Bab 8 Struktur Percakapan Dan Struktur Preferensi
Bab 8 Struktur Percakapan Dan Struktur Preferensi
Bab 8 Struktur Percakapan Dan Struktur Preferensi
Oleh
NURA SAFIRA
NPM 2006102010029
CUT MUNA HUMAIRA NABLA
NPM 2006102010030
1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
2 DEFINISI .............................................................................................. 2
3 PEMBAHASAN ................................................................................... 4
4 PENUTUP............................................................................................. 9
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 9
ii
1. PENDAHULUAN
Istilah 'interaksi' sebenarnya dapat diterapkan pada sejumlah pertemuan sosial yang
beraneka ragam. Misalnya, misalnya seorang guru berbicara dengan murid-muridnya
didalam kelas merupakan salah satu jenis 'interaksi'. Jenis percakapannhapun mungkin
juga berbeda menurut konteks interaksi yang berbeda. Akan tetapi struktur
pembicaraannya, pola dasar dari 'Saya bicara - Anda bicara - Saya bicara - Anda bicara'
berasal dari jenis interaksi mendasar yang pertama kali kita peroleh dan yang paling
sering kita gunakan. Inilah struktur percakapan. Struktur percakapan ialah apa saja yang
sudah kita asumsikan sebagai suatu yang sudah dikenal baik melalui diskusi sebelumnya.
Tiba saatnya untuk melihat struktur itu secara lebih dekat sebagai aspek pragmatik yang
krusial.
Dalam percakapan tentunya sering terjadi kesalahan atau miskomunikasi bahwa pesan
yang dimaksudkan oleh pembicara atau pembicara tidak tersampaikan secara efektif
kepada lawan bicara atau penuturnya agar lawan bicaranya memberikan tanggapan yang
jelas yang mengakibatkan proses komunikasi atau tindak berbahasa menjadi tidak lancar
atau mengalami masalah. Inilah masalah dalam setiap percakapan. Ini Masalah muncul
karena kita kurang mahir dalam menggunakan bahasa. Elemen utama dalam percakapan
adalah penggunaan bahasa yang baik. Kita dituntut untuk menggunakan kebaikan bahasa
sehingga kita dapat mengontrol proses percakapan ke arah yang diharapkan. Namun yang
sering terjadi adalah penyimpangan-penyimpangan yang menimbulkan dampak tidak
menyenangkan bagi keduanya pihak yaitu pembicara dan pembicara.
1
Keterampilan berbahasa yang baik dapat kita peroleh berdasarkan kegiatan belajar
dan kebiasaan menggunakan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan kita. Keterampilan ini
mencakup beberapa hal penting aspek yaitu cara membuka dan menutup pembicaraan
serta mengembangkan bahasa dalam percakapan. Aspek-aspek tersebut merupakan hal
yang perlu kita perhatikan agar percakapan yang kita lakukan bisa sesukses mungkin.
Oleh karena itu, penulis merasa penting untuk mempersiapkan makalah ini yang
bertujuan untuk memperluas wawasan bagi pembaca agar lebih mahir menggunakan
bahasa dalam percakapan, khususnya.
2. DEFINISI
Struktur percakapan dan struktur referensi
Analisis Percakapan
Jenis interaksi percakapan dapat bersifat kooperatif atau bersaing, tercermin dalam
contoh overlap. Pengaturan struktur percakapan melibatkan penungguan TRP sebelum
masuk, dan penggunaan backchannelsignals, seperti ‘ya’ atau ‘yeah’, untuk memberikan
umpan balik kepada penutur. Kesenyapan dalam percakapan memiliki makna dan dapat
diinterpretasikan sebagai signifikansi.
2
struktur percakapan menunjukkan bahwa mempertahankan hak bicara memerlukan
pemahaman akan harapan dan TRP.
Dalam sistem pengambilan giliran bicara, gaya bicara memainkan peran kunci dalam
menentukan karakteristik percakapan. Di dalam komunitas penutur, variasi gaya bicara
dapat menyebabkan potensi kesalahpahaman. Gaya pelibatan tinggi, di mana percakapan
aktif dengan kecepatan tinggi tanpa jeda, overlap, atau penyempurnaan giliran orang lain,
menjadi salah satu bentuk gaya bicara yang substansial.
