Makalah Vertigo
Makalah Vertigo
Makalah Vertigo
PENDAHULUAN
Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan
menyerang sebentar saja, hari ini terjadi, besok hilang, namun ada kalanya
vertigo yang kambuh lagi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun.
Penyebab vertigo umumnya terjadi disebabkan oleh stress, mata lelah, dan
makan atau minum tertentu. Selain itu, vertigo bisa bersifat fungsional dan
Otak sendiri sebenarnya tidak peka terhadap nyeri. Pada umumnya vertigo
ketegangan atau tekanan pada selaput otak atau pembuluh darah besar, dan di
dalam kepala dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan ketika seorang
yang mengidap vertigo tidak berada pada tempat yang aman ketika gejalanya
penyakit penyebabnya. Salah satu gejala vertigo ialah ilusi bergerak, penderita
1
reaksi fisiologis sederhana yang dapat menganggu kehidupan seorang
wanita (64%). BPPV diperkirakan sering terjadi pada rata-rata usia 51-57
tahun dan jarang pada usia di bawah 35 tahun tanpa riwayat trauma kepala.
Sedangkan pada tahun 2008 di Indonesia angka kejadian vertigo sangat tinggi
sekitar 50% dari orang tua yang berumur 75 tahun. Hal ini juga merupakan
keluhan nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke
(Dewanto, 2009).
yang terbagi menjadi vertigo perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular)
dan vertigo sentral (akibat gangguan pada saraf vestibular atau hubungan
Banyak sistem atau organ pada tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan
(Lumbantobing, 2004).
2
Pada saat didalam otak memproses data-data dan menggunakan
kepala, badan, sendi dan mata. Akan melibatkan tiga sistem sensoris dan otak,
bila berfungsi dengan baik hasil akhirnya adalah sistem keseimbangan yang
masalah kembali pada suatu gangguan dari salah satu dari ketiga sistem
tersebut berhubungan dengan sistem-sistem sensoris ini atau otak. Fungsi alat
keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal atau
dalam kondisi tidak fisiologis, bisa juga karena ada rangsang gerakan yang
akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons
yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri atau berjalan
pencegahan agar gangguan pada vertigo tidak timbul. Namun hanya sebagian
penagganan yang tepat. Kondisi ini sering dianggap tidak begitu berarti tetapi
pada waktu yang lain dapat merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa
3
yakni meclizine, dymenhydrinat atau promethazine, dan terkadang
mengunakan kata yang tidak sesuai dengan arti yang lazim difahami oleh
seorang tenaga medis. Kata yang sering digunakan oleh penderita untuk
pening, pusing tujuh keliling, rasa mengambang, kepala rasa enteng, rasa
mengemukakan keluhannya secara rinci dan jelas. Hal ini penting untuk
(Lumbantobing, 2004).
Vertigo pertama kali berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti
berputar dan igo yang berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness
yang secara definitive merupakan ilusi bergerak, dan yang paling sering adalah
perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya
hal seperti ini jika sering terjadi berulang-ulang akan menganggu kehidupan
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness,
diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau sefalgi, terutama
karena di kalangan awam kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala)
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau sensasi gerak tubuh dengan
gejala lain yang timbul terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan
rasa gerakan yang umum, tidak spesifik, rasa goyah, kepala ringan, dan
Vertigo didefinisikan sebagai sensai gerak ilusi dari diri atau lingkungan
sebagai sensasi berputar yang dihasilkan oleh perubahan posisi kepala yang
bagian dalam yang ditandai dengan fase vertigo posisional yang berulang.
Istilah dari benign dan paroxysmal telah digunakan untuk mencirikan bentuk
5
gangguan sistem saraf pusat yang serius dan bahwa ada prognosis yang
kualitas hidup dari BPPV yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati mungkin
jauh dari jinak karena pasien dengan BPPV memiliki risiko lebih tinggi jatuh
Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang artinya memutar, merujuk
macam defenisi vertigo dikemukakan oleh banyak penulis, tetapi yang paling
dikemukakan oleh Gowers pada tahun 1893 yaitu setiap gerakan atau rasa
perifer yang sering dijumpai. Gejala yang dikeluhkan adalah vertigo yang
datang tiba-tiba pada perubahan posisi kepala. Vertigo pada BPPV termasuk
vertigo perifer karena kelainannya terdapat pada telinga dalam, yaitu pada
sistem vestibularis. BPPV pertama kali dikemukakan oleh Barany pada tahun
2.2 EPIDEMIOLOGI
6
Benign Paroxysmal Potitional Vertigo (BPPV) adalah gangguan
keseimbangan perifer yang sering dijumpai, kira-kira 107 kasus per 100.000
penduduk, dan lebih banyak pada perempuan serta usia tua (51-57 tahun).
