Salinan Perbup No. 44 THN 2023 TTG Tata Naskah Dinas
Salinan Perbup No. 44 THN 2023 TTG Tata Naskah Dinas
Salinan Perbup No. 44 THN 2023 TTG Tata Naskah Dinas
--
BUPATI KOLAKA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TENTANG
TATA NASKAH DINAS
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA
BUPATI KOLAKA
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan tertib, efisiensi, dan efektivitas
administrasi penyelenggaraan Pemerintahan, diperlukan
pedoman tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kolaka;
b. bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintah Daerah, maka perlu menyesuaikan
Pedoman Tata Naskah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kolaka;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kolaka.
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
JENIS, SUSUSNAN, DAN BENTUK NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Bagian Kedua
Naskah Dinas Arahan
Pasal 3
Nakah Dinas arahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a terdiri atas:
a. Naskah Dinas pengaturan;
b. Naskah Dinas Penetapan;
c. Naskah Dinas penugasan.
Pasal 4
Naskah Dinas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a terdiri
atas:
a. Perda;
b. Perbup; dan
c. Peraturan DPRD.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
(4) Surat perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
merupakan dokumen yang ditertibkan oleh pejabat pembuat komitmen
dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas pejabat negara, pegawai
negeri, pegawai tidak tetap, dan pihak lain.
Pasal 8
Bagian Ketiga
Naskah Dinas Korespondensi
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
(1) Naskah Dinas korespondensi eksternal sebagaimana dimaksud Pasal 9
huruf b disusun dalam bentuk surat dinas;
(2) Susunan dan bentuk Naskah Dinas korespondensi eksternal tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Bagian Keempat
Naskah Dinas Khusus
Pasal 14
Naskah Dinas khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, terdiri
atas:
a. Instruksi;
b. Surat edaran;
c. Surat kuasa;
d. Berita acara;
e. Surat keterangan;
f. Surat pengantar;
g. Pengumuman;
h. Laporan;
i. Telaahan staf;
j. Notula;
k. Surat undangan;
l. Surat pernyataan melaksanakan tugas;
m. Surat Panggilan;
n. Surat izin;
o. Lembaran daerah;
p. Berita daerah;
q. Rekomendasi;
r. Radiogram;
s. Surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan;
t. Sertifikat;
u. Piagam; dan
v. Surat perjanjian.
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
BAB III
PEMBUATAN NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 18
Pembuatan Naskah Dinas dapat menggunakan:
a. Media rekam kertas; atau
b. Media rekam elektronik.
Pasal 19
Pembuatan Naskah Dinas dengan media rekam kertas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 huruf a dicetak menggunakan kertas dan dibubuhi tandatangan
basah.
Pasal 20
Pembuatan Naskah Dinas dengan media rekam elektronik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 huruf b menggunakan:
a. Aplikasi umum bidang kearsipan dinamis; atau
b. Aplikasi pengelola kata atau data.
Pasal 21
Pembuatan Naskah Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 berisi unsur:
a. Kop;
b. Penomoran;
c. Penggunaan kertas;
d. Penggunaan tinta
e. Jarak spasi, jenis, dan ukuran huruf, serta kata penyambung;
f. Penentuan batas atau ruang tepi;
g. Nomor halaman;
h. Tembusan;
i. Lampiran;
j. Paraf, tanda tangan, dan stempel;
k. Amplop dan map; dan
l. Naskah Dinas Bahasa asing.
Bagian Kedua
Kop
Pasal 22
Kop sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a terdiri atas:
a. Kop Naskah Dinas jabatan Bupati; dan
b. Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah.
Pasal 23
(1) Kop Naskah Dinas jabatan Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
huruf a, digunakan untuk Naskah Dinas yang ditandatangani oleh Bupati.
(2) Kop Naskah Dinas jabatan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat digunakan oleh pejabat sementara, pelaksana tugas, dan pelaksana
harian Bupati.
Pasal 24
Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
huruf b digunakan digunakan untuk Naskah Dinas yang ditandatangani oleh
pejabat berwenang selain Bupati.
Pasal 25
Bentuk dan ukuran kop Naskah Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketiga
Penomoran
Pasal 26
Penomoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat
Penggunaan Kertas
Pasal 27
Penggunaan kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf c yang
digunakan dalam penyusunan Naskah Dinas pengaturan dan Naskah dinas
penetapan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 28
Kertas yang digunakan dalam penyusunan Naskah Dinas penugasan, Naskah
Dinas korespondensi, Naskah Dinas khusus merupakan kertas jenis Houtvrij
Schrijfpapier (HVS), ukuran A4 dengan gramatur paling sedikit 70 (tujuh puluh)
gram/m2 kecuali pada lembaran daerah dan berita daerah.
Pasal 29
Jenis, ukuran, dan gramatur kertas yang digunakan dalam pembuatan Naskah
Dinas khusus disesuaikan kebutuhan dengan memperhatikan ketahanan
kertas.
Bagian Kelima
Penggunaan Tinta
Pasal 30
(1) Warna tinta yang digunakan dalam penyusunan Naskah Dinas
sebagaimana dimaksud Pasal 21 huruf d sebagai berikut:
a. Tinta yang digunakan untuk pengetikan berwarna hitam;
b. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf berwarna biru
tua;
c. Tinta stempel yang digunakan untuk Naskah Dinas, berwarna ungu;
dan
d. Tinta stempel yang digunakan untuk Naskah Dinas bersifat rahasia,
berwarna merah.
(2) Jenis tinta yang digunakan pada Naskah Dinas merupakan tinta yang tidak
larut oleh air/tidak luntur atau pigment durabrite.
Bagian Keenam
Jarak Spasi, Jenis dan Ukuran Huruf, Serta Kata Penyambung
Pasal 31
(1) Jarak spasi pada Naskah Dinas pengaturan dan Naskah Dinas penetapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a dan huruf sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Jarak spasi pada Naskah Dinas selain Naskah Dinas pengaturan dan
Naskah Dinas penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
Pasal 32
(1) Jenis huruf pada Naskah Dinas Pengaturan dan Naskah Dinas penetapan
yaitu bookman old style dengan ukuran 12 (dua belas).
(2) Jenis huruf dan ukuran pada Naskah Dinas korespondensi dan Naskah
dinas khusus Arial dengan ukuran 12 (dua belas).
Pasal 33
(1) Kata penyambung merupakan kata yang digunakan sebagai tanda bahwa
teks masih berlanjut pada halaman berikutnya.
(2) Kata penyambung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditulis pada:
a. Akhir setiap halaman;
b. Baris terakhir teks di sudut kanan bawah halaman; dan
c. Kata yang diambil persis sama dengan kata pertama halaman
berikutnya.
(3) Dalam pembuatan Naskah Dinas dengan media rekam elektronik tidak
mencantumkan kata penyambung.
Bagian Ketujuh
Penentuan Batas atau Ruang Tepi
Pasal 34
(1) Penentuan batas atau ruangan tepi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
huruf f pada kertas bertujuan untuk keserasian dan kerapian dalam
menyusun Naskah Dinas.
(2) Penentuan batas atau ruang tepi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk Naskah Dinas korespondensi dan Naskah Dinas khusus diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ruang tepi atas :
1) Apabila menggunakan kop Naskah Dinas, 2 (dua) spasi dibawah kop;
dan
2) Apabila tanpa kop Naskah Dinas, paling sedikit 2 (dua) cm dari tepi
atas kertas.
b. Ruang tepi bawah paling sedikit 2,5 (dua koma lima) cm dari tepi bawah
kertas;
c. Ruang tepi kiri paling sedikit 3 (tiga) cm dari tepi kiri kertas; dan
d. Ruang tepi kanan paling sedikit 2 (dua) cm dari tepi kanan kertas.
Bagian Kedelapan
Nomor Halaman
Pasal 35
(1) Nomor halaman sebagaimana dimaksud Pasal 21 huruf g pada Naskah
Dinas menggunakan angka arab/biasa.
(2) Nomor halaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam Naskah Dinas
korespondensi dan Naskah Dinas khusus ditempatkan pada bagian tengah
atas secara semetris.
Bagian Kesembilan
Tembusan
Pasal 36
(3) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang naskah dinasnya
ditandatangani oleh jabatan pimpinan tinggi atas nama Bupati,
disampaikan kepada Bupati dan Sekretaris Daerah.
(4) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang naskah dinasnya
ditandatangani oleh jabatan pimpinan tinggi atas nama Bupati berupa
surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan, sertifikat, dan piagam tidak
memerlukan tembusan.
(5) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada pada posisi bagian
kiri bawah pada Naskah Dinas dan diikuti tanda baca titik dua (:) tidak
diberi garis bawah, serta tidak menambahkan kata sebagai laporan, arsip,
atau istilah sejenisnya.
Bagian Kesepuluh
Lampiran
Pasal 37
(1) Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf i ditandatangani
oleh pejabat yang sama dengan yang menandatangani Naskah Dinas.
(2) Dalam hal lampiran Naskah Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memiliki lebih dari satu halaman, halaman berikutnya diberi nomor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1).
Bagian Kesebelas
Paraf, Tanda Tangan, dan Stempel
Pasal 38
Paraf, tanda tangan, dan stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf
j merupakan bentuk pengabsahan Naskah Dinas.
Pasal 39
(1) Paraf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 merupakan tanda tangan
singkat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas muatan materi,
substansi, redaksi, dan pengetikan.
