Perda2023 8apbd2024-Salinan3
Perda2023 8apbd2024-Salinan3
Perda2023 8apbd2024-Salinan3
SALINAN
BUPATI MAJALENGKA
PROVINSI JAWA BARAT
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten
Majalengka.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah bupati sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Majalengka.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD,
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
6. Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam
satu tahun anggaran, yang akan menjadi penerimaan
kas daerah.
7. Belanja Daerah adalah semua kewajiban daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
priode tahun anggaran yang bersangkutan.
8. Pembiayaan Daerah adalah transaksi keuangan untuk
menutup defisit anggaran atau untuk memanfaatkan
surplus.
9. Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang
bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah.
10. Pendapatan Transfer adalah dana yang berasal dari
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Lainya serta
dirinci menurut obyek, rincian obyek dan sub rincian
obyek.
11. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah
pendapatan daerah selain Pendapatan asli daerah dan
pendapatan transfer, yang meliputi hibah, dana darurat,
dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
12. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepala daerah
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
-7-
Pasal 2
APBD Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2024
berjumlah Rp3.580.746.016.502,00 (tiga triliun lima ratus
delapan puluh miliar tujuh ratus empat puluh enam juta
enam belas ribu lima ratus dua rupiah) terdiri atas
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah
dengan rincian sebagai berikut:
-9-
a. Pendapatan Rp3.551.946.016.502,00
Daerah
b. Belanja Rp3.565.746.016.502,00
Daerah
Surplus/ (Defisit) Rp(13.800.000.000,00)
c. Pembiayaan
1. Penerimaan Rp28.800.000.000,00
2. Pengeluaran Rp15.000.000.000,00
Pembiayaan Neto Rp13.800.000.000,00
Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Rp0,00
Berkenaan:
Pasal 3
Anggaran Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2024
dianggarkan sebesar Rp3.551.946.016.502,00 (tiga triliun lima
ratus lima puluh satu miliar sembilan ratus empat puluh
enam juta enam belas ribu lima ratus dua rupiah), yang
bersumber dari:
a. pendapatan asli daerah;
b. pendapatan transfer; dan
c. lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pasal 4
(1) Pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf a dianggarkan sebesar
Rp584.266.775.248,00 (lima ratus delapan puluh empat
miliar dua ratus enam puluh enam juta tujuh ratus
tujuh puluh lima ribu dua ratus empat puluh delapan
rupiah), yang terdiri atas:
a. pajak daerah;
b. retribusi daerah;
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang di
pisahkan; dan
d. lain-lain pendapatan asli daerah yang sah;
(2) Pajak daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dianggarkan sebesar Rp184.802.274.949,00
(seratus delapan puluh empat miliar delapan ratus dua
juta dua ratus tujuh puluh empat ribu sembilan ratus
empat puluh sembilan rupiah).
(3) Retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dianggarkan sebesar Rp311.384.007.444,00 (tiga
ratus sebelas miliar tiga ratus delapan puluh empat juta
tujuh ribu empat ratus empat puluh empat rupiah).
(4) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dianggarkan sebesar Rp9.353.516.206,00,00 (sembilan
miliar tiga ratus lima puluh tiga juta lima ratus enam
belas ribu dua ratus enam rupiah).
(5) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d dianggarkan sebesar
Rp78.726.976.649,00 (tujuh puluh delapan miliar tujuh
- 10 -
Pasal 5
(1) Pendapatan transfer sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf b dianggarkan sebesar
Rp2.967.679.241.254,00 (dua triliun sembilan ratus
enam puluh tujuh miliar enam ratus tujuh puluh
sembilan juta dua ratus empat puluh satu ribu dua
ratus lima puluh empat rupiah), yang terdiri atas:
a. pendapatan transfer pemerintah pusat; dan
b. pendapatan transfer antar daerah.
(2) Pendapatan transfer pemerintah pusat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dianggarkan sebesar
Rp2.254.198.374.000,00 (dua triliun dua ratus lima
puluh empat miliar seratus sembilan puluh delapan
juta tiga ratus tujuh puluh empat ribu rupiah).
(3) Pendapatan transfer antar daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp713.480.867.254,00 (tujuh ratus tiga belas miliar
empat ratus delapan puluh juta delapan ratus enam
puluh tujuh ribu dua ratus lima puluh empat rupiah).
Pasal 6
Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf c pada Tahun Anggaran 2024
tidak dianggarkan.
Pasal 7
Anggaran belanja daerah tahun anggaran 2024
dianggarkan sebesar Rp3.565.746.016.502,00 (tiga triliun
lima ratus enam puluh lima miliar tujuh ratus empat puluh
enam juta enam belas ribu lima ratus dua rupiah), yang
terdiri atas:
a. belanja operasional;
b. belanja modal;
c. belanja tidak terduga; dan
d. belanja transfer.
Pasal 8
(1) Anggaran belanja operasional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf a dianggarkan sebesar
Rp2.330.056.607.299,00 (dua triliun tiga ratus tiga
puluh miliar lima puluh enam juta enam ratus tujuh
ribu dua ratus sembilan puluh sembilan rupiah), yang
terdiri atas:
a. belanja pegawai;
b. belanja barang dan jasa;
c. belanja hibah; dan
d. belanja bantuan sosial.
- 11 -
Pasal 9
(1) Anggaran belanja modal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf b dianggarkan sebesar
Rp751.965.184.777,00 (tujuh ratus lima puluh satu
miliar sembilan ratus enam puluh lima juta seratus
delapan puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh
tujuh rupiah), yang terdiri atas:
a. belanja modal tanah.
b. belanja modal peralatan dan mesin.
c. belanja modal gedung dan bangunan.
d. belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi;
e. belanja modal aset tetap lainnya; dan
f. belanja modal aset lainnya.
(2) Belanja modal tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dianggarkan sebesar Rp1.000.112.586,00
(satu miliar seratus dua belas ribu lima ratus delapan
puluh enam rupiah).
(3) Belanja modal peralatan dan mesin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp304.598.508.576,00 (tiga ratus empat miliar lima
ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus delapan
ribu lima ratus tujuh puluh enam rupiah).
(4) Belanja modal gedung dan bangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dianggarkan sebesar
Rp135.342.023.450,00 (seratus tiga puluh lima miliar
tiga ratus empat puluh dua juta dua puluh tiga ribu
empat ratus lima puluh rupiah).
(5) Belanja modal jalan, jaringan dan irigasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d dianggarkan sebesar
Rp297.085.505.000,00 (dua ratus sembilan puluh tujuh
miliar delapan puluh lima juta lima ratus lima ribu
rupiah).
- 12 -
Pasal 10
Anggaran belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf c dianggarkan sebesar
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Pasal 11
(1) Anggaran belanja transfer sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf d dianggarkan sebesar
Rp473.724.224.426,00 (empat ratus tujuh puluh tiga
miliar tujuh ratus dua puluh empat juta dua ratus
dua puluh empat ribu empat ratus dua puluh enam
rupiah), yang terdiri atas:
a. belanja bagi hasil; dan
b. belanja bantuan keuangan.
(2) Belanja bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dianggarkan sebesar Rp20.110.256.448,00
(dua puluh miliar seratus sepuluh juta dua ratus lima
puluh enam ribu empat ratus empat puluh delapan
rupiah).
(3) Belanja bantuan keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp453.613.967.978,00 (empat ratus lima puluh tiga
miliar enam ratus tiga belas juta sembilan ratus enam
puluh tujuh ribu sembilan ratus tujuh puluh delapan
rupiah).
Pasal 12
Anggaran pembiayaan daerah Tahun Anggaran 2024
dianggarkan sebesar Rp13.800.000.000,00 (tiga belas miliar
delapan ratus juta rupiah), yang terdiri atas:
a. penerimaan pembiayaan; dan
b. pengeluaran pembiayaan.
Pasal 13
(1) Anggaran penerimaan pembiayaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf a dianggarkan sebesar
Rp28.800.000.000,00 (dua puluh delapan miliar
delapan ratus juta rupiah), yang terdiri atas:
a. sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya; dan
b. pencairan dana cadangan;
(2) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a dianggarkan sebesar Rp28.800.000.000,00 (dua puluh
delapan miliar delapan ratus juta rupiah).
- 13 -
Pasal 14
(1) Anggaran pengeluaran pembiayaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf b dianggarkan sebesar
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), yang
terdiri atas:
a. pembentukan dana cadangan;
b. penyertaan modal daerah;
(2) Pembentukan dana cadangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a tidak dianggarkan.
(3) Penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dianggarkan sebesar
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
Pasal 15
(1) Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan
anggaran belanja daerah mengakibatkan terjadinya
(defisit) sebesar Rp13.800.000.000,00 (tiga belas miliar
delapan ratus juta rupiah);
(2) Pembiayaan neto yang merupakan selisih penerimaan
pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan
dianggarkan sebesar Rp13.800.000.000,00 (tiga belas
miliar delapan ratus juta rupiah).
Pasal 16
(1) Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak,
Pemerintah Daerah Kabupaten dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya dan/
atau pengeluaran melebihi pagu yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah ini, yang selanjutnya dimasukan
dalam Perubahan APBD Kabupaten Majalengka Tahun
Anggaran 2024, dengan cara terlebih dahulu melakukan
perubahan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD
Kabupaten Majalengka dan pemberitahuan kepada
Pimpinan DPRD selanjutnya disampaikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran.
(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial
dan/atau kejadian luar biasa;
b. pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan;
dan/atau
c. kerusakan sarana/prasarana yang dapat
mengganggu kegiatan pelayanan publik.
(3) Keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Kebutuhan daerah dalam rangka pelayanan dasar
masyarakat yang anggarannya belum tersedia
dalam tahun anggaran berjalan;
- 14 -
Pasal 17
Uraian lebih lanjut APBD Tahun Anggaran 2024
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini terdiri dari:
a. Lampiran I : Ringkasan APBD yang Diklasifikasi
Menurut Kelompok dan Jenis
Pendapatan, Belanja, dan
Pembiayaan;
b. Lampiran II : Ringkasan APBD yang Diklasifikasi
Menurut Urusan Pemerintahan
Daerah dan Organisasi;
c. Lampiran III : Rincian APBD menurut Urusan
Pemerintahan Daerah, Organisasi,
Program, Kegiatan, Sub Kegiatan,
Kelompok, Jenis Pendapatan,
Belanja, dan Pembiayaan;
d. Lampiran IV : Rekapitulasi Belanja Menurut
Urusan Pemerintahan Daerah,
Organisasi, Program, Kegiatan
Beserta Hasil dan Sub Kegiatan
Beserta Keluaran;
e. Lampiran V : Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk
Keselarasan dan Keterpaduan Urusan
Pemerintah Daerah dan Fungsi
Dalam Kerangka Pengelolaan
Keuangan Negara;
f. Lampiran VI : Rekapitulasi Belanja Untuk
Pemenuhan SPM;
g. Lampiran VII : Sinkronisasi Program pada
RPJMD dengan Rancangan APBD;
h. Lampiran VIII : Sinkronisasi Program, Kegiatan dan
Sub Kegiatan pada RKPD dan PPAS
dengan Rancangan APBD;
i. Lampiran IX : Sikronisasi Program Prioritas
Nasional dengan Program Prioritas
Daerah;
j. Lampiran X : Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan
dan Per Jabatan;
k. Lampiran XI : Daftar Piutang Daerah;
- 15 -
Pasal 18
Penjabaran APBD sebagai landasan operasional pelaksanaan
APBD ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 19
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Majalengka
pada tanggal 18 Desember 2023
BUPATI MAJALENGKA
ttd
KARNA SOBAHI
Diundangkan di Majalengka
Pada tanggal 18 Desember 2023
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA,
ttd
EMAN SUHERMAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2023 NOMOR 8
NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
PROVINSI JAWA BARAT (8/249/2023).