Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan konsep dasar kolom komposit menurut SNI 03-1729-2002 seperti kuat lentur, lendutan, analisis plastis, dan distribusi tegangan pada kolom komposit.
2. Membahas penghitungan kuat lentur, lendutan, dan analisis plastis pada kolom baja dilapisi beton serta kombinasi antara struktur baja dan beton.
3. Mencantumkan contoh soal per
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan7 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan konsep dasar kolom komposit menurut SNI 03-1729-2002 seperti kuat lentur, lendutan, analisis plastis, dan distribusi tegangan pada kolom komposit.
2. Membahas penghitungan kuat lentur, lendutan, dan analisis plastis pada kolom baja dilapisi beton serta kombinasi antara struktur baja dan beton.
3. Mencantumkan contoh soal per
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan konsep dasar kolom komposit menurut SNI 03-1729-2002 seperti kuat lentur, lendutan, analisis plastis, dan distribusi tegangan pada kolom komposit.
2. Membahas penghitungan kuat lentur, lendutan, dan analisis plastis pada kolom baja dilapisi beton serta kombinasi antara struktur baja dan beton.
3. Mencantumkan contoh soal per
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan konsep dasar kolom komposit menurut SNI 03-1729-2002 seperti kuat lentur, lendutan, analisis plastis, dan distribusi tegangan pada kolom komposit.
2. Membahas penghitungan kuat lentur, lendutan, dan analisis plastis pada kolom baja dilapisi beton serta kombinasi antara struktur baja dan beton.
3. Mencantumkan contoh soal per
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7
Landasan Teori
2.2.1 Kolom Komposit
2.2.2 Kuat Lentur Menurut SNI 03-1729-2002 kuat lentur positif rencana ϕ b M n, ditentukan sebagai berikut : h 1.680 a) untuk ≤ tw √ f yf dengan ϕ b = 0,85 dan M n dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis pada penampang komposit. h 1.680 b) untuk > tw √ f yf dengan ϕ b = 0,90 dan M n ditentukan berdasarkan superposisi tegangan- tegangan elastis yang memperhitungkan pengaruh tumpuan sementara (perancah).
Kuat lentur negatif rencana ϕ b M n, harus dihitung untuk penampang baja
saja. Tetapi sebagai alternatif, kuat lentur negatif rencana ϕ b M n, dapat dihitung dengan mengambil ϕ b =0,85 dan M n yang besarnya ditentukan berdasarkan distribusi tegangan plastis pada penampang komposit, selama hal-hal berikut dipenuhi: 1) Balok baja mempunyai penampang kompak yang diberi pengaku yang memadai; 2) Pelat beton dan balok baja di daerah momen negatif harus disatukan dengan penghubung geser; 3) Tulangan pelat yang sejajar dengan balok baja di sepanjang daerah lebar efektif pelat beton harus diangker dengan baik.
2.2.3 Kuat Lentur Kolom Komposit
Menurut SNI 03-1729-2002 Kuat lentur rencana balok baja yang diberi selubung beton ϕ b M n, dihitung dengan mengambil ϕ b = 0,90 dan M n yang nilainya ditentukan berdasarkan superposisi tegangan-tegangan elastis yang memperhitungkan pengaruh adanya tumpuan sementara (perancah). Sebagai alternatif, kuat lentur rencana ϕ b M n, dapat dihitung dengan mengambil ϕ b = 0,90 dan M n ditentukan berdasarkan distribusi tegangan plastis pada penampang baja saja. Dengan kata lain kuat lentur balok baja yang diberi selubung beton bisa dianggap sebagai plastik sempurna, fungsi beton disini hanya sebagai kekangan lateral, maka berlaku persamaan: ϕ M n = 0.9 Z x f y Keterangan: ϕ Mn = Kuat lentur rencana Zn = plastic section modulus fy = kuat tarik leleh baja profil Tetapi persamaan diatas memiliki kelemahan karena kita mengabaikan kontribusi/kekuatan beton dan tulangan disekitarnya.
Jika kita ingin mempertimbangkan kekuatan beton bertulang disekitarnya, maka
kita bisa mengkombinasikan perhitungan baja profil dan beton bertulang. Tetapi terdapat beberapa penyederhanaan analisa plastik yang perlu diperhatikan, diantaranya: 1) Tulangan baja yang tertekan diabaikan 2) Rounded area pada baja profil diabaikan dan dianggap siku-siku 90° 3) Area beton dianggap solid atau dengan kata lain tidak berkurang oleh baja profil dan tulangan baja.
Analisa Plastik Kolom Komposit
dengan persamaan dibawah :
Analisa plastis :
Kombinasi beton dan baja
Kombinasi struktur beton dan struktur baja 2.2.4 Lendutan Kolom Komposit Perhitungan tegangan elastis dan lendutan pada balok komposit parsial harus memperhitungkan pengaruh adanya slip antara pelat beton dan balok baja. Untuk perhitungan elastis ini, momen inersia efektif I eff balok komposit parsial dihitung sebagai berikut: I eff = I s + ( I ¿ ¿ tr−I s) √ ∑ Q n /C f ¿ Keterangan: Cf = gaya tekan pada pelat beton untuk kondisi komposit penuh, N Is = momen inersia penampang baja, mm4 I tr = momen inersia penampang balok komposit penuh yang belum retak, mm4 ∑ Qn = jumlah kekuatan penghubung-penghubung geser di sepanjang daerah yang dibatasi oleh momen positif maksimum dan momen nol, N Rasio ∑ Qn /C f untuk balok komposit parsial tidak boleh kurang dari 0,25. Batasan ini diberlakukan agar tidak terjadi slip yang berlebihan pada balok.
2.2.5 Kolom Beton Bertulang
a. Struktur Kolom Beton Bertulang b. Kuat Lentur Kolom Beton Bertulang c. Lendutan Kolom Beton Bertulang 2.2.6 Buckling (tekuk) 2.2.7 Analisis plastis Analisis plastis untuk perhitungan kuat lentur komponen struktur komposit dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi tegangan plastis. 2.2.8 Distribusi tegangan plastis Untuk distribusi tegangan plastis pada daerah momen positif balok komposit yang menggunakan penghubung geser, tegangan tekan sebesar ' 0,85 cf dianggap bekerja dengan distribusi merata di sepanjang daerah tekan efektif penampang pelat beton. Kuat tarik beton dalam hal ini diabaikan. Tegangan baja pada balok komposit tersebut diambil sebesar y f dengan distribusi merata baik di daerah tarik maupun di daerah tekan penampang baja. Untuk distribusi tegangan plastis pada daerah momen negatif balok komposit tersebut, tegangan tarik tulangan longitudinal yang berada dalam daerah lebar efektif pelat beton diambil sebesar yr f , tegangan tarik beton diabaikan, dan tegangan tarik baja diambil sebesar y f dengan distribusi merata baik di daerah tarik maupun di daerah tekan penampang baja. 2.2.9 perangkat lunak ABAQUS
Berat beton normal : 2300-2400 kg/m3
Kuat tekan baja
Kuat tekan komposit
Mencari rumus Fmy
Contoh soal BJTS 280 = 280 Mpa Terdapat pada tabel di SNI 2052-2017
Kuat lentur
Kombinasi aksial dan lentur
Konsep Dasar Kolom Komposit Menurut SNI 03-1729-2002 | Struktur Baja