Diskusi 7 Up
Diskusi 7 Up
Diskusi 7 Up
PAI
1.. Budaya etos akademik seorang mahasiswa muslim dapat mencakup beberapa aspek yang
penting. Berikut adalah beberapa ciri budaya etos akademik yang dapat diterapkan oleh
seorang mahasiswa muslim:
]b. Syukuran di adakan oleh para petani pasca panen tiba dibalai desa
Penyuntingan yang disarankan: “Syukuran diadakan oleh para petani setelah panen di balai
desa.”
Alasan penyuntingan:
Kata “di adakan” digabung menjadi “diadakan” untuk menyesuaikan dengan ejaan
yang benar karena kata “di” diikuti dengan kata kerja sehingga penulisannya harus
digabungkan.
“Pasca panen” diganti dengan “setelah panen” untuk menghindari penggunaan kata
yang jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari.
“Tiba” dihilangkan karena tidak diperlukan dalam konteks kalimat ini.
“Dibalai desa” kata “di” dipisah karena diikuti dengan tempat sesuai dengan ejan
yang benar sehingga menjadi “ di balai desa” .
Sumber : “Ejaan Yang Disempurnakan” (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987)
PKn
Pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannnya pada 17 Agustus 1945, para pendiri
negara sudah memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang
menganut sistem demokrasi. oleh sebab itu, salah satu dasar yang terdapat di dalam Pancasila,
dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi yang terdapat di dalam pancasila sila ke
empat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam
permusywaratan/perwakila". Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia menganut sistem
demokrasi. Namun, akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan
mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan
berikan argumen Anda dengan jelas...
Selamat berdisksusi....
Saya tidak setuju dengan kritik yang kasar dan mencaci karena penting untuk diingat bahwa
demokrasi, sementara memberikan kebebasan berbicara, juga memerlukan tanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat. Penggunaan bahasa yang kasar dan mencaci tidak selaras dengan nilai-
nilai demokrasi yang seharusnya menciptakan lingkungan dialog yang saling menghormati.
Seharusnya kritik yang disampaikan dengan cara yang sopan dan membangun dapat lebih efektif
dalam mencapai perubahan positif. Dalam konteks ini, penting untuk mempromosikan budaya
diskusi yang sehat dan menghargai keragaman pendapat.
Jadi, sementara demokrasi memberikan kebebasan untuk menyuarakan pendapat, penting untuk
mempertimbangkan bagaimana cara kita menyampaikan kritikan, penggunaannya harus didasarkan
pada nilai-nilai etika dan saling menghormati, mengutamakan dialog yang terbuka, sopan, dan
beradab dapat memperkuat dasar demokrasi yang lebih sehat dan berkelanjutan juga dapat
mencapai efek positif dalam masyarakat.