Review Jurnal Mangrove
Review Jurnal Mangrove
Review Jurnal Mangrove
SUHU UDARA
Para peneliti iklim terkemuka di dunia yang tergabung dalam Panel Antar-pemerintah tentang
Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) menyatakan bahwa
Anomali suhu udara global pada permukaan Bumi telah meningkat setidaknya saat ini suhu bumi
sudah mencapai 1,18 derajat celcius. Jumlah tersebut mununjukan semakin mendekati konsentrasi
1,5 derajat celcius. Kenaikan suhu bumi dalam jumlah tersebut disebabkan oleh emisi karbon yang
berasal dari aktivitas manusia diberbagai sektor.
Akibatnya kenaikan suhu bumi konsentrasi emisi karbon mengalami kenaikan tertinggi dalam 2
miliar tahun terakhir, permukaan air laut mengalami kenaikan dengan cepat dalam 3.000 tahun
terakhir, es di kutub-kutub bumi meleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga pulau
kecil terancam tenggelam, musim kemarau yang berkepanjangan, gelombang panas yang
meningkatkan suhu udara secara ekstrim dan hujan lebat yang sering sekali terjadi
Jika kenaikan suhu bumi melampaui 1,5°C, dunia perlu melakukan upaya ekstra untuk
menghilangkan emisi CO2 dari udara. Cara-cara untuk menghilangkan polusi CO2 dari udara ini
menurut IPCC belum terbukti dalam skala luas dan berisiko merusak upaya pembangunan yang
berkelanjutan. Namun, sudah sangat terbukti bahwa mangrove memiliki potensi menyimpan
karbon dalam jumlah yang besar. Mangrove juga dapat meminimalisir Suhu yang tinggi terjadi
akibat perubahan iklim global kerena peranannya sebagai penyeimbang ekosistem di wilayah
pesisir.
Penulis menyatakan dalam jurnalnya bahwa Konservasi dan restorasi mangrove dalam rangka
mengurangi laju deforestasi tidak hanya dapat menjaga cadangan karbon untuk mitigasi perubahan
iklim tetapi juga dapat memfasilitasi adaptasi terhadap perubahan iklim seperti kenaikan muka air
laut. Paris Agreement mewajibkan seluruh pihak untuk mendukung aksi mitigasi dan membuat
target-target dalam bentuk Nationally Determined Contribution (NDC) terkait rencana aksi
mitigasi perubahan iklim bagi setiap negara. Dalam hal ini, proteksi dan restorasi mangrove
menjadi bagian dari rencana aksi tersebut. Dengan membatasi peningkatan co2 di atmosfir, efek
gas rumah kaca akan berkurang sehingga bumi tidak mencapai suhu udara
KELEMBABAN UDARA
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk
setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu airakan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Anginakan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda
Kenaikan air laut bisa berakibat terjadinya abrasi. Peranan mangrove dalam hal ini adalah sebagai
penahan abrasi. Akar-akarnya yang tertancap ke tanah, mampu menahan derasnya arus laut
sehingga tanah pesisir terlindung dari terjangan gelombang dahsyat penyebab abrasi.
TEKANAN UDARA
Hutan Mangrove dapat menyimpan karbon lebih banyak dari hampir semua hutan di bumi.
Hutan mangrove dapat mengurangi Tebalnya konsentrasi gas co2 dan yang merupakan komponen
besar dalam gas rumah kaca akan mempengaruhi peningkatan tempperatur bumi. Peningkatan ini
mengakibatkan iklim global berubah seperti perubahan curah hujan dan naiknya intensitas
frekwensi badai, naiknya pasang surut laut akibat memuainya air laut pada temperatur yang
lebih tinggi.
Tekanan udara merupakan unsur dan pengendali iklim yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk di bumi, karena perannya sebagai penentu dalam penyebaran curah hujan. Perubahan
tekanan udara akan menyebabkan perubahan kecepatan dan arah angin, perubahan ini akan
membawa pula pada perubahan suhu dan curah hujan. Angin yang bergerak dari arah yang
berlawanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap iklim, karena perbedaan suhu yang
disebabkan, adapun angin laut yang berasal dari lautan melewati lautan pada sebagian besar
perjalanannya akan lebih banyak mendatangkan hujan, karena uap air yang dibawanya. Dengan
demikian penyebaran curah hujan diseluruh permukaan bumi berhubungan sangat erat dengan
sistem tekanan udara dan angin.