Tubes Baja 2
Tubes Baja 2
Tubes Baja 2
(CREMONA)
Ketentuan - Ketentuan :
1. Type Konstruksi : Portal Cremona
2. Bahan Penutup Atap : Seng Gelombang
3. Jarak Antar Portal : 5,5 meter
4. Bentang kuda – kuda (L) : 20,5 meter
5. Jarak Gording : 1,65 meter
6. Tinggi Kolom (H) : 3,75 meter
7. Kemiringan atap (α) : 25o
8. Beban Angin : 30 kg/m2
9. Bebab Berguna (P) : 100 kg
10. Alat sambung : Baut dan Las
11. Baja Profil : BJ – 37
12. Modulus elastisitas baja : 2.105 Mpa = 2. 106 kg/cm2
13. Tegangan ijin baja : 1600 kg/cm2
14. Berat penutup atap : 10 kg/m2
15. Kapasitas Cranegirder : 5000 kg
B. Perhitungan Gording
Jarak C-D
Cos 25 0 = x/r
r = 10,5 / cos 250 = 11,404 m
Jarak D-F
Tan 25 0 = y/x
y = tan 250 . 10 = 4,999 m
Jarak gording yang di rencanakan = 1,65 m
Banyaknya gording yang di butuhkan
11,404 / 2 + 1 = 6,70 = 7 buah
Jarak gording sebenarnya
11,404 / 7 = 1,629 m
Untuk dimensi gording dicoba dengan menggunakan profil baja Light Lip Channel
C150.65.20.2,3 dengan data- data sebagai berikut :
Σq = 23,80 kg/m
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati Px bekerja
vertical, P diuraikan pada sumbu X dan sumbu Y, sehingga diperoleh:
My1 = 1/8 . qy . (l) 2. 80%= 1/8 . 21,393. (5,5)2. 0,8= 64,713 kgm
Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di tengah
tengah bentang gording, beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja
di atas gording. Besarnya beban hidup diambil dari PPURG 1987, P = 100 kg
Px = P . sin α = 100 . sin 250 = 43,837 kg
Py = P . cos α = 100 . cos 250 = 89,879 kg
c. Beban angin :
Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif (tiup)
dan tekanan negatif (hisap), yang bekerja tegak lurus pada bidang atap. Menurut
PPPURG 1987, tekanan tiup harus diambil minimal 25 kg/m 2 . Dalam
perencanaan ini, besarnya tekanan angin (w) diambil sebesar 30 kg/m2
Ketentuan :
Koefisien angin
Angin Hisap (wh) = c1. W1 . (jarak gording)= -0,4 . 30 . (1,629)= -19,550 kg/m
Momen maksimum akibat beban angin
Akibat Wx = 0
Akibat Wy = 4,888
d. Kombinasi pembebanan
Mx = Mx1 + Mx2
= 31,564 + 48,221
My = My1 + My2
= 64,713 + 98,867
= 163,581 kgm = 16358 kgcm
e. Kontrol tegangan
() ()
4 3
l l 55 0
qx . Px . 0,10434 .
Fx = 5 2 + 1 2 = 5 2 +
6
384 E . ly 48 E . ly 384 2.10 .53 , 8
( )
3
55 0
0 , 438 .
1 2
48 2.10 6 . 53 , 8
( )
4
() ()
4 3
l l 550
qy . Py . 0 , 2139 .
Fy = 5 2 + 1 2 = 5 2 +
6
384 E . lx 48 E . lx 384 2.10 . 332
( )
3
550
0 , 899 .
1 2
6
48 2.10 . 332
= 0,023 + 0,001 = 0,024 cm < fy ijin = 2,292 cm OK!
jadi, gording Light Lip Channel C 150 x 65 x 20 x 2,3 aman untuk digunakan.
Batang tarik (Trackstang) berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x
(miring atap) sekaligus untuk mengurangi tegangan lendutan yang timbul pada arah x.
Beban-beban yang dipikul oleh trackstang yaitu beban-beban yang sejajar bidang atap
(sumbu x), maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik Gx dan Px.
P total = Gx + Px = (qx . L) + Px
Karena batang tarik dipasang dua buah, jadi per batang tarik adalah :
= 50,612 kg
P
σ= ≤ σ ijin =1600 kg/cm2, dimana diambil σ = σ ijin
Fn
P 50,612
Fn = = = 0,031632 cm2
σ ijin 1600
Fbr = 125% . Fn = 1,25 . 0,031632 = 0,00395 cm2
d=
√ 4. Fbr
π
=
√4 . 0,00395
3 ,14
= 0,05037 cm
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal ( axial ) tarik saja. Adapun cara kerjanya
adalah apabila salah satu ikatan angin bekerja sebagai batang tarik, maka yang lainnya tidak
menahan gaya apa – apa. Sebaliknya apabila arah angin berubah, maka secara bergantian
batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
10,639
Tg = = 2,073 = arc tg 2,073 = 64,253 o
5 ,5
H = 0, Nx = P
N cos = P
P 342,125
N= = = 787,582
cos cos 64,253
N N 787,582
σ ijin = Fn = = = 0,4922 cm2
Fn σ ijin 1600
Fbr = 125% . Fn = 1,25 . 0,4922 = 0,615 cm2
Fbr = 0,25 . π . d2
d=
√ 4. Fbr
π
=
√4 . 0,615
3 ,14
= 0,784 cm 1 cm 10 mm
Pembebanan pada Balok Gable akibat beban-beban yang dipikul oleh 1 gording
dengan bentang 5,5 m :
a. Beban Gording
→ Gording 1 (karena terletak di ujung balok maka menerima beban setengah
Dengan cara yang sama untuk mempermudah perhitungan beban-beban pada balok
gable akibat masing-masing gording dilakukan secara tablearis sbb:
ΣP
q=
0 ,5 L
(2 . 204,737)+(6 . 268,168) 2018,483
q= = = 196,925 kg/m
0 ,5. 20 , 5 10 ,25
Koefesien angin tekan Ctk = 0,9, maka Wt = 0,9 x 30 x 5,5 = 148,5 kg/m
Koefesien angin hisap Chs = -0,4, maka Wh = -0,4 x 30 x 5,5 = -66 kg/m
Untuk perhitungan momen maka dari beban diatas diambil pembebanan yang terbesar
: (qt = 211,879 kg/m’).
Gambar beban merata pada konstruksi baja
d. Perhitungan Momen
Dari hasil analisa aplikasi didapatkan Pu kolom sebelum menggunakan crane sebesar
-17,91 kN, karena menggunakan crane, maka Pu ditambah dengan Pu setelah
menggunakan crane, dimana Pu yang didapat dari hasil analisa SAP setelah
menggunakan crane adalah -15,71 kN Jadi Pu yang digunakan dalam perencanaan
adalah: (-17,91) + (-15,71) kN = -33,62 kN = -3428,29 kg = 3429 kg
Gambar pembebanan crane pada kolom
berikut :
Dimana nilai kc pada kolom dengan asumsi ujung jepit – sendi = 0,7
λc = x
π rmin E √
1 Lk Fy 1 280
= x
2400
π 1, 12 2, 1.106 √
= 2,691