Modul Ajar Lempeng Tektonik
Modul Ajar Lempeng Tektonik
Modul Ajar Lempeng Tektonik
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengenal 10 lempeng tektonik besar di dunia
Mengidentifikasi lempeng tempat pelajar tinggal
Mengumpulkan informasi sebagai bukti teori Pangaea
Mendeskripsikan tiga tipe pergerakan lempeng
Menjelaskan bagaimana lempeng dapat bergerak disertai bukti-buktinya
Menyelesaikan masalah sesungguhnya tentang pembangunan PLTN terkait
pengetahuan tentang pergerakan lempeng
Aktivitas Utama
Guru kemudian menceritakan penemuan teori pergerakan lempeng dengan
menggunakan pemahaman guru sendiri atau menggunakan deskripsi berikut: ”teori
pergerakan lempeng ditemukan persis seperti yang kalian lakukan. Seseorang
bernama Alfred Wagener, ahli astronomi pada tahun 1911 mengamati peta dunia di
Afrika dan Amerika Selatan (benua yang baru saja kalian amati). Ia punya dugaan
bahwa kedua benua ini sepertinya pernah menjadi kesatuan. Ia juga mengamati
penyebaran tanaman dan hewan di beberapa belahan dunia dan menemukan kesamaan
pada tempat-tempat yang letaknya berjauhan. Wegener lalu mencari bukti-buktinya
untuk memperkuat dugaan/hipotesisnya sehinggga pada tahun 1915 (empat tahun
setelah ia mengamati peta), ia menulis buku dan menyatakan bahwa 300 juta tahun
yang lalu, semua benua adalah suatu kesatuan daratan yang disebut sebagai Pangaea,
suatu kata Yunani yang artinya satu bumi. Pangaea bergerak, terpisah sehingga
bergerak menjauh satu sama lain dan membentuk benua. Pada waktu itu, teori
Wegener disebut teori pergerakan benua. Apakah teorinya diterim secara luas waktu
itu? Ternyata tidak semudah itu. Teori Wegener ditentang habis-habisan. Ingat
Wegener bukan ahli geologi, namun astronomi, sehingga alasan yang ia ajukan
tentang mengapa ada pergerakan benua dengan mudah ditentang oleh para ahli
geologi. Teori Wegener baru diterima oleh para ahli geologi setelah 40 tahun.
Wegener bahkan sudah meninggal ketika itu. Pembaharuan Teor Wegener disebut
teori pergerakan lempeng. Nah sekarang coba kalian cari bukti-bukti yang Wegener
ajukan untuk memperkuat teorinya dalam Aktivitas 6.3 halaman 190”. (Sumber:
https://ucmp.berkeley.edu/history/wegener.html )
Pelajar lalu diajak membaca buku siswa halaman 189-190 tentang teori tektonik
lempeng, dilanjutkan dengan teori pergerakan lempeng pada halaman 190-193.
Pelajar kemudian diminta berkelompok untuk membuat simulasi pergerakan lempeng
dengan benda-benda yang ada di sekitar mereka atau dengan tubuh mereka sendiri.
Mereka perlu diingatkan untuk tidak membuat seseorang cedera atau merusakkan
barang. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan simulasi mereka. Pemikiran
kreatif diharapkan muncul di sini selain mengembangkan keterampilan berkolaborasi.
Aktivitas 6.4 dapat dilakukan sebagai alternatif, jika kegiatan di atas tidak dapat
dilaksanakan.
Guru kemudian dapat mengingatkan kembali cerita penemuan teori pergerakan benua
yang telah disampaikan. Teori Wegener yang semula dinamakan Teori Pergerakan
Benua kemudian diperbaharui menjadi Teori Pergerakan Lempeng. Mengapa
demikian? Ajak pelajar untuk berpikir: Bagaimana lempeng bisa bergerak? Pelajar
dapat menghubungkan dengan percobaan yang dilakukan saat kegiatan apersepsi di
subbab. Pelajar boleh mendiskusikan pertanyaan ini dalam kelompok kemudian
membagikan hasil diskusinya pada kelas dengan hanya menyebutkan kata-kata kunci
saja. Kelompok lain menebak hasil diskusi kelompok tersebut dari katakata kunci
yang diberikan.
Guru dapat meminta siswa mengklarifikasi pendapat mereka dengan membaca bagian
buku siswa “Mengapa Lempeng dapat bergerak” halaman 194-196.
V. ASESMEN
Penilaian formatif ketika siswa menjawab soal-soal pada bagian Mari Uji
Kemampuanmu
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 6.3
Ayo Buktikan Teori Pergerakan Lempeng
Kumpulkanlah bukti-bukti terjadinya pergerakan lempeng. Bukti dapat diambil dari berbagai
sumber yang dapat dipercaya, seperti buku, koran, jurnal, televisi, dan situs internet.
Ada tiga macam gerakan lempeng yang terjadi di dunia ini, seperti ditunjukkan pada gambar
di bawah ini. Amatilah lalu deskripsikanlah gerakan-gerakan lempeng tersebut.
Aktivitas 6.4
Ayo Coba Memodelkan Pergerakan Lempeng
1. Gerakan Divergen
Alat dan bahan:
Kertas ukuran A3 (1 lembar)
Pensil/spidol warna (4-5 warna yang berbeda)
Gunting (1 buah)
Selotape (1 buah)
Jepitan pakaian (2 buah)
Prosedur:
1. Rapatkan 2 meja atau kursi yang memiliki permukaan mendatar.
2. Potong kertas A3 menjadi dua bagian pada bagian lebarnya, kemudian sambungkan
dengan selotape. Lihat gambar berikut.
3. Lipatlah kertas pada bagian yang telah kalian hubungkan itu, lalu sisipkanlah kertas
tersebut pada sisi sebaliknya di antara kedua meja atau kursi.
4. Ketika kertas muncul di antara kedua meja atau kursi, ratakanlah masing-masing
lembar pada permukaan kedua buku. Gunakan jepitan pakaian untuk menjepit kertas di
atas permukaan meja/ kursi.
5. Setelah panjang kertas yang muncul di antara meja dan kursi sudah mencapai 5 cm,
warnailah bagian tersebut dengan warna yang berbeda-beda setiap 5 cm.
6. Jelaskah konsep gerakan lempeng secara divergen dari percobaan yang telah kalian
lakukan.
2. Gerakan Konvergen
Alat dan bahan:
Kertas bekas ukuran A4 (40 lembar, bisa menggunakan kertas bekas)
Buku yang cukup tebal (1 buah)
Prosedur:
1. Bagi kertas A4 menjadi 2 tumpukan sama banyak.
2. Tempatkan kedua tumpukan kertas di atas meja.
3. Dekatkanlah kedua tumpukan secara perlahan-lahan. Amatilah apa yang terjadi ketika
kedua tumpukan kertas saling bertemu/ ber tubrukan.
4. Lakukan hal yang sama sebanyak 3 kali. Amatilah setiap kali apa yang terjadi.
5. Gambarlah pengamatanmu dengan menggunakan diagram.
6. Selanjutnya gabungkan kedua tumpukan kertas di atas meja.
7. Taruhlah buku tebal di sebelah tumpukan kertas tersebut.
8. Doronglah tumpukan kertas ke arah buku tersebut.
9. Apa yang terjadi? Yang manakah yang akan berada di bagian bawah? Kertas atau
buku? Rapatkan 2 meja atau kursi yang memiliki permukaan mendatar.
10. Apakah hubungan antara percobaanmu ini dengan gerak konvergen lempeng?
Jelaskan!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LEMPENG TEKTONIK
Apa itu lempeng tektonik? Coba lakukan kegiatan berikut untuk menunjukkan gambarannya.
Isilah suatu baskom logam atau plastik tahan panas dengan air panas. Masukkan kertas karton
tebal (bisa dari kalender bekas atau kotak susu) yang telah dipotong kecil-kecil (ukuran 4 x 4
cm) ke dalam baskom tersebut. Apa yang terjadi? Kemudian coba tambahkan beberapa tetes
sabun cair. Deskripsikan apa yang terjadi.
Pada subbab 6.1 sudah disebutkan bahwa litosfer adalah bagian kerak bumi dan mantel luar.
Litosfer berasal dari dua kata Bahasa Yunani, yaitu lithos yang artinya batuan dan sphaira
yang artinya lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan batuan. Litosfer dalam kegiatan apersepsi di
atas adalah kertas karton tebal sebelum kalian potong-potong. Setelah dipotong, maka disebut
lempeng litosfer atau lempeng tektonik. Seperti kamu saksikan dalam kegiatan awal tadi,
lempeng tektonik mengapung di atas cairan panas dari mantel dalam dan inti luar karena
lempeng tektonik memiliki kerapatan (atau massa jenis) yang lebih kecil dibandingkan
bagian mantel dalam dan inti luar bumi. Lempeng ini selalu bergerak. Namun perlu diingat
bahwa cairan yang terdapat pada lapisan inti luar bumi pekat karena mengandung lelehan
logam-logam, sehingga tidak seperti air, karena itulah lempeng bergerak lambat. Lapisan
mantel yang berisi cairan magma itu disebut sebagai astenosfer.
Perhatikan gambar di bawah yang me nunjukkan sepuluh lempeng tektonik di dunia. Dalam
gambar ini, lempeng di tulis dalam Bahasa Inggris yakni plate. Apakah kamu bisa
menyebutkan Indonesia terletak pada lempeng apa saja?
Gambar 6.8 Lempenglempeng utama di dunia.
Apabila kalian melihat kembali gambar pada bagian sampul bab ini, terlihat bahwa pada
awalnya bumi ini merupakan satu daratan besar yang merupakan gabungan dari seluruh
benua. Hal ini dikemukakan pertama kali oleh Alfred Wegener, ahli meteorologi dari Jerman
pada tahun 1915. Ia menyebutkan satu daratan ini sebagai Pangaea, berasal dari kata Yunani
yang artinya ‘satu bumi’.
Beberapa sumber menyebut juga dengan Pangea. Menurut Alfred Wegener berjuta-juta tahun
yang lalu, Pangaea terpecah untuk menjadi dua daratan besar. Daratan pertama yaitu
Gondwana, yang terdiri dari Australia, Antartika, Amerika Selatan, Afrika, dan India.
Daratan kedua yaitu Laurasia yang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, dan sebagian besar
negara Asia. Kedua daratan besar ini kemudian terbagi-bagi lagi. Teori Wagener disebut
sebagai teori tektonik lempeng. Gambar di bawah ini menunjukkan pergerakan lempeng
sejak Pangaea sampai keadaan bumi saat ini.
Gambar 6.9 Teori pergerakan lempeng
Pergerakan lempeng terjadi sangat lambat, waktunya kira-kira sama dengan kecepatan
pertumbuhan kuku manusia, yaitu rata-rata 1 cm per tahun. Namun bagaimana Wegener
dapat mengajukan teorinya padahal belum ada manusia yang pernah sampai menembus
bagian paling bawah litosfer? Lebih jauh mengenai ketiga gerakan lempeng:
1. Pergerakan Divergen atau Saling Menjauh
Gerakan dua lempeng yang saling menjauh disebut pergerakan divergen yang membentuk
renggangan atau area kosong sehingga nantinya diisi oleh material yang naik dari lapisan
di bawahnya. Akibat gerakan ini adalah terbentuknya tanggul dasar samudera (mid-
oceanic ridge) dan adanya aktivitas vulkanisme bawah laut. Contoh pergerakan divergen
adalah gerakan lempeng benua Afrika dan Amerika Selatan yang mengakibatkan semakin
lebarnya jarak antara kedua benua tersebut dan terbentuk tanggul dasar samudera atlantik
atau Mid-Atlantic Ridge. Contoh lainnya adalah Laut Merah yang terbentuk dari
pergerakan antara benua Afrika dengan daratan Arab.
2. Pergerakan Konvergen atau Saling Bertumbukan
Pergerakan Konvergen adalah gerakan dua lempeng yang saling mendekati, sehingga
saling bertabrakan/bertumbukan. Terjadinya gerakan konvergen dapat membentuk palung
di dalam laut atau pe gunungan tinggi dan gunung berapi. Pengunungan Himalaya
terbentuk dari pergerakan konvergen antara lempeng benua Hindia dan Eurasia. Pada
pengunungan inilah terdapat puncak tertinggi dunia yaitu gunung Everest yang mencapai
ketinggian 8.848 m.
Palung terdalam di Filipina, yang bernama Palung Mariana, juga terbentuk karena gerakan
mendekatnya lempeng samudera Pasifik dan lempeng Eurasia. Palung ini memiliki
kedalaman hampir 11.000 m (Sumber:
http://hyperphysics.phyastr.gsu.edu/hbase/Geophys/conbou.html diunduh tanggal 5
Desember 2020).
Negara kita, Indonesia, terletak di daerah pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Eurasia,
lempeng Pasifik, dan lempeng Indo Australia. Proses mendekat dan saling
bertumbuk/menunjam antara ketiga lempeng tersebut menyebabkan daerah yang disebut
sebagai zona subduksi. Oleh karena itulah Indonesia menjadi bagian dari negara yang
memiliki gugusan gunung berapi, disebut ring of fire (cincin api) di sepanjang wilayah
Pasifik, seperti terlihat pada Gambar 6.11 berikut.
