Naskah Drama
Naskah Drama
Naskah Drama
Disusun oleh:
Jason Sanjaya
Muhalifah Qodar
Muhammad Thariq Nauval
Syahira Fairuz Medyan
Jantika Mulizatun Nafis Sandira
Guru Pembimbing;
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, bimbingan, dan
kasih karunia-Nya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga pada akhirnya kami
dapat menyelesaikan penulisan naskah drama ini yang berjudul “The Sea of Trees”
tepat pada waktunya. Dalam penyusunan naskah drama ini, kami tidak luput dari
berbagai kesulitan dan hambatan, namun atas bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak akhirnya penulisan naskah drama ini dapat terselesaikan.
Untuk itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua orang yang
membantu serta mendukung terwujudnya naskah drama ini. Teman-teman kami telah
naskah drama ini penuh dengan kegembiraan. Kami berharap, mereka dapat belajar
banyak dari kami, seperti kami telah belajar banyak dari mereka. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah memberi kami masukan
dan tanggapan. Terima kasih khusus kami sampaikan kepada Nanda Qira Ramadhani
atas komentar-komentar yang luas dan bijak.
Akhir kata, kami berharap semoga naskah drama ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….... ii
SINOPSIS…………………………………………………………………………… iii
A. PENGERTIAN NASKAH…………………………………………………… 1
B. PROSES PENGKARYAAN NASKAH……………………………………... 1
1. GENRE…………………………………………………………………... 1
2. ALIRAN…………………………………………………………………. 2
3. TEMA……………………………………………………………………. 3
4. PREMIS………………………………………………………………….. 3
C. PROSES PENULISAN NASKAH…………………………………………... 3
1. INTRODUKSI…………………………………………………………… 3
2. KONFLIK………………………………………………………………... 3
3. KOMPLIKASI…………………………………………………………… 3
4. KLIMAKS……………………………………………………………….. 3
5. ANTIKLIMAKS…………………………………………………………. 3
ISI NASKAH………………………………………………………………………… 4
PENUTUP………………………………………………………………………….. 23
PROFIL KELOMPOK……………………………………………………………... 24
SINOPSIS
Semua berawal ketika, Jena, sahabat Sherly memberikan sebuah hadiah untuk
sahabatnya yang sedang berulang tahun. Sherly mengira itu adalah hadiah terbaik.
Akan tetapi, hadiah tersebut adalah hadiah yang akan membawa pengalaman terburuk
dalam hidupnya.
iii
A. Pengertian Naskah
Secara etimologis, naskah diambil dari bahasa Arab yaitu nuskhatum yang
memiliki arti segala dokumen buatan tangan manusia secara langsung, baik ditulis
maupun diketik. Secara umum, pengertian naskah adalah tulisan yang biasa dikenal
semua orang yang berkecimpung di dunia penulisan. Naskah memiliki fungsi untuk
berbagai hal, seperti sebagai alat pengorganisasian dan struktural, referensi, dan
panduan yang membantu semua orang yang terlibat dalam produksi.
Pengertian naskah itu sendiri adalah sebuah cerita yang diceritakan secara
berurutan dari satu adegan ke adegan lainnya lengkap dengan lokasi, keadaan, dan
seringkalai penokohan. Penulisan naskah harus disusun secara sistematis dalam
konteks stuktur yang dramatis sehingga menjadi acuan dalam kegiatan produksi.
1
pengejaran atau pelarian, bahkan ada karakter yang memunculkan plot
twist yang seru hal itu dikarenakan banyak misteri yang akan
terbongkar perlahan-lahan.
Komedi
Jenis genre drama yang kedua adalah komedi. Komedi adalah suatu
genre yang pada umumnya bertujuan untuk menghibur dan
menimbulkan tawa. Biasanya, di dalam sebuah naskah drama bergenre
komedi didapatkan dialog yang lucu dan mengandung unsur jenaka
yang menyinggung dan biasanya memiliki akhir cerita yang bahagia.
Hal tersebut juga berlaku bagi para tokoh. Tokoh pada genre ini
memiliki karakter yang lucu, jenaka, dan bijakasana. Tujuan dari genre
komedi ini untuk dapat memberikan hiburan bagi pembaca.
2. Aliran
Realis
Jenis aliran yang pertama adalah aliran realis. Aliran realis adalah
aliran dalam cerita pendek yang menggambarkan keadaan seperti apa
adanya. Aliran ini berusaha untuk menggambarkan kehidupan sehari-
hari dengan kejujuran yang sempurna dan objektif. Pengarang tidak
melukiskan sesuatu berdasarkan tafsiran, namun semuanya sesuai
dengan objek yang ada, tidak dilebihkan dan tidak dikurangi.
Pengarang yang sering menggunakan aliran realis ini adalah Mochtar
Lubis, ssss
Surealis
Jenis aliran yang kedua adalah aliran surealis. Aliran surealis adalah
sebuah aliran yang menyajikan kontradiksi antara mimpi dan realita
kemudian menjadikannya nyata ke dalam sebuah gambar yang
menampilkan objek-objek nyata dalam kondisi yang tidak akan
2
mungkin terjadi di dunia nyata. Hal tersebut seperti di dalam mimpi
atau alam bawah sadar kita.
Absurd
Jenis aliran yang ketiga adalah aliran absurd. Aliran absurd adalah
aliran yang didasarkan pada kepercayaan bahwa usaha manusia untuk
mencari arti dari kehidupan akan berakhir dengan kegagalan dan
bahwa kecenderungan manusia untuk melakukan hal itu sebagai suatu
hal yang absurd. Aliran ini pada biasanya menonjolkan hal-hal yang di
luar akal logika. Pengarang dari aliran ini mempunyai kesan mengada-
ngada bahkan sengaja menyimpang dari konvensi kehidupan dan pola
penulisan.
Naturalis
Jenis aliran yang keempat adalah aliran naturalis. Aliran naturalis
adalah aliran yang biasanya ingin menggambarkan sesuatu sesuai
dengan kenyataan. Dengan tanda kutip, apabila realisme hanya
mengungkapkan hal yang baik dan tidak menyinggung orang lain,
aliran naturalis justru memandang sesuatu hanya dari sudut buruknya.
Aliran ini berkembang pada tahun 1850-an sebagai wujud dari
perkembangan drama dan teater modern. Salah satu penyebab
mengapa aliran ini terus berkembang adalah ketidakpuasan terhadap
konsep romantis. Maka dari itu, para pengguna aliran ini berusaha
menggambarkan kehidupan yang subjektif.
3. Tema
Unsur yang terpenting dan harus dimiliki dalam sebuah naskah drama
adalah tema. Tema adalah gagasan atau ide utama yang bisa menjalin
keseluruhan dari stuktur pada isi drama. Dengan adanya tema, maka
sebuah drama dapat dikembangkan menjadi lebih luas untuk menentukan
unsur lainnya. Jenis tema ada dua yaitu: tragedi dan komedi.
3
4. Premis
Premis merupakan dasar pemikiran yang digunakan sebagai langkah
awal dalam mewujudkan ide/gagasan cerita dalam satu kalimat. Premis
juga diperlukan untuk memudahkan komunikasi dengan target yang
sesuai, misalnya editor penerbit. Premis juga digunakan untuk menjaga
tulisan tetap fokus di jalurnya. Premis yang kami gunakan dalam naskah
drama ini mengisahkan seorang detektif bersama rekannya yang
menyelidiki kejadian yang menimpa kekasih dan teman-temannya di
sebuah villa terpencil.
C. Proses Penulisan
1. Introduksi
Introduksi adalah bagian yang berisi pengenalan tokoh-tokoh serta
perwatakan, latar, dan gambaran peristiwa yang akan terjadi.
2. Konflik
Konflik adalah bagian yang berisi kemunculan konflik atau persoalan-
persoalan pokok yang melibatkan para tokoh.
3. Komplikasi
Komplikasi/peningkatan konflik, yaitu bagian yang berisi perkembangan
konflik, timbulnya konflik-konflik baru yang semakin banyak dan rumit.
4. Klimaks
Klimaks, yaitu bagian yang berisi puncak ketegangan dari berbagai
konflik yang terjadi dalam drama.
5. Anti-klimaks
Anti-klimaks adalah bagian yang berisi jalan keluar atau penyelesaian
bahkan akhir dari semua konflik yang ada di dalam cerita.
4
The Sea of Trees
Tema: Misteri
Introduksi:
(Sore hari itu Sherly pulang dari kerjanya lebih awal dari biasanya, ia tidak
sabar untuk merayakan hari ulang tahun di rumahnya. Sesampainya dirumah ia
dikejutkan dengan temannya Jena yang sudah mempersiapkan acara ulang tahunnya.
Jena adalah teman yang ia kenal sejak kelas 10 SMA, mereka menghabiskan malam itu
dengan mengobrol dan meminum anggur.)
Jena : Aku ada tiket untuk nginap di villa baru di tengah hutan, banyak
orang bilang tempatnya bagus banget, tapi aku tidak bisa pergi
bareng, kita ketemu di sana aja tidak apa-apa yaa? Nanti aku share
lokasinya aja sama kamu.
Sherly : Oh yaudah tidak apa-apa, aku sangat suka hadiahnya terima kasih
banyak Jena.
5
Sherly : Hi juga sayang, aku ingin memberi tahu bahwa aku mendapatkan
tiket villa dari Jena, sayangnya Jena tidak dapat ikut bareng
denganku, bagaimana jika kamu pergi bareng aku?"
Jeannie : Iya juga dimana sih udah tiga jam kita di hutan ini.
(Setelah beberapa jam, Sherly, Jeannie, dan Fany sampai di villa tersebut lalu
mereka turun dari mobilnya.)
Sherly : Ohh iya, hampir lupa kalau begitu, aku telepon Charles dulu.
Charles : WOI!! Deckard, bukti yang kutaruh di meja tadi udah kemana?
6
Charles : Oh udah kuangkat, Halo sayang, udah sampai yaa, maaf yaa aku
mungkin besok malam baru bisa pergi soalnya sibuk banget nih.
Charles : Hahaha, semangat yaa, Lyn aku matikan dulu ya sibuk banget nih.
Sherly : Hehe... kalau begitu aku masuk dulu, selamat tinggal sayang.
Sherly : Bagus juga villanya untung Jena dapat tiketnya, sekarang kita mau
lakukan apa?
Sherly : Oke, kalau begitu aku bantu siapkan makan malam ya.
Fany : Aku akan masak steak wagyu yang sudah kubawa kemari.
Sherly : Wow, sepertinya enak walaupun aku tidak tahu apa itu.
7
Sherly : Nah, ini dia.
Jeannie : Wuihh, daging steak apa ini, kenapa rasanya enak sekali.
Sherly : Enak banget kan, aku yang masak pasti enak lah.
Fany : Enak aja, kamu bahkan hampir tidak membantu sama sekali.
Jeannie : Hahaha… sudah mari kita makan. Setelah itu, kita istirahat karena
besok kita mau memwetik buah di kebun dekat sini.
Sherly : Oh iya, aku mau bilang besok satu temanku akan datang kemari,
namanya Jena, orangnya seru kalau diajak main, kalian pasti suka.
Konflik:
Sherly : Eumm, masakan kamu enak banget, sepertinya kamu cocok jadi
koki.
8
(Kemudian, Sherly menelepon Jena)
Fany : Omong-omong Jeannie kemana ya, katanya mau pergi petik buah
di hutan.
Sherly : Fan, Jeannie tidak ada di kamarnya, mungkin dia udah pergi ke
kebun.
Fany : Oh yaa? Kalau begitu biarkan saja dia di kebun, sebentar lagi pasti
balik.
Sherly : Baiklah.
(Sore harinya)
Sherly : Fan, cari Jeannie yok, ini langitnya udah mulai gelap, dia belum
balik.
Jeannie : Iya juga, aku cari dikebun, kamu disini aja, jaga-jaga misalnya dia
balik.
Sherly : Baiklah.
Sherly : Aneh, kenapa sepertinya suara ini berasal dari belakang rak buku?
Lebih aneh lagi mengapa semua buku disini merupakan album foto?
9
Sherly : Mengapa semua album foto ini kosong? Apa ini pintu rahasia? jika
ini seperti di film harusnya ada tuas yang menggerakkan rak ini,
kira-kira dimana yaa?
Sherly : Eh kenapa ada satu album yang di atas itu berwarna merah yaa?
(Sherly memanjat rak buku tersebut dan terjatuh bersama beberapa album)
(Rak buku tersebut terbuka dan memunculkan tangga menuju lantai bawah
tanpa lampu sedikitpun.)
Klimaks:
Sherly : AAAAHH!!
Sherly : Sial.
10
(Sherly merasa saat itu adalah titik terburuknya dikarenakan hawa dingin
menusuk ke tubuh Sherly, sialnya Sherly hanya menggunakan kaus pendek serta celana
pendek, Sherly berlari dengan panik menuju ke hutan. Dia merasa dikejar-kejar oleh
sosok yang tak dikenal. Dia berlarian hingga ia menemukan sebuah pohon yang besar
lalu dia bersembunyi di bawah akar pohon tersebut. Dia berdiam selama beberapa saat
untuk beristirahat sambil berusaha menelepon dan memperhatikan keadaan di sekitar.
Setelah itu, dia menemukan di depannya terdapat sebuah bangunan tua yang
kelihatannnya sudah lama ditinggalkan.)
Sherly : Lebih baik aku masuk ke rumah tua itu daripada di sini.
(Sherly memutuskan untuk masuk. Dibukanya pintu kayu yang sudah lapuk
itu. Sherly berjalan perlahan ke dalam rumah tua itu. Ruangan gelap serta aura
mengerikan membuat bulu kuduk Sherly berdiri. Setelah beberapa saat dia menunggu,
dia mengecek keberadaan pelaku melalui jendela.)
Sherly : Sepertinya diluar sudah aman, aku harus mencari sinyal untuk bisa
menelepon Charles
(Sherly memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut dan membuka pintu
secara perlahan. Sherly menghembuskan nafas dan berjalan perlahan. Akan tetapi,
sosok bayangan tersebut sudah menangkap Sherly dari belakangnya. Sherly terkejut
dan berusaha melepaskan dirinya. Namun, tenaga bayangan tersebut jauh lebih besar.
Pada akhirnya, Sherly pingsan.)
(Di kebun)
Fany : Huh, ini sudah malam, sebaiknya aku memberitahukan Sherly bahwa
Jeannie tidak ada di sini.
11
(Fany berlari dengan tergesa-gesa. Sesampainya di depan villa, Fany melihat
Charles dan kawannya yang baru saja turun dari mobilnya.)
Charles : Halo Fany, perkenalkan ini Deckard, rekan kerjaku, Kenapa kamu
terlihat panik, Fany?
Charles : Lebih baik kita menemui Sherly dulu. Setelah itu, kita cari Jeannie.
(Charles segera mencari Sherly di semua ruangan villa tersebut. Akan tetapi,
dia tidak menemukannya.)
Charles : Baiklah, sepertinya dia tidak ada disini. Bagaimana jika hal ini
dijelaskan terlebih dahulu?
Fany : Jadi begini ceritanya, semalam Jeannie mengatakan dia ingin pergi ke
kebun, tetapi pagi ini aku dan Sherly tidak menemukan Jeannie di villa
ini. Kami pun menyepelekan masalah ini dan mengira Jeannie sudah
12
pergi ke kebun. Kami menunggunya hingga sore, tetapi Jeannie tidak
balik ke villa ini. Karena kami khawatir maka kami pun mencarinya,
aku mengatakan kepada Sherly untuk menunggu di villa untuk jaga-
jaga apabila Jeannie balik. Aku pun memutuskan untuk pergi ke
kebun, sesampainya disana aku memanggilnya namun tidak ada
sahutan, aku juga sudah mengelilingi kebun tersebut, tetapi aku tidak
menemukannya. Pada akhirnya, aku memutuskan untuk kembali ke
villa ini untuk mengabarkannya ke Sherly, tetapi sebelum itu, aku
melihat kalian sudah tiba di depan villa.
Deckard : Hal ini terasa janggal, mengapa mereka hilang secara tiba-tiba tanpa
memberitahukan alasan apapun, bahkan lebih anehnya lagi Sherly
yang hanya berada di dalam villa bisa hilang dan Jeannie yang hilang
sejak pagi.
Charles : Kamu benar, Deckard ini semua sangat tidak masuk akal, mari kita
berkeliling di sekitar villa, carilah petunjuk sekecil apapun! Aku rasa
ada yang tidak beres dengan semua ini.
(Di Bangunan Tua, Sherly mulai sadar, ia melihat Jeannie disampingnya tidak
sadarkan diri.)
Sherly : Siapa kamu? Dimana ini? Dan apa maksudmu ia tak akan bangun?
Pembunuh : Kamu tak perlu tahu siapa aku, iya dia tidak akan bangun karena dia
sudah kubunuh.
13
Pembunuh : Kenapa aku melakukan ini? Tidak ada alasan spesifik yang
membuatku melakukan ini hanya saja ini menyenangkan melihatmu
seperti ini.
Sherly : Apa yang kamu inginkan dariku? Aku tak punya apapun yang
berharga.
Pembunuh : Hmm.. hal yang aku inginkan yaa? Aku ingin kamu mati sehingga
aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan
Pembunuh : Lebih baik kamu disini selagi aku menangkap temanmu satu lagi.
(Pada saat itu juga, Charles menemukan suatu petunjuk yang bisa buat dia
tahu bahwa Sherly pergi ke dalam hutan.)
Charles : Tunggu sebentar, Deckard coba cari senter kita harus berhati-hati
hutan ini sangat berbahaya sekali, belum lagi ini sudah malam kita
perlu senter untuk penerangan dan jangan sampai terpisah.
14
(Mereka berjalan perlahan, menyusuri hutan yang sangat gelap. Suasana
sangat hening, hanya terdengar suara seperti burung hantu diantara pepohonan. Namun,
tiba-tiba terdengar suara.)
Fany : Charles!
(Tetapi, Fany ketakutan lalu berlari sehingga membuat dia terpisah dari
Charles dan Deckard.)
15
Sherly yang diikat di tiang kayu. Fany pun segera menghampiri Sherly untuk
melepaskan ikatan di tangannya.)
(Fany dipukul oleh sosok misterius hingga dia terjatuh dan tidak sadarkan
diri.)
(Charles dan Deckard yang ditinggal Fany tadi mulai berlari ke arah lain
secepat mungkin menghindari kawanan serigala tersebut. Setelah beberapa lama mereka
berlari, para serigala itu menghilang dari pandangan mereka.)
Deckard : Sekarang kita harus mencari Fany, jangan sampai dia hilang juga.
(Mereka menelusuri hutan yang tidak ada ujungnya itu dan terus memanggil
nama Fany.)
Charles : Jaraknya hanya 200 m dari sini, cepat Deckard, aku tidak mau
mereka ada masalah.
Anti-klimaks:
16
(Mereka berlari sekuat tenaga hingga sinyal GPS handphone milik Fany
menuntun mereka ke suatu tempat. Disana terdapat sebuah bangunan tua yang tampak
angker di depan mata.)
Charles : Kita masuk saja, hati-hati Deckard, menurutku kita harus mengawasi
keadaan di dalam terlebih dulu.
(Di sisi kanan rumah, ada sebuah jendela tua, kayu jendela tersebut sudah
lapuk. Samar-samar terdengar suara Sherly sedang berbicara dengan omongan yang
tidak jelas. Mereka mengintip ke dalam bangunan itu melalui celah kecil yang berada
pada jendela. Ketiga sahabat, Jeannie, Fany dan Sherly sudah tertunduk lemas di depan
seseorang yang menjadi dalang masalah ini. Orang itu menggunakan topeng hitam.)
Deckard : Jika kita masuk dari sini sudah pasti kita tertangkap duluan, ucap
Deckard sambil berbisik.
(Mereka mulai berjalan ke belakang rumah, mereka mencari sebuah cara agar
bisa masuk ke dalam bangunan tersebut. Untungnya di bagian belakang rumah, ada
sebuah pintu tua. Charles dan Deckard siap mendobrak pintu tersebut. Tiba-tiba
terdengar suara tembakan, membuat dua detektif itu terkejut. Tanpa berpikir panjang,
Charles langsung mendobrak masuk ke dalam bangunan tersebut. Dia melihat Jeannie
dan Fany sudah berlumuran darah tepat di sebelah Sherly yang sudah lemas tak berdaya.
Pembunuh itu terkejut dan langsung mengarahkan pistolnya tepat ke arah kepala
Sherly.)
17
Charles : Orang ini sudah gila, jatuhkan pistolmu!
Pembunuh : Kalau aku tidak mau gimana? aku mau bunuh dia aja deh.
(Sherly hanya menatap mata charles dengan dalam. Deckard pun membuka
topeng sang pembunuh. seketika semua orang di dalam ruangan itu terkejut.)
Jena : Apa? Mati? Kamu kira aku akan mati semudah itu? Tidak Sherly.
18
Jena : Kamu bertanya apa kesalahanmu?
Sherly : Tentu aku bertanya padamu, selama ini kita baik-baik aja, tidak ada
masalah apapun diantara kita.
Jena : Kamu dengar ya sherly, aku seperti ini karena dirimu yang sudah
hidup sukses dan juga karirmu yang bagus itu membuatku sangat iri
padamu bahkan, aku tidak suka kamu berpacaran dengan Charles.
Sherly : Kenapa kamu tidak suka jika aku berpacaran dengan Charles?
Dimana salahnya Jena?
Sherly : Kamu sangat tega kepadaku Jena hanya karena hal seperti ini kamu
melakukan hal gila sehingga melukaiku hingga teman-temanku.
Sherly : Dan kenapa kamu melukai teman-temanku juga? Mereka kan tidak
ada salah denganmu
Jena : Aku juga tidak suka kalau kamu berteman dengan mereka, aku ingin
membuatmu kesepian di dunia ini.
Sherly : Aku tidak menyangka kalau sahabatku sendiri seperti ini, kamu
sangat jahat, Jena.
Jena : Terserah kamu mau bilang untuk aku apa Sherly, yang jelas aku
ingin menggantikan posisimu
19
Charles : Kamu sudah hilang akal Jena, aku tidak menyangka kalau kamu bisa
segila ini hanya karena iri pada sahabatmu.
Deckard : Jangan banyak omong Jena, sekarang kamu ikut dengan kami ke
kantor polisi!
(Setelah itu, Charles membawa Sherly ke villa untuk diobati. kekasihnya itu
tampak lemas tidak berdaya. Sementara itu, Deckard mengurusi mayat Jeannie dan Fany
agar bisa segera dimakamkan. Dia menelepon rumah sakit dan meminta agar ambulance
didatangkan. Dia juga meminta polisi datang untuk menjemput Jena.)
Deckard : Selamat tinggal Jena, inilah hasil dari perbuatan jahatmu itu.
Sherly : Tidak apa sayang, untungnya kamu datang di waktu yang tepat.
Sherly : Charles.
Charles : Ya sayang?
Sherly : Apa mungkin akulah yang menjadi dalang semua ini? Aku yang
menyebabkan Jeannie dan Fany mati.
Charles : Tidak sayang, ini bukan salahmu, ini semua salah Jena.
20
Charles : Jangan berpikir begitu, Jena saja yang sudah kehilangan akalnya.
Sebaiknya kamu beristirahat dulu, besok kita akan kembali ke rumah.
Kamu juga harus bersiap-siap untuk pemakaman Jeannie dan Fany.
(Akhirnya pagi tiba, Sherly sudah siap-siap untuk kembali ke rumah bersama
Charles, sebelum ia pulang ke rumah, tidak lupa Sherly hadir ke pemakaman teman-
temannya, Jeannie dan Fany, dia masih sangat terkejut teman-temannya tiada dengan
keadaan seperti ini.)
Charles : Tetapi kita tidak tahu akan terjadi seperti ini dan kita semua tidak
menyangka yang melakukan hal segila ini adalah Jena.)
Charles : Sudah sayang, jangan menangis, doakan saja Jeannie dan Fany
tenang disana.
(Di pengadilan, dimana Charles dan Sherly sedang melihat Jena yang akan
diberi hukuman.)
Hakim : Dengan ini saudara Jena akan mendapat hukuman penjara seumur
hidup.
(Suara palu menggema di seluruh ruangan, saat ini Sherly dan Charles sedang
mengikuti sidang Jena. Akhirnya pembunuh itu mendapatkan hukuman setimpal.)
21
Sherly : Boleh, aku juga udah lapar.
Charles : Haduh kamu ini aku kira kenapa, emang kamu beli apa?
(Charles mengambil album berwarna merah itu dari tangan Sherly dan
membukanya.)
22
(Sherly melihat foto itu satu per satu. Isinya adalah foto Sherly dan Charles
mulai dari mereka di rumah, di villa, di mobil, hingga ada satu foto yang membuat
mereka terkejut.)
Charles : Ini yang fotoin siapa sih? Padahal kemarin kasusnya baru aja selesai.
23
Penutup
"Jaga temanmu agar tetap dekat and musuhmu lebih dekat lagi." Berdasarkan
kata-kata tersebut, kami terinsipirasi untuk membuat naskah drama ini. Kami
berusaha memberitahukan bahwa tidak semua adalah temanmu, hanya karena mereka
ada di sekitarmu dan berbuat baik kepadamu ingatlah bahwa kamu harus lebih dekat
dengan musuhmu agar kamu lebih waspada terhadap mereka. Musuh adalah mereka
yang menginginkan kehancuranmu dengan memasang senyuman manis di wajahnya.
Kalau kamu tidak bisa membedakan mana teman dan mana yang musuh, maka kamu
sendiri yang bisa terluka.
Kami menyadari bahwa naskah drama ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
proposal ini. Demikian proposal usaha ini kami buat. Kami mengucapkan terima
kasih pada pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal bisnis.
Kami juga berterima kasih pada para pihak yang berkenan membaca proposal ini.
Semoga proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan
bermanfaat bagi semua.
24
Profil Kelompok
25