Interprofessional Education (IPE) Berpotensi Menjadi Media Kolaborasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Menara Medika JMM 2023

https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

PENGARUH SOSIALISASI TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA KESEHATAN


DALAM PEMBELAJARAN INTERPROFFESIONAL EDUCATION (IPE)

Khalidatul Khair Anwar*, Hesti Wulandari, Yustiari, Syahrianti, Hasmia Naningsih

Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kendari


Jl. Jend. AH. Nasution No. G/14, Kendari

e-mail: [email protected]

Artikel Diterima : 7 September 2023, Direvisi : 25 September 2023, Diterbitkan : 29 September 2023

ABSTRAK
Pendahuluan: Interprofessional Education (IPE) berpotensi menjadi media kolaborasi
antarprofesional kesehatan dengan menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar
antarprofesi dalam masa pendidikan untuk menghadapi interprofesional collaboration (IPC).
Implementasi IPE membutuhkan kesiapan mahasiswa untuk menjalankan hal tersebut.
Pemberian informasi atau sosialisasi terkait IPE menjadi penting untuk memberi kesiapan
kepada mahasiswa. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sosialisasi terhadap
kesiapan mahasiswa kesehatan dalam pembelajaran IPE. Metode: Penelitian ini adalah
penelitian quasi experimental dengan desain one group pre and posttest. Sampel penelitian
adalah 84 orang mahasiswa dari 4 jurusan (Keperawatan, Kebidanan, Gizi, dan Teknologi
Laboratorium Medis) Poltekkes Kemenkes Kendari dengan masing-masing 21 orang setiap
jurusan. Sampel diberikan sosialisasi dengan menggunakan modul dan dilakukan pengukuran
kesiapan menggunakan kuesionel RIPLS. Hasil: uji Wilcoxon menunjukkan nilai p (0,001) <
0,05 yang berarti ada pengaruh pemberian sosialisasi terhadap kesiapan mahasiswa kesehatan
dalam pembelajaran IPE. Kesimpulan dan saran: Kesiapan mahasiswa mengalami perubahan
atau peningkatan setelah diberikan sosialisasi. Disarankan sosialisasi IPE dapat dijadikan sebagai
agenda rutin pada mahasiswa baru agar mahasiswa kesehatan siap dalam IPC.

Kata Kunci: ipe; kesiapan mahasiswa; sosialisasi.

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 1


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

ABSTRACT
Introduction: Interprofessional Education (IPE) has the potential to become a medium for
collaboration between health professionals by instilling basic knowledge and skills between
professions in the educational period to face interprofessional collaboration (IPC). The
implementation of IPE requires the readiness of students to carry it out. Providing information /
socialization related to IPE is important to provide readiness to students. Purpose: the purpose
of the study was to determine the effect of socialization on the readiness of health students in IPE
learning. Method: This research is a quasi experimental study with a one group pre and posttest
design. The research sample was 84 students from 4 departments (Nursing, Midwifery, Nutrition,
and Medical Laboratory Technology) of the Ministry of Health Kendari Health with 21 people in
each major. Samples were given socialization using modules and readiness measurements were
carried out using the RIPLS questionnaire. Result: Wilcoxon's test results show a p-value
(0.001) < 0.05 which means that there is an influence of socialization on the readiness of health
students in IPE learning. Conclusions and Recommendations: Student readiness has changed
or improved after being given socialization. It is recommended that IPE socialization can be used
as a routine agenda for new students so that health students are ready for IPC.

Keyword: ipe, student readiness, socialization.

