LKPD 12 Menikmati Novel 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

BAHASA INDONESIA
KELAS XII
ANALISIS YUK!

TUGAS MANDIRI

1. Bacalah kutipan novel “Ronggeng Dukuh Paruk” di buku paket Bahasa Indonesia halaman
121!
2. Analisislah struktur, unsur-unsur dan kaidah kebahasaan novel “Ronggeng Dukuh Paruk”
secara rinci!

Struktur novel:
1. Abstrak: .................................
2. Orientasi: ..............................
3. Komplikasi: ...........................
4. Evaluasi: ...............................
5. Resolusi: ...............................
6. Koda: ....................................

Unsur intrinsik novel:


1. Tema: Percintaan, Budaya, dan Sosial
2. Tokoh dan penokohan
a. Berdasarkan peran tokoh yaitu:
1) Protagonis: Srintil
2) Antagonis: Warga Ronggeng Dukuh Paruk
3) Tritagonis: Rasus
b. Berdasarkan teknik penggambaran penokohan yaitu:
Analitik atau dramatik yaitu penggambaran dengan Teknik Dramatik
3. Alur
a. Jenis alur (maju, mundur atau campuran): Campuran
b. Tahapan alur yaitu
1) Tahap pengenalan (Orientasi): .......................
2) Tahap Kemunculan Konflik (Rising Action): ............................
3) Tahap Konflik Memuncak (Turning Point atau klimaks): .........................
4) Tahap Konflik Menurun (Antiklimaks): .....................................
5) Tahap Penyelesaian (Resolution): .................................
4. Latar
a. Tempat: di hutan, di rumah Sakarya, di rumah nenek Rasus, di halaman rumah
Kartareja, di Pekuburan Secamenggala dan di Pasar Dawuan.
b. Waktu: tengah malam, pagi hari, sore hari, dan malam hari
c. Sosial: Ronggeng
5. Sudut pandang
Sudut pandang orang I sebagai tokoh utama dengan ditandai "aku" pelaku utama yaitu
tasus pada kalimat "aku mengenal dengan sempurna setiap sudut tersembunyi di dukuh
paruk. Ketika kartareja bercakap-cakap dengan dower, aku mendengarnya dari balik
rumpun pisang di luar rumah."
6. Gaya bahasa
a. Ciri khas pengarang: terdapat bahasa jawa dan mantra-mantra jawa
b. Penggunaan majas: personifikasi. yaitu pada kalimat "tetes-tetes embun jatuh
menimbulkan suara desahan-desahan musik yang serempak".
7. Amanat
-Kemiskinan itu sangat dekat dengan kebodohan, oleh karena itu, meski miskin tetap
giatlah mencari ilmu
-Mencintai seseorang itu harus dengan tulus sepenuh hati.
-Jangan mudah percaya dengan orang lain, harus tetap berhati-hati terhadap sekeliling,
meskipun pada orang terdekat sekalipun.
-Jangan gemar menipu orang lain dan bersikap serakah.
Unsur Ekstrinsik novel:
1. Nilai kehidupan
Nilai Religius, Nilai Toleransi, dan Nilai Akomodatif
2. Latar Belakang Pengarang
Riwayat hidup, kondisi psikologis, atau aliran sastra: Ahmad Tohari menerbitkan
Ronggeng Dukuh Paruk pada tahun 1982 sebelumnya ia menamatkan sekolah SMA di
Purwokerto, Karya Karya novelnya terdiri dari Ronggeng Dukuh Paruk, Kubah, Jasa Jasa
buat Sanwirya, Nyanyian Malam, dan lain lain
3. Latar Belakang Masyarakat
Kondisi politik, ideologi negara, kondisi sosial, atau kondisi perekonomian masyarakat:
Sosial: dalam novel ini unsur serial kemasyarakatan lebih cenderung ke arah ronggeng
karena segala sesuatu berhubungan dengan hubungan antar manusia lebih diutamakan
untuk ronggeng karena bagi mereka adanya sosok ronggeng merupakan kebanggaan
tersendiri di dukuh paruk. unsur ini kemungkinan besar mengangkat tentang kenyataan
hidup yang pernah terekam di banyak pengarang, yang terjadi saat pengkhianatan
PKI.tumbuhnya kesadaran setiap orang Indonesia terhadap nilai-nilai kemanusiaan masih
menjadi persoalan yang penting dalam perjalanan sejarah bangsanya. banyak orang yang
menyuarakan tentang demokrasi dan, itu merupakan bukti bahwa masalah kemanusiaan
sangat sering terjadi. Gambaran nyata dalam novel ini yang terwakili oleh sosok srintil,
rasus, dan lain-lain yang berbicara tentang pentingnya kesadaran terhadap masalah
kemanusiaan.
Ekonomi: novel ini menggambarkan kemiskinan masyarakat cukup baru yang terletak di
tengah-tengah pematang sawah. Gambaran ini tampak jelas terlihat seperti: digambarkan
luasnya ribuan hektar sawah yang mengelilingi desa telah 7 bulan kering kerontang.....
Sampai anak-anak kecil rela bersusah payah mencabut singkong yang terpendam dalam
tanah kapur.....
Kaidah Kebahasaan Novel
1. Penggunaan dialog:
2. Ungkapan: dukuh paruk kembali menjatuhkan pundak-bundak yang berat kembali
bersimbah air mata
3. Majas: simile, metafora, personifikasi
4. Peribahasa: aku dapat melihat mutiara mutiara jiwa dalam lubuk yang paling pingit.

Anda mungkin juga menyukai