Sebaliknya, gaya solidaritas tinggi ditandai oleh kecepatan yang lebih lambat, jeda
yang panjang, dan menghindari interupsi atau penyempurnaan giliran. Jika dua penutur
memiliki gaya bicara yang berbeda, percakapan mereka dapat menjadi bertolak belakang,
dengan penilaian subjektif terhadap gaya masing-masing.
Partisipasi aktif lebih dominan, dan penutur yang memulai lebih cepat mungkin salah
mengartikan penutur yang lebih lambat sebagai kurang berkontribusi atau malu. Gaya
bicara dapat mempengaruhi persepsi pribadi, di mana karakteristik gaya diinterpretasikan
sebagai sifat-sifat perorangan, seperti kegaduhan, dominasi, atau bahkan kejemuan.
Pasangan Ajasensi
Pasangan Ajasensi, dengan gaya dan pola interaksi sosialnya, membantu penutur ke-
Lihatannya mengatasi kesibukan sehari-hari. Contoh pola otomatis dalam struktur
percakapan adalah ucapan salam (Hello), pertanyaan kesehatan (How are you?), dan
3
ucapan selamat tinggal (See ya!). Pasangan ajasensi dapat terdiri dari bagian pertama dan
kedua, seperti dalam contoh (8) hingga (10).
Contoh lain dari pasangan ajasensi adalah urutan pembukaan percakapan seperti
(11a.) dan (12a.), tanya-jawab (12a.) serta jawaban ucapan terima kasih (12b.). Namun,
terkadang terjadi penundaan dalam memberikan jawaban yang diantisipasi, mengubah
tata urutan menjadi T1-T2-J2-J1, seperti pada contoh (13).
Terdapat pula tata urutan sisipan, misalnya pada contoh (14), yang menggabungkan
permohonan-pengabulan dengan tata urutan tanya-jawab. Penundaan dalam jawaban
menunjukkan adanya harapan yang tidak segera terpenuhi. Oleh karena itu, penundaan
tersebut memiliki makna setempat yang perlu dipahami melalui istilah analitik dalam
jenis pasangan ajasensi tertentu.
Struktur preferensi
Dalam tata urutan preferensi, bagian pertama mengandung permohonan atau tawaran
dengan harapan pengabulan pada bagian kedua. Pola umum struktur preferensi
ditunjukkan dalam Tabel 8.1, dengan tindakan yang disukai seperti setuju atau menerima,
dan tindakan yang tidak disukai seperti tidak setuju atau menolak.
Contoh (15 a. – d.) menggambarkan bagian kedua yang disukai sebagai respons
terhadap permohonan atau tawaran pada bagian pertama. Dengan demikian, menerima
atau menyetujui permohonan merupakan jawaban yang diharapkan dalam struktur
preferensi.
3. PEMBAHASAN
4
ketika kontrol tidak dapat disesuaikan di waktu mendatang, seseorang bisa berusaha
untuk mendapatkan kontrol itu. Ini disebut 'pengambilan giliran'. Suatu kemungkinan
perubahan terhadap masalah giliran ini disebut 'Tempat Relevansi Pertukaran (Transition
Relevance Place) atau TRP. Arti kiasan dapat diaplikasikan pada percakapan-percakapan
ini dimana penutur bekerja sama dan memiliki 'hak bicara' secara sama. Arti kiasan juga
dapat dipakai untuk menjelaskan percakapan-percakapan dimana penutur tampak
bersaing , berjuang untuk mendapatkan 'hak bicara' dan menghalangi orang lain untuk
memperoleh hak bicara itu.
Struktur percakapan disebut juga organisasi percakapan. Kita tidak dapat melihat
struktur percakapan sejelas struktur fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Struktur
percakapan ini diperoleh berdasarkan pengamatan terhadap situasi pada saat percakapan
tersebut berlangsung. Analisis percakapan merupakan bagian yang menarik dalam ilmu
komunikasi. Pada dasarnya percakapan merupakan wujud membangun suatu interaksi.
Dalam struktur percakapan terdapat “kesempatan berbicara” atau hak untuk berbicara.
Kesempatan ini memotivasi seseorang untuk mencoba mengambil alih gilirannya yaitu
turn Taking. Mungkin ada perubahan dalam hal siapa yang mendapat giliran berbicara.
Tempat terjadinya kemungkinan terjadinya perubahan giliran disebut Transition
Relevance Place (TRP). Dalam setiap kelompok sosial terdapat ciri-ciri bicara (atau
kurangnya bicara) yang biasanya berkaitan dengan TRP. Entitas penggunaan bahasa
dalam percakapan dapat dilihat pada dua aspek, yaitu aspek isi percakapan dan aspek
formal percakapan. Aspek isi pembicaraan ini meliputi topik yang menjadi pokok
bahasan, dan penyampaian topik dalam pembicaraan tersebut.
5
A. Taking the floor adalah saat pembicara pertama atau pembicara berikutnya
mengambil alih giliran berbicara. Jenis-jenis take the floor antara lain:
- Sarting up (memulai pembicaraan) dapat dilakukan dengan ragu-ragu atau ucapan
yang jelas.
- Taking Over berarti mengambil alih giliran berbicara (dapat diawali dengan kata
hubung).
- Interupsi yaitu mengambil alih giliran berbicara karena pembicara yang akan
mengambil alih giliran berbicara merasa pesan yang perlu disampaikan oleh
pembicara sebelumnya sudah cukup sehingga giliran berbicara diambil alih oleh
pembicara berikutnya.
- Overlap, yaitu pembicara berikutnya memperkirakan bahwa pembicara
sebelumnya akan segera memberikan gilirannya berbicara kepada pembicara
berikutnya, sehingga ia mengambil alih gilirannya berbicara. Simbol transkrip (//)
B. Hokling the floor, yaitu waktu pada saat penutur sedang bertutur, serta bagaimana
penutur mempertahankan gilirannya berbicara.
C. Yielding the floor adalah saat pembicara memberikan gilirannya berbicara kepada
pembicara berikutnya.
Jeda yang sangat pendek itu (ditandai dengan penghubung ) merupakan bentuk
keragu-raguan, sedangkan jeda yang panjang menjadi kesenyapan. Tipe ‘overlaps’
yang ditunjukkan dalam (1) merupakan bagian dari kesulitan percakapan awal yang
sederhana dengan orang yang belum di kenal. ada jenis-jenis ‘overlaps’ lain dan di
tafsirkan berbeda. Kebanyakan penutur (biasanya masih muda), pembicara ‘overlaps’
6
muncul pada fungsi pemakaian Bahasa seperti pada ungkapan kesetiakawanan atau
keakraban pada waktu mengungkapkan gagasan atau nilai-nilai kebersamaan.
a. There are three points I’d like to make-first ….
(ada tiga poin yang ingin saya buat-pertama ….)
b. There’s more than one ways to do this-one example would be ….
(ada lebih dari satu cara untuk mengerjakan ini salah satu contoh akan di ….)
c. Didn’ you know about Melvin? –oh it was last October ….
(apakah anda tidak mengenal Melvin? –oh saat itu di akhir bulan oktober ….)
d. Did you hear about Cindy’s new car? –she got it in ….
(sudahkah anda mendengar tentang mobil baru Cindy? Dia membelinya di …)
Ada beberapa cara yang berbeda untuk melakukan itu; termasuk di dalamnya
anggukan kepala, senyuman, ekspresi wajar, dan syarat-syarat lain, namun indikasih
vocal yang paling umum di sebut backchannel signal (penannda hubungan akhir) atau
secara singkat disebut backchannels.
Hal ini sangat berbeda dengan gaya peserta lainnya gunakan kecepatan percakapan
yang lebih lambat, mengharapkan jeda yang lebih lama antar giliran pidato, tidak ada
tumpang tindih, dan menghindari interupsi atau penyelesaian yang lain giliran pesta.
Gaya tanpa gangguan, tanpa tekanan lain disebut gaya akurasi tinggi. Ketika seorang
pembicara yang biasa menggunakan Gaya pertama terlibat dalam percakapan dengan
7
pembicara yang biasa menggunakan gaya kedua, pembicaraan cenderung mengarah ke
satu arah. Yang aktif gaya partisipasi akan cenderung mendominasi gaya lainnya. Kedua
pembicara melakukannya tidak selalu tahu bahwa gaya percakapannya sedikit berbeda.
Di dalam Faktanya, pembicara yang lebih cepat dan berapi-api mungkin lebih banyak
bicara, pemalu, dan mungkin membosankan atau bahkan bodoh. Di sisi lain, dia mungkin
terlihat keras, memaksa, mementingkan diri sendiri. terpusat, dan bahkan menjengkelkan.
Ciri-ciri gay dalam percakapan sering kali ditafsirkan sebagai ciri-ciri kepribadian.
8
Dalam struktur preferensi bagian kedua menjadi dua, tindakan sosial yang disukai dan
tindakan sosial yang tidak disukai. ketika mempertimbangkan permohonan atau tawar
menawar sebagai bagian pertama, penerimaan merupakan bagian kedua yang disukai.
Dalam contoh (15 a. - d.) semua jawaban pada bagian kedua menggambarkan bagian
yang disukai. jadi, menerima atau menyetujui suatu permohonan merupakan jawaban
bagian kedua yang disukai terhadap suatu permohonan (15a.), tawaran (15b), penilaian
(15c), atau proposal (15d).
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Analisis percakapan adalah hal yang menarik dalam komunikasi sains. Pada dasarnya
percakapan merupakan wujud membangun suatu interaksi. Dalam struktur percakapan
ada “kesempatan berbicara” atau hak untuk berbicara. Kesempatan ini memotivasi
seseorang untuk mencoba mengambil alih giliran mereka, yaitu pengambilan giliran.
Mungkin ada perubahan pada siapa yang mendapat giliran berbicara. Kemungkinan
perubahan giliran tersebut disebut Relevansi Pertukaran Tempat (TRP).
Dalam percakapan terjadi pembicaraan yang relatif cepat dan hampir tidak ada jeda di
antara keduanya berbicara secara bergantian, dan disertai dengan sedikit tumpang tindih
atau bahkan penyelesaian giliran yang disebut gaya berbicara (gaya keterlibatan tinggi).
Namun, disana adalah gaya berbicara yang memerlukan percakapan yang relatif lambat,
memerlukan jeda yang lebih lama antar giliran bicara, tidak tumpang tindih, dan
9
menghindari interupsi tanpa jika dipaksakan, inilah yang disebut dengan gaya solidaritas
tinggi. Kedua gaya ini tidak bisa digunakan secara bergantian pada waktu yang sama
dengan pembicara, artinya jika seorang pembicara menggunakan gaya pertama memasuki
percakapan dengan pembicara lain yang menggunakan gaya kedua, maka
pembicaraannya cenderung kontradiktif. Ini bertentangan Kecenderungan tersebut
menimbulkan prasangka terhadap penuturnya.
Pasangan ajasensi merupakan suatu jenis tuturan seorang penutur yang memerlukan
suatu tipe ucapan dari pembicara lain. Tuturan ini terjadi berpasangan, terdiri dari bagian
pertama dan bagian kedua. Pasangan ajasensi terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama
dan bagian kedua. Pada dasarnya bagian pertama berisi permintaan atau penawaran itu
dibuat khusus dengan harapan sebagiannya berupa persetujuan atau penerimaan.
Penerimaan secara struktural memungkinkan, bukan penolakan. Keberadaan ini
kemungkinan struktural disebut preferensi. Artinya, struktur preferensi menunjukkan pola
struktural tertentu secara sosial dan tidak mengacu pada seseorang sikap atau keinginan
emosional.
4.2 Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan bahwa dalam berbicara seseorang diperlukan
untuk melihat kondisi agr tidak menimbulkan keslahpahaman.
10
DAFTAR PUSTAKA
11