Materi Agt Mas Bayu
Materi Agt Mas Bayu
Materi Agt Mas Bayu
SERTIFIKASI BNSP
PT SURYA SAFETY NUSANTARA
SELAMAT DATANG
AUTHORIZED GAS TESTER SERTIFIKASI BNSP
My Resume
Bayu Baroto Yuwono S.ST, M.Ling
Praktisi K3 dan Ahli Pesawat angkat dan Pesawat angkut
Pengalaman Pekerjaan
INGAT !!!
HASIL PENGUKURAN GAS YANG SALAH DAPAT MEMBAHAYAKAN
NYAWA ORANG
LAIN ATAUPUN PENGUKUR GAS ITU SENDIRI
TUJUAN
APAKAH GAS TESTING ITU?
Gas testing adalah pengukuran kandungan dan konsentrasi gas
baik itu gas beracun maupun gas-gas yang mudah terbakar dengan
menggunakan peralatan-peralatan gas detector lengkap dengan
assesorisnya jika diperlukan.
• Potensi Bahaya :
– Kebakaran dan Peledakan
– Toksik (Keracunan)
– Kekurangan Oksigen
SIAPAKAH YANG MELAKUKAN GAS TESTING INI ?
Membuka manhole
Memasuki ruang tertutup( Confined space)
Selama Orang bekerja di dalam ruang terbatas
Sebelum melakukan dan selama pengelasan berlangsung
Jika terjadi kebocoran
Kegiatan-Kegiatan lain yang diduga mengandung bahaya
gas beracun dan gas mudah terbakar
PERSYARATAN SEORANG GAS TESTER
Mengetahui gas-gas berbahaya dan beracun (O2,CO,H2S,
Methane / LEL )
Mengetahui sifat-sifat gas
Mengetahui nilai ambang batas. -
PEL/TWA,- STEL
Mengetahui peralatan untuk mendeteksi dengan baik
Harus bisa melakukan pengukuran dengan benar.
Risk assesment ( menilai bahaya )
Pemilihan PPE
Istilah umum dalam penanganan gas
beracun
Time Weighted Average (TWA)
Jumlah rata-rata suatu gas yang boleh mengekspos berulang ke pekerja di
dalam waktu kerja normal (8 jam/hari, dan 40 jam/semingu tanpa mengalami
gangguan kesehatan serius
Short Term Exposure Limit (STEL)
Konsentrasi gas yang boleh terekspos pada umumnya pekerja secara terus-
menerus untuk periode 15 menit. Seharusnya tidak terulang lebih dari
4x/sehari dan ada jeda 60 menit tiap periode.
IDLH (Immediately Dangerous to Life & Health)
Konsentrasi maksimum suatu gas dimana pekerja seharusnya mengungsi dalam
waktu 30 menit tanpa mengalami akibat kesehatan yang buruk dan mendesak
atau gejala yang merusak.
Apakah Anda dapat Mengidentifikasi prosedur pengukuran oksigen, gas mudah terbakar
dan gas beracun sesuai aturan baku?
Gas Hydrogen Sulfida ( H2S )
PROSES TERJADINYA GAS H2S
Secara alamiah gas ini terbentuk sebagai hasil dari suatu proses
pembusukan/penguraian material 2 organik oleh bakteri
anaerob. Berdasarkan proses pembentukannya maka gas H2S
bisa terbentuk bersamaan dengan pembentukan minyak dan
gas sehingga bisa ditemukan di kegiatan industri minyak & gas.
Disamping itu H2S juga bisa ditemukan di tambang2 bawah
tanah, penumpukan2 sampah ataupun pada pembuangan
limbah industri
Hydrogen Sulfide Data
H2S: Tidak berwarna, berbau telur busuk
Hazard: mudah terbakar, 4.3% - 4.6% volum
Health: sangat beracun, kelihatan secara natural dari
dekomposisi, bereaksi dengan enzymes didalam darah –
menghalangi cell untuk bernapas
27,00 Bau yang tidak enak , kuat, tapi tidak dapat di tolerir
100 Batuk, iritasi mata, kehilangan rasa penciuman setelah 2 sampai 5 menit.
Ketidak sadaran seketika, dengan cessasi awal pernafasan dan kematian dalam
1000 - 2000 beberapa menit. Kematian dapat terjadi meskipun korban segera dibawa ke udara
terbuka.
KARBON MONOKSIDA (CO)
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna. Manusia tidak dapat merasakannya. karbon
monoksida adalah produk ikutan dari pembakaran dan akan muncul secara alami dalam situasi
dimana terjadi kebakaran
Karbon monoksida adalah gas yang sangat beracun yang disebut suatu pembuat sesak nafas, yang
berarti gas ini menurunkan kemampuan transportasi oksigen dalam darah. Gas ini bereaksi dengan
hemoglobin dalam darah dan membentuk karbohemoglobin yang mencegah hemoglobin membawa
oksigen. Dosis karbin monoksida ppmrendah dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing. Bila
korban dibawa keudara segar tidak ada kerusakan permanen yang terjadi. Dosei tinggi bisa berakibat
fatal.
Lembar data Karbon Monoksida: CO
Bahaya : Terbakar, akan meledak: LEL 12,5%
Klasifikasi kesehatan : Sangat beracun
Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 50 ppm
(ACGIH) STEL : 400 ppm
(OSHA) IDLH : 1200 ppm
TINGKAT CO DALAM PPM
PPM KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA
200 Dapat terjadi sakit kepala ringan dibagian depan dalam 2 sampai 3 jam
400 Sakit kepala bagian depan dan mual setelah 1 sampai 2 jam .
Sakit kepala , pening,dan mual dalam 45 minit.pingsan dan bisaterjadi
800
kematian dalam 2 jam.
Sakit kepala , pening,dan mual dalam 20 minit.pingsan dan bisaterjadi
1600
kematian dalam 1 jam.
Sakit kepala , pening,dan mual dalam 5 sampai 10 minit. Ketidaksadaran
3200
dan bahaya kematian dalam 30 menit
Sakit kepala dan dalam 1 sampai 2 menit. Ketidak sadaran danbahay
6400
kematian dalam 10 sampai 15 menit.
12.800 Efek cepat - ketidak sadaran. Bahaya kematian dalam 1 sampai 3 menit.
KARBON DIOKSIDA (CO2)
Meskipun dalam bernafas kita menghembuskan karbon dioksida dan bahwa gas ini berada di
atmosfir sekitar 400 ppm, tingkat aman maksimumnya adalah 5000 ppm (0,5% dari volume). Gas ini
adalah produk dari pembakaran yang sempurna, dan ditemukan pada pembuatan bir dan proses
fermentasi lainnya. CO2 dengan metana adalah komponen utama gas pencerna dalam pengurukan
tanah dan pemorosesan sampah. CO2 digunakan untuk mengkarbonasi bir,
Beberapa resiko ditempat yang sesak dan ventilasinya buruk, dan atmosfir yang kurang oksigen akan
menyertai masalah ini.
Standar *
(TLV-TWA)** (TLV-STEL)***
• Penyebab:
- Konsumsi oksigen
- Oksidasi
-Adanya bakteri
- Displacement ( Penggantian) N2,CO2,dll
Pengayaan oksigen (Oxygen Enrichment)
• Penyebab
- Kebocoran Valve
- Kebocoran Cylinders
% per Volume KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA
Apakah Anda dapat Mengidentifikasi tingkat risiko semua jenis bahaya gas potensial
di ruang terbatas dan/atau area berpotensi atmosfir berbahaya
Flash Point dan AIT
Flash Point :
Temperatur minimum uap dari suatu cairan membentuk
campuran yang dapat terbakar. Adanya sumber api akan
terjadi penyalaan sesaat.
Lack
FLAMMABLE of O2
RANGE
Vapor)
1% Too Lean
Lower Explosion
Limit
21 %2 % of O2 in theAir 10 %
Crude Oil 1% - 10% Benzene 1.45% - 8%
NFPA 325, Fire hazard Gasoline 1.4% - 7.7% Toluene 1.2% - 7%
Propertes of Flammabel
Liquid, Gasses, and Kerosene 1.6% - 6% Acetylene 2.5% - 80%
Volitile Solids,1994
edition Butane 1.6% - 8.5% Acetone 2.1% - 13%
Propane 2.3% - 9.5% Methane 5.0% - 15.0%
Kuk 03
Apakah Anda dapat menyiapkan self contained Breathing Apparatus (SCBA) sesuai
dengan intruksi kerja?
Komposisi Udara Pernapasan
Pressure Gauge
Lung Demand
Valve
Harness
Fisrt Stage
Cylinders
Pressure Reducer Carbon Composite
Backplate
Silinder
Fungsi-fungsi Komponen
Face Mask
Alarm
Pump inlet
buzzer
Sensor
Alarm LED cover
Buttons Life Signal
Alarm LED
Display
OLDHAM - MX 2100
1 Combo Cell (CO & H2S)
Aspirating Detector
o Gas detector yang membutuhkan inlet dan sistem pompa udara
untuk memasukan gas trace.
o Kebanyakan membutuhkan 16% oxygen untuk akurasi..
o Kurang responsif pada low energy hydrocarbons /oil vapors
Personal
Portable
Mobile system
TIPE TIPE SENSOR
Oxigen detectors Flammable gas detectors
• Electrochemical (EC) • Catalytic (pellistor) (CAT)
• Paramagnetic • Infrared (IR(
• Zirconia-type • Thermal conductivity (TC)
• Flame ionisation (FID)
• Flame temperature (FTD)
• Semi conductor
• Ultrasonic
• PID
76
SENSORS CATALYTIC BEAD
Jembatan Wheatstone
Koil kawat Detektor Koil kawat Kompensator
Gas terbakar oleh koil kawat detektor yang dipanaskan dengan aliran listrik, panas
terbentuk dan meningkatkan temperatur kawat dan bersamaan juga meningkatkan
resistensinya. Perbedaan resistensi/ hambatan antara kawat detektor dengan
kompensator diukur dengan jembatan wheatstone lalu diubah menjadi sinyal listrik
Kompensator digunakan untuk perbandingan temperatur, tekanan & kelembaban
Karena dalam sensor terjadi suatu proses pembakaran maka sensor ini harus dibuat untuk
memenuhi standar “instrisically safe” sehingga tidak akan memicu terjadinya kebakaran
Catalytic Sensor
Untuk cataliytic sensor, karena prinsipkerjanya menggunakan
katalist, maka lama kelamaan akan berkurang kemampuan
untuk mengadakan pembakaran. Untuk itu explosive meter
harus dipastikan dari waktu kewaktu dengan menggunakan
gas kalibrasi.
Beberapa uap gas dikenal sebagai racun untuk katalis dalam
sensor tersebut . Racun ini akan menyebabkan sensor
kehilangan sensitivitas. Racun untuk katalist yang paling
terkenal adalah silicone dan uap gas dari bahan bakar yang
mengandung timbal.
• Alat pengukur untuk gas-gas mudah terbakar yang
digunakan secara regular harus selalu diinspeksi dan
dipastikan bahwa pembacaanya adalah akurat
- pada waktu menghidupkan gas detector ini maka harus berada pada
tempat dengan udara yang bersih
- Pada saat melakukan pengukuran untuk gas-gas mudah terbakar ada
kemungkinan terjadi layer-layer konsentrasi sehingga perlu dilakukan spot
check untuk titik-titik yang mewakili
- Uap combustible gas yang mengandung air kemungkinan bisa menutup
pori-pori di flame arrestor sehingga sensor tidak bisa membaca kehadiran
gas-gas mudah terbakar.
- Combustible gas detector biasanya memang hanya untuk mendeteksi uap
gas mudah terbakar bukan untuk mendeteksi kehadiran dust/material
combustable.
Electrochemical Sensor
Sebagian besar alat pendeteksi gas beracun saat ini adalah
menggunakan teknologi “electrochemichal sensor” / sensor
electrokimia.
Komponen utama sensor ini terdiri dua buah electroda (katoda
dan anoda). Kedua electroda ini terbungkus dalam suatu
larutan kimia electrolit dan ditutup dengan suatu membran
yang porous dimana gas bisa masuk. Pada saat gas kontak
dengan larutan kimia maka akan terjadi reaksi kimia yang
dapat menghasilkan arus listrik. Semakin tinggi konsentrasi
gas yang masuk maka akan semakin tinggi pula arus listrik
yang dihasilkan. Arus listrik ini akan diubah menjadi bentuk
signal dan dikonversikan kedalam pembacaan ppm atau %
volume.
SENSOR ELECTROCHEMICAL (O2-OKSIGEN)
O2
Membran Gas
permeable
+
Elektroda
Larutan pengukur
V
Elektrolit
Elektroda
Referensi
-
Prinsip kerja :
Sensor berisi larutan elektrolit dan dua elektroda aktif (Elektroda pengukur
(anoda, -) dan elektroda referensi(katoda, +).
Gas oksigen masuk ke chamber lewat membran, terjadi oksidasi di anoda dan
terjadi perpindahan elektron dari cathoda ke anoda dan proton berpindah dari
katoda menuju catoda.
Aliran yang dihasilkan proporsional/berbanding lurus dengan konsentrasi gas.
SENSOR ELECTROCHEMICAL (GAS BERACUN)
Gas beracun
Membran Gas
permeable
Elektrolit Elektroda
V
pengukur
Elektroda
referensi
Elektroda
Counter
Prinsip kerja
:Mempunyai prinsip sama dengan sensor electrochemical O2.
Electrode ketiga (referensi) berfungsi untuk mejaga agar tegangan tetap
konstan antara anoda and katoda.
Infrared Sensor
• Prinsip kerja sensor infra red berdasarkan bahwa semua gas
akan menyerap “light energy” /sinar infra red pada panjang
gelombag yang spesifik
• Konsentrasi gas merupakan proporsi dari sejumlah energy
cahaya yang diserap.
• Menggunakan lifter optik untuk absorption pada panjang
gelombang yang spesifik
• Panjang gelombang dari sinar infra red yang diserap ini
berbeda-beda untuk tiap gas
• Gas dengan konsentrasi yang lebih tinggi akan lebih banyak
menyerap sinar infra red
Infrared Sensor
1.) IR Light Source
2.) Lens
3.) Cuvette / Chamber
4.) Mirror
5.) Lens
6.) Beam Splitter
7.) Light Filter
8.) Measure Detector
9.) Light Filter
10.) Comp. Detector
Kelebihan Infrared sensor
- Dapat mendeteksi gas dalam kondisi lingkungan yang
“inert” tidak ada oksigen (o% oksigen) atau kurang
oksigen
- Tidak terpengaruh oleh silikon dan timbal
- Respon sangat cepat
60
--- x 1 % = 0,6 % (FR Crude Oil 1 % - 10 %)
100
atau :
60
--- x 10.000 ppm = 6.000 ppm
100
(1% = 10.000 ppm)
Personal Gas Detector
• Personal gas detector atau biasanya juga dikenal dengan nama
hand held pump detector adalah suatu alat untuk
mengetahui konsentrasi gas yang kita ukur dimana cara
kerjanya adalah berdasarkan reaksi reagent kimia yang
terdapat dalam analyzer tube dengan gas yang kita ukur.cara
kerja alat ini tidak menggunakan listrik tetapi dengan
menggunakan pompa yang kita gerakan. Alat ini hanya akan
bekerja pada waktu kita operasikan dan tidak bisa mendeteksi
kehadiran gas-gas secara otomatis seperti halnya gas detector.
Karena spesifikasi inilah maka alat ini tidak dikelempokkan
sebagai alat pendeteksi tetapi sebagai alat untuk mengukur
jimlah konsentrasi gas disekitar kita.
Alat deteksi Jenis Kapsul
(Tube Detector)
112
Deteksi Gas & Prinsip Pengukuran
Alarm Peringatan Pada Pengukuran Gas
Sistem alarm sebagai peringatan awal terhadap paparan gas di set pada
konsentrasi sebagai berikut.
Low Alarm Suara beep frekuensi rendah dengan waktu tunda lama
High Alarm Frekuensi tinggi dengan waktu tunda singkat
Untuk semua sensor gas kecuali oksigen, jika pembacaan gas di atas level alarm tinggi, gas detektor
akan mengeluarkan alarm tinggi terus sampai pembacaan gas berada di bawah level alarm tinggi,
kemudian gas detektor akan mengeluarkan alarm rendah sampai pembacaan gas berada di bawah level
alarm rendah.
Untuk sensor oksigen, yang berbunyi hanya High Alarm saja bila kandungan oksigen tinggi atau kurang.
Inspeksi, Perawatan, Kalibrasi
1. Fresh Air Calibration : kalibrasi gas detector terhadap udara
bersih. Untuk MX6 Ibrid ada pada menu ‘Zero All’
1. Persiapan
- Tentukan pemilihan alat deteksi sesuai gas yang akan dihadapi.
- Pastikan alat dikalibrasi dan bump test
- Tentukan area pengukuran,mapping dan bahaya lokasi.
- Gas Test harus dilakukan DENGAN AMAN & APD PROPERLY serta
memperhitungkan bias seperti arah angin, densitas/SPGR
,pyrophoricd ,ventilasi dll.
2. Pelaksanaan
- Gunakan alat deteksi dan kendalikan limitasi alat.
- Interpretasi hasil ukur & laporkan
- Monitoring udara sesuai kebutuhan pekerjaan
- Lakukan rekomendasi dan langkah2 keselamatan ang diperlukan.
3. Pemeliharaan:
- Bersihkan dan jaga parts,simpan di lokasi yang proper.
- Inspeksi dan pastikan kalibrasi
- Maintain record dan dokumentasi hasi pengukuran & kriteria peralatan
Prinsip prinsip dasar dalam pengukuran gas Concentration in air (CIA)
Concentration in process stream (CIPS}
Evaluation Testing
Verification testing
Duration Testing
GAS TEST RESULT
Interpreting PASTIKAN IJIN KERJA DAN IJIN MASUK RUANG TERBATAS TERISI LENGKAP
Reporting PASTIKAN BAHAYA UDARA DALAM BATAS AMAN SEBELUM MASUK
TGL PARAMETER BAHAYA UDARA NAMA &
TANDA
CONTOH JAM (ATMOSPHERIC HAZARD)
TANGAN
O2 TEMP. H2S CO NH3 SO2 CO2 LEL C6h6
20,9% Max TWA TWA TWA TWA TWA % LEL TWA PETUGA
44 C 10pp 25pp 25pp 2pp 05% 1ppm S HSE
m m m m
Tubing
Demand Flow
Regulator
NIST TRACEABLE
Callibration Cylinder
SISTEM GAS TEST OTOMATIS
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pengukuran ( Gas Test):
Pelindung / Blangket
Pipa Baru
Pressurized (Ex p)
• Udara yang berbahaya/mengandung gas-gas yang mudah terbakar dicegah
untuk masuk kedalam sestem dengan cara menjaga sestem pressure di
dalam lebih tinggi dari pada tekanan atmosfir. Biasanya digunakan untuk
deign peralatan di Zona1 dan zona 2.
T1 = 4500 C T4 = 1350C
T2 = 3000C T5 = 1000C
T3 = 2000c T6 = 850C