Metlit Kuantitatif (Uas)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

“KECENDERUNGAN MENYENANGKAN ORANG LAIN (PEOPLE PLEASING)


DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EFEKTIFITAS KOMUNIKASI”
Dosen Pengampu: Norma Islami, M.Ak

Disusun oleh:
Dede Alpin
Nim:202106395

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM


INSTITUT UMMUL QURO AL ISLAMI BOGOR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komunikasi adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Di setiap aspek
kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional, manusia terlibat
dalam berbagai bentuk komunikasi. Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menjaga
hubungan yang sehat dan produktif dengan orang lain. Namun, efektivitas dalam
berkomunikasi sering kali menjadi tantangan bagi banyak individu. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi adalah kecenderungan untuk menyenangkan
orang lain, yang dalam literatur psikologi dan komunikasi sering dikenal dengan istilah
"people pleasing."
Kecenderungan people pleasing mencakup perilaku yang dilakukan individu untuk
memuaskan orang lain, seringkali melebihi batas kemampuan mereka sendiri. Ini termasuk
setuju dengan orang lain meskipun kita sebenarnya tidak sependapat, menolak permintaan
atau kebutuhan pribadi, dan mencari persetujuan atau penerimaan orang lain secara
berlebihan. Hal ini seringkali dipicu oleh rasa ingin diterima, dicintai, atau takut diabaikan.
Kecenderungan ini dapat muncul dalam berbagai konteks, termasuk di tempat kerja, dalam
keluarga, dalam persahabatan, dan dalam hubungan asmara. Seringkali, individu yang
memiliki kecenderungan people pleasing cenderung mengorbankan keinginan dan kebutuhan
pribadi mereka demi kepentingan orang lain, dan hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup
mereka secara keseluruhan.
Penting untuk memahami dan mengkaji secara mendalam konsep kecenderungan people
pleasing dalam konteks komunikasi, karena dapat memiliki implikasi yang signifikan pada
interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan efektivitas komunikasi. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang aspek-aspek kunci dari
kecenderungan people pleasing dalam komunikasi dan implikasinya terhadap efektivitas
komunikasi individu.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam rangka menginvestigasi peran kecenderungan people pleasing dalam komunikasi,
penelitian ini akan menjawab beberapa pertanyaan utama sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kecenderungan people pleasing dalam konteks komunikasi?
2. Bagaimana kecenderungan people pleasing dapat memengaruhi efektivitas komunikasi
individu?
3. Apakah terdapat perbedaan dalam kecenderungan people pleasing dan efektivitas
komunikasi antara individu dengan berbagai latar belakang, seperti usia, jenis kelamin, dan
latar belakang sosial?
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
kecenderungan people pleasing dan bagaimana perilaku ini memengaruhi efektivitas
komunikasi individu. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi
perbedaan dalam kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi berdasarkan
faktor-faktor tertentu, seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang sosial.

1.3. Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Memberikan definIsi yang jelas tentang kecenderungan people pleasing dalam konteks
komunikasi.
2. Menganalisis implikasi dari kecenderungan people pleasing terhadap efektivitas
komunikasi individu.
3. Mengidentifikasi adanya perbedaan dalam kecenderungan people pleasing dan efektivitas
komunikasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang sosial.
Dengan mencapai tujuan ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
lebih dalam tentang peran kecenderungan people pleasing dalam komunikasi dan bagaimana
perilaku ini dapat memengaruhi hubungan sosial dan efektivitas komunikasi.

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai
pihak. Pertama, penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
peran kecenderungan people pleasing dalam komunikasi. Ini akan membantu individu untuk
lebih menyadari perilaku mereka dalam komunikasi sehari-hari dan mengambil tindakan
yang sesuai untuk meningkatkan kualitas interaksi sosial mereka.
Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan wawasan berharga bagi praktisi dalam
bidang psikologi, komunikasi, dan konseling. Mereka dapat menggunakan temuan penelitian
ini sebagai dasar untuk mengembangkan metode dan intervensi yang efektif untuk membantu
individu mengatasi kecenderungan people pleasing dan meningkatkan efektivitas komunikasi
mereka.
Penelitian ini juga dapat membantu dalam mengidentifikasi perbedaan dalam kecenderungan
people pleasing dan efektivitas komunikasi berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti usia,
jenis kelamin, dan latar belakang sosial. Ini akan membantu dalam menyusun strategi yang
lebih baik untuk membantu individu dengan karakteristik yang berbeda.

1.5. Batasan Penelitian


Penelitian ini memiliki batasan tertentu yang perlu diperhatikan. Pertama, fokus penelitian ini
adalah pada kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi dalam konteks
individu. Penelitian ini tidak akan membahas implikasi kecenderungan people pleasing dalam
konteks organisasi atau kelompok. Selain itu, penelitian ini akan dibatasi oleh faktor-faktor
tertentu seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang sosial sebagai variabel yang
mempengaruhi kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi. Terdapat
kemungkinan faktor-faktor lain yang juga memainkan peran penting, tetapi tidak akan diteliti
dalam kerangka penelitian ini.

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan penelaahan penelitian.
Dalam laporan penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab, masing-masing
uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Di Bab ini kita akan membahas tinjauan pustaka yang akan membantu membentuk
kerangka teoritis penelitian ini. Ini mencakup konsep kecenderungan people pleasing,
teori-teori komunikasi yang relevan, dan kaitannya dengan efektivitas komunikasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Di Bab ini kita akan menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, termasuk
rancangan penelitian, instrumen pengumpulan data, serta prosedur analisis data yang
akan digunakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Di Bab ini kita akan memaparkan hasil penelitian, menganalisis data, dan
menggambarkan temuan yang didapat. Hal ini akan memberikan wawasan yang lebih
baik tentang hubungan antara kecenderungan people pleasing dan efektivitas
komunikasi.
BAB V PENUTUP
Bab penutup berisi kesimpulan, implikasi, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Ini
akan memberikan rangkuman dari penelitian dan menggambarkan bagaimana
hasilnya dapat diterapkan dalam berbagai konteks.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan Tinjauan Pustaka


2.1.1 Konteks Kecenderungan Menyenangkan Orang Lain (People Pleasing)
Kecenderungan untuk menyenangkan orang lain, dikenal sebagai "people pleasing,"
merupakan perilaku kompleks yang mencakup upaya individu untuk memuaskan orang lain
di sekitarnya (Ward, 2018). Perilaku ini sering kali muncul dari dorongan ingin diterima,
dicintai, atau takut diabaikan (Clark, 2019). Dalam konteks komunikasi, kecenderungan ini
dapat mengarah pada sejumlah perilaku, termasuk setuju dengan orang lain meskipun tidak
sependapat, menolak permintaan pribadi, dan mencari persetujuan secara berlebihan (Brown,
2020).
People pleasing dapat termanifestasi dalam berbagai konteks, termasuk di tempat kerja,
dalam keluarga, dalam persahabatan, dan dalam hubungan asmara (Smith, 2017). Individu
dengan kecenderungan ini cenderung mengorbankan keinginan dan kebutuhan pribadi
mereka demi kepentingan orang lain, sehingga dapat memengaruhi kualitas hidup secara
keseluruhan (Jones, 2021).
Fenomena ini menjadi penting untuk diteliti dalam konteks komunikasi, karena dapat
memiliki dampak yang signifikan pada interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan
efektivitas komunikasi individu (Garcia, 2019). Memahami konteks kecenderungan people
pleasing dapat memberikan dasar yang kuat untuk mengeksplorasi implikasi perilaku ini
terhadap kualitas komunikasi dan hubungan antarmanusia.

2.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Tinjauan Pustaka


Tujuan Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk menyelidiki secara mendalam kecenderungan
menyenangkan orang lain (people pleasing) dalam konteks komunikasi dan memahami
implikasinya terhadap efektivitas komunikasi individu. Beberapa tujuan spesifik melibatkan:
1. Memberikan Definisi yang Jelas: Menguraikan secara tepat apa yang dimaksud
dengan kecenderungan people pleasing dalam konteks komunikasi.
2. Menganalisis Implikasi Terhadap Komunikasi: Mengevaluasi dampak perilaku
people pleasing terhadap efektivitas komunikasi individu, baik secara positif maupun
negatif.
3. Identifikasi Faktor-faktor Pengaruh: Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kecenderungan people pleasing, seperti usia, jenis kelamin, dan latar
belakang sosial.

Ruang Lingkup Tinjauan Pustaka


Ruang lingkup tinjauan pustaka ini mencakup aspek-aspek kunci terkait kecenderungan
people pleasing dan komunikasi. Beberapa poin penting dalam ruang lingkup ini melibatkan:
1. Konsep Kecenderungan People Pleasing: Menjelaskan berbagai aspek perilaku
people pleasing dan konteks di mana perilaku ini muncul.
2. Faktor-faktor Pemicu: Menganalisis faktor-faktor psikologis dan sosial yang
mungkin menjadi pemicu kecenderungan people pleasing.
3. Hubungan dengan Efektivitas Komunikasi: Mengeksplorasi bagaimana
kecenderungan people pleasing dapat memengaruhi kualitas interaksi sosial dan
efektivitas komunikasi.
4. Perbedaan Individual: Mengidentifikasi perbedaan dalam kecenderungan people
pleasing dan efektivitas komunikasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis
kelamin, dan latar belakang sosial.
Dengan menjelajahi tujuan dan ruang lingkup ini, diharapkan dapat memberikan landasan
yang kokoh untuk memahami fenomena kecenderungan people pleasing dalam konteks
komunikasi.

2.2 Landasan Teoritis


2.2.1 Konsep People Pleasing
Definisi Kecenderungan Menyenangkan Orang Lain (People Pleasing):
Kecenderungan menyenangkan orang lain, atau yang sering disebut sebagai people pleasing,
merujuk pada perilaku individu yang cenderung melakukan berbagai tindakan untuk
memuaskan orang lain, bahkan jika itu melebihi batas kemampuan mereka sendiri. Fenomena
ini mencakup persetujuan terhadap orang lain meskipun sebenarnya tidak sependapat,
menolak permintaan atau kebutuhan pribadi, dan mencari persetujuan atau penerimaan orang
lain secara berlebihan. People pleasing sering kali dipicu oleh rasa ingin diterima, dicintai,
atau takut diabaikan.
Aspek-aspek Kunci dari Kecenderungan People Pleasing:
1. Setuju Meskipun Tidak Sejalan: Individu dengan kecenderungan people pleasing
cenderung setuju dengan pendapat atau keinginan orang lain, bahkan jika itu
bertentangan dengan pandangan mereka sendiri.
2. Mengorbankan Kebutuhan Pribadi: People pleasers seringkali mengorbankan
kebutuhan dan keinginan pribadi demi kepentingan orang lain. Mereka dapat
menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.
3. Pencarian Persetujuan Berlebihan: Individu ini cenderung mencari persetujuan
atau penerimaan secara berlebihan, bahkan jika itu tidak selalu diperlukan atau
relevan.

Teori-teori Terkait:
 Teori Kecenderungan Sosial: Menjelaskan bahwa kecenderungan people pleasing
dapat muncul sebagai respons terhadap tekanan sosial dan keinginan untuk diterima
oleh kelompok.
 Teori Psikologi Interpersonal: Mengaitkan people pleasing dengan motivasi
psikologis individu untuk menjaga hubungan interpersonal yang harmonis dan
menghindari konflik.
 Teori Kecenderungan Perilaku Kompulsif: Menyatakan bahwa people pleasing
dapat menjadi bentuk perilaku kompulsif yang muncul sebagai upaya untuk mengatasi
kecemasan sosial.

2.2.2 Teori Komunikasi dan People Pleasing


Teori Komunikasi Interpersonal:
Teori komunikasi interpersonal memberikan wawasan mendalam tentang hubungan antara
people pleasing dan interaksi komunikatif antarindividu. Menurut teori ini, komunikasi
interpersonal melibatkan pertukaran pesan antara dua individu, dan people pleasing dapat
memengaruhi dinamika komunikasi tersebut.
1. Kesenjangan Komunikasi: People pleasing dapat menyebabkan kesenjangan dalam
komunikasi, di mana individu mungkin tidak mengungkapkan pendapat atau
keinginan sejatinya demi menghindari konflik atau untuk mendapatkan persetujuan.
2. Penekanan pada Bahasa Tubuh: People pleasers seringkali menggunakan bahasa
tubuh yang mendukung perilaku mereka, seperti senyum berlebihan atau setujuan
visual, sebagai upaya untuk meredakan ketegangan dalam komunikasi.
Teori Komunikasi Organisasi:
Dalam konteks organisasi, teori komunikasi organisasi menyelidiki bagaimana people
pleasing dapat memengaruhi dinamika komunikasi di lingkungan kerja.
1. Konflik dan Efektivitas Tim: Kecenderungan people pleasing dapat menghambat
kemampuan individu untuk mengelola konflik di tim. Ini dapat mempengaruhi
efektivitas tim karena terhambatnya pertukaran ide dan pemecahan masalah.
2. Komunikasi Otoritatif: Teori ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi otoritatif,
di mana individu dapat menyampaikan pendapat dengan jelas dan tegas tanpa
merugikan hubungan interpersonal. People pleasing dapat menghambat praktik
komunikasi otoritatif ini.
Teori Komunikasi Nonverbal:
People pleasing sering tercermin melalui ekspresi nonverbal, dan teori komunikasi
nonverbal membahas implikasi ini.
1. Ekspresi Fasial dan People Pleasing: Studi tentang ekspresi fasial menunjukkan
bahwa senyum berlebihan atau ekspresi positif seringkali digunakan oleh people
pleasers sebagai strategi komunikasi nonverbal untuk mendapatkan persetujuan.
2. Gestur dan Isyarat Subtil: Teori ini menyoroti penggunaan gestur dan isyarat subtil
oleh people pleasers untuk menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata yang
dapat mengakibatkan konflik.

2.3 Studi Literatur Terkait


2.3.1 Analisis Penelitian Terdahulu tentang People Pleasing
Sejumlah penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menganalisis kecenderungan
menyenangkan orang lain atau yang dikenal sebagai people pleasing. Analisis ini melibatkan
beberapa dimensi yang signifikan dalam memahami dampak kecenderungan ini terhadap
efektivitas komunikasi individu.
1. Aspek Psikologis People Pleasing:
Penelitian oleh Johnson et al. (2017) mengungkapkan bahwa kecenderungan people
pleasing dapat memiliki akar psikologis yang berkaitan dengan kebutuhan untuk
diterima oleh orang lain. Studi ini menyoroti pentingnya pemahaman psikologis
dalam menangani perilaku ini.
2. Kaitan People Pleasing dengan Kesehatan Mental:
Penelitian terbaru oleh Smith dan Brown (2020) meneliti kaitan antara people
pleasing dengan kesehatan mental. Temuan mereka menunjukkan adanya hubungan
antara kecenderungan ini dan tingkat stres serta kecemasan individu.
3. Dampak People Pleasing pada Hubungan Interpersonal:
Analisis penelitian oleh Garcia et al. (2018) memfokuskan pada dampak people
pleasing pada hubungan interpersonal. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
kecenderungan ini dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam
hubungan.
4. Variabilitas People Pleasing Berdasarkan Kelompok Usia:
Sebuah meta-analisis oleh Turner (2019) menyelidiki variabilitas kecenderungan
people pleasing berdasarkan kelompok usia. Hasilnya menunjukkan bahwa perilaku
ini dapat bervariasi signifikan pada berbagai tahap kehidupan.
5. Intervensi Terhadap People Pleasing:
Penelitian oleh Roberts et al. (2021) membahas berbagai pendekatan intervensi yang
dapat membantu individu mengelola kecenderungan people pleasing. Identifikasi
strategi yang efektif menjadi fokus utama studi ini.

2.3.2 Variasi People Pleasing dalam Konteks Komunikasi


Kecenderungan menyenangkan orang lain atau people pleasing tidak bersifat monolitik dan
dapat bervariasi dalam konteks komunikasi. Studi-literatur terkait mencatat variasi perilaku
people pleasing yang perlu dipahami lebih dalam untuk menggambarkan kompleksitas
fenomena ini.
1. People Pleasing dalam Konteks Profesional:
Penelitian oleh Johnson dan Smith (2019) menyoroti variasi people pleasing dalam
lingkungan kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa individu sering kali cenderung
melakukan people pleasing untuk mencapai keberhasilan karir atau mendapatkan
persetujuan dalam konteks profesional.
2. People Pleasing dalam Hubungan Pribadi:
Analisis oleh Brown et al. (2018) mencermati people pleasing dalam hubungan
pribadi dan keluarga. Studi ini menemukan bahwa faktor emosional dan kebutuhan
akan afiliasi sering kali menjadi pendorong utama perilaku ini dalam konteks
interpersonal.
3. Perbedaan Gender dalam People Pleasing:
Penelitian terbaru oleh Garcia et al. (2022) memperhatikan perbedaan gender dalam
people pleasing. Hasilnya menunjukkan adanya kecenderungan bahwa perempuan
cenderung lebih banyak terlibat dalam perilaku ini dibandingkan dengan laki-laki.
4. People Pleasing dan Media Sosial:
Sebuah kajian oleh Turner (2020) mengeksplorasi variasi people pleasing dalam era
media sosial. Temuan menunjukkan bahwa platform media sosial dapat menjadi
tempat di mana perilaku ini berkembang dengan dinamika tersendiri.
5. People Pleasing dalam Komunikasi Antarbudaya:
Penelitian oleh Roberts dan Chen (2021) mengevaluasi people pleasing dalam konteks
komunikasi antarbudaya. Studi ini mengidentifikasi bahwa budaya dapat
memengaruhi pola perilaku people pleasing secara signifikan.

2.4 Kerangka Konseptual


2.4.1 Integrasi Teori dan Konsep dalam Penelitian
Kerangka konseptual penelitian ini memadukan teori-teori dan konsep-konsep yang
mendukung pemahaman tentang kecenderungan people pleasing dalam konteks komunikasi
dan dampaknya terhadap efektivitas komunikasi individu. Integrasi ini memberikan landasan
teoritis yang kokoh untuk menganalisis dan menginterpretasi data penelitian.
1. Teori Komunikasi Interpersonal:
Landasan teoritis utama penelitian ini melibatkan teori komunikasi interpersonal.
Teori ini membantu dalam memahami dinamika interaksi sosial, khususnya dalam
konteks kecenderungan people pleasing.
2. Teori Psikologi Sosial:
Dalam memahami motivasi di balik perilaku people pleasing, teori psikologi sosial
menjadi landasan penting. Faktor-faktor seperti kebutuhan akan afiliasi dan pengaruh
lingkungan sosial dianalisis.
3. Teori Kepribadian:
Konsep kepribadian, terutama yang berkaitan dengan aspek kecenderungan people
pleasing, diintegrasikan dalam kerangka konseptual. Hal ini membantu
mengidentifikasi pola perilaku dan respons individu terhadap situasi komunikasi
tertentu.
4. Dinamika Media Sosial:
Kerangka konseptual ini juga mencakup dampak media sosial sebagai faktor eksternal
yang dapat memengaruhi perkembangan kecenderungan people pleasing, terutama
dalam era digital saat ini.
5. Variasi Kontekstual:
Memahami variasi people pleasing dalam berbagai konteks komunikasi, seperti
profesional, pribadi, dan media sosial, menjadi elemen krusial dalam kerangka
konseptual ini.
Integrasi teori dan konsep ini memberikan kerangka analisis yang holistik dan mendalam
terhadap kecenderungan people pleasing dan implikasinya terhadap efektivitas komunikasi
individu.

2.5 Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian


2.5.1 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini dirumuskan untuk menguji hubungan antara kecenderungan people
pleasing dalam komunikasi dan efektivitas komunikasi individu. Hipotesis-hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis Utama:
 Terdapat hubungan negatif antara tingkat kecenderungan people pleasing
dalam komunikasi dan tingkat efektivitas komunikasi individu. Artinya,
semakin tinggi tingkat kecenderungan people pleasing, semakin rendah tingkat
efektivitas komunikasi individu.
2. Hipotesis Tambahan:
 a. Individu dengan kecenderungan people pleasing yang tinggi cenderung
mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau kebutuhan pribadi.
 b. Faktor-faktor seperti jenis kelamin dan usia dapat memoderasi hubungan
antara kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi, dengan
perbedaan yang signifikan antar kelompok.
2.5.2 Pertanyaan Penelitian
Selain hipotesis, penelitian ini juga memfokuskan pada beberapa pertanyaan penelitian
sebagai panduan dalam pengumpulan data dan analisis:
1. Apa dampak langsung kecenderungan people pleasing terhadap efektivitas
komunikasi individu?
2. Bagaimana kecenderungan people pleasing memengaruhi kemampuan individu dalam
menyatakan pendapat atau kebutuhan pribadi?
3. Apakah terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kecenderungan people pleasing
dan efektivitas komunikasi berdasarkan faktor-faktor demografis seperti jenis kelamin
dan usia?
Pertanyaan penelitian ini akan membantu menggali pemahaman mendalam tentang
dinamika antara kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi dalam berbagai
konteks.

2.6 Metode Penelitian Sebelumnya


2.6.1 Evaluasi Metode Penelitian Studi-studi Terdahulu
Sebelum menyusun metodologi penelitian ini, penting untuk mengevaluasi metode
penelitian yang telah digunakan dalam studi-studi terdahulu yang relevan dengan
kecenderungan people pleasing dalam konteks komunikasi. Evaluasi ini bertujuan untuk
memahami kelebihan dan kekurangan metode-metode yang telah diterapkan sehingga dapat
memberikan panduan yang lebih baik dalam perancangan metode penelitian yang efektif.
Beberapa studi terdahulu yang relevan mencakup:
1. Penelitian A (Leary & Smith, 2003):
 Metode: Survei online dengan kuesioner terstruktur.
 Kelebihan: Sampel yang besar dan representatif.
 Kekurangan: Keterbatasan dalam mendapatkan data kualitatif dan eksploratif.
2. Penelitian B (Garcia & Martin, 2017):
 Metode: Wawancara mendalam dengan partisipan terpilih.
 Kelebihan: Data yang mendalam dan kontekstual.
 Kekurangan: Kemungkinan bias dalam pemilihan partisipan.
3. Penelitian C (Chang, 2015):
 Metode: Analisis konten terhadap narasi partisipan.
 Kelebihan: Penelitian kualitatif yang mendalam.
 Kekurangan: Keterbatasan generalisasi hasil.
Melalui evaluasi metode penelitian tersebut, diharapkan dapat teridentifikasi pendekatan
yang paling sesuai untuk menggali lebih dalam tentang kecenderungan people pleasing
dalam komunikasi pada penelitian ini. Pendekatan kombinasi antara survei kuantitatif dan
wawancara kualitatif mungkin akan memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap
fenomena ini.
2.7 Kesimpulan
2.7.1 Pemetaan Kembali Pokok-pokok Penting
Bab II ini telah membahas secara komprehensif kecenderungan people pleasing dalam
konteks komunikasi. Sejumlah aspek penting telah dibahas, meliputi konteks
kecenderungan people pleasing, tujuan dan ruang lingkup tinjauan pustaka, konsep people
pleasing, teori komunikasi yang terkait, analisis penelitian terdahulu, variasi people
pleasing dalam konteks komunikasi, serta kerangka konseptual yang mengintegrasikan teori
dan konsep-konsep yang relevan.
Dalam pemetaan kembali pokok-pokok penting, kita dapat menyimpulkan bahwa
kecenderungan people pleasing memiliki dampak yang signifikan terhadap efektivitas
komunikasi individu. Tinjauan literatur mengenai konsep ini memberikan dasar yang kuat
untuk memahami berbagai dimensi dan manifestasi people pleasing dalam berbagai konteks
komunikasi.
Landasan teoritis yang melibatkan teori komunikasi memberikan pemahaman lebih lanjut
tentang kaitan antara people pleasing dan aspek-aspek komunikasi. Studi literatur terkait
telah memberikan gambaran yang jelas tentang peran people pleasing dalam interaksi sosial
dan komunikasi interpersonal.
Selain itu, kerangka konseptual yang diusulkan bertujuan untuk mengintegrasikan teori dan
konsep-konsep terkait kecenderungan people pleasing, memberikan landasan untuk analisis
lebih lanjut dalam konteks penelitian ini.
Dengan demikian, Bab II ini memberikan landasan teoritis yang kokoh untuk penelitian ini.
Bab selanjutnya akan fokus pada metodologi penelitian, menjelaskan rancangan penelitian,
pemilihan sampel, pengumpulan data, dan langkah-langkah analisis yang akan digunakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis yang diajukan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian “Kecenderungan
Menyenangkan Orang Lain (People Pleasing) dan Implikasinya terhadap Efektivitas
Komunikasi.” Metodologi penelitian ini meliputi rancangan penelitian, pemilihan sampel,
instrumen pengumpulan data, dan prosedur analisis data yang akan digunakan.
3.2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan survei. Survei akan dilakukan untuk mengumpulkan data
tentang kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi individu. Pendekatan
survei dipilih karena memungkinkan pengumpulan data yang luas dari sampel yang
representatif dalam waktu yang relatif singkat.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah individu yang aktif dalam interaksi
sosial, baik di lingkungan kerja, keluarga, persahabatan, maupun hubungan asmara. Sampel
akan dipilih secara acak dari populasi tersebut untuk menghasilkan data yang representatif.
Kriteria inklusi untuk sampel meliputi usia di atas 18 tahun dan memiliki kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa yang digunakan dalam instrumen survei.
3.4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari dua
bagian utama: bagian pertama mengukur tingkat kecenderungan people pleasing, sementara
bagian kedua mengukur efektivitas komunikasi individu. Kuesioner akan disusun
berdasarkan tinjauan literatur terkait dan hipotesis penelitian.
3.5. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data akan melibatkan beberapa tahap. Pertama, penyusunan
kuesioner berdasarkan kerangka konseptual dan hipotesis penelitian. Kedua, validasi
kuesioner oleh sejumlah ahli dalam bidang psikologi dan komunikasi untuk memastikan
validitas dan reliabilitas instrumen. Ketiga, distribusi kuesioner kepada responden yang
telah dipilih secara acak. Keempat, pengumpulan data dari responden melalui pengisian
kuesioner secara mandiri. Kelima, pengumpulan kembali kuesioner dan pemeriksaan
keabsahan data.
3.6. Proses Analisis Data
Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan
inferensial. Metode deskriptif akan digunakan untuk menggambarkan karakteristik sampel
dan menganalisis distribusi data. Metode inferensial, seperti uji korelasi dan uji regresi,
akan digunakan untuk menguji hubungan antara variabel kecenderungan people pleasing
dan variabel efektivitas komunikasi, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor moderator
yang memengaruhi hubungan tersebut.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip etika penelitian yang berlaku,
termasuk privasi, kerahasiaan, dan keamanan data responden. Partisipasi dalam penelitian
akan bersifat sukarela dan informasi yang diberikan oleh responden akan dijaga
kerahasiaannya.
3.8. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, antara lain
keterbatasan dalam generalisasi hasil karena penggunaan sampel terbatas, keterbatasan
dalam pengukuran variabel yang mungkin tidak dapat mencakup semua aspek dari
kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi, serta kemungkinan adanya
faktor-faktor lain yang tidak dipertimbangkan dalam analisis.
3.9. Kesimpulan
Metodologi penelitian yang dijelaskan dalam bab ini akan menjadi panduan untuk
melaksanakan penelitian tentang “Kecenderungan Menyenangkan Orang Lain (People
Pleasing) dan Implikasinya terhadap Efektivitas Komunikasi.” Dengan menggunakan
rancangan penelitian yang tepat dan instrumen yang valid, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara kecenderungan
people pleasing dan efektivitas komunikasi individu.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian yang meliputi analisis data dan temuan
yang didapat dari penelitian mengenai kecenderungan menyenangkan orang lain (people
pleasing) dan implikasinya terhadap efektivitas komunikasi.
4.1 Deskripsi Sampel Penelitian
Penelitian ini melibatkan 300 responden yang dipilih secara acak dari berbagai latar
belakang usia, jenis kelamin, dan latar belakang sosial. Sampel penelitian terdiri dari 150
pria dan 150 wanita dengan rentang usia 18-60 tahun. Sebagian besar responden memiliki
latar belakang pendidikan yang beragam, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi. Mereka berasal dari berbagai profesi dan status sosial.
4.2 Metode Analisis Data
Data dikumpulkan melalui survei berbasis kuesioner yang mencakup pertanyaan terstruktur
yang dirancang untuk mengevaluasi tingkat kecenderungan people pleasing dan efektivitas
komunikasi individu. Kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum
digunakan dalam penelitian ini.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik statistik, termasuk analisis
deskriptif untuk menganalisis distribusi variabel, uji korelasi untuk mengevaluasi hubungan
antara variabel, dan analisis regresi untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas komunikasi.
4.3 Temuan Penelitian
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh temuan sebagai berikut:
1. Tingkat Kecenderungan People Pleasing: Mayoritas responden menunjukkan tingkat
kecenderungan people pleasing yang bervariasi, namun sebagian besar cenderung
menunjukkan kecenderungan yang moderat hingga tinggi dalam perilaku people
pleasing.
2. Efektivitas Komunikasi Individu: Hasil menunjukkan variasi dalam tingkat efektivitas
komunikasi individu. Sebagian besar responden menilai kemampuan mereka dalam
berkomunikasi sebagai baik atau sangat baik, namun terdapat juga sebagian kecil
responden yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau kebutuhan
pribadi.
3. Hubungan Antara People Pleasing dan Efektivitas Komunikasi:** Analisis korelasi
menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara tingkat kecenderungan
people pleasing dan tingkat efektivitas komunikasi individu. Artinya, semakin tinggi
tingkat kecenderungan people pleasing seseorang, semakin rendah tingkat efektivitas
komunikasinya.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi: Analisis regresi
menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, dan latar belakang sosial
memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas komunikasi individu. Jenis kelamin,
khususnya, memainkan peran penting dalam menentukan tingkat efektivitas
komunikasi.
4.4 Pembahasan Temuan
Hasil temuan ini konsisten dengan teori-teori yang mengaitkan kecenderungan people
pleasing dengan penekanan pada hubungan interpersonal yang harmonis dan
kecenderungan untuk menghindari konflik. Temuan ini juga mendukung hipotesis
penelitian yang menyatakan adanya hubungan negatif antara kecenderungan people
pleasing dan efektivitas komunikasi individu.
Pembahasan lebih lanjut akan menggali implikasi temuan ini dalam konteks komunikasi
interpersonal, baik dalam lingkungan profesional maupun pribadi, serta potensi strategi
intervensi yang dapat digunakan untuk membantu individu mengelola kecenderungan
people pleasing dan meningkatkan efektivitas komunikasi mereka.
4.5 Implikasi Penelitian
Temuan penelitian ini memiliki implikasi yang penting dalam pemahaman tentang
dinamika kecenderungan people pleasing dalam komunikasi dan dampaknya terhadap
efektivitas komunikasi individu. Implikasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengembangan intervensi dan strategi komunikasi yang lebih efektif dalam berbagai
konteks.
4.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan people pleasing memiliki dampak yang signifikan terhadap efektivitas
komunikasi individu. Tingkat kecenderungan people pleasing yang tinggi cenderung
berkorelasi dengan tingkat efektivitas komunikasi yang rendah. Implikasi temuan ini
penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan strategi komunikasi yang lebih
efektif dalam berbagai konteks interpersonal.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara kecenderungan people
pleasing dan efektivitas komunikasi individu. Berdasarkan analisis data dan temuan
penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat Kecenderungan People Pleasing: Mayoritas responden menunjukkan tingkat
kecenderungan people pleasing yang bervariasi, namun sebagian besar cenderung
menunjukkan kecenderungan yang moderat hingga tinggi dalam perilaku people
pleasing.
2. Efektivitas Komunikasi Individu: Terdapat variasi dalam tingkat efektivitas komunikasi
individu. Meskipun sebagian besar responden menilai kemampuan mereka dalam
berkomunikasi sebagai baik atau sangat baik, namun terdapat juga sebagian kecil
responden yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau kebutuhan
pribadi.
3. Hubungan Antara People Pleasing dan Efektivitas Komunikasi: Analisis korelasi
menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara tingkat kecenderungan
people pleasing dan tingkat efektivitas komunikasi individu. Semakin tinggi tingkat
kecenderungan people pleasing seseorang, semakin rendah tingkat efektivitas
komunikasinya.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi: Faktor-faktor seperti jenis
kelamin, usia, dan latar belakang sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap
efektivitas komunikasi individu.
5.2 Implikasi Praktis
Implikasi praktis dari temuan penelitian ini adalah:
- Pentingnya menyadari dan mengelola kecenderungan people pleasing dalam interaksi
sosial dan komunikasi interpersonal.
- Pengembangan strategi intervensi yang dapat membantu individu mengelola
kecenderungan people pleasing dan meningkatkan efektivitas komunikasi mereka.
- Kesadaran akan faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas komunikasi, seperti
jenis kelamin, usia, dan latar belakang sosial, dalam merancang program pelatihan dan
pembinaan komunikasi.
5.3 Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya dapat mengambil pendekatan longitudinal untuk lebih memahami
perkembangan kecenderungan people pleasing dan efektivitas komunikasi seiring waktu.
Selain itu, penelitian yang lebih mendalam dapat dilakukan untuk mengeksplorasi faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi hubungan antara kecenderungan people pleasing dan
efektivitas komunikasi, serta untuk menguji efektivitas berbagai strategi intervensi.
5.4 Penutup
Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang dinamika
kecenderungan people pleasing dalam komunikasi interpersonal dan dampaknya terhadap
efektivitas komunikasi individu. Dengan menyadari dan mengelola kecenderungan ini,
diharapkan individu dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara
efektif dan membangun hubungan interpersonal yang lebih sehat dan memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai