Lapleng Sso Acc+
Lapleng Sso Acc+
Lapleng Sso Acc+
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
BAB III
METODE KERJA
III.1 Waktu dan Tempat
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 september 2023
di Laboratorium Farmakologi Dan Farmasi Klinik Universitas Al Marisah
Madani Makassar.
III.2 Alat dan Bahan
III.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cawan
porselen, erlenmeyer, gelas ukur, handscoon tebal dan latex, kanula, plat
form, spoit 1 ml, timbangan analitik dan tissue.
III.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu Aqua pro
injection, Metildopa, Pilokarpin dan Propanolol.
III.3 Metode kerja
III.3.1 Cara kerja
1. Disiapkan alat, bahan dan hewan coba (Mencit 3 ekor/kelompok).
2. Ditimbang bobot masing-masing mencit.
3. Dihitung volume pemberian obat.
4. Dibagi di tiap kelompok, kelompok 1 Aqua Pro Injection (API) sebagai
kontrol negatif, kelompok 2 Metildopa, kelompok 3 Propanolol, dan
kelompok 4 Pilokarpin.
5. Diamati selama 30 menit (0-15 dan 16-30) grooming, defekasi, dan
deuresis pada mencit.
6. Dicatat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
0-15 16-30 RATA
OBAT 1 2 3 X 1 2 3 X
X
Groming 9 3 5 5,6 7 5 4 5,3 5,45
API (-) Defekasi 2 - 1 1 1 2 - 1 1
Deuresis - - 1 0,3 2 1 - 1 0,65
Groming 1 17 6 7,6 10 9 2 7 7,3
Metildopa Defekasi - 2 2 2 2 - 1 1 1,5
Deuresis - - 1 1 1 1 1 1 1
Groming 5 3 1 4,3 3 3 2 3,45 3,45
Propanolol Defekasi 1 1 2 1,3 2 1 1 1,3 1,3
Deuresis 1 1 1 1 2 2 2 1,5 1,5
Groming 9 14 3 8,6 7 13 6 8,6 8,6
Pilokarpin Defekasi 2 - 1 1 - - 1 0,3 0,65
Deuresis 1 - 3 1,3 1 - 2 1 1,15
IV.2 Pembahasan
Aqua Pro Injection (API), kontrol negatif berfungsi untuk
membuktikan bahwa tidak ada efek saraf simpatis dan parasimpatis yang
di timbulkan dengan pemberian API (Sandra, 2021).
Setelah diberikan Aqua Pro Injection pada hewan coba mencit (Mus
musculus) mengalami grooming selama 3 replikasi defekasi hanya pada
replikasi 1 dan 3 pada deuresis terjadi hanya pada replikasi 3 di menit 0-
15 dan pada menit 15-30 grooming terjadi di tiap menit pada defekasi dan
deuresis pada replikasi 3 tidak ada. Hal ini tidak sesuai literatur yang
mengatakan tidak ada efek saraf parasimpatis dan simpatis yang di
timbulkan setelah pemberian Aqua pro injection (Brown, 2018).
Pada tabel metildopa terlihat efek terjadi grooming pada menit 0-15
di tiap replikasi defekasi dan deuresis hanya terjadi pada replikasi 2 dan 3
dan pada menit 15-30 terlihat terjadi penurunan pada grooming dan
terjadi defekasi dan deuresis pada replikasi 1 rata-rata pada grooming 7,3
defekasi1,5 dan deuresis 1 terlihat pada reaksi grooming sangat tinggi
yang menunjukan onset obat metildopa terjadi pada mencit. Hal ini sudah
sesuai dengan literatur yang menyatakan pada saat mencit mengalami
reaksi grooming yang menyebabkan tanda depresi efek dari obat
metildopa (Brown, 2018).
Pada tabel propanolol terlihat reaksi grooming pada menit ke 0-15 di
3 replikasi secara berturut (5 3 5) dan menit ke 16-30 secara berturut-turut
(3 3 2). Reaksi defekasi secara berturut-turut pada ke 3 replikasi pada
menit ke 0-15 (1 1 2) dan menit ke 16-30 (2 1 1), reaksi deuresis secara
berturut-turut pada ke 3 replikasi di menit ke 0-15 (1 1 1) dan menit ke 16-
30 (2 2 2).
Propanonol digunakan sebagai salah satu obat karena propanolol
merupakan salah satu obat golongan antagonis adrenergik (Simpatolitik)
yaitu obat yang menghambat saraf simpatis secara langsung pada
reseptor (Aprhodyta, 2018).
Propanolol menghalangi neurotransmitter untuk berikatan dengan
reseptor oleh karena itu propanolol, dapat memberikan efek deuresis yaitu
efek yang didukung oleh saraf parasimpatis karena obat golongan
antagonis adrenergik mempunyai efek yang sama dengan agonis
kolinergik (Aprhodyta, 2018).
Pada tabel Pilokarpin terlihat reaksi grooming pada mencit ke 0-15
berbeda pada setiap replikasi dimana replikasi 1,2,3 adalah (9 14 3) pada
menit ke 16-30 terlihat replikasi (7 13 6). Pada defekasi untuk menit ke 0-
15 terjadi reaksi yang berbeda pada replikasi 1 itu (2) replikasi ke 2 itu
tidak ada dan replikasi ke 3 itu (1) dan pada menit ke 16-30 juga berbeda
pada replikasi 1 dan 2 tidak ada perubahan dan replikasi ke 3 (1). Dan
deuresis pada menit ke 0-15 terjadi reaksi pada replikasi 1 dan 3 ada (1 3)
pada replikasi ke 2 tidak terjadi dan pada menit ke 16-30. Replikasi 1 dan
3 ada (1 2) dan pada replikasi ke 2 tidak terjadi apa-apa.
Pilokarpin merupakan agonis kolinergik yang bekerja secara
langsung pada reseptor muskarinik. Pilokarpin akan berikatan dengan
reseptor muskarinik sehingga saraf parasimpatis akan bekerja dengan
obat golongan agonis kolinergik, memiliki efek yang sama dengan
antagonis adrenergik. Oleh karena itu, pilokarpin dapat memberikan efek
diuresis dari menghambat efek grooming pada mencit (Aprhodyta, 2018).
BAB V
PENUTUP
V.I Kesimpulan
Hasil pada kelompok 1 API (Aqua Pro Injection) tidak sesuai dengan
literatur terjadi faktor kesalahan karena ketidaktelitian saat mengamati
efek obat dan kesalahan dalam menyiapkan obat. Pada kelompok 2
methyldopa telah sesuai dengan literatur pada efek grooming (7,3)
disebabkan dari efek obat methyldopa. Kelompok 3 propanorol sudah
sesuai dengan literatur yang menyatakan terjadi deuresis pada efek
deuresis (1). Pada kelompok 4 pilokarpin sudah sesuai dengan literatur
pada deuresis tetapi pada efek grooming tidak sesuai dengan literatur
faktor kesalahan karena ketidaktelitian dalam memberikan obat
V.2 Saran
V.2.1 Saran untuk dosen
Adapun saran untuk dosen sebaiknya dapat hadir dan membimbing
pada saat praktikum dilaksanakan.
V.2.2 Saran untuk asisten
Adapun saran untuk asisten sebaiknya dapat selalu hadir dan
mendampingi praktikan dalam menjalankan praktikum agar terhindar dari
kesalahan yang tidak disengaja.
V.2.3 Saran untuk laboratorium
Adapun saran untuk laboratorium sebaiknya dapat melengkapi alat
praktikum yang akan digunakan dan lebih memperhatikan alat yang telah
rusak untuk segera diganti.
DAFTAR PUSTAKA
Aprhodyta, Rezki. 2018. Perbandingan efek grooming Pada Mencit Yang
Diberikan Epinefrin dan Atropin Diuresis Pada Mencit Yang
Diberikan Pilokarpin dan Propanolol. Universitas
Hasanuddin: Makassar.
Apriyani E, Dkk, 2021. Teori Anatomi Tubuh Manusia. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.
Brown CM, Garovic VD. 2018. Drug treatment of hypertension in
pregnancy. Drugs. 2014;74(3):283–96.
Dian Rhadianti, 2022. Simpatektomi jantung pada hewan coba yang
diinduksi 6-hidroksidopamin. Jurnal ilmiah Stikes kendal Mataram.
Dr. Hadi Sunaryo, dkk. 2020. E-Book: Farmakologi Obat Sistem Saraf.
UHAMKA PRESS.
Evelyn C.Pearce 2021. ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS,
Gramedia Pustaka Utama Jakarta.C
Harvery, Richard A. Dan Pamela C. Champe. 2018. Farmakologi Ulasan
Bergambar. Jakarta: EGC.
Samsidar Usman, 2020. Uji efek antidiare dan uji efek system saraf
otonom (SSO) infus daun tapak dara (Catharanthus roseus L)
terhadap hewan mencit Fakultas farmasi Universitas Indonesia
timur makassar
Sandra Tri Juli Fendri, 2021. Uji efek antipiretik dari hasil uni degradasi
paracetamol dengan menggunakan lampu UV 253 nm pada mencit
putih jantan. Universitas Baiturrahmah.
Sulanjani, Ian., Meiana Dwi Andini dan Martha Halim. 2018. Dasar-Dasar
Farmakologi. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
LAMPIRAN
1. Perhitungan
Bobot mencit :
Mencit 1 : 25 gr
Mencit 2 : 20 gr
Mencit 3 : 24 gr
Perhitungan kelompok 2 :
Metildopa : 250 mg (dosis dewasa).
1. Dosis konversi : 250 mg × 0,0026 = 0,65 mg/20g BB
25
Mencit 1 : × 0 ,65=0,812 mg/25g BB
20
20
Mencit 2 : × 0 ,65=0 , 65 mg/25g BB
20
24
Mencit 3 : × 0 , 65=0 ,78 mg/25g BB
20
2. Volume ideal pemberian pada HC
Mencit : 0,5 / 0,3 ml
3. Volume larutan stok : J.HC × V.max
: 12 × 1 ml
: 12 ml
4. Perhitungan yang mau ditimbang :
0,812
Mencit 1 : ×12=32 , 48 mg
0,3
0 , 65
Mencit 2 : ×12=26 mg
0,3
0 ,78
Mencit 3 : ×12=31, 2 mg
0 ,3
Perhitungan kelompok 3 :
Propanolol : 20 mg (dosis dewasa).
1. Dosis konversi : 20 mg × 0,0026 = 0,052 mg/20g BB
25
Mencit 1 : × 0,052=0,065 mg/25g BB
20
20
Mencit 2 : × 0,052=0,052 mg/25g BB
20
24
Mencit 3 : × 0,052=0,0624 mg/25g BB
20
3. Dokumentasi Praktikum
No Gambar Keterangan
1.