Energi Dan Perubahan Iklim
Energi Dan Perubahan Iklim
Energi Dan Perubahan Iklim
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Ahmad Farqi Musaqal 2211100226
Auliya Nadhira 2211100410
Chairani 2211100254
Melani Sukma 2211100320
Neli Novalinda 2211100149
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melipahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Energi dan Perubahan Iklim”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Saw.
Kepada keluarga sahabat, serta para pengikut sunah-sunah Beliau. Ucapan
terimakasih penulis kepada Ibu Rani Yosilia, M.Si sebagai dosen pengampu mata
kuliah Islam dan Lingkungan Hidup yang telah memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan suatu faktor yang paling besar digunakan dalam
kegiatan ekonomi. Perkembangan teknologi dan pertumbuhan masyarakat
merupakan suatu gagasan utama yang sangat membutuhkan energi.
Dikarenakan permintaan ini semakin meningkat dan pasokan yang tidak
menyeluruh maka mengakibatkan kekurangan energi pada suatu kawasan
tertentu, dengan kata lain krisis energi.
Isu besar dalam penyediaan energi saat ini adalah perubahan iklim.
Menurut para ahli iklim, bumi sedang mengalami kenaikan temperatur
permukaan yang memicu perubahan iklim. Fenomena tersebut disebabkan
oleh peningkatan konsenterasi Green House Gases (GHG) atau Gas
Rumah Kaca di atmosfer. Gas rumah kaca merupakan gas yang terdiri dari
gas karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (N2O), ozon
(O3), dan freon (CFC) yang membentuk lapisan gas rumah kaca pada
atmosfer.
Kadar gas yang meningkat ini semakin memperkuat lapisan gas
rumah kaca pada atmosfer. Ketika cahaya matahari masuk ke bumi,
sebagian dapat diserap dan membuat temperatur permukaan bumi dalam
kondisi normal. Sedangkan sebagian lagi dari cahaya matahari dipantulkan
kembali ke luar angkasa. Akibat dari meningkatnya konsentrasi gas rumah
kaca pada atmosfer bumi menyebabkan sinar matahari terperangkap dan
memantul kembali, sehingga mengakibatkan suhu permukaan bumi
menjadi meningkat. Peristiwa ini disebut efek rumah kaca.
Perubahan iklim sangat mungkin (very likely) akan menyebabkan
semakin tingginya tingkat presipitasi yang bisa menyebabkan musibah
terkait tingginya curah hujan seperti banjir dan tanah longsor. Di sisi lain,
pada musim kemarau, perubahan iklim mungkin (likely) menyebabkan
semakin luasnya daerah yang terkena kekeringan. Sebagai negara
kepulauan, dengan 17.500 pulau dan garis pantai kedua terpanjang di
dunia, yaitu 81.000 km Indonesia sangat rentan terhadap dampak
perubahan iklim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu energi?
2. Apa itu perubahan iklim?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian energi
2. Untuk mengetahui pengertian perubahan iklim
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Energi
Energi adalah hal yang membuat segala sesuatu di sekitar kita
terjadi-kita menggunakan energi untuk semua hal yang kita lakukan.
Energi ada di semua benda: manusia, tanaman, binatang, mesin, dan
elemen-elemen alam (matahari, angin, air dan sebagainya).
Sumber-sumber energi utama dan digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu:
1. Energi konvensional adalah energi yang diambil dari sumber yang
hanya tersedia dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat
diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan berakhir cepat atau
lambat dan berbahaya bagi lingkungan. 1 Sumber energi konvensional
didapat dari fosil makhluk hidup yang tertimbun selama jutaan tahun
lamanya. Sebuah waktu yang lama untuk memperoleh energi ini
kembali. Sumber energi ini terdiri atas minyak bumi, batu bara, dan
gas alam. Potensi minyak bumi Indonesia kian menurun karena
dimanfaatkan terus-menerus. Bahkan saat ini, Indonesia telah mulai
mengimpor minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
yang tak lagi mencukupi. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan
penghematan listrik maupun bahan bakar minyak agar cadangannya
tidak cepat habis.
Sejak Revolusi Industri antara tahun 1760-1850, di saat ditemukan-
nya mesin uap dilanjutkan dengan beroperasinya kereta api, mobil,
dan pesawat terbang, bahan bakar fosil menjadi sumber energi utama
dalam menggerakkan roda kehidupan. Revolusi Industri untuk kali
pertamanya muncul di Inggris hingga akhirnya menyebar ke seluruh
dunia, adalah perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang
memengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah
1
Arridina Susan Silitonga, Husin Ibrahim, Buku Ajar Energi Baru dan Terbarukan, (Yogyakarta: Cv
Budi Utama 2020), Hal 1
revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau
sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada
hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang
yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian
digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang
dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif
singkat. Hal ini muncul dikarenakan peningkatan dari aspek ilmu
pengetahuan. Manusia saat ini masih sangat bergantung pada bahan
bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara, selain
harganya murah hal ini juga dikarenakan aplikasinya sangat
dibutuhkan manusia untuk melanjutkan kehidupan agar lebih nyaman
dan baik karena energi yang dihasilkannya. Tanpa peran bahan bakar
fosil, kegiatan manusia dalam bidang transportasi, pertanian,
peternakan, pariwisata, kuliner, serta kegiatan ekonomi lainnya akan
terhambat dan kembali ke zaman purba. Dari sejumlah kegunaan
bahan bakar fosil tersebut, ternyata penggunaan bahan bakar fosil
menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan. Berikut akan dibahas
beberapa dampak negatif dari penggunaan bahan bakar fosil:
1. Pencemaran lingkungan
2. Hujan asam
3. Berdampak pada kesehatabn manusia
4. Bahan bakar fosil akan menipis2
2. Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami
seperti matahari, angin, dan air, serta dapat dihasilkan lagi dan lagi.
Sumber akan selalu tersedia dan tidak merugikan lingkungan.
Sumber-sumber energi konvensional tidak dapat tergantikan dalam
waktu singkat, itulah mengapa disebut dengan tidak terbarukan. Bahan
bakar fosil merupakan sumber daya alam yang mengandung
2
Loresta, Supriyadi, Selalu Berhemat Energi 4B, (Jakarta: PT Grasindo 2017), Hal 17-18
hidrokarbon yang berasal dari fosil tanaman dan hewan yang berusia
jutaan tahun, contohnya adalah minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Indonesia merupakan negara dengan sumber energi terbarukan
yang melimpah. Menurut Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi
dan Material BPPT, Eniya L. Dewi, pertumbuhan energi terus
meningkat rata-rata 7% per tahun, akan tetapi belum diimbangi
dengan suplai energi yang cukup. Oleh karena itu, energi terbarukan
menjadi konsep alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi di masa
yang akan datang sehingga generasi selanjutnya masih memiliki
sumber energi yang bisa dikelola selain energi fosil. Berikut beberapa
manfaat dari penggunaan energi terbarukan:
1. Ramah lingkungan
2. Investasi Teknologi
3. Peluang kerja
4. Dapat digunakan ditempat terpencil
5. Menggurangi penggunaan bahan bakar fosil
6. Mengurangi sampah
7. Tersedia dalam jumlah yang banyak
8. Mudah dikembangkan
3
Eka Kurniasih, Merancang Energi Masa Depan Dengan Biodiesel, (Yogyakarta: ANDI 2020), Hal 2-
8
Perubahan iklim yang terjadi di dunia maupun di Indonesia
memberi dampak nyata bagi kehidupan. Salah satu contoh dampak
nyata atau peristiwa yang diakibatkan dari perubahan iklim adalah
terancam tenggelamnya salah satu desa di alaska us yang bernama desa
kivalina. Desa yang letak geografisnya dikelilingi laut bering tersebut
terancam tenggelam di laut. Sebanyak 400 penduduk asli inuit adalah
yang paling terancam. Saat ini mereka tinggal di kabin- kabin berlantai
satu, bergantung hidup dengan berburu ikan besar dan menjaring ikan
yang lebih kecil. Dalam 2 dekade terakhir, mencairnya es di laut arktik
yang berlangsung dramatis, membuat hidup mereka rentan akan crosi
pantai. Tak ada lagi gunung es yang melindungi garis pantai mereka
dari kekuatan destruktif musim gugur dan badai musim dingin
sehingga desa kivalina kini semakin menyusut.
Contoh dampak nyata dari perubahan iklim adalah terancam gagal
panennya para petani di belantikan karena perubahan iklim yang tidak
dapat ditebak. Sungai belantikan terletak di kecamatan belantikan,
kabupaten lamandau kalteng. Desa-desa yang mengalami gagal panen
antara lain desa bintang mangalih, desa kahingai, desa banuatan. Hal
ini berdampak kepada petani tradisional yang memakai sistem padi
gunung atau ladang berpindah. Kegiatan petani dengan sistem padi
gunung biasanya dimulai di saat penghujung musim kemarau dan masa
pertumbuhan padi di musim hujan.
c. Penyebab Perubahan Iklim
Perubahan iklim tidak terjadi secara tiba-tiba, peristiwa ini terjadi
oleh berbagai sebab. Ada yang disebabkan oleh ulah manusia, ada pula
yang terjadi karena factor alam. Beberapa penyebab perubahan iklim
karena factor alam, adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan Bumi
Bumi memiliki system tersendiri untuk memanaskan
temperaturnya dengan cara menghasilkan efek gas rumah kaca.
Karena jika tidak ada gas rumah kaca, bumi sebetulnya akan
33° lebih dingin dari yang sekarang dan perbedaan suhu siang
dan malam akan sangat kentara, sehingga tidak memungkinkan
untuk dihuni oleh makhluk hidup. Namun karena adanya gas
rumah kaca, bumi tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin.
Gas rumah kaca ini berada pada ambang batas normal,
sehingga tidak mengakibatkan bencana alam.
2. Aktivitas matahari
Sejumlah variasi dari aktivitas matahari yang telah diamati
dari penelitian sunspot dan isotope berilium. Matahari
memancarkan radiasi kebumi yang selanjutnya akan diserap
oleh bumi. Namun jika pancaran panas matahari ini terlalu
banyak, bumi tidak dapat menyerapnya dan yang terjadi adalah
panas ini terperangkap didalam bumi dan menyebabkan bumi
menjadi lebih panas dari yang seharusnya.
3. Bervariasinya Jalur Orbit Bumi.
jalur orbit bumi bervariasi dari mulai hamper berbentuk
lingkaran sampai sedikit elips: dalam siklus sekitar 100.000
tahun, menyebabkan variasi dalam jarak bumi-matahari. Poros
bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 42.000
tahun, menyebabkan variasi luas permukaan bumi yang
terpapar kepada matahari. Periode-periode variasi orbit dan
gerak poros bumi itu telah mempengaruhi perubahan iklim
sepanjang zaman.
4. Pergeseran Lempeng Tektonik
Bumi ini terdiri dari lempeng tektonik yang saling bergerak
dan bergesekan satu sama lain. Hal ini menyebabkan reposisi
benua, keausan, penyimpanan karbon, sulfur, besar-besaran dan
peningkatan glaciation. Gas karbon (co2) terkandung dalam
lempeng tanah, danau dan kolam magma yang gunungnya
masih aktif. Jika terjadi pergeseran lempeng, maka struktur
tanah akan berubah, menyebabkan perubahan susunan atas
karbon yang tadinya ada dibawah akan berpindah keatas
permukaan.
5. El Nino dan La Nina
El nino adalah proses terjadinya peningkatan temperature
atau suhu air laut didaerah peru dan ekuador yang dapat
berdampak mengganggu iklim secara global. Peristiwa ini
umumnya terjadi dalam waktu dua sampai tujuh tahun sekali.
Sedangkan la nina adalah kebalikan dari el nino, yaitu ketika
suhu atau temperatur air laut didaerah peru dan ekuador
menjadi dingin. Peristiwa la nina bisa menyebabkan angina
kencang, hujan lebat dan juga banjir didaerah-daerah sekitar
Indonesia.
Beberapa penyebab perubahan iklim karena faktor manusia,
adalah sebagai berikut:
1. Gas Rumah kaca
Salah satu aktifitas manusia yang merusak
lingkungan adalah penggunaan barang yang
menggunakan pembakaran fosil sebagai bahan bakar
utamanya, seperti mobil dan motor. Hasil pembakaran
bahan bakar fosil ini adalah gas co2. Gas ini dapat
mengakibatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca
adalah terjadinya peningkatan suhu udara di muka bumi
akibat semakin banyaknya gas pencemar di dalam
udara, hasil dari polusi buangan pabrik dan bahan
samping dari pembakaran bahan bakar fosil berupa gas
co2, co, no2, so2, hcn, hcl, h2s, hf, dan nh4. Semakin
hari zat-zat ini makin terakumulasi dan semakin tinggi
kadarnya dan hal tersebut menghambat radiasi matahari
yang mencapai permukaan bumi. Sebagian sinar
matahari dipantulkan ke angkasa, tetapi tertahan oleh
gas lain yang kembali dipantulkan ke bumi, hingga
berakibat semakin panasnya udara di permukaan bumi.
Kenaikan suhu ini kan berakibat pada pencairan es di
kutub lalu meningkatnya permukaan air laut hingga
terendamnya area di sekitar tepi pantai hingga
berkuragnya wilayah kepulauan.
2. Aktivitas Manusia
Kegiatan manusia merupakan penyebab terjadinya
perubahan iklim, terlebih aktivitas
manusia yang melakukan pengrusakan lingkungan
seperti penebangan hutan, pembangun pemukiman
didaerah resapan air, membuang limbah pabrik
sembarangan, dan lain sebagainya. Salah satunya yaitu
melakukan penebangan hutan sembarangan. Pohon
adalah sebagai salah satu sumber daya alami yang akan
menyerap co2 yang kita keluarkan. Apabila terlalu
banyak pohon yang ditebang akan menyebabkan co2
yang ada tidak akan mampu terserap oleh pohon
sehingga menyebabkan pemanasan global