BAB 5. Catatan XII

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN DAGANG


A. Pengertian Dan Karakteristik Perusahaan Dagang
1. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang
dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang
tersebut.
Tabel. Perbedaan Perusahaan Jasa dan Dagang
Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
Barang tidak ber wujud Barangnya konkrit
Tidak memiliki persediaan Memiliki persediaan barang
barang dagang
Tidak dapat disimpan Dapat disimpan
Tidak dapat dibagi dalam Dapat dipisahkan menjadi bagian
bagian bagian kecil bagian kecil

Transaksi-transaksi Pada Perusahaan Dagang


a. Pembelian Barang Dagang (Purchases)
Pembelian adalah aktivitas memperoleh barang dagangan untuk dijual
kembali.
1. Syarat Pembayaran
a) n/30, ketentuan pembayaran tersebut dapat berarti bahwa
pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah
pembelian barang dan tanpa diskon penjualan.
b) 3/10, n/30, syarat pembayaran ini dapat berarti bahwa penjualan
akan dikenakan diskon 3% jika pembayaran dilakukan dalam waktu
tidak lebih dari 10 hari setelah pembelian. Penjualan tidak akan
ditagih jika terjadi setelah 10 hari dari pembelian barang dan
pembayaran barang berlangsung selambat-lambatnya 30 hari setelah
pembelian barang.
c) 3/7, 1/14, n/30, yang berarti bahwa persyaratan pembayaran
tersebut adalah 3% diskon jika pembayaran diselesaikan 7 hari
setelah pembelian, dan dikenakan diskon 1% jika pembayaran
dilakukan setelah lebih dari 7 hari tetapi tidak lebih dari 14 hari
setelah pembelian barang dagangan. Pembayaran juga akan dilakukan
selambat-lambatnya 30 hari setelah pembelian.
d) EOM (End of Month) persyaratan pembayaran ini berarti pembayaran
dilakukan pada akhir bulan atau pada akhir periode pada bulan
berjalan.
2. Syarat Penyerahan
a) FOB (Free on Board) Shipping Point adalah merupakan syarat
penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau yang biasa
disebut ongkos kirim serta tanggung jawab atas segala risiko
terhadap barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual
menuju ke gudang pembeli merupakan tanggung jawab pembeli.
b) FOB (Free on Board) Destination adalah merupakan syarat
penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau disebut juga
ongkos kirim dan tanggung jawab atas segala risiko terhadap barang
dagang dalam perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang
pembeli merupakan tanggung jawab penjual.
c) Cost Insurance and Freight, artinya pihak penjual harus menanggung
beban pengiriman barang dan premi asuransi kerugian barang yang
dijual.
d) Potongan Pembelian (Purchases Discount)
Potongan pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat potongan
harga yang diterima dari penjual.
e) Retur Pembelian dan Pengurangan harga (Purchases Return and
Allowances)
f) Beban Angkut Pembelian Barang yang Dibeli (Freight In)
Beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli akan dicatat pada
akun beban angkut pembelian di sisi debit dan akun kas di sisi kredit.
g) Penjualan Barang Dagangan (Sales)
h) Penerimaan Kembali Barang Dagangan yang Dijual/Retur
Penjualan dan Pengurangan Harga (Sales Returns and
Allowances)
i) Potongan Penjualan (Sales Discount)
j) Beban Angkut Penjualan (Transportation Out/Freight Out)
k) Persediaan Barang Dagangan

b. Akun-akun pada Perusahaan Dagang


1. Pembelian
2. Retur pembelian
3. Potongan pembelian dan pengurangan harga
4. Penjualan
5. Retur penjualan
6. Potongan penjualan dan pengurangan harga
7. Beban angkut pembelian
8. Beban angkut penjualan
9. Persediaan barang dagang

c. Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagangan


1) Metode fisik

No Transaksi Jurnal Umum


1. Pembelia barang secara Pembelian Rpxxx
n Kas Rpxxx
dagangan
tunai
2. Pembelia barang secara Pembelian Rpxxx
n Utang dagang Rpxxx
dagangan
kredit
3. Pengiriman kembali barang Kas Rpxxx
dagangan yang telah dibeli Retur pembelian dan PH Rpxxx
(retur pembelian) secara
tunai
4. Pengiriman kembali barang Utang dagang Rpxxx
dagangan yang telah dibeli Retur pembelian dan PH Rpxxx
(retur pembelian) secara
kredit
5. Penjualan barang secara Kas Rp. xxx
dagangan Penjualan Rp. xxx
tunai
6. Penjualan barang secara Piutang dagang Rpxxx
dagangan Penjualan Rpxxx
kredit
7. Penerimaan kembali barang Retur penjualan dan Rpxxx
yang telah dijual (retur PH
penjualan) secara Kas Rpxxx
tunai
8. Penerimaan kembali barang Retur penjualan dan Rpxxx
yang telah dijual (retur PH Rpxxx
penjualan) secara Piutang dagang
kredit
9. Pembayaran biaya angkut Beban angkut Rpxxx
barang yang dibeli pembelian Kas Rpxxx
10. Pembayaran beban angkut Beban angkut Rpxxx
barang yang dijual penjualan Kas Rpxxx
11. Pembayaran utang dagang Utangdagang Rpxxx
tanpa adanya potongan Kas Rpxxx
12. Pembayaran utang dagang Utang dagang Rpxxx
dengan Kas Rpxxx
adanya potongan Potongan pembelian Rpxxx
13. Penerimaan pelunasan Kas Rpxxx
piutang tanpa potongan Piutang dagang Rpxxx
14. Penerimaan pelunasan Kas Rpxxx
piutang dengan Potongan penjualan Rpxxx
potongan Piutang dagang Rpxxx

2) Metode Perpetual

No Transaksi Jurnal Umum

1. Pembelia barang secara Persediaan barang Rpxxx


n dagangan
dagangan Kas Rpxxx
tunai
2. Pembelia barang secara Persediaan barang Rpxxx
n dagangan Utang
dagangan dagang Rpxxx
kredit
3. Pengiriman kembali barang Kas Rpxxx
dagangan yang telah dibeli Persediaan barang
(retur pembelian) secara tunai dagangan Rpxxx

4. Pengiriman kembali barang Utang dagang Rpxxx


dagangan yang telah dibeli Persediaan barang
(retur pembelian) secara dagangan Rpxxx
kredit
5. Penjualan barang secara Kas Rpxxx
dagangan Penjualan
tunai Harga pokok penjualan Rpxxx
Persediaan barang Rpxxx
dagangan
Rpxxx
6. Penjualan barang secara Piutang dagang Rpxxx
dagangan Penjualan Rpxxx
kredit Harga pokok penjualan Rpxxx
Persediaan barang dagangan
Rpxxx
7. Penerimaan kembali barang Retur penjualan dan PH
yang telah dijual (retur Rpxxx Kas
penjualan) secara Rpxxx
tunai Persediaan barang dagangan Rpxxx
Harga pokok penjualan
Rpxxx
8. Penerimaan kembali barang Retur penjualan dan PH
yang telah dijual (retur Rpxxx Piutang dagang
penjualan) secara Rpxxx
kredit Persediaan barang dagangan Rpxxx
Harga pokok penjualan
Rpxxx
9. Pembayaran biaya angkut Persediaan barang Rpxxx
barang yang dagangan Kas
dibeli Rpxxx
10. Pembayaran beban Beban angkut Rpxxx
angkut barang yang penjualan Kas
dijual Rpxxx
11. Pembayaran hutang dagang Utang Rpxxx
tanpa adanya potongan dagang
Kas Rpxxx
12. Pembayaran utang dagang Utang dagang Rpxxx
dengan Kas
adanya potongan Persediaan barang Rpxxx
dagangan
Rpxxx
13. Penerimaan pelunasan piutang Kas Rpxxx
tanpa potongan Piutang dagang
Rpxxx
14. Penerimaan pelunasan Kas Rpxxx
piutang dengan potongan Potongan penjualan Rpxxx
Piutang dagang
Rpxxx

Anda mungkin juga menyukai