19213031

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 52

PROSEDUR PEMBERIAN PRODUK KREDIT CEPAT AMAN PADA

PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIREBON

LAPORAN MAGANG

Disusun oleh:

Achmad Fauzi

19213031

Program Studi Perbankan dan Keuangan

Program Diploma III Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Universitas Islam Indonesia

2022
PROSEDUR PEMBERIAN PRODUK KREDIT CEPAT AMAN PADA

PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIREBON

LAPORAN MAGANG

Laporan magang ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan jenjang Diploma III Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Universitas Islam Indonesia

Disusun oleh:

Achmad Fauzi

19213031

Program Studi Perbankan dan Keuangan

Program Diploma III Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Universitas Islam Indonesia

2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG

PROSEDUR PEMBERIAN PRODUK KREDIT CEPAT AMAN PADA

PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIREBON

Disusun oleh:

Nama : Achmad Fauzi

Nomor Mahasiswa : 19213031

Jurusan : Perbankan dan Keuangan

Telah disetujui oleh dosen pembimbing

Dosen Penguji Tugas Akhir Pada tanggal: 25 Juli 2022

(Diana Wijayanti SE., M.Si.) (Annisa Rahima, M.Ec.Dev.)


Ketua Program Studi

(Diana Wijayanti SE., M.Si.)

ii
PERNYATAAN BEBAS PENJIPLAKAN

“Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan magang ini

ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan

karya orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak

benar maka saya sanggup menerima hukuman atau sanksi apapun sesuai dengan

peraturan yang berlaku”

Cirebon, 25 Juli 2022

Achmad Fauzi

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ’alamin puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat

Allah SWT yang telah senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Prosedur Pemberian

Produk Kredit Cepat Aman Pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon”. Tugas

akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan jenjang Diploma

III Perbankan dan Keuangan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam

Indonesia.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, doa, dukungan serta arahan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT. Segala syukur atas nikmat, petunjuk, serta kasih sayangnya

sehingga masih diberi waktu dan kesehatan, kemudahan, serta kemampuan

untuk menyusun laporan Tugas Akhir.

2. Ibu Dra. Diana Wijayanti, M.Si. Selaku ketua program studi perbankan dan

keuangan diploma III Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam

Indonesia.

3. Ibu Annisa Rahima, S.E, M.Ec.Dev. Selaku dosen pembimbingan yang

senantiasa memberikan bimbingan serta arahan sehingga laporan Tugas

Akhir ini bisa terselesaikan.

4. Bapak Hendrikus Budi Kurniawan, S.E selaku pemimpin Cabang PT.

Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon.

iv
5. Ibu Nurdiyanty Febrianty selaku pembimbing magang dan seluruh

karyawan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon yang senantiasa

memberikan bimbingan, arahan, ilmu dan pengalaman selama kegiatan

magang berlangsung.

6. Bapak Sugiman dan Ibu Rasiti selaku orang tua yang senantiasa mendoakan,

memberi nasehat, dukungan, dan semangat sehingga laporan Tugas Akhir

ini dapat terselesaikan.

7. Seluruh teman satu program studi Perbankan dan Keuangan Kelas A dan B

angkatan 2019.

8. Teman seperjuangan Muhammad Cahya Hairul, Ficky Anwar, M. Iqbal

yang selama perkuliahan selalu bersama, memberikan dukungan, saran dan

nasihat yang sangat berarti bagi penulis.

9. Serta seluruh pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang telah membantu penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk kedepannya. Semoga penulisan laporan tugas akhir ini

dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Penulis

Achmad Fauzi

v
ABSTRAK

Produk Kredit Cepat Aman merupakan kredit dengan sistem gadai yang

diperuntukan untuk seluruh golongan nasabah untuk keperluan konsumtif maupun

produktif. Oleh karena itu, bagaimana pemberian produk Kredit ini kepada nasabah

menjadi topik yang penting untuk dibahas. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif yakni penelitian deskriptif pada salah satu kantor Pegadaian yang berada

di Kota Cirebon. Dengan data yang digunakan adalah dokumen serta wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kredit kepada nasabah dapat

berjalan dengan baik serta sudah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di

PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon.

Kata kunci: Prosedur, kredit Cepat Aman, PT. Pegadaian (Persero)

vi
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii
Pernyataan Bebas Penjiplakan ............................................................................... iii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iv
Abstrak ................................................................................................................... vi
Daftar Isi................................................................................................................ vii
Daftar Tabel ........................................................................................................... ix
Daftar Gambar......................................................................................................... x
Daftar Lampiran ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Dasar Penulisan Laporan Tugas Akhir .......................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir ................................... 3
1.3 Target Penulisan Laporan Tugas Akhir ......................................................... 4
1.4 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6
2.1 Pengertian Pegadaian ..................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Gadai..................................................................................... 7
2.2 Aplikasi Digital Service ................................................................................. 8
2.2.1 Pengertian Pegadaian Digital Service ..................................................... 8
2.3 Lembaga Keuangan Non Bank ...................................................................... 9
2.3.1 Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank ............................................. 9
2.3.2 Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Non Bank .......................................... 10
2.4 Pengertian Kredit ......................................................................................... 11
2.4.1 Unsur-Unsur Dalam Kredit .................................................................. 12
2.4.2 Jenis-Jenis Kredit .................................................................................. 13
2.5 Pengertian Prosedur ..................................................................................... 16
2.5.1 Karakteristik prosedur .......................................................................... 16
2.5.2 Manfaat Prosedur.................................................................................. 17
BAB III ANALISIS DESKRIPTIF....................................................................... 18

vii
3.1 Data Umum.................................................................................................. 18
3.1.1 Sejarah PT. Pegadaian (Persero) .......................................................... 18
3.1.2 Visi dan Misi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon...................... 19
3.1.3 Budaya Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon ............ 20
3.1.4 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon. ........... 21
3.1.5 Jenis Usaha Pegadaian .......................................................................... 21
3.1.6 Fitur dan Layanan Pegadaian Digital Service....................................... 22
3.1.7 Produk Kredit PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon..................... 23
3.2 Data Khusus ................................................................................................. 24
3.2.1 Prosedur Kredit Melalui Aplikasi Pegadaian Digital Service .............. 24
3.2.2 Prosedur Pemberian Kredit Pada Kantor Cabang Cirebon ................... 27
Secara sederhana prosedur pemberian kredit oleh PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Cirebon dapat dijabarkan pada Gambar 3.3...................................... 27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 37
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 37
4.2 Saran ............................................................................................................ 38

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tarif Biaya Sewa Modal ...................................................................... 29

Tabel 3. 2 Tarif Biaya Administrasi ...................................................................... 34

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon ........ 21

Gambar 3. 2 Prosedur Kredit Melalui Aplikasi ................................................... 27

Gambar 3. 3 Prosedur Pemberian Kredit .............................................................. 27

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Pengajuan Kredit ...................................................................... 40

Lampiran 2 Surat Bukti Gadai .............................................................................. 40

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Penulisan Laporan Tugas Akhir

Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin meningkat

menuntut masyarakat untuk senantiasa mengikuti perkembangan dan kemajuan

teknologi. Dalam kemajuan teknologi tidak terlepas dari kebutuhan dana untuk

membeli dan membayar berbagai kebutuhan baik itu kebutuhan konsumtif maupun

kebutuhan produktif sehari-hari. Terkadang dana yang dimiliki tidak cukup untuk

memenuhi berbagai kebutuhan. Salah satu cara untuk dapat memenuhi berbagai

kebutuhan tersebut adalah dengan cara masyarakat dapat menjual barang-barang

berharga yang dimilikinya dengan risiko barang berharga tersebut akan hilang, atau

alternatif lainnya adalah masyarakat dapat mencari pinjaman dari lembaga

keuangan yang tersedia dengan cara menjaminkan barang berharga yang

dimilikinya tersebut.

Sebagai alternatif untuk mendapatkan uang guna memenuhi berbagai

kebutuhan adalah dengan melakukan kredit kepada lembaga keuangan bank

maupun non-bank. Pengertian kredit menurut Undang-Undang Republik Indonesia

1998 Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan atau dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara

lembaga keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Makna

lain yang lebih luas dari kredit sendiri dapat diartikan sebagai kepercayaan. Kredit

dalam Bahasa Latin yakni “credere” yang memiliki arti percaya. Maksud dari

1
2

percaya yakni bahwa yang memberikan kredit percaya kepada penerima kredit

bahwa kredit yang disalurkan akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan

(Kasmir, 2014).

Salah satu lembaga keuangan non-bank yang memberikan kredit kepada

masyarakat adalah PT. Pegadaian (Persero), yang merupakan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang memiliki produk seperti produk pembiayaan, emas, dan jasa

lainnya (Pegadaian, 2020). Salah satu produk inti yang dimiliki oleh Pegadaian

adalah produk kredit cepat aman dengan menggunakan dasar hukum gadai. Produk

ini dapat diberikan kepada semua golongan nasabah terutama kepada nasabah

golongan menengah ke bawah dengan prosedur dan persyaratan yang mudah serta

cepat yang dapat dilakukan melalui outlet Pegadaian atau melalui aplikasi

Pegadaian Digital Service. Dengan demikian diharapkan produk ini dapat menjadi

solusi untuk masyarakat luas sesuai dengan motto Pegadaian “Mengatasi masalah

tanpa masalah (Pratiwi, 2021).

Berdasarkan uraian tersebut, maka Tugas Akhir Laporan Magang ini akan

mengangkat judul “Prosedur Pemberian Produk Kredit Cepat Aman Pada PT.

Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon”.


3

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir

1.2.1 Tujuan

Dengan melihat dasar penulisan laporan tugas akhir maka tujuan dari

penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui prosedur dalam melakukan kredit Produk Kredit Cepat Aman

melalui Aplikasi Pegadaian Digital Service pada PT. Pegadaian (Persero)

Cabang Cirebon.

2. Mengetahui prosedur pemberian produk Kredit Cepat Aman pada PT.

Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon.

1.2.2 Manfaat

Dengan melihat dasar penulisan laporan tugas akhir maka manfaat dari

penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai berbagai produk

Pegadaian dan hal-hal yang berkaitan dengan proses pemberian kredit dengan

produk kredit cepat aman.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penulisan laporan tugas akhir diharapkan dapat memberikan saran atau

masukan untuk memperbaiki kembali produk Pegadaian di masa yang akan

datang.

3. Bagi Pihak Peneliti Lain

Menambah wawasan dan pengetahuan untuk peneliti lain yang akan melakukan

penelitian terhadap bidang yang sama pada PT. Pegadaian (Persero).


4

1.3 Target Penulisan Laporan Tugas Akhir

Target yang diharapkan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

1. Mampu memahami mengenai prosedur dalam melakukan kredit produk kredit

cepat aman melalui Aplikasi Pegadaian Digital Service pada PT. Pegadaian

(Persero) Cabang Cirebon.

2. Mampu memahami mengenai prosedur pemberian produk Kredit Cepat Aman

pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon.

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini secara garis besar terdiri dari

empat bagian, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab pendahuluan ini merupakan rangkuman dari keseluruhan laporan tugas

akhir serta memberikan gambaran mengenai alasan memilih judul Prosedur

Pemberian Produk Kredit Cepat Aman Pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang

Cirebon. Bab pendahuluan ini juga memuat isi mengenai dasar penulisan laporan

tugas akhir, tujuan dan manfaat penulisan tugas akhir, target penulisan tugas akhir,

serta sistematika penulisan laporan tugas akhir.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini berisikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan prosedur

pemberian produk kredit cepat aman pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang

Cirebon.
5

Bab III Analisis Deskriptif

Pada bab ini berisikan beberapa data terdiri dari data umum dan data khusus.

Data umum merupakan penjelasan gambaran umum yang terdapat pada tempat

magang. Data khusus merupakan penjelasan dari temuan pada tempat magang

sesuai dengan masalah yang diangkat

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari data-data yang didapatkan pada bab

sebelumnya serta hasil dari bab tersebut atau rekomendasi saran serta kebijakan

terhadap masalah yang terdapat pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pegadaian

Pegadaian merupakan sebuah lembaga keuangan non bank yang telah

mendapatkan izin untuk menjalankan bisnis operasionalnya berupa penyaluran

dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Penyaluran dana yang dilakukan

Pegadaian relatif kecil atau dalam jumlah yang besar dengan dasar hukum gadai.

Barang yang dapat dijadikan sebagai jaminan harus memiliki nilai ekonomis

sehingga Pegadaian dapat menerima barang tersebut sebagai jaminan untuk

mendapatkan dana pinjaman. Barang yang dijadikan jaminan tersebut nantinya

dapat ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara Pegadaian dengan nasabah.

Pegadaian juga melayani jasa titipan maupun jasa taksiran yang bisa dimanfaatkan

oleh seluruh kalangan masyarakat (Kasmir, 2014).

Barang yang dijadikan jaminan oleh nasabah dapat ditebus atau diperpanjang

waktu pelunasanya, nasabah yang belum dapat menebusnya maka barang tersebut

akan masuk tanggal jatuh tempo. Barang yang telah masuk jatuh tempo tetapi belum

dilakukan perpanjangan pinjaman atau ditebus selanjutnya akan memasuki jatuh

lelang. Barang yang sudah masuk tanggal jatuh lelang kemudian akan dilelang oleh

Pegadaian yang dimana jika hasil lelang terdapat kelebihan sisa uang lelang maka

akan diberikan kembali kepada nasabah. Pegadaian senantiasa berkontribusi bagi

perekonomian Indonesia khususnya dalam layanan keuangan dengan sistem gadai

serta membantu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan

persyaratan yang mudah dan cepat.

6
7

2.1.1 Pengertian Gadai

Kata gadai Menurut Bahasa Arab yakni Ar-rahn yang artinya menahan harta

dari peminjam sebagai jaminan atas pinjamannya. Dengan syarat barang yang

ditahan memiliki nilai ekonomis, dengan maksud agar pihak yang menahan

memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian

piutangnya. Menurut Muhammad (2003) gadai adalah menjadikan barang yang

mempunyai nilai harta sebagai jaminan hutang, hingga pemilik barang yang

bersangkutan boleh mengambil hutang. Menurut Prodjodikoro (1986) bahwa gadai

adalah sebagian suatu hak yang didapatkan oleh seorang berpiutang atas suatu

benda bergerak yang diserahkan oleh yang memiliki utang untuk menjamin

pembayaran utang.

Menurut UU Hukum Perdata Pasal 1150 menjelaskan bahwa gadai

merupakan hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu

barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang

berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seseorang lain atas nama

orang yang memiliki utang. Gadai atau rahn yakni semacam jaminan barang atas

utang. Gadai atau rahn yakni semacam jaminan barang atas utang. Secara umum

pengertian dari gadai merupakan kegiatan menjaminkan barang berharga kepada

pihak lain untuk mendapatkan sejumlah dana dan nantinya barang yang dijaminkan

tersebut dapat ditebus kembali sesuai dengan kesepakatan antara nasabah dengan

lembaga gadai. Perusahaan gadai yang dimiliki oleh negara yakni PT. Pegadaian

(Persero) yang sudah berdiri sejak jaman kolonial belanda hingga sekarang.

Pegadaian berusaha menjadi perusahaan non Bank yang memiliki kontribusi untuk
8

memberikan kredit atau pembiayaan dana kepada masyarakat dengan sistem hukum

dasar gadai.

2.2 Aplikasi Digital Service

2.2.1 Pengertian Pegadaian Digital Service

Perkembangan teknologi pada saat ini terus mengalami peningkatan yang

sangat signifikan. Penggunaan teknologi dapat bermanfaat dalam keefektifan serta

mempermudah dalam melakukan berbagai kegiatan khususnya kegiatan yang

berhubungan dalam keuangan. Sebagai pemanfaatan kemajuan teknologi

Pegadaian mengeluarkan aplikasi bernama Pegadaian Digital Service untuk

menunjang kegiatan dalam bertransaksi. Aplikasi tersebut terdapat berbagai

kemudahan dalam melakukan transaksi ataupun untuk sekedar mendapatkan

informasi mengenai produk-produk Pegadaian.

Aplikasi Pegadaian Digital Service dapat digunakan melalui ponsel secara

aman yang dapat di unduh melalui playstore bagi pengguna android dan appstore

bagi pengguna iOS. Keunggulan aplikasi Pegadaian Digital Service adalah terdapat

dari segi kecepatan bertransaksi. Fitur yang bisa didapatkan oleh nasabah dalam

penggunaan aplikasi Pegadaian Digital service diantaranya, nasabah dapat

mengetahui informasi mengenai Pegadaian, melakukan pengajuan gadai melalui

aplikasi, membuka tabungan emas, pembayaran angsuran gadai, top up tabungan

emas, gadai dan pembiayaan yang mencangkup booking gadai, gadai online, gadai

tabungan emas. Pembiayaan multiguna, pembiayaan ibadah haji, cicil emas serta

dapat mengetahui lokasi cabang Pegadaian terdekat. Dengan hadirnya aplikasi

Pegadaian Digital Service ini diharapkan dapat mempercepat penyaluran produk,


9

mempermudah nasabah dalam bertransaksi serta memperluas target pasar sampai

ke generasi millennial (Pegadaian, 2018).

2.3 Lembaga Keuangan Non Bank

2.3.1 Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank

Perusahaan merupakan kombinasi antara sumber daya manusia dengan

sumber daya alam untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari perusahaan

diantaranya untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, menjamin

keberlangsungan hidup perusahaan, memenuhi kebutuhan masyarakat serta

menciptakan kesempatan kerja untuk masyarakat. Perusahaan dapat dibedakan

menjadi dua yaitu:

1. Perusahaan keuangan (financial enterprise)

2. Perusahaan bukan keuangan (non financial enterprise). Perusahaan bukan

keuangan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

yang dimana perusahaan tersebut menghasilkan beberapa produk berupa

kendaraan, barang elektronik, atau produk barang-barang rumah tangga

lainnya (Fuadi, 2021).

Lembaga keuangan non bank adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di

bidang keuangan, yang secara langsung menghimpun dana dari masyarakat maupun

memberikan pinjaman kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Menurut Peraturan

Pemerintah Pengganti UU Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2008 lembaga

keuangan bukan bank yaitu suatu badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang

keuangan, yang menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan untuk

menyalurkannya untuk membayar investasi perusahaan. Lembaga keuangan non


10

bank pertama kali didirikan pada tahun 1973 yang berdasarkan kepada keputusan

menteri keuangan. Lembaga keuangan non bank bertujuan untuk mendorong

perkembangan pasar modal serta membantu permodalan kepada perusahaan yang

memiliki perekonomian lemah serta memberikan kontribusi pendapatan kepada

negara.

2.3.2 Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Non Bank

Ada beberapa jenis perusahaan lembaga keuangan non bank yang ada di

Indonesia diantaranya yakni:

1. Perusahaan Perasuransian. Asuransi adalah perjanjian antara dua belah pihak

atau lebih yang di mana pihak penanggung (perusahaan asuransi)

mengikatkan diri kepada tertanggung (nasabah) dengan menerima premi

asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung yang

disebabkan oleh adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan.

2. Dana pensiun, adalah badan hukum yang mengelola serta menjalankan

program manfaat pensiun, yang diatur dengan Undang-Undang Nomor 11

Tahun 1992.

3. Perusahaan modal ventura, adalah badan usaha yang melakukan suatu

pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang

menerima bantuan pembiayaan

4. Perusahaan pasar modal, adalah tempat pertemuan serta transaksi antara

pencari dana dengan para penanam modal, dengan produk instrumen

utamanya saham dan obligasi.


11

5. Koperasi simpan pinjam, adalah lembaga keuangan non bank yang kegiatan

usahanya menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada anggota

yang berdasarkan kepada asas kekeluargaan.

6. Anjak piutang, adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan

atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang

perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.

7. Sewa guna (Leasing), adalah perjanjian antara perusahaan leasing dengan

nasabah di mana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan

oleh nasabah dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu.

8. Pegadaian, adalah perusahaan yang dikelola oleh BUMN yang kegiatan

menjaminkan barang-barang yang dimiliki nasabah kepada pihak Pegadaian

untuk memperoleh sejumlah dana dan barang yang dijadikan jaminan

nantinya bisa ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah

dengan Pegadaian (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

2.4 Pengertian Kredit

Salah satu cara lembaga keuangan mendapatkan keuntungan dari kegiatan

usahanya adalah pengalokasian dana dalam bentuk pinjaman atau biasa dikenal

dengan kredit, yang berdasarkan pada prinsip konvensional atau berdasarkan

prinsip syariah. Pengertian kredit menurut UU Republik Indonesia 1998 Kredit

merupakan penyediaan uang atau tagihan atau dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara lembaga

keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Irham
12

fahmi (2010) kredit yakni sebagai penyediaan tagihan lain sejenis hal itu yang

berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya dengan jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga. Makna yang lebih luas dari kredit sendiri dapat

diartikan sebagai kepercayaan, bahwasanya yang memberikan kredit percaya

kepada penerima kredit bahwa dana yang disalurkan tersebut akan dikembalikan

sesuai dengan kesepakatan di awal (Kasmir, 2014).

2.4.1 Unsur-Unsur Dalam Kredit

Ada beberapa unsur yang terkandung dalam pemberian suatu kredit

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit kepada penerima

kredit bahwa kredit yang diberikan akan dapat diterima dan dikembalikan di

masa yang akan datang sesuai dengan kesepakatan. Di mana sebelum

memberikan kredit sudah dilakukan penelitian penyelidikan kepada nasabah

baik secara internal maupun secara eksternal.

2. Kesepakatan

Selain unsur kepercayaan kredit juga terdapat unsur kesepakatan antara

pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan tersebut dituliskan dalam

suatu perjanjian yang kedua belah pihak harus menandatangani hak dan

kewajiban.

3. Jangka waktu
13

kredit memberikan jangka waktu, jangka waktu tersebut mencangkup

pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut dapat berupa

jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang sesuai dengan

kesepakatan.

4. Risiko

Kredit memiliki risiko yang melekat, risiko tersebut dapat berupa risiko yang

disengaja yang disebabkan oleh kelalaian nasabah maupun risiko yang tidak

disengaja misalnya risiko yang terjadi oleh bencana alam di luar kendali

nasabah.

5. Balas jasa

Merupakan keuntungan yang diperoleh dari pemberian suatu kredit atau jasa

dalam prinsip konvensional yang biasa dikenal dengan nama bunga.

Sedangkan berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi

hasil.

2.4.2 Jenis-Jenis Kredit

Jenis-jenis kredit menurut Kasmir (2014) dalam bukunya Bank dan lembaga

keuangan lainnya, yaitu:

1. Dilihat dari segi kegunaannya:

a. Kredit Investasi

Yaitu kredit yang jangka waktunya relatif lama yang digunakan untuk

pembangunan pabrik atau membeli peralatan seperti mesin.

b. Kredit Modal Kerja


14

Kredit yang dipergunakan untuk meningkatkan produksi dalam

operasionalnya. Contohnya kredit ini digunakan untuk membeli bahan baku,

atau untuk membayar gaji karyawan.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit

a. Kredit Produktif

Kredit ini dipergunakan untuk meningkatkan usaha produksi atau investasi.

b. Kredit konsumtif

Jenis kredit ini digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi maupun untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari yang berupa kebutuhan pangan maupun

kebutuhan sandang.

c. Kredit Perdagangan

Kredit ini diberikan kepada pelaku usaha perdagangan untuk membiayai atau

meningkatkan usaha perdaganganya.

3. Dilihat dari segi jangka waktu

a. Kredit Jangka Pendek

Kredit ini yang memiliki jangka waktu yang kurang dari 1 tahun atau paling

lama 1 tahun yang diperuntukkan bagi modal kerja.

b. Kredit Jangka Menengah

Kredit ini memiliki jangka waktu kisaran 1 tahun sampai dengan 3 tahun yang

dipergunakan untuk investasi.

c. Kredit Jangka Panjang

Kredit yang memiliki jangka waktu panjang antara 3 tahun sampai 5 tahun

kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang.


15

4. Dilihat dari segi jaminan

a. Kredit dengan Jaminan

Kredit ini menyerahkan jaminan berupa barang-barang berwujud atau tidak

berwujud atau jaminan orang.

b. Kredit tanpa Jaminan

Kredit ini diberikan kepada nasabah dengan melihat perkembangan usaha dan

karakter serta loyalitas atau nama baik debitur. Kredit tanpa jaminan umumnya

diberikan untuk berbagai keperluan, diantaranya biaya pendidikan, modal

kerja, atau untuk kebutuhan lainnya.

5. Dilihat dari segi sektor usaha

a. Kredit Pertanian

kredit ini diberikan guna membiayai sektor pertanian atau perkebunan.

b. Kredit Peternakan

Kredit ini diberikan guna membiayai sektor peternakan dan memiliki jangka

waktu yang relatif pendek.

c. Kredit Industri

Kredit ini diberikan guna membiayai industri kecil, menengah, atau industri

yang besar.

d. Kredit Pertambangan

kredit ini diberikan guna membiayai sektor pertambangan dalam hal ini

memiliki jangka waktu yang relatif panjang.

e. Kredit Pendidikan
16

Kredit ini diberikan guna membiayai pembangunan sarana dan prasarana untuk

pendidikan.

f. Kredit Profesi

kredit ini diberikan kepada para profesional seperti guru, hakim, atau dokter.

g. Kredit Perumahan

Kredit ini diberikan guna membiayai pembelian atau pembangunan

perumahan.

2.5 Pengertian Prosedur

Dalam melakukan kegiatan sehari-hari tentunya sudah tidak asing lagi dengan

kata prosedur. Dalam bahasa inggris “Procedure” atau prosedur yang lazim

digunakan dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “Cara atau tata cara” yang

dilakukan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut

Mulyadi (2019) prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, yang

melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara

berulang. Menurut Maryati (2008) prosedur merupakan serangkaian dari tahapan-

tahapan atau urutan-urutan dari langkah-langkah yang saling berkaitan dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Beberapa pengertian diatas bahwa prosedur

merupakan langkah-langkah atau urutan-urutan yang digunakan untuk

menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis dan efisien.

2.5.1 Karakteristik prosedur

Menurut Mulyadi (2019) karakteristik prosedur memiliki beberapa bagian,

diantaranya yakni:
17

1. Prosedur mampu menunjukan tercapainya sebuah tujuan dari suatu organisasi

2. Prosedur mampu menunjukan langkah-langkah yang logis serta sederhana

3. Prosedur mampu menunjukan adanya suatu penempatan keputusan serta

tanggung jawab

4. Prosedur mampu menunjukan tidak adanya keterlambatan serta hambatan

2.5.2 Manfaat Prosedur

Prosedur memiliki beberapa manfaat, berikut ini adalah berbagai manfaat dari

sebuah prosedur (Mulyadi, 2019).

1. Untuk mempermudah dalam pengambilan langkah

2. Sebagai suatu pedoman kerja yang jelas serta wajib untuk di patuhi

3. Membuat dan meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien

4. Mencegah terjadinya penyimpangan serta memudahkan dalam pengawasan,

apabila terjadi penyimpangan maka akan segera diadakan perbaikan.


BAB III

ANALISIS DESKRIPTIF

3.1 Data Umum

3.1.1 Sejarah PT. Pegadaian (Persero)

Pegadaian didirikan pada Tahun 1746 pada saat VOC mendirikan Bank Van

Leening sebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit kepada masyarakat

dengan sistem gadai. Kemudian pada Tahun 1811 pemerintah Inggris mengambil

alih serta membubarkan Bank Van Leening, hasil dari pembubaran tersebut

menjadikan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha Pegadaian.

Tahun 1901 berdirilah Pegadaian Negara untuk pertama kali di Sukabumi Jawa

barat pada tanggal 1 April 1901. Pada tahun 1905 pegadaian berbentuk lembaga

resmi “JAWATAN”, pada masa kedudukan Jepang di Indonesia kantor pusat

jawatan Pegadaian yang sebelumnya berada di Jalan Kramat Raya Nomor 162

Jakarta, dipindahkan ke Jalan Kramat Raya Nomor 132 dikarenakan tempat

sebelumnya dijadikan tempat tawanan perang.

Tahun 1961 pada masa pemerintahan Republik Indonesia lokasi kantor

jawatan Pegadaian dipindahkan ke Karanganyar, Kebumen dikarenakan situasi

peperangan yang semakin memanas. Terjadi agresi militer Belanda ke-2 memaksa

untuk memindahkan kembali lokasi kantor jawatan Pegadaian ke Magelang, setelah

perang kemerdekaan kantor jawatan dikembalikan kembali ke Jakarta serta

Pegadaian dikelola kembali oleh pemerintah Republik Indonesia serta merubah

bentuk badan hukum yang semula “JAWATAN” menjadi “PN” yang berdasarkan

peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960

18
19

peraturan pemerintah No. 178 Tahun 1961. Tahun 1969 berubah bentuk hukum

dari “PN” ke “PERJAN” berdasarkan peraturan pemerintah No. 7/1969. Tahun

1990 mengalami perubahan bentuk badan hukum kembali dari “PERJAN” ke

“PERUM” yang berdasarkan kepada peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1990 yang

diperbaharui dengan peraturan pemerintah No. 103 Tahun 2000.

Tahun 2012 Pegadaian berubah bentuk badan hukum dari “PERUM” ke

“PERSERO” pada tanggal 1 April 2012 yang berdasarkan kepada peraturan

pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011. Tahun 2021 Pegadaian berubah bentuk badan

hukum kembali dari semula “PERSERO” menjadi “PERSEROAN TERBATAS”

pada tanggal 23 september 2021 yang berdasarkan peraturan pemerintah No. 73

Tahun 2021.

3.1.2 Visi dan Misi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

Pegadaian dalam menjalankan kegiatan operasionalnya memiliki visi dan misi

sebagai berikut:

Visi

Menjadi the most valuable financial company di Indonesia dan sebagai agen

inklusi keuangan pilihan utama masyarakat.

Misi

1. Memberikan manfaat serta keuntungan optimal bagi seluruh stakeholder dengan

mengembangkan bisnis inti

2. Memperluas jangkauan layanan UMKM melalui sinergi ultra mikro untuk

meningkatkan proposisi nilai ke nasabah dan stakeholder


20

3. Memberikan service excellence dengan fokus nasabah melalui bisnis proses

lebih sederhana dan digital, teknologi informasi yang handal dan mutakhir,

praktek manajemen risiko yang kokoh, serta sumber daya manusia yang

profesional berbudaya kinerja baik.

3.1.3 Budaya Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

Demi terwujudnya visi dan misi perusahaan, Pegadaian menerapkan budaya

yang harus pahami, dipelajari, serta diterapkan bagi seluruh pegawai Pegadaian

yang disebut AKHLAK yang merupakan akronim dari sebagai berikut:

1. Amanah

Pegawai Pegadaian agar dapat memegang teguh dengan kepercayaan yang

diberikan

2. Kompeten

Pegawai Pegadaian agar dapat belajar dan mengembangkan kapasitas

3. Harmonis

Pegawai Pegadaian senantiasa saling peduli serta menghargai perbedaan

4. Loyal

Pegawai Pegadaian agar dapat berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

Bangsa dan Negara

5. Adaptif

Pegawai Pegadaian agar dapat berinovasi dan antusias untuk menggerakkan

ataupun menghadapi perubahan

6. Kolaboratif

Pegawai Pegadaian agar dapat membangun kerja sama yang sinergis


21

3.1.4 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon.

Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

Sumber: PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

3.1.5 Jenis Usaha Pegadaian

Lembaga keuangan non bank merupakan badan usaha yang kegiatannya di

bidang keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat

untuk berbagai kegiatan produktif maupun konsumtif. PT. Pegadaian (Persero)

Cabang Cirebon merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan

dengan sistem gadai. Adapun kegiatan operasional PT. Pegadaian (Persero) Cabang

Cirebon antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memberikan penyaluran uang pinjaman kepada masyarakat berdasarkan

dengan hukum gadai


22

2. Melayani pinjaman non gadai kepada seluruh masyarakat dengan persyaratan

yang mudah dan cepat

3. Memberikan layanan jasa seperti jasa taksiran, jasa sertifikasi, jasa titipan,

safe deposit box, jasa pembayaran online serta jasa pengiriman uang.

3.1.6 Fitur dan Layanan Pegadaian Digital Service

Aplikasi Pegadaian Digital Service memberikan fitur yang lengkap serta

mudah hal tersebut bertujuan untuk mempermudah transaksi dengan antara nasabah

dengan Pegadaian. Fitur tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tabungan Emas

Fitur layanan ini berisikan top up tabungan emas, pembukaan tabungan emas,

transfer tabungan emas, gadai tabungan emas dan melihat buyback tabungan

emas. Pada fitur ini seorang nasabah dapat mengetahui perkembangan harga

emas setiap harinya.

2. Gadai

Fitur layanan ini berisikan pilihan fitur seperti gadai ekspres, booking service,

gadai tabungan emas, gadai titipan emas, serta gadai efek. Fitur dan layanan

tersebut dapat digunakan oleh seluruh nasabah Pegadaian.

3. Pembiayaan

Fitur dan layanan ini berisikan mengenai pembiayaan multiguna dengan

jaminan BPKB kendaraan, serta berisikan mengenai pembiayaan porsi haji.

4. Pembayaran dan Top Up

Fitur dan layanan ini berisikan mengenai beli tabungan emas, bayar gadai,

bayar cicilan, top up pulsa dan data, serta pembayaran listrik, BPJS, dan air.
23

Untuk pembayaran gadai nasabah cukup memasukan nomor kredit yang

tertera pada surat bukti gadai yang nantinya nasabah dapat melakukan

pembayaran perpanjangan gadai atau penebusan gadai.

5. Cicil Emas

Fitur dan layanan ini berisikan mengenai cicil emas batangan dengan metode

pembayaran secara angsuran yang mudah dan aman, serta terdapat fitur cicil

perhiasan di merchant dengan menjaminkan tabungan emas.

6. Cabang Pegadaian

Fitur dan layanan ini berisikan mengenai pencarian lokasi Pegadaian terdekat

sehingga memudahkan nasabah dalam mencari kantor pegadaian secara cepat

dengan cara mengaktifkan Global Positioning System (GPS).

3.1.7 Produk Kredit PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

Dalam menjalankan bisnisnya PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

memiliki beberapa produk kredit yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan

masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kredit Cepat Aman (KCA)

Jenis produk ini merupakan pemberian kredit kepada masyarakat dengan

sistem gadai yang diberikan kepada semua golongan masyarakat untuk kebutuhan

produktif maupun konsumtif dengan memberikan jaminan barang bergerak seperti

emas, perhiasan, elektronik, kendaraan bermotor atau barang rumah tangga lainnya.

Produk yang termasuk ke dalam produk kredit cepat aman diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. KCA Fleksi
24

Merupakan kredit dengan sistem gadai yang dapat diberikan kepada seluruh

golongan nasabah untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif dengan

barang jaminan berupa emas, berlian, elektronik, kendaraan dengan sewa

modal harian sehingga dapat lebih fleksibel.

b. KCA Bisnis

Merupakan produk kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada seluruh

golongan nasabah untuk kebutuhan produktif dengan barang jaminan berupa

emas serta uang pinjaman minimal Rp100.000.000.

c. KCA Prima

Merupakan produk kredit dengan sistem gadai yang dapat diberikan kepada

nasabah dengan kelas ekonomi bawah dengan memberikan pembebasan sewa

modal (0%) untuk pinjaman kredit maksimal sebesar Rp500.000.

3.2 Data Khusus

3.2.1 Prosedur Kredit Melalui Aplikasi Pegadaian Digital Service

Pegadaian memberikan kemudahan kepada nasabahnya untuk melakukan

kredit dengan sistem gadai melalui aplikasi Pegadaian Digital Service, hal tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Buka aplikasi Pegadaian Digital Service,

masukan nomor handphone/alamat email

beserta password kemudian klik bagian

pilihan gadai.
25

2. Pilih bagian booking service guna

mendapatkan waktu kunjungan ke cabang

Pegadaian terdekat.

3. Pada menu booking service dapat

memilih salah satu barang jaminan yang

akan diserahkan, contohnya memilih

barang jaminan berupa laptop.

4. Pada bagian detail jaminan masukan

mengenai merek, tipe, kapasitas

penyimpanan, tahun pembuatan,

perkiraan harga, serta kondisi barang.

Setelah semuanya sudah di isi maka

berikutnya klik selanjutnya.

5. Pada bagian ini akan tertera perkiraan

jumlah pinjaman yang akan diberikan

serta informasi mengenai jangka waktu

maksimal selama 4 bulan (120 hari). Jika


26

nasabah setuju maka dapat melanjutkan

dengan mengklik selanjutnya.

6. Pada bagian ini dapat memilih lokasi

Pegadaian terdekat dengan cara

mengaktifkan GPS atau memasukan

nama kota pilihan.

7. bagian ini akan menampilkan lokasi

Pegadaian yang dipilih beserta nama jalan

dan nomor telepon. Klik selanjutnya

untuk melanjutkan ke bagian berikutnya.

8. Pada bagian ini dapat memilih tanggal

kedatangan beserta jam kedatangan serta

memasukan foto jaminan maksimal 5 foto

barang jaminan. Selanjutnya klik proses

pengajuan
27

9. Pada bagian ini akan menampilkan nomor

pengajuan serta informasi jadwal

kedatangan dan alamat kantor Pegadaian

terdekat. Klik selesai untuk mengakhiri

pilihan. Nasabah dapat mengunjungi

kantor Pegadaian yang sudah dipilih di

awal dengan membawa barang jaminan.

Sumber: Pegadaian Digital Service

Gambar 3. 2 Prosedur Kredit Melalui Aplikasi


3.2.2 Prosedur Pemberian Kredit Pada Kantor Cabang Cirebon

Secara sederhana prosedur pemberian kredit oleh PT. Pegadaian (Persero)

Cabang Cirebon dapat dijabarkan pada Gambar 3.3.

Sumber: PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

Gambar 3. 3 Prosedur Pemberian Kredit


28

Dari Gambar 3.3 maka prosedur kredit dapat dimulai sebagai berikut.

1. Nasabah mendatangi kantor Pegadaian terdekat dengan membawa identitas diri

seperti KTP/SIM/Paspor serta membawa barang jaminan. Jika ada hal yang

ingin ditanyakan bisa langsung bertanya kepada bagian informasi.

2. Nasabah yang sudah mengetahui informasi serta prosedur gadai maka langsung

dapat mengisi form permohonan kredit (FPK) dengan mengisi identitas sesuai

yang tertera pada KTP/SIM/Paspor.

3. Nasabah menyerahkan barang jaminan kepada bagian penaksir untuk ditaksir

nilai jaminan serta berapa besaran pinjaman yang akan diberikan.

4. Penaksir akan menaksir barang jaminan nasabah seperti menghitung berat emas,

kadar emas atau mengecek fisik barang jaminan selanjutnya akan

menginformasikan kepada nasabah mengenai besaran dana pinjaman yang

diberikan, jika nasabah setuju maka selanjutnya penaksir akan memasukan pada

sistem PASSION (Pegadaian Application Support System Integrated online)

mengenai identitas diri nasabah beserta besaran pinjamannya pada sistem.

5. Kasir akan mencetak surat bukti gadai beserta memberikan dana pinjamannya

sesuai dengan nilai yang tertera pada sistem.

6. Nasabah menandatangani surat bukti gadai yang diberikan oleh kasir serta akan

menerima dana pinjamannya.

7. Transaksi selesai selanjutnya nasabah dapat meninggalkan Pegadaian serta

nasabah harus menyimpan surat bukti gadai sebagai syarat perpanjangan

pinjaman atau untuk penebusan barang jaminan.

Pegadaian akan memberikan biaya sewa modal atau bunga serta biaya administrasi
29

yang nominalnya tergantung dari golongan nasabah. Golongan nasabah tersebut

ditentukan oleh Pegadaian berdasarkan jumlah pinjamannya, yakni golongan A, B,

C dan D. Golongan nasabah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Tarif Biaya Sewa Modal

Uang pinjaman 1-15 16- 31- 46- 61- 76- 91- 96-

(Rupiah) Hari 30 45 60 75 90 105 120

50.000-500.000 0,75 1,5 2,25 3 3,75 4,5 5,25 6

500.001-1.000.000 1,2 2,4 3,6 4,8 6 7,2 8,4 9,6

1.000.001-2.500.000 1,2 2,4 3,6 4,8 6 7,2 8,4 9,6

2.500.001-5.000.000 1,2 2,4 3,6 4,8 6 7,2 8,4 9,6

5.000.001-10.000.000 1,2 2,4 3,6 4,8 6 7,2 8,4 9,6

10.000.001-15.000.000 1,2 2,4 3,6 4,8 6 7,2 8,4 9,6

15.000.001-20.000.000 1,2 2,4 3,6 4,8 6 7,2 8,4 9,6

20.000.001 - ke atas 1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber: PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

*Data ditunjukkan dalam persen (%)

Adapun pada Tabel 3.1 dapat jelaskan sebagai berikut:

1. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran sejumlah

Rp50.000-Rp500.000 dengan jangka waktu 1-15 hari dikenakan tarif biaya

sewa modalnya sebesar 0,75%. Jangka waktu pinjaman 16-30 hari akan

dikenakan biaya sewa modal sebesar 1,5%. Jangka waktu pinjaman 31-45

hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 2,25%, Jangka waktu 46-60

hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 3%.


30

Jangka waktu 61-75 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 3,75%.

Jangka waktu 76-90 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 4,5%.

Jangka waktu 91-105 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 5,25%.

Sedangkan jangka waktu 106-120 hari akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 6% serta biaya administrasi sebesar 2.000.

2. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran sejumlah

Rp500.001-Rp1.000.000 dengan jangka waktu 1-15 hari maka akan

dikenakan tarif biaya sewa modalnya sebesar 1,2%. Jangka waktu pinjaman

16-30 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 2,4%. Jangka

waktu pinjaman 31-45 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar

3,6%. Jangka waktu 46-60 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 4,8%.

Jangka waktu 61-75 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 6%.

Jangka waktu 76-90 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 7,2%.

Jangka waktu 91-105 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 8,4%.

Sedangkan jangka waktu 106-120 hari akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 9,6% serta biaya administrasi sebesar Rp10.000.

3. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran senilai

Rp1.000.001-Rp2.500.000 dengan jangka waktu 1-15 hari maka akan

dikenakan tarif biaya sewa modalnya sebesar 1,2%. Jangka waktu pinjaman

16-30 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 2,4%. Jangka

waktu pinjaman 31-45 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar

3,6%. Jangka waktu 46-60 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal
31

sebesar 4,8%. Jangka waktu 61-75 hari akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 6%.

Jangka waktu 76-90 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 7,2%.

Jangka waktu 91-105 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 8,4%.

Sedangkan jangka waktu 106-120 hari akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 9,6% serta biaya administrasi sebesar Rp20.000.

4. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran senilai

Rp2.500.001–Rp5.000.000 dengan jangka waktu 1-15 hari maka akan

dikenakan tarif biaya sewa modalnya sebesar 1,2%. Jangka waktu pinjaman

16-30 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 2,4. Jangka waktu

pinjaman 31-45 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 3,6%.

Jangka waktu 46-60 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar

4,8%.

Jangka waktu 61-75 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 6%.

Jangka waktu 76-90 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 7,2%.

Jangka waktu 91-105 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 8,4%.

Sedangkan jangka waktu 106-120 hari akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 9,6% serta biaya administrasi sebesar Rp35.000.

5. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran senilai

Rp5.000.001–Rp10.000.000 dengan jangka waktu 1-15 hari maka akan

dikenakan tarif biaya sewa modalnya sebesar 1,2%. Jangka waktu pinjaman

16-30 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 2,4%. Jangka

waktu pinjaman 31-45 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar
32

3,6%. Jangka waktu 46-60 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 4,8%.

Jangka waktu 61-75 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 6%.

Jangka waktu 76-90 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 7,2.

Jangka waktu 91-105 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 8,4%.

Sedangkan jangka waktu 106-120 hari akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 9,6% serta biaya administrasi sebesar Rp50.000.

6. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran senilai

Rp10.000.001–Rp15.000.000 dengan jangka waktu 1-15 hari maka akan

dikenakan tarif biaya sewa modalnya sebesar 1,2%. Jangka waktu pinjaman

16-30 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 2,4%. Jangka

waktu pinjaman 31-45 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar

3,6%. Jangka waktu 46-60 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 4,8%.

Jangka waktu 61-75 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 6%.

Jangka waktu 76-90 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 7,2%.

Jangka waktu 91-105 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 8,4%.

Sedangkan jangka waktu 106-120 hari akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 9,6% serta biaya administrasi sebesar Rp75.000.

7. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran senilai

Rp15.000.001–Rp20.000.000 dengan jangka waktu 1-15 hari maka akan

dikenakan tarif biaya sewa modalnya sebesar 1,2%. Jangka waktu pinjaman

16-30 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 2,4%. Jangka
33

waktu pinjaman 31-45 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal sebesar

3,6%. Jangka waktu 46-60 hari maka akan dikenakan biaya sewa modal

sebesar 4,8%.

Jangka waktu 61-75 hari dikenakan biaya sewa modal sebesar 6%. Jangka

waktu 76-90 hari dikenakan biaya sewa modal sebesar 7,2%. Jangka waktu

91-105 hari dikenakan biaya sewa modal sebesar 8,4. Sedangkan jangka

waktu 106-120 hari akan dikenakan biaya sewa modal sebesar 9,6% serta

biaya administrasi sebesar Rp100.000.

8. Nasabah yang melakukan pinjaman kredit dengan besaran senilai

Rp20.000.001–maksimal dengan jangka waktu 1-15 hari maka dikenakan

tarif biaya sewa modalnya sebesar 1%. Jangka waktu pinjaman 16-30 hari

maka dikenakan biaya sewa modal sebesar 2%. Jangka waktu pinjaman 31-

45 hari maka dikenakan biaya sewa modal sebesar 3%. Jangka waktu 46-60

hari maka dikenakan biaya sewa modal sebesar 4%.

Jangka waktu 61-75 hari dikenakan biaya sewa modal sebesar 5%. Jangka

waktu 76-90 hari dikenakan biaya sewa modal sebesar 6%. Jangka waktu 91-

105 hari dikenakan biaya sewa modal sebesar 7%. Sedangkan jangka waktu

106-120 hari dikenakan biaya sewa modal sebesar 8% serta biaya

administrasi sebesar Rp125.000.

Pemberian biaya sewa modal pada Pegadaian dibedakan berdasarkan

besarnya pinjaman yang diberikan serta berdasarkan lamanya waktu kredit itu

dibayarkan. Pinjaman sebesar Rp50.000-Rp500.000 dan pinjaman sebesar


34

Rp20.000.001-keatas dalam pemberian biaya sewa modal memiliki perbedaan

dengan jumlah besaran pinjaman lainnya.

Pegadaian tidak hanya memberikan biaya sewa modal tetapi juga

memberikan biaya administrasi kepada nasabah yang harus dibayarkan pada saat

melakukan perpanjangan atau pada saat melakukan penebusan besaran biaya

administrasi dengan produk kredit cepat aman, dinyatakan sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Tarif Biaya Administrasi

Golongan Uang pinjaman Biaya administrasi

A Rp50.000 s.d Rp500.000 Rp2.000

B1 Rp500.001 s.d Rp1.000.000 Rp10.000

B2 Rp1.000.001 s.d Rp2.500.000 Rp20.000

B3 Rp2.500.001 s.d Rp5.000.000 Rp35.000

C1 Rp5.000.001 s.d Rp10.000.000 Rp50.000

C2 Rp10.000.001 s.d Rp15.000.000 Rp75.000

C3 Rp15.000.001 s.d Rp20.000.000 Rp100.000

D Rp20.000.001 s.d maksimal Rp125.000

Sumber: PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon

Adapun pada Tabel 3.2 dapat jelaskan sebagai berikut:

1. Golongan A

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp50.000-Rp500.000 serta dikenakan biaya administrasi sebesar

Rp2000.

2. Golongan B1
35

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp500.001–Rp1.000.000 serta dikenakan biaya administrasi sebesar

Rp10.000.

3. Golongan B2

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp1.000.001-Rp2.500.000 serta dikenakan biaya administrasi

sebesar Rp20.000.

4. Golongan B3

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp2.500.001-Rp5.000.000 serta dikenakan biaya administrasi

sebesar Rp35.000.

5. Golongan C1

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp5.000.001-Rp10.000.000 serta dikenakan biaya administrasi

sebesar Rp50.000.

6. Golongan C2

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp10.500.000-Rp15.000.000 serta dikenakan biaya administrasi

sebesar Rp75.000

7. Golongan C3

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp15.000.001-Rp20.000.000 serta dikenakan biaya administrasi

sebesar Rp100.000.
36

8. Golongan D

Golongan tersebut diberikan kepada nasabah dengan besaran pinjamannya

sebesar Rp20.000.001-maksimal serta dikenakan biaya administrasi sebesar

Rp125.000.
37

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai prosedur pemberian produk kredit

cepat aman pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pengajuan produk kredit cepat aman dapat dilakukan melalui aplikasi

Pegadaian Digital Service yang dapat diakses oleh seluruh nasabah maupun

calon nasabah. Pada aplikasi tersebut nasabah dapat memperoleh pinjaman

kredit yang mudah dan cepat, proses pengajuan nasabah cukup mudah yakni

dengan memasukan jenis barang jaminan dan memasukan keterangan barang

jaminan yang nantinya aplikasi akan menampilkan besaran pinjaman yang

diberikan oleh Pegadaian.

2. Prosedur pemberian produk kredit cepat aman pada PT. Pegadaian (Persero)

Cabang Cirebon sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh PT.

Pegadaian (Persero). Proses pemberian produk tersebut Pegadaian

memberikan kemudahan kepada nasabah maupun calon nasabah dengan

menggunakan persyaratan yang mudah. Nasabah dapat menyertakan identitas

diri yang berupa KTP/SIM/ maupun Paspor serta menyerahkan barang

jaminan kepada Pegadaian. Maka pinjaman kredit dapat langsung diberikan

kepada nasabah.
38

4.2 Saran

Berdasarkan Kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan kepada PT.

Pegadaian (persero) Cabang Cirebon untuk meningkatkan kualitas layanan yaitu

sebagai berikut:

1. PT. Pegadaian (Persero) diharapkan dapat memperbaiki sistem Aplikasi

Pegadaian Digital Service dikarenakan pada hari Sabtu aplikasi tersebut

sering mengalami error yang mengakibatkan nasabah tidak dapat membuka

serta menggunakan aplikasi tersebut. PT. Pegadaian (Persero) Cabang

Cirebon hendaknya dapat lebih giat dalam menganjurkan serta

menginformasikan kepada nasabah untuk dapat melakukan transaksi

menggunakan aplikasi Pegadaian Digital Service sehingga proses pemberian

kredit dapat berjalan dengan cepat.

2. PT. Pegadaian (Persero) Cabang Cirebon diharapkan dapat mempertahankan

kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah. PT Pegadaian (Persero)

Cabang Cirebon dalam melakukan taksiran barang jaminan hendaknya

memaksimalkan besaran pinjaman yang diberikan kepada nasabah sehingga

nasabah dapat merasa puas dengan besaran pinjaman yang diberikan oleh

Pegadaian.
39

DAFTAR PUSTAKA

Fuadi, F. (2021). Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank. Cetakan ke-1. CV.
Adanu Abimata: Jakarta.
Irham fahmi. (2010). Pengantar Manajemen Perkreditan. Cetakan ke-1. Alfabeta:
Bandung.
Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2014. PT.
RajaGrafindo Persada: Depok
Maryati. (2008). Manajemen Perkantoran Efektif. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.
Muhammad, S. H. (2003). Pegadaian Syariah. Edisi ke-1. Salemba Diniyah:
Jakarta.
Mulyadi. (2019). Sistem Akuntansi. Edisi ke-4. Salemba Empat: Jakarta
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
1/Pojk.05/2015.
Pegadaian. (2018). Fitur dan Layanan Pegadaian Digital, diakses pada 12 Juni
2022.
Pegadaian. (2020). Pegadaian dan Usaha Produk Gadai, diakses pada 14 Juni
2022.
Pratiwi, A. A. (2021). Pengaruh Kredit Cepat Aman Terhadap Profitabilitas Pada
Pt. Pegadaian (Persero) Cabang Antang di Kota Makassar. Upt Perpustakaan
UNM, Vol.15, Juni: p.1–23.
Prodjodikoro, W. (1986). Hukum Perdata Tentang Hak Atas Benda. Cetakan ke-5.
Intermasa: Jakarta
Undang-Undang Hukum Perdata. (2020). Pasal 1150-1161 Undang-Undang
Hukum Perdata.
Undang-Undang Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1998.
Undang-Undang Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2008.
40

LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Pengajuan Kredit

Lampiran 2 Surat Bukti Gadai

Anda mungkin juga menyukai