4785 11952 1 SM
4785 11952 1 SM
4785 11952 1 SM
2406-9825
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 8:2 (August, 2021): 118-123
e-ISSN. 2614-3178
Acta Aquatica
Aquatic Sciences Journal
Kajian kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kerapu macan (Ephinephelus
fuscogusttatus) menggunakan pakan hewani yang berbeda
Study of growth and survival performance of tiger grouper (Ephinephelus fuscogusttatus) using
different animal feeds
a
Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh
Abstrak Abstract
Ikan Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) adalah ikan The tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) is an economically
ekonomis penting yang benihnya masih mengandalkan hasil important fish whose fry still relies on natural catches. Several
tangkapan dari alam. Beberapa spesies ikan kerapu sangat species of grouper are very potential to be cultivated because of
potensial dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat, their fast growth, efficient feed conversion, and high selling
konversi pakan yang efisien dan nilai jualnya yang tinggi. Tujuan value. The purpose of this study is growth performance and
penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja pertumbuhan dan survival rate tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) used
kelangsungan hidup ikan kerapu macan (Epinephelus different live feed. The research design used in this study was a
fuscoguttatus) menggunakan pakan hewani yang berbeda. Completely Randomized Design with 3 treatments 3 replications
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini and continued with LSD test if there were differences. The
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 3 treatments given are treatment A (Snail), treatment B (Chicken
ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu: perlakuan A (Bekicot), Intestine), and treatment C (Caterpillar Maggot). Parameters
perlakuan B (Usus Ayam) dan perlakuan C (Ulat Maggot). observed were length increase, weight gain, survival, feed
Parameter yang diamati adalah pertambahan panjang, response, and water quality. The results of this study indicate
pertambahan bobot, kelangsungan hidup, respon pakan dan that the highest increase was found in the treatment of C: 4,04
kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cm and the lowest was in treatment B: 3 cm, the highest weight
pertambahan panjang tertinggi terdapat pada perlakuan C yaitu gain was found in the treatment of C: 3,73 grams, and the
4,04 cm dan pertambahan bobot tertinggi tedapat pada lowest was in treatment B: 2,18 grams. The survival rate for all
perlakuan C yaitu 3,73 gram. Kelangsungan hidup ikan kerapu treatments is 100%. During this study the temperature ranged
macan selama penelitian adalah 100%. Nilai kualitas air selama (28.6-31.8 oC), pH (6.7-8.2), DO (6.3-8.1 ppm), and salinity (23-
penelitian ini masih dalam kisaran yang baik untuk 27 ppt).
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kerapu macan yaitu
suhu berkisar (28,6 – 31,8 oC), pH (6,7-8,2), DO (6,3-8,1 ppm) Keywords: growth, live feed, survival rate, tiger grouper.
dan salinitas (23-27 ppt)
Kata kunci: Kerapu macan, pakan hewani, pertumbuhan dan
kelangsungan hidup
* Korespondensi: muliani
Prodi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh. Kampus
utama Reuleut,
Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Indonesia.
Tel: +62-645-xxxxx Fax: +62-645-xxxxx.
e-mail: [email protected]
118
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 8:2 (August, 2021): 118-123
119
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 8:2 (August, 2021): 118-123
120
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 8:2 (August, 2021): 118-123
perlakuan. Rata-rata pertambahan panjang selama peneitian uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan bahwa perlakuan
dapat dilihat pada Gambar 1 terbaik terdapat pada perlakuan C.
Pertumbuhan adalah penambahan ukuran, bobot atau
5,00 panjang dalam kurun waktu tertentu yang dipengaruhi oleh
4,04 ketersediaan pakan (Rezeki et al., 2014). Pertumbahan paling
4,50 3,63
4,00 baik pada penelitian ini baik pertambahan panjang maupun
2,92 pertambahan bobot terdapat pada perlakuan C (pemberian ulat
3,50
Panjang (Cm)
121
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 8:2 (August, 2021): 118-123
digunakan untuk proses deaminasi asam amino akan meningkat 3.4. Respon makan ikan
sehingga mengurangi energi untuk pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
3.2. Kelangsungan hidup ikan kerapu macan perbedaan respon terhadap ketiga jenis pakan, baik berupa
waktu maupun banyaknya pakan yang dimakan. Pada perlakuan
Hasil penelitian pemberian pakan hewani yang berbeda
bekicot respon ikan untuk mendekatkan pakan yaitu 0,6 detik
tidak berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup
dan usus ayam 0,7 detik, sedangkan untuk ulat maggot 0,10
(Survival rate). Pemeliharaan ikan selama 30 hari tidak
detik. Dari waktu dapat dilihat bahwa Ikan kerapu menyukai
mengalami kematian sehingga tingkat kelangsungan hidup ikan
pakan yang berbau amis dibandingkan dengan pakan yang
mencapai 100 %. Ikan kerapu macan selama pemeliharaan
bergerak. Hal ini sesuai dengan pendapat Carton dan
dapat hidup dengan baik pada setiap wadah dengan pemberian
Montgomery, (2003) menyatakan bahwa bau yang diterima
pakan hewani yang berbeda. Hal ini dikarenakan ikan kerapu
organ penciuman akan mengkondisikan ikan untuk melakukan
macan selama penelitian dapat memanfaatkan pakan hewani
suatu respons dengan cepat dan efisien terhadap sumber bau
dengan baik.
makanan tanpa melakukan penyeleksian terhadap informasi
Zainuddin et al. (2004) menyatakan bahwa ikan kerapu
bau tersebut sebagai suatu isyarat yang komplek. Sedangkan
macan merupakan ikan yang tergolong buas (carnivora) yang
untuk pakan yang bergerak, ikan kerapu ini juga menyukainya
rakus, sifat kanibalnya akan muncul apabila kekurangan pakan,
akan tetapi lebih diutamakan untuk pakan yang bau amis.
hidupnya menyendiri dan banyak ditemui pada daerah terumbu
Adapun banyak pakan yang dihabiskan selama
karang. Faktor lain yang menyebabkan ikan yang hidup selama
penelitian yaitu berbeda-beda, karena berat antara ketiga jenis
penelitian bisa mencapai 100 % selain dapat memanfaatkan
pakan tersebut berbeda. Bekicot dan usus ayam ini merupakan
pakan dengan baik juga disebabkan oleh lingkungan budidaya
pakan jenis dingin yang banyak mengandung unsur air yang
diantaranya kualitas air yang optimal sebagai media hidup ikan
berenergi, sedangkan untuk ulat maggot itu mengandung unsur
kerapu macan. Hal ini sesuai dengan pendapat Effendi, (2003)
air lebih sedikit ketimbang usus ayam dan bekicot. Maka dari
yang menyatakan bahwa selain ketersediaan pakan, sifat fisika
sebab itu pakan ulat maggot lebih sedikit dihabiskan dalam
kimia air dilingkungan merupakan salah satu faktor penting
penelitian ini. Dalam penelitian ini pakan bekicot yang
yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan.
dihabiskan selama penelitian yaitu 360 gram, untuk pakan usus
3.3. Parameter kualitas air ayam hampir sama dengan bekicot yaitu 340 gram, sedangkan
untuk pakan ulat maggot jauh berbeda antara bekicot dan usus
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air media ayam yaitu 270 gram.
pemeliharaan ikan kerapu macan (Ephinepelus fuscoguttatus),
secara umum berada pada kisaran optimal untuk pemeliharaan 4. Kesimpulan
ikan kerapu macan. Berikut nilai parameter kualitas air dapat
Pemberian pakan hewani yang berbeda berpengaruh
dilihat pada Tabel 1.
nyata terhadap pertumbuhan dan tidak berpengaruh nyata
terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan kerapu macan.
Tabel 1. Parameter kualitas air.
Pertumbuhan paling baik terdapat pada perlakuan C (maggot)
Parameter Hasil Pengamatan dengan tingkat pertumbuhan yaitu panjang 4.04 cm dan bobot
Suhu (˚C) 28,6 – 31,8 3,73 gram. Kualitas air media pemeliharaan ikan kerapu macan
berada pada kisaran optimal, yaitu suhu: 28,6 – 31,80C, pH: 6,7
pH 6.5 – 8,2
– 8,2, DO: 6,3 – 8.1mg/l dan salinitas: 23-26 ppt.
DO (ppm) 6,2 – 8.1
Salinitas (ppt) 23 – 27
Bibliografi
Afrianto, E., dan Liviawati, E. 2005. Pakan Ikan. Yogyakarta:
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa kuliatas air pada Penerbit Kanisius.
saat pemeliharaan ikan kerapu macan tergolong baik. Hal ini Akbar, S dan Sudaryanto. 2001. Pembenihan dan Pembesaran
sesuai dengan pendapat Gusrina (2008) yang menyatakan Kerapu Bebek. Penebar Swadaya. Jakarta.
bahwa syarat kualitas air untuk budidaya adalah suhu 20-30˚C, Carton AG, Montgomery, JC. 2003. Evidence of A Rheotactic
DO, >5 ppm, pH 6-9, Salinitas 6-29 ppt. Suhu ideal untuk Component in The Odour Search Behaviourof
Freshwater Eels. Jurnal of Fish Biology (62): 501-516.
pemeliharaan ikan kerapu macan berkisar antara 27- 28,5oC
Effendie, MI. 1997. Biologi Perikanan, Yayasan Pustaka
(Sari et, al. 2009).
Nusantara. Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan pH air selama penelitian
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yokyakarta.
berkisar antara 6.5-8.2. pH ideal untuk pemeliharaan ikan
Fahmi, M.R. 2015. Optimalisasi proses biokonversi dengan
kerapu macan berkisar antara 7–8 (Sari et, al. 2009). Suatu
menggunakan mini-larva Hermetia illucens untuk
perairan yang ber pH rendah dapat mengakibatkan aktivitas
memenuhi kebutuhan pakan ikan. In Masyarakat
pertumbuhan menurun atau ikan menjadi lemah serta lebih
Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, pp. 139–144).
mudah terinfeksi penyakit dan biasanya diikuti dengan tingginya
Falahudin, I., Syarifah, S., & Rahmalia, M. 2016. Pengaruh jenis
tingkat kematian ikan (Akbar dan Sudaryanto, 2001).
pakan usus ayam dan ampas tahu terhadap
Oksigen terlarut (DO) pada penelitian ini berkisar antara
pertumbuhan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal
5.7 - 8.3 mg/L. Hal ini sesuai dengan DKP (2007), menyatakan
Biota, 2(2): 132-137.
bahwa kandungan oksigen terlarut optimal yang menunjang
Faridah, N. 2008. Pertumbuhan Patin Yang diberikan Pakan
pemeliharaan ikan kerapu macan berkisar dari 4-8 mg/L.
Keong Mas Hasil Pelunakan dengan Ekstrak Daun
Salinitas air selama penelitian berkisar antara 23–27 ppt.
Pepaya sebagai Protein Tambahan. Skripsi. Bogor:
Menurut Tinggal et al. (2005), parameter kualitas air untuk
Institut Pertanian Bogor.
budidaya ikan kerapu macan yaitu suhu 27-29 oC, salinitas 26-
33 ppt, oksigen terlarut >5 ppm, dan pH 7,0-8,2.
122
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 8:2 (August, 2021): 118-123
123