Identifikasi Penyakit Potensi KLB Februari
Identifikasi Penyakit Potensi KLB Februari
Identifikasi Penyakit Potensi KLB Februari
Waktu penyusunan :
Dilakukan entry data
setiap minggu identifikasi
setiap 2 bulan sekali
Metode penyusunan:
Output :
Mengetahui,
Hasil kegiatan :
1) Kegiatan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan lingkup
terbatas bisa di pantau setiap minggunya melalui pelaporan Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respon serta laporan dari linprog, linsek, jaringan dan masyarakat.
2) Penyakit-penyakit yang dilaporkan pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon adalah penyakit-
penyakit yang berptensi menimbulkan KLB.
3) Pembahasan terkait KLB tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 1501
Tahun 2010 tentang Jenis penyakit Menular Tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan
upaya penanggulangannya.
4) Merujuk pasal 6, suatu daerah dapat ditetapkam dalam keadaan KLB apabila memenuhi salah
satu kriteria berikut :
Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah.
Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama tiga kurun waktu (jam, hari, atau
minggu) berturut-turut.
Jumlah penderita baru dalam satu bulan meningkat dua kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya.
Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama satu tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka kasus kematian dalam satu periode naik 50 persen atau lebih
dibandingkanperiode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode naik dua kali atau lebih
dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
5) Kriteria tersebut menjadi acuan dalam kita melakukan identifikasi potensi kejadian luar biasa
penyakit dan masalah kesehatan lingkup terbatas.
6) Kegiatan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan lingkup
terbatas dilakukan setiap 2 bulan sekali.
Grafik penyakit Diare Akut dari Minggu ke-1 s.d Minggu ke-8
Distribusi atau sebaran kasus diare akut menunjukkan angka yang fluktuatif mulai
dari Minggu ke-1 s.d Minggu ke-8 tahun 2023 . Kasus diare terbanyak ada di Minggu ke-5
dengan jumlah kasus 5 dan terjadi penurunan pada Minggu ke-6 sebanyak 2 kasus,
kemudian naik 1 kasus lagi pada Minggu ke-7. Hasil dari identifikasi penyakit diare pada
Minggu ke-1 s.d Minggu ke-8 tidak berpotensi terjadinya KLB.