Pengukuran
Pengukuran
Pengukuran
Pertemuan ke : 2 (dua)
I Pendahuluan
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mengetahui cara
pengukuran badan seseorang atau pada manekin (dressform)
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus mempelajari pengukuran badan atau manekin ini guna
memfasilitasi mahasiswa sehingga pada akhir pembelajaran diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Mengetahui beberapa cara untuk mendapatkan suatu ukuran
2. Mengetahui cara membaca dan menggunakan alat ukur pita meteran
3. Mengetahui bagian-bagian yang diukur pada badan atau manekin
4. Mengetahui bagian-bagian yang diukur pada sampel/contoh pakaian
5. Mengetahui dan mengerti cara mengukur dengan rumus tertentu pada bagian
tertentu pula.
II Materi
A. Pengetahuan
Ukuran pada pakaian merupakan sekelompok ukuran yang berpasangan satu sama
lainnya yang besarnya sepadan / seimbang. Komposisi ukuran yang kurang tepat
akan menyebabkan bentuk pola yang kurang baik, pakaian kurang enak untuk dilihat,
mungkin juga kurang nyaman untuk dipakai
Dalam membuat pola pakaian yang baik maka diperlukan data/sumber ukuran. Ada
tiga cara untuk mendapatkan data/sumber ukuran yang biasa digunakan untuk
membuat pola pakaian. Data/sumber ukuran yang pertama adalah dengan mengukur
tubuh seseorang atau manekin, data/sumber ukuran yang kedua adalah mengukur
dari contoh atau sampel pakaian dan data/sumber ukuran yang ketiga adalah
diperoleh dari tabel ukuran atau dari standar ukuran (SNI) . Data/sumber ukuran yang
pertama biasa digunakan pada kelompok custommade, sedangkan data/sumber
ukuran yang kedua dan ketiga, biasa di gunakan di industri garmen atau di konfeksi
pakaian.
Satuan panjang yang biasa digunakan pada ukuran garmen ada dua macam,
pertama sistim Metrik, pada sistim ini satuan panjang yang digunakan adalah
centimeter. Turunan skala pada pita ukur adalah persepuluh, cara penulisan sistim
ini menggunakan sistim desimal, contoh 1,2 cm.
Satuan panjang yang kedua adalah sistim Imperial, atau sistim Inggris, satuan
panjang yang digunakan adalah inchi, cara penulisan sistim ini menggunakan sistim
pecahan. Pecahan skala pada pita ukur adalah perdua, contoh : 1, 1/2, 1/4, 1/8,
1/16, 1/32
Ukuran merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas pakaian. Pekerjaan
mengukur adalah pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti, karena
ukuran yang dihasilkan akan dijadikan pedoman utama untuk pembuatan pola..Untuk
mendapatkan data pengukuran/hasil pengukuran yang tepat, harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu:
14. Panjang rok muka, sisi dan belakang diukur dari bawah ban pinggang
sampai panjang yang di kehendaki.
1 Lingkar leher 35 36 36
2 Lingkar badan 80 84 96
3 Lingkar pinggang 60 64 76
4 Lingkar pinggul 88 92 108
5 Tinggi Dada 24 25 27
4 Panjang dada 40 41 43
5 Jarak Payudara 16 17 19
6 Lebar dada 33 34 3
7 Lebar Bahu 11 12 13
8 Panjang punggung 36 37 38
9 Lebar punggung 34 35 37
10 Panjang lengan 54 55 57
11 Tinggi Panggul 18 19 20
12 Panjang Blus 65 67 71
13 Lingkar Lubang Lengan 37 39 43
14 Panjang rok 60 62 68
B. Keterampilan
Keterampilan yang diperlukan dalam mempelajari pengukuran badan atau
manekin
1. Mengetahui cara membaca dan menggunakan alat ukur pita meteran
2. Mengetahui bagian-bagian yang diukur pada badan atau manekin
3. Mengetahui bagian-bagian yang diukur pada sampel/contoh pakaian
4. Mengetahui dan mengerti cara mengukur dengan rumus tertentu pada
bagian tertentu pula.
C. Sikap
Sikap kerja yang diperlukan dalam mempelajari pengukuran badan atau
manekin
1. Bersikap sopan
2. Bersikap ramah
3. Bersikap santun
IV Daftar Pustaka
Porrie Muliawan, Konstruksi Pola Busana Wanita, Penerbit PT. BPK Gunung Mulia,
Jakarta, 2003.
Njoo Hong Hwie, Mengukur, Menggambar, Memotong dan Menjahit Pakaian, Penerbit
PT.Mandira, Semarang, 1954.
Gerry Cooklin. 1991. Pattern Grading for Women’s Clothes. Blackwell Scientific
publications.