(2) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas:
a. Paraf hierarki; dan
b. Paraf koordinasi.
(3) Naskah Dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat dibawah pejabat
penandatangan, terlebih dahulu diparaf sebelum ditandatangani.
(4) Naskah Dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang akan
menandatangani Naskah Dinas tersebut tidak memerlukan paraf.
(5) Fitur paraf dalam media rekam elektronik, berbentuk catatan riwayat
Naskah Dinas dalam basis data sebelum dilakukan penandatanganan oleh
pejabat yang berwenang.
(6) Pembubuhan paraf pada Naskah Dinas penugasan berupa surat
perjalanan dinas dibubuhkan pada lembar pertama.
Pasal 40
(1) Paraf hierarki sebagaimana dimaksud dalam pasal 39 ayat (2) huruf a
merupakan paraf pejabat sesuai jenjang jabatan yang dibubuhkan dalam
bentuk matriks.
(2) Pembubuhan paraf hierarki pada Naskah Dinas yang ditandatangani oleh
Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris DPRD, Kepala
Dinas, Kepala Badan, Inspektur, dan Direktur Rumah Sakit Umum harus
diparaf terlebih dahulu oleh maksimal tiga orang pejabat secara
berjenjang.
(3) Paraf hierarki pada Naskah Dinas penugasan, Naskah Dinas
korespondensi, Naskah Dinas khusus ditempatkan pada lembar terakhir.
Pasal 41
(1) Paraf koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) huruf b
merupakan paraf pejabat sesuai substansi tugasnya atau pejabat lain yang
terlibat pada masing-masing unit kerja yang berbentuk matriks.
(2) Naskah Dinas yang materinya saling berkaitan antar unit kerja, diparaf
oleh unit pengelola dan unit lain yang terkait sebelum ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang pada lembar terakhir.
Pasal 42
(1) Pemberian tanda tangan pada Naskah Dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 berfungsi sebagai alat autentikasi dan verifikasi atas
identitas penandatanganan serta keautentikan, keterpercayaan, dan
keutuhan informasi.
Pasal 43
(1) Tanda tangan basah digunakan pada Naskah Dinas dengan media rekam
kertas.
(2) Tanda tangan elektronik digunakan pada Naskah Dinas dengan media
rekam elektronik.
Pasal 44
(1) Penulisan nama pejabat yang menandatangani Naskah Dinas pengaturan
dan Naskah Dinas penetapan tidak menggunakan gelar.
(2) Penulisan nama pejabat yang menandatangani Naskah Dinas penugasan,
Naskah Dinas korespondensi, dan Naskah Dinas khusus menggunakan
gelar, kecuali piagam, sertifikat, dan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan.
(3) Penulisan nama penanda tangan untuk pejabat selain Bupati, Wakil
Bupati, Sekretaris Daerah, menggunakan gelar, nomor induk pegawai dan
pangkat/golongan.
(4) Penulisan nama penanda tangan untuk penjabat, penjabat sementara,
pelaksana tugas, dan pelaksana harian Bupati tidak menggunakan gelar,
nomor induk pegawai, dan pangkat/golongan.
(5) Penulisan nama penanda tangan untuk penjabat dan pelaksana harian
Sekretaris Daerah tidak menggunakan gelar, nomor induk pegawai, dan
pangkat/golongan.
Pasal 45
Pemberian Tanda Tangan Elektronik pada Naskah Dinas berlaku ketentuan
sebagai berikut:
a. Tanda Tangan Elektronik harus ditandai dalam susunan dan bentuk kode
quick response yang disertai nama pejabat penandatangan dan nama
jabatan;
Pasal 46
(1) Stempel digunakan pada Naskah Dinas dengan media rekam kertas.
(2) Stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak digunakan pada
Naskah Dinas dengan media rekam elektronik.
Pasal 47
Stempel terdiri dari:
a. Stempel jabatan Bupati;
b. Stempel Perangkat Daerah;
c. Stempel unit pelaksana teknis daerah dan/atau badan layanan umum
daerah; dan
d. Stempel pengamanan Naskah Dinas.
Pasal 48
Bentuk dan ukuran stempel tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 50
(1) Pada amplop Naskah Dinas harus dicantumkan alamat pengirim dan
alamat tujuan.
(2) Alamat pengirim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a. lambang negara berwarna kuning emas dan nama jabatan, alamat yang
dilengkapi dengan nama kabupaten/kota dan nama provinsi, nomor
telepon, faksimile, pos-el, laman, dan kode pos dibagian tengah atas
untuk amplop Naskah Dinas jabatan Bupati;
b. logo daerah berwarna dan nama Pemerintah Daerah, nama Perangkat
Daerah yang bersangkutan, alamat yang dilengkapi dengan nama
kabupaten/kota dan nama provinsi, nomor telepon, faksimile, pos-el,
laman, dan kode pos dibagian tengah atas untuk amplop Naskah Dinas
Perangkat Daerah.
