Makalah Kalimat Efektif Kel.3 IAT C

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

KALIMAT EFEKTIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “Bahasa Indonesia”

Dosen pengampu :

Rengga Mahendra,M.Pd

Disusun Oleh :

1. Afrizal Tsani Nur Pratama (301230020)


2. Dhorifa Ni’ma Rosyada (301230027)
3. Ima Rahmawati (301230041)
4. Nurotul Hasanah (301230039)

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur kehadiratnya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Kalimat Efektif” ini dengan lancar. Shalawat
serta salam kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
menjauhkan kita dari jalan kegelapan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
kuliah Bahasa Indonesia jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir, fakultas Ushuludin ,
Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
penyusunan makalah.
Dengan ini kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, karena kesempurnaan semata hanya milik Allah SWT. Maka dari
itu, untuk segala kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami nantikan.

Ponorogo, 25 Agustus 2023

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR ISI....................................................................................................................4
BAB I...............................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................6
C. TUJUAN.................................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................6
A. Pengertian Kalimat Efektif...................................................................................6
B. Unsur-Unsur Kalimat Efektif...............................................................................7
C. Ciri-ciri Kalimat Efektif..........................................................................................10
D. Syarat Kalimat Efektif........................................................................................17
BAB III..........................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia agar dapat


berkomukasi dengan manusia lainnya, seperti istilah dan gerakan. Bahasa itu
berisikan pikiran, keinginan, dan perasaan yang terdapat dalam diri pembicara
atau penulis. Dalam bahada ada ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili
diri sendiri. Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang dalam
prakteknya wajib dituangkan kedalam bentuk kalimat.

Dalam karangan ilmiah tak jarang kita jumpain kalimat-kalimat yang


memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini mungkin ditimbulkan oleh
kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele.
Dengan adanya permasalahan itu, pembaca mengalami kesulitan untuk
memahami kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Bardasarkan hal inilah kami telah menyajikan makalah ini agar dapat memahami
mengenai kalimat efektif.

Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah


yang berlaku, misalnya unsur-unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat
(subjek dan predikat) memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan menentukan
istilah yang tepat pada kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah
tersebut akan lebih mudah dipahami pembaca atau pendengar.

Kalimat efektif biasa digunakan untuk menuliskan tulisan/karya ilmiah,


seperti essay, jurnal, skripsi, dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat efektif
cukup penting dalam menyampaikan pesan. Tujuannya adalah agar pesan dapat
tersampaikan dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu kalimat efektif ?


2. Apa unsur-unsur kalimat efektif ?
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif ?
4. Apa syarat dari kalimat efektif ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian kalimat efektif.


2. Mengetahui unsur-unsur kalimat efektif.
3. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
4. Mengetahui syarat suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat
efektif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah


yang berlaku, misalnya unsur-unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat
(subjek atau predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan
menentukan istilah yang tepat pada kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi
kaidah-kaidah tersebut akan lebih mudah dipahami pembaca atau didengar. 1
Dengan kata, lain kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa mewakili
pikiran penulis atau atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca
dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas & lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

B. Unsur-Unsur Kalimat Efektif

Beberapa unsut pembentuk kalimat efektif yaitu subjek, predikat, objek dan
keterangan:
1. Subjek
Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, benda,
atau suatu hal yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek adalah berbentuk kata
benda, frasa kata benda, atau kata kerja.2
Contoh:
a. Dina membaca buku diperpustakaan.
b. Ayam nenek bertelur.
c. Ibuku sedang melukis.
d. Memasak nasi goreng sangat mudah dilakukan.
2. Predikat

1
Apa Bagus Putrayasa, Prof.Dr.Ida(2014). Kalimat efektif (Diksi, Struktur, dan
Logika)Edisi Revisi. Bandung Refika Aditama. hlm. 1.ISBN9786027-948259
2
https://pembelajar.net/unsur-kalimat-efektif/
Predikat adalah bagian kalimat yang menyatakan suatu tindakan atau
keadaan yang dilakukan oleh subjek. Predikat biasanya berbentuk kata ketrja,
frasa kata kerja, frasa numeral, kata benda, frasa kata benda, kata depan, kata
sifat, dan frasa kata sifat.

Contoh:

a. Katak melompat.
b. Paman memetik mangga.
c. Mangga paman lima buah.
d. Budi mahasiswa baru.

3. Objek

Objek adalah unsur kalimat yang melengkapi kata kerja sehingga


terletak langsung di belakang predikat. Objek dapat berbentuk kata benda atau
frasa kata benda.