Jarang ditemukan pada orang berusia dibawah 35 tahun yang tidak memiliki
menjadi beberapa bagian yaitu vertigo sentral dan vertigo perifer. Vertigo
sentral terjadi dikarenakan kelainan pada batang otak atau pada serebelum,
sedangkan pada vertigo perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau
vestibuler, hanya pada mata tertutup, badan pasien akan bergetar atau bergoyang
ditempat, kemudian kembali seperti normal lagi. Sedangkan pada saat mata
terbuka badan penderita tetap tegak. Berbeda dengan pada kelainan sereberal,
badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka ataupun pada mata
tertutup. Pada vertigo perifer akan memberikan hasil berupa penyimpanan saat
7
Alat vestibuler (alat keseimbangan) terletak di telinga dalam (labirin),
terlindung oleh tulang yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh. Labirin
secara umum adalah telinga dalam, tetapi secara khusus dapat diartikan
sebagai alat keseimbangan. Labirin terdiri atas labirin tulang dan labirin
hampir menurut bentuk labirin tulang. Antara labirin membran dan labirin
membran. Berat jenis cairan endolimfa lebih tinggi daripada cairan perilimfa.
Ujung saraf vestibuler berada dalam labirin membran yang terapung dalam
perilimfa, yang berada dalam labirin tulang. Setiap labirin terdiri dari 3
(superior) dan kss posterior (inferior). Selain 3 kanalis ini terdapat pula
Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang
terdapat sel-sel reseptor keseimbangan. Labirin kinetik terdiri dari tiga kanalis
8
dengan utrikulus, disebut ampula. Di dalamnya terdapat krista ampularis yang
terdiri dari sel-sel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu
perpindahan cairan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan
sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya
Gejala yang timbul dapat berupa vertigo, rasa mual dan muntah. Pada jantung
berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya berkeringat dingin.
2.5 ETIOLOGI
9
Penyebab utama BPPV pada orang di bawah umur 50 tahun adalah
cedera kepala. Pada orang yang lebih tua, penyebab utamanya adalah
menerima impuls aferen dan berfungsi sebagai pusat untuk integrasi diantara
pusat kesadaran.
10
1. Respirator alat keseimbangan tubuh. Yang berfungsi dalam mengubah
rangsangan menjadi impuls bioelektrokimia, seperti reseptor mekanis di
vestibulum, reseptor cahaya di retina dan reseptor mekanis atau
propioseptik di kulit, otot, dan sendi
2. Saraf eferen berperan dalam proses transmisi impuls dari reseptor ke pusat
keseimbangan, yang terdiri dari saraf vestibularis, saraf optikus, dan saraf
spino vestibule serebelaris
3. Pusat keseimbangan yang berperan dalam modulasi, komparasi, dan
persepsi terletak di nucleus vestibularis, nucleus okulomotorius,
formation retikularis, hypothalamus, serebelum dan korteks serebri.
(Sudira, 2015)
disease, migraine serta reaksi ansietas. Sifat vertigo ini hamper mirip satu
sama lain sehingga memperlukan pengamatan yang teliti dan anamnesis yang
lengkap agar diagnosis dapat ditegakkan dan terapi dapat dipilih secara tepat.
Diagnosa umum untuk vertigo tidaklah sulit, tetapi akan sulit mendiagnosa
lokasi lesi dan sangat sulit mendiagnosa etiologinya (Sutarni, Mauleka, &
Gofir, 2018)
2.6 PATOFISIOLOGI
Dalam kondisi alat keseimbangan baik sentral maupun perifer yang tidak
normal atau adanya gerakan yang aneh atau berlebihan, maka tidak terjadi
proses pengelolahan input yang wajar dan munculah vertigo. Selain itu, terjadi
pula respons penyesuaian otot-otot yang tidak adekuat, seingga muncul gerakan
11
abnormal mata ( nistagmus), unsteadiness atau ataksia sewaktu berdiri atau
berjalan dan gejala lainnya. Sebab pasti mengapa terjadi gejala tersebut belum
diketahui. (PERDOSSI,2000).
• Teori Cupulolithiasis
kalsiurn karbonat dari fragmen otokonia (otolith) yang terlepas dari macula
gravitasi akibat partikel yang melekat pada kupula. Hal ini analog dengan
Pada saat miring partikel tadi mencegah tiang ke posisi netral. Ini
nistagmus.
12
• Teori Canalithiasis
bergerak bebas di dalam KSS. Ketika kepala dalam posisi tegak, endapan
partikel ini berada pada posisi yang sesuai dengan gaya gravitasi yang paling
yang berada dalam ban, ketika ban bergulir, kerikil terangkat sebentar lalu
jatuh kembali karena gaya gravitasi. Jatuhnya kerikil tersebut memicu organ
13
2.7 DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Pasien biasanya mengeluh vertigo dengan onset akut kurang dari 10-
berbalik di tempat tidur pada posisi lateral, bangun dari tempat tidur,
dengan mual.
2. Pemeriksaan Fisik
detik.
muncul.
14
- Dengan tangan pemeriksa pada kedua sisi kepala penderita, penderita
ipsilateral.
berlawanan.
dari satu menit bila sebabnya kanalitiasis, pada kupulolitiasis nistagmus dapat
terjadi lebih dari satu menit, biasanya serangan vertigo berat dan timbul
15
2.8 DIAGNOSIS BANDING
• Vestibular Neuritis
dengan mual, muntah yang hebat, serta tidak mampu berdiri atau berjalan.
Gejala-gejala ini menghilang dalam tiga hingga empat hari. Sebagian pasien
• Labirintitis
berbeda. Proses dapat akut atau kronik, serta toksik atau supuratif.
dapat pada telinga tengah atau meningen tidak banyak bedanya. Labirintitis
vestibular. Hal ini diduga disebabkan oleh produk-produk toksik dari suatu
akut terjadi pada infeksi bakteri akut yang meluas ke dalam struktur-struktur
cukup tinggi. Yang terakhir, labirintitis kronik dapat timbul dari berbagai
16
sumber dan dapat menimbulkan suatu hidrops endolimfatik atau perubahan-
• Penyakit Meniere
tinitus yang kadang menetap, dan rasa penuh di dalam telinga. Serangan
pertama hebat sekali, dapat disertai gejala vegetatif Serangan lanjutan lebih
2.9 PENATALAKSANAAN
debris yang terdapat pada utrikulus. Manuver mungkin diulangi jika pasien
dengan kepala dimiringkan 45o pada sisi yang memicu. (1) pasien diposisikan
sama dengan posisi Hall-pike sampai vertigo dan nistagmus mereda. (2)
17
kepala pasien kemudian diposisikan sebaliknya, hingga telinga yang terkena
berada di atas dan telinga yang tidak terkena berada di bawah. (3) seluruh
badan dan kepala kemudian dibalikkan menjauhi sisi telinga yang terkena
pada posisi lateral dekubitus, dengan posisi wajah menghadap ke bawah. (4)
Operasi dilakukan pada sedikit kasus pada pasien dengan BPPV berat.
Pasien ini gagal berespon dengan manuver yang diberikan dan tidak terdapat
Oleh karena itu, terapi bedah tradisional dilakukan dengan transeksi langsung
nervus vestibuler dari fossa posterior atau fossa medialis dengan menjaga
1. Antikolinergik
2. Antihistamin
4-6 jam, kecuali meclizin 24 jam. Mempunyai efek samping lebih banyak
18
dibanding dengan atikolinergik, seperti sedatif dan megantuk. Beberapa
motion sickness.
3. Benzodiazepin
dopaminergik, antihistamin.
5. Antagonis dopamin
6. Monoaminergic
19
Pembahasan obat,
1. Mertigo
mesylate harus ditelan seluruhnya dan tidak boleh digerus atau dikunyah.
Peringatan dan perhatian : Ulkus saluran cerna atau riwayat ulkus saluran
Efek samping : Mual, muntah atau gangguan saluran cerna, ruam kulit.
2. Primperan
Indikasi : Ggn GI, travel sicness, morning sickness, mual & muntah krn
obstruksi intestinal,epilepsi,feokromositoma.
20
Efek Samping : Pusing,kegelisahan,lesu,gejala ekstapiramidal,sakit
3. Diazepam
kloro-1,3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepin-2-on
Sediaan : tablet, injeksi dan gel rectal, dalam berbagai dosis sediaan.
mengantuk.
21
disease of liver, drug dependence, dysuria, extrapyramidal disease, false
xerostomia.
2.10 PROGNOSIS
22
2.11 EDUKASI
untuk dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter bila terjadi vertigo baik
Dua latihan untuk vertigo perifer yang dapat dilakukan di rumah adalah
latihan Brandt Daroff dan Epley. Intensitas dan frekuensi latihan ini
23
Latihan Brandt Daroff dapat dilakukan dengan cara:
menengok ke arah atas 45 derajat selama sekitar 30 detik atau sampai vertigo
hilang
menengok ke arah atas 45 derajat selama sekitar 30 detik atau sampai vertigo
hilang
1. Pasien duduk tegak pada kasur dan menengok ke arah gangguan telinga dalam
yang sudah diperiksa (contoh: bila gangguan ada di telinga kiri, pasien dibuat
2. Pasien ditidurkan dengan cepat dan kepala ada di bantal, posisi ini ditahan
24
4. Badan pasien diputar ke arah berlawanan dari posisi pertama (dalam hal ini ke
kanan) kepala pasien dibuat menengok lagi 90 derajat ke arah yang sama
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau sensasi gerak tubuh dengan gejala
lain yang timbul terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan gangguan alat
dihantarkan oleh susunan saraf aferen ke pusat kesadaran. Penatalaksaan vertigo dapat
pasien.
3.2 SARAN
Saran bagi yang membaca makalah ini bahwa vertigo dapat terjadi pada
siapapun, oleh karena itu penting untuk mengetahui faktor resiko vertigo sehingga dapat
26
DAFTAR PUSTAKA
R, Editor : Buku Ajar Penyakit THT Boies. Edisi Keenam. Jakarta : EGC.
1997. h 39-45
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Benign_paroxysmal_positional_vertigo
7. http://www.news-medical.net/health/Treatment-of-vertigo-(Indonesian).aspx
27