(3) Perbandingan huruf pada amplop Naskah Dinas Perangkat Daerah antara
tulisan nama Pemerintah Daerah dan tulisan nama Perangkat Daerah
adalah 3 : 4 dengan menggunakan huruf Arial.
Pasal 51
(1) Map sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf k terdiri dari atas:
a. map Naskah Dinas Jabatan; dan
b. map Naskah Dinas Perangkat Daerah.
(2) Ukuran, bentuk, dan warna map Naskah Dinas dapat disesuaikan dengan
kebutuhan tiap Pemerintah Daerah.
Pasal 52
(1) Map Naskah Dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat
(1) huruf a terdiri atas:
a. map Naskah Dinas Bupati; dan
b. map Naskah Dinas Kepala Perangkat Daerah.
(2) Map Naskah Dinas Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
memuat lambang negara berwarna kuning emas dan tulisan Bupati
menggunakan huruf Arial dengan ukuran disesuaikan dan ditempatkan
pada bagian tengah atas secara simetris.
(3) Bentuk dan susunan map Naskah Dinas Bupati sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a dan map Naskah Dinas Kepala Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(1) Naskah Dinas dapat disusun dalam Bahasa asing dengan mengacu pada
format Naskah Dinas sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini.
(2) Penyebutan nama daerah tidak diterjemahkan ke dalam Bahasa asing.
BAB IV
PENGAMANAN NASKAH DINAS
Pasal 54
Pengamanan Naskah Dinas paling sedikit memuat:
a. Penentuan kategori klasifikasi keamanan dan akses Naskah Dinas;
b. Perlakuan terhadap Naskah Dinas berdasarkan klasifikasi keamanan dan
akses yang meliputi:
1. Pemberian kode derajat klasifikasi keamanan dan akses; dan
2. Pemberian nomor seri pengaman atau security printing.
Pasal 55
Dalam rangka pengamanan Naskah Dinas pada media rekam elektronik,
aplikasi umum bidang kearsipan dinamis memuat fitur pengamanan Naskah
Dinas.
Pasal 56
Kategori klasifikasi keamanan untuk Naskah Dinas terdiri atas:
a. Sangat rahasia;
b. Rahasia;
c. Terbatas; dan
d. Biasa/terbuka.
Pasal 57
Penentuan tingkat klasifikasi keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
56 disesuaikan dengan kepentingan dan substansi Naskah Dinas.
Pasal 58
(1) Hak akses terhadap Naskah Dinas yang berklasifikasi sangat rahasia,
rahasia, dan terbatas hanya diberikan kepada pihak yang berwenang.
(2) Hak akses terhadap Naskah Dinas yang berklarifikasi biasa/terbuka
diberikan kepada pihak terkait.
Pasal 59
(1) Naskah Dinas dengan media rekam kertas diberikan kode derajat
pengamanan pada amplop dengan posisi sebelah kiri atas Naskah Dinas.
(2) Dalam hal Naskah Dinas yang memiliki klasifikasi keamanan sangat
rahasia dan rahasia, menggunakan amplop rangkap dua.
Pasal 60
Naskah Dinas dengan media rekam elektronik yang memiliki klasifikasi
keamanan sangat rahasia, rahasia, dan terbatas dapat menggunakan sandi
tertentu sesuai dengan perkembangan teknologi.
Pasal 61
Kode derajat klasifikasi keamanan dan akses yang diberikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Naskah Dinas sangat rahasia diberikan kode “SR” dengan menggunakan
tinta warna merah.
b. Naskah Dinas rahasia diberikan kode “R” dengan menggunakan tinta
warna merah.
c. Naskah Dinas penting diberikan dengan kode “T” dengan menggunakan
tinta hitam; dan
d. Naskah Dinas biasa diberikan kode “B” dengan menggunakan tinta hitam.
Pasal 62
Pemberian nomor seri pengaman pada Naskah Dinas atau security printing
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 huruf b angka 2 memiliki tujuan untuk
menjamin keautentikan dan kepercayaan informasi pada Naskah Dinas.
Pasal 63
Ketentuan mengenai pemberian nomor seri pengaman atau security printing
sebagaimana dimaksud dalam pasal 62 diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB V
PEJABAT PENANDATANGAN NASKAH DINAS
Pasal 64
(1) Kewenangan penandatanganan Naskah Dinas merupakan hak, kewajiban,
dan tanggung jawab yang ada pada seorang pejabat untuk
menandatangani Naskah Dinas sesuai dengan tugas dan kewenangan
pada jabatan.
(2) Kewenangan penandatanganan Naskah Dinas oleh Bupati berlaku
mutatis mutandis bagi pejabat, pejabat sementara, pelaksana tugas, dan
pelaksana harian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 65
(1) Pejabat Pemerintah Daerah dapat melimpahkan kewenangan
penandatanganan Naskah Dinas kepada pejabat dibawahnya.
(2) Ketentuan mengenai pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB VI
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 66
Pengendalian Naskah Dinas meliputi kegiatan :
a. pengendalian Naskah Dinas masuk; dan
b. pengendalian Naskah dinas keluar.
Bagian Kedua
Pengendalian Naskah Dinas Masuk
Pasal 67
Pengendalian Naskah Dinas Masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66
huruf a dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
a. unit penerima menindaklanjuti Naskah Dinas yang diterima dengan cara
mengagendakan, mengklasifikasikan sesuai dengan sifat surat, dan
mendistribusikan ke unit pengelola.
b. unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi Naskah Dinas
dan arahan pimpinan; dan
c. unit tata usaha mengarsipkan Naskah Dinas masuk.
Bagian Ketiga
Pengendalian Naskah Dinas Keluar
Pasal 68
(1) Pengendalian Naskah Dinas keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
66 huruf b dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Naskah Dinas keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang diberi nomor, tanggal, dan stempel oleh unit tata usaha
pada masing-masing unit kerja; dan
b. Naskah Dinas keluar yang telah selesai diproses diarsipkan pada unit
tata usaha dan unit pengelola.
(2) Pengendalian Naskah Dinas keluar lintas instansi pemerintah atau pihak
luar dilakukan satu pintu melalui Sekretaris Daerah.
(3) Untuk mempercepat penyampaian tujuan surat, dapat menambahkan
tanda untuk perhatian yang disingkat u.p. diikuti nama jabatan yang
menindaklanjuti dibawah nama jabatan yang dituju.
BAB VII
PENYELENGGARAAN
Pasal 69
(1) Bupati sesuai kewenangannya menyelenggarakan Tata Naskah Dinas di
lingkungan internal pemerintah daerah yang secara teknis dilakukan oleh
Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang sekretariat daerah; dan
(2) Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mengacu
kepada Peraturan Bupati ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Kolaka
Nomor 04 Tahun 2011 tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Kolaka, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 71
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kolaka.
Ditetapkan di Kolaka
Pada tanggal 8 Agustus 2023
BUPATI KOLAKA,
TTD
AHMAD SAFEI
Diundangkan Di Kolaka
Pada Tanggal, 8 Agustus 2023
TTD
MUHAMMAD BAKRI
BERITA DAERAH KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2023 NOMOR 44
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
IRSAN,SH
Pembina. Gol. IV/a
NIP. 19670805 199703 1 006
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI KOLAKA
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN KOLAKA
BUPATI
………………
SURAT PERINTAH
NOMOR. ……...…..………….
Dasar : 1. ….……………….…………………………..………..…………..;
2. …………………………...…………………….……….………….;
Memberi Perintah
Kepada : 1. ………………………………………………………………………;
2. ………………………………………………………………………;
3. ………………………………………………………………………;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ………………………………………………………………………;
2. ………………………………………………………………………;
3. ………………………………………………………………………;
4. dan seterusnya.
Nama
2. Surat Tugas
BUPATI………………
SURAT TUGAS
NOMOR………………………..
Dasar : ….……………….…………………………..………..……………………..
…………………………...…………………….……….……………………
MEMERINTAHKAN
2. Nama : ………………………………………………………….
Pangkat /gol : ……………………………………………….............
NIP : ……………………………………………….............
Jabatan : …………………………………………………………
Untuk : 1. …………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………….
Bupati………………,
Nama
Lembar Ke : ………………….
Kode No : ………………….
Nomor : ………………….
9. Pembebanan anggaran
a. Instansi a.
b. Akun b.
Dikeluarkan di…………………..
Tanggal…….…………………..
PA/KPA/PPK,
(…………………………)
Nip
:TATA NASKAH DINAS - 2023
- 31 -
(………………..….)
Nip.
II. Tiba di : ………………. Tiba di : ……………….
Pada Tanggal : ………………. Ke :
Kepala : ………………. Pada Tanggal : ……………….
Kepala : ……………….
(…………………..) (………………….)
Nip. Nip.
III. Tiba di : ………………. Tiba di : ……………….
Pada Tanggal : ………………. Ke : ………………
Kepala : ………………. Pada Tanggal : ……………….
Kepala : ……………….
(………..………..) (………………...)
Nip. Nip.
IV. Tiba di : ………………. Tiba di : ……………….
Pada Tanggal : ………………. Ke : ………………
Kepala : ………………. Pada Tanggal : ……………….
Kepala : ……………….
(………..………..) (………………...)
Nip. Nip.
V. Tiba di : ………………. Tiba di : ……………….
Pada Tanggal : ………………. Ke : ………………
Kepala : ………………. Pada Tanggal : ……………….
Kepala : ……………….
(………..………..)
Nip. (………………...)
Nip.
VI. Tiba di : ………………. Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa
Pada Tanggal : ………………. perjalanan tersebut diatas benar dilakukan
Kepala : ………………. atas perintahnya dan semata-mata untuk
kepentingan jabatan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
(………..………..)
Nip.
VII. Catatan Lain-lain
VIII. PERHATIAN :
PA/KPA/PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para
pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara pengeluaran
bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara
menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.
PA/KPA/PPK,
(………………………..)
:TATA NASKAH DINAS - 2023
- 32 -
Nip
NOTA DINAS
Yth. : ………………………………….…………………
Dari : ………………………………….…………………
Tembusan : ………………………………….…………………
Tanggal : …………………………………………………….
Nomor : …………………………………………………….
Sifat : …………………………………………………….
Lampiran : …………………………………………………….
Hal : …………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..…………………
…………………….
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..…………………
…………………….
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..…………………
…………………….
Nama Jabatan,
Nama
Pangkat/Golongan
NIP
2. Memo
BUPATI ……………………..
MEMO
Yth. : ……………………………………………………………………….
Hal : ……………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..
……………………………
………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….
………………………….
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………..
Nama
3. Disposisi
LEMBAR DISPOSISI
hal :
Catatan :
Nama jabatan
(Paraf dan tanggal)
Nama
BUPATI ……………….
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Hal :
Yth. …………………….
………………………….
di
…………………….
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
…………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
Bupati ………………
Nama
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Hal :
Yth. ………………………………….
………………………………………
di
…………………………………..
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
………………………………..
…………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……….………………………………………………………….……………………….
………………………………………………………
Nama Jabatan……
Nama
Pangkat/Golongan
Nip.
BUPATI………………..
INSTRUKSI BUPATI………………….
NOMOR…………
TENTANG
…………………………………………
BUPATI…………….
Untuk : ……………..
KESATU :………………………….
KEDUA : ………………………..
KETIGA : dan seterusnya;
Ditetapkan di ………………
pada tanggal ………………
Bupati………………………
Nama
2. Surat Edaran
BUPATI……..………………
Yth. 1. ………………………..
2. ……………………….
3. dan seterusnya
SURAT EDARAN…………
TENTANG
…….……………………………………………………………....
………………………….…………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………..
Ditetapkan di………………..
pada tanggal………………..
Bupati ……………………
Nama
3. Surat Kuasa
BUPATI ………….
SURAT KUASA
Nomor……………….
untuk ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….
materai
Nama Nama
Pangkat
Nip
4. Berita Acara
BUPATI .........................
BERITA ACARA
NOMOR : ………
Pada hari ini, ……., tanggal .…, bulan ……, tahun ……, kami masing-
masing:
1. .................................................................................... yang selanjutnya disebut
Pihak Pertama (memuat nama, NIP, pangkat/golongan, jabatan dan alamat)
2. ........................................................, selanjutnya disebut Pihak Kedua, telah
melaksanakan
3. ........................................................................................
4. dan seterusnya.
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap ….. untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di………………
Pihak Kedua Pihak Pertama
Bupati……………………,
Nama Nama
Pangkat/Golongan
NIP
Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Nama
Pangkat/Golongan
NIP
5. Surat Keterangan
BUPATI……………
SURAT KETERANGAN
NOMOR……………………..
nama : ...........................................................................................
jabatan : Bupati ............................................................................
nama : ...........................................................................................
NIP : ..........................................................................................
pangkat/golongan: ..........................................................................................
jabatan : ..........................................................................................
dan seterusnya
……………………………………………………………….……………………..
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
Bupati ……………………..,
Nama
6. Surat Pengantar
:TATA NASKAH DINAS - 2023
- 42 -
Yth. …………………………………………
………………………………………….
di
……………………
SURAT PENGANTAR
NOMOR : …………….
Nama Nama
Pangkat/Golongan Pangkat/Golongan
NIP NIP
Nomor telepon………………….
7. Pengumuman
BUPATI…………..
PENGUMUMAN
NOMOR…………….
TENTANG
…………………………………………………………
………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
Dikeluarkan di ………..
Pada Tanggal ………….
Bupati ………………….,
Nama
8. Laporan
LAPORAN
TENTANG
………………………………………..
A. Pendahuluan
1. Umum/latar belakang
2. Landasan Hukum
3. Maksud dan Tujuan
E. Penutup.
Dibuat di ………………..
Pada tanggal …………….
Nama Jabatan,
Nama
Pangkat/Golongan
NIP
9. Telaahan Staf
:TATA NASKAH DINAS - 2023
- 45 -
TELAAHAN STAF
Yth : …………………………………..………….
Dari : ……………………………………..……….
Tanggal : ………………………………………..…….
Nomor : …………………………………………..….
Lampiran : ………………………………………………
Hal : …………………………………………………………….
I. Persoalan,
II. Pranggapan
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
Nama jabatan,
Nama
Pangkat/Golongan
NIP
10. Notula
NOTULA
Sidang/Rapat :....................................................................................
Hari/Tanggal :....................................................................................
Surat Undangan :...................................................................................
Waktu Sidang/Rapat :...............................................................................
Acara : 1. ............................................................................
2. dan seterusnya
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua :.................................................................................
Sekretaris :................................................................................
Pencatatan :....................................................................………….
Kegiatan Sidang/Rapat:
(Disesuaikan dengan kondisi kegiatan
sidang/rapat)……………………………………………………………………...…
Pimpinan Sidang/Rapat
Nama Jabatan,
Nama
Pangkat/Golongan
NIP
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Hal : Undangan
Yth. ………………………………….
………………………………………
di
…………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
hari/tanggal : ………………………………………………………………………..
waktu : ……………………………………………………………
tempat : …………………………………………………………..
acara : ………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Nama Jabatan,
Nama
Pangkat/Golongan
NIP
NOMOR ………………………….
Nama Jabatan
Nama
Pangkat/Golongan
NIP
BUPATI………….
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Hal : Panggilan
Yth. ………………………………..
……………………………….
di
………………………………
Nama
BUPATI………….
SURAT IZIN
NOMOR…………….
TENTANG
…………………………………………..
Dasar : a. ………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
MEMBERI IZIN
Kepada
Nama : …………………………………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………………………..
Untuk : …………………………………………………………………………..
Ditetapkan di ………….
pada tanggal …………..
Bupati ………………,
Nama
SURAT IZIN
NOMOR: ………….
TENTANG
…………………………………………..
Dasar : a. ……………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………….
c. dan seterusnya
MEMBERI IZIN
Kepada
Nama : ……………………………………………………………………………..
Jabatan : ……………………………………………………………………………..
Alamat : ……………………………………………………………………………..
Untuk : ……………………………………………………………………………..
Nama Jabatan…..,
Nama
Pangkat/Golongan
Nip
LEMBARAN DAERAH
…………………..
Nomor …….. Tahun …… Seri ….. Nomor ………
PERATURAN DAERAH
………………….
Nomor: ……….
TENTANG
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
Nama
BERITA DAERAH
…………………..
Nomor …….. Tahun …… Seri ….. Nomor ………
TENTANG
……………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
Nama
17. Rekomendasi
:TATA NASKAH DINAS - 2023
- 54 -
BUPATI…………………
REKOMENDASI……………………………..
NOMOR …………………
a. Dasar : …………………………………………………………………………
b. Menimbang : …………………………………………………………………………
Untuk :
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
Nama
18. Radiogram
:TATA NASKAH DINAS - 2023
- 55 -
BUPATI …………………
FORMULIR BERITA
Registrasi No : …..........
DARI : ……………………………………………..
UNTUK : ……………………………………………..
TEMBUSAN : ……………………………………………..
KLASIFIKASI : SEGERA
Nomor : ……………………
…………………………………………………………KMA…………………
…………………………………………………………………………………………………
…….………………TTK DUA
Pengirim :
Nama :
Tanda Tangan :
BUPATI ……………………..
SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Nomor…………………….…….
Pada Pendidikan dan Pelatihan ……………Kabupaten/Kota ………. Yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten/Kota
di …………………………………….. dari tanggal ……………… sampai dengan …… Yang meliputi …………………...
Nama
- 57 -
AGENDA PEMBELAJARAN
TEMA
Umum : (ditentukan Badan Diklat) ………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Khusus : (ditentukan oleh penyelenggara dengan mengacu pada tema umum dan isu aktual setempat) ………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Nama
Pangkat/Golongan
NIP.
20. Sertifikat
BUPATI ……………
SERTIFIKAT
Nomor: …………………..
Diberikan Kepada
Nama :
NIP :
Instansi :
Bupati …………………………………,
Nama
- 59 -
21. Piagam
BUPATI ………………
PIAGAM PENGHARGAAN
Nomor :
Nama : ……………………………………………
NIP/NRP : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Instansi : ……………………………………………
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Bupati ………………………,
Nama
II. Kop
A. Kop Naskah Dinas jabatan
Kop Naskah Dinas jabatan menggunakan:
a. lambang negara berwarna kuning emas ukuran 2,5 cm
simetris di bawahnya bertuliskan Bupati, dengan huruf
12, dan ditempatkan di bagian tengah atas untuk Naskah Dinas
Pengaturan dan Penetapan.
b. lambang negara berwarna kuning emas ukuran 2,5 cm
simetris di bawahnya bertuliskan Bupati atau Wakil Bupati,
dengan huruf 12, dan ditempatkan dibagian tengah atas, serta
alamat yang dilengkapi dengan nama kabupaten/kota dan nama
provinsi, nomor telepon, nomor faksimile, laman, pos-el, dan
kode pos dengan menggunakan huruf arial berukuran 10
ditempatkan di bagian tengah bawah untuk naskah dinas selain
Naskah Dinas Pengaturan dan Penetapan.
c. dalam hal naskah dinas yang ditandatangani oleh Sekretaris
Daerah atas nama Bupati, menggunakan Kop Naskah Dinas
yang memuat Lambang Negara berwarna kuning emas dan tulisan
Nama Pemerintah Daerah yang ditempatkan pada bagian tengah
atas secara simetris.
Contoh Kop Naskah Dinas jabatan Bupati
BUPATI KOLAKA
KABUPATEN KOLAKA
Contoh Stempel Unit Pelaksana Teknis Daerah dan Badan Layanan Umum
Daerah
5. Ketentuan Stempel.
a. Pejabat yang berhak menggunakan stempel jabatan adalah
Bupati.
b. Pejabat yang berhak menggunakan stempel Perangkat Daerah
adalah kepala Perangkat Daerah, kepala lembaga lainnya, dan kepala
unit pelaksana teknis dinas.
c. Kewenangan penyimpanan dan tanggung jawab penggunaan
stempel jabatan dilakukan oleh unit yang membidangi urusan
ketatausahaan pada sekretariat daerah dan sekretariat dewan.
d. Kewenangan penyimpanan dan tanggung jawab penggunaan
stempel Perangkat Daerah dilakukan oleh unit yang membidangi
urusan ketatausahaan pada Sekretariat Perangkat Daerah.
e. Penunjukan pejabat pemegang dan penyimpan stempel ditetapkan
dengan keputusan kepala Perangkat Daerah.
f. Bagian Umum Sekretariat Daerah bertanggung jawab atas pengadaan
stempel.
6. Pengaman Stempel.
a. Untuk pengamanan stempel Naskah Dinas di lingkungan
Pemerintah Daerah menggunakan kode rahasia.
b. Ketentuan lebih lanjut mengenai standardisasi kode
pengamanan stempel diatur tersendiri oleh Pemerintah Daerah.
IV. Amplop
BUPATI KOLAKA
Jalan Pemuda Nomor 118 Kolaka (Kode Pos)
Telepon……. Faksimile…………….
Nomor : 029/000/2023
Kepada
YTH. Menteri Dalam Negeri
di –
Jakarta
V. Map
BUPATI BUPATI
BAGIAN ORGANISASI
VI. Paraf
1. Paraf hierarki.
Contoh paraf hierarki
PARAF HIERARKI
2. Paraf koordinasi.
PARAF KOORDINASI
Dst
ATAS NAMA
JABATAN DALAM JABATAN KETERANGAN
BUPATI
r. Berita Acara;
s. Memo; dan
t. Daftar Hadir;
2. Pelimpahan Kewenangan
a. Penggunaan Atas Nama (a.n.)
Atas nama, yang disingkat a.n., dipergunakan jika yang berwenang
menandatangani surat/dokumen melimpahkan kepada pejabat
dibawahnya. Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1) Pelimpahan wewenang tersebut dalam bentuk tertulis, Khusus
untuk Naskah Dinas yang berupa kebijakan, kecuali naskah yang
sifatnya administrasi;
2) Materi wewenang yang dilimpahkan benar-benar menjadi tugas
dan tanggung jawab pejabat yang melimpahkan;
3) Tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan Naskah Dinas
berada pada pejabat yang diatas namakan.
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Hal : Undangan
Yth. ………………………………….
………………………………………
di
…………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
hari/tanggal : ………………………………………………………………………..
waktu : ……………………………………………………………
tempat : …………………………………………………………..
acara : ………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Nama
Pangkat/Golongan
Nip.
Tembusan:
Sekretaris Daerah
(Tanda tangan)
Suhartini, S.H., M.A.P
Pembina (IV/a)
Nip. 19720628 199311 2 001
(tanda tangan)
Nama
(tanda tangan)
Nama
Pangkat (Gol)
Nip
(tanda tangan)
Nama
(tanda tangan)
Nama
Pangkat (Gol)
Nip
e. Penggunaan (Pj.)
Penulisan sebutan Pj. Dalam penandatanganan naskah dinas
(Tanda tangan)
Nama
(Tanda tangan)
Nama
(Tanda tangan)
Nama
BUPATI KOLAKA
TTD
AHMAD SAFEI
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
IRSAN, S.H
Pembina, Gol.IV/a
Nip. 19670805 199703 1 006