Laprak Farmakologi Uji Sedatif
Laprak Farmakologi Uji Sedatif
Laprak Farmakologi Uji Sedatif
FARMAKOLOGI II
UJI AKTIVITAS SEDATIF
Morfologi Bahan :
1. Fenobarbital (Depkes RI, 2020)
Nama latin : Luminal Phenobarbital
Pamerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat;
tidak berbau; tidak berasa; dapat terjadi
polimorfisma. Stabil di udara; pH larutan jenuh
lebih kurang 5.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol,
eter, larutan alkali hidroksida dan alkali karbonat;
agak sukar larut dalam kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Cara kerja
Ditimbang mencit menggunakan timbangan hewan.
↓
Dibagi mencit menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
perlakuan.
↓
Diberi sediaan uji (suspensi CMC-Na untuk kelompok kontrol dan
suspensi Fenobarbital pada kelompok perlakuan) secara oral.
↓
Diamati dan buat catatan waktu interval antara pemberian obat
dan sedasi (onset) dan lama (durasi) waktu tidur masing-masing
mencit. Mencit dalam efek sedasi jika mencit tampak tidak aktif.
Waktu tidur adalah interval waktu antara mulai tidur dan bangun.
2. 20 menit, 18 20 menit, 8
Perlakuan 22
detik detik
2. Perhitungan
Volume pemberian sediaan = 0,2 ml/20 gr BB Mencit
Jika BB mencit lebih dari 20 gr maka =
BB Mencit gr ¿ ¿ x 0 , 2 ml
20 gr
26 gr
Pemberian volume sediaan pada mencit 1 = x 0 , 2 ml
20 gr
= 0,26 ml
22 gr
Pemberian volume sediaan pada mencit 2 = x 0 , 2 ml
20 gr
= 0,22 ml
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu melakukan uji aktivitas sedatif pada
hewan uji mencit. Uji ini dibagi dalam kedua kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan, setiap kelompok digunakan sebanyak 1
hewan uji.
Obat yang digunakan untuk kelompok perlakuan atau uji ini yaitu
fenobarbital yang sudah dibuat menjadi suspensi. Fenobarbital merupakan
obat sedatif-hipnotik dari golongan barbiturat. Fenobarbital merupakan
derifat asam barbiturat dengan ikatan gugus etil pada rantai karbon 5a dan
phenyl pada rantai karbon 5b. Fenobarbital ini bila digunakan sebagai obat
hipnotik-sedatif, diberikan secra oral. Obat ini diabsorbsi cepat dan
beredar luas di seluruh tubuh. Fenobarbital mencapai kadar puncak dalam
60 menit dengan durasi kerja 10 hingga 12 jam. Waktu paruh dari
fenobarbital adalah 80 hingga 120 jam. Fenobarbital dimetabolisme di hati
dan diekskresikan ke urin. Kira-kira 25% fenobarbital diekskresi di urin
dalam bentuk utuh (Wiria MSS, 2007).
Sedangkan, untuk kelompok kontrol menggunakan suspensi CMC-
Na sebagai perbandingan ada atau tidak adanya daya sedatif terhadap
fenobarbital.
Perlakuan pada kedua kelompok hewan uji yaitu pertama
melakukan penimbangan terhadap hewan uji, kemudian diberi sediaan
suspensi fenobarbital kepada kelompok perlakuan sebanyak 0,22 ml secara
oral dengan jarum sonde, volume pemberian sediaan diberikan
berdasarkan berat badan mencit. Lalu diberikan Suspensi CMC-Na kepada
kelompok kontrol sebanyak 0,26 ml secara oral dengan jarum sonde,
volume yang diberikan juga sesuai dengan berat badan mencit.
Dari perlakuan yang sudah dilakukan kemudian diamati hewan uji
selama 1 jam. Hasilnya pada kelompok kontrol tidak terjadi apa-apa pada
mencit dikarenakan CMC-Na tidak memiliki efek daya sedatif. Sedangkan
pada kelompok perlakuan terlihat pada onset ke 20 menit 18 detik, mencit
menunjukkan pertama kali efek sedatif dari fenobarbital. Tidak
langsungnya terjadi efek sedatif pada mencit dikarenakan obat diberi
secara per oral yang menyebabkan mulai kerja obat menjadi lambat karena
obat dimetabolisme pada lintasan pertamanya melalui organ-organ tertentu
(Mayers, 1976). Durasi mencit mengalami efek sedatif yaitu 20 menit 8
detik, lalu setelah itu mencit sudah mulai kehilangan efek sedatif dari
fenobarbital. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa fenobarbital
memiliki efek sedatif dan hipnotik yang baik
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan uji sedatif terhadap hewan uji mencit yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa fenobarbital merupakan obat yang
memiliki efek sedatif dan hipnotik yang baik. Fenobarbital merupakan obat
sedatif-hipnotik dari golongan barbiturat. Golongan barbiturat digunakan
secara luas sebagai obat sedatif-hipnotik.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesi Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Katzung BG. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 8. Jakarta: Salemba
Medika.