Tanda gunung berapi ditunjukkan oleh bentuk segitiga merah dengan tanda seru di
dalamnya. Coba perhatikan apakah di sekitar daerah tempat kamu tinggal terdapat gunung
berapi?
Di Indonesia juga ada contoh gerakan sesar mendatar, yaitu patahan yang sangat panjang
dari Aceh sampai dengan teluk Semangko Lampung. Patahan ini disebut sebagai Patahan
Semangko yang terbentuk akibat gerakan lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.
Gerakan inilah yang membentuk pegunungan barisan di Pulau Sumatera. Salah satu
gambar pada Gambar 6.1 menunjukkan Ngarai Sianok sebagai bukti ter jadinya patahan
ini, terlihat dari adanya lembah dan bukit yang seperti terpisah-pisah dan berulang.
Ketika cairan dipanaskan, maka bagian cairan yang panas karena terkena penghantaran
panas dari api (cairan bagian bawah) mengalami penurunan kerapatan atau densitas
sehingga akan naik ke bagian atas cairan tersebut. Ingatlah bahwa cairan yang berdensitas
lebih rapat akan mengambil tempat di bawah cairan yang berdensitas kurang rapat. Pada
gambar di atas, pergerakan cairan panas ditunjukkan dengan anak panah berwarna merah.
Setelah beberapa lama berada di bagian atas, cairan akan menjadi dingin dan bertambah
densitasnya sehingga turun ke bagian bawah lagi. Sementara itu, cairan yang terkena
panas akan naik lagi. Pada gambar, pergerakan cairan yang lebih dingin ditunjukkan oleh
anak panah berwarna biru. Naik turunnya cairan panas dan dingin ini terjadi terus menerus
selama cairan terkena penghantar panas. Pergerakan cairan inilah yang disebut arus
konveksi.
Arus konveksi seperti ini juga terjadi pada lapisan bumi yang cair, atau disebut dengan
istilah astenosfer. Astenosfer adalah lapisan yang berisi cairan pekat karena di dalamnya
mengandung lelehan batuan. Letak astenosfer tepat di bawah litosfer.
Gambar 6.14 menunjukkan arus konveksi yang terjadi pada lapisan bumi. Panas yang
disebabkan oleh inti bumi menyebabkan magma naik menuju kerak bumi sehingga
lempeng bumi bergerak. Coba jelaskan arus konveksi yang terjadi pada lempeng bumi
dengan menggunakan pemahamanmu berdasarkan perbandingan dengan arus konveksi
yang terjadi pada Gambar 6.14.
Gambar 6.14 Arus konveksi dalam lapisan mantel bumi.
Bila lempeng bergerak, maka sejumlah energi akan dilepaskan berupa gelombang seismik
atau yang kita ketahui sebagai gempa bumi.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Mikroskop : Alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran
sangat kecil.
Mikroskopis : Suatu benda/objek ,partikel yang berukuran sangat kecil yang tidak dapaat
dilihat dengan mata telanjang harus memakai mikroskop.
Organel : Struktur subselular yang menyusun sel dan menjaga sel tetap hidup.
Sel : Unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan.
Sel Punca : Sebutan untuk sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat
mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut
berada.
Spesimen : Sekumpulan dari satu bagian atau lebih bahan yang diambil langsung dari
sesuatu.
Teori sel : Setiap bentuk makhluk hidup, termasuk tumbuhan itu tersusun atas sel- sel.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
- Sri Handayani Lestari, dkk., Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP
Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Okky Fajar Tri Maryana, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VIII, Pusat
Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (26 Maret 2018).
Miliki 127 Gunung Api Aktif Jadikan Indonesia “Laboratorium” Gunung Api Dunia.
Diakses dari: https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsipberita/miliki-127-gunung-api-
aktif-jadikan-indonesia-laboratorium-gunungapi-dunia tanggal 3 Desember 2020.
- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. “Apa saja kandungan di dalam sebatang
rokok ? (2).” Apa saja kandungan di dalam sebatang rokok ? (2), Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 9 Desember 2018,
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/apa-sajakandungan-
di-dalam-sebatang-rokok-2. Akses 5 Desember 2020.
- Kemdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses dari: https://kbbi.web.id/ tanggal 15
Desember 2020.