Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu :
BANJARMASIN
2021
BAB I
PENDAHUALUAN
A. Latar Belakang
1
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberi penjelasan
kepada kita semua terkait macam-macam metode penelitian sebagaimana
yang diharapkan.
BAB II
PERMASALAHAN
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
2
BAB III
PEMBAHASAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tata cara, langkah, atau prosedur yang
ilmiah dalam mendapatkan data untuk tujuan penelitian yang memiliki
tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti yang diungkapkan Sugiyono
(2018) yang menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara
ilmiah dalam mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu.
Ilmiah berarti kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yakni rasional, empiris, dan sistematis seperti yang telah
ditelusuri dalam filsafat ilmu. Rasional berarti bahwa kegiatan
penelitian yang dilakukan dengan cara masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Sementara empiris berarti cara-
cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan.
Selanjutnya, sistematis maksudnya adalah proses yang digunakan
dalam penelitian yang menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
Sementara itu, jika kita menelusuri pengertian penelitian atau riset
itu sendiri, maka penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditujukan
untuk menyelidiki sebuah keadaan dari, sebuah alasan dari, beserta
konsekuensi-konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus, bisa
sebuah fenomena atau variabel. Nazir (2014)
Artinya kegunaan tertentu yang dicari dalam metode penelitian
merupakan kegiatan penyelidikan sistematis terhadap sesuatu dengan
cara yang ilmiah. Nazir (2014) juga menyatakan bahwa metode
penelitian ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa apa itu metode penelitian
adalah cara atau prosedur sistematis yang dilakukan untuk
3
mendapatkan kebenaran, keadaan dari, sebuah alasan dari,
konsekuensi-konsekuensi suatu fenomena yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis yang disokong oleh data-data yang
cukup sebagai bukti konkret yang dapat dilihat, diamati dan bahkan
teralami oleh semua orang (objektif; bukan asumsi pribadi).
2. Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah kerangka kerja sistematis yang digunakan
untuk melaksanakan penelitian. Pola desain penelitian dalam setiap
disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-
prinsip umumnya memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian
memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi
atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan
penelitian. Oleh karena itu sebuah desain penelitian yang baik akan
menghasilkan sebuah proses penelitian yang efektif dan efisien.
Adapun makna desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu
Hadjar adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk
memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan
penelitian. Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian
adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai
ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam pengertian yang
lebih luas, design penelitian mencakup proses-proses berikut :
a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
b. Pemilihan kerangka konsepsual
c. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
d. Membangun penyelidikan atau percobaan
e. Memilih serta member definisi terhadap pengukuran
variabelvariabel
f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data
i. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik
j. Pelaporan hasil penelitian
4
B. Tujuan Metode dan Desain Penelitian
5
2) Tujuan verivikatif, untuk menguji kebenaran yang
didapatkan dari kegiatan penelitian yang telah ada.
3) Tujuan pengembangan (development), untuk
mengembangkan dan menggali lebih dalam suatu konsep
yang sedang dikembangkan.
2. Tujuan Desain Penelitian
6
c. Tujuan kajian
d. Konteks kajian dengan masalah-masalah lain
e. Wilayah geografis yang akan diliput oleh kajian
f. Periode waktu sebagai pedoman
g. Dimensi dimensi kajian
h. Dasar pemilihan data
i. Teknik yang digunakan dalam penghimpunan data.
7
C. Manfaat Metode dan Desain Penelitian
8
langkah-langkah yang hendak dijalankan oleh peneliti dalam
menemukan jawaban.
9
metode mixed, yaitu campuran dari metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif.
b. Metode Penelitian kualitatif
Metode Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian
yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami
makna yang berasal dari masalah-masalah sosial atau kemanusiaan.
Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting
seperti: mengajukan pertanyaan, menyusun prosedur,
mengumpulkan data yang spesifik dari para informan atau
partisipan. Menganalisis data secara induktif, mereduksi,
memverifikasi, dan menafsirkan atau menangkap makna dari
konteks masalah yang diteliti.
Penelitian kualitatif ini menerapkan cara pandang yang
bergaya induktif, berfokus pada makna individual, dan
menerjemahkan pada kompleksitas suatu persoalan (Creswell,
2010:5). Proposal dan laporan penelitian kualitatif ini pada
umumnya bersifat fleksibel, lentur dan terbuka, tidak berstruktur
ketat sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.
c. Metode Mixed (Campuran)
Di antara kedua pendekatan kuantitatif dan kualitatif,
dikenal adanya metode penelitian campuran/mixed. Metode
campuran ini merupakan metode/pendekatan penelitian yang
mengkombinasi-kan atau mengasosiasikan bentuk penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsiasumsi
filosofis, aplikasi pendekatan kualitatif, dan aplikasi pendekatan
kuantitatif. Menurut Creswell (2010:5), pendekatan mixed ini lebih
kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalisisdua jenis
data, sebab juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian
tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian secara
keseluruhan lebih besar dari pada penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
10
Untuk jenis jenis dari penelitian pendidikan sendiri dibagi
menjadi 6 bagian yaitu
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan suatu
kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap obyek obyek tertentu
dengan cara sistematis dan jelas
b. Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga
persyaratan itu penelitian harus melakukan kegiatan mengontrol,
kemudian memanipulasi serta melakukan observasi.
c. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian terhadap
refleksi diri berdasarkan yang sudah dilakukan partisipan selama
ini dalam situasi situasi sosial (pendidikan) agar bisa memperbaiki
praktek yang dilakukan nya
d. Penelitian Kualitatif
11
Metode penelitian ini seringkali digunakan untuk
melakukan penelitian terhadap kondisi obyek alamiah.
e. Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian ini yang digunakan untuk meneliti
sampel atau populasi tertentu.
f. Research and Development (R & D)
Research and development atau penelitian yang
mengembangkan ini merupakan strategi yang ampuh untuk
memperbaiki praktek. Maksudnya untuk mengembangkan produk
baru.
2. Macam-macam Desain penelitian
12
Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi
enam jenis, yaitu:
13
misalnya kurang menggunakan penelitian lapangan, karena banyak
kerja penelitian dilakukan untuk mencari dokumen dimuseum.
d. Desain untuk studi dengan dimensi waktu
Desain penelitian dalam hubungan dengan waktu, dalam
hubung annya dengan waktu serta pengulangan penelitian, maka
lihat bahwa penelitian percobaan dan penelitian dengan
menggunakan metode sejarah memakai desain dimana
penyelidikan dilakukan dalam suatu interval waktu tertentu.
e. Desain untuk studi evaluatif- non evaluatif
Desain dengan tujuan evaluatif atau bukan, dalam suatu
horizon penelitian, maka dapat dipikirkan suatu penelitian yang
melulu den gan tujuan mengumpulkan pengetahuan atau penelitian
dasar, dan pada ujung horizon lain adanya penelitian tindakan yang
bertujuan terapan yang hasilnya dengan segera diperlukan untuk
merumuskan kebijakan.
Suchman (1967) memberi definisi penelitian evaluasi
sebagai penentuan (apakah berdasarkan opini, catatan, data subjek
atau ob yek) hasil (apakah baik atau tidak naik, sementara atau
permanen, segera ataupun ditunda) yang diperoleh dengan
beberapa kegiatan (suatu program, sebagian dari program, dan
sebagainya) yang dibuat untuk memperoleh suatu tujuan tentang
nilai atau permor mant.desain penelitian evaluatif harus selalu
mengenai perubahan yang terjadi menurut waktu.
f. Desain dengan menggunakan data primer atau sekunder
Desain penelitian dengan data primer/sekunder, sebagian
besar dari tujuan desain penelitian adalah untuk memperoleh data
yang relevan, dapat dipercaya, dan valid. Dalam mengumpulkan
data, maka sipeneliti dapat bekerja sendiri untuk mengumpulkan
data atau meng gunakan data orang lain.
14
dengan pengaruh adanya keseimbangan dalam proses. Sudah terang
tiap ke putusan harus disandarkan kepada metode ilmiah, tetapi
mnterjemahkan keputusan tersebut dalam suatau prosedur operasional
yang khas memerlukan seni dan ketrampilan. Desain ynag ideal
sekurang kurnagnya harus mempunyai ciri-ciri berikut ini (Suchman,
1967):
a. Dibentuk berdasarkan metode ilmiah.
b. Dapat dilaksanakan dengan data dan teknik yang ada.
c. Cocok untuk tujuan penelitian, dalam artian harus menjamin
validitas penemuan untuk memecahkan masalah.
d. Harus ada orginalitas dalam membuat desain yang inventif sifat
nya.
e. Ada keindahan dalam desain dalam artian baliwa sesain tersbut
seimbang.
f. Desain harus cocok dengan biaya penelitian, dan dengan
kemampuan sumber manusia
15
e. Desain penelitian menurut dimensi waktunya
1) Penelitian Time Series
2) Penelitian Cross Section
f. Desain Penelitian dilihat dari lingkungan studi :
1) Studi dan Eksperimen Lapangan
2) Ekspreimen Laboratorium
Menurut (Nurdin & Sri, 2019 36-38) Ada beberapa tipe desain
penelitian yang umum dilakukan dalam penelitian yaitu
16
lebih dalam situasi tertentu dimulai dengan konseptualisasi dan
partikularisasi masalah dan bergerak melalui beberapa intervensi dan
evaluasi.
2. Desain Studi Kasus (Case Study Design)
Studi kasus merupakan penelitian mendalam tentang masalah
penelitian tertentu, bukan survei statistik atau pertanyaan komparatif.
Tujuan desain ini untuk mempersempit bidang yang sangat luas ke
dalam satu atau beberapa hal yang spesifik.
3. Desain Kausal (Causal Design)
Studi kausalitas dianggap sebagai pemahaman fenomena
bersyarat dalam bentuk, “Jika X, maka Y”. Tujuan penelitian ini untuk
mengukur dampak perubahan tertentu terhadap norma-norma dan
asumsi yang ada
4. Desain Cohort (Cohort Design)
Sering digunakan dalam ilmu medis, tetapi juga ditemukan
dalam ilmu sosial terapan. Studi kohort mengacu pada penelitian yang
dilakukan selama periode waktu yang melibatkan anggota populasi
atau sampel yang dipersatukan oleh beberapa kesamaan atau
kemiripan.
5. Desain Cross-Sectional (Cross-Sectional Design)
Desain cross-sectional memiliki tiga ciri khas yaitu ada dimensi
waktu, ada perbedaan dan kelompok dipilih berdasarkan perbedaan.
Desain cross-sectional hanya mengukur perbedaan di antara berbagai
orang, subjek atau fenomena, bukan proses perubahan.
6. Desain Deskriptif (Descriptive Design)
Desain deskriptif menjawab atas pertanyaan-pertanyaan tentang
siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana keterkaitan dengan
penelitian tertentu. Penelitian deskriptif digunakan untuk memperoleh
informasi mengenal status fenomena variabel atau kondisi situasi.
7. Desain Eksperimental (Experimental Design)
17
Sebuah blue-print prosedur yang memungkinkan peneliti untuk
mempertahankan kontrol atas semua faktor. Dalam melakukan hal ini
peneliti menentukan atau memprediksi apa yang mungkin terjadi.
Penelitian eksperimental sering menggunakan prioritas waktu
untuk konsistensi kausal dan besaran korelasi. Desain eksperimen
klasik menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
8. Desain Eksplorasi (Exploratory Design)
Desain eksplorasi dilakukan ketika tidak ada atau sedikit kajian
penelitian atas suatu masalah. Fokusnya adalah mendapatkan wawasan
lebih ketika masalah penelitian berada dalam tahap awal penyelidikan.
Desain eksplorasi sering digunakan untuk membangun pemahaman
tentang cara terbaik untuk mempelajari masalah atau metodologi yang
paling cocok untuk mengumpulkan informasi tentang masalah ini.
9. Desain Sejarah (Historical Design)
Tujuan desain ini adalah mengumpulkan, memverifikasi dan
mensintesis bukti dari masa lalu untuk membangun fakta sehingga
menerima atau menolak sebuah hipotesis. Sumber-sumber sekunder
dan berbagai bukti dokumenter primer yang otentik seperti buku
harian, catatan resmi, laporan, arsip dan informasi nontekstual
informasi (peta, gambar, audio dan rekaman visual).
10. Desain Longitudinal (Longitudinal Design)
Studi longitudinal mengikuti sampel yang sama dari waktu ke
waktu dalam jangka panjang dan membuat pengamatan berulang.
Pengukuran diambil berkali-kali pada setiap variabel dalam periode
waktu yang berbeda.
11. Desain Meta-Analisis (Meta-Analysis Design)
Meta-analisis adalah metodologi analisis yang dirancang secara
sistematis untuk mengevaluasi dan merangkum hasil-hasil penelitian
oleh para peneliti lain sehingga meningkatkan ukuran sampel secara
keseluruhan.
12. Desain Observasional (Observational Design)
18
Menarik kesimpulan dengan membandingkan subjek terhadap
kelompok kontrol dimana peneliti tidak memiliki kontrol atas
percobaan. Ada dua jenis umum desain ini yaitu pengamatan langsung
dan pengamatan tersembunyi. Keuntungan studi observasional
memungkinkan wawasan yang berguna dalam memahami fenomena
dan menghindari kendala etis dan praktis dalam sebuah proyek
penelitian besar dan rumit.
13. Desain Filosofis (Philosophical Design)
Dipahami sebagai pendekatan luas untuk memeriksa masalah
penelitian dari desain metodologi, analisis filosofis dan argumentasi
keras terhadap asumsi yang mendasari. Pendekatan ini menggunakan
alat-alat argumentasi yang berasal dari tradisi filsafat, konsep, model
dan teori kritis, misalnya, relevansi logika dan bukti dalam perdebatan
akademis untuk menganalisis argumen tentang isu-isu fundamental.
14. Desain Sequential (Sequential Design)
Penelitian sequential dilakukan dengan sengaja pendekatan
serial di mana satu tahap akan selesai diikuti oleh tahap lainnya dan
sebagainya Setiap tahap dibangun dari tahap sebelumnya sampai data
cukup selama selang waktu untuk menguji hipotesis.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
berfokus terutama pada pengumpulan data, tetapi desain penelitian
memberikan gambaran keseluruhan dari keseluruhan proyek penelitian. 4)
Metode penelitian adalah kerangka kerja atau pedoman yang longgar dari
mana seseorang harus memilih satu dan kemudian menerapkan desain
penelitian pada metode itu untuk mencapai hasil yang diinginkan
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan
dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat inovatif
dan membangun, untuk kelancaran pembuatan makalah kami yang
selanjutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23