Perda2023 8apbd2024-Salinan3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

-1-

SALINAN

BUPATI MAJALENGKA
PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA


NOMOR 8 TAHUN 2023
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI MAJALENGKA,
Menimbang : untuk melaksanakan ketentuan Pasal 311 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang Undang,
perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968
tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
-2-

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6856);
8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6557);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000
tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4028);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4502), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5340);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18),
-3-

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


4972) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Bantuan Keuangan
Kepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6177);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5161);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5272);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6523);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang
Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6057)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak
Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6847);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6206);
-4-

21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2018 tentang


Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6279);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6323);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2023
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6883);
25. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Milik Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33)
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Milik Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012
tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 754);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1425);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 547);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017
tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah,
Serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana
Operasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1067);
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2018
tentang Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan Tertib
Administrasi Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan
Partai Politik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 630) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 36 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penghitungan,
Penganggaran Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
-5-

Daerah, dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran,


Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan
Keuangan Partai Politik (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1777);
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019
tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1447);
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020
tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran
untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi, dan
Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
581) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
39 Tahun 2020 tentang Pengutamaan Penggunaan
Alokasi Anggaran untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan
Alokasi, dan Penggunaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 910);
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1781);
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2023
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 972);
37. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 14)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten
Majalengka Tahun 2019 Nomor 12);
38. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 4 Tahun
2017 tentang Hak Keuangan dan Administrasi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Majalengka Tahun 2017 Nomor 4);
39. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun
2022 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2022 Nomor 1);
-6-

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
dan
BUPATI MAJALENGKA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN


DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2024.

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten
Majalengka.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah bupati sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Majalengka.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD,
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
6. Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam
satu tahun anggaran, yang akan menjadi penerimaan
kas daerah.
7. Belanja Daerah adalah semua kewajiban daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
priode tahun anggaran yang bersangkutan.
8. Pembiayaan Daerah adalah transaksi keuangan untuk
menutup defisit anggaran atau untuk memanfaatkan
surplus.
9. Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang
bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah.
10. Pendapatan Transfer adalah dana yang berasal dari
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Lainya serta
dirinci menurut obyek, rincian obyek dan sub rincian
obyek.
11. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah
pendapatan daerah selain Pendapatan asli daerah dan
pendapatan transfer, yang meliputi hibah, dana darurat,
dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
12. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepala daerah
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
-7-

digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-


besarnya.
13. Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
14. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
adalah jenis pendapatan yang mencakup bagian laba
atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/
BUMD, milik pemerintah/BUMN dan perusahaan milik
swasta.
15. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah adalah
merupakan penerimaan dari berbagai sumber yang
tidak diatur dengan peraturan daerah.
16. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat adalah dana yang
terdiri dari dana perimbangan, Dana Otonomi Khusus,
Dana Keistimewaan, dan Dana Desa.
17. Pendapatan Transfer Antar Daerah adalah pendapatan
yang terdiri dari pendapatan bagi hasil dan pendapatan
bantuan keuangan.
18. Pendapatan Hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah
Pusat dalam bentuk uang, barang, jasa dan atau surat
berharga yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak
perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri
atau luar negeri, yang atas pendapatan hibah tersebut,
pemerintah mendapat manfaat secara langsung yang
digunakan untuk mendukung tugas dan fungsi atau
diteruskan kepada Pemerintah Daerah, Badan Usaha
Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah.
19. Dana Darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang
diberikan kepada Daerah pada tahap pasca bencana
untuk mendanai keperluan mendesak yang diakibatkan
oleh bencana yang tidak mampu ditanggulangi oleh
daerah dengan menggunakan sumber APBD sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
20. Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan sehari hari Pemerintah Daerah yang memberi
manfaat jangka pendek.
21. Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
22. Belanja Tidak Terduga adalah pengeluaran untuk
keadaan darurat termasuk keperluan mendesak yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya serta pengembalian
atas kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya.
23. Belanja Transfer adalah pengeluaran uang dari
Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Daerah lainya
dan/atau dari Pemerintah Daerah kepada pemerintah
desa.
24. Belanja Pegawai adalah kompensasi yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
-8-

undangan yang diberikan kepada Kepala Daerah/ Wakil


Kepala Daerah, pimpinan/Anggota DPRD, dan pegawai
Aparatur Sipil Negara.
25. Belanja Barang dan Jasa adalah pengeluaran untuk
pengadaan barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang
dari 12 (dua belas) bulan, termasuk barang/jasa yang
akan diserahkan atau dijual kepada masyarakat/ pihak
ketiga.
26. Belanja Bunga adalah belanja untuk pembayaran bunga
Utang yang dihitung atas kewajiban pokok Utang
berdasarkan perjanjian pinjaman.
27. Belanja Subsidi adalah belanja agar harga jual produksi
atau jasa yang dihasilkan oleh badan usaha milik
negara, BUMD dan / badan usaha milik swasta, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
28. Belanja Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa
dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah atau
Pemerintah Daerah lainnya, Perusahaan Daerah,
masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak
wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus
menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah.
29. Belanja Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan
berupa uang/barang dari Pemerintah Daerah kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang
sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif, yang
bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan
terjadinya resiko sosial, kecuali dalam keadaan tertentu
bisa berkelanjutan.
30. Belanja Bagi Hasil adalah belanja untuk menganggarkan
dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan
provinsi kepada kabupaten/kota kepada pemerintah
desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu
kepada pemerintah daerah lainya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
31. Belanja Bantuan Keuangan adalah belanja yang
diberikan kepada Daerah Lain dalam rangka kerjasama
daerah, pemerataan peningkatan kemampuan keuangan,
dan/ atau tujuan tertentu lainya.
32. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) adalah selisih
lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran
selama satu periode anggaran.

Pasal 2
APBD Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2024
berjumlah Rp3.580.746.016.502,00 (tiga triliun lima ratus
delapan puluh miliar tujuh ratus empat puluh enam juta
enam belas ribu lima ratus dua rupiah) terdiri atas
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah
dengan rincian sebagai berikut:
-9-

a. Pendapatan Rp3.551.946.016.502,00
Daerah
b. Belanja Rp3.565.746.016.502,00
Daerah
Surplus/ (Defisit) Rp(13.800.000.000,00)

c. Pembiayaan
1. Penerimaan Rp28.800.000.000,00
2. Pengeluaran Rp15.000.000.000,00
Pembiayaan Neto Rp13.800.000.000,00
Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Rp0,00
Berkenaan:

Pasal 3
Anggaran Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2024
dianggarkan sebesar Rp3.551.946.016.502,00 (tiga triliun lima
ratus lima puluh satu miliar sembilan ratus empat puluh
enam juta enam belas ribu lima ratus dua rupiah), yang
bersumber dari:
a. pendapatan asli daerah;
b. pendapatan transfer; dan
c. lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pasal 4
(1) Pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf a dianggarkan sebesar
Rp584.266.775.248,00 (lima ratus delapan puluh empat
miliar dua ratus enam puluh enam juta tujuh ratus
tujuh puluh lima ribu dua ratus empat puluh delapan
rupiah), yang terdiri atas:
a. pajak daerah;
b. retribusi daerah;
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang di
pisahkan; dan
d. lain-lain pendapatan asli daerah yang sah;
(2) Pajak daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dianggarkan sebesar Rp184.802.274.949,00
(seratus delapan puluh empat miliar delapan ratus dua
juta dua ratus tujuh puluh empat ribu sembilan ratus
empat puluh sembilan rupiah).
(3) Retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dianggarkan sebesar Rp311.384.007.444,00 (tiga
ratus sebelas miliar tiga ratus delapan puluh empat juta
tujuh ribu empat ratus empat puluh empat rupiah).
(4) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dianggarkan sebesar Rp9.353.516.206,00,00 (sembilan
miliar tiga ratus lima puluh tiga juta lima ratus enam
belas ribu dua ratus enam rupiah).
(5) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d dianggarkan sebesar
Rp78.726.976.649,00 (tujuh puluh delapan miliar tujuh
- 10 -

ratus dua puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh


enam ribu enam ratus empat puluh sembilan rupiah).

Pasal 5
(1) Pendapatan transfer sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf b dianggarkan sebesar
Rp2.967.679.241.254,00 (dua triliun sembilan ratus
enam puluh tujuh miliar enam ratus tujuh puluh
sembilan juta dua ratus empat puluh satu ribu dua
ratus lima puluh empat rupiah), yang terdiri atas:
a. pendapatan transfer pemerintah pusat; dan
b. pendapatan transfer antar daerah.
(2) Pendapatan transfer pemerintah pusat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dianggarkan sebesar
Rp2.254.198.374.000,00 (dua triliun dua ratus lima
puluh empat miliar seratus sembilan puluh delapan
juta tiga ratus tujuh puluh empat ribu rupiah).
(3) Pendapatan transfer antar daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp713.480.867.254,00 (tujuh ratus tiga belas miliar
empat ratus delapan puluh juta delapan ratus enam
puluh tujuh ribu dua ratus lima puluh empat rupiah).

Pasal 6
Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf c pada Tahun Anggaran 2024
tidak dianggarkan.

Pasal 7
Anggaran belanja daerah tahun anggaran 2024
dianggarkan sebesar Rp3.565.746.016.502,00 (tiga triliun
lima ratus enam puluh lima miliar tujuh ratus empat puluh
enam juta enam belas ribu lima ratus dua rupiah), yang
terdiri atas:
a. belanja operasional;
b. belanja modal;
c. belanja tidak terduga; dan
d. belanja transfer.

Pasal 8
(1) Anggaran belanja operasional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf a dianggarkan sebesar
Rp2.330.056.607.299,00 (dua triliun tiga ratus tiga
puluh miliar lima puluh enam juta enam ratus tujuh
ribu dua ratus sembilan puluh sembilan rupiah), yang
terdiri atas:
a. belanja pegawai;
b. belanja barang dan jasa;
c. belanja hibah; dan
d. belanja bantuan sosial.
- 11 -

(2) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a dianggarkan sebesar Rp1.314.413.348.650,00
(satu triliun tiga ratus empat belas miliar empat ratus
tiga belas juta tiga ratus empat puluh delapan ribu
enam ratus lima puluh rupiah).
(3) Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp926.032.875.649,00 (sembilan ratus dua puluh enam
miliar tiga puluh dua juta delapan ratus tujuh puluh
lima ribu enam ratus empat puluh sembilan rupiah).
(4) Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dianggarkan sebesar Rp85.750.383.000,00
(delapan puluh lima miliar tujuh ratus lima puluh juta
tiga ratus delapan puluh tiga ribu rupiah).
(5) Belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d dianggarkan sebesar
Rp3.860.000.000,00 (tiga miliar delapan ratus enam
puluh juta rupiah).

Pasal 9
(1) Anggaran belanja modal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf b dianggarkan sebesar
Rp751.965.184.777,00 (tujuh ratus lima puluh satu
miliar sembilan ratus enam puluh lima juta seratus
delapan puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh
tujuh rupiah), yang terdiri atas:
a. belanja modal tanah.
b. belanja modal peralatan dan mesin.
c. belanja modal gedung dan bangunan.
d. belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi;
e. belanja modal aset tetap lainnya; dan
f. belanja modal aset lainnya.
(2) Belanja modal tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dianggarkan sebesar Rp1.000.112.586,00
(satu miliar seratus dua belas ribu lima ratus delapan
puluh enam rupiah).
(3) Belanja modal peralatan dan mesin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp304.598.508.576,00 (tiga ratus empat miliar lima
ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus delapan
ribu lima ratus tujuh puluh enam rupiah).
(4) Belanja modal gedung dan bangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dianggarkan sebesar
Rp135.342.023.450,00 (seratus tiga puluh lima miliar
tiga ratus empat puluh dua juta dua puluh tiga ribu
empat ratus lima puluh rupiah).
(5) Belanja modal jalan, jaringan dan irigasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d dianggarkan sebesar
Rp297.085.505.000,00 (dua ratus sembilan puluh tujuh
miliar delapan puluh lima juta lima ratus lima ribu
rupiah).
- 12 -

(6) Belanja modal aset tetap lainnya sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf e dianggarkan sebesar
Rp12.964.035.165,00 (dua belas miliar sembilan ratus
enam puluh empat juta tiga puluh lima ribu seratus
enam puluh lima rupiah)
(7) Belanja modal aset lainnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf f dianggarkan sebesar Rp975.000.000,00
(sembilan ratus tujuh puluh lima juta rupiah)

Pasal 10
Anggaran belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf c dianggarkan sebesar
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Pasal 11
(1) Anggaran belanja transfer sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf d dianggarkan sebesar
Rp473.724.224.426,00 (empat ratus tujuh puluh tiga
miliar tujuh ratus dua puluh empat juta dua ratus
dua puluh empat ribu empat ratus dua puluh enam
rupiah), yang terdiri atas:
a. belanja bagi hasil; dan
b. belanja bantuan keuangan.
(2) Belanja bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dianggarkan sebesar Rp20.110.256.448,00
(dua puluh miliar seratus sepuluh juta dua ratus lima
puluh enam ribu empat ratus empat puluh delapan
rupiah).
(3) Belanja bantuan keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp453.613.967.978,00 (empat ratus lima puluh tiga
miliar enam ratus tiga belas juta sembilan ratus enam
puluh tujuh ribu sembilan ratus tujuh puluh delapan
rupiah).

Pasal 12
Anggaran pembiayaan daerah Tahun Anggaran 2024
dianggarkan sebesar Rp13.800.000.000,00 (tiga belas miliar
delapan ratus juta rupiah), yang terdiri atas:
a. penerimaan pembiayaan; dan
b. pengeluaran pembiayaan.

Pasal 13
(1) Anggaran penerimaan pembiayaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf a dianggarkan sebesar
Rp28.800.000.000,00 (dua puluh delapan miliar
delapan ratus juta rupiah), yang terdiri atas:
a. sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya; dan
b. pencairan dana cadangan;
(2) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a dianggarkan sebesar Rp28.800.000.000,00 (dua puluh
delapan miliar delapan ratus juta rupiah).
- 13 -

(3) Pencairan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf b tidak dianggarkan;

Pasal 14
(1) Anggaran pengeluaran pembiayaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf b dianggarkan sebesar
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), yang
terdiri atas:
a. pembentukan dana cadangan;
b. penyertaan modal daerah;
(2) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a tidak dianggarkan.
(3) Penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).

Pasal 15
(1) Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan
anggaran belanja daerah mengakibatkan terjadinya
(defisit) sebesar Rp13.800.000.000,00 (tiga belas miliar
delapan ratus juta rupiah);
(2) Pembiayaan neto yang merupakan selisih penerimaan
pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan
dianggarkan sebesar Rp13.800.000.000,00 (tiga belas
miliar delapan ratus juta rupiah).

Pasal 16
(1) Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak,
Pemerintah Daerah Kabupaten dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya dan/
atau pengeluaran melebihi pagu yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah ini, yang selanjutnya dimasukan
dalam Perubahan APBD Kabupaten Majalengka Tahun
Anggaran 2024, dengan cara terlebih dahulu melakukan
perubahan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD
Kabupaten Majalengka dan pemberitahuan kepada
Pimpinan DPRD selanjutnya disampaikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran.
(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial
dan/atau kejadian luar biasa;
b. pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan;
dan/atau
c. kerusakan sarana/prasarana yang dapat
mengganggu kegiatan pelayanan publik.
(3) Keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Kebutuhan daerah dalam rangka pelayanan dasar
masyarakat yang anggarannya belum tersedia
dalam tahun anggaran berjalan;
- 14 -

b. Belanja daerah yang bersifat mengikat dan belanja


yang bersifat wajib;
c. Pengeluaran daerah yang berada diluar kendali
Pemerintah Daerah dan tidak dapat diprediksikan
sebelumnya, serta amanat peraturan perundang-
undangan; dan/atau
d. Pengeluaran daerah lainnya yang apabila ditunda
akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi
Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat.

Pasal 17
Uraian lebih lanjut APBD Tahun Anggaran 2024
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini terdiri dari:
a. Lampiran I : Ringkasan APBD yang Diklasifikasi
Menurut Kelompok dan Jenis
Pendapatan, Belanja, dan
Pembiayaan;
b. Lampiran II : Ringkasan APBD yang Diklasifikasi
Menurut Urusan Pemerintahan
Daerah dan Organisasi;
c. Lampiran III : Rincian APBD menurut Urusan
Pemerintahan Daerah, Organisasi,
Program, Kegiatan, Sub Kegiatan,
Kelompok, Jenis Pendapatan,
Belanja, dan Pembiayaan;
d. Lampiran IV : Rekapitulasi Belanja Menurut
Urusan Pemerintahan Daerah,
Organisasi, Program, Kegiatan
Beserta Hasil dan Sub Kegiatan
Beserta Keluaran;
e. Lampiran V : Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk
Keselarasan dan Keterpaduan Urusan
Pemerintah Daerah dan Fungsi
Dalam Kerangka Pengelolaan
Keuangan Negara;
f. Lampiran VI : Rekapitulasi Belanja Untuk
Pemenuhan SPM;
g. Lampiran VII : Sinkronisasi Program pada
RPJMD dengan Rancangan APBD;
h. Lampiran VIII : Sinkronisasi Program, Kegiatan dan
Sub Kegiatan pada RKPD dan PPAS
dengan Rancangan APBD;
i. Lampiran IX : Sikronisasi Program Prioritas
Nasional dengan Program Prioritas
Daerah;
j. Lampiran X : Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan
dan Per Jabatan;
k. Lampiran XI : Daftar Piutang Daerah;
- 15 -

l. Lampiran XII : Daftar Penyertaan Modal Daerah


dan Investasi Daerah Lainnya;
m. Lampiran XIII : Daftar Perkiraan Penambahan dan
Pengurangan Aset Tetap Daerah dan
Aset Lain- Lain;
n. Lampiran XIV : Daftar Sub Kegiatan Tahun
jamak (multy years);
o. Lampiran XV : Daftar Dana Cadangan; dan
p. Lampiran XVI : Daftar Pinjaman Daerah.

Pasal 18
Penjabaran APBD sebagai landasan operasional pelaksanaan
APBD ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Pasal 19
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka.

Ditetapkan di Majalengka
pada tanggal 18 Desember 2023
BUPATI MAJALENGKA

ttd

KARNA SOBAHI
Diundangkan di Majalengka
Pada tanggal 18 Desember 2023
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA,

ttd

EMAN SUHERMAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2023 NOMOR 8
NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
PROVINSI JAWA BARAT (8/249/2023).

Salinan sesuai dengan aslinya,

KEPALA BAGIAN HUKUM


SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA,

DEDE SUPENA NURBAHAR


NIP 19651225 198503 1 003

Anda mungkin juga menyukai