Makalah Kel.4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

TANDA DAN GEJALA PENANGAN AWAL

KEGAWATDARURATAN PADA NEONATAL SIMULASI DAN SOAP

1.Tinjauan Teori
Atonia Uteri
a. Pengertian Atoni Uteri

Menurut Prawirohardjo (2014) Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus /


kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka
dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir.

Menurut Prawirohardjo (2014) perdarahan oleh karena atonia uteri dapat dicegah
dengan:

1. Melakukan secara rutin menejamen aktif kala III pada semua wanita yang
bersalin karena hal ini menurunkan insiden perdarahan pascapersalinan akibat
atonia uteri.
2. Pemberian misoprostol 2-3 tablet (400-600µg) segera setelah bayi lahir

Faktor predisposisinya adalah sebagai berikut:

1. Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau


anak terlalu besar
2. Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
3. Kehamilan grande multipara
4. Ibu dengan keadaan umum yang jelek,anemis, atau menderita penyakit
menahun
5. Myoma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
6. Infeksi indera uterin (korioamnionitis)

b. Diagnosis

Menurut Prawirohardjo (2014) Diagonis ditegakkan bila setelah bayi dan plasenta
lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpal pada palpasi didapatkan
fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang lembek. Perlu
diperhatikan pada saat atonia uteri didiagnosis,maka pada saat itu juga
masih ada darah sebanyak 500-1000cc yang sudah keluar dari pembuluh
darah.

c. Tindakan

Menurut Prawirohardjo (2014) Banyaknya darah yang hilang akan


mempengaruhi keadaan umum pasien. Pasien bisa masih dalam keadaan
sadar, sedikit anemis, atau sampai syok berat hipovolemik. Tindakan
pertama yang harus dilakukan bergantung pada keadaan kliniknya.

Pada umumnya secara simultan (bila pasien syok) hal-hal sebagai berikut :

 Sikap trendelenbrug, memasang venous lain, dan memberikan oksigen.


 Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara :
- Masase fundus uteri dan merangsang puting susu
- Pemberian oksitosin dan turunan ergot melalui suntikan secara im,iv,sc
- Memberikan derivateprostaklandin yang kadang
memberikan efek samping berupa diare,hipertensi mual
muntah, febris dan takikardia
- Pemberian misoprostol 800-1000mg per rektal
- Kompresi bimanual eksternal dan atau internal
- Kompresi aorta abdominalis
- Pemasangan tampin kondom, kondom dalam kafum uteri
disambung dengan kateter, difiksasi dengan karet gelang dan
diisi dengan cairan infus 200 ml yang akan mengurangi
perdarahan menghindari tindakan operatif
 Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan
tindakan operatif laparotomy dengan pilihan bedah konservatif
(mempertahankan uteus) atau melakukan histerektomi. Alternatif
lainnya berupa:
- Ligase arteria uterine atai arterina ovarika
- Operasi ransel B Lynch
- Histerektomi supravaginal
- Histerektomi total abdominal.

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL DENGAN PECAH KETUBAN DINI

Hari/Tanggal/Jam Pengkajian :
Tempat :
Nama Pengkaji :

KEHAMILAN NORMAL
A. Data Subjektif
IDENTITAS
Nama Ibu : Nama Ibu :
Umur : Umur :
Kebangsaan : Kebangsaan :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar cairan jernih merembes dari jalan lahir yang tidak disertai
darah dan ibu belum merasakan adanya tanda-tanda persalinan
2. Riwayat menstruasi
a. Menarche :
b. Siklus :
c. Lama :
d. Banyaknya :
e. Teratur/tidak :
f. Dismenorhoe :

3. Riwayat Kehamilan
a. HPHT :
b. HPL :
c. UK :
d. GPA :
e. Gerakan janin sekarang :
f. Obat yang dikonsumsi :
g. Keluhan-keluhan pada TM I : Mual, muntah dan pusing :
h. ANC :
i. Penyuluhan yang pernah didapat :
j. Imunisasi TT
1) TT1 :
2) TT2 :
k. Perasaan tentang diri dan kehamilannya
Ibu mengatakan sedikit cemas karena keluhan yang dirasakan ibu dan menggangu
aktifitas

4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit yang menyertai
kehamilannya seperti DM, Asma, Hipertensi, PMS, dan lain-lain
b. Riwayat Penyakit Keluarga
1) Penyakit menular
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti hipertensi, HIV/AIDS dan TBC
2) Penyakit menurun
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti hipertensi, jantung.
3) Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah dilakukan operasi
5. Riwayat penggunaan kontrasepsi
6. Riwayat, kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ini kehamilan anak pertamanya dan tidak pernah mengalami keguguran.
7. Pola Kebisaan sehari-hari
a. Nutrisi
1) Makan
a) Sebelum hamil
Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi sedang dengan menu makanan
bervariasi dalam 1 minggu dengan komposisi seperti nasi, sayur berupa
(bayam, kangkung, daun singkong, sawi, terung dan kol), lauk berupa
(tahu, tempe, ayam, daging dan telur), buah berupa (apel, jeruk,
semangka).
b) Selama hamil
Ibu mengatakan makan 1-2 kali sehari porsi kecil dan hanya menyukai
beberapa jenis makanan saja (ayam dan ikan bakar)
2) Minum
a) Sebelum hamil
Ibu mengatakan biasa minum kurang lebih 7-9 gelas/hari, jenisnya air
putih 7 - 8 gelas

b) Selama hamil
Ibu mengatakan minum kurang lebih 7-8 gelas/hari, jenisnya air putih 7-8
gelas dan susu ibu hamil 2 gelas tetapi setiap habis minum susu selalu
muntah
3) Pantangan makan
Tidak ada pantangan makan sebelum hamil maupun saat hamil sekarang.
b. Eliminasi
1) BAB
a) Sebelum hamil
Ibu mengatakan BAB 1 x sehari konsistensi lunak, warna dan bau khas
feces, ibu tidak merasa sakit saat BAB
b) Selama hamil
Ibu mengatakan BAB 1 x sehari konsistensi lunak, warna dan bau khas
feces, ibu tidak merasa sakit saat BAB
2) BAK
a) Sebelum hamil
Ibu mengatakan BAK 4-5 x sehari, warna dan bau khas urine, ibu
mengatakan tidak merasa sakit saat BAK
b) Selama hamil
Ibu mengatakan BAK meningkat menjadi 8-10 x sehari, warna dan bau
khas urine, ibu mengatakan tidak merasa sakit saat BAK
c. Aktifitas
1) Sebelum hamil
Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci,
mengepel, menyapu dan memasak.

2) Selama hamil
Ibu mengatakan mengurangi dan dibantu oleh suami melakukan pekerjaan
rumah tangga seperti mencuci, mengepel, menyapu dan memasak.
d. Istirahat/Tidur
1) Sebelum hamil
Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 2 jam, tidur malam kurang lebih 8
jam
2) Selama hamil
Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam, tidur malam kurang lebih 5-6
jam ibu mengalami gangguan tidur dan kurang nyenyak dikarenakan sering
BAK.
e. Pola personal hygiene
1) Sebelum hamil
Ibu mengatakan mandi sehari 2 kali, gosok gigi 3 kali, keramas 1 hari sekali,
dan ganti baju 2 kali sehari
2) Selama hamil
Ibu mengatakan mandi sehari 2 kali, gosok gigi 3 kali, keramas 2 hari sekali,
ganti baju 2 kali sehari dan ganti celana dalam 2 -3 kali sehari. Keluhan : mual
kadang muntah sewaktu gosok gigi
f. Keadaan psikologis
1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan bahagia terhadap kehamilan ini tetapi cemas dengan keadaan
karena ibu mengalami ketidaknyamanan mual, muntah, pusing dan sering
BAK.
2) Kehamilan ini direncanakan/tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan
3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan tidak mengharapkan jenis kelamin tertentu, yang penting
anaknya nanti lahir sehat dan selamat
4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung kehamilan ini.
5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal dengan suami
6) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat yang merugikan dalam kehamilan ini
g. Penggunaan obat-obatan
Ibu mengatakan tidak menggunakan obat-obatan selain dari bidan dan tidak
merokok
h. Jaminan kesehatan
Ibu dan suami belum mempersiapkan asuransi persalinan melalui BPJS.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik/Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital : TD : 120/70 mmHg S : 36,30C
N : 84 x/m P : 20 x/m
d. TB : cm
e. BB sebelum hamil: kg
f. BB sekarang : kg
g. LILA : cm
h. IMT :
2. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
1) Rambut
Bersih, warna hitam, tidak berketombe, tidak rontok
2) Muka
Bersih, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum, Nampak sedikit
pucat
3) Mata
a) Conjungtiva : An anemis/Anemis
b) Sklera : An ikterik/ Ikterik
4) Hidung
Bersih, tidak ada polip
5) Telinga
Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik
6) Mulut/Gigi/Gusi
Bersih bibir tampak kering,, tidak ada stomastitis, gigi tidak ada caries, gusi
tidak berdarah dan tidak bengkak
b. Leher
1) Pembesaran Kelenjar Tyroid : Ada/tidak
2) Pembesaran vena jugoralis : Ada/tidak
3) Pembesaran kelenjar limfe : Ada/tidak
c. Dada/Axilla
1) Mammae
a) Pembesaran : Simetris/tidak
b) Areola : Hyperpigmentasi
c) Puting susu : Menonjol/tenggelam/datar
d) Kolostrum : Ada/ tidak
2) Axilla
a) Benjolan : Ada/tidak
b) Nyeri : Ada/tidak
d. Abdomen
Inspeksi
1) Luka bekas operasi : Ada/tidak
2) Linea alba/nigra : linea nigra/ linea alba
3) Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan/tidak
4) Kelainan : Ada/tidak
Palpasi :
TBJ :-
Auskultasi
DJJ :-
e. Ekstremitas
1) Varices : Ada/tidak
2) Warna kuku : Pucat/tidak
3) Oedema : Ada/tidak
4) Reflek patella : Positif/negatif
f. Genital
1) Inspeksi :
a) Varices : Ada/tidak
b) Oedema : Ada/tidak
c) Pengeluaran : Cairan jernih
g. Anus : Ada/tidak hemoroid
3. Pemeriksaan penunjang
1) Hb :
2) PP test : (+)
3) Nitrazine Test
a) Lakmus merah berubah menjadi biru
b) Lakmus biru tetap berwarna biru
C. Analisa
G1P0A0 hamil 36 minggu , intra uterin, presentasi kepala, keadaan umum ibu dan janin
baik dengan KPD

D. Penatalaksanaan

1.Pemberian Oksitosin:Oksitosin adalah obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi rahim dan
mengurangi perdarahan. Diberikan melalui infus intravena.

2. Kompresi Abdomen:Melakukan kompresi abdomen secara manual untuk membantu menutup


pembuluh darah yang mungkin terbuka akibat atonia uteri.

3.Pengosongan Kandung Kemih:Mengosongkan kandung kemih dapat membantu rahim


mendapatkan ruang yang cukup untuk berkontraksi dengan baik.

4. Pemberian Obat Tambahan:Terkadang, obat-obatan tambahan seperti misoprostol atau ergotamin


juga dapat diberikan untuk membantu mengontrol perdarahan.
5.Pemijatan Rahim:Pemijatan lembut pada fundus uteri dapat membantu merangsang kontraksi dan
mengurangi perdarahan.

6. Prosedur Invasif:Jika langkah-langkah di atas tidak berhasil, tindakan lebih invasif seperti
penggunaan balon tamponade, embolisasi arteri rahim, atau bahkan tindakan bedah mungkin
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai