RPL TTK
RPL TTK
RPL TTK
Disusun Oleh:
Septiani 2111080219
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/154180-
1600953351.pdf.
http://etheses.uinmalang.ac.id/2260/6/08410139_B
ab_2.pdf.
Perspektif Holland Theory serta Aplikasinya
dalam Bimbingan dan Konseling Karir
“http://jurnal.iicet.org/index.php/jrt”
3. Penilaian Hasil
Guru BK/Konselor
Lampiran 1. Uraian Materi
PEMILIHAN KARIR SESUAI DENGAN TIPE KEPRIBADIAN (HOLLAND)
1. Realistis
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi
kepada penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan, kekuatan otot, ketrampilan
fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat, kurang memiliki kecakapan
verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki ketrampilan social, serta kurang peka dalam
hubungan dengan orang lain.
Orang model orientasi realistis dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan tugas-
tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan bagi penghuni lingkungan ini.
Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif seringkali memerlukan bentuk-bentuk
kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu. Diantaranya kecakapan mekanik, ketahanan dan
gerakan fisikuntuk berpindah-pindah dan seringkali berada diluar gedung.Sifat-sifatyang
nampak dengan jelas dari tuntutan-tuntutan lingkungan menciptakan kegagalan dan
keberhasilan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, operator mesin/radio, sopir
truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain yang sejenis.
2. Intelektual
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat
akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada
mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi pada tugas, tidak sosial.
Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur, memiliki nilai-nilai
dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatanya bersifat intraseptif.
Orang model orientasi intelektual dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas yang memerlukan berbagai kemampuan abstark, dan kreatif. Bukan tergantung kepada
pengamatan pribadinya. Untuk dapat memecahkan masalah yang efektif dan efisien
diperlukan intelejensi, imajinasi, serta kepekaan terhadap berbagai masalah yang bersifat
intelektual dan fisik. Kriteria keberhasilan dalam melaksanakan tugas bersifat objektif dan bisa
diukur, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama dan secara bertahap. Bahan dan alat serta
perlengkapan memerlukan kecakapan intelektual daripada kecakapan manual. Kecakapan
menulis mutlak dipelihara dalam oreientasi ini.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli fiika, ahli biologi, kimia,
antropologi, matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang sejenis.
3. Sosial
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan berbicara,
bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat religiusm membutuhkan
perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapid an
teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada
perasaan.
Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga diri dan status.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, guru, pekerja sosial, konselor,
misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.
4. Konvensional
Tipe model ini pada umumnya memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal,
ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi
yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai
yang tinggi terhadap status dan kenyataan materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan
dirinya ketergantungan pada atasan.
Orang model orientasi konvensional pada lingkungan nyatanya ditandai dengan berbagai
macam tugas dan pemecahan masalah memerlukan suatu proses informasi verbal dan dan
matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan sistematis. Berhasilnya dalam pemecahan
masalah akan nampak dengan jelas dan memerlukan waktu yang relative singkat.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, kasir, statistika, pemegang
buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5. Usaha
Tipe model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan
berbcara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau
mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk mengadakan
adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar
pada kekuasaan, status dan kepemimpinan, agresif dalam kegiatan lisan.
Orang model orientasi usaha ditandai dengan berbagai macam tugas yang
menitikberatkan kepada kemampuan verbal yang digunakan untuk mengarahkan dan
mempengaruhi orang lain.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, pedagang, politikus, manajer
pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang sejenis.
6. Artistik
Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara
tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Orang model orientasi artistic ini ditandai dengan berbagai macam tugas dan masalah
yang memerlukan interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita rasa, perasaan dan
imajinai.Dengan kata lain, orientasi artistic lebih menitikberatkan menghadapi keadaan sekitar
dilakukan dengan melalui ekspresi diri dan menghindari keadaan yang bersifat
intrapersonal, keteraturan, atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli musik, ahli kartum ahli
drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TDK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
C Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
D Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusia mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
E Ketersediaan sarana prasarana
1. Liquid Cristal Display (LCD) tersedia lengkap
2. Mebeler dan ATK tersedia lengkap
3. Ruangan bersih dan nyaman
4. Instrumen dan Sumber Buku tersedia lengkap
5. Pencahayaan ruangan mencukupi
Tugas 2 :
Evaluasi Program :
- Prosedur penilaian :
Self study review : menilai diri sendiri
Untuk program yang sudah dilaksanakan Guru Bk sudah berusaha dengan sebaik – baiknya
memberikan layanan Bk kepada peserta didik.
Layanan yang diberikan juga berdampak kepada sekolah,dimana tingkat ketidakdisiplinan
peserta didik mulai menurun,seiring pemberian layanan yang dilakukan.orangtua dan
masyarakat pun mengapresiasi program yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan
Konseling
Evaluasi Proses
Kegiatan layanan diberikan tepat waktu sesuai dengan yang tertera pada RPL,strategi yang
dipakai oleh guruBK dalam melaksanakan layanan yaitu secara klasikal ( tatap muka ) dengan
sarana dan prasarana yang tersedia secara memadai dan selama menjalankan layanan secara
klasikal hambatannya yaitu tidak adanya jam tatap muka untuk guru Bk di kelas,sehingga saya
menunggu jam kosong untuk memberikan layanan.
266
Evaluasi Hasil
Dampak dari layanan yang saya berikan, bertambahnya wawasan mengenai pengendalian
emosi, banyak terjadi penurunan kasus ketidakdisiplinan ( perkelahian antar siswa dan
bullying ) yang terjadi disekolah,karena peserta didik sudah diberikan layanan mengenai Emosi
dan mengendalikan emosi secara baik.
Guru BK/Konselor