Contoh;
a. Ibu berbelanja sayuran di pasar.
b. Ayah makann pisang.
c. Bu Guru menulis soal di papan tulis.

4. Pelengkap

Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.


letak pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti ini juga
ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat
berupa nomina, frasa nominal, atau klausa, namun, antara Pel dan O terdapat
perbedaan. Perhatikan contoh dibaewah ini:

- Ketua MPR membacakan pancasila


S P O
- Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel
Di samping itu, letak Pelengkap tidak selalu persis di belakang P. Apabila
dalam kalimat terdapat O, letak pel adalah dibelakang O sehingga urutan
penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel. Berikut contoh kelengkapan dalam
kalimat.

- Sutarji membacakan pengangumnya puisi kontemporer.


- Mayang mendongengkan Rayhan Cerita si Kancil.
- Sekretaris itu menganmbilkan atasannya air minum.
- Annisa mengirimi kakaeknya kopiah bludru.
- Pamanku membelikan anaknya rumah mungil.

5. Keterangan

Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut


tentang makna subjek atau predikat. Keterangan dibagi menjadi empat, yaitu
keterangan waktu, tempat, suasa, dan cara.

a. Keterangan Tempat

Keterangan Tempat merupakan kata yang menerangkan

Contoh :

- Ibu memasak di dapur


- Ayah membaca koran di ruang ramu.
- Adik bermain sepak bola di lapangan.
a. Keterangan Waktu

Keterangan Waktu merupakan kata yang menerangkan waktu terjadinya


peristiwa atau kegiatan yang dilakukan subjek.

Contoh :

1) Dita berangkat ke kebun binatang tadi pagi.


2) Dua minggu yang lalu, Siti berkunjung ke rumah nenek.
3) Sebelum makan, kita harus mencuci tangan.
b. Keterangan Suasana
Keterangan suasana merupakan kata yang menerangkan suasana atau
situasi dari suatu perbuatan.

Contoh :

1) Suasana malam itu sangat sepi.


2) Kami melihat pemandangan pantai sangat indah.
3) Dinda merasa senang atas kelahiran adiknya.
c. Keterangan Cara

Keterangan Cara merupakan kata keterangan yang menjelaskan


cara pada suatu aktivitas atau kegiatan. Kata keterangan cara
biasanya diikuti kata “ dengan” atau “ secara”.

Contoh :

C. Ciri-ciri Kalimat Efektif

Ciri dari sebuah kalimat efektif adalah logis, tidak ambigi (makna ganda),
hemat, dan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Ciri-ciri Kalimat Efektif Secara Umum :

1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.


2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara srtuktur bahasa dan jalan
pikiran yang logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur.

Ciri- ciri kalimat efektif tersebut beserta penjelasannya diberikan pada


ulasan dibawah

1. Kesepadanan Struktur
Ciri kalimat efektif yang pertama adalah kesepadanan. Kalimat
kesepadanan setidaknya memenuhi dua unsur pembentuk kalimat. Dua
unsur tersebut adalah subjek (S) dan predikat (P). Subjek adalah pokok
pembicaran/ bahasan yang melakukan aktivitas. Bentuk subjek bisa
meliputi orang, benda, atau tempat. Predikat adalah bagian kalimat yang
menerangkan kegiatan. Biasanya, bentuk kalimat dalam sebuah kalimat
berupa kata kerja.

Perhatikan kalimat: Dalam makalah ini membahas kalimat efektif.


Perhatikan juga kalimat: makalah ini membahas kalimat efektif. Sepintas,
dua kalimat tersebut memiliki kemiripan. Nyatanya struktur dari kalimat
tersebut berbeda.
Perhatikan kembali dua contoh kalimat yang diberikan.
Dalam makalah membahas kalimat efektif.
a. Dalam makalah ini: keterangan
b. Membahas: predikat
c. Kalimat efektif: objek

Pada contoh kalimat pertama ini tidak ada subjek. Sehingga, kalimat
pertama ini bukan merupakan kalimat efektif.
Contoh berikutnya,
Makalah ini membahas kalimat efektif.
a. Makalah ini: subjek
b. Membahas:predikat
c. Kalimat efektif: objek

Ada unsur objek dan predikat dalam kalimat. Sehingga, contoh kalimat
yang kedua ini merupakan kalimat efektif.

2. Kelogisan Bahasa
Kelogisan adalah suatu gagasan/ide yang dapat diterima oleh akal.
Kelogisan bahasa memiliki pengertian kalimat memiiki arti yang bisa
diterima oleh akal. Selain itu penting juga untuk memperhatikan bahwa
kalimat mudah dipahami. Logis atau tidaknya kalimat dilihat dari segi
maknanya, bukan struktuenya. Suatu kalimat dikatakan logis apabila
informasi dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh akal/nalar.
Contoh kalimat tidak logis:
a. Jalannya
Bukan jalan yang macet, tetapi lalu lintas kendaraan macet!
b. Kepada Saudara pemateri, Waktu dan tempat kami persilahkan.
Yang dipersilahkan seharusnya pemateri, bukan waktu dan tempat.
Contoh kalimat logis:
a. Lalu lintas kendaraan macet.
b. Saudara pemateri kami persilahkan.

3. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata


kecermatan dalam pemilihan kata diperlukan untuk menghindari makna
ganda. Sehingga, kalimat efektif disusun secara cermat. Kecermatan
tersebut meliputi pemilihan, penggunaan, dan penempatan kata.
Contoh:
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah >
bukan kalimat efektif.
Memiliki dua arti yaitu mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal
atau mahasiswa dari perguruan tinggi yang terkenal.
b. Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar).
→ kalimat efektif Hanya memiliki satu arti yaitu mahasiswa dari
perguruan tinggi terkenal

4. Kehematan Kata

Pengertian kehematan kata adalah tidak boros kata. Caranya


dengan menggunakan kata - kata seperlunya. Kehematan kata tidak berarti
harus menghilangkan kata – kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.
Namun, hindari menggunakan kata yang memiliki fungsi sama dalam
sebuah kalimat. Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu:

● Menghilangkan pengulangan subjek.


● Menghindarkan pemakaian hiponimi kata, misalnya: warna
merah hanya ditulis merah (karena merah sudah pasti
merupakan warna)
● Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat.
● Menjamak kata – kata yang berbentuk jamak.
Contoh kalimat tidak hemat dan hemat:
- Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (tidak hemat)
- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke pesta itu. (hemat)
- Ani memakai celana warna biru. (tidak hemat)

- Ani memakai celana biru. (hemat)

- Sejak dari pagi dia bersedih. (tidak hemat)

- Sejak pagi dia bersedih. (hemat)

- Para murid – murid sedang berlatih baris – berbaris. (tidak hemat)

- Para murid sedang berlatih baris – berbaris. (hemat)

5. Kesejajaran atau Keparalelan


Kesejajaran/keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina,
maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Jika
bentuk pertama menggunakan verba, maka bentuk kedua dan seterusnya
juga menggunakan verba. Begitu pun dengan verba. Adanya sebuah
kesamaan kata dan imbuhan dalam sebuah kalimat.
Contoh:
1. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara bertahap. (tidak
sejajar/paralel)
- Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara bertahap.
(sejajar/paralel)
2. Sebastian memancing ikan dan dimasukkan ke dalam jaring. (tidak
sejajar/paralel)
- Sebastian memancing ikan dan memasukkannya ke dalam jaring.
(sejajar/paralel)

6. Kesatuan atau Kepaduan Gagasan

Kesatuan/kepadua gagasan memiliki pengertian bahwa pernyataan dalam


suatu kalimat menyampaikan informasi yang tidak terpecah – pecah. Kalimat
padu disusun secara jelas dan tidak bertele – tele. Penggunaan kata tentang atau
daripada pada kalimat padau biasanya dihindari.
Contoh kalimat dengan kesatuan atau kepaduan gagasan:
1. Liputan ini membahas tentang desain interior pada rumah adat. → tidak padu
2. Liputan ini membahas desain interior pada rumah adat. → padu

7. Kebervariasian

Kalimat yang efektif menunjukkan penggunaan kalimat yang tidak


monoton. Kalimat yang digunakan sebaiknya bervariasi dengan
memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia. Selain
itu, variasi dalam panjang-pendek kalimat dan penggantian unsur di awal
kalimat juga menandakan keefektifan kalimat.

Contoh:

a. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tuaa.


b. Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada
anaknya.
c. Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkan anak.

8. Ketegasan

Sebuah kalimat memerlukan ide/gagasan yang perluu menonjol.


Ketegasan suatu kalimat merupakan penekanan atas suatu perlakuan atas
menonjol pada ide poko kalimat. Ada beberapa cara untuk pembentuk pemekanan
dalam kalimat. Yaitu:

 Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.


Contoh:
- Sudah saya baca buku itu. (penekanan pada baca buku)
- Buku itu sudah saya baca. (penekana pada buku itu)
 Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh:
- Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur
dan presiden. (Tidak efektif).
- Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan
dan gubernur. (Efektif)
 Melakukan pengulangan kata (repetisi)
Contoh:
- Suroto ayah yang baik, ayah yang rela berkorban demi
anak-anaknya.
- Sudah merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk
belajar, belajar dan belajar.
 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
- Perusahaan itu tidak bangkrut, tetapi berkembang dengan
pesat
- Surti kurus, tetapi jago makan.
 Melakukan partikel penekanan/penegasan.
Contoh:
- Buanglah semua sampah itu!
- Jangankan emas uang pun aku tak punya.
- Harapan presiden adalah agar rakyat membangun bangsa
dan negaranya.
- Bukan seratus, seribu atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah
telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
- Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan
kelembutan mereka.
- Saudaralah yang harus tanggung jawab.
9. ketepatan
Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga
dapat mewakili tujuan, maksud, atau pesan penulis.
Contoh:
 Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian
berada dalam satu ruangan (Tidak tepat)
 Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat kepolisian,
berada dalam satu ruangan. (Tepat).
 Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisisan
di dalam satu ruangan (Tepat).

10. Kebenaran
Kalimat efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya
unsur-unsur yang digunakan dalam kalimat tidak memakali unsur-unsur asing,
atau daerah. Sebagai contoh, pemakaian unsur bahasa inggris which, where
tidak benar jika disepadankan dengan konjungsi dimana, dimana atau yang
mana dalam bahasa indonesia. Penggunaan kata tersebut perlu dihindari.
Begitu pula unsur bahasa daerah sebaiknya tidak dipakai dalam tulisan.
Contoh:
 Kota dimana dia lahir kini hancur karena gempa. (Tidak
benar)
 Kota tempat dia lahir kini hancur karena gempa. (Benar)
 Dengan kita punya kemampuan menggunakan teknologi
baru,segala pekerjaan akan lancar. (Tidak benar)
 Dengan kemampuan kita menggunakan teknologi baru,
segala pekerjaan akan lancar (Benar).
11. Keringkasan
Dalam menulis ditemukan pemakaina kata dan kelompok kata yang
sebenarnya memiliki makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata
merupakan betuk panjang, sedangkan kata merupakan bentuk ringkas atau
pendek.
Contoh:
 Kami mengadakan penelitian anak jaman sekarang di Jakarta.
(Bentuk panjang)
 Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (Bentuk ringkas)
 Pak Sanusi selalu memberi nasihat kepada anak-anaknya. (Bentuk
panjang)
 Pak Sanusi selalu menasihati anak-anaknya. (Bentuk ringkas)
 Mahasiswa mengadakan diskusi mengerjakan tugas dari dosen.
(Bentuk panjang )
 Mahasiswa berdiskusi mengerjakan tugas dari dosen. (Bentuk
ringkas)

D. Syarat Kalimat Efektif

 mewakili pikiran pembaca atau penulis secara tepat.


 Mengemukakan pemahaman yang sama tepat antara pikiran pembaca dan
pemikiran penulis.
 Mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
 Tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran maksud sang penulis.
 Menyampaikan pemikiran penulis ke pembaca gengan tepat.
 Sistematis dan tidak bertele-tele.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa meakili pikiran


penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca
dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan
lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembacanya.
 Unsur-unsur Kalimat Efektif:
1. Subjek
2. Predikat
3. Objek
4. Pelengkap
5. Keterangan
 Ciri- ciri Kalimat Efektif Secara Umum:
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jelas
pikiran yang logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.
 Syarat Kalimat Efektif
1. Mewakili pemikiran pembaca atau penulis secara tepat.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepat antara pikiran
pembaca dan pemikiran penulis.
3. Mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
4. Tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran maksud sang
penulis.
5. Menyampaikan pemikiran penulis ke pembaca dengan tepat.
6. Sistematis dan tidak bertele-tele.

B. Saran

Kalimat efektif harus memenuhi syarat yang ada, agar kalimat tersebut
secara tepat mewakili gagasan pembica atau penulisnya, menimbulkan
gagasan yang sama tepatnya antar pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Apa Bagus Putrayasa, Prof.Dr.Ida(2014). Kalimat efektif (Diksi,


Struktur, dan Logika)Edisi Revisi. Bandung Refika Aditama. hlm.
1.ISBN9786027-948259.
Unsur-unsur kalimat efektif. https://pembelajar.net/unsur-kalimat-
efektif/.
Ciri- ciri kalimat efektif dan contohnya.https://idschool.net/sam/7-ciri-
ciri-kalimat-efektif-dan-contohnya/.
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk praktis Berbahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung:
Pustaka Prima.
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan
Mulia.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta:Gramedi.
Alwi, Hasan dkk.2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai