Laporan Praktikum Farmasi Fisik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK

“PENGUKURAN pH SEDIAAN FARMASI”

Kelompok 3

Disusun Oleh :

- Lailatul Hasanah ( 2101011026 )

- Jukama Putri ( 2101011024 )

- Jacob Irwanto Satria Halomoan Tampubolon ( 2101011022)

- Libertin Halawa ( 2101011027 )

- Maria Vernanda ( 2101011028 )

DOSEN PENGAMPU: Apt MANDIKE GINTING, S.Si., M.Si.

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

FALKUTAS FARMASI DAN KESEHATAN

PRODI S1 FARMASI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Makalah ini disusun guna memenuhi
salah satu tugas praktikum Farmasi Fisik oleh.Adapun tema dari makalah ini adalah,
“PENGUKURAN pH SEDIAAN FARMASI”.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan berikan dan
memberikan kasih karunia kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
sumber yakni melalui hasil uji praktikum maupun melalui media internet.
Kami sebagai penyusun, merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
kami.

Medan, September 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3

2.1 Pengertian Asam dan Basa......................................................................................... 3

2.2 Teori Asam Basa........................................................................................................ 3

2.3 Kekuatan Asam Basa.................................................................................................. 4

2.4 Indikator Asam Basa.................................................................................................. 4

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................. 7

3.1 Uraian Bahan Dan Metode Praktikum........................................................................ 7

3.2 Hasil............................................................................................................................ 8

BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 10

4.1 Kesimpulan................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

pH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan


tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen
tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoretis.
Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang
pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.

Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH".
Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk power (pangkat), yang
lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang
merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada
tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan
dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada
tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang
terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia
seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan),
dan oseanografi. Tentu saja, bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun
dalam frekuensi yang lebih rendah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian asam basa

2. Bagaimana cara mengetahui nilai pH dari berbagai sedian farmasi ?

3. Bagaimana cara mengukur pH dari berbagai sedian farmasi ?

1
1.3 TUJUAN

1 Mengetahui pengertian asam basa

1. Mengetahui nilai pH dari berbagai sedian farmasi

2. Mengetahui cara mengukur pH dari berbagai sedian farmasi

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asam dan Basa

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan,
misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Asam
secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
member proton (ion H+ ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa.

Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam
baterai atau aki mobil). Ciri-ciri asam diantaranya rasanya asam, dapat mengubah warna kertas
lakmus biru menjadi merah, mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7, dapat
menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dengan logam tertentu dapat mengahasilkan
gas hidrogen dan bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya.
Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan seharihari. Para ibu rumah
tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring.

Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak atau minyak,
sehingga menjadi larut. Basa memiliki ciri-ciri seperti pahit dan licin, mempunyai pH lebih dari
7, mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan
elektrolit), dapat menetralkan sifat asam dan bersifat kausatik atau dapat merusak kulit.

2.2 Teori Asam Basa

Arrhenius mengemukakan suatu teori dalam disertasinya (1883) yaitu bahwa senyawa
ionik dalam larutan akan terdissosiasi menjadi ion-ion penyusunnya. Menurut Arrhenius: •
Asam: zat/senyawa yang dapat menghasilkan H+ dalam air HCl (aq) H+ (aq) + Cl - (aq) • Basa :
zat/senyawa yang dapat menghasilkan OH- dalam air NaOH (aq) Na+ (aq) + OH – (aq) • Reaksi
netralisasi adalah reakai antara asam dengan basa yang menghasilkan garam: HCl (aq) + NaOH
(aq) NaCl (aq) + H2O (ℓ) H+ (aq) + OH – (aq) H2O (ℓ)

3
2.3 Kekuatan Asam Basa

Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion ion H+ yang dihasilakan oleh senyawa asam
dalam larutan. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+ yang dihasilkan larutan asam dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :

A. Asam Kuat
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutanya terion seluruhnya menjadi ionnya.
Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi berkesudahan.
B. Asam Lemah
Asam Lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion – ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan
makin kuat asam, maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke kanan, akibatnya
ka bertambah besar oleh karena itu harga ka merupaka ukuran kekuatan asam semakin
besar ka, maka asam nya akan semakin kuat.
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyak nya ion- ion OH yang dihasilkan senyawa basa dalam
larutan nya. Berdasarkan banyak sedikit nya ion OH yang dihasilkan, laarutan basa juga
dibedakan menjadi dua macam sebagi berikut :

A. Basa Kuat
Basa Kuat adalah basa yang terionisasi secara sempurna kedalam air. Ketika larut dalam
air, setiap molekul basa kuat akan melepaskan ion hydroksida (OH-). Basa kuat memiliki
pH yang tinggi biasanya lebh besar dari 11.
B. Basa Lemah
Basa Lemah adalah larutan basa yang tidak terionisasi secara sempurna didalam air. Basa
lemah memiliki pH sekitar 8-11.
2.4 Indikator Asam Basa

Dibawah ini merupakan macam jenis indikator yang paling banyak digunakan antara lain ialah
sebagai berikut :
1. Kertas Lakmus
Indikator yang sering tersedia didalam sebuah laboratorium adalah kertas lakmus,
disebakan karena jenis indikator ini lebih praktis serta juga karena harganya yang relatif murah.
kertas lakmus ini terdapat dua jenis , yaitu lakmus merah serta lakmus biru.
Senyawa asam basa tersebut dapat diindentifikasi dengan menggunakan kertas lakmus
dengan cara mengamatinya pada perubahan warna dikertas lakmus pada saat bereaksi dengan
larutan. Pada larutan asam, kertas lakmus itu selalu berwarna merah, sedangkan pada larutan
basa, kertas lakmus tersebut selalu berwarna biru.
4
Sehingga, larutan asam tersebut akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
dan larutan basa akan tersebut mengubah warna lakmus merah menjadi biru. Pada larutan yang
netral (garam), warna kertas lakmus ini tidak menunjukkan suatu perubahan (merah tetap merah
serta biru tetap biru).
2. Indikator Alami

Beberapa merupakan jenis tanaman dan dapat dijadikan ialahsebagai indikator alami,
contohnya kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, bunga bougenvile, pacar air, serta juga kunyit.
Syarat untuk dapat atau tidaknya suatu tanaman itu untuk dijadikan ialah sebagai indikator alami
ialah terjadinya perubahan warna jika ekstraknya diteteskan pada larutan asam maupun basa .
3. Larutan Indikator
Larutan indikator tersebut merupakan salah satu dari jenis indikator yang dapat digunakan
dalam mengetahui sifat asam basa sebuah senyawa. Untuk dapat mendeteksi sifat asam basa
suatu zat, pada umumnya digunakan indikator didalam sebuah bentuk larutan, sebab dengan
larutan indikator, sifat pembawaan asam maupun basa itu menjadi lebih mudah untuk
dideteksi. Indikator yang sering digunakan pada laboratorium ialah:

1. Larutan Indikator Fenolftalein (PP)


2. Metil Merah (mm),
3. Metil Jingga (mo), dan juga
4. Bromtimol Blue (BTB).

Berikut ini merupakan beberapa indikator pH lainnya yang juga sering digunakan didalam
sebuah laboratorium. Indikator-indikator dibawah ini menunjukkan adanya perubahan warna
larutan pada rentang nilai pH tertentu.

4. pH meter
pH meter tersebut bisa digunakan ialah sebagai alat pengukur pH pada suatu larutan
dengan cepat dan kiga akurat. pH meter ini memiliki elektroda yang dapat dicelupkan ke dalam
sebuah larutan asam basa yang akan diukur nilai pH-nya. Nilai pH tersebut dapat dengan mudah
dilihat secara langsung dengan melalui angka yang tertera pada layar digital alat pH meter itu
sendiri.

5
5. Indikator Universal

Salah satu dari indikator yang memiliki atau mempunyai tingkat kepercayaan baik
merupakan indikator universal. Indikator universal ini merupakan indikator yang tediri dari
bebagai macam indikator dengan warna yang juga berbeda untuk tiap-tiap nilai pH antara 1 – 14.
Indikator universal tersebut ada yang berupa sebuah larutan dan juga ada yang berbentuk kertas.
Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapi dengan adanya warna standar untuk pH 1 –
14.
Cara menggunakan indikator universal ini ialah dengan mencelupkan kertas indikator
universal pada suatu larutan yang akan diteliti/diselidiki nilai pH-nya atau meneteskan indikator
universal pada larutan yang deteksi. Selanjutnya, tinggal amati perubahan warna yang terjadi
serta bandingkan perubahan warna tersebut dengan warna yang standar.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Uraian Bahan Dan Metode Praktikum

Metode praktikum dilakukan dengan memerlukan nilai ph sediaan farmasi dengan


menggunakan ph meter hanna.

Adapun alat yang digunakan adalah :

- pH meter hanna

- Beaker glass 50ml

bahan atau sediaan farmasi yang akan ditentukan pH adalah:

 Coca Cola
 Mayonaise
 Shampo
 Obat Sakit Maag
 Cara pemakaian ph meter

Prosedur

1. Cara Pemakaian pH Meter

- lepaskan penutup elektroda

- celupkan elektroda sampai batas pencelupan maksimum

- nyalakan ph meter dengan menggeser tombol ke kiri

- diaduk perlahan hingga angka yang tertera dilayar stabil

7
2. Kalibrasi ph meter

- ph meter dicelupkan dalam dapar netral (ph 7,01) sampai batas pencelupan

- dibiarkan beberapa menit hingga angka yang tertera pada ph meter stabil

- lakukan kembali dengan menggunkan buffer asam atau basa (tergantun sampel)

- dicatat hasil pengukuran dan amati perubahan yang terjadi

3.2 HASIL

1. Coca Cola (pH= 6,7) 2. Shampo (pH= 6,9)

8
3. Mayonaise (pH= 5,9) 4. Obat Sakit Maag (pH= 7,8)

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

pH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan


tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen
tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoretis.
Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang
pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.

Ada 5 Indikator asam basa, Kertas Lakmus, Indikator Alami, Larutan Indikator, pH Meter,
Indikator Universal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bab 2. Tinjauan Pustaka. (n.d.). Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

https://sg.docworkspace.com/d/sIOyyjb2GAYzaw5kG?sa=e1&st=0

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206549/pengabdian/05_teori_asam_basa.pdf

Kering, J. M. (2021-2022). Indikator Asam Basa. Kupang, Nusa Tenggara Timur: Jurusan Manajemen
Pertanian Lahan Kering © 2022 - Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-lahan-kering/
info-lain-lain/kumpulan-topik-kuliah/kimia-dasar/551-indikator-larutan-asam-basa

Anda mungkin juga menyukai