Edi Warman (UAS Anti Korupsi 2021)
Edi Warman (UAS Anti Korupsi 2021)
Edi Warman (UAS Anti Korupsi 2021)
Marunda, Kec. Cilincing, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14150
Sumber
https://www.google.com/url?q=https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/
article/viewFile/234/
pdf&sa=U&ved=2ahUKEwjs0KiC5cz4AhVk7HMBHRgnCGgQFnoECAoQAg&
usg=AOvVaw11nWaeWVK99o3Whi1tsg_l
Abstrak
A. Pendahuluan
a. Bahaya Korupsi terhadap Masyarakat dan Individu Jika korupsi dalam suatu
masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan masyarakat setiap hari, maka
akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau,
tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Setiap individu dalam
masyarakat hanya akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan
selfishness.Tidak akan ada kerja sama dan persaudaraan yang tulus. Fakta empirik
dari hasil penelitian di banyak negara dan dukungan teoritik oleh para saintis
sosial menunjukkan bahwa korupsi berpengaruh negatif terhadap rasa keadilan
sosial dan kesetaraan sosial. Korupsi menyebabkan perbedaan yang tajam di
antara kelompok sosial dan individu baik dalam hal pendapatan,Sejak tahun 1960-
an telah muncul beberapa pandangan tentang pengaruh korupsi terhadap ekonomi.
Umumnya berpendapat korupsi mempunyai pengaruh negatif terhadap ekonomi,
corruption is toxic rather than a tonic. Akan tetapi ada pendapat yang berbeda,
yaitu bahwa korupsi, dalam situasi dan keadaan tertentu serta dalam tahap tertentu
dapat memberikan peran positif terhadap ekonomi, misalnya sebelum tahun 1997,
Indonesia dan Thailand adalah negara yang sangat cepat perkembangan
ekonominya, walaupun tingkat korupsinya sangat tinggi.
Salah satu efek negatif yang paling berbahaya dari korupsi pada jangka panjang
adalah rusaknya generasi muda. Dalam masyarakat yang korupsi telah menjadi
makanan sehari-hari, anak tumbuh dengan
pribadi antisosial, selanjutnya generasi muda akan menganggap bahwa korupsi
sebagai hal biasa (atau bahkan budaya), sehingga perkembangan pribadinya
menjadi terbiasa dengan sifat tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.11 Jika
generasi muda suatu bangsa keadaannya seperti itu, bisa dibayangkan betapa
suramnya masa depan bangsa tersebut.
c. Bahaya Korupsi terhadap Politik
2. Perbaikan dan perubahan tersebut antara lain terkait dengan lembaga yang
menangani korupsi agar selalu kompak dan tidak sektoral, upaya-upaya
pencegahan juga terus dilakukan, kualitas SDM perlu ditingkatkan, kesejahteraan
para penegak hukum menjadi prioritas.
Buku
Abbas, K.A, “The Cancer of Corruption”, dalam Suresh Kohli (ed.), Corruption in
India, (New Delhi: Chetana Publications, 1975).
Hussein Alatas, Syed, Rasuah: Sifat, Sebab, dan Fungsi, (Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka, 1995).-----------------------------, The Sociology of Corruption,
ed. 2, (Singapore: Delta Orient Pte. Ltd., 1999).