Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
PENDAHULUAN
1
Keseimbangan stabil (Mantap) adalah keseimbangan yang dialami benda jika setelah
gangguan kecil yang dialami benda dihilangkan maka benda kembali ke posisi
keseimbangannya semula. Keseimbangan stabil dapat dipandang sebagai
keseimbangan yang dimiliki benda jika gangguan kecil yang dialaminya menaikkan
titik beratnya atau energi potensialnya.Keseimbangan labil ( Goyah ) keseimbangan
yang dialami benda jika setelah gangguan kecil yang dialami benda dihilangkan maka
benda tidak kembali keposisi keseimbangannya semula melainkan meningkatkan
gangguan tersebut. Keseimbangan labil dapat dipandang sebagai keseimbangan yang
dimiliki benda jika gangguan kecil yang dialaminya menurunkan titik beratnya atau
energi potensialnya.Keseimbangan Indiferent (Netral) adalah keseimbangan yang
dialami benda, jika gangguan kecil yang dialami benda tidak mengubah posisi
benda.Keseimbangan Indiferent dapat dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki
benda, jika gangguan kecil tidak mengubah letak titik beratnya.
1.2 Rumusan Masalah
1 Apa yang dimakud dengan keseimbangan partikel ?
2 Bagaimana suatu partikel dikatakan seimbang ?
3 Apa syarat keseimbangan partikel ?
4 Apa yang menjadi kerangka acuan dalam keseimbangan benda ?
5 apa yang dimaksud dengan momen gaya dan momen kopel ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Resultan gaya sama dengan nol jika gaya sama besar, berlawanan arah dan garis
kerjanya sama.Suatu partikel dikatakan dalam keadaan seimbang apabila resultan
gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol.
ΣF = 0
3
Apabila partikel pada bidang xy, maka syarat kesetimbangan adalah resultan gaya
pada komponen sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.
ΣFx = 0
ΣFy = 0
Berdasarkan Hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol, maka percepatan benda menjadi nol. Artinya, bahwa partikel dalam
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Apabila partikel dalam keadaan
diam disebut mengalami kesetimbangan statis, sedangkan jika bergerak dengan
kecepatan tetap disebut kesetimbangan dinamis.
4
F1y + F2y + ... + Fny = 0 atau Fy = 0
F1z + F2z + ... + Fnz = 0 atau Fz = 0
Bila = 0, maka eks = 0 dan diperoleh
1x + 2x + ... + nx = 0 atau x = 0
1y + 2y + ... + ny = 0 atau y = 0
1z + 2z + ... + nz = 0 atau z = 0
Dalam kasus tertentu dimana gaya-gaya hanya terletak pada satu bidang,
(misalkan bidang xy) diperoleh :
F1x + F2x + ... + Fnx = 0 atau Fx = 0
F1y + F2y + ... + Fny = 0 atau Fy = 0
1z + 2z + ... + nz = 0 atau z = 0
z = 0 ini terhadap sembarang titik pada benda tegar tersebut.
2.3 Jenis-Jenis Keseimbangan
c) Kesetimbangan stabil (kesetimbangan mantap)
Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara
memberikan gaya padanya, maka titik berat benda akan naik. Jika gaya itu
dihilangkan, maka benda akan kembali pada kesetimbangan semula.
Contoh: Keseimbangan pada suatu benda dipandang sebagai keseimbangan
yang dimiliki benda jika gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya
(energi potensialnya).
d) Kesetimbangan labil (kesetimbangan goyah)
Benda yang memiliki kesetimbangan labil, jika diganggu dengan cara
memberikan gaya padanya, maka titik berat benda akan turun. Jika gaya itu
dihilangkan, maka benda tidak dapat kembali pada kesetimbangan semula.
Contoh: Keseimbangan stabil dapat dipandang sebagai keseimbangan yang
dimiliki benda jika gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi
potensialnya).
e) Kesetimbangan netral (kesetimbangan indeferen)
5
Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara
memberikan gaya padanya, maka titik berat benda tidak naik maupun tidak
turun. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda akan setimbang pada sembarang
keadaan.Contoh : Keseimbangan indiferen dapat dipandang sebagai
keseimbangan yang dimiliki benda dimana jika gangguan yang dialaminya tidak
menyebabkan perubahan titik beratnya (energi potensialnya).
2.4 Momen Gaya
Momen gaya merupakan besaran yang dapat menyebabkan sebuah titik partikel
berputar (berotasi). Gambar dibawah menggambarkan seseorang sedang
mengencangkan sebuah baut pada tempatnya.
Agar orang tersebut dapat dengan mudah mengencangkan baut tersebut dapat
melakukan dua cara yaitu :
6
Momen Gaya F
Momen gaya dilambangkan dengan “τ” gambar momen gaya diatas menyatakan
sebuah gaya F sedang mengadakan momen gaya terhadap titik O dengan lengan gaya
L, sehingga titik O berputar dengan arah putar searah putaran jarum jam. Momen
gaya F terhadap titik O didefinisikan sebagai hasil kali silang antara lengan gaya dan
gaya F, seperti dalam persamaan berikut :
Dimana :
7
Macam-macam momen gaya
Jika pada sebuah partikel bekerja beberapa buah momen gaya sebidang maka momen
gaya resultannya merupakan jumlah aljabar momen-momen gaya tersebut.
τR=Στ
Pada materi pokok terdahulu, kita telah mempelajari gerak melingkar beraturan
(GMB) dan gerak melingkar berubah beraturan (GMBB), harap dipahami kembali
lagi beberapa ketentuan dan beberapa persamaan pada GMB maupun GMBB.
Momen Kopel
Seorang sopir bus selama menjalankan busnya sering memberikan kopel pada stir bus
agar jalannya bus dapat teratur. Apakah yang dimaksud kopel? Kopel adalah
pasangan dua buah gaya yang sama besar, sejajar dan berlawanan arah. Kopel
penyebab sebuah benda berotasi.
Keterangan :
a. gambar sebuah momen kopel
b. menunjukan bahwa momen kopel adalah besaran vektor
Momen kopel merupakan hasil kali vektor antara vektor gaya dan vektor lengan gaya.
8
M = L . F sin α
Dengan :
M = momenkopel (Nm)
L =lengangaya(m)
F =gaya(N)
α = sudut antara lengan gaya dan gaya
Macam momen kopel ada dua, yaitu kopel positif dan kopel negatif
Jika pada sebuah benda bekerja kopel-kopel sebidang momen kopelnya dapat
dinyatakan :
MR = ΣM
1) Sebuah kopel dapat diganti dengan kopel yang lain yang arah dan besarnya sama.
2) Jumlah momen kopel dari kopel-kopel yang sebidang sama dengan jumlah aljabar
momen kopel dari kopel itu.
Resultan sebuah gaya dan sebuah kopel adalah gaya yang besarnya sama dengan gaya
mula-mula dan letaknya bergeser sejauh :
9
Momen gaya
τ = Fd
Keterangan :
F = gaya (Newton)
d = jarak (yang tegak lurus) gaya ke poros (meter)
τ = momen gaya atau torsi (Nm)
Penguraian Gaya
Fx = F cos θ
Fy = F sin θ
Keterangan :
θ = sudut antara gaya F terhadap sumbu X
Syarat Keseimbangan Translasi
Σ Fx = 0
Σ Fy = 0
Gaya Gesek
f=μN
Keterangan :
f = gaya gesek (N)
μ = koefisien gesekan
N = Normal Force (N)
Gaya Berat
W = mg
10
Keterangan :
W = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Soal No. 1
Kotak lampu digantung pada sebuah pohon dengan menggunakan tali, batang kayu
dan engsel seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Jika :
AC = 4 m
BC = 1 m
Massa batang AC = 50 kg
Massa kotak lampu = 20 kg
Percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2
11
Tentukan besarnya tegangan tali yang menghubungkan batang kayu dengan pohon!
Pembahasan
Penguraian gaya-gaya dengan mengabaikan gaya-gaya di titik A (karena akan
dijadikan poros) :
Syarat seimbang Σ τA = 0
Soal No. 2
Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti diperlihatkan gambar
berikut!
12
Tentukan besar tegangan-tegangan tali yang menahan anak tersebut jika massa anak
adalah 50 kg!
Pembahasan
Penguraian gaya-gaya dari peristiwa di atas seperti berikut:
Syarat seimbang Σ Fx = 0, Σ Fy = 0
(Persamaan 1)
13
(Persamaan 2)
Soal No. 3
Seorang anak bermassa 50 kg berdiri diatas tong 50 kg diatas sebuah papan kayu
bermassa 200 kg yang bertumpu pada tonggak A dan C.
Jika jarak anak dari titik A adalah 1 meter dan panjang papan kayu AC adalah 4 m,
tentukan :
a) Gaya yang dialami tonggak A
b) Gaya yang dialami tonggak C
14
Pembahasan
Berikut ilustrasi gambar penguraian gaya-gaya dari soal di atas :
Soal No. 4
Seorang anak bermassa 100 kg berada diatas jembatan papan kayu bermassa 100 kg
15
yang diletakkan di atas dua tonggak A dan C tanpa dipaku. Sebuah tong berisi air
bermassa total 50 kg diletakkan di titik B.
Pembahasan
Ilustrasi gaya-gaya :
16
Soal No. 5
Sebuah tangga seberat 500 N di letakkan pada dinding selasar sebuah hotel seperti
gambar di bawah ini!
Jika dinding selasar licin, lantai diujung lain tangga kasar dan tangga tepat akan
tergelincir, tentukan koefisien gesekan antara lantai dan tangga!
Pembahasan
Cara pertama :
Cara kedua :
Ilustrasi gaya- gaya pada soal di atas dan jarak-jarak yang diperlukan :
17
Urutan yang paling mudah jika dimulai dengan ΣFY kemudian ΣτB terakhir ΣFX.
(Catatan : ΣτA tak perlu diikutkan!)
18
Soal No. 6
Budi hendak menaikkan sebuah drum yang bermassa total 120 kg dengan sebuah
katrol seperti terlihat pada gambar berikut.
Jari-jari drum adalah 40 cm dan tali katrol membentuk sudut 53° terhadap horizontal.
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, tentukan gaya besar gaya yang
diberikan Budi agar drum tepat akan terangkat!
Pembahasan
Sketsa soal di atas adalah sebagai berikut.
19
Gaya normal yang segaris dengan gaya berat w tidak diikutkan karena saat tepat drum
akan terangkat nilai gaya normal adalah nol, juga gaya normal pada poros tidak
diikutkan karena menghasilkan torsi sebesar nol.
Jarak gaya w ke poros dapat ditentukan dengan memakai sudut yang diketahui.
20
dw = r cos 37°
dw = 40 cm × 0,8 = 32 cm
Soal No. 7
Tiga buah beban m1, m2 dan m3 digantungkan dengan tali melalui dua katrol tetap
yang licin (lihat gambar)
21
b) massa m3
Pembahasan
Dengan rumus sinus
a) massa m1
b) massa m3
22
Soal No. 8
Perhatikan gambar!
Balok AB = 5 m, BZ = 1 m (Z = titik berat balok). Jika berat balok 100 N, maka berat
beban C adalah...
A. 40 N
B. 60 N
C. 80 N
D. 90 N
E. 92 N
(Kesetimbangan - UAN Fisika 2002)
Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada balok AB ditunjukkan gambar berikut!
23
24
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kita bisa menyimpulkan bahwa keseimbangan benda sangat bergantung pada jarak
titik berat dari titik tumpuh. Semakin jauh si titik berat dari si titik tumpuh,
keseimbangan benda semakin tidak stabil. Sebaliknya, semakin dekat si titik berat
dari si titik tumpuh, keseimbangan benda semakin stabil.
25