Jurnal Hukum Ohm
Jurnal Hukum Ohm
Jurnal Hukum Ohm
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media ajar tentang Hukum Ohm dan
Rangkaian Hambatan di SMP Negeri 18 Kota Serang. Jenis penelitian ini adalah Research
and Development (penelitian dan pengembangan). Model pengembangan yang digunakan
adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implemetation, dan
Evaluation). Berdasarkan penilaian dari validator ahli media, rata-rata nilai yang diperoleh
adalah 84,25 %. Dari segi media, media ajar Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan ini masuk
kategori layak untuk dikembangkan. Berdasarkan penilaian dari validator ahli materi, rata-rata
nilai yang diperoleh adalah 90,00 %. Dari segi materi, materi ajar Hukum Ohm dan Rangkaian
Hambatan ini masuk kategori layak untuk dikembangkan. Rata-rata hasil uji kelompok kecil
diperoleh rata-rata nilai 84,16% dengan kategori layak. Dan dari hasil pre test dan post test
menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Kata Kunci: Media Ajar, Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan, EDDIE
Abstract
The research aims to develop a teaching media about the Ohm Law and the Barrier Network
in junior high school of 18 Serang. This type of research is Research and Development. The
development model used is the ADDIE development model (Analysis, Design, Development,
Implemetation, dan Evaluation). Based on the assessment of the media expert validator, the
average score obtained is 84.25%. In terms of media, the Ohm Law media and the Barrier
Network are classified as eligible to be developed. According to the evaluation of the material
expert validators, the median value obtaining is 90,00%. In matters of material, Ohm's Law
material and the Obstacle Network are in the category eligibility to be developed. Average test
results of small groups obtained an average score of 84.16% with a qualifying category. And
the pre-test and post-test results showed a significant increase.
Keyword: Teaching Media, Ohm Law and the Barrier Network, ADDIE
PENDAHULUAN
Hukum ohm merupakan salah satu ilmu dasar dari elektronika. Ilmu yang satu ini sangat
berguna untuk membantu kita dalam menghitung arus, tegangan, atau resistansi dari suatu
rangkaian listrik. Dimana hukum ohm menyatakan hubungan matematis antara arus,
tegangan, dan juga resistansi jaringan. Nama dari hukum tersebut diambil dari seorang ahli
fisika dan juga matematika asal Jerman bernama Georg Simon Ohm. Ohm adalah orang
pertama yang meneliti hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di sebuah
penghantar. Pada penelitian tersebut, Ohm menemukan hubungan yang matematis antara
kuat arus listrik dan beda potensial, yang pada akhirnya dikenal dengan nama Hukum Ohm.
Komponen khusus yang dibuat untuk menghambat arus listrik adalah resistor, yaitu
suatu komponen pengharnbat arus yang mengalir suatu rangkaian. Sebuah resistor dibuat
dengan mempunyai nilai hambatan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Jika dipasang pada
rangkaian sederhana, resistor berfungsi untuk mengurangi kuat arus tetapi jika dipasang pada
rangkaian yang relatif kompleks, seperti radio, televisi, dan komputer, resistor dapat berfungsi
sebagai pengatur kuat arus. Dengan demikian, komponen-komponen dalam rangkaian itu
dapat berfungsi dengan baik.
Pembelajaran adalah suatu proses, yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan
yang ada di sekitar sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong seseorang dalam
melakukan proses belajar. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kesulitan dalam proses
pembelajaran adalah pendidik tidak menggunakan alat peraga. Media pembelajaran adalah
alat yang dapat membantu proses kegiatan belajar mengajar sehingga makna pesan dari
pembelajaran yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan efektif dan efisien. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, pendidik
merangsang minat pembelajar mengenai materi yang disajikan. Penggunaan media dalam
proses pembelajaran memiliki beberapa manfaat seperti, memberikan suasana yang
menyenangkan dalam belajar, memberikan variasi dalam pembelajaran, menghadirkan
obyek-obyek yang sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera, dan membuat nyata konsep yang abstrak.
Media ajar yang dikembangkan akan diperuntukkan bagi peserta didik SMP Negeri 18
Kota Serang. Yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengenalkan Ilmu Pengetahuan
Alam, materi listrik dinamis kepada peserta didik. Dari hasil analisis butir soal dan hasil
wawancara awal didapatkan bahwa materi tentang Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan
merupakan materi yang sulit bagi peserta didik. Untuk itu dibutuhkan media belajar yang lebih
mudah agar pembelajaran tentang Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan menjadi lebih
mudah dipahami peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media
ajar tentang Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan yang dapat menjadi alternatif dalam
pembelajaran dan mengetahui kelayakan media tersebut.
METODE
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa “Pengembangan Media Ajar
Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan Menggunakan Model Pengembangan ADDIE” sebagai
Sumber Belajar IPA SMP Negeri 18 Kota Serang. Jenis penelitian ini adalah Research and
Development (penelitian dan pengembangan) yang merupakan suatu proses untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang
dapat dipertanggungjawabkan. Model pengembangan yang digunakan adalah model
pengembangan ADDIE, yang menggunakan lima tahap pengembangan, yaitu Analysis,
Design, Development, Implementation, Evaluation.
Tahap-tahap penelitian pengembangan tersebut dijelaskan seperti dibawah ini:
1. Tahap Analisis (Analysis)
Tahap analisis adalah suatu tahap pengumpulan informasi yang dapat dijadikan
sebagai bahan untuk membuat produk, dalam hal ini produk yang dihasilkan adalah sumber
belajar game edukatif. Pengumpulan informasi ini berupa analisis kebutuhan, analisis
perangkat keras, dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membuat produk.
2. Tahap Desain (Design)
Tahap desain dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam merancang media ajar
Hukum Ohm dan Rangkaian Listrik yang akan dibangun. Tahap desain ini dilakukan dengan
membuat sketsa (storyboard).
Storyboard merupakan sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan alur
cerita, dengan storyboard dapat mempermudah peneliti dalam menyampaikan ide cerita
dan mendiskripsikan rancangan media belajar yang akan dibuat.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Pengembangan aplikasi adalah tahap merealisasikan apa yang telah dibuat dalam
tahap desain agar menjadi sebuah produk. Hasil akhir dari tahap ini adalah sebuah produk
media ajar Hukum Ohm dan Rangkaian Listrik yang akan diujicobakan.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Pada tahap Implementasi ini dilakukan validasi ahli dan revisi tahap 1. Validasi Ahli,
tahapan ini berguna untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan dan mendapat saran perbaikan produk awal sebelum diujikan kepada
peserta didik . Validasi ahli terdiri dari validasi ahli media dan ahli materi.
Ujian validasi yang diberikan kepada ahli dalam bentuk skala linkert. System
penskoran menggunakan skala linkert penilaian dengan rentang nilai 1 sampai 5 (1 = sangat
Kurang, 2= Kurang, 3= cukup, 4= baik, 5= sangat baik) seperti pada tabel berikut.
kesulitan dalam menganalisis rangkaian majemuk yang melibatkan seri dan pararel rangkaian
hambatan dan untuk mempermudah peserta didik dalam menganalisis rangkaian majemuk
yang melibatkan seri dan pararel rangkaian hambatan perlu ada media yang lebih baik, selain
metode ceramah dan praktik.
Tahap kedua adalah tahap desain dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam
merancang media ajar yang akan dibangun. Tahap desain ini dilakukan dengan membuat
sketsa (storyboard).
Storyboard merupakan sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan alur
cerita, dengan storyboard dapat mempermudah peneliti dalam menyampaikan ide cerita
dan mendiskripsikan rancangan media belajar yang akan dibuat.
Tahap ketiga adalah pengembangan aplikasi yakni tahap merealisasikan apa yang
telah dibuat dalam tahap desain agar menjadi sebuah produk. Hasil akhir dari tahap ini adalah
sebuah produk media ajar Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan yang akan diujicobakan.
Pengembangan media pembelajaran Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan disusun dengan
Powerpoint dan hyperlink dengan Phet Animation dan video pembelajaran yang diupload di
youtube dengan alamat link sebagai berikut : alamat link PHET Animation :
https://phet.colorado.edu/sims/html/circuit-construction-kit-dc-virtual-lab/latest/circuit-
construction-kit-dc-virtual-lab_en.html dan alamat link Youtube tentang Video Pembelajaran
Rangkaian Hambatan dan Hukum Ohm : https://youtu.be/0tPAwtWzRe4.
