Klasifikasi Diagnosa Keperawatan
Klasifikasi Diagnosa Keperawatan
Klasifikasi Diagnosa Keperawatan
KELOMPOK 4
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena telah memberikan kesehatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahnya kami menyelesaikan makalah
yang berjudul (Klasifikasi Diagnosa Keperawatan)
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca agar kami
dapat menulis makalah secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan berdampak besar sehingga dapat memberi
inspirasi bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
A. Definisi Nyeri
Secara umum nyeri diartikan sebagai suatu keadaan tidak menyenangkan yang
disebabkan oleh adanya rangsangan fisik atau serabut saraf dari tubuh ke otak,
yang diikuti dengan respon fisik, fisiologis, dan emosional (Uliyah dan Hidayat,
2015).
B. Etiologi
1. Penyebab nyeri dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu penyebab fisik dan
psikis. Secara fisik penyebab nyeri misalnya trauma (baik trauma mekanik,
termal, kimia atau listrik), tumor, peradangan, gangguan peredaran darah.
Secara psikologis, nyeri dapat disebabkan oleh trauma psikologis.
2. Nyeri yang disebabkan oleh faktor psikologis berhubungan dengan
terganggunya serabut saraf penerima nyeri. Serabut saraf nyeri ini terletak dan
tersebar di lapisan kulit dan beberapa jaringan yang lebih dalam. Sedangkan
nyeri yang disebabkan oleh faktor psikologis adalah nyeri yang tidak dirasakan
karena sebab-sebab organik.
C. Klasifikasi Nyeri
Menurut buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), klasifikasi nyeri
umumnya dibagi 3, yaitu Nyeri Akut, Nyeri Kronis, dan Nyeri Melahirkan :
1) Nyeri Akut
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
2) Nyeri Kronis
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional , dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari
3 bulan.
Gejala – gejala Klinis Pola respons yang khas Pola respons yang bervariasi,
dengan gejala yang sedikit gejala-gejala (adaptasi)
lebih jelas
1. Nyeri Akut
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif (-)
Objektif
5. Menarik diri
7. Diaforesis
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Gelisah
3. Tidak mampu menuntaskan aktivitas
Subjektif
Objektif
2. Waspada
4. Anoreksia
5. Fokus menyenpit
E. Patofisiologi
Intervensi pembedahan
Resiko infeksi
Nyeri
Resiko infeksi
Skala Nyeri
0 = tidak nyeri
1) Arti Nyeri
2) Persepsi
3) Toleransi Nyeri
I. Pemeriksaan penunjang
1) Penelitian laboratorium
d. EKG
J. Komplikasi
2) Syok neurogenic
K. Penatalaksanaan
1) farmakologis
b.
a)