BAB 3 Klinik PKP (Pelayanan Kesehatan Perorangan)
BAB 3 Klinik PKP (Pelayanan Kesehatan Perorangan)
BAB 3 Klinik PKP (Pelayanan Kesehatan Perorangan)
Oleh:
TIM KOMPARTEMEN MATERI DAN KURIKULUM
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
104
elemen penilaian
CONTEKAN RESMI: INSTRUMEN AKREDITASI KLINIK
0
5
10
tdd
BAB
BAB III
PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN (PKP)
GAMBARAN UMUM
GAMBARAN UMUM
GAMBARAN UMUM (2)
❑ Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep
pelayanan berfokus pada pasien dilaksanakan sehari
hari dengan implementasi dapat terlihat sebagai
berikut:
a. Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga dan
mendukung keterlibatan pasien/keluarga dalam asuhan
pasien
b. Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA
lainnya
c. Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya
Panduan Praktik Klinis (PPK), Alur Klinis, SPO, dan
Catatan PerkembanganPasien Terintegrasi (CPPT).
STANDAR 3.1
HAK PASIEN DAN KELUARGA (PKP 1)
Observasi dan
wawancara kepada
petugas pendaftaran
Pasien/keluarga
menandatangani
Form Hak dan
Kewajiban pasien
3) Pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya (D,W)
ELEMEN PENILAIAN 4 KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada pemenuhan hak pasien berkebutuhan 1.Terdapat SPO tentang pemenuhan hak pasien 10
khusus atau dalam kondisi khusus. berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus 5
0
2.Melakukan observasi dan wawancara kepada
petugas dan pasien terkait proses pemenuhan hak
pasien berkebutuhan khusus atau dalam kondisi
khusus.
• Ruang Pengaduan
• WhatsApp, Instagram, dll
• Kotak saran
• Nomor telp pengaduan
Melakukan observasi ketersediaan media
atau sarana untuk menyampaikan keluhan
pelayanan bagi pasien atau keluarga.
ALUR PENGADUAN
Setiap pengaduan
didokumentasikan dan
ditindaklanjuti
FORM PENGADUAN
MENOLAK
dokumentasikan
Tindakan yang
memerlukan Ada Hak untuk
informed concern MENOLAK TINDAKAN
SETUJU
MANUAL BOOK
KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA
CONTOH FORM INFORMED CONCENT
1) Ada bukti pelaksanaan persetujuan
tindakan kedokteran dan terdokumentasi di
rekam medik pasien (D)
PENDAFTARAN PASIEN
PELAKSANAAN SKRINING FORM SKRINING
Pemasangan Sticker
Risiko Jatuh
SKRINING AWAL RAWAT JALAN
STANDAR 3.4
PENGKAJIAN PASIEN (PKP 4)
Pemberian Asuhan
Pengisian RM
RENCANA
ASUHAN
RENCANA
ASUHAN
1) Rencana asuhan oleh PPA terdokumentasi di RM (D)
RENCANA:
Rencana Diagnosis : Rontgen Thoraks, Cek GDP dan 2jam PP
Rencana Therapy/ Tindakan : Infus ........ , Medika mentosa .......
Rencana Monitoring : TTV tiap 4 jam, Ukur Sat O2 ....
Rencana Edukasi : Posisi miring ke kiri ............., Diet lunak .....
2) Ada bukti Pelaksanaan asuhan dan
terdokumentasi di rekam medik pasien (D)
Pelaksanaan dari
rencana asuhan oleh
dokter Gigi
3) Ada bukti Rencana asuhan dievaluasi secara
berkala oleh pemberi asuhan (D)
Dilakukan evaluasi terhadap
rencana Asuhan saat pasien
dilakukan pengkajian ulang
oleh PPA lain atau saat
kontrol (CPPT)
PENGKAJIAN ULANG
4 Jan Perawat gigi S;
2023 O:
A:
P:
TT
Evaluasi rencana asuhan PPA
STANDAR 3.6
PROMOTIF & PREVENTIF (PKP 6)
Maksud dan Tujuan
Klinik menyelenggarakan pelayanan
promotif dan preventif sesuai dengan
kebutuhan pasien dan masyarakat serta
mendukung Program Prioritas Nasional
seperti pemberian edukasi baik secara
langsung ataupun menggunakan media
komunikasi seperti banner, leafleat dan multi
media.
Elemen Penilaian
1. Ada pelayanan promotif dan preventif yang dilakukan secara berkala (D,W).
2. Ada bukti pelaksanaan dan laporan pelaksanaan program promotif dan
preventif (D)
1) Ada pelayanan promotif dan preventif yang
dilakukan secara berkala (D,W).
Kelompok
Pelayanan Promotif dan Preventif berupa senam, pemeriksaan kimia darah (GD,HBA1C, Profil Lipid) dan
edukasi pada Klub Prolanis Hipertensi dan DM
1) Ada pelayanan promotif dan preventif yang
dilakukan secara berkala (D,W).
Perseorangan
Pelayanan Promotif dan Preventif berupa edukasi pada Pasien TB agar berobat teratur
1) Ada pelayanan promotif dan preventif yang
dilakukan secara berkala (D,W).
CONTOH MEDIA INFORMASI DAN EDUKASI
CONTOH MEDIA INFORMASI DAN EDUKASI
Dalam Program TB, ada lembar edukasi khusus setiap pasien datang berkunjung
2) Ada bukti pelaksanaan dan laporan
pelaksanaan program promotif dan preventif (D)
CONTOH BUKTI PELAKSANAAN PROMOTIF PREVENTIF: “EDUKASI KLUB PROLANIS”
Dead
Dibuktikan dengan
RKK
(Rincian Kewenangan Klinis)
TENAGA KESEHATAN
(RKK)
Contoh RKK Dokter umum
3) Jenis, dosis dan teknik anestesi dan pemantauan
status fisiologi pasien selama pemberian anestesi oleh
petugas dicatat dalam rekam medis pasien. (D)
CONTOH FORMULIR PEMANTAUAN ANESTESI LOKAL
Teknik anestesi:
CONTOH FORMULIR LAPORAN BEDAH MINOR
4) Ada bukti pelaksanaan kajian pra bedah. (D)
CONTOH
FORMULIR ASSESMEN PRA BEDAH
5) Ada bukti pelaksanaan kajian pra anestesi (D)
CONTOH
FORMULIR ASSESMEN PRA SEDASI
STANDAR 3.9
PELAYANAN GIZI (PKP 9)
Instrumen Bantu:
Tersedia Format Distribusi Makanan (Dokumen)
• Pada wawancara, menanyakan kepada petugas/pasien tentang jadwal distribusi makanan
4) Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan
diet pasien dan keamanan atau kebersihan makanan. (D,W)
Instrumen Bantu:
Tersedia Formulir Pemberian Edukasi
Gizi (dokumen)
• Pada wawancara, menanyakan
kepada petugas/pasien tentang
edukasi yang diberikan/diterima
STANDAR 3.10
PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT
PERAWATAN (PKP 10)
RINGKASAN MEDIS
RAWAT JALAN
RINGKASAN PASIEN
PULANG (Discharge
Summary)
Instrumen Bantu:
Tersedia Form Ringkasan Pulang/Resume Medis
• Pada wawancara, menanyakan kepada petugas tentang
isi dari ringkasan pulang
• Pada observasi, mencocokkan ringkasan pulang yang
disampaikan petugas dengan apa yang tertera dalam
form ringkasan pulang/resume medis
CARA KELUAR KLINIK
• Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien
dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat
yang tepat.
Elemen Penilaian
1. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien (R)
2. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju dapat
memenuhi kebutuhan pasien (D,W).
3. Pasien/keluarga memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk
dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien (D,W)
4. Ada sarana transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus klinik yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap) (W,O)
5. Ada daftar jejaring rujukan klinik (D)
PROSEDUR RUJUKAN
❑ SURAT RUJUKAN
❑ Identitas
1) Ada tata cara dan prosedur rujukan ❑ Hasil Pemeriksaan
pasien (R) ❑ Diagnosa
❑ Terapi
❑ RESUME MEDIS
IGD ❑ Kondisi pasien
❑ Prosedur & Tindakan
❑ Tindak lanjut (kebutuhan)
❑ PERSETUJUAN RUJUKAN
RAWAT JALAN
❑ Alasan dirujuk
❑ Resiko bila tidak dirujuk
❑ Resiko selama perjalanan rujuk FASKES
RAWAT INAP ❑ KOMUNIKASI DENGAN FASKES
RUJUKAN
❑ SBAR
❑ TBAK
❑ LEMBAR OBSERVASI
❑ Di perjalanan
❑ KOMPETENSI PETUGAS
❑ TRANSPORTASI
Instrumen Bantu:
• Tersedia SOP Rujukan
Pasien Emergensi (regulasi)
Rujukan Vertikal
KREDENTIAL
Rujukan horisontal
JENIS RUJUKAN
❑ Rujukan rawat jalan
❑ Rujukan gadar (ugd, ranap)
❑ Rujukan ranap (> 5 hari)
2) Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes
yang dituju dapat memenuhi kebutuhan pasien (D,W).
DILAKUKAN KOMUNIKASI
DENGAN FASKES TUJUAN
SEBELUM PASIEN DIRUJUK
Instrumen Bantu:
• Tersedia Register
Komunikasi dengan Faskes
Tujuan Rujukan (Dokumen)
• Pada wawancara,
menanyakan kepada
petugas tentang isi
komunikasi dengan faskes
tujuan rujukan
3) Pasien/keluarga memperoleh informasi
rujukan dan memberi persetujuan untuk
dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan
pasien (D,W)
Instrumen Bantu:
• Tersedia bukti
pasien/keluarga
memperoleh informasi
rujukan, berupa tanda
tangan pasien/keluarga
pada Surat Persetujuan
Rujukan (Dokumen)
• Tersedia bukti Surat
Rujukan (Dokumen)
• Pada wawancara,
menanyakan kepada
pasien/keluarga tentang
pemberian informasi dan
persetujuan rujukan
4) Ada sarana transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus
klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap) (W,O)
Instrumen Bantu:
• Pada observasi melihat
Checklist Persiapan Pasien
Rujukan (Dokumen) dan
Form Monitoring Selama
Rujukan (Dokumen)
• Pada wawancara
menanyakan kepada
petugas tentang
transportasi, petugas
pendamping, dan kegiatan
monitoring selama proses
rujukan
5. Ada daftar jejaring rujukan klinik (D)
Instrumen Bantu:
• Tersedia Daftar
Jejaring Rujukan
Klinik (Dokumen)
STANDAR 3.12
REKAM MEDIS (PKP 12)
Registrasi pasien
KLINIK A
Instrumen Bantu:
Isi lengkap Rekam
Medis tdd :
a. Identitas Pasien
b. Informasi Klinis
(SOAPE)
c. Tulisan dapat dibaca
d. Simbol, Singkatan,
Koreksi penulisan,
sesuai aturan.
e. Tandatangan/Paraf
PPA
3) Ada tata cara penyimpanan, peminjaman dan
pemusnahan rekam medis (R)
PENYIMPANAN
PEMINJAMAN
PEMUSNAHAN
Instrumen Bantu:
Terdapat SPO tentang tata cara penyimpanan, peminjaman dan
pemusnahan rekam medis (Regulasi)
4) Ada bukti klinik menjaga kerahasiaan rekam medis
pasien (D,O)
Instrumen Bantu:
Terdapat dokumen bukti klinik
menjaga kerahasiaan rekam medis
pasien. (Dokumen)
Melaksanakan observasi dan
wawancara terkait cara klinik menjaga
kerahasiaan rekam medis pasien
Observasi thd :
1. Sarana penyimpanan RM diberi
tanda kerahasiaan
2 Pendistribusian dan penggunaan RM
dilakukan oleh petugas yang berhak.
Standar 3.13
PELAYANAN
LABORATORIUM
( PKP - 13 )
Elemen Penilain
1. Ada penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan
3.Klinik menetapkan rentang nilai normal untuk Terdapat penetapan rentang nilai normal untuk setiap jenis 10
setiap jenis pemeriksaan yang disediakan. pemeriksaan yang disediakan. 5
0
4. Ada bukti reagensia esensial dan bahan lain Tersedia reagensia esensial dan bahan lain sesuai dengan jenis 10
tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya 5
ditetapkan, 0
pelabelan dan penyimpanannya.
Jenis-jenis pelayanan Laboratorium
ditetapkan oleh PJ Klinik
Syarat Penanggung Jawab
Laboratorium di Klinik
RENTANG NILAI NORMAL UNTUK SETIAP JENIS
PEMERIKSAAN
bukti tentang pelaksanaan semua reagensia
esensial disimpan dan di beri label, termasuk
tanggal kadaluarsa, kondisi fisik reagensia
5. Ada prosedur pelaporan, pencatatan dan 1. Terdapat penetapan nilai kritis hasil laboratorium 10
tindak lanjut hasil laboratorium kritis. 5
2. Terdapat SPO pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut 0
hasil laboratorium kritis.
7. Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu 1.Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu 10
Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) 5
(PME) secara berkala. secara berkala 0
PELAYANAN RADIOLOGI
( PKP – 14 )
PKP -14
PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK
MAKSUD dan TUJUAN
• Pelayanan radiologi diagnostik di klinik disesuaikan dengan kebutuhan
dan sesuai keamanan radiasi.
• Klinik yang memiliki pelayanan radiodiagnostik dipastikan
memiliki manajemen keamanan radiasi yang meliputi:
1. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku dan peraturan
perundang-undangan
2. Kepatuhan terhadap standar dari manajemen fasilitas,
radiasi dan program pencegahan dan pengendalian
infeksi.
3. Tersedia APD sesuai pekerjaan dan bahaya yang dihadapi.
4. Orientasi bagi semua staf pelayanan radiologi tentang
praktik dan prosedur keselamatan.
Elemen Penilain
1. Klinik menerapkan prosedur pelayanan radiologi.
PELAYANAN
KEFARMASIAN
( PKP – 15 )
PKP -15
PELAYANAN KEFARMASIAN
1. Tersedia bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan 1.Terdapat SK penanggung jawab pelayanan kefarmasian 10
farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga kefarmasian 5
sesuai dengan peraturan perundang- undangan 2.Terdapat dokumen bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi 0
BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
PELAYANAN FARMASI
Tersedia daftar formularium obat klinik
KRITERIA OBAT YANG MASUK DI FORMULARIUM KLINIK,
YAITU:
4. Tersedia bukti dilakukan pengkajian resep dan 1.Terdapat dokumen bukti dilakukan pengkajian resep dan pemberian 10
pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan obat dengan benar pada setiap pelayanan pemberian obat 5
pemberian obat 0
2.Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan pengkajian resep
dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan pemberian obat
5.Tersedia bukti pemberian informasi obat dan konseling 1.Terdapat dokumen bukti pemberian informasi obat dan konseling oleh 10
oleh Apoteker Apoteker 5
0
2.Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan pemberian
informasi obat dan konseling oleh Apoteker
Bukti dilakukan Pengkajian Resep dan Pemberian Obat dengan Benar Pada Setiap Pelayanan
Pemberian Obat
bukti pemberian informasi obat dan konseling
oleh Apoteker
bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
7. Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana 1. Terdapat daftar obat emergensi yang diperbaharui secara berkala 10
diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan 5
yang bersifat emergensi, dipantau, dan diganti tepat waktu 2.Terdapat dokumen bukti ketersediaan obat emergensi pada unit-unit 0
setelah digunakan atau bila kadaluarsa. dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi, dipantau, dan diganti tepat waktu setelah digunakan
atau bila kadaluarsa.
Emergency kit
Daftar obat Emergency
Emergency kit
KUNCI
DISPOSIBLE
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3
Tahun 2015 tentang Peredaran,
Penyimpanan dan pelaporan Narkotika,
psikotropika dan Prekursor Farmasi
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
9. Tersedia bukti penyimpanan obat termasuk 1.Terdapat SPO penyimpanan obat termasuk obat high alert 10
obat high alert yang baik, benar dan aman yang baik, benar dan aman sesuai regulasi 5
sesuai regulasi 0
2.Terdapat dokumen bukti penyimpanan obat termasuk
obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi
11. Terdapat pencatatan dan pelaporan 1. Terdapat dokumen bukti pencatatan dan pelaporan 10
MESO/Monitoring Efek Samping Obat MESO/Monitoring Efek Samping Obat 5
0
2.Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang
pencatatan dan pelaporan MESO/Monitoring Efek Samping
Obat di klinik
12. Ada kebijakan dan atau prosedur pemantauan 1.Terdapat SPO pemantauan dan pelaporan medication error 10
dan pelaporan medication error 5
2.Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pemantauan dan 0
pelaporan medication error
94
1/26/22
Kebijakan dan atau prosedur pemantauan dan
pelaporan medication error
Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker, sebagai
penanggung jawab pelayanan kefarmasian, klinik
hanya mengelola obat darurat medis sesuai
peraturan perundang-undangan