Resensi Novel Si Anak Kuat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

RESENSI NOVEL

“ S I A N A K KUAT ”
KAR YA T E R E LI Y E

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
❖ Ahmad Dhani
❖ Nur Afni Islami
❖ Riska Putri Nur Komaria
❖ Tri Rahayu Ramadhani

TAH U N AJARAN 2 0 2 3 / 2 0 2 4
S M A N 1 C A M PA LA G I A N
NAMA : Riska Putri Nur Komaria
KELAS : XI MIPA 1

A. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Si Anak Kuat


Pengarang : Tere Liye
Penerbit : SABAKGRIP
Jumlah Halaman : 427 Halaman
Tebal Buku : 20 cm
Cetakan : 8, Juni 2023
Harga : Rp.75.000

B. PENDAHULUAN
Menyinggung sedikit tentang sang penulis, Tere Liye adalah seorang nama pena dari seseorang
penulis novel Indonesia bernama Darwis yang lahir pada 21 Mei 1979. Tere Liye dikenal memiliki ciri
khas dalam penulisan novelnya. Salah satunya, dia jarang sekali menampilkan biografinya. Tere Liye
telah menghasilkan puluhan novel. Cerita-cerita yang ditulisnya pun terkenal dengan tema yang berbeda-
beda, mulai dari percintaan, kesedihan, puisi, fantasi, sejarah, politik, hingga keluarga. Serial Si Anak
Nusantara termasuk Novel Si Anak Kuat ini merupakan salah satu bagian dari karya Tere Liye yang
bertemakan keluarga.Novel Si Anak Kuat (Amelia) adalah salah satu karya dari penulis Tere Liye.

Novel ini merupakan salah satu seri dari serangkaian Serial miliknya yang dinamakan Serial Si
Anak Nusantara/Serial Anak Mamak. Beberapa judul serial Si Anak Nusantara lainnya yaitu “Si Anak
Pemberani”, “Si Anak Spesial”, “Si Anak Pintar”, “Si Anak Cahaya”, dan “Si Anak Badai”. Setiap
judulnya memiliki jalan ceritanya sendiri, meskipun terdapat beberapa kesamaan penokohan didalamnya.
Novel Amelia sendiri menceritakan tentang kehidupan si anak bungsu yang selalu diledek akan perannya
sebagai seorang anak bungsu yang dianggap tidak bisa melakukan apa-apa dan pergi kemana saja.
Namun, Amelia berbeda. Ia justru bertekad untuk melakukan perubahan dengan pengetahuan dan
kekuatan yang mlikinya. Dalam novel ini, Tere Liye mengangkat tema tentang keharmonisan dan
kesederhanaan kehidupan sebuah keluarga.

Kisah di dalam novel Amelia (Si Anak Kuat) menceritakan tentang kehidupan keluarga Syahdan
dari sisi pandang si anak bungsu. Diawali dengan perkenalan tokoh utama yang bernama Amelia, atau
biasa semua orang memanggilnya Amel. Amel dan keluarganya tinggal di perkampungan yang indah,
persis di Lembah Bukit Barisan. Saat ini, Amel duduk di bangku kelas 3 SD. Dirinya merupakan anak
bungsu dari empat bersaudara. Adapun kakak-kakaknya bernama Eliana, Pukat, dan Burlian.

Kisah Amelia dimulai ketika gadis bungsu ini mulai jenuh diomeli oleh kakaknya, Kak Eli. Setiap
hari, dirinya terus mengeluh karena selalu diatur dan disuruh oleh kak Eli. Padahal, ia selalu ingin
menjadi anak sulung seperti kak Eli. Ditambah, dua kakak laki-lakinya, yaitu kak Burlian dan kak Pukat,
juga sering meledek dirinya dengan mengatakan bahwa anak bungsu itu manja, tidak bisa pergi jauh, dan
akan terus menjadi penunggu rumah. Maka dari itu, Amelia sangat membenci takdirnya yang menjadi
seorang anak bungsu. Namun, meskipun terlahir sebagai anak bungsu, bapaknya selalu berkata bahwa Ia
adalah anak paling kuat di keluarganya. Amelia pun pada akhirnya bisa mengerti dan menerima dirinya
sebagai anak bungsu.

C. UNSUR RESENSI ( isi resensi )


1 ). Tema

Dalam novel ini, Tere Liye mengangkat tema tentng keharmonisan dan
kesederhanaan kehidupan sebuah keluarga.Tema Novel ini adalah pertumbuhan dan
perjuangan karakter seorang anak yaitu Amelia yang rangguh dalam menghadapai
berbagai rintangan kehidupan.

2 ). Amanat/pesan

Pesan moral yang terkandung dalam novel ini adalah tentang pentingnya kekuatan
tekad dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup, serta nilai-nilai seperti
kepatuhan dan pengabdian kepada orang tua, dan kasih sayang terhadap sesama.

3 ). Alur Cerita

Alur dari cerita ini, yaitu Alur Campuran.Dengan memadukan berbagai jenis alur ,
Tere Liye menciptakan sebuah narasi yang kompleks dan memikat, serta memberikan
kedalaman dan dimensi tambahan pada cerita novel “Si Anak Kuat”.

4 ). Latar Cerita

a. Tempat : Desa, Kota,Ladang,Rumah, Sekolah

b. Waktu : Pagi, Siang, Sore, Malam

c. Suasana : Bahagia, Sedih, Menegangkan

5 ). Tokoh

a. Amelia : Seorang anak yang memiliki mimpi-mimpi hebat untuk kampung


halamannya
b. Syahdan : Ayah dari Amelia yang tegas dan sangat bijaksana

c. Nurmas/Nung : Ibu dari Ameli yang agak pemarah, tapi sangat menyayangi anak-
anaknya

d. Eli : Kakak tertua Amelia yang kerap dikenal sebagai ‘Si Anak
Pemberani’ dan mempunyi sifat agak mirip dengan ibunya

e. Pukat : Kakak kedua Amelia yang dikenal sebagai anak yang jenius dan
pintar memecahkan masalah

f. Burlian : Kakak ketiga Amelia yang sedikit ceroboh, nakal dan suka
menjahili Amelia

g. Pak Bin : Guru dari Amelia yang selalu mengajarkan ilmu yang sangat
bermanfaat

h. Maya : Teman dekat Amelia yang paling cerewet dan penggemar nomor
satu Paman Unus (adik dari ibu Amel)

i. Chuck Norris : Teman dekat Amelia yang paling nakal dan gemar menggambar.

j. Tambusai : Teman dekat Amelia yang paling semangat dalam segala hal dan
humoris.

k. Wak yati : Seorang penenun kain songket terbaik di Desa Amelia

l. Nek Kiba : Guru ngaji dari Amelia yang selalu mengajarkan nilai-nilai agama

m. Paman Unus : Adik dari ibu Amelia yang lebih suka bepetualangan,melakukan
hal yang menarik

n. Kak bujuk : Kepala Desa yang usianya masih muda dan sudah berkeluarga

o. Mang Dullah : Pemilik lahan ladang di Desa Amelia

p. Lamsari : Teman sekelas dari Kak Pukat

q. Damdas : Teman sekelas dari Kak Elis

6 ). Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah Bahasa Indonesia Baku yang
sedikit dibumbui dengan bahasa tradisional dan logat daerah.
7 ). Sudut Pandang

Novel ini ditulis dengan sudut pandang orang pertama, sehingga pembaca dapat
merasakan langsung perjalanan dan pemikiran tokoh utama.

D. PENILAIAN
1 ). Kunggulan Buku

Alur ceritanya tidak mudah ditebak. Sehingga membuat semakin penasaran untuk
terus membacanya.disetiap halamannya ada dialog-dialog yang yang sangat
berkesan,sangat tertegun dan meninggalkan kesan yang baik.Tere Liye memakai kata-
kata yang sederhana penuh makna yang mampu mengunggah emosi sehingga
membuatnya seperti bisa merasakan langsung apa yang ada di novel tersebut.Dari novel
ini mengajarkan bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan kerja keras dan pantang
menyerah dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Di novel ini juga ditanamkan betapa pentingnya pendidikan bagi semua orang.
Pendidikan lah yang mampu membuat kita maju.Sedari kecil kita itu harus benar-benar
menanamkan nilai-nilai Pendidikan tersebut.Dan tentunya akhir cerita dari buku tersebut
itu sangat bagus sekali membawa energi positif terhadap para pembacanya, yang
membuat jadi panutan bagi siapa saja yang membacanya

2 ). Kekurangan Buku

Terdapat beberapa kata yang menggunakan bahasa asing sehingga membingungkan


para pembaca karena tidak disertakan artinya.

Tidak diberikan gambaran mengenai umur para tokoh sehingga para pembaca
cukup bingung dan menebak-nebak karena penasaran dengan para tokoh yang masih
kecil namun memiliki pemikiran yang luar biasa.Karakter Amelia digambarkan sangat
dewasa sekali dalam hal pemikiran diusianya yang masih kecil, sehingga sifat kekanak-
kanakannya tidak ada, keluguan dan kepolosan yang ada pada diri anak-anak itu tidak
terlihat pada sosok amelia, karena pada dasarnya anak itu tumbuh bertahap berdasarkan
psikologisnya

E. SIMPULAN/PENUTUP
Setelah meresensi novel ini, kesimpulan yang dapat kami tarik adalah setiap buku pasti
memiliki keunggulan dan kekurangannya, karena hal tersebut merupakan hal yang lumrah
pada sebuah buku. Contohnya adalah novel si Anak Kuat ini, novel ini merupakan novel
yang sangat menarik sekali bagi kami. Banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya
seperti pentingnya sebuah pendidikan, hebatnya sebuah kesabaran, serta luar biasanya sebuah
keteguhan hati untuk membuat perubahan besar. Selain itu, banyak sekali kata-kata motivasi
yang sangat bermakna seperti “Siapa pun yang tidak mengambil langkah pertama untuk
memulai sesuatu, maka dia tidak akan pernah melihat hasil sesuatu tersebut. Tidak akan
pernah.”

Anda mungkin juga menyukai