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 2


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

PENDAHULUAN dengan sumber daya dan tanggung jawab


Tantangan di dunia kesehatan dewasa untuk pasien (Barr, 2017).
ini semakin tinggi seiring meningkatnya Politeknik Kesehatan Kemenkes RI di
kebutuhan masyarakat akan pelayanan seluruh Indonesia telah banyak mendidik
kesehatan yang berkualitas. Dalam upaya para calon tenaga kesehatan yang kompeten
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di bidangnya masing-masing. Sejak tahun
yang berkualitas, tentunya tidak bisa hanya 2016 Kementerian Kesehatan RI melalui
dilakukan hanya oleh satu profesi kesehatan. BPPSDM-Kes merekomendasikan
Beragamnya masalah kesehatan yang ada di pengembangan IPE pada Pelayanan
masyarakat menuntut para profesi kesehatan Kesehatan Komunitas untuk diterapkan di
untuk berkolaborasi dalam memberikan pendidikan vokasi tenaga kesehatan
pelayanan kesehatan. Praktik kolaborasi (BPPSDMK Kemenkes, 2019). Poltekkes
menurunkan kejadian komplikasi, lama Kemenkes Kendari melalui Bagian
rawat inap, jumlah kunjungan ke rumah Akademik yang bekerjasama dengan Pusat
sakit, kejadian malpraktik, dan angka Pengembangan Pendidikan telah melakukan
kematian. Praktik kolaborasi juga penerapan IPE pada tahun 2020 dalam
mengurangi konflik di antara tenaga bentuk mata kuliah IPE dan Tahun 2021
kesehatan, mengurangi biaya kesehatan, dan dalam PKL terpadu. Dalam penerapannya,
meningkatkan kepuasan pasien serta tenaga masih banyak ditemukan kendala dan
kesehatan (Reeves et al., 2013). hambatan termasuk dengan kesiapan
Salah satu upaya dalam mewujudkan mahasiswa.
kolaborasi yang efektif antar profesi adalah Kesiapan dalam berkolaborasi adalah
dengan diadakannya praktik kolaborasi sejak cara untuk menggambarkan keefektifan
dini melalui proses pembelajaran (Kesuma, pembelajaran IPE yang telah diterima oleh
2015). Kemampuan bekerjasama secara profesi kesehatan (Damayanti and Bachtiar,
interprofesi (interprofessional teamwork) 2020). Kesiapan merupakan sikap psikologis
tidak muncul begitu saja, melainkan harus yang dimiliki seseorang sebelum melakukan
ditemukan dan dilatih sejak dini mulai dari sesuatu (Mobalen, Faidiban and Parlaungan,
tahap perkuliahan, dengan begitu mahasiswa 2021). Kesiapan terhadap IPE diidentifikasi
mempunyai bekal pengetahuan dan berdasarkan 3 karakteristik yaitu kerjasama
pengalaman mengenai cara bekerjasama tim dan kolaborasi, identitas profesi, serta
secara tim yang baik dengan profesi lain peran dan tanggung jawab profesi (Dewi,
sebelum mereka terjun ke dunia kerja Sayusman and Wahyudi, 2016). Kesiapan
(Hapsara and Fuadah, 2014). setiap komponen subjek terutama
World Health Organization (WHO) mahasiswa sangat penting dalam penerapan
mencetuskan model pembelajaran IPE guna menjamin peningkatan
interprofesi atau Interprofesional education pembelajaran menjadi lebih baik. Pemberian
sebagai sistem pendidikan yang terintegrasi informasi terkait kegiatan/ hal baru sangat
untuk menyiapkan praktek kolaborasi. penting dalam menyiapkan mahasiswa untuk
Model pembelajaran pendidikan interprofesi realisasi kegiatan tersebut. Berdasarkan hal
atau interprofessional education yang tersebut maka tujuan penelitian yang
selanjutnya disebut IPE (WHO, 2010). IPE dilakukan adalah untuk mengetahui
dalam dunia kesehatan merupakan bentuk pengaruh sosialisasi IPE terhadap kesiapan
perawatan kesehatan dari berbagai profesi mahasiswa dalam penerapan IPE di
kesehatan yang memiliki tujuan bersama Poltekkes Kemenkes Kendari.

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 3


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

METODE Tabel 1.
Penelitian ini tergolong penelitian Distribusi Frekuensi Karakteristik
quasi experiment. Dalam rancangan ini, Responden
responden diberikan sosialisasi tentang IPE. Karakteristik Frekuensi Persentase
Responden akan diukur kesiapan sebelum (%)
dan sesudah sosialisasi. Penelitian ini Umur
dilakukan di Poltekkes Kemenkes Kendari. 19 10 11,9
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh 20 53 63,1
mahasiswa aktif Prodi D-III tingkat III dari 21 14 16,7
4 Program Studi (Kebidanan, Keperawatan, 22 4 4,8
Gizi, Teknologi Laboratorium Medik) kelas 23 1 1,2
reguler di Poltekkes Kemenkes Kendari. 24 2 2,4
Pengambilan sampel dilakukan random Jenis
sampling dengan cara diundi dengan jumlah Kelamin
sampel adalah 84 orang yang terdiri dari 21 Laki-laki 5 6
orang untuk masing-masing prodi. Hasil uji Perempuan 79 94
normalitas data menunjukkan bahwa data Umur responden berada pada rentang
tidak berdistribusi normal, sehingga analisis 19-24 tahun. Responden terbanyak pada
menggunakan uji nonparametrik. Analisis umur 20 tahun sebanyak 63,1 %, diikuti
untuk melihat perbedaan kesiapan antara umur 21 tahun 16,7%, umur 19 tahun
Jurusan Keperawatan, Kebidanan, Gizi dan 11,9%, umur 22 tahun 4,8%, umur 24 tahun
Teknologi Laboratorium Medik terhadap 2,4%, dan terkecil umur 23 tahun 1,2%.
IPE di Poltekkes Kemenkes Kendari Karakteristik responden berdasarkan
menggunakan Uji Kruskal Wallis. Analisis jenis kelamin, sebagian besar responden
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh adalah perempuan 94%, sedangkan laki-laki
sosialisasi terhadap persepsi dan kesiapan hanya 6%. Hal ini disebabkan karena
mahasiswa terhadap IPE adalah uji sebagian besar mahasiswa Prodi D-III di
Wilcoxon. Instrumen dalam penelitian ini Poltekkes Kemenkes Kendari adalah
menggunakan modul dan kuesioner yang perempuan.
diadaptasi dari RIPLS (Readiness for
Interprofessional Learning Scale) yang telah Tabel 2.
diadopsi dan adaptasi oleh Dwi Tyastuti et Perbedaan Kesiapan IPE berdasarkan
al (2014). Jurusan
Mean SD *p
HASIL
Sosialisasi IPE dilakukan kepada 84 Kesiapan Keperawatan 62,19 5,372
mahasiswa Prodi D-III yang berasal dari 4 (Pre) Kebidanan 65,05 6,225 0,001
jurusan yang yang di Poltekkes Kemenkes Gizi 59,10 4,381
Kendari. Karakteristik mahasiswa yang TLM 45,24 14,526
menjadi responden digambarkan pada tabel Kesiapan Keperawatan 65,05 4,511
1 sebagai berikut: (Post) Kebidanan 67,19 5,446 0,001
Gizi 59,90 4,194
TLM 46,43 14,985
* Uji Kruskal Wallis

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 4


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

Tabel 2 menunjukkan kesiapan uji Wilcoxon menunjukkan nilai p (0,001) <


mahasiswa Jurusan Kebidanan sebelum 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang
diberikan sosialisasi memiliki nilai mean bermakna antara kesiapan IPE sebelum
paling tinggi yaitu 65,05, Jurusan dengan kesiapan IPE setelah diberikan
Keperawatan 62,19, Jurusan Gizi 59,10 dan sosialisasi pada mahasiswa 4 Jurusan
yang paling rendah Jurusan TLM 45,24. Poltekkes Kemenkes Kendari.
Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai
p (0,001) < 0,05 yang berarti ada perbedaan PEMBAHASAN
mean yang bermakna kesiapan IPE sebelum Kesiapan mahasiswa terhadap IPE
diberikan sosialisasi pada keempat jurusan. sebelum diberikan sosialisasi menunjukkan
Tabel 2 juga menunjukkan nilai mean adanya perbedaan mean yang bermakna
untuk kesiapan IPE setelah diberikan kesiapan IPE sebelum diberikan sosialisasi
sosialisasi. Nilai tertinggi adalah Jurusan pada keempat jurusan dibuktikan melalui uji
Kebidanan dengan nilai 67,19, diikuti Kruskal Wallis dengan nilai p (0,001) <
Jurusan Keperawatan 65,05, Jurusan Gizi 0,05. Nilai mean paling tinggi berasal dari
59,90, dan Jurusan TLM 46,43. Uji beda mahasiswa Jurusan Kebidanan yaitu 65,05,
dengan Kruskal Wallis, nilai p (0,001) < diikuti oleh Jurusan Keperawatan 62,19,
0,05 yang berarti terdapat perbedaan Jurusan Gizi 59,10 dan yang paling rendah
kesiapan IPE setelah diberikan sosialisasi Jurusan TLM 45,24. Hasil setelah diberikan
pada keempat jurusan. sosialisasi juga menunjukkan nilai tertinggi
Hasil uji beda untuk melihat pengaruh dari Jurusan Kebidanan dengan nilai 67,19,
sosialisasi terhadap kesiapan IPE disajikan diikuti Jurusan Keperawatan 65,05, Jurusan
pada tabel 3 berikut. Gizi 59,90, dan Jurusan TLM 46,43. Uji
beda dengan Kruskal Wallis, nilai p (0,001)
Tabel 3. < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan
Pengaruh Sosialisasi terhadap Kesiapan kesiapan IPE setelah diberikan sosialisasi
IPE pada keempat jurusan.
N *p Kesiapan mahasiswa sangat penting
dalam implementasi pembelajaran secara
Kesiapan (Pre) - Negative 4 interprofesional. Riwayat IPE pada
Kesiapan (Post) Rank mahasiswa akan mendorong timbulnya
Positive 63 0.001 kesiapan dalam melaksanakan kolaborasi
rank interprofesional daripada mahasiswa yang
Ties 17 sama sekali tidak pernah menerima
Total 84 informasi terkait IPE sebelumnya (Hapsara
*Uji Wilcoxon and Fuadah, 2014; Silalahi, 2017).
Terkait kesiapan, mahasiswa Jurusan
Tabel 3 menunjukkan terdapat 63 Kebidanan merupakan kelompok yang
responden yang memiliki peningkatan nilai paling siap mendapatkan IPE jika dilihat
kesiapan IPE, 17 orang responden yang berdasarkan nilai mean tertinggi sebelum
memiliki jumlah nilai tetap karena nilai dan sesudah diberikan sosialisasi. Namun
kesiapan sebelum diberikan sosialisasi sudah
tidak menutup peluang juga bagi Jurusan
berada pada nilai maksimal. Terdapat juga 4 lain karena hasil analisis menunjukkan
orang responden yang mengalami adanya peningkatan persepsi dan kesiapan
pengurangan nilai yang bisa disebabkan mahasiswa di setiap jurusan setelah
karena adanya masalah jaringan pada saat diberikan sosialisasi, sehingga sosialisasi
responden mengisi kuesioner online. Hasil

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 5


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

ataupun pengenalan tentang IPE menjadi hal dengan kesiapan IPE setelah diberikan
yang sangat penting dalam membangun sosialisasi pada mahasiswa 4 Jurusan
persepsi positif dan kesiapan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari.
dalam mengikuti program IPE. Kesiapan Hasil penelitian ini sejalan dengan
mereka dapat berkontribusi pada penelitian Dewi et al. (2019) dan Sytsma, T.
kemampuan mereka untuk mengantisipasi T., Haller, E. P., Youdas, J. W., Krause, D.
situasi yang akan dialami, yang akan A., Hellyer, N. J., Pawlina, W., & Lachman,
membantu menekan munculnya (2015) yang mengungkapkan bahwa
kekhawatiran. Kesiapan yang tinggi kesiapan siswa secara keseluruhan untuk
mahasiswa mencerminkan kesadaran siswa IPE juga cenderung positif. Sesuai dengan
tentang tantangan pendidikan dan klinis IPE konsep kesiapan Parsell and Bligh (1999)
(Al-Eisa et al., 2016; Riduan, Tjomiadi and yang dirangkum dalam RIPLS, komponen
Hermino, 2020). Hasil penelitian ini kesiapan terhadap IPE ada tiga hal penting,
mendukung penelitian-penelitian yaitu identitas masing-masing profesi,
sebelumnya yang menunjukkan adanya teamwork, dan peran dan tanggung jawab
kesiapan yang baik pada mahasiswa (Anwar and Wulandari, 2020; Prilianda and
terhadap IPE (Al-Eisa et al., 2016) (Dewi et Dewi, 2022).
al., 2019) (Febriana, 2019). Kesiapan dalam mengikuti
Kesiapan mahasiswa memberikan pembelajaran IPE dan IPC sebagian besar
dampak yang besar dalam implementasi dalam kategori baik dalam penelitian
pembelajaran secara interprofesional. ini dapat diartikan bahwa mahasiswa
Riwayat IPE pada siswa akan mendorong mampu melakukan komunikasi antar
timbulnya kesiapan dalam melaksanakan profesi, siap dalam melakukan perawatan
kolaborasi interprofesional daripadasiswa kepada pasien/ klien/ keluarga/ masyarakat
yang sama sekali tidak pernah menerima sebagai pusatnya, mampu mengklarifikasi
informasi terkait IPE sebelumnya peran masing-masing, mampu untuk
(Damayanti and Bachtiar, 2020). Penelitian melakukan bekerja sama dengan anggota
yang dilakukan oleh Rasmita (2018) bahwa tim, mampu menyesuaikan diri dengan
sebagian besar kesiapan mahasiswa kepemimpinan kolaborasi dan mampu
semester 1 terhadap IPE mempunyai menyelesaian konflik antar profesi.
kesiapan yang baik sebesar 83,33% dan hal Penelitian ini memperlihatkan bahwa
ini juga didukung oleh pernyataan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari
responden saat FGD. dapat dinyatakan siap menghadapi tantangan
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pembelajaran IPE.
63 responden yang memiliki peningkatan Pengenalan IPE sebaiknya dilakukan
nilai kesiapan IPE, 17 orang responden yang sebelum diberikan pelatihan sehingga
memiliki jumlah nilai tetap karena nilai mahasiswa siap dalam berkolaborasi
kesiapan sebelum diberikan sosialisasi sudah (Rasmita, 2018). Hal tersebut juga sesuai
berada pada nilai maksimal. Terdapat juga 4 dengan penelitian ini karena sosialisasi yang
orang responden yang mengalami diberikan kepada mahasiswa terbukti dapat
pengurangan nilai yang bisa disebabkan meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam
karena adanya masalah jaringan pada saat pembelajaran IPE dan berkolaborasi.
responden mengisi kuesioner online. Hasil
uji Wilcoxon menunjukkan nilai p (0,001) <
0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang
bermakna antara kesiapan IPE sebelum

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 6


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

KESIMPULAN DAN SARAN BPPSDMK Kemenkes (2019) Module


Kesimpulan Pelatihan Peningkatan Kapasitas
Kesimpulan penelitian adalah kesiapan Dosen dalam Pembelajaran
mahasiswa menunjukkan perbedaan yang Interprofessional Education (IPE).
bermakna sebelum dan sesudah diberikan Damayanti, R.A. and Bachtiar, A. (2020)
sosialisasi pada keempat jurusan. Penelitian ‘Kesiapan Mahasiswa Kesehatan
juga memperlihatkan terdapat perbedaan terhadap Penerapan Pendidikan
kesiapan IPE sebelum dan sesudah Interprofesional di Indonesia’,
diberikan sosialisasi IPE sehingga ada Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(1),
pengaruh sosialisasi terhadap kesiapan pp. 16–28.
mahasiswa dalam pembelajaran IPE. Dewi, E. et al. (2019) ‘Undergraduate
students’ perceptions and readiness:
Saran An evaluation of inter-professional
Institusi pendidikan dapat menjadikan education at central Java, Indonesia’,
sosialisasi IPE sebagai agenda rutin pada International Journal of Learning,
mahasiswa baru dan mulai mempersiapkan Teaching and Educational Research,
sarana, prasarana dan sumber daya yang ada 18(11), pp. 193–204. Available at:
untuk mendukung pengembangan kurikulum https://doi.org/10.26803/ijlter.18.11.11
IPE maupun kegiatan kemahasiswaan yang .
memfasilitasi mahasiswa untuk belajar Dewi, S.P., Sayusman, C. and Wahyudi, K.
bekerjasama dan berkolaborasi dengan (2016) ‘Persepsi Mahasiswa Profesi
mahasiswa profesi kesehatan lain agar para Kesehatan Universitas Padjadjaran
lulusannya siap menjadi anggota tim terhadap Interprofessionalism
interprofesi yang terampil bekerjasama Education’, Jurnal Sistem Kesehatan,
dalam praktik IPC. 1(4).
Febriana, B. (2019) ‘Kesiapan Dan Persepsi
KEPUSTAKAAN Mahasiswa Keperawatan Pada
Al-Eisa, E. et al. (2016) ‘The perceptions Program Ipe : Studi Pada Sgd Dengan
and readiness toward interprofessional Lbm Jiwa’, Jurnal Keperawatan Jiwa,
education among female 7(1), p. 101. Available at:
undergraduate health-care students at https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.1
King Saud University’, Journal of 01-106.
Physical Therapy Science, 28(4), pp. Hapsara, S. and Fuadah, D.Z. (2014)
1142–1146. Available at: ‘Kesiapan Mahasiswa untuk Belajar
https://doi.org/10.1589/jpts.28.1142. Kerjasama Interprofesi dalam
Anwar, K.K. and Wulandari, H. (2020) Perawatan Antenatal’. [Yogyakarta]:
Interproffesional Education. Kendari: Universitas Gadjah Mada.
Poltekkes Kemenkes Kendari. Kesuma, D. (2015) ‘Persepsi Mahasiswa
Barr, H. (2017) ‘Interprofessional Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Education- Today, Yesterday and Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Tomorrow’, CAIPE Publications Jakarta terhadap Interprofessional
[Preprint]. Available at: Education’. Available at:
https://www.caipe.org/resources/publi http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/ha
cations/caipe-publications/caipe-2002- ndle/123456789/25511.
interprofessional-education-today- Mobalen, O., Faidiban, R.H. and
yesterday-tomorrow-barr-h. Parlaungan, J. (2021)

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 7


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

‘Interprofessional Education (IPE) Anatomical Sciences Education, 8(4).


dalam Meningkatkan Persepsi dan WHO (2010) Framework for Action on
Kesiapan Kolaborasi Mahasiswa’, Interprofessional Education &
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(3), Collaborative Practice. Health
pp. 495–500. Professions Networks Nursing &
Prilianda, D.A.D. and Dewi, E. (2022) Midwifery Human Resources for
‘Health Students’ Readiness For Health.
Online Interprofessional Learning In
The Pandemic Covid-19’. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rasmita, D. (2018) ‘Gambaran Persepsi san
Kesiapan Mahasiswa Terhadap
Implementasi IPE (Interprofessional
Education) di Stikes Surya Global
Yogyakarta’, Jurnal Keperawatan
Priority, 1(2).
Reeves, S. et al. (2013) ‘Interprofessional
Education: Effects on Professional
Practice and Healthcare Outcomes’,
Cochrane Database of systematic
reviews [Preprint], (3).
Riduan, F., Tjomiadi, C.E.F. and Hermino,
A. (2020) ‘Gambaran Kesiapan
Mahasiswa Dalam Mengikuti
Pembelajaran Dengan Pendekatan
Interprofesional Education (Ipe) Dan
Interprofessional Collaboration (Ipc)
Di Universitas Sari Mulia
Banjarmasin’, in Proceeding of Sari
Mulia University Nursing National
Seminars, pp. 80–88.
Silalahi, V. (2017) ‘Hubungan Persepsi
Mahasiswa dengan Kesiapan Stikes
Aisyiyah Yogyakarta terhadap
Pelaksanaan Interprofessional
Education (IPE)’, Jurnal Penelitian
Kesehatan, 4(2), pp. 85–92. Available
at:
https://stikvinc.ac.id/jurnal/index.php/j
pk/article/view/100.
Sytsma, T. T., Haller, E. P., Youdas, J. W.,
Krause, D. A., Hellyer, N. J., Pawlina,
W., & Lachman, N. (2015) ‘Long-
term effect of a short interprofessional
education interaction between medical
and physical therapy students’,

Jurnal Menara Medika Vol 6 No 1 September 2023 | 8

Anda mungkin juga menyukai