu
tempat yang terdiri dari
sebuah wilayah,
pemerintah dan masyarakat
yang tinggal pada negara
tersebut. Selain itu negara
3
juga merupakan yang
isinya terdiri dari berbagai
jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing
– masing untuk mengurus
negara yang disebut
pemerintahan.
Negara merupakan suatu tempat yang terdiri dari sebuah wilayah, pemerintah, dan
masyarakat yang tinggal pada negara tersebut. Selain itu negara juga merupakan yang isinya
terdiri dari jabatan-jabatan yang memiliki fungsinya masing-masing untuk mengurus negara
yang disebut pemerintahan. Negara timbul akibat dari perpindahan setiap manusia dari waktu
ke waktu dan kemudian menetap di suatu wilayah tertentu dan membentuk kelompok, yang
mulanya manusia hidup secara bebas dan tidak teratur berkembang menjadi hidup yang
terstruktur dan mempunyai aturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Daerah, bangsa, dan pemerintahan adaah unsur pokok terbentuknya negara, jika
ketiga unsur itu dirawat dengan baik sehingga tumbuh dan berkembang, maka semakin besar
dan jayalah negara itu. Akan tetapi, sebaliknya jika tidak dirawat dengan baik maka negara
itu akan lenyap. Peranan daerah bagi kelangsungan hidup suatu negara, terletak pada
kekayaan alam, struktur geografisnya dan posisi geologisnya daerah yang bersangkutan,
tetapi suatu negara yang kaya akan alamnya juga akan mengalami hancur dikarenakan adanya
faktor alam yang menghancurkannya dan menyebabkannya wilayah negara tersebut lenyap.
Selain dari faktor alam lenyapnya suatu negara juga dapat disebabkan oleh beragam faktor
sosial yang ada didalam negara dan pernah dialami suatu negara.

Tidak ada yang bisa menjamin bahwa sebuah negara akan terus hidup dan berdiri
kokoh di atas bumi. Suatu negara bisa saja lenyap atau hancur kapan pun. Dalam makalah ini
akan dibahas tentang berbagai pendapat mengenai teori lenyapnya suatu negara. Alasan dari
lenyapnya suatu negara juga tidak dapat dipungkiri dan dihindari apabila masyarakatnya
sendiri yang tidak menjaga keutuhan suatu negara tersebut. Hal ini dibuktikan dari beberapa
fakta yang menyebutkan bahwa negara dapat lenyap, seperti kondisi alam, faktor sosial.
Kondisi alam yang sudah tidak memungkinkan bagi negara itu tetap bertahan adalah dengan
terlihat kondisi lingkungan yang masih layak atau tidak bagi masyarakat itu tinggal pada

4
daerah atau wilayah suatu negara, kemudian untuk kondisi sosial yang mempengaruhi negara
juga dapat terjadi, seperti revolusi dan pergantian pemimpin negara akibat dari pemimpin
negara sebelumnya yang sudah ditaklukkan.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai teori lenyapnya suatu negara menurut
pandangan dari para ahli ilmu negara pada bagian pembahasan dan ditutup dengan bagian
kesimpulan pada bab selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Teori Lenyapnya Suatu Negara menurut pandangan para ahli ?


2. Apa Faktor yang menyebabkan Lenyapnya Suatu Negara ?
3. Apa saja Dampak dari Lenyapnya Suatu Negara ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami tentang Teori Lenyapnya Suatu Negara menurut


pandangan para ahli.
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan Lenyapnya Suatu Negara.
3. Mengetahui dampak dari Lenyapnya Suatu Negara.

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Teori Lenyapnya Suatu Negara

Tidak ada yang bisa menjamin bahwa sebuah negara akan terus hidup dan berdiri
kokoh di atas bumi. Suatu negara bisa saja lenyap atau hancur kapan pun. Para ahli
berpendapat negara yang sudah terbentuk akibat kesepakatan dan faktor-faktor pendukung
lainnya juga dapat mengalami keruntuhan, hilang ataupun lenyap. Ada beberapa teori tentang
lenyapnya negara yaitu: teori organis, teori anarkis, dan teori markxis.

a. Teori Organis

Dalam teori organis, negara dipandang sebagai suatu organisme yang suatu saat
tertentu akan lenyap. Teori ini berkembang pada abad XIX (19) yang memandang negara
sebagai organisme. Pada teori ini yang berisikan beberapa tokoh sebagai penganut yaitu
Herbet Spencer, F.J. Schmittenner, Gostantin Frantz dan Bluntsehi.

Mereka yang menganut teori ini memiliki pandangan bahwa negara juga dapat
dikatakan sebagai makhluk hidup yang memiliki sebuah nyawa layaknya manusia, hewan dan
tumbuhan. Hal ini disebabkan bahwa negara juga memiliki beberapa organism yang turut
serta berpartisipasi dalam kehidupan suatu makhluk hidup atau negara itu sendiri seperti
manusia. Sebagai suatu makhluk hidup yang dapat berkembang dan bertumbuh, negara juga
tidak menutup kemungkinan untuk melemah dan tidak dapat mempertahankan kedaulatannya
sebagai negara. Teori ini berkembang pada abad XIX (19) yang memandang negara sebagai
organisme. Teori ini berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan terutama biologi,
dengan ditemukannya sistem sel pada binatang dan tumbuhan dan teori evolusi dari Darwin.
Teori ini berkembang bersamaan dengan perkembangan di dunia biologi yang menginspirasi
teori bahwa sebuah negara yang dapat dikatakan sebagai makhluk hidup layaknya manusia
yang memiliki beberapa sel-sel dan organisme yang menopang tumbuh dan berkembangnya
suatu makhluk hidup.

6
Para penganut teori ini juga memiliki beberapa contoh pada kasus riil yakni yang ,
terjadi pada negara Mesir, Babilonia, Persia, Phunisia, dan Romawi. Pada perkembanggannya
negara ini diawali dengan negara kecil yang terus berkembang menjadi negara besar dan kuat
dan pada akhirnya negara ini menjadi lenyap dan hilang layaknya makhluk hidup.

Namun tidak pula semua organisme mati karena tua, maka negara pun juga demikian,
ada yang hancur karena peperangan walaupun belum tua. Bluntschi memandang negara
terjadi tidak langsung karena karya manusia. Negara adalah zat yang hidup yang tumbuh baik
di dalam maupun di luar dan berkembang seperti organisme biologis. Negara adalah suatu
unit besar yang akan menua dan mati.

b. Teori Anarkis

Dalam teori anarkis, negara merupakan suatu bentuk tata paksa yang hanya sesuai jika
diterapkan dalam kehidupan masyarakat primitive, tidak cocok bagi masyarakat modern yang
beradab. Oleh karena pada suatu saat negara ini akan lenyap dan akan datang masyarakat
tanpa paksaan, tanpa pemerintahan dan tanpa negara. Pada teori ini dikemukakan bahwa
negara merupakan suatu tatanan atau system yang sifatnya adalah sebuah paksaan terhadap
masyarakatnya, dan pada suatu saat negara akan menjadi lenyap dan hilang sehingga
membuat masyarakat menjadi bebas dan merdeka tanpa aturan dan pemerintah yang
memaksa mereka untuk melakukan sesuatu berdasarkan peraturan yang ada. Teori ini
tentunya tidak relevan bagi masyarakat modern seperti sekarang yang mengenal tata karma
dan kesopanan. Anarkisme merupakan pemahaman yang mempercayai bahwa negara yang
dijalankan oleh pemerintah melalui pejabat - pejabatnya melakukan penindasan terhadap
kehidupanbermasyarakat. Oleh sebab itu mereka yang menganut pandangan ini mempunyai
keharusan untuk melenyapkan suatu negara agar mendapatkan kehidupan yang bebas dari
penindasan tersebut. Penganut teori ini yaitu merupakan beberapa tokoh yang diantaranya
adalah William Godwin, Joseph Proudhon, Kropotkin, dan Michael Bakounin.

Namun ternyata sejauh ini, penganut teori anarkisme ini dibagi menjadi dua golongan
yang memandang dan melaksanakan teori anarkisme ini. Golongan yang pertama adalah
mereka yang mempercayai segala sesuatu yang diatur oleh tatanan dan struktur yang dibentuk
oleh negara melalui aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat membuat mereka menjadi
merasa tidak memiliki kebebasan sehingga, hal ini harus menghapuskan suatu tatanan paksa
yang disebut sebagai negara. Menghapus tatanan paksa menurut Joseph Proudhon,
Kropotkin, dan Michael Bakounin adalah dengan cara menggulingkan negara melalui
terorisme, karena menurut mereka manusia tidak membutuhkan suatu negara yang
pemerintahannya memiliki kekuasaan untuk memaksa setiap manusia untuk tunduk terhadap
segala aturan yang menjauhkan mereka dari kebebasan.

Sedangkan golongan kedua berpendapat bahwa untuk menjadikan suatu bangsa dan
negara mempunyai kebebasan tidak dengan cara kekerasan seperti terorisme, melainkan
dengan cara modern dengan mengedepankan evolusi terhadap pendidikan. Karena menurut
Leo Tolstoy bahwa kekerasan dapat menyebabkan kekerasan berikutnya yang akan
menjadikan hal itu sebuah efek domino secara terus tanpa henti, sebaliknya apabila

7
melakukan sebuah evolusi. terhadap pendidikan maka hal ini menjadikan kekerasan
berevolusi menjadi kasih sayang dan kehangatan.

Kekerasan dan tindakan terorisme adalah suatu hal yang sudah melampaui batas
manusia. Teori ini mencapai puncaknya pada zaman Tsar Alexander II dari Rusia.

c. Teori Marxisme

Menurut terori ini bahwa negara sebagai suatu tata paksa,tidak perlu diperangi dan
tidak perlu dihapus, karena ia datang dan lenyap dengan sendirinya menurut syarat-syarat
obyektifnya sendiri. Negara pada saatnya akan lenyap dengan sendirinya, akan mati tua jika
syarat-syarat bagi adanya dan hidupnya negara sudah tidak ada lagi.

Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl


Marx. Menurut Marx ini negara dipandang sebagai “alat pemaksa” dari kelas yang kuat
terhadap kelas yang lemah. Lahirnya negara adalah perjuangan kelas. Kelas yang menang
artinya kelas yang kuat, membutuhkan susunan tata paksa Negara sebagai alat untuk
memaksakan kehendaknya kepada kelas yang kalah (kelas lemah). Karena itu jika dalam
pertentangan kelas yang menang akan berusaha melenyapkan kelas yang kalah.

Pada teori yang dikemukakan oleh Karl Max mengenai marxisme yang berkaitan
dengan ekonomi, sosial dan politik. Para penganut ini merupakan seseorang komunis modern.
Dalam teori ini Karl protes terhadap paham kapitalisme yang membeda bedakan kasta setiap
orang. Ia merasa kapitalisme tidak adil terhadap orang yang telah bekerja atau seseorang yang
mengumpulkan uang dari hasil keringatnya. Menurutnya hal ini tidak sesuai dengan jam kerja
yang begitu Panjang dengan upah yang begitu kecil, dan hasil kerja mereka dinikmati oleh
kaum - kaum kapitalis.

Kaum yang memperjuangkan haknya dari kaum kapitalis yang sejalan dengan
pandangan Karl Max adalah kaum proletar, mereka yang memiliki pandangan seperti Karl
tinggal dan hidup di pinggiran kota-kota yang kurang layak dan kumuh. Menurut mereka
masalah ini karena timbul dari kekayaan yang didominasi oleh kaum kapitalis dan tidak
memiliki kesempatan untuk kaum proletar untuk turut bersaing dari kaum kapitalis. Karl Max
berpendapat bahwa untuk menyelesaikan masalah ini, perlu adanya penggantian paham
kapitalisme menjadi paham komunisme untuk mensejahterakan masyarakat. Jika masalah ini
terus dibiarkan maka para kaum proletar akan menuntut keadilan kepada pemerintah dan
menyebabkan ketidakseimbangan terhadap tatanan masyarakat pada suatu negara- yang
berdampak kepada hilang dan runtuhnya suatu negara. Karl Max dengan para penganut
paham komunisme berpendapat bahwa: negara merupakan alat pemaksa bagi mereka sebagai
kaum proletar. Lahirnya negara ini juga atas hasil dari perjuangan suatu kelas, negara
merupakan hasil dari perjuangan kelas kuat terhadap kelas yang lebih lemah untuk dipaksa
sebagai bagian dari tatanan negara dengan memberikan keuntungan terhadap kelas yang kuat.

Apabila perjuangan Karl Max dan para penganut paham komunisme ini berhasil
terwujud, sehingga tidak ada lagi perbedaan antara kelas yang kuat dan kelas yang lemah,

8
maka menurutnya negara ini tidak lagi dibutuhkan karena tidak lagi adanya perjuangan dan
negara akan lenyap.

d. Teori Mati Tuanya Negara

Pada teori ini lenyapnya suatu negara sebagai tatanan paksa tidak perlu dihapus,
dihilangkan eksistensinya sebagai negara. Karena apabila suatu negara memiliki syarat-syarat
objektif untuk berdiri sesuai hukum yang berlaku, maka negara ini akan tetap berdiri dengan
sendirinya. Namun sebaliknya apabila syarat-syarat negara terbentuk sudah tidak terpenuhi
untuk berdiri maka negara tersebut akan hilang dan lenyap.

Prof. Wirjono Prodjodikoro berpendapat, bila negara dianggap berhenti, hancur atau
jatuh maka unsut wilayah, dan masyarakat tetap ada, hanya unsur pemerintahannya yang
musnah.

Di Indonesia pernah terjadi pada Zaman Sriwijaya, di abad VII pernah jaya namun
kemudian tenggelam. Demikian juga dengan kerajaan Majapahit, tapi unsur daerah dan
rakyatnya tetap ada yang hilang unsur pemerintahannya saja.

Selain teori-teori tersebut, terdapat beberapa pandangan atau pendapat dari para ahli yaitu :

 Pandangan dari Para Ahli Ilmu Negara tentang Lenyapnya Suatu Negara

Mac Iver mengemukakan bahwa suatu negara dapat lenyap dengan dua cara, yaitu
cara revolusi dan cara evolusi. Cara revolusi terjadi manakala di negara tersebut terjadi hal
yang cepat dan besar, seperti peperangan dan pemberontakan, yang dapat mengakibatkan
hancurnya sebuah negara. Cara evolusi terjadi manakala proses hancurnya negara terjadi
secara perlahan. Misalnya melalui adanya konflik internal yang berlarutlatur dan
berkepanjangan di tubuh negara tersebut, sehingga menyebabkan sendi-sendi kenegaraan
melemah dan pada akhirnya runtuh.

Negara juga bisa lenyap karena adanya kolonialisme, kemiskinan, kudeta atau terjadi
peperangan, pemisahan diri dari wilayah yang merupakan bagian dari suatu negara.
Kemudian juga negara dapat mati karena adanya bencana alam, hilangnya penduduk,
musnahnya pemerintahan, dan semacamnya (Syafiie, 2013: 39-40).

Sedangkan menurut Soehino, lenyapnya negara dapat disebabkan karena faktor alam,
faktor sosial (seperti penaklukan, kudeta, dsb), karena adanya perjanjian maupun karena
adanya penggabungan. Faktor alam merupakan salah satu alasan yang dapat menyebabkan
suatu negara lenyap. Contoh dari hilangnya negara karena faktor alam adalah terjadinya
gunung meletus yang menghancurkan wilayah, banjir yang menghanyutkan wilayah, dan
tsunami yang menghancurkan manusia atau wilayah suatu negara. Faktor kedua, yaitu faktor
sosial, karena kondisi sosial yang menyebabkan lenyapnya negara. Contoh negara yang
hilang karena faktor sosial misalnya adanya kemiskinan yang menghilangkan penduduk,
penjajahan, kudeta yang mengganti negara, perjanjian, dan penggabungan atau pemisahan
(atau perpecahan) wilayah dalam suatu negara.

9
2.2 Faktor yang menyebabkan Lenyapnya Suatu Negara

1. Faktor Alam

Hilangnya negara karena faktor alam adalah suatu negara yang sudah ada, tetapi
dikarenakan faktor alam negara tersebut menjadi lenyap. Karena disebabkan oleh alam maka
wilayah dari negara tadi akan hilang dan hilangnya wilayah tadi berarti, hilanglah negara itu
dari dunia kenegaraan. Hilangnya negara karena faktor alam, misalnya dapat disebabkan oleh
Gunung meletus dan Pulau yang terendam air laut, atau bencana alam yang lainnya. Ada
banyak kasus yang menunjukkan, sebuah dataran di Bumi tiba-tiba menghilang. Hal itu dapat
terjadi karena air laut naik, bahkan sudah terjadi setiap tahun sebagai akibat pemanasan
global yang dapat menenggelamkan suatu Negara. Salah satu contohnya yaitu negara
Maladewa yang terletak di Samudera Hindia diprediksikan akan menghilang di tahun 2100.
Alasannya karena fenomena perubahan iklim yang terus terjadi di dunia. Sebuah studi yang
dicatat dalam jurnal United Nation University (UNU) menyatakan bahwa meningkatnya air
laut bisa berdampak langsung bagi pulau-pulau karang di atasnya. Hal ini termasuk pada
dampak jangka panjang bagi negara-negara kepulauan kecil macam Maladewa. Bahkan,
beberapa bagian dari pulau di sana dilaporkan telah mengalami erosi pantai yang sangat
parah. Permukaan air laut yang meningkat dengan cepat menyebabkan tempat ini berisiko
akan cepat hilang. Beberapa laporan menyebutkan bahwa keberadaan Maladewa mampu
bertahan dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2012, pemerintah Maladewa
menghubungi India, Srilanka dan beberapa negara lainnya untuk menerima penduduk mereka
jika ada bahaya di masa depan.

Selain itu, contoh lainnya adalah negara Belanda. Belanda, salah satu Negara yang
daratannya erada di bawah permukaan laut. Pada tahun 1953, sebuah badai pernah
menghantam Belanda dan Belgia sehingga mengakibatkan banjir sedalam 5,5 meter di bagian
selatan negara tersebut. Para peneliti di Eropa telah memprediksi wilayah Belanda dapat
terancam oleh bencana alam, salah satunya adalah Badai Katrina

2. Faktor Sosial

Faktor sosial yang menyebabkan lenyapnya negara yaitu suatu negara yang sudah ada
dan diakui oleh negara lain, tetapi dikarenakan oleh faktor sosial negara itu menjadi hilang
dan lenyap. Hilangnya negara karena faktor social itu seperti diakibatkan oleh :

a. Karena adanya Revolusi (kudeta yang berhasil).


Revolusi berarti suatu pergantian tatanan sosial. revolusi menstranfer kekuasaan dari
tangan-tangan kelas yang telah kehabisan tenaganya kepada kelas lain yang berada di
atas kekuasaan.Runtuhnya negara karena revolusi sebabnya banyak dipengaruhi oleh
faktor internal sebuah negara dalam menjalankan fungsinya.
b. Karena adanya Penaklukan
Penaklukkan terjadi jika suatu daerah belum ada yang menguasai kemudian diduduki
oleh suatu bangsa.
c. Kerena adanya Persetujuan
d. Karena adanya Penggabungan.

10
Setelah adanya penggabungan atau pemisahan dan juga penukaran nama, banyak
negara yang diantaranya sangat dikenal umum, telah hilang atau lenyap dari peta
dunia. Contohnya :
- Jerman Barat dan Jerman Timur
Jerman Timur dan Jerman Barat, bergabung pada tahun 1989 dan membentuk
kesatuan Jerman, sehingga negara Jerman Timur dan Jerman Barat menjadi lenyap.
- Yaman Utara dan Yaman Selatan,
Yaman pecah pada tahun 1967 dan membentuk dua negara yaitu Yaman Utara
(dikenal sebagai Republik Arab Yaman) dan Yaman Selatan ( dikenal dengan nama
Republik Demokratis Rakyat Yaman) sebelum kembali bersatu pada tahun 1990 dan
kembali menjadi Yaman, sehingga kedua negara Yaman yang dahulu yaitu yaman
Utara dan Yaman Selatan menjadi lenyap.

Contoh negara yang lenyap atau hilang di karenakan faktor sosial, misalnya adalah
Uni Soviet. Negara ini berdiri setelah runtuhnya kekaisaran Rusia di tahun 1917.
Pemerintahan sementara Rusia yang ditugaskan untuk melanjutkan pemerintahan tidak dapat
mencegah perang sipil yang malah dimenangkan oleh Kaum Bolshevik, sehingga Uni Soviet
resmi berdiri pada 30 Desember 1922. Kemudian pada Desember 1991, sebagai akibat
mundurnya Boris Yeltsin dan serangan simpatisan Partai Komunis semakin meluas kepada
Mikhail Gorbachev. Presiden Uni Soviet itu pun akhirnya mengundurkan diri yang
mengakibatkan Uni Soviet dipecah menjadi 15 negara yang berdaulat. Kemudian, ke-15
negara-negara baru itu mengikatkan diri dalam organisasi Commonwealth Of Independent
States (CIS). Dengan demikian, Uni Soviet lenyap karena faktor social dan perjanjian.

2.3 Dampak dari Lenyapnya Suatu Negara

Lenyapnya suatu negara berdampak pada rakyat negara tersebut. Dampak dari
lenyapnya suatu negara itu bisa mengakibatkan tidak teraturnya kehidupan bermasyarakat
dan bernegara dan tidak ada kedaulatan dalam pemerintahan sehingga sistem pemerintahan
akan kacau dan tidak sesuai dengan hakikat negara. Semua masyarakat dalam negara tersebut
akan bertindak tanpa batasan atau larangan dan suatu aturan yang mengatur. Pedoman
bernegara pun akan terlupakan begitu saja. Runtuhnya negara juga dapat berdampak pada
perekonomian masyarakat yang akan jatuh miskin karena tidak adanya pendapatan negara
dari kerjasama dengan negara lain. Lenyapnya negara akan membuat negara lain enggan
menjalin kerjasama. Jadi, lenyapnya negara akan sangat berdampak pada kestabilan negara
tersebut menjadi sangat tidak stabil.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara yang telah ada di dalam lingkup kenegaraan dapat terjadi keruntuhan, negara
dapat tenggelam, negara dapat lenyap. Para ahli berpendapat negara yang sudah terbentuk
akibat kesepakatan dan faktor-faktor pendukung lainnya juga dapat mengalami keruntuhan,
hilang ataupun lenyap. Ada beberapa teori tentang lenyapnya negara yaitu: teori organis, teori
anarkis, teori marxisme dan teori mati tuanya negara. Teori organis mengasumsikan negara
layaknya organisme hidup, yang akan lenyap manakala organisme tersebut sudah tidak
berfungsi lagi, atau organisme itu sendiri hancur. Terjadinya anarkisme dapat membuat
negara hancur, yang berarti lenyapnya negara terjadi karena munculnya anarkisme dalam
tubuh negara. Teori Marxisme menjelaskan bahwa negara bisa hancur dan lenyap karena
adanya pertentangan kelas di dalam negara. Dalam konteks ini, negara bisa hancur atau
lenyap karena adanya kemenangan suatu kelas dalam masyarakat atas kelas lainnya.

Selain berdasarkan teori-teori lenyapnya suatu negara, juga terdapat pandangan dari
para ahli, misalnya menurut Soehino, lenyapnya negara dapat disebabkan karena faktor alam,
faktor sosial (seperti penaklukan, kudeta, dsb), karena adanya perjanjian maupun karena
adanya penggabungan. Hilangnya negara karena faktor alam, misalnya dapat disebabkan oleh
Gunung meletus dan Pulau yang terendam air laut, atau bencana alam yang lainnya. Salah
satu contohnya yaitu negara Maladewa yang terletak di Samudera Hindia diprediksikan akan
menghilang di tahun 2100. Alasannya karena fenomena perubahan iklim yang terus terjadi di
dunia. Sedangkan, hilangnya negara karena faktor social itu seperti diakibatkan oleh : Karena
adanya revolusi, penaklukan, persetujuan dan penggabungan. Salah satu contohnya yaitu Uni
Soviet yang lenyap karena faktor social dan perjanjian

12
Dampak dari lenyapnya suatu negara itu bisa mengakibatkan tidak teraturnya
kehidupan bermasyarakat dan bernegara dan tidak ada kedaulatan dalam pemerintahan
sehingga sistem pemerintahan akan kacau dan tidak sesuai dengan hakikat negara. Runtuhnya
negara juga dapat berdampak pada perekonomian masyarakat yang akan jatuh miskin karena
tidak adanya pendapatan negara dari kerjasama dengan negara lain. Pada intinya, lenyapnya
negara akan sangat berdampak pada kestabilan negara tersebut menjadi sangat tidak stabil.

DAFTAR PUSTAKA

Ersya, D., & Novianti. (2020). Pulau Hilang: Wilayah Teritorial Berkurang ? Uti Possidetis:
Journal of International Law , 155-156.

Muhtada, D., & Diniyanto, A. (2018). Dasar-Dasar Ilmu Negara. Semarang: BPFH UNNES.

Suantra, I. N., & Nurmawati. (2017). ILMU NEGARA. Denpasar: Uwais Inspirasi Indonesia .

13

Anda mungkin juga menyukai