Ansis Senam HT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN
SENAM HIPERTENSI

Disusun Oleh :

VELLIN RAMADHANI
P27220023322

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN 2023/2024
A. Pengertian
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection
(JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari
tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Luckman Sorensen,2016).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2017). Hipertensi
adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90
mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi.

B. Prinsip tindakan keperawatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SENAM


HIPERTENSI

PROSEDUR
1 PENGERTIAN Senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk
mengurangi berat badan dan mengelola stress (faktor
yang mengelola hipertensi).
2 TUJUAN Untuk menurunkan tekanan darah
3 KEBIJAKAN Pasien dengan keluhan hipertensi

4 PETUGAS Perawat.
5 PROSEDUR A. Tahap orientasi
PELAKSANAAN 1. Selalu memperhatikan tekanan darah sebelum dan
sesudah senam
2. Latihan dilakukan secara bertahap
3. Latihan dilakukan secara teratur.
B. Tahap kerja
1. PEMANASAN
a. Tekuk kepala kesamping lalu tahan dengan
tahan pada sisi yang sama dengan arah
kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.
b. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat
lurus keatas kepala dengan posisi kedua kaki
dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10
hitungan. Rasakan tarikan bahu dan
punggung.
2. KEGIATAN INTI
a. Lakukan gerakan seperti jalan ditempat
dengan lambaian kedua tangan searah dengan
sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan
dan hindari hentakan.
b. Buka kedua tangan dengan jemari mengepal
dan kaki dibuka selebar bahu. Kedua kepalan
tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur nafas.
c. Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat
tangan menyerong. Sisi kaki yang searah
dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan
diletakan dipinggang dan kepala searah
dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 hitungan.
Lalu ganti dengan sisi lainnya.
d. Gerakan hampir sama dengan sebelumnya,
tapi jari mengepal dan kedua tangan diangkat
keatas. Lakukan bergantian secara perlahan
dan semampunya.
e. Hampir sama dengan gerakan inti I, tapi kaki
digerakan ke samping. Kedua tangan dengan
jemari mengepal kearah yang berlawanan.
Ualangi dengan sisi bergantian.
f. Kedua kaki dibuka lebar dari bahu. Satu lutut
agak ditekuk dan tangan yang searah lutut
dipinggang. Tangan sisi yang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan
kearah sebaliknya dan lakukan semampunya.
3. PENDINGINAN
a. Kedua kaki dibuka selebar bahu. Lingkarkan
satu tangan ke leher dan tahan dengan tangan
lainnya. Hitungan 8- 10 x dan lakukan pada
sisi lainnya.
b. Posisi tetap tautkan kedua tangan lalu
gerakan ke samping dengan gerakan setengah
putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan
tangan ke sisi lainnya. Dan tahan dengan
hitungan yang sama.
C. Tahap terminasi
Melakukan evaluasi senam (penurunan tensi).
D. Memberikan reinforcement positif pada pasien.
E. Membaca tahmid dan berpamitan dengan pasien.

C. Analisis tindakan
Pada pelaksanaan senam hipertensi mampu membantu mengatasi
hipertensi pada klien dan tindakan ini juga mampu dilakukan secara
mandiri oleh klien sehingga hasil yang diharapkan lebih optimal untuk
tercapai.

D. Bahaya dilakukannya tindakan


Pada pelaksanaan tindakan senam hipertensi dalam tidak memiliki
bahaya/efek samping yang signifikan pada pasien, karena tindakan ini
merupakan tindakan nonfarmakologis. Untuk pasien yang di rawat di
ruang perawatan tindakan harus dilakukan dengan duduk karena tidak
memungkinkan jika dengan berdiri dan masih terpasang selang infus.

E. Evaluasi diri
Pada saat memberikan latihan senam hipertensi klien sering ketinggalan
gerakan sehingga saaat prosedur pelaksanaan harus diulangi karena suara
kurang terdengar.

F. Daftar pustaka / referensi


Johnson, M., et all. 2017. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
Mc Closkey, C.J., et all. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2017. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smet, Bart.2017. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai