Panduan Pengelolaan Komunias Belajar
Panduan Pengelolaan Komunias Belajar
Panduan Pengelolaan Komunias Belajar
i
i
Pengarah:
Direktur Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Penyusun:
Medira Ferayanti
Hairun Nissa
Siti Mutmainah
Evionora
R. Fauzia L Hasni
Enung Sumarni
Sutar
Elly Sofiar
Editor:
Tim Implementasi Kurikulum Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Layout/desain:
Waqid Surya Suparta
Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini
untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi dapat menyusun Panduan Pengelolaan Komunitas Belajar untuk Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Panduan ini memuat hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh UPT dalam pengelolaan
komunitas dalam sekolah, antar sekolah maupun daring di Platform Merdeka Mengajar.
Kegiatan pengelolaan yang dibahas dalam panduan ini antara lain sosialisasi, webinar,
sharing praktik baik, peningkatan kapasitas (upgrading) penggerak komunitas, serta refleksi.
Kami berharap panduan ini dapat diimplementasikan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan panduan ini,
kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu
iii
DAFTAR ISI
Lampiran ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
iv
BAB 1
KOMUNITAS BELAJAR
Komunitas belajar adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang
belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara terus menerus untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.
5. Menerapkan hasil belajar yang diperoleh dari komunitas pada pekerjaan sehari-
hari.
Sebagai bagian dari dukungan implementasi Kurikulum Merdeka, terdapat tiga jenis
komunitas belajar yang dapat menjadi wadah belajar bersama bagi Guru, Tenaga
Kependidikan, dan Pendidik Lainnya PTK, diantaranya:
1
meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar
peserta didik. Komunitas belajar dalam sekolah bisa disamakan dengan KKG/MGMP
di sekolah. Sekolah dapat menyesuaikan strategi penyelenggaraan komunitas
belajar dalam sekolah sesuai dengan karakteristik/kondisi sekolahnya masing-
masing. Komunitas belajar dalam sekolah dimungkinkan untuk dibuatkan menjadi
klaster/kelompok-kelompok berdasarkan mata pelajaran (untuk jenjang
SMP/SMA/SMK), kelas rendah dan kelas tinggi (untuk jenjang SD), ataupun
pengelompokkan lainnya. Biasanya pengelompokkan guru dalam 1 (satu) kluster
tidak lebih dari 10 (sepuluh) orang, sehingga kolaborasi guru dapat lebih efektif.
Komunitas mata pelajaran bahkan ada yang hanya terdiri dari 3 (tiga) orang.
Guru/pendidik yang tergabung dalam komunitas belajar dalam sekolah biasanya
belajar bersama untuk membahas secara teknis pembelajaran peserta didik secara
rutin, umumnya setiap minggu minimal 1 (satu) jam.
Petunjuk awal membangun komunitas belajar dalam sekolah dapat dilihat pada
tautan https://bit.ly/Petunjuk_Awal_Komunitas_Belajar_Dalam_Sekolah.
Komunitas Belajar Daring merupakan komunitas yang terdata secara virtual yang
ada di menu Komunitas di platform Merdeka Mengajar (PMM). Komunitas belajar
daring dapat mewadahi komunitas belajar di dalam sekolah maupun antar sekolah
untuk melakukan aktivitas belajar bersama tanpa ada batasan jarak dan area.
Komunitas belajar daring dapat mengoptimalkan PMM sebagai wadah untuk saling
berjejaring dan berbagi informasi, sehingga PTK di dalamnya lebih mudah dalam
2
meningkatkan pengetahuan berbagai komunitas. PMM juga mewadahi para
penggerak komunitas untuk mengadakan webinar yang dapat diikuti oleh
pengguna PMM lainnya.
Penggerak pada setiap komunitas belajar adalah siapapun yang dapat menggerakkan
dan mengelola komunitasnya sehingga para anggotanya dapat belajar secara rutin dan
terarah di setiap pertemuannya.
b. Menyelesaikan Pelatihan Mandiri pada minimal dua topik dari pilihan berikut:
Topik Kurikulum Merdeka, Perencanaan Pembelajaran, Asesmen Awal dan
Pembelajaran Berdiferensiasi (sampai mengunggah Aksi Nyata di PMM).
Pada komunitas belajar dalam sekolah, Kepala sekolah memiliki peran penting untuk
menjadi penggerak di sekolah masing-masing. Namun, kepala sekolah juga dapat
menunjuk guru yang mumpuni dan disepakati oleh warga sekolah untuk menggerakkan
komunitas belajar di sekolahnya sebagai upaya untuk memastikan proses belajar rutin
dapat dilakukan bersama-sama antar guru di sekolah.
Guru maupun kepala sekolah, selain menjadi penggerak komunitas belajar di dalam
sekolah juga berpotensi menjadi penggerak di komunitas antar sekolah dan penggerak
komunitas belajar daring di PMM.
3
b. Menggerakkan anggota komunitas untuk menyusun program kegiatan
komunitas;
4
BAB 2
PENGELOLAAN KOMUNITAS BELAJAR
Sekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar baik bagi peserta didik
maupun PTK. Budaya belajar ini perlu dikelola dengan baik oleh penggerak komunitas
dimulai dengan membentuk komunitas belajar dalam sekolah. Dengan adanya
komunitas ini diharapkan kendala-kendala atau permasalahan dalam pembelajaran
dapat memperoleh solusi sehingga akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar yang akan berdampak pada kualitas peserta didik dalam sekolah tersebut.
Peran UPT dalam pengelolaan komunitas belajar dalam sekolah ini di antaranya adalah:
Sosialisasi yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman awal bagi PTK
untuk dapat memahami pentingnya komunitas belajar bagi PTK dalam memahami
Kurikulum Merdeka. Beberapa cakupan yang akan disampaikan dalam materi
sosialisasi ini di antaranya:
5
2. Melibatkan pengawas sekolah dalam rangka mendorong terlaksananya komunitas
belajar dalam sekolah.
Pada tahun 2022 yang menjadi sasaran dalam komunitas belajar dalam sekolah
adalah sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Adapun
data sekolah tersebut dapat diunduh pada tautan Dashboard_Pendaftar_IKM_2022.
UPT perlu mendorong komunitas antar sekolah untuk terus melaksanakan kegiatan
belajar bersama dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
Bagan 2. Alur Peran UPT dalam Pengelolaan Komunitas Belajar Antar Sekolah
6
Berdasarkan alur pengelolaan di atas, langkah yang perlu dilakukan UPT pada pengelolaan
komunitas belajar antar sekolah adalah:
7
belajar di daerahnya untuk menetukan topik upgrading yang akan
diselenggarakan;
b. Melaksanakan peningkatan kapasitas (upgrading) bagi penggerak komunitas
melalui moda luring untuk penggerak komunitas yang aktif belajar dan berbagi;
c. Mendorong kegiatan pengimbasan bagi penggerak komunitas yang telah
mendapatkan peningkatan kapasitas (upgrading) secara luring, baik di komunitas
belajar dalam sekolah maupun antar sekolah;
d. Mengundang penggerak komunitas untuk berbagi praktik baik yang difasilitasi
oleh UPT; dan
e. Melaksanakan refleksi setiap 2 atau 3 bulan secara luring berdasarkan hasil
refleksi dari setiap komunitas belajar.
Peran UPT dalam pengelolaan komunitas belajar dalam Platform Merdeka Mengajar ini
setelah melaksanakan sosialisasi akan pentingnya komunitas belajar dalam sekolah
maupun antar sekolah sebagai wadah bagi PTK untuk belajar bersama adalah
mengarahkan komunitas-komunitas tersebut untuk mendaftar pada Platform Merdeka
Mengajar, agar UPT dapat mengetahui data komunitas, khususnya komunitas antar
sekolah di daerahnya serta UPT dapat melakukan kegiatan-kegiatan untuk peningkatan
kapasitas penggerak komunitas belajar yang terdaftar pada PMM.
8
Adapun peran UPT dalam Pengelolaan Komunitas Belajar dalam
Platform Merdeka Mengajar dapat dilihat pada alur sebagai berikut:
Bagan 3. Alur Peran UPT dalam Pengelolaan Komunitas Belajar Daring di PMM
Alur Pengelolaan Komunitas Belajar oleh UPT untuk komunitas belajar daring (PMM)
1. Pendaftaran Komunitas Belajar pada platform Merdeka Mengajar
Pendaftaran Komunitas Belajar pada Platform Merdeka Mengajar merupakan sistem
yang digunakan dalam pendataan aktivitas komunitas belajar. Penggerak Komunitas
Belajar diharapkan mendaftarkan komunitasnya pada Platform Merdeka Mengajar
agar bisa berjejaring dengan komunitas lainnya termasuk dapat memanfaatkan fitur
komunitas, dan secara tidak langsung bisa tercatat dalam dashboard komunitas
belajar yang bisa diakses oleh UPT.
Proses pendaftaran akan dibuka sepanjang masa sehingga penggerak komunitas bisa
mendaftarkan komunitasnya kapanpun, namun dari sisi UPT bisa memantau
perkembangan jumlah komunitas di daerahnya pada Dashboard Komunitas.
9
2. Syarat dan Ketentuan Penggerak Komunitas Belajar pada Platform Merdeka
Mengajar
Pendaftaran Komunitas Belajar pada Platform Merdeka Mengajar terbuka sepanjang
waktu, meski begitu penggerak komunitas tetap wajib mengikuti syarat dan
ketentuan berikut:
a. Aktif menjadi bagian dari komunitas, baik itu komunitas dalam sekolah maupun
antar sekolah;
b. Aktif mengelola komunitas belajar atau memfasilitasi proses belajar dalam
komunitas;
c. Sudah mengunduh platform Merdeka Mengajar dan login menggunakan akun
belajar.id;
d. Berkomitmen untuk memfasilitasi proses belajar rekan sejawat tentang
implementasi Kurikulum Merdeka; dan
e. Telah mengerjakan Pelatihan Mandiri pada topik Kurikulum Merdeka dan
Perencanaan Pembelajaran sampai mengunggah Aksi Nyata di PMM.
D. Kegiatan Pengelolaan
Dalam pengelolaan komunitas belajar baik dalam sekolah, antar sekolah maupun dalam
PMM, UPT dapat merujuk pada penjelasan berikut.
1. Penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan sosialisasi dengan tujuan mengarahkan
sekolah untuk membangun komunitas belajar dapat memanfaatkan bahan sosialisasi
pada tautan https://bit.ly/Sosialisasi_Komunitas_Belajar.
2. Penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan webinar penggerak komunitas belajar
dapat di unduh pada tautan https://bit.ly/Perangkat_Webinar_Komunitas_Belajar.
3. Penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan peningkatan kapasitas moda daring dapat
diunduh pada tautan https://bit.ly/Perangkat_Peningkatan_Kapasitas_Moda_Daring.
4. Penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan peningkatan kapasitas moda luring dapat
diunduh pada https://bit.ly/Perangkat_Peningkatan_Kapasitas_Moda_Luring.
5. Penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan berbagi praktik baik dapat diunduh pada
tautan https://bit.ly/Perangkat_Berbagi_Praktik_Baik.
10
BAB 3
REFLEKSI KOMUNITAS BELAJAR
Refleksi Komunitas Belajar adalah refleksi yang difasilitasi oleh UPT untuk melihat kembali
hal-hal apa yang sudah baik dan perlu ditingkatkan, hal yang tidak terduga, dan resiko yang
diperkirakan akan muncul serta mempersiapkan mitigasinya di dalam Komunitas Belajar.
Refleksi merupakan catatan yang bermanfaat bagi UPT, maka perlu diisi sesuai dengan yang
dialami oleh Pengurus Komunitas Belajar selama pelaksanaan kegiatan pada Komunitas
Belajar.
11
c. Menyiapkan kelengkapan administrasi seperti surat menyurat; dan
d. Melakukan koordinasi teknis bersama pihak-pihak yang akan bertugas dalam
kegiatan.
12
No. Isi Kegunaan
13
LAMPIRAN
14
No Kegiatan* Agu Sep Okt Nov Des Catatan
penggerak komunitas.
Keterangan lebih lanjut pada Bab
3.
15