Tugas 1 Administrasi Perpajakan Shela Krissani Zebua

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Shela Krissani Zebua


Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 051112475
Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4330/Administrasi Perpajakan
Kode/Nama UPBJJ : 24/Bandung
Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Atas dasar apakah negara seakan-akan memberi hak kepada dirinya sendiri untuk membebani rakyat
dengan pemungutan pajaknya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut muncul teori-teori pajak dari
masa ke masa. Diantaranya adalah teori asuransi, teori kepentingan, teori gaya pikul, teori bakti dan
teori asas daya beli. Sebutkanlah kelemahan dari teori asuransi, teori kepentingan, dan teori gaya pikul
yang saudara/i ketahui !
Jawaban :
Dasar sebuah negara membebani rakyat dengan pemungutan pajak tentunya berdasarkan kedaulatan
negara, dimana negara memiliki otoritas tertinggi atas wilayah dan juga penduduk yang ada pada
wilayahnya. Untuk lebih spesifiknya, kedaulatan mengatur pajak disebut dengan kedulatan fiskal.
Namun pemungutan pajak tersebut tentu tidak luput dari kekurangan dan kelemahan, yang dapat
dilihat dari berbagai teori yang ada, diantaranya :
1. Teori Asuransi
Kelemahan dari teori asuransi adalah bahwa pajak tidak selalu dapat dilihat sebagai premi
asuransi yang memberikan perlindungan kepada wajib pajak. Terdapat kritik bahwa tidak semua
wajib pajak menerima manfaat langsung dari pajak yang mereka bayar, sehingga analogi asuransi
menjadi kurang tepat. Selain itu, asuransi memiliki karakteristik “sukarela”, sedangkan pajak
merupakan sebuah kewajiban secara hukum.
2. Teori Kepentingan
Kelemahan dari teori kepentingan adalah adanya ketidakjelasan siapa yang menentukan
kepentingan publik atau kepentingan bersama. Kepentingan publik merupakan konstruksi sosial
yang kompleks, dan kepentingan beragam kelompok masyarakat sehingga ada potensi untuk
saling bertentangan. Selain itu, teori ini kurang memperhitungkan bahwa dalam pelaksanaannya,
kebijakan pajak seringkali “diatur” oleh kelompok atau individu yang memiliki kepentingan tertentu,
bukan semata-mata demi kepentingan bersama.
3. Teori Gaya Pikul
Kelemahan utama dari teori gaya pikul adalah bahwa gagasan beban pajak didistribusikan secara
adil berdasarkan kemampuan individu masing-masing, namun sering kali tidak tepat. Realitanya,
banyak faktor seperti penghindaran pajak, pelanggaran hukum, dan kesenjangan ekonomi yang
menyebabkan sistem pajak tidak sepenuhnya adil. Teori ini juga mengabaikan perbedaan
kemampuan antara individu dan perusahaan, yang dapat mengakibatkan kesenjangan pada
distribusi pajak yang signifikan.

Sumber :
Wahyningsih Tiesnawati dkk. 2022. Administrasi Perpajakan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
2. Pajak, retribusi dan sumbangan termasuk dalam topik pembahasan public finance, yang merupakan
sumber pemasukan negara. Jelaskanlah perbedaan antara pajak dengan retribusi dan pajak dengan
sumbangan, yang saudara/i ketahui!
Jawaban :
Pajak, retribusi, dan sumbangan adalah tiga bentuk pemasukan negara yang termasuk dalam topik
pembahasan public finance. Meskipun ketiganya merupakan sumber pendapatan bagi negara,
terdapat perbedaan penting antara pajak dengan retribusi, serta pajak dengan sumbangan. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan tersebut:

Sesuai dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP), Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Penghindaran Pajak.

Retribusi menurut Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No 6 Tahun 2017 adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan
oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Sumbangan, juga disebut sebagai derma atau donasi (serapan dari bahasa Latin: donatio) adalah
sebuah pemberian pada umumnya bersifat secara fisik oleh perorangan atau badan hukum,
pemberian ini mempunyai sifat sukarela dengan tanpa adanya imbalan bersifat keuntungan kepada
orang lain.

Kesimpulan :
1. Perbedaan Pajak dan Retribusi
Pajak merupaka pungutan wajib dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung sedangkan
Retribusi merupakan pungutan sebagai atas jasa atau pemberian izin dalam arti lain orang pribadi
atau badan yang membayar retribusi dapat langsung menikmati hak atas pembayaran retribusi
sebagai contohnya dengan membayar retribusi atas sampah lingkungan menjadi bersih.
2. Perbedaan Pajak dan Sumbangan
Pajak merupakan pungutan negara yang bersifat wajib, memaksa untuk kejehteraan negara
sedangkan sumbangan merupakan pemberian bersifat sukarela dan tidak memaksa tanpa adanya
imbalan.
Sumber :
UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No 6 Tahun 2017 Tentang Retribusi Jasa Usaha. Pasal 1 Ayat 8
Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Sumbangan
3. Adapun tujuan pemungutan pajak adalah untuk mencapai keadilan dalam pemungutannya. Salah
satu cara untuk mewujudkan keadilan dapat ditempuh melalui sistem tarif. Sebutkanlah kebijakan tarif
dan sistem tarif yang berlaku di Indonesia, yang saudara/i ketahui !
Jawaban :

Di Indonesia, terdapat beberapa kebijakan tarif dan sistem tarif pajak yang berlaku. Berikut adalah
beberapa di antaranya:

1. Tarif Pajak Progresif: Sistem tarif ini mengenakan tarif pajak yang berbeda-beda tergantung
pada besarnya penghasilan atau kekayaan yang dikenai pajak. Semakin tinggi penghasilan
atau kekayaan seseorang, semakin tinggi pula tarif pajak yang harus dibayarkan. Tarif pajak
progresif ini bertujuan untuk mencapai keadilan dalam pemungutan pajak dengan
membebani mereka yang memiliki penghasilan atau kekayaan lebih tinggi.
2. Tarif Pajak Proporsional: Sistem tarif ini mengenakan tarif pajak yang tetap atau
proporsional terhadap penghasilan atau kekayaan yang dikenai pajak. Tarif pajak
proporsional ini biasanya digunakan untuk jenis pajak tertentu, seperti Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) yang memiliki tarif tetap sebesar 10%.
3. Tarif Pajak Kumulatif: Sistem tarif ini mengenakan tarif pajak yang bertambah seiring
dengan bertambahnya jumlah penghasilan atau kekayaan yang dikenai pajak. Tarif pajak
kumulatif ini bertujuan untuk memberikan insentif kepada individu atau perusahaan untuk
mengurangi penghasilan atau kekayaan yang dikenai pajak.
4. Tarif Pajak Proportional-Progressive: Sistem tarif ini merupakan kombinasi antara tarif
pajak proporsional dan progresif. Pada tingkat penghasilan atau kekayaan tertentu, tarif
pajak proporsional diterapkan, sedangkan pada tingkat penghasilan atau kekayaan yang
lebih tinggi, tarif pajak progresif diterapkan. Tujuan dari sistem tarif ini adalah untuk mencapai
keseimbangan antara keadilan dan insentif ekonomi.

Pemerintah Indonesia terus melakukan evaluasi dan perubahan terhadap kebijakan tarif dan sistem
tarif pajak untuk mencapai tujuan keadilan dalam pemungutan pajak. Penting bagi warga negara
Indonesia untuk memahami kebijakan tarif dan sistem tarif pajak yang berlaku agar dapat memenuhi
kewajiban pajak dengan tepat.

Sumber :
Wahyningsih Tiesnawati dkk. 2022. Administrasi Perpajakan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai