Kelompok 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MANAJEMEN KOPERASI

TUGAS DAN PERAN MANAJER DALAM KOPERASI,

TANTANGAN BISNIS MANAJER KOPERASI

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Alfiansyah Rasyid (C20120122)


Windi mellyana (C20120100)
Masliati (C20120127)
Nurfadilla (C20120044)
Alen William Fredrick (C20119590)

Dosen Pengampu:

Hesti Evrianti, S.E., M.M

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
A. Tugas Dan Tanggung Jawab Manajer Dalam Koperasi

Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya dalam organisasi atau


menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer (Firdaus, 2204). Tingkatan
manajemen dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut:

1. Manajemen Puncak
Mananajemen puncak bertanggung jawab langsung kepada pengurus. Ia
bertanggungjawab atas manajemen bidang usaha dari koperasi secara
menyeluruh Dalam perusahaan swasta yang besar, mereka disebut juga Chief
Executive Officer (CEO).

2. Manajer Menengah
Manajer menengah ini memberi pengarahan-pengarahan kegiatan kepada
manajer bawahan dalam hal tertentu bias juga kepada karyawan-karyawan
operasional. Jika manajer menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaanperasional
dan pemecahan masalah lingkungan organisasi maka manajer/manajemen
menengah bertanggungjawab terhadap implementasi kebijaksanaan
organisasi.

3. Manajemen Lini Pertama/ Bawahan


Manajer lini pertama ini bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
(bawahannya) dan memberikan pengarahan kepada mereka.

Adapun tugas dan tanggungjawab manajer dalam koperasi, yaitu:

1. Perencanaan (Planing)
Merencanakan adalah memikirkan, menimbang, memutuskan dan
menentukan apa yang akan dikerjakann. supaya dapat mencapai tujuan
tertentu.

2. Penyelarasan (Coordinating)
Koordinasi meliputi kesatuan bersama dari orang-orang, bahan-bahan,
alat-alat produksi dan pemasaran, uang, dll. untuk bekerja secara keseluruhan.
pentingnya koordinasi suatu bagian tidak dapat dipisah dengan bagian yang
lain.

3. Pengorganisasian (Organizing)
Meliputi pembangian tugas, tanggung jawab dan kekuasaan untuk
melaksanakan rencana yang sudah dibuat. pekerjaan diatur mulai dari
pimpinan sampai pada pelaksanaan bawahan menurut bagian dan lapangan
masing-masing. untuk melaksanakan tugas-tugas kegiatan pengurus atau
manajer, dapat menyerakan sebagian kekuasan pada manajer bagian usaha dan
lain-lain.

4. Pengarahan (Directing)
Pengurus atau manajer harus menjelaskan usaha perseorangan sesuai
kemampuan untuk mencapai tujuan. Selalu menuntun, mengawasi serta
memberi tahu hubungan dengan kebijakan program organisasi kerasi.

5. Pengawasan (Controlling)
Kegiatan ini untuk mengamati serta mengawasi jalannua sesuai dengan
rencana. Pengamatan adalah pengukuran dan pemeriksaan semua
tindakan-tindakan bawahan untuk menjamin tercapainya tujuan koperasi.

B. Peran Manajer Dalam Koperasi


Peranan manajer adalah membuat rencana kedepan sesuai dengan ruang
lingkup dan wewenangnya, mengelola sumber daya secara efisien, memberikan
perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan. Kedudukan dan fungsi
manajer sebagai pelaksana bidang usaha dan bertanggung jawab pada pengurus
koperasi. Seorang manajer koperasi juga memiliki peranan penting dalam
menetapkan struktur organisasi dan manajemen koperasi serta menjamin
kelangsungan usaha.
Menurut Trimudillah (2006), seorang manajer adalah pengurus yang diserahi
tugas mengurus administrasi kepegawaian yang mencakup :
1. Mendapatkan pegawai yang mau bekerja dalam koperasi
2. Meningkatkan kemampuan kerja pegawai
3. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik sehingga para
karyawan tersebut tidak bosan bekerja bahkan dapat meningkatkan
prestasinya.
4. Melaksanakan kebijakan yang dibuat, mengawasi pelaksanaanya dan
menyampaikan informasi maupun laporan secara teratur.
5. Memberikan saran-saran / usul perbaikan.

C. Tantangan Bisnis Manajer Koperasi


1. Tantangan untuk mempertahankan koperasi agar tidak tutup atau bangkrut
2. Tantangan dalam mengembangkan skala usaha. “OJK juga melihat,
koperasi dalam menyelenggarkannya sering kali mengalami kesulitan
untuk mengembangkan skala usaha menjadi besar.
3. Tantangan dalam mengembangan sumber daya manusia anggota koperasi
4. Tantangan dalam memperbaiki tata kelola data terkait tansportasi dan
akuntabilitas, ini yang menjadi kendala utama manajer koperasi untuk
mengembangkan penerusan dana dari lembaga formal kepada koperasi
5. Tantangan dalam meningkatkan tingkat kepercayaan mitra usaha, serta
penerapan teknologi dalam sarana informasi dan komunikasi.
D. Contoh Kasus

Kisah Sukses Seorang Eka Setiawan Sebagai General Manajer Kopdit Mulia
Kalibawang, Kulon Progo

Eka Setiawan, yang kini menjabat sebagai General Manajer Koperasi Kredit
Mulia (Kopdit Mulia) Promasan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo. Eka
Setiawan bergabung dan menjadi karyawan di Kopdit Mulia mulai tahun 2001,
yang mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap perkembangan
Kopdit Mulia.

Dikisahkan bahwa Eka Setiawan, yang lahir di Kulon Progo pada 11


Nopember 1977 dan beralamat di Plengan, RT.47, RW.23, Banjaroyo,
Kalibawang, Kulon Progo ini meniti karir di Kopdit Mulia mulai tahun 2001 s.d.
2009 sebagai Staf Kantor. Setelah 9 tahun menjadi Staf Kantor diangkat menjadi
Kepala Bagian Perkreditan, mulai Januari 2010 s.d. September 2011. Setelah itu
mulai 1 Oktober 2011 diangkat sebagai Manajer, dan mulai tahun 2017 dipercaya
menjabat sebagai Genaral Manajer.

Bukan tanpa perjuangan untuk menggapai jabatan General Manajer, Eka


Setiawan menuturkan bahwa keuletan, ketekunan, kedisiplinan dan konsistensi
serta mau mengembangkan diri adalah kunci untuk membawa Kopdit Mulia
berkembang maju seperti saat ini. Kendala yang dihadapi oleh Eka Setiawan
tidaklah ringan, karena ketika ditunjuk sebagai Kepala Bagian Perkreditan, di
Kopdit Mulia terjadi saat itu ada kebijakan bahwa anggota baru bisa langsung
mengajukan kredit. Adanya kebijakan tersebut banyak anggota yang menjadi
“kutu loncat”, diistilahkan oleh Eka Setiawan, karena setelah meminjam
angsurannya tidak lancar yang menyebabkan NPL (Non Performing Loan) di
Kopdit Mulia tinggi, yakni sekitar 19%. Perlu diketahui pula bahwa NPL dalam
koperasi bisa dibagi 3 (tiga) yakni: pinjaman kurang lancar, pinjaman diragukan
dan pinjaman macet.
Adanya NPL yang tinggi inilah menjadikan Kopdit Mulia terpruk, dan ini
menjadi tugas Eka Setiawan sebagai Kepala Bagian Perkreditan yang saat itu
untuk mengembalikan keadaan agar kembali membaik. Penyebabnya adalah
anggota dari beberapa Pedukuhan di Banjaroyo tidak melaksanakan kewajibannya
untuk mengangsur kredit secara teratur. Namun hal tersebut bisa ditanggulangi
dan diselesaikan adengan baik oleh Eka Setiawan selama 3 (tiga) tahun dengan
cara pendekatan pada setiap anggota yang memiliki kredit, sehingga NPL Kopdit
Mulia berangsur bisa menurun. Memperhatikan kinerja Eka Setiawan yang
memiliki kemampuan untuk mengelola koperasi utamanya pada bidang
perkreditan, pengurus yang diketuai oleh Nugraha Heru Prayitna H, S.Pd. SD ini
berkeputusan untuk mengangkat Eka Setiawan sebagai Manajer. Kinerja Eka
Setiawan sangat bagus dan berhasil meningkatkan asset di tahun 2011 sebesar Rp.
4,6 Milyar, saat ini asset bisa mencapai Rp. 27,2 Milyar.
Memperhatikan kemampuan Eka Setiawan sebagai Manajer maka Pengurus
berkeinginan mengikutakan Eka Setiawan dalam seleksi sertifikasi untuk manajer
pada tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi Dan UKM RI.
Dari sejumlah peserta 26 orang yang lulus sertifikasi hanya 5 orang, termasuk Eka
Setiawan.
Peran Eka Setiawan dalam mengembangkan dan memajukan Kopdit Mulia ini
sangat besar, hal ini terbukti bahwa aset yang dimiliki oleh Kopdit Mulia pada
tahun 2011 hanya sebesar Rp. 4,6 Milyar, di tahun 2017 telah berkembang
menjadi Rp. 27,2 Milyar. Sedangkan NPL-nya juga rendah, di tahun 2017 sebesar
1,69, dan per 31 Desember 2018 1,8.
Keberhasilan Eka Setiawan sebagai General Manajer ini menggunakan 3 (tiga)
metode, yang antara lain:
1. Pendekatan kepada tokoh-tokoh, baik tokoh masyarakat, tokoh organisasi
sampai dengan para tokoh perusahaan.
2. Promosi kepada masyarakat luas, berbagai organisasi, dan perusahaan
agar Kopdit Mulia lebih dikenal dan banyak yang masuk sebagai anggota.
3. Pelayanan yang baik kepada setiap anggota.
Benar juga dengan menerapkan 3 (tiga) pola tersebut permasalahan yang dihadapi
oleh Kopdit Mulia bisa diselesaikan dengan baik, dan anggotanya semakin
bertambah, pada tahun 2018 anggotanya menjadi sebanyak 1.931 orang yang
sebelumnya di tahun 2017 berjumlah 1.714 orang.
Dengan semakin maju dan berkembang, maka Kopdit Mulia juga telah
mampu memberikan bantuan kepada korban tanah longsor di beberapa tempat,
memberikan bantuan kepada anak yatim piatu berupa bea siswa dan bantuan-
bantuan lainnya yang bersifat sosial kemasyarakatan. Demikian juga Kopdit
Mulia juga telah memberikan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan bagi
anggotanya.
Pengabdian Eka Setiawan semenjak usia 23 tahun hingga kini telah berusia 41
tahun yang membuahkan karir yang manis sebagai General Manajemen, semoga
menjadi inspirasi dan motivasi bagi pengurus, pengawas, anggota, maupun
manajer untuk lebih optimal dalam mengembangkan dan memajukan koperasi di
wilayah Kabupaten Kulon Progo, DIY, maupun Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN

Sitio, Harifin dan Halomoan Tamba. 2010. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta :
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai