Modul 1.4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

1.

4 Budaya Positif Salah satu tugas kita sebagai pemimpin


pembelajaran adalah kita harus bisa menciptakan
Forum Komunikasi suatu lingkungan sekolah yang positif seperti warga
Budaya positif di sekolah ialah nilai-nilai, keyakinan- sekolah yang saling mendukung, saling belajar,
keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-
berpihak pada murid agar murid dapat berkembang kebiasaan baik; dari kebiasaan-kebiasaan baik akan
menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan tumbuh menjadi karakter-karakter baik warga
bertanggung jawab. sekolah, dan pada akhirnya karakter-karakter dari
kebiasaan-kebiasaan baik akan membentuk sebuah
budaya positif sehingga murid merasa nyaman
Ada 3 (tiga) kata kunci dari pengertian diatas kritis,
ketika berada di sekolah dan kalau murid sudah
hormat dan bertanggungjawab. Pertanyaan
merasa nyaman, maka murid dapat bebas
mendasar adalah Selama melaksanakan tugas dan
berkreasi, belajar, membuat kesalahan dan belajar
peran kia sebagai seorang sepanjang pengabdian
lagi sehingga dengan sendirinya murid mampu
kita masing-masing, sudahkah kita menerakan
menerima dan menyerap suatu pembelajaran.
budaya positif di sekolah secara umummaupun di
Namun jika murid tidak merasaa nyaman, merasa
dalam kelas secara khusus?.
tekanan dari lingkungan sekolah maka proses
pembelajaran akan sulit terjadi. dengan demikian,
Sesungguhnya banyak sekali budaya positif yang ada untuk mengembangkan potensi murid, butuh
di sekolah dalam upaya mewujudkan tumbuh lingkungan sekolah yang nyaman dan
kembang muid untuk mencapai tiga kata kunci tadi. menyenangkan bagi murid.
Sebagai Guru mata Pelajaran atau guru kelas
membiasakan murid berpikir kritis tanpa Hal 2
menghadirkan rasa takut bahkan memberi hukuman
fisik sudah kita terapkan?. Sebagai Guru mata Apa pentingnya menciptakan suasana positif di
Pelajaran atau guru kelas membiasakan murid saling lingkungan Anda?
menghormati, membiasakan budaya senyum, salam,
sapa antar guru dan siswa bahkan menghormati Pentingnya menciptakan suasana positif di
perbedaan pendapat dalam pembelajaran sudah kita lingkungan sekolah yaitu agar proses pembelajaran
terapkan?. Sebagai Guru mata Pelajaran atau guru terjadi dengan nyaman, tidak stres dan tegang,
kelas membiasakan murid bertanggungjawab meningkatkan gairah beraktifitas dan semangat
menyelesaikan seluruh tugas-tugas bahkan seluruh dalam proses pembelajaran dan interaksi antar
pembelajarannya sudah kita terapkan? dan masih semua komponen sekolah, serta proses
banyak lagi budaya positif lainnya yang perlu kita pembelajaran lebih efektif dan efisian sehingga
refleksikan dalam sebuah pertanyaan. tujuan yang diinginkan atau hasil yang dicapai
optimal.
Nah, Profil Pelajar Pancasila hadir sebagai solusi Hal 3
menerapkan budaya positif di lingkungan sekolah .
Terwujudnya budaya positif ini memerlukan proses Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan
dan kolaborasi semua warga sekolah, orang tua, dan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan
lingkungan masyarakat. suasana positif di lingkungan Anda selama ini?

Oleh karenanya, diperlukan peran guru penggerak sebagai pendidik saya dapat menciptakan budaya
untuk dapat mewujudkannya. Peran guru penggerak positif di sekolah secara efektif dan dapat
sebagai pemimpin pembelajaran dapat secara nyata mengembangkan karakter anak. membangun
menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach suasana positif dengan anak, misalnya posisi kontrol
bagi guru dan mendorong kolaborasi antar guru guru. Guru sebagai manager, jika ada murid yang
untuk bersama-sama mewujudkan budaya positif. melakukan pelanggaran tata tertib, maka guru akan
Peran ini dapat diwujudkan apabila guru penggerak bertanya kepada anak tentang alasan mengapa
memiliki nilai-nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, anak tersebut melanggar aturan dan membuat
inovatif, dan berpihak pada murid. kesepakatan kelas untuk melakukan tindakan
perbaikan.
Mulai dari diri
Hal 4
Hal 1
Apakah hubungan antara menciptakan suasana harapannya adalah Sebagai pendidik saya tidak
yang positif dengan proses pembelajaran yang hanya mengajar, tapi juga mendidik dan
berpihak pada murid? membimbing anak-anak agar menjadi generasi
emas yang tidak hanya pintar dalam Iptek dan
Menciptakan suasana positif dengan proses materi-materi dikelas, tapi juga memiliki nilai
pembelajaran yang berpihak pada murid saling religius dan berakhlak mulia. Dengan begitu, ilmu
berhubungan erat. hal ini dikarenakan ketika yang disampaikan oleh saya menjadi ilmu yang
suasana postif tercipta, maka anak juga akan bermanfaat baik di dunia maupun menjadi amal di
nyaman dalam proses pembelajaran dengan kita akhirat nanti bagi saya juga bagi anak-anak didik
sebai gurunya. saya.

Hal 5 Hal 8

Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda
Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah
belum, apa yang menurut Anda masih perlu mempelajari modul ini?
diperbaiki dan dikembangkan?
Menerapkan disiplin yang positif. Harapannya yaitu
Penerapan disiplin disekolah kami sudah dapat saya dapat memberikan pemahaman disiplin pada
diterapkan dengan baik. Walaupun terkadang masih anak untuk mengetahui perilaku mereka sendiri.
ada satu atau dua murid dan guru yang masih Sehingga sikap yang berkembang pada anak-anak
belum sadar akan budaya disiplin namun sebagai saya adalah mereka dapat mengambil inisiatif
guru kami selalu saling mengingatkan bahwa sendiri sebagai manusia yang merdeka, menjadi
disiplin adalah budaya yang harus di ciptakan mulai lebih bertanggung jawab atas pilihan mereka, dapat
dari diri sendiri sehingga seseorang kelak akan menghargai diri sendiri dan orang lain, serta
menyadari bahwa disiplin dapat merubah kebiasaan memiliki sikap baik yang berbudaya positif bagi diri
seseorang menjadi lebih baik. Kebiasaan saling mereka sendiri bahkan lingkungan dimana mereka
mengingatkan akhirnya membuahkan hasil yang berada.
positif sehingga penerapan disiplin sudah
Hal 9
diterapkan dengan baik oleh semua warga sekolah
kami saat ini. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda
harapkan ada dalam modul ini?
Hal 6

Dalam proses pembelajaran, Guru dapat Saya berharap dapat belajar secara mandiri
menciptakan suasana kelas yang nyaman, dan maupun berkolaborasi dengan rekan CGP dalam
tenang sehingga siswa merasa nyaman dalam mempelajari budaya positif, sehingga mampu
menerima pembelajaran. Disekolah sekolah harus mengambil pelajaran tentang budaya positif di
memiliki suasana positif, yaitu saling menghormati sekolah, menumbuhkan karakter siswa dengan
dan menghargai, saling dukung, bebas dari tekanan, humanis, dan mengembangkan norma disiplin
dan tidak diskriminatif. Lingkungan belajar positif.
mendukung pengembangan diri siswa, yaitu bersih,
asri, nyaman, dan tersedianya fasilitas penunjang. 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep
Sebagai teladan, guru bertutur kata dengan sopan, 1.4.a.4.1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan
lembut, dan bertingkah laku yang baik. Guru Universal
memandang siswa sebagai individu dengan potensi
yang unik, sehingga setiap potensi yang dimilikinya Hal 1
perlu dikembangkan.
Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid
Hal 7 untuk berbuat sesuatu jikalau murid tersebut
memilih untuk tidak melakukannya. Walaupun
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda tampaknya kita sedang mengontrol perilaku murid
lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang tersebut. Penguatan positif atau bujukan adalah
pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh bentuk-bentuk kontrol. Ki Hajar menyatakan bahwa
pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks
setelah mempelajari modul ini? pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid
yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada Hal 4
disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah
disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika Teori Kontrol (Dr. William Glasser)
kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita
memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita
atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, Selanjutnya psikiater dan pendidik, Dr. William
bukan dari dalam diri kita sendiri. Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari
berkembang dan dinamakan Choice Theory,
Hal 2 meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna
‘kontrol’.
1. B= membuka kepalan tangan saya karena B
ingin mengambil sesuatu yang mungkin
berharga bagi B didalam tangan saya. 2.  Ilusi guru mengontrol murid.
A=iya, karena ingin mempertahankan apa Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa
yang saya genggam 3. Yang menjadi murid untuk berbuat sesuatu jikalau murid
kendali/kontrol adalah saya karena saya tersebut memilih untuk tidak
bisa membuka bahkan menutup melakukannya. Walaupun tampaknya guru
kembali,jika saya merasa sakit setelah itu sedang mengontrol perilaku murid, hal
saya menutup kepalan tangan saya kembali demikian terjadi karena murid sedang
untuk mempertahankan apa yang saya mengizinkan dirinya dikontrol. Saat itu
miliki. bentuk kontrol guru menjadi kebutuhan
dasar yang dipilih murid tersebut. Teori
Hal 3 Kontrol menyatakan bahwa semua
perilaku memiliki tujuan, bahkan terhadap
Tanggapan Reflektif
perilaku yang tidak disukai.
 Ilusi bahwa semua penguatan positif
efektif dan bermanfaat.
Kemungkinan jawaban kita terhadap: Penguatan positif atau bujukan adalah
bentuk-bentuk kontrol. Segala usaha
 Pertanyaan-pertanyaan pertama dan kedua untuk mempengaruhi murid agar
bervariasi, antara yang bersedia membuka, mengulangi suatu perilaku tertentu, adalah
dan yang tetap bertahan menutup kepalan suatu usaha untuk mengontrol murid
tangannya. tersebut. Dalam jangka waktu tertentu,
 Pertanyaan ketiga, siapakah yang kemungkinan murid tersebut akan
sesungguhnya memegang kontrol, yang menyadarinya, dan mencoba untuk
menutup kepalan tangan atau yang menolak bujukan kita atau bisa jadi murid
berusaha dengan segala cara untuk tersebut menjadi tergantung pada
membuka kepalan tangan rekannya? pendapat sang guru untuk berusaha.
Jawabannya tentu kita sendiri yang  Ilusi bahwa kritik dan membuat orang
memegang kontrol atas kepalan tangan merasa bersalah dapat menguatkan
kita, apakah kita membuka atau menutup karakter.
kepalan tangan kita, itu bergantung pada Menggunakan kritik dan rasa bersalah
diri kita masing-masing, sesuai dengan untuk mengontrol murid menuju pada
kebutuhan dasar kita saat itu. identitas gagal. Mereka belajar untuk
merasa buruk tentang diri mereka. Mereka
*saya akan membuka tangan saya jika terasa mengembangkan dialog diri yang negatif.
sakit, kitika dipaksahkan dengan keras oleh si-B, Kadang kala sulit bagi guru untuk
Namun jika yang saya merasa yang saya mengidentifikasi bahwa mereka sedang
pertahankan itu penting, maka saya akan tetap melakukan perilaku ini, karena seringkali
berusaha mengepal kembali tangan saya * yang guru cukup menggunakan ‘suara halus’
mengontrol tangan yang dibuka atau ditutup untuk menyampaikan pesan negatif.
adalah saya sendiri, si-B hanya sifat berusaha  Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak
tetapi saya sifatnya mempertahankan, jika saya untuk memaksa.
mau membuka atau menutup tangan itu Banyak orang dewasa yang percaya bahwa
tergantung saya kapan mau mengepal ataupun mereka memiliki tanggung jawab untuk
menutup tangan saya membuat murid-murid berbuat hal-hal
tertentu. Apapun yang dilakukan dapat Untuk merubah cara berfikir kita harus mulai dari
diterima, selama ada sebuah kemajuan diri sendiri, kemudian mengimbaskannya kepada
berdasarkan sebuah pengukuran kinerja. teman guru sejawat, murid dan masyarakat sekitar,
Pada saat itu pula, orang dewasa akan Hal ini sudah dimulai dari sekarang sebab konstalasi
menyadari bahwa perilaku memaksa tidak pemikiran pada pendidik, murid dan masyarakat
akan efektif untuk jangka waktu panjang, masih kurang -paham tentang pendidikan zaman
dan sebuah hubungan permusuhan akan sekarang. dan setelah sudah mampu dan menjadi
terbentuk. teladan atau model kemudian kita bisa
mengimbaskannya di sekolah secara umum dan di
Menurut Teori Kontrol (Dr. William Glasser), dalam kelas
mengatakan bahwa meskipun orang lain Hal 6
mempengaruhi kita, kitalah yang bertanggung
Makna Disiplin
jawab atas tindakan kita sendiri. dalam arti
bahwa hanya kitalah yang mampu
mengendalikan pikiran dan tindakan kita Tentu saja saya memliki pendapat yang sama
sendiri. dengan mereka, karena anak-anak umumnya
menyenangi hal-hal yang membuat mereka nyaman
Hal 5 dan senang. bagaimana mau disiplin positif itu
diterapkan ? kalau anak-anak tidak nyaman dengan
Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma
kita. Misalnya kita suka membandingkan anak yg 1
Stimulus-Respon kepada pendekatan teori
dengan anak yg lain. Ini secara tidak langsung kita
Kontrol? (Stephen R. Covey)
sudah membully anak-anak kita. Maka ciptakanlah
pembelajaran yang nyaman dan aman bagi semua
Bagaimana seseorang bisa berubah dari anak tanpa membandingkan dia anak si A atau dia
paradigma Stimulus-Respon kepada pendekatan anak si B. Menuntun tanpa menuntut.
teori Kontrol? Stephen R. Covey (Principle-
Centered Leadership, 1991) mengatakan bahwa, Hal 7

Makna Kata Disiplin


“..bila kita ingin membuat kemajuan perlahan,
sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau perilaku Anda.
Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara
Marilah kita baca artikel di bawah ini:
utama kita, maka kita perlu mengubah kerangka
acuan kita. Ubahlah bagaimana Anda melihat Makna Kata Disiplin
dunia, bagaimana Anda berpikir tentang manusia,
ubahlah paradigma Anda, skema pemahaman dan Ketika mendengar kata “disiplin”, apa yang
penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas”. terbayang di benak Anda? Apa yang terlintas di
pikiran Anda? Kebanyakan orang akan
menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib,
teratur, dan kepatuhan pada peraturan. Kata
“disiplin” juga sering dihubungkan dengan
hukuman, padahal itu sungguh berbeda, karena
belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan
memberi hukuman, justru itu adalah salah satu
alternatif terakhir dan kalau perlu tidak digunakan
sama sekali.

Dalam budaya kita, makna kata ‘disiplin’ dimaknai


menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada
orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kita
cenderung menghubungkan kata ‘disiplin’ dengan
ketidaknyamanan.
Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara
Stimulus-Respon kepada pendekatan teori Kontrol? menyatakan bahwa
(Stephen R. Covey)
“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada terhadap apa yang dilakukannya karena mereka
disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai
”self discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan kebajikan universal. Dalam hal ini Ki Hajar
kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; menyatakan;
sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self
discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri “...pertanggungjawaban atau verantwoordelijkheld
kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di itulah selalu menjadi sisihannya hak atau
dalam suasana yang merdeka. kewajiban dari seseorang yang pegang kekuasaan
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, atau pimpinan dalam umumnya. Adapun artinya
Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, tidak lain ialah orang tadi harus
2013, Halaman 470) mempertanggungjawabkan dirinya serta tertibnya
laku diri dari segala hak dan kewajibannya.
Disitu Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi,
kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima,
saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, 2013, Halaman 469)
syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang
kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan
yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga
memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada
pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi
eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari intrinsik, bukan ekstrinsik.
dalam diri kita sendiri.

Adapun definisi kata ‘merdeka’ menurut Ki Hajar Referensi:


adalah: Restitution: Restructuring School Discipline, Diane
Chelsom Gossen, 2001, New View Publications,
mardika iku jarwanya, nora mung lepasing North Canada.
pangreh, nging uga kuwat kuwasa amandiri Ki Hajar Dewantara; Pemikiran, Konsepsi,
priyangga (merdeka itu artinya; tidak hanya Keteladanan, Sikap Merdeka,2013, UST-Press
terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat bekerjasama dengan Majelis Luhur Tamansiswa.
memerintah diri sendiri)
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Pemikiran Ki Hajar ini sejalan dengan pandangan
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Indah sekali bukan pemikiran-pemikiran tentang
Discipline, 2001. Diane menyatakan bahwa arti dari konsep disiplin di atas. Mari kita bayangkan
kata disiplin berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’, alangkah indahnya ketika tercipta masyarakat yang
yang artinya ‘belajar’. Kata ‘discipline’ juga berasal bisa saling belajar, yang saling merasa terikat dan
dari akar kata yang sama dengan ‘disciple’ atau terhubungkan satu sama lain; karena masyarakat
murid/pengikut. Untuk menjadi seorang murid, seperti itu akan mengambil tanggung jawab untuk
atau pengikut, seseorang harus paham betul alasan pembelajarannya, senantiasa berusaha untuk
mengapa mereka mengikuti suatu aliran atau ajaran menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
tertentu, sehingga motivasi yang terbangun adalah Itulah tujuan dari disiplin diri.
motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik.

Diane juga menyatakan bahwa arti asli dari kata Sebagai seorang pendidik, tujuan kita ialah untuk
disiplin ini juga berkonotasi dengan disiplin diri dari mendidik anak-anak didik kita ke arah yang baik,
murid-murid Socrates dan Plato. Disiplin diri dapat kita menginginkan anak-anak kita memiliki karater
membuat seseorang menggali potensinya menuju yang baik, saling menghargai kepada orang yang
kepada sebuah tujuan, sesuatu yang dihargai dan lebih tua, sehingga mereka dapat berperilaku sesuai
bermakna. Dengan kata lain, disiplin diri juga dengan nilai-nilai kebajikan universal yang
mempelajari bagaimana cara kita mengontrol diri, termotivasi dari dalam diri.
dan bagaimana menguasai diri untuk memilih
tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita Hal 8
hargai.

Dengan kata lain, seseorang yang memiliki disiplin


diri berarti mereka bisa bertanggung jawab
Nilai-nilai Kebajikan sekolah Anda. Adakah suatu perbedaan atau
persamaan? Kemudian pikirkan bagaimana nilai-
nilai kebajikan yang Anda pilih tersebut dapat
Bapak Ibu calon guru penggerak, disampaikan dan menjadi fondasi dari keyakinan
sekolah atau keyakinan kelas yang disepakati
Anda telah mengikuti serangkaian pembahasan seluruh warga sekolah. Kemudian pikirkan
tentang makna disiplin positif yang dikemukakan kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan
oleh Ki Hadjar Dewantara maupun Diane Gossen, di agar keyakinan-keyakinan tersebut dapat dipahami,
mana kedua pakar pendidikan mengartikan disiplin dan diterapkan seluruh warga sekolah dalam
sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kehidupan mereka sehari-hari.
kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan
mulia. Tujuan mulia di sini mengacu pada nilai-nilai Nilai-nilai Kebajikan dari enam institusi/organisasi
atau prinsip-prinsip mulia yang dianut seseorang. Nilai kebajikan yang paling menarik dari keenam
Kita namakan nilai-nilai tersebut sebagai nilai-nilai isntitusi yang disebutkan diatas ialah menurut saya,
kebajikan (virtues) yang universal. Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup.
karena nilai tersebut sangat berguna untuk
Nilai-nilai kebajikan universal sendiri telah diterapkan dilingkungan sekolah. dengan kebajikan
diperkenalkan di modul 1.2 yang berarti nilai-nilai nilai-tersebut dapat menjadi pedoman bagi murid
kebajikan yang disepakati bersama, lepas dari suku untuk menjadi bekal bagi mereka dalam menjalani
bangsa, agama, bahasa maupun latar belakangnya. kehupan mereka kedepannya. nilai-nilai tersebut
Nilai-nilai ini merupakan ‘payung besar’ dari sikap dapat kita lihat pada aktivias murid kita sehari-hari
dan perilaku kita, atau nilai-nilai ini merupakan disekolah, bagamana ia berinteraksi dengan
fondasi kita berperilaku. Nilai-nilai kebajikan adalah temannya dengan gurunya dalam kegiatan
sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan pembelajaran. hal-hal tersebut dapat nampak jelas
mulia yang ingin dicapai setiap individu. Seperti melalui aktivitas murid.
yang telah dikemukakan oleh Dr. William Glasser Hal 10
pada Teori Kontrol (1984), menyatakan bahwa
setiap perbuatan memiliki suatu tujuan, dan Tugas 2.1 (1)
selanjutnya Diane Gossen (1998) mengemukakan
bahwa dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang Selanjutnya, silakan jawab pertanyaan berikut.
diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan
terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti
dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang Program Guru Penggerak ini karena ingin
diinginkan. mendapatkan suatu penghargaan tertentu. Namun
seiring Anda mengikuti program ini dan kemudian
Beberapa institusi/organisasi pendidikan di bawah menikmatinya, mungkinkah motivasi Anda
ini telah memiliki nilai-nilai kebajikan yang diyakini berubah menjadi sebuah keinginan untuk menjadi
dan sepakati bersama. Salah satunya adalah nilai- guru dengan nilai-nilai yang Anda yakini? Bila itu
nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak terjadi, apa dampaknya untuk diri Anda? Apa yang
Indonesia yang kita kenal dengan Profil Pelajar Anda dapatkan, mengapa hal itu penting untuk
Pancasila, yang sebelumnya telah dibahas di modul Anda?
1.2. Bisa disimpulkan bahwa sebagian
institusi/organisasi saling memiliki nilai-nilai
kebajikan yang sama, karena nilai-nilai tersebut Hal 11
bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa,
agama maupun latar belakang. Tugas 2.1 (2)

Hal 9
Selanjutnya, silakan jawab pertanyaan berikut.
Nilai-nilai Kebajikan dari enam institusi/organisasi
Sebagai seorang pendidik, saat Anda perlu hadir di
suatu pelatihan, motivasi apakah yang mendasari
Silakan Anda membaca nilai-nilai kebajikan dari tindakan Anda?
keenam institusi/organisasi yang telah disampaikan
di sini, dan pilihlah salah satu yang menurut Anda
 Apakah Anda hadir karena tidak ingin
paling menarik. Bandingkan dengan nilai-nilai
ditegur oleh pihak panitia atau pengawas
kebajikan atau prinsip-prinsip yang Anda miliki di
Anda, dan mendapatkan surat teguran penghargaan bukan merupakan tolak ukur untuk
(menghindari ketidaknyamanan dan melakukan tugas utama mengajar dengan baik.
hukuman), atau
 Anda ingin dilihat dan dipuji oleh Hal 13
lingkungan Anda, atau mendapat Tugas 2.1 (4)
penghargaan sebagai kepala sekolah
berprestasi? (mendapatkan imbalan atau
Selanjutnya, silakan jawab pertanyaan berikut.
penghargaan dari orang lain), atau
 Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi yang
hayat, menjadi orang yang berusaha dan disebutkan pada pertanyaan sebelumnya, motivasi
bertanggung jawab serta menghargai diri manakah yang saat ini paling banyak mendasari
Anda sendiri sebagai teladan bagi murid- perilaku murid-murid Anda di sekolah? Jelaskan.
murid Anda, guru-guru Anda, serta
lingkungan Anda karena Anda percaya, menurut saya Motivasi yang paling banyak
tindakan Anda sebagai pemimpin mendasari perilaku murid-murid saya disekolah
pembelajaran akan jadi panutan oleh ialah motivasi pertama yaitu untuk menghindari
lingkungan Anda (menghargai nilai-nilai ketidaknyamanan atau hukuman. mengapa karena
kebajikan diri sendiri). hal ini kebanjyakan dilakukan oleh murid. mereka
tidak akan mau berurusan dengan hukuman atau
Manakah motivasi yang paling kuat mendasari mereka merasa tidak nyaman karena mendapat
tindakan Anda, atau adakah suatu proses ceramah yang begitu panjang dari guru. sehingga
perubahan motivasi antara dua motivasi? dengan sendiri mereka kan menghindari hal-hal
motivasi yang paling kuat mendasari tindakan saya tersebut dan akan mematuhi aturan dan
ialah pada point ke tiga, saya ingin menjadi melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang Hal 14
berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai
diri saya sendiri sebagai teladan bagi murid-murid Tugas 2.1 (5)
saya, teman sejawat saya, kepala sekolah serta
lingkungan saya karena saya percaya, tindakan saya Selanjutnya, silakan jawab pertanyaan berikut.
sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan
oleh lingkungan saya (menghargai nilai-nilai Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk
kebajikan diri sendiri). menanamkan disiplin positif pada murid-murid
Anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-
Hal 12 murid Anda?
Tugas 2.1 (3) Strategi yang selama ini saya terapkan untuk
menanamkan disiplin positif pada murid saya
Selanjutnya, silakan jawab pertanyaan berikut. adalah menegur secara langsung jika murid tidak
disiplin dan memberi nasihat kepada mereka
Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang tentang pentingnya disiplin diri dibarengi dengan
memberikan surat teguran bagi karyawan yang contoh konkrit yang dirasakan jika disiplin melekat
sering datang terlambat, atau tidak ada atasan pada diri. Saya juga berusaha menjadikan diri saya
yang memberikan Anda penghargaan menjadi contoh disiplin positif bagi murid. Saya sudah
karyawan terbaik, karena sering tepat waktu, melihat hasil dari strategi yang saya buat selama
apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk yaitu mulai ada perubahan dari diri murid, namun
mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan demikian belum semua murid mampu
Anda. menanamkan disiplin positif dalam diri mereka.
Saya akan tetap datang tepat waktu. Ini merupakan Hal 15
sukacita tersendiri bagi saya ketika saya mampu
menjadi contoh dari diri saya sendiri. Dan juga saya Tugas 2.1 (6)
merasa bahwa tugas ini merupakan sebuah
anugerah dari Sang Khalik sehingga bagi pribadi Selanjutnya, silakan jawab pertanyaan berikut.
saya tugas ini perlu dijalankan dengan hati nurani
dan dengan sebaik-baiknya sehingga aturan dan
Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School
penting saat ini untuk ditanamkan pada murid- Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku
murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa? manusia:

Nilai-nilai kebijakan yang saya rasa penting untuk


1. Untuk menghindari ketidaknyamanan
ditanamkan pada murid saya yaitu yang termuat
atau hukuman
dalam profil pelajar pancasila. Menurut saya jika
Ini adalah tingkat terendah dari motivasi
murid dapat menanamkan setiap nilai yang ada
perilaku manusia. Biasanya orang yang
dalam profil pelajar pancasila, maka murid akan
motivasi perilakunya untuk menghindari
tumbuh menjadi pribadi yang cinta Tuhan dan cinta
hukuman atau ketidaknyamanan, akan
sesama serta cinta diri sendiri dengan demikian
bertanya, apa yang akan terjadi apabila
akan membawa murid menjadi manusia merdeka
saya tidak melakukannya? Sebenarnya
yang berkarakter baik yang dapat menjadi generasi
mereka sedang menghindari permasalahan
penerus bangsa yang diharapkan dapat menjadikan
yang mungkin muncul dan berpengaruh
bangsa ini lebih maju lagi dengan prestasi yang
pada mereka secara fisik, psikologis,
ditorehkan dan karakter baik yang dimiliki.
maupun tidak terpenuhinya kebutuhan
Hal 16 mereka, bila mereka tidak melakukan
tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat
Penutup eksternal.
2. Untuk mendapatkan imbalan atau
https://drive.google.com/file/d/1TrFACk6a-P-
penghargaan dari orang lain.
lNAlscdHZBmNOkLzmud30/view?usp=sharing
Satu tingkat di atas motivasi yang pertama,
Sebagai pendidik marilah kita menanamkan nilai- disini orang berperilaku untuk
nilai kebajikan dan disiplin positif dalam diri kita mendapatkan imbalan atau penghargaan
sehingga gal itu dapat menjadi contoh bagi murid- dari orang lain. Orang dengan motivasi ini
murid kita sehingga dapat terbentuknya karakter akan bertanya, apa yang akan saya
yang baik, berperilaku jujur terhadap sesama, dapatkan apabila saya melakukannya?
sopan santun dan bertanggung jawab. marilah Mereka melakukan sebuah tindakan untuk
bergerak menuju pendidikan yang perpihak pada mendapatkan pujian dari orang lain yang
murid. menurut mereka penting dan mereka
letakkan dalam dunia berkualitas mereka.
Mereka juga melakukan sesuatu untuk
mendapatkan hadiah, pengakuan, atau
1.4.a.4.2. Teori Motivasi, Hukuman dan
imbalan. Motivasi ini juga bersifat
Penghargaan, Restitusi
eksternal.
Hal 1
3. Untuk menjadi orang yang mereka
Tujuan Pembelajaran ini sebagai CGP mampu inginkan dan menghargai diri sendiri
menjelaskan dan menganalisis teori motivasi dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Instrinsik, dapat menjelaskan konsep hukuman dan Orang dengan motivasi ini akan bertanya,
penghargaan dan konsep pendekatan restitusi, akan menjadi orang yang seperti apabila
serta dapat melakukan pengamatan dan peninjauan saya melakukannya? Mereka melakukan
atas praktik penerapan konsep - konsep di sesuatu karena nilai-nilai yang mereka
lingkungannya sendiri. yakini dan hargai, dan mereka
melakukannya karena mereka ingin
Hal 2 menjadi orang yang melakukan nilai-nilai
yang mereka yakini tersebut. Ini adalah
3 Motivasi Perilaku Manusia
motivasi yang akan membuat seseorang
memiliki disiplin positif karena motivasi
Bagaimana menurut Anda? Pernahkah Anda berperilakunya bersifat internal, bukan
melakukan sesuatu untuk mendapat senyuman dari eksternal.
orang lain? Untuk mendapat hadiah? Atau untuk
mendapatkan uang? Apalagi kira-kira alasan orang
Pernahkan Anda berada dalam sebuah situasi
melakukan sesuatu? Untuk mengetahui lebih jauh
dimana anda sengaja melakukan sesuatu yang
lagi mengenai motivasi manusia, mari kita baca
menyakitkan bagi anda, bahkan bertabrakan
artikel ini:
dengan penghargaan dari orang lain? Mengapa
anda tetap memilih melakukannya padahal anda untuk menanamkan disiplin positif yang positif ini
tahu akibatnya akan menyakitkan, anda mungkin kepada murid-murid kita?
akan dikecam secara sosial, bahkan ada kerugian
secara finansial? Apa prinsip-prinsip yang anda Sekarang, mari pikirkan tentang diri Anda sendiri.
perjuangkan dan anda lindungi? Saat itu, anda Anda sekarang mengikuti Program. Guru
sedang menjadi orang yang seperti apa? Penggerak, mengapa Anda mengikuti program ini?
Apakah bila Anda tidak mengikuti program ini,
Jwb akan ada hal yang menyakitkan yang akan terjadi
pada Anda? Apakah ada hadiah atau penghargaan
Motivasi Perilaku Manusia setelah Anda mengikuti program ini? Atau apakah
Pada waktu saya bertugas sebagai pembina OSIS, Anda mengikuti program ini karena Anda ingin
saya harus berhadapan dengan penindakan yang menjadi seorang guru dengan nilai-nilai yang Anda
sesuai dengan tatib yang telah disepakati bersama. yakini, misalnya menjadi seorang guru pemelajar?
waktu itu ada beberapa murid yang harus sudah Apa dampak ketiga motivasi tersebut pada diri
beberapa bulan tidak masuk sekolah. sesuai sanksi Anda sebagai calon guru penggerak? Yang mana
mereka dikembalikan ke orang tua/dimutasikan. motivasi yang paling akan berdampak jangka
pada saat itu, wakasek kesiswaaan memanggil saya panjang dan membuat Anda terus bersemangat
untuk berembuk hal ini karena ada satu siswa yang secara internal?
bermohon tidak mau mutasi sedangkan lainnya
menerima sanksi tersebut. hal ini membuat saya Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti
dilema, karena bertindak sesuai tatib atau program ini karena ingin mendapat penghargaan.
mengingkarinya dan dicap tidak tegas dan Namun seiring Anda mengikuti program ini dan
konsisten. saya kembalikan saja masalahnya ke kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi
wakasek dan kepala sekolah sebagai pimpinan. Anda akan berubah menjadi sebuah pemahaman
anak satu itu dipertahankan sedangkan yang untuk menjadi guru dengan nilai-nilai yang Anda
lainnya dipulangkan ke orang tua untuk di yakini? Bila itu terjadi, dampaknya pada diri Anda?
mutasikan ke sekolah lain. Namun terdengar kabar
bahwa hal itu terjadi karena ulah saya yang bersih Telah dijawab pada pembelajaran sebelumnya
keras untuk memutasikan mereka yang lain. saat bahwa motivasi untuk mengikuti kegiatan ini
itu hati saya terluka namun hanya bisa terdiam. sederhana ingin menjadi guru yang baik keada
prinsip yang saya jalankan hanya tentang murid-murid saya. Saya yakini bahwa jika
bertanggung jawab atas keputusan bersama tanggungjawab ini saya lakukan dengan baik maka
murid-murid saya akan juga menghargai nilai-nilai
yang mereka yakini dengan baik
Hal 3
Hal 4
Tugas 2.2 (1)
Tugas 2.2 (2)

Selanjutnya,
Bapak Ibu calon guru penggerak,
Sebagai seorang guru, saat Anda hadir mengajar di
Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan kelas tepat waktu, motivasi apakah yang
motivasi yang ketiga pada murid-murid kita yaitu mendasari tindakan Anda? Apakah Anda datang
untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan tepat waktu karena tidak ingin ditegur oleh atasan
menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang Anda dan kemudian mendapat surat peringatan
mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman)
motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi atau Anda ingin mendapatkan pujian dari atasan
intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi Anda dan mendapat penghargaan sebagai
yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman karyawan atau guru berprestasi? (mendapatkan
atau hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau
dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena Anda ingin menjadi orang yang menghargai waktu,
mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi
nilai-nilai yang mereka hargai. Pertanyaannya murid-murid Anda karena Anda percaya, tindakan
sekarang adalah bagaimana cara kita sebagai guru Anda sebagai guru akan dicontoh oleh murid-
murid Anda (menghargai nilai-nilai diri sendiri).
Manakah motivasi yang paling kuat mendasari sebagian lagi melakukan hal-hal itu hanya karena
tindakan Anda? Atau bahkan kombinasi dari dua ingin berada pada posisi nyaman tanpa hukuman
motivasi, atau bahkan ketiga-tiganya? dan bahkan untuk mendapat pujian khususnya dari
guru.
motivasi yang paling kuat adalah untuk menjadi
orang yang mereka inginkan dan mengahargai diri Hal 7
sendiri dengan nilai - nilai yang mereka percaya.
tugas dan tanggung jawab sebagai guru adalah Tugas 2.2 (5)
adatang ke sekolah tepat waktu tanpa ada paksaan ,
itu sebagai contoh dan teladan yang perlu kita Selanjutnya,
lakukan saya tidak berpikir untuk mendapatkan
penghargaan dari pimpinan sekolah. Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk
menanamkan disiplin positif pada murid-murid
Hal 5 anda, bagaimana hasilnya pada perilaku murid-
Tugas 2.2 (3) murid Anda?

Strategi yang paling sering saya terapkan adalah


Selanjutnya, disiplin positif pada murid saya, untuk murid kelas
satu strategi yang paling sering digunakan adalah
Bila di sekolah Anda tidak ada peraturan yang sering menanyakan tentang membaca, menulis, dan
mengharuskan guru datang tepat waktu dan tidak berhitung. Jika semua murid sudah bisa membaca
ada surat teguran bagi guru yang datang dan menulis dengan baik pasti semua akan naik
terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji kelas! strategi tersebut dapat mempercepat cara
Anda, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu membaca murid untuk membaca permulaan.
untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan
alasan Anda. Hal 8

Secara garis besar bahwa di sekolah saya ada Tugas 2.2 (6)
mekanisme yang dilakukan terhadap guru yang
indisipliner. Tugas utamanya ada pada Kepala Selanjutnya,
Sekolah. selain itu juga ada penghargaan yang
diberikan sekolah kepada guru-guru dalam Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda berusaha
beberapa kategori yang telah disepakati. Hal ini tanamkan pada murid-murid Anda di kelas dan
bukan berarti menjadikan saya termotivasi menjadi sekolah Anda?
yang terbaik di sekolah tetapi hal pokok yang saya
tanamkan dalam diri saya adalah mengajar adalah Nilai-nilai kebajikan apa yang di rasa penting saat ini
tugas pokok saya. murid tidak harus dirugikan untuk ditanamkan pada murid-murid di
akibat dari ketidakpuasaan pribadi guru terhadap kelas/sekolah adalah bernalar kritis, menghormati
apa yang menjadi kebijakan sekolah. dengan kebebasan orang lain dan bertanggungjawab.
demikian tidak ada alasan bagi saya untuk datang Hal 9
tepat waktu untuk melaksanakan tugas pokok saya
itu. wajib hukumnya harus datang dan mengajar. Pertanyaan Reflektif

Hal 6

ugas 2.2 (4) Bacalah kasus Ibu Anas di bawah ini dan cobalah
jawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan:
Selanjutnya, Iva kurang menguasai pelajaran Matematika,
sehingga pada saat pelajaran tersebut
Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi tadi, berlangsung, dia lebih banyak berdiam diri atau
motivasi manakah yang saat ini paling banyak menggambar di buku pelajarannya. Pada saat guru
mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah? Matematikanya, Pak Seno, menanyakan
Jelaskan! pertanyaan Iva menjadi gugup, dan tak sengaja
menjatuhkan tasnya dari kursi, serta tiba-tiba
Dari ketiga jenis motivasi dimaksud di sekolah saya
menjadi gagap pada saat berupaya menjawab.
sudah sebagian yang sadar secara intrinsik namun
Seluruh kelas pun tertawa melihat perilaku Iva
yang bicara tergagap dan terkejut tersebut. Pak yang akan diterima bila ada pelanggaran. Restitusi
Seno pada saat itu membiarkan teman-teman Iva merupakan pilihan penguatan dan solusi untuk
menertawakan Iva yang tergagap dan malu luar murid dalam jangka waktu panjang sehingga murid
biasa, dan malahan minta Iva untuk maju ke belajar bertanggung jawab untuk dirinya dan
depan dan berdiri di depan kelas sambil menunjuk menghormati dirinya juga orang lain serta murid
hidungnya karena tidak bisa menjawab juga belajar memecahkan masalah dan tidak
pertanyaan Pak Seno. Kelas makin gaduh, dan kehilangan waktu untuk melakukan hal-hal yang
anak-anak pun tertawa melihat Iva di depan kelas tidak baik namun tetap bersemangat untuk
memegang ujung hidungnya. memperbaiki diri.

Hal 11
Jawablah kedua pertanyaan ini, dan berilah
Tugas Mandiri
minimal 2 tanggapan terhadap jawaban rekan
Anda.
Setelah membaca bagan tentang perbedaan
1. Apakah Anda setuju dengan tindakan pak Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi, maka isilah
Seno terhadap Iva? Mengapa? bagan di bawah ini, kira-kira bila seorang
2. Menurut Anda, tindakan Pak Seno guru/orang tua melakukan tindakan yang
terhadap Iva adalah sebuah hukuman dinyatakan di kolom sisi kiri, apakah tindakan
atau konsekuensi? Mengapa? tersebut berupa sebuah hukuman, konsekuensi?

1. Sangat tidak setuju dengan sikap Pak Seno Hukuman atau Konsekuensi?
terhadap Ivo. Ivo seharusnya dibimbing,
diberi tuntunan, diberi penguatan bahkan Dalam hal ini saya sudah dapat memahami
Pak Seno tidak harus menghadirkan rasa hukuman dan disiplin berupa konsekuensi, namun
takut diantara anak-anak apalagi Ivo yang demikian saya masih harus terus belajar agar apa
memang tidak menguasai pelajaran yang saya lakukan kepada anak yang melanggar
matematika. dan tidak membiarkan aturan harus berupa konsekuensi bukan hukuman.
keadaan itu sebagai bahan lelucon teman Karena dengan menerapkan disiplin berupa
sekelasnya. 2. tindakan Pak Seno kepada konsekuensi kepada anak yang melanggar aturan,
Ivo bukan sebuah konsekuensi tetapi saya rasa akan menanamkan rasa tanggung jawab
berupa sebuah hukuman. Saya pahami kepada anak tersebut dan juga menghargai dirinya
seperti itu karena hukuman bersifat tidak dan orang lain.
terencana atau tiba-tiba dan bersifat satu
Hal 12
arah. sementara itu konsekuensi sudah
terencana atau sudah disepakati; sudah Pertanyaan Reflektif
dibahas dan disetujui oleh murid dan guru.

Hal 10
Bacalah kasus Ibu Anas di bawah ini dan jawablah
Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan:

https://drive.google.com/file/d/ Ibu Anas guru kelas 2 SD, mendapatkan masalah.


1_W2BwW6CddohkNeAyNiEmYa4ZiVzTgfF/view? Murid-muridnya tidak bisa tertib berdiri antri di
usp=sharing depan pintu kelas, dan selalu berebutan masuk ke
dalam kelas setelah jam istirahat usai. Ini tentunya
Hukuman bersifat satu arah, dari pihak guru yang sangat mengganggu proses pembelajaran dimana
memberikan, dan murid hanya menerima suatu kelas tidak dapat mulai tepat waktu karena Ibu
hukuman tanpa melalui suatu kesepakatan, atau Anas sibuk menenangkan murid-muridnya untuk
pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau waktu cukup lama. Akhirnya Bu Anas berpikir
sesudahnya. Hukuman yang diberikan bisa berupa cepat, dan mengandalkan stiker bintang. Setiap
fisik maupun psikis, murid/anak disakiti oleh suatu murid-muridnya akan masuk kelas usai jam
perbuatan atau kata-kata. Untuk konsekuensi, istirahat, Bu Anas akan mengiming-imingi murid-
sudah terencana atau sudah disepakati; sudah muridnya dengan stiker bintang. “Siapa yang
dibahas dan disetujui oleh murid dan guru dan dapat berdiri lurus dan berbaris rapi antri di depan
murid sudah mengetahui sebelumnya konsekuensi
pintu, dapat bintang dari Bu Anas!” Sebagian bintang itu tidak disediakan oleh Guru. 2. Banyak
besar murid-muridnya menyambut tantangan cara yang bisa digunakan oleh seorang guru,
tersebut, dan langsung berdiri rapi di depan pintu misalnya mengajak siswa berdiri berbaris di depan
agar mendapatkan stiker bintang. Hal ini terus kelas dengan tenang dan mengantri menunjuk
dilakukan Bu Anas selama beberapa minggu, gambar yang ditempelkan di depan kelas, seperti
karena cukup berhasil membuat murid-muridnya gambar jabat tangan, gambar hati, gambar tos, atau
berdiri rapi antri di depan pintu. Sampai pada lainnya.
suatu saat Bu Anas sakit, dan terpaksa digantikan
Pak Heru. Pak Heru tidak mengetahui tentang
stiker bintang, dan benar saja, pada saat mau Memberikan penghargaan seperti meletakan suatu
masuk ke kelas usai jam istirahat murid-murid beban dipundak seseorang yang apabila tidak
kelas 2 kembali berebutan masuk kelas. Apa yang dipertahankan dengan sendirinya merasa terhukum
terjadi, mengapa? atau bersalah dalam diri dan juga terhadap sang
pemberi penghargaan. Kesadaran akan potensi dan
kemajuan diri merupakan penghargaan sejati yang
Jawablah ketiga pertanyaan ini, dan berilah
lebih bernilai.
minimal 2 tanggapan terhadap jawaban rekan
Anda. Hal 14
1. Berdasarkan teori motivasi yang telah Tugas 2.2 (7)
Anda pelajari pada pembelajaran sebelumnya,
kira-kira apa motivasi murid-murid kelas 2 untuk
bersedia berdiri antri sebelum masuk kelas?
Bacalah kedelapan pembahasan tentang ‘Dihukum
oleh Penghargaan’ yang dirangkum dalam kotak
2. Adakah cara lain agar murid-murid kelas 2 pada halaman sebelumnya. Rangkuman itu berisi
bersedia antri di depan kelas tanpa diberi pernyataan-pernyataan atau hasil penelitian yang
penghargaan stiker bintang? Jelaskan. dikumpulkan oleh pakar pendidikan Alfie Kohn.

Motivasi anak-anak kelas 2 hanya untuk Pilihlah dua kotak yang berisi pernyataan atau
mendapatkan imbalan atau penghargaan berupa hasil penelitian yang paling menarik atau
stiker bintang. Namun tidak efektif jika Stiker menantang untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda
bintang itu tidak disediakan oleh Guru. 2. Banyak terhadap pernyataan/hasil penelitian yang Anda
cara yang bisa digunakan oleh seorang guru, pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2
misalnya mengajak siswa berdiri berbaris di depan tanggapan atas jawaban/tanggapan rekan Anda.
kelas dengan tenang dan mengantri menunjuk
gambar yang ditempelkan di depan kelas, seperti Penghargaan mematikan kreativitas, Murid-murid
gambar jabat tangan, gambar hati, gambar tos, atau diminta berpikir mengenai hadiah atau
lainnya. penghargaan yang bisa mereka dapatkan bila
berhasil menulis sebuah puisi. Kreatifitas kelompok
Hal 13 murid-murid ini menjadi berkurang, dibandingkan
Dihukum oleh Penghargaan dengan yang tidak diberitahukan tentang hadiah
yang bisa mereka terima. Penelitian menunjukkan
bahwa pekerjaan seni atau sebuah penulisan cerita
“Saat kita berulang kali menjanjikan hadiah kepada menjadi kurang kreatif bila dijanjikan sebuah
anak-anak agar berperilaku bertanggung hadiah/penghargaan.
jawab, atau kepada seorang murid agar
mempelajari sesuatu yang baru, atau kepada Hal 15
seorang karyawan agar melakukan pekerjaan yang
berkualitas,kita sedang berasumsi mereka tidak Restitusi: Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan
dapat melakukannya, atau mereka tidak akan Disiplin Positif
memilih untuk melakukannya.”
(Alfie Kohn)
Bapak Ibu calon guru penggerak, apa yang akan
Motivasi anak-anak kelas 2 hanya untuk Anda lakukan bila,
mendapatkan imbalan atau penghargaan berupa
stiker bintang. Namun tidak efektif jika Stiker
1. Dalam sebuah acara pesta ulang tahun,  Bertanya padanya, “Kenapa kamu
teman Anda memecahkan gelas. Apakah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak
Anda akan membiarkan dia membayar kamu lakukan?”.
harga gelas yang dipecahkannya?  Mengkritik dan mendiamkannya
2. Anda sudah janji bertemu dengan teman
Anda, namun ternyata dia juga memiliki Kalau Anda melakukan tindakan-tindakan di atas,
janji penting bertemu orang lain di tempat mungkin Anda akan membuat murid Anda merasa
lain, dan Anda terpaksa naik taksi untuk menjadi anak yang gagal. Pertanyaannya sekarang,
menemui teman Anda di tempat itu, bagaimana sebaiknya respon kita bila ada murid
apakah Anda akan meminta teman Anda kita melakukan kesalahan? Mari kita baca artikel
membayar biaya taksi Anda menuju ke ini.
tempat tersebut?
3. Pegawai Anda membuat kesalahan yang https://drive.google.com/file/d/
menyebabkan kerugian finansial pada 1m0jfI86sdNm0RGckOyPKeGbINUVlNpM0/view?
perusahaan, pegawai tersebut usp=sharing
menawarkan untuk bekerja lembur tanpa
Restitusi: Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan
bayaran, apakah Anda sebagai pemilik
Disiplin Positif
perusahaan akan menerimanya?
salah satu cara penerapan disiplin positif yang perlu
dilakukan adalah dengan restitusi. Restitusi
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan,
Bila ada seseorang berbuat salah pada Anda, ketika disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah
mereka menawarkan sebuah tindakan untuk berbuat salah.Melalui restitusi, ketika murid
memperbaiki kesalahan mereka, kemungkinan berbuat salah, guru akan menanggapi dengan cara
besar, jawaban Anda adalah akan menolak semua yang memungkinkan murid untuk membuat
tawaran itu, dan akan bilang, tidak usah, tidak apa- evaluasi internal tentang apa yang dapat mereka
apa. Lupakan saja. lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan
mendapatkan kembali harga dirinya. restitusi
Kebiasaan kita selama ini, bila ada orang yang terdiri dari : Restitusi bukan untuk menebus
berlaku salah pada kita adalah langsung kesalahan, namun untuk belajar dari
memaafkan, atau bahkan kita melakukan sesuatu kesalahan ,Restitusi memperbaiki
yang membuat mereka tidak nyaman atau merasa hubungan,Restitusi adalah tawaran, bukan
bersalah. Kita cenderung untuk berfokus pada paksaan,Restitusi menuntun untuk melihat ke
kesalahan daripada mencari cara bagi orang yang dalam diri,Restitusi mencari kebutuhan dasar yang
berbuat kesalahan untuk memperbaiki diri. Kita mendasari tindakan dan lainnya.
lebih fokus pada pada cara mereka membayar Hal 16
akibat dari kesalahan mereka daripada
mengembalikan harga diri mereka. Membuat Penutup
kondisi menjadi impas, menjadi lebih penting
daripada membuat situasi menjadi benar.
Demikianlah penjelasan mengenai motivasi,
Bapak Ibu guru penggerak, hukuman dan penghargaan, serta restitusi sebagai
Sebagai seorang guru, ketika murid Anda upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
melakukan kesalahan, tindakan mana yang akan membangun budaya positif di sekolah. Tentunya,
Anda lakukan? untuk mewujudkan hal ini membutuhkan proses
yang yang tidak bisa dilakukan dalam waktu
singkat. Selain itu, proses ini juga membutuhkan
 Menunjukkan kesalahannya dan
keterlibatan semua pemangku kepentingan di
memintanya melihat kesalahannya baik-
sekolah.
baik
 Mengatakan, “Kamu seharusnya tahu
https://drive.google.com/file/d/
bagaimana kamu seharusnya bertindak”.
1p4V03e6NyAQAEjBuq1qYkRoqg3tshSJR/view?
 Mengingatkan murid Anda akan
usp=sharing
kesalahannya yang sama di waktu
sebelumnya. Setelah mempelajari materi ini saya sudah mulai
paham apa itu motivasi, hukuman dan
pengahargaan atau restitusi. Yang harus dilakukan Pada pembelajaran Disiplin dan Nilai-nilai Kebajikan
di sekolah maupun di dalam kelas. ke 3 teori ini Universal, kita telah mempelajari tentang nilai-nilai
dilakukan dalam membangun budaya positif di kebajikan yang dapat menjadi landasan kita dalam
sekolah. membuat suatu keyakinan sekolah atau
menentukan visi dan misi atau tujuan dari sebuah
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas institusi/sekolah. Seperti telah dikemukakan di
Hal 1 modul 1.2, dalam penentuan visi sebuah
Keyakinan kelas adalah salah satu disiplin posistif institusi/sekolah kita terlebih dahulu perlu
yang bisa kita terapkan dalam membangun budaya menentukan nilai-nilai kebajikan apa yang
positif di sekolah. Dengan adanya keyakinan kelas di terpenting bagi institusi tersebut agar dapat
setiap kelas diharapkan dapat mewujudkan tujuan mencapai tujuan mulia yang dicita-citakan.
pendidikan yang berorientasi kepada Profil Pelajar Penentuan nilai-nilai kebajikan pada sebuah
Pancasila institusi telah diberikan contoh-contohnya pada
pembelajaran 2.1.
Hal 2
Mengapa keyakinan kelas, mengapa tidak
Mengapa keyakinan kelas, mengapa tidak peraturan kelas saja?
peraturan kelas saja? Sebagai langkah awal untuk penerapan budaya
positif, bisa dimulai dengan membuat kesepakatan
kelas/keyakinan kelas. Dalam pelaksanaannya,
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: namun kesepakatan kelas/keyakinan kelas ini harus
melibatkan murid karena murid akan melakukan
1. Mengapa kita memiliki peraturan tentang sesuatu di kelas sesuai dengan kesepakatan yang
penggunaan helm pada saat mengendarai telah dibuat bersama, contoh kesepakatan kelas
kendaraan roda dua/motor? yang saya buat bersama murid saya yaitu salah
(Kemungkinan jawaban Anda adalah untuk satunya, pulang sekolah tepat waktu, maka di jam
‘keselamatan’). 11.00 WIT, siswa saya sudah ketuk meja dan
2. Mengapa kita memiliki peraturan tentang memberitahu saya bahwa sekarang sudah jam
penggunaan masker dan mencuci tangan pulang, hal yang mereka lakukan sesuai dengan
setiap saat? kesepakatan bersama.
(Kemungkinan jawaban Anda adalah ‘untuk
kesehatan dan/atau keselamatan’). Hal 3

Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan inilah yang Tahapan menciptakan Program Kebajikan
kita sebut sebagai suatu ‘keyakinan’, yaitu nilai-nilai
kebajikan universal yang disepakati secara tersirat
dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara,
bahasa maupun agama. Seperti yang sudah
disampaikan sebelumnya pada pembelajaran 2.1 1. Lihat daftar kebajikan yang telah disusun
tentang Nilai-nilai Kebajikan bahwa menekankan bersama (contoh pada pembelajaran 2.1).
pada keyakinan seseorang akan lebih memotivasi 2. Tentukan nilai-nilai kebajikan yang ingin
seseorang dari dalam. Seseorang akan lebih dijadikan perhatian utama di sekolah Anda.
tergerak dan bersemangat untuk menjalankan Curah pendapat dalam kelompok.
keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti 3. Sempurnakan beberapa daftar nilai-nilai
serangkaian peraturan tertulis tanpa makna. Murid- kebajikan yang utama, bahas kembali
murid pun demikian, mereka perlu mendengarkan dalam kelompok utama.
dan memahami arti sesungguhnya tentang 4. Buatlah poster atau muat di sosial media
peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai keyakinan sekolah/kelas Anda.
kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan 5. Tahapan menciptakan Program Kebajikan
utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut 6. Tahapan menciptakan Program Kebajikan,
sehingga hanya sekedar mengikuti serangkaian Nilai-nilai kebajikan yang ingin saya
peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa lakukan dan dijalankan disekolah adalah
memahami tujuan mulianya. ketertiban, keselamatan, sopan santun,
menghargai, komitmen, disiplin,
menghormati, Kebersihan. Bila semua yang ditemui di kelas atau sekolah, namun
warga sekolah tanpa kecuali melaksanakan peraturan yang biasa kita temui di sekeliling kita.
program ini, maka akan tercapai sekolah
yang maju karena semua akan bahagia Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas
berada dan berinteraksi di sekolah, tidak Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada
akan ada rasa kecewa, marah, tak di hargai peraturan, yang lebih rinci dan konkrit. Keyakinan
dan potensi semua murid akan tersalurkan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
dan tereksplorasi dengan sangat baik. Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat
Program yang saya pilih ini ada beberapa dalam bentuk positif. Keyakinan kelas hendaknya
yang sudah dilaksanakan oleh warga tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan
sekolah, walaupun belum semuanya, guru, dipahami oleh semua warga kelas. Keyakinan kelas
murid belum seluruhnya sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di
melaksanakannya,. Saya akan berusaha lingkungan tersebut. Semua warga kelas hendaknya
untuk melaksanakan semua program yang ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan
saya pilih, diawali dari diri saya sendiri kelas lewat kegiatan curah pendapat. Bersedia
untuk menjadi pribadi yang dapat meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke
dipercaya. waktu.
Hal 4

Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas Hal 5

Prosedur Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas

 Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’


daripada peraturan, yang lebih rinci dan
konkrit. 1. Mempersilakan warga sekolah atau murid-
 Keyakinan kelas berupa pernyataan- murid di sekolah/kelas untuk bercurah
pernyataan universal. pendapat tentang peraturan yang perlu
disepakati di sekolah/kelas.
 Pernyataan keyakinan kelas senantiasa
2. Mencatat semua masukan-masukan para
dibuat dalam bentuk positif.
murid/warga sekolah di papan tulis atau di
 Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu
kertas besar (kertas ukuran poster), di
banyak, sehingga mudah diingat dan
mana semua anggota kelas/warga sekolah
dipahami oleh semua warga kelas.
bisa melihat hasil curah pendapat.
 Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang
3. Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur
dapat diterapkan di lingkungan tersebut.
‘Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas’.
 Semua warga kelas hendaknya ikut
Gantilah kalimat-kalimat dalam bentuk
berkontribusi dalam pembuatan keyakinan
negatif menjadi positif.
kelas lewat kegiatan curah pendapat.
Contoh:
 Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas
Kalimat negatif: Jangan berlari di kelas atau
dari waktu ke waktu.
koridor.
Kalimat positif: Berjalanlah di kelas atau
Lihatlah daftar peraturan di bawah ini koridor.
kemudian tuliskan keyakinan kelas atau nilai 4. Tinjau kembali daftar curah pendapat yang
kebajikan yang dituju dari peraturan sudah dicatat. Anda mungkin akan
tersebut. Adapun nilai-nilai kebajikan yang diterima mendapati bahwa pernyataan yang tertulis
secara universal lepas dari latar belakang budaya, di sana masih banyak yang berupa
bahasa, suku bangsa, maupun agama berupa hal- peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajak
hal seperti keadilan, kehormatan, peduli, integritas, warga sekolah/murid-murid untuk
kejujuran, pelayanan, keamanan, kesabaran, menemukan nilai kebajikan atau keyakinan
tanggung jawab, mandiri, berprinsip, keselamatan, yang dituju dari peraturan
kesehatan, dan masih banyak lagi nilai-nilai tersebut. Contoh: Berjalan di kelas,
kebajikan universal. Peraturan-peraturan yang Dengarkan Guru, Datanglah Tepat Waktu
tercantum di sisi kiri tidak terbatas pada peraturan berada di bawah 1 ‘payung’ yaitu
keyakinan untuk ‘Saling Menghormati’ atau Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas (1)
nilai kebajikan ‘Hormat’. Keyakinan inilah
yang dimasukkan dalam daftar untuk 1. Kegiatan Tampak Seperti/Tidak Tampak Seperti
disepakati. Kegiatan ini juga merupakan
pendalaman pemahaman bentuk Anggota kelas dibagi menjadi beberapa kelompok,
peraturan ke keyakinan sekolah/kelas. dan setiap kelompok diberikan kertas. Salah satu
5. Tinjau ulang Keyakinan Sekolah/Kelas anggota kelompok membuat huruf T kapital yang
secara bersama-sama. Seharusnya setelah besar (Tabel T). Guru memberikan salah satu
beberapa peraturan telah disatukan ‘keyakinan kelas’ kepada setiap kelompok. Dua
menjadi beberapa keyakinan maka jumlah kelompok bisa mendapatkan keyakinan yang sama
butir pernyataan keyakinan akan bila ada 10 kelompok. Selanjutnya setiap kelompok
berkurang. Sebaiknya keyakinan diminta untuk bercurah pendapat tentang
sekolah/kelas tidak terlalu banyak, bisa keyakinan tersebut, tampak seperti apa, tampak
berkisar antara 3-7 prinsip/keyakinan. tidak seperti apa. Kemudian hasil curah
Bilamana terlalu banyak, maka warga kelas pendapat setiap kelompok dipresentasikan pada
akan sulit mengingatnya dan akibatnya kelompok besar, dan kertasnya ditempel di
sulit untuk dijalankan. sekeliling dinding kelas untuk dapat dilihat setiap
6. Setelah keyakinan sekolah/kelas selesai warga kelas agar menguatkan pemahaman.
dibuat, maka semua warga kelas
Contoh
dipersilakan meninjau ulang, dan
menyetujuinya dengan menandatangani
keyakinan sekolah/kelas tersebut, Tampak Seperti/Tidak Tampak Seperti (Tabel T) dari
termasuk guru dan semua warga/murid. Keyakinan Kelas 7:
7. Keyakinan Sekolah/Kelas selanjutnya bisa
dilekatkan di dinding kelas di tempat yang
mudah dilihat semua warga kelas.

Bagan Tampak Seperti (Tabel Y) dari Keyakinan


Kelas 7.

Prosedur Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas


Prosedur Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas,
ditahun ajaran baru saya akan menerapkan
keyakinan baik dilingkungan sekolah maupun
dikelas saya sendiri. maka Agar semua warga kelas
dapat memahami setiap pernyataan yang telah
tercantum dalam keyakinan kelas, maka selama
seminggu di awal tahun ajaran baru dapat
didedikasikan untuk pendalaman setiap keyakinan
dengan berbagai kegiatan.

Hal 6
Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas (1)
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk
memperdalam keyakinan kelas adalah mempelajari
tanggung jawab setiap warga kelas.
Hal 7

Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas (2)

2. Kegiatan Tugas Saya-Tugas Kamu (Tugas Guru-


Tugas Murid)

Salah satu kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk


memperdalam keyakinan kelas, adalah mempelajari
tanggung jawab setiap warga kelas. Keyakinan
bertanggung jawab serta hak seseorang adalah
sesuatu yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas (2)
Dewantara tentang menumbuhkan murid yang Guru adalah sosok yang dapat membentuk jiwa dan
merdeka: watak peserta didik. Guru mempunyai kekuasaan
untuk membentuk dan membangun kepribadian
“...beratlah kemerdekaan itu! bukan hanya anak didik menjadi seorang yang berguna bagi
tidak terperintah saja, akan tetapi harus juga dapat agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas
menegakkan dirinya dan mengatur mempersiapkan manusai susila yang dapat
perikehidupannya dengan tertib. dalam hal ini diharapkan membanguun dirinya dan membangun
termasuklah juga mengatur tertibnya perhubungan bangsa dan Negara.guru adalah pendidik
dengan kemerdekaan orang lain (Ki Hadjar professional dengan tugas utama mendidik,
Dewantara, buku kuning, hal.4.) mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevalusi. tugas murid ialah belajar,
Pada pekan pendalaman Keyakinan Kelas, maka dapat menghasilakan suatu yang baik bagi dirinya
murid-murid dapat diajak berdiskusi tentang sendiri, dapat mengajukan pertanyaan jika tidak
tanggung jawab dan hak masing-masing warga paham dengan penjelsana guru, mengikuti
kelas, yaitu apa Tugas Guru dan Bukan Tugas Guru peraturan dan menjalankan keyakinan kelas
serta Apa Tugas Murid atau Bukan Tugas Murid.
Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan dalam
mendiskusikan hal tersebut: Hal 8

Tugas Mandiri
1. Guru akan membuat bagan berisi 4 kotak.
2. Masing-masing kotak diisi judul: Guru-
tugas mandiri tentang keyakinan kelas dapat dilihat
Tugasnya..., Murid-Tugasnya..., Guru-
ada link berikut :
Tugasnya Bukan.., Murid-Tugasnya Bukan...
https://drive.google.com/file/d/1gKz4hgsDqPCby5
3. Guru bercurah pendapat dengan dua cara:
McMBk-wlaQ95nYsXlz/view?usp=share_link
o Mengajak murid berpendapat
secara individu, atau
o Membagi murid dalam 4 atau 8
kelompok, dan setiap kelompok https://docs.google.com/document/d/1fjNqt_Kz-
diberikan tugas bercurah Qj0zie9_W62USUXb02we52N/edit?
pendapat tentang masing-masing usp=share_link&ouid=105686208693004784534&rt
tugas/bukan tugas guru maupun pof=true&sd=true
murid. Hal 9
4. Hasil dari curah pendapat Tugas Saya-Tugas
Kamu ditempel di dinding kelas agar dapat Penutup
dilihat seluruh warga kelas.
Contoh (hasil curah pendapat guru dan
murid-muridnya)
Tugas Saya (Guru)-Tugas Kamu
(Murid) (Kelas 4-8)
https://drive.google.com/file/d/ Hal 3
1BJtQ9P2x7oK6rWNHyF9HSOwVROVKHY7k/view?
usp=sharing 5 Kebutuhan Dasar Manusia (1)
1.4.a.4.4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia
Berkualitas https://drive.google.com/file/d/
1Q7p9AtznMU4bUQITTxopc0ajI0v6xnWS/view?
usp=sharing
Hal 1

Tujuan pembelajaran khusus bagian ini adalah CGP


dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi 5 Kebutuhan Dasar Manusia (1)
motif dari tindakan manusia baik murid maupun Kebutuhan bertahan hidup (survival) adalah
guru; menganalisis dampak tidak terpenuhinya kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan
kebutuhan dasar terhadap pelanggaran peraturan hidup misalnya kesehatan, rumah, dan makanan;
dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai Kebutuhan bertahan hidup (survival) adalah
kebajikan dan mengidentifikasi peran dan sekolah kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan
guru dalam upayanya menciptakan lingkungan hidup misalnya kesehatan, rumah, dan makanan;
belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang Kebutuhan yang berhubungan dengan kekuatan
beragam.\ untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten,
menjadi terampil, diakui atas prestasi dan
Hal 2 keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa
harga diri; Kebutuhan untuk bebas dan Kebutuhan
5 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Dr. William akan kesenangan adalah 5 kebutuhan dasar hidup
Glasser dalam “Choice Theory” manusia. Anak-anak kitapun mempunyai
kebutuhan ini dan karenanya itu, sebagai seorang
Pertanyaan Pemantik: guru perlu memfasilitasi kebutuhan ini dalam
pembelajaran sehingga ketika terpenuhinya saah
Ibu Ambar, guru wali kelas kelas 2A di SD Pelita satu atau lebih kebutuhan mereka maka kita telah
Hati, sedang bingung menghadapi ulah salah satu menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam hidup
murid di kelasnya, Doni. Beberapa anak di kelas 2A mereka
telah datang padanya dan mengeluhkan Doni yang
seringkali meminta bekal makan siang mereka
dengan paksa. Jika Anda menghadapi situasi 5 Kebutuhan Dasar Manusia (2)
seperti Ibu Ambar, apa yang akan anda lakukan?
Menurut anda, kira-kira apa alasan Doni 5 Kebutuhan Dasar Manusia (2)
melakukan hal itu? Semua manusia, anak-anak maupun orang dewasa
memiliki kebutuhan dasar manusia sebagaimana
5 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Dr. William teori 5 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Dr.
Glasser dalam “Choice Theory” William Glasser. Oeh karenanya, sesama guru juga
5 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Dr. William saling memahami dan memberi solusi terhadap
Glasser dalam “Choice Theory” Dari kelima teori kebutuhan dasa hidup di sekolah sehingga apabila
tersebut, maka guru harus mengetahui kebutuhan kebutuhan tersebut terpenuhi salah satu atau lebih
dasar hidup anak sehingga dapat membantu maka guru juga akan memahami kebutuhan dasar
tumbuh kembangnya. kebutahan manusia ada lima murid-muridnya.
di antaranya 1. Bertahan hidup ( survival ) adalah
kebutuhan fisiologis 2. Merasa di terima ( love and
beloging) 3. Kebebasan ( fredoom) 4. kesenangan Hal 5
( fun ) 5. pengusaan ( power) Berdasarkan teori
Tugas Mandiri
trsebut, maka seorang guru harus memahami
kebutuhan dasar hidup anak
sehingga dapat membantu tumbuhkembangnya. Tugas Mandiri
https://docs.google.com/presentation/d/1Hz6-
Ry2vxgbei4Qfvb1Ht8YTjxCo5FtG/edit?
usp=share_link&ouid=108226717678871469735&rt
pof=true&sd=true
Hal 6
Dunia Berkualitas Disarikan dari Berbagai Sumber

Dunia Berkualitas
Kebutuhan dasar bersifat lebih umum dan
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak,
universal, sedangkan dunia berkualitas lebih unik
Setelah belajar tentang 3 Motivasi Perilaku Manusia dan personal. Untuk masuk ke dunia berkualitas,
di modul 1.2 dan 5 Kebutuhan Dasar Manusia untuk syaratnya adalah bahwa sesuatu itu harus terasa
memahami alasan-alasan yang mendasari tindakan sangat baik bagi kita dan memenuhi setidaknya
manusia, mari kita belajar tentang Dunia satu atau lebih kebutuhan dasar manusia. Murid
Berkualitas dengan membaca deskripsi di bawah kita juga mempunyai gambaran dunia berkualitas
ini: mereka. Tentunya sebagai guru kita ingin mereka
memasukkan hal-hal yang bermakna dan nilai-nilai
Dunia Berkualitas kebajikan yang hakiki ke dalam dunia berkualitas
mereka
Dunia Berkualitas Anda adalah tempat khusus Hal 7
dalam pikiran Anda, tempat Anda menyimpan Tugas 2.4 (1)
gambaran representasi dari semua yang Anda
inginkan: bisa berisi orang-orang, hal-hal dan apa
saja yang terbaik dalam hidup Anda dan membuat Dalam lingkaran di bawah ini, buatlah gambar atau
Anda merasa bahagia dan terpenuhi kebutuhan kata-kata yang menggambarkan hal-hal yang Anda
dasar Anda. Dr. William Glasser menyebutnya miliki dalam Dunia Berkualitas Anda saat ini.
seperti semacam album foto sehingga isinya tidak
akan terlalu banyak, hanya akan terdiri dari Untuk membantu Anda, jawablah pertanyaan-
beberapa hal saja yang sangat signifikan dan benar- pertanyaan di bawah ini:
benar terbaik dalam hidup Anda yang membuat
hidup Anda menjadi lebih bermakna. Kebutuhan  Siapakah orang-
dasar bersifat lebih umum dan universal, sedangkan orang yang paling
dunia berkualitas lebih unik dan personal. penting dalam hidup
Anda?
Orang, tempat, benda, nilai-nilai, dan kepercayaan
 Nilai-nilai kebajikan
yang penting bagi Anda akan termasuk di sana.
apa yang terpenting
Untuk masuk ke dunia berkualitas, syaratnya adalah
dalam hidup Anda?
bahwa sesuatu itu harus terasa sangat baik bagi
 Kalau Anda menjadi
Anda dan memenuhi setidaknya satu atau lebih
orang yang ideal,
kebutuhan dasar Anda. Dalam menentukan segala
karakter atau sifat
sesuatu yang masuk dalam dunia berkualitas, tidak
apa yang Anda
perlu kita terlalu mempertimbangkan standar
paling inginkan ada
masyarakat tentang apa saja yang penting dan yang
pada diri Anda?
tidak. Gambaran dunia berkualitas adalah unik dan
 Apa pencapaian
spesifik untuk setiap orang. Jika Anda bisa hidup di
Anda yang Anda
dunia berkualitas Anda, hidup akan sempurna buat
sangat banggakan?
Anda, tapi sayangnya, Anda tidak bisa tinggal di
 Apa pekerjaan ideal
sana.
bagi Anda?
Murid kita juga mempunyai gambaran dunia  Ceritakan bagian
berkualitas mereka. Tentunya sebagai guru kita perjalanan hidup
ingin mereka memasukkan hal-hal yang bermakna Anda, dimana Anda
dan nilai-nilai kebajikan yang hakiki ke dalam dunia merasa itulah titik
berkualitas mereka. Bila guru dapat membangun puncak hidup Anda?
interaksi yang memberdayakan dan memerdekakan  Apa yang paling
murid, maka murid akan meletakkan dirinya sendiri bermakna dalam
sebagai individu yang positif dalam dunia hidup Anda?
berkualitas karena mereka menghargai nilai-nilai
kebajikan.
Jwb
1)Orang-orang yang paling pening dalam hidup saya
ialah, keluarga saya dan teman-teman saya. 2)Nilai-
nilai kebajikan yang terpenting dalam hidup saya
ialah, kejujuran, kesabaran, kebahagiaan, kerja
keras, bertanggung jawab. 3)Karakter atau sifat
yang paling saya inginkan pada diri saya ialah selalu
konsisten dengan perbuatan saya, dengan apa yang
saya katakana. 4)Pencapaian yang sangat saya
banggakan ketika saya melihat murid-murid saya
menjadi orang yang sukses. 5)Pekerjaan ideal bagi
saya ialah menjadi guru yang professional dalam
menjalankan tugas saya sebagai pendidik. 6)•
Berasal dari kedua orang tua yang memiliki
pekerjaan seorang petani, sempat memiliki impian
menjadi seorang polisi wanita, tetapi permintaan
orang tua untuk saya menjadi seorang guru. Dengan
segala kekurang yang dimiliki kedua orang tua saya,
puji Tuhan saya mengikuti perkuliahan di
Universitas Negeri Malang menjadi seorang guru.
Titik Puncak hidup saya ialah ketika saya disapa
dengan sebutan IBU GURU. 7)berbuat baik

Hal 8

Penutup

https://drive.google.com/file/d/
1G4X8l_AqWvGn9owkNkl2Bh4FCE7qL95e/view?
usp=sharing

Tujuan pembelajaran khusus bagian ini adalah CGP


dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi
motif dari tindakan manusia baik murid maupun
guru; menganalisis dampak tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar terhadap pelanggaran peraturan
dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai
kebajikan dan mengidentifikasi peran dan sekolah
guru dalam upayanya menciptakan lingkungan
belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang
beragam.

Anda mungkin juga menyukai