Tahap keempat adalah tahap Implementasi, tahap ini dilakukan validasi ahli dan revisi
tahap 1. Validasi Ahli, tahapan ini berguna untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran
interaktif yang dikembangkan dan mendapat saran perbaikan produk awal sebelum diujikan
kepada peserta didik . Validasi ahli t terdiri dari validasi ahli media dan ahli materi. Validasi
ahli media dilakukan dengan melihat kualitas media ajar sebagai media pembelajaran. Hasil
validasi media yang dinilai oleh Ibu Lina Puspitasari S.Kom, sebagai guru mata pelajaran TIK
di SMPN 18 Kota Serang, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Validasi ahli materi dilakukan dengan pernyataan terkait dalam penjelasalan materi
yang terdapat di media pembelajaran Ajar. Selanjutnya validator ahli materi dimohon
memberikan penilaian terhadap media yang dikembangkan. Hasil validasi media yang dinilai
oleh Ibu Husni Haaliyah, S.Pd sebagai rekan sejawat guru IPA di SMP Negeri 18 Kota Serang,
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tahap kelima adalah evaluasi, Tahap evaluasi dilakukan dengan menguji coba media
pembelajaran Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan kepada pengguna (peserta didik ). Uji
coba ini bertujuan untuk mengetahui respon penilaian peserta didik terhadap media
pembelajaran Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan yang dikembangkan. Uji coba produk
dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Setelah
revisi tahap pertama selesai dilaksanakan, kemudian produk diujikan pada uji coba kelompok
kecil. Uji coba kelompok kecil berfokus pada rekomendasi revisi produk menurut siswa. Uji
coba kelompok kecil dilakukan pada siswa SMP Negeri 18 Kota Serang berjumlah 2 orang
siswa yakni Cristian Agustinus Ginting dan Khozinatul Asror.
Uji Coba Lapangan yaitu melakukan implementasi media pembelajaran dalam proses
pembelajaran di sekolah. Dengan melakukan uji coba produk menggunakan metode
eksperimen pre test dan pos test. Kegiatan ini dilakukan di kelas IX.B dengan alokasi waktu 3
JP ( 3 x 40 menit = 120 menit) pada hari rabu 24 Oktober 2023, kegiatan ini diawali dengan
pre test dengan jumlah soal 2 buah dengan alokasi waktu 20 menit. Kemudian dilakukan
kegiatan pembelajaran selama 80 menit dan diakhiri dengan pos test dengan jumlah soal 2
buah dengan alokasi waktu 20 menit.
Dari data pre test dan pos test diperoleh data sebagai berikut :
Tahap Pertama dimulai dengan analisis, dari hasil analisis kebutuhan di dapatkan
bahwa materi hukum ohm dan rangkaian hambatan listrik merupakan materi yang paling sulit
menurut peserta didik. Hal ini juga diperkuat dengan hasil diskusi rekan sejawat dengan Ibu
Husni Haaliyah, S.Pd, didapatkan bahwa berdasarkan pengalaman mengajar ibu Husni
Haaliyah mengajar listrik dinamis beliau juga melihat bahwa peserta didik banyak yang
kesulitan dalam menganalisis rangkaian majemuk yang melibatkan seri dan pararel rangkaian
hambatan dan untuk mempermudah peserta didik dalam menganalisis rangkaian majemuk
yang melibatkan seri dan pararel rangkaian hambatan perlu ada media yang lebih baik, selain
metode ceramah dan praktik.
Tahap kedua adalah tahap desain dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam
merancang media ajar yang akan dibangun. Tahap desain ini dilakukan dengan membuat
sketsa (storyboard).
Storyboard merupakan sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan alur
cerita, dengan storyboard dapat mempermudah peneliti dalam menyampaikan ide cerita
dan mendiskripsikan rancangan media belajar yang akan dibuat.
Tahap ketiga adalah pengembangan aplikasi yakni tahap merealisasikan apa yang
telah dibuat dalam tahap desain agar menjadi sebuah produk. Hasil akhir dari tahap ini adalah
sebuah produk media ajar Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan yang akan diujicobakan.
Pengembangan media pembelajaran Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan disusun dengan
Powerpoint dan hyperlink dengan Phet Animation dan video pembelajaran yang diupload di
youtube dengan alamat link sebagai berikut : alamat link PHET Animation
https://phet.colorado.edu/sims/html/circuit-construction-kit-dc-virtual-lab/latest/circuit-
construction-kit-dc-virtual-lab_en.html yang bertujuan sebagai laboratorium virtual yang akan
memvisualisasikan tentang Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan dan alamat link Youtube
tentang Video Pembelajaran Rangkaian Hambatan dan Hukum Ohm :
https://youtu.be/0tPAwtWzRe4 yang bertujuan memberikan arahan kepada peserta didik jika
mengalami kesulitan dalam menggunakan bahan ajar ini.
Tahap keempat adalah tahap Implementasi, tahap ini dilakukan validasi ahli dan revisi
tahap 1. Validasi Ahli, tahapan ini berguna untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran
interaktif yang dikembangkan dan mendapat saran perbaikan produk awal sebelum diujikan
kepada peserta didik . Validasi ahli terdiri dari validasi ahli media dan ahli materi. Berdasarkan
hasil validasi ahli media Menyatakan layak pada setiap butir soal angket dengan rata-rata
84,25% maka isi media pembelajaran ini dinyatakan layak berdasarkan data hasil validasi ahli
media. Catatan perbaikan dari ahli media terkait dengan suara dalam video pembelajaran di
youtube perlu diperbaiki dan perlu ada suara dalam setiap transisi slide agar lebih menarik
dan membuat siswa lebih fokus. Berdasarkan hasil validasi ahli materi dengannhasil rata-rata
87,50% yangberarti layak pada setiap butir soal angket maka isi media pembelajaran ini
dinyatakan layak berdasarkan data hasil validasi ahli materi dan tidak ada catatan perbaikan
terkait materi.
Tahap kelima adalah evaluasi, Tahap evaluasi dilakukan setelah melakukan revisi
tahab 1, dengan menguji coba media pembelajaran Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan
kepada pengguna (peserta didik ). Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui respon penilaian
peserta didik terhadap media pembelajaran Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan yang
dikembangkan. Uji coba produk dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu uji coba kelompok kecil
dan uji coba lapangan. Setelah revisi tahap pertama selesai dilaksanakan, kemudian produk
diujikan pada uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil berfokus pada rekomendasi
revisi produk menurut siswa. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada siswa SMP Negeri 18
Kota Serang berjumlah 2 orang siswa yakni Cristian Agustinus Ginting dan Khozinatul Asror.
Hasil uji coba kelompok kecil didapatka rata-rata 84,16% yang berarti bahwa media ajar
Hukum Ohm dan Rangkaian HAmbatan Listrik ini layak berdasarkan uji coba kelompok kecil.
Dari data uji lapangan terlihat ada peningkatan hasil penilaian antara pre test dan pos test.
Sehingga dapat disimpulkan media ajar Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
SIMPULAN
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa “Pengembangan Media Ajar
Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan Menggunakan Model Pengembangan ADDIE”
sebagai Sumber Belajar IPA SMP Negeri 18 Kota Serang. Jenis penelitian ini adalah Research
and Development (penelitian dan pengembangan) yang merupakan suatu proses untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang
dapat dipertanggungjawabkan. Model pengembangan yang digunakan adalah model
pengembangan ADDIE, yang menggunakan lima tahap pengembangan, yaitu Analysis,
Design, Development, Implementation, Evaluation. Berdasarkan hasil validasi ahli media
dengan hasil rata-rata 84,25% dan berdasarkan hasil validasi ahli materi dengan hasil rata-
rata 87,50% yang berarti layak pada setiap butir soal angket maka isi media pembelajaran ini
dinyatakan layak berdasarkan data hasil validasi ahli media dan materi. Uji coba kelompok
kecil didapatkan rata-rata 84,16% yang berarti bahwa media ajar Hukum Ohm dan Rangkaian
Hambatan Listrik ini layak berdasarkan uji coba kelompok kecil. Dari data uji lapangan terlihat
ada peningkatan hasil penilaian antara pre test dan pos test. Sehingga dapat disimpulkan
media ajar Hukum Ohm dan Rangkaian Hambatan mampu meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
3. Seluruh dewan guru dan staf tata usaha di SMP Negeri 18 Kota Serang atas dukungan
dalam penelitian ini
4. Seluruh peserta didik khususnya kelas IX.B yang telah berpastisipasi aktif dalam penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Diani, R. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendidikan
Karakter Dengan Model Problem Based Instruction. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
Biruni.
Emzir. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Latifah, S., Setiawati, E., Basith, A. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Mursalin. 2013. Model Remediasi Miskonsepsi Materi Rangkaian Listrik dengan Pendekatan
Simulasi Phet. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
Rachmawati, Tutik dan Daryanto. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang
Mendidik. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian dan Pengembangan Research dan Development.
Bandung: Alfabeta
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajran “Upaya Kreatif dalam mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil”