Tugas Resume Dasar Produksi Ternak (Cindy Lesu 14)
Tugas Resume Dasar Produksi Ternak (Cindy Lesu 14)
Tugas Resume Dasar Produksi Ternak (Cindy Lesu 14)
Nim : 420220103014
Zat toksik adalahh zat yang dapat menimbulkan kerja yang merusak dan
berbahaya bagi Kesehatan.
Kerja dan efek toksik, proses ini umumnya dikelompokkan kedalam tiga fase :
2) Singkong
4) Kacang tanah
Kacang tanah atau bungkil kacang tanah sebagai limbah industri sering
dimanfaatkan untuk makanan penguat bagi ternak, utamanya sapi dan babi.
Kacang tanah atau bungkil kacang tanah dalam situasi tertentu dapat
mengakibatkan keracunan akibat dari daya kerja aflatoksin
Dalam keadaan biasa pakan ternak dari bungkil kacang tanah ini adalah normal
dan biasa diberikan, namun dalam situasi tertentu dapat menjadi racun karena
kacang atau bungkil kacang tersebut telah ditumbuhi jamur Aspergillus flavus.
Galur tertentu dari jamur tersebut dapat diproduksi toksin, terutama bila bungkil
yang tersedia tidak betul-betul keringHewan rentan terhadap racun dari jamur
Aspergillus ini adalah sapi, babi, dan ayam, sedangkan domba termasuk lebih
tahan Hewan muda lebih rentan daripada hewan dewasa.
Gejala klinis akibat pengaruh dari racun jamur Aspergillus flavus pada
kebanyakan hewan antara lain adalah kecepatan pertumbuhannya berkurang dan
nafsu makan juga berkurang. Keracunan yang hebat dapat menyebabkan
kekejangan dan kemudian hewan akan ambruk. Pedet yang keracunan dapat
mengalami tenesmus dan buta. Pengaruh paling menonjol pada sapi dewasa
yang sedang laktasi adalah penurunan produksi susu.
Dosis
Semua zat beracun yang tidak ada zat yang buka racun di mana hanya
dosis yang bisa membuat suatu zat tersebut bukan mengandung racun, karena
zat yang digunakan membutuhkan jumlah besar lalu menimbulkan kerusakan
dan keracunan bagi tubuh dengan dosis yang ditentukan oleh konsentrasi
membutuhkan waktu lama ke eksposisi zat sehingga racun pada konstrasi
rendah tetapi terdapat kotak yang lama dapat menimbulkan efek toksik yang
sama zatnya karena terpapar konsentrasi tinggi dengan waktu kontak singkat.
Keadaan dan kebersihan tempat kerja dan perorangan
Hal yang terutama penyimpanan zat berbahaya zat kimia, digunakan
dalam rumah tangga, contohnya deterjen, desinfektan, kosmetik, dan obat harus
di simpan ke tempat yang aman dan jauhkan dari jangkauan anak. Karena jika
di simpang sembarang zat-zatnya dapat menimbulkan keracunanan pada anak.
Sehingga kinerja kerja penting terutama dalam
Pembatasan sebuah pembentukan debu atau pemaparan zat kimia
Meminimalkan kontak yang berbahaya dengan kulit atau anggota tubuh
Perlu adanya pengetahuan dan peraturan tentang penggunaan pelindung
seperti alat-alat kerja sarung tangan, dan lain secara benar.
Keadaan fungsi organ yang kontak
Keadaan yang fungsi organnya kontak dengan zat toksik
dipengaruhi oleh eksposisi zat, yang di ketahui zat toksik merupakan zat
yang dapat menimbulkan kerja yang merusak dan berbahaya bagi tubuh.
Contohnya, absrobsi yang melalui kulit terpengaruh dari kandungan
kelembapan peredaran darah kulit, yang keadaan setiap kulit. Apabila
lapisan yang dipermukaan kulitnya rusak maka fungsi kulitnya sebagai
barrier atau penghambat terhadap zat-zat yang masuk kedalam tubuh
akan berkurang yang disebabkan oleh zat atau bakteri dan virus lain yang
mudah masuk. Selain lipofil, hidrofil juga bisa masuk melalui salura
pernapasan yang ada industrialisasi menyebabkan terjadi polusi bagi
udara. Dengan kondisi saluran napas dan paru-paru yang mengalami
eksposisi sebeumnya mempengaruhi keadaan organ pajanan dengan
resiko penularan dengan pajanan yang lebih lama.
Contohnya : jika paru-paru terkena arsen yang beracun, akan terjadi
iritasi local pada organ apabila pajanan terjadi cepat atau lebih lama mak
akan terjadi kanker paru-paru. Dengan jalur penyerapan xenobiotika yang
saluran pencernaanya berupa paru-paru dan kulit.
Metabolisme
Xenobiotika yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami perubahan
struktur kimia oleh sistem enzim tubuh yang mengalami perubahan struktur
kimia oleh system enzim tubuh yang pada akhirnya dapat disekresi dari dalam
tubuh dengan proses biokimia yang dialami xenobiotika dikenal sebagai reaksi
bitransformasi di kenal sebagai reaksi metabolisme. Yang biotransformasi atau
metabolisme pada umumnya berlangsung dihati dengan Sebagian kecil dari
organ-organ lain seperti : ginjal, paru-paru, saluran pencernaan, kelenjer susu,
otot, kulit atau darah.
Toksin alami
Kelompok yang toksin secara alamiah ada dalam makanan termasuk
dalam kelompok phenol glikosida sianogen glukosinolat inhibitor
asetilcholinesterase amina biogenic dan stimulant.
I. Kelompok fenol
biasanya dijumpai dalam proses produksi makanan dan minuman,
memiliki kelompok racun yang jarang menyebabkan keracunan akut.
Sperti pada asam fenolat seperti asam kafeat, asam ferulat, asam galat,
flavonoid, lignin, serta tannin yang dapat terhodlisis, dan turunnya tannin
yang terkondensasi.
II. Kelompok glikosida sianogen
glokosida mampu menghasilkan sianida akibat terjadinya proses
aktifitas enzim hidrolitik. Dengan berapa jenis tanaman yang
mengandung glikosida sianogen diantaranya ketela pohon, sorgum,biji
karet, gadung, dan pucong.
III. Glukosinolat
hirolisis glikosinolat yang menghasilkan isotiosianat dan nitril
dengan beberapa isotiosianat dalam menunjukan efek racun pada embrio
tikus sedang dan beberapa di anatranya menyebabkan sitotoksik dan
mutagenic. Glukosinolat terdapat dalam sayur-sayuran seperti kol dann
brokoli.
IV. Inhibitor asetillkolinesterase
sekelompok alkoid dengan salah satu umbi yang cukup berpotensi
menghasilkan inhibitor ialah kentang. Kentang mengandung
glikoalkaloid solanin. Umbi kentang yang berwarna hijau memiliki
kandungan solanin yang lebih tinggi dan terkonsentrasi kulit. Jika terjadi
keracunan solanine dapt menganggu system pencernaan dan simtom
syaraf.
V. Amino biogenik
Bebrapa tanaman tertentu seperti buah alpokat, pisang, kurma,
nanas, dan tomat. Dengan amino biogenic yang beresiko yaitu
phenetylamines, dopamine, norephrine, dan tyramine yang dapat
menyebabkan hipertensi.
VI. Stimulant
didalam nya termaksud kafein teofilin dan teoborim.
2. Lectin ( hemagglutinin )
Lektin adalah glikoprotein yang mempunyai bobot molekul 60.000-
100.000 yang dikenal untuk kemampuannya menggumpalkan eritrosit.
Tanaman yang mengandung lectin dijumpai dalam banyak kelompok botani
meliputi monokotiledon dan dikotiledon, jamur dan lumut, tetapi yang paling
banyak terdapat pada leguminoseae dan euphobiaceae. Lectin berada dalam
berbagai jaringan pada tanaman yang sama dan mempunyai lokasi seluler dan
sifat molekuler yang berbeda. Menganggu sel-sel darah, kemudia didalam sel
darah merah terjadi pengumpulan pada sel darah merah.
3. Mimosin
Mimosin merupakan zat racun atau zat anti nutrisi yang berasal dari
lamtoro atau leguminosa Mimosin merupakan racun yang berasal dari turunan
asam amino. Mimosin merupakan racun yang berasal dari turunan asam amino
heterosiklik, yaitu asam amino yang mempunyai rantai karbob melingkar
dengan gugus berbeda. Mimosin mempunyai gugus keton dan hidroksil pada
inti pirimidinnya, yang diketahui bersifat toksik. Mimosin sering disebut
leusenina, dengan rumus molekul C8H10O4N2.
4. Latirogen
Latirogen adalah racun yang ditemukan dalam chick pea dan vetch yaitu
sejenis kacang polong. Latirogen merupakan derivate asam amino yang bekerja
melawan metabolism asam glutamate, sebagai neurotransmitter di otak. Ketika
latirogen terkonsumsi dalam jumlah banyak oleh ternak, maka akan terjadi
kelumpuhan. Penyakit yang disebabkan oleh racun latirogen dinamakan
latirisme.
5. Linatin, indospecineden canavanine