Tugas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Fiks
Tugas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Fiks
Tugas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Fiks
PERTANYAAN:
Buatlah Pengkajian Keperawatan dari Kasus yang Ada
Analisis Masalah Keperawatan yang Utama
Berikan beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangani kasus tersebut secara
primer, sekunder dan tersier
A. Pengkajian Keperawatan
1.Core/ inti
a.Histori
Histori terdiri dari kapan mulai bekerja,usia mulai bekerja,alasan bekerja pengalaman kerja,penyakit
terdahulu . Pada kasus diatas Jakarta, HanTer - Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan, menunjukkan sebanyak 7.000 tenaga kesehatan (Nakes) terinfeksi hepatitis B.
Sebanyak 4.900 di antaranya disebabkan karena tertusuk jarum suntik, dan hanya 2.200 yang terinfeksi
dari populasi. Hal ini menunjukkan jika tenaga kesehatan menjadi profesi yang paling rawan tertular
hepatitis B
b.Demografi
Meliputi disribusi pekerja berdasarkan jenis kelamin,usia,pendidikan,jenis pendididkan,kecelakaan
kerja ,kematian akibat kerja,jumlah tanggungan,pekerjaan sampingan,pekerja,kebiasan pekerja,jenis
olahraga
Dari kasus di atas penularan virus hepatitis B terjadi dalam insiden ‘kecelakaan’. Kecelakaan berupa
tertusuk jarum terjadi saat Nakes mencoba menutup jarum suntik terutama saat selesai melakukan
tindakan seperti setelah selesai melakukan pemberian obat atau pengambilan sampel darah. Dengan
metode penutupan yang salah dan kurang hati-hati, banyak Nakes yang akhirnya tertusuk jarum.“Rata-
rata empat dari tindakan menutup jarum suntik bekas pakai, satu diantaranya tertusuk jarum,”
Peneliti Hepatitis dari Universitas Indonesia, dr Lukman Hakim Tarigan MMedSc, ScD, di Jakarta,
kemarin.
1.Pengumpulan Data
1. Identitas Klien
1) Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan, menunjukkan sebanyak 7.000 tenaga kesehatan (Nakes)
terinfeksi hepatitis B.Sebanyak 4.900 di antaranya disebabkan karena tertusuk jarum
suntik, dan hanya 2.200 yang terinfeksi dari populasi. Hal ini menunjukkan jika
tenaga kesehatan menjadi profesi yang paling rawan tertular hepatitis B
2) Keluhan Utama
1) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut
kanan atas.
b) Riwayat kesehatan masa lalu
riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita
sebelumnya. Kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi
dan perawatan rumah sakit serta perkembangan anak dibanding dengan saudara-saudaranya.
berkaitan erat dengan penyakit keturunan dan, riwayat penyakit menular khususnya
berkaitan dengan penyakit pencernaan.
2.pemeriksan fisik
i. B1(Pernafasan)
Inspeksi : bentuk dada simetris,tidak menggunakan alat bantu nafas,irama nafas teratur,
tidak ada nyeri dada, sianosis tidak ada,
Palapsi : gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara kiri dan kanan.
ii. B2(Kardiovaskuler)
Palpasi : irama jantung teratur, tekanan darah bisa meningkat atau menurun.
Perkusi : pekak
iii. B3(Persyarafan)
Inpeksi : kesadaran compomentis, orientasi baik, kejang (-), kaku kuduk (-), brudinzky (-),
nyeri kepala (-), pusing (-), kelainan nervous cranialis (-).
iv. B4(Perkemihan)
Inspeksi : urine berwarna gelap atau kuning pekat seperti teh karena perubahan fungsi
hati, menggunakan kateter
v. B5 (Pencernaan)
Inspeksi : anoreksia, berat badan menurun, mual dan muntah, asites, mukosa bibir
kering
Palpasi : nyeri tekan pada kuadran kanan,BAB warna tanah liat,tidak ada kram abdomen
dan gatal
vii. B7 Pengindraan
Perasa : normal tidak ada masalah Peraba : baik tidak ada masalah
viii. B8 Endokrin
Palpasi : pembeseran kelenjar tyroid (-), pembesaran kelenjar parotis tidak ada
(Prawirohardjo, 2010).
2) Data psikososial
a. Biologis
Pada klien hepatitis perubahan pada tubuhnya, aktivitas berkurang,dan mudah lelah,
maka klien harus memperbanyak istirahatnya dan membatasi aktifitasnya
3) Psikologis
Klien akan merasa cemas dengan penyakit yang diderita sekarang, perubahan gaya hidup,
kehilangan peran baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat.
4) Sosiologis
Klien akan kehilangan perannya dalam keluarga dan dalam masyarakat karena harus
menjalani perwatan yang waktunya tidak akan sebentar dan juga perasaan akan
ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan seperti kebutuhannya sendiri seperti biasanya.
5) Spiritual
Klien akan mengalami gangguan kebutuhan spiritual sesuai dengan keyakinannya baik dalam
jumlah ataupun dalam beribadah yang diakibatkan karena rasa nyeri dan ketidaknyamanan.
6) Keluarga
Masalah yang timbul pada keluarga adalah timbul kecemasan akan keadaan klien, apakah
akan selamat dan dapat hidup. Koping yang tidak efektif bisa ditempuh keluarga, untuk itu
peran disini sangat vital dalam memberikan penjelasan terhadap keluarga .Masalah-masalah
diatas timbul saat klien masuk rumah sakit, sedang masalah juga bisa timbul saat klien pulang
dan tentunya keluarga harus bisa merawat, memenuhi kebutuhan klien. Hal ini tentunya
menambah beban bagi keluarga dan bisa menimbulkan konflik dalam keluarga (Marthin W,
2010).
2. Subsistem
a. Lingkungan Fisik
Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, dan kepadatan.
b. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
c. Ekonomi
Tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan upah
minimum regional (UMR), dibawah UMR atau diatas UMR sehingga upaya
kesehatan yang diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuaran untuk konsumsi jenis
makanan sesuai status ekonomi tersebut.
d. Transportasi dan Keamanan
Keamanan dan keselamatan lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan
stress.
e. Politik dan pemerintahan
Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan : apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk
kesehatan.
f. Komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang dimanfaatkan di komuitas tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televisi, radio,
koran atau leaf let yang diberikan kepada komunitas.
g. Education
Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meingkatkan
pengetahuan?
h. Rekreasi
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka dan apakah biayanya terjangkau .
Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan untuk megurangi stress. ( R. Fallen & R
Budi Dwi K, 2010 ).
Analisis Masalah Keperawatan yang Utama
1. Nausea kurang dari kebutuhan berhubungan mual muntah di buktikan dengan
pucat
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar
dibuktikan dengan gelisah
3. Resiko infeksi berhubungan needle injuri dibuktikan dengan jari tangan luka dan
bengkak
DO: pucat
2. DS : pasien Mengeluh nyeri Gangguan rasa nyaman Spasme otot
DO : gelisah
3. DS : - Resiko infeksi Luka terbuka
DO : jari tangan luka
No Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Nausea kurang dari Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi
kebutuhan berhubungan 1x24 jam diharapkan tingkat nausea 1. Identifikasi dampak mual terhadap
mual muntah menurun dengan kriteria hasil : kualitas hidup
1. Keluhan mual menurun 2. Identifikasi factor penyebab mual
2. Perasaan ingin muntah 3. Monitor mual
menurun 4. Monitor asupan nutrisi dan kalori
Teraupetik
1. Kendalikan factor lingkungan penyebab
mual
2. Ber makanan dalm jumlah kecil dan
menarik
Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
2. Anjurkan penggunaan Teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi mual
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiemetic, jika
perlu
2 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi
(nyeri) berhubungan 1x24 jam diharapkan status 1. Identifikasi Teknik relaksasi yang
dengan pembengkakan kenyamanan meningkat dengan pernah efektif digunakan
hepar kriteria hasil : 2. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
1. Keluhan tidak nyaman Teraupetik
menurun 1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
2. Gelisah menurun gangguan dengan pencahayaan dan
suhu ruang yang nyaman, jika
memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur Teknik relaksasi
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat, Batasan, dan
jenis relaksasi yang tersedia
2. Jelaskan secara rinci intervensi yang
dipilih
3. Anurkan ambil posisi nyamn
4. Anjurkan rileks dan mersakan relaksasi
5. Demonstrasikan dan latih Teknik
relaksasi
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi
berhubungan needle 1x24 jam diharapkan tingkat infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local
injuri menurun dengan kriteria hasil : dan sistemik
1. Kemerahan menurun Teraupetik
2. Nyeri menurun 1. Cuci tanagan sebelum dan sesudah
3. Bengkak menurun kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
2. Pertahankan Teknik aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
perlu