SPESIFIKASI TEKNIS Taman Sari
SPESIFIKASI TEKNIS Taman Sari
SPESIFIKASI TEKNIS Taman Sari
SPESIFIKASI TEKNIS
Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya (PJU-TS)
Ruas Jalan Taman Sari Kab. Bintan (Tahap 1)
TAHUN ANGGARAN
2022
SPESIFIKASI TEKNIS
Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya (PJU-TS) Ruas Jalan Taman Sari
Kab. Bintan (Tahap 1)
2.2. Tujuan
Penyedia jasa dapat melaksanakan tugas dan tanggung kewajiban dan
tanggung jawabnya dengan baik sesuai spesifikasi barang/jasa yang
diinginkan dalam dokumen kontrak.
3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan
Tenaga Surya (PJU-TS) Ruas Jalan Taman Sari Kab. Bintan (Tahap 1) adalah
sebagai berikut :
a. Terarahnya pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia jasa;
b. Terkendalinya proses pelaksanaan kontruksi, tepat waktu, tepat mutu, dalam
batas biaya yang tersedia dan dilaksanakan dalam tertib administrasi maupun
teknis;
c. Bermanfaat bagi unit kerja, ekonomi dan masyarakat pada kawasan
pelaksanaan pekerjaan.
Adapun mata pembayaran utama pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Pek. Pengadaan dan Pemasangan lampu Jalan ( sollar cell )
Pek. Pengadaan dan Pemasangan Tiang lampu Single ornament t = 12
meter coating Hot Dip Galvanized
b. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya
(PJU-TS) Ruas Jalan Taman Sari Kab. Bintan (Tahap 1) terletak di Ruas Jalan
Korindo-Kawal Kabupaten Bintan.
8. KELUARAN
a. Melaksanakan pekerjaan menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja,
kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai wujud akhir pekerjaan sesuai dengan dokumen pelaksanaan
pekerjaan dan kelancaran administrasi;
b. Dokumen selama proses pelaksanaan, terdiri dari :
Metode pelaksanaan program kerja, alokasi, tenaga dan konsep
pelaksanaan pekerjaan
Metode Pelaksanaan K3
Melakukan kontrol terhadap kondisi eksisting dilapangan
Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan,
Membuat Time Schedule/S Curve dan Network planing untuk pelaksanaan
pekerjaan
Mengajukan proses Contract Change Order (CCO) jika terjadi perubahan
penanganan pekerjaan
c. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan.
d. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan.
e. Membuat gambar–gambar sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
(As Built Drawing)
9. LAPORAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk
menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna
pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan
dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan Harian Berisi :
jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia dan diperiksa oleh konsultan dan
disetujui oleh wakil PPK (Direksi Teknis)
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK dapat menugaskan
Direksi Teknis membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di
lokasi pekerjaan.
h. Laporan pelaksanaan Penerapan SMKK3
Kebutuhan Personil
Pendidikan yang
Dipersyaratkan Minimal Kompetensi
No Jumlah Tahun Yang
Jabatan
(Orang) Jenjang Kualifikasi Pengalaman Dibutuhkan
Minimal Pendidikan (Tahun) (SKA/SKT)
PERSONIL MANAGERIAL
SKTK
Pelaksana
1 Pelaksana 1 - Madya
Pembanguna
n dan
Pemasangan
Peralatan
Listrik PLTS
Petugas Sertfikat
2 1 -
K3 Petugas K3
Konstruksi
- Kantor Lapangan
Pembuatan fasilitas penunjang kantor lapangan dan ruang klinik untuk
penanganan COVID 19 dibangun dilengkapi dengan pintu dan jendela serta
atap dan dinding semi permanen. Pembuatan direksikeet beserta ruang klinik
merupakan bagian dari program pekerjaan mobilisasi, dimana
penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi kerja (site)
dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sehingga
mempermudah pertemuan dan pembahasan rapat-rapat dengan direksi.
Perlengkapan direksikeet antara lain: meja tulis, kursi, papan tempel
untuk menempatkan gambar-gambar dan grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan
serta data-data lainnya, disediakan juga buku direksi, buku tamu dan buku
monitoring cuaca, material dan tenaga kerja. Gambar-gambar kerja, Jadwal
waktu pelaksanaan ditempel pada papan di dinding direksi sehingga
mempermudah pelaksanaan dan control terhadap pekerjaan. Ruang klinik di
lapangan dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, seperti:
tabung oksigen, pengukur suhu badan (thermoscan), pengukur tekanan
darah, obat-obatan, dan petugas medis. Pekerjaan ini kami laksanakan
setelah serah terima lapangan.
Ketidak cocokan yang terjadi antara gambar kerja dan keadaan lapangan,
harus segera dilaporkan ke Direksi/ Konsultan Pengawas untuk diminta
keputusannya.
Uraian
a) Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan jalan dan
jembatan1 sementara dan Tenaga Manajemen Keselamatan Lalu
Lintas untuk mengendalikan dan melindungi para pekerja2, dan
pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi
sumber bahan dan rute pengangkutan, sesuai dengan spesifikasi ini
dan memenuhi rencana detail dan lokasi manajemen dan
keselamatan lalu lintas yang telah disusun oleh Penyedia Jasa atau
atas perintah Pengawas Pekerjaan3.
b) Penyedia Jasa harus menyediakan, memasang dan memelihara
perlengkapan jalan dan jembatan sementara dan harus
menyediakan petugas bendera (flagmen) dan/atau alat pengaman
pemakai jalan sementara sepanjang ZONA kerja saat diperlukan
selama Masa Pelaksaanaan. Manajemen dan keselamatan lalu lintas
harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c) Pengaturan lalu lintas selama masa konstruksi harus dituangkan
dalam Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL)
yang disusun oleh Penyedia Jasa berdasarkan tahapan dan metoda
pelaksanaan pekerjaan. RMKL harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dan panduan dari Direktorat Jenderal Bina Marga dan
peraturan terkait lainnya yang berlaku. Jumlah dan jenis
perlengkapan jalan dan jembatan sementara yang disediakan harus
sesuai dengan Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
seperti yang diberikan dalam lampiran 1.8.B.
d) Semua pengaturan lalu lintas yang disediakan dan dipasang oleh
Penyedia Jasa harus dikaji dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
agar sesuai dengan ukuran, lokasi, reflektivitas (daya pantul),
visibilitas (daya penglihatan), kecocokan, dan penggunaan yang
sebagaimana mestinya sesuai dengan kondisi kerja yang khusus.
e) Bilamana jembatan eksisting tidak dapat difungsikan sebagai
jembatan sementara atau yang disebutkan lain dalam Gambar, maka
dapat dilakukan penyediaan dan pemasangan jembatan sementara
tersendiri.
Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum dilakukan Penggalian Tanah, terlebih dahulu dilakukan Pengukuran
dengan menggunakan Alat Ukur/ Alat Survey yang dikerjakan oleh 1 Orang
Tenaga Survey dan di bantu 2 Orang Tenaga Harian. Survey ini perlu
dilakukan untuk menentukan titik awal Pengerjaan agar dalam Pelaksanaan
mendapatkan hasil yang memuaskan serta sesuai dengan Gambar Kerja dan
Spesfikasi Teknis.
Survey atau Pengukuran akan menentukan Elevasi Galian dan Demensi pada
saat Penggalian, agar Volume Pekerjaan dapat sesuai dengan RAB, yang
mana Galian ini difungsikan untuk galian pondasi lampu jalan.
Galian Tanah Campur dikerjakan menggunakan alat bantu, hasil galian
dirapikan dikiri dan kanan bekas galian, yang dikerjakan sesuai dengan gambar
kerja. Setelah galian selesai, dilakukan pengukuran feil control, jika belum
memenuhi syarat, dilakukan penggalian ulang sampai memenuhi syarat
spesifikasi teknis.
4. DIVISI 8. STRUKTUR
8.1 (10) Beton struktur fc’20 Mpa
Tenaga : 1 org mandor, 3 org tukang batu dan 12 org pekerja
Bahan : Beton fc’20 Mpa
Alat : Concrete Vibrator, Sekop, Ember, Gerobak dan Alat bantu
Pelaksanaan Pekerjaan
Beton fc’20 Mpa dikerjakan apabila pembesian dan bekisting sudah selesai
dikerjakan, kemudian dilakukan adalah pengecoran pondasi pada tahap
terakhir. Bahan-bahan concrete : pasir, batu krikil, semen Portland dan air
mengikuti dengan tegas peraturan yang diberlakukan Standard Nasional
Indonesia (SNI).
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan hal hal seperti
berikut :
1) Pemeriksaan bekisting meliputi :
- Ukuran bekisting ( lebar dan tinggi ).
- Pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting.
- Pemeriksaan sambungan pada bekisting.
Bekisting
Tenaga : 1 org mandor, 2 org tukang kayu dan 4 org pekerja
Bahan : Kayu kelas III, Minyak bekisting, Paku,
Alat : Gergaji, Palu dan Alat Bantu Lainnya.
Pelaksanaan Pekerjaan
Acuan / Bekesting dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar, dari triplek 9 mm/papan jenis
kayu yang memenuhi persyaratan dalam NI-2.
Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran
seperti bekas gergajian, potongan - potongan kayu, tanah dan sebagainya
sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukaan beton. Bahan yang dipakai adalah Bahan Pilihan sesuai dengan
spesifikasi teknis atau yang disetujui oleh pengawas lapangan.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan ini harus meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton,
pemeliharaan Lobang pondasi, pengadaan lantai kerja, pemompaan atau
tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering. Campuran
beton yg akan digunakan pada item ini Beton fc’10 Mpa. Dimensi lantai kerja
sesuai dengan gambar kerja atau arahan direksi (lantai kerja dengan tebal 10
Cm). Pekerjaan lantai kerja ini dikerjakan sebelum pekerjaan bekisting pondasi
dan sesudah galian pondasi selesai dikerjakan.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pertama disediakan besi dan kawat beton, besi dipotong sesuai kebutuhan,
kemudian ditekuk dan di bentuk sesuai bentuk dan dimensi konstruksi.
Selanjutnya besi distel dilokasi dan diikat dengan kawat beton, untuk menjamin
ketebalan selimut baton, pembesian diberi beton deking. Untuk pembesian
Pondasi selimut beton minimal 3 cm sesuai (SNI 07-2052-2002). Pada
penulangan pondasi dilas angkur M22 galvanish.
Besi beton yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis atau gambar
kerja, besi harus bersih tidak berkarat dengan demensi sesuai dengan gambar
dan spesifikasi teknis.
Pelaksanaan Pekerjaan
Tiang lampu dikerjakan setelah pengecoran pondasi dan angkur selesai
dilaksanakan atau bersamaan dengan pekerjaan klem anti panjat dan
pengadaan dan pemasangan lampu. Tiang lampu berbahan hot deep galvanish
sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi lengkap dengan baseplate dan rip
plate dikerjakan di workshop/pabrikan tiang lampu. Sebelum didatangkan dicek
terlebih dahulu dimensi/ukuran, diameter/ketebalan tiap segmen, sambungan
antar segmen, sudut lengan dan las-lasan oleh konsultan/direksi pekerjaan.
Tiang lampu didatangkan dan dipasang menggunakan mobil crane, lubang hole
pada base plate tiang lampu harus benar-benar masuk dan dikencangkan
dengan baut agar kokoh. Hasil pemasangan tiang lampu tegak lurus dan kokoh.
Pelaksanaan Pekerjaan
Klem anti panjat dikerjakan bersamaan atau setelah pekerjaan pengadaan dan
pemasangan Tiang lampu dikerjakan. Klem anti panjat dipesan di pabrikan atau
dibuat pada workshop. Posisi Klem tiang lampu dipasang sesuai dengan
gambar kerja. Klem anti panjat dipasang untuk pengaman agar lampu, baterai
dan panel aman dari tindak kriminal/pencurian.
Pelaksanaan Pekerjaan
Lampu solar cell lengkap didtangkan ke lokasi pekerjaan setelah pengecekan
kesesuaian spesifikasi oleh konsultan pengawas/direksi. Pekerjaan
pemasangan lampu solar cell lengkap dikerjakan bersamaan atau setelah
pekerjaan pengadaan dan pemasangan tiang lampu dikerjakan.
Panel Surya dipasang diatas top tiang lampu dan sudut panel surnyanya
menunjuk langsung ke arah matahari, pada sudut optimal atau 5° - 15° atau
(pada lokasi pekerjaan yakni pulau bintan yang berada diatas garis khatulistiwa
menghadap ke selatan). Batrei dan Controller dipasang dibawah panel surya.
Lampu LED dipasang pada lengan lampu. Sambungan antar lampu, panel,
batrei dan controller menggunakan kabel yang tahan air. Pemasangan seluruh
komponen tersebut harus benar-benar kokoh dan sesuai gambar kerja. Setelah
pemasangan seminggu dilakukan testing dan comminsioning test agar seluruh
komponen yang terpasang telah sesuai, bekerja dengan baik/optimal dan tidak
terdapat masalah.
Pelaksanaan Pekerjaan
Angkur M22 galvanish dikerjakan bersamaan pada saat pembesian dan
sebelum pekerjaan pengecoran pondasi dilakukan. Angkur di pasang
menggunakan metode pengelasan pada besi pondasi. Letak angkur harus
sesuai dengan gambar kerja untuk memudahkan pemasangan tiang lampu.
Setelah angkur dipasang, drat angkur dibungkus plastik agar tidak terkena
campuran beton, karena campuran beton dapat merusak permukaan drat. Baut
dipasang bersamaan dengan pemasangan tiang lampu, setelah base plate
tiang lampu dimasukkan di dalam angkur, kemudian baut dipasang dan
dikencangkan agar tiang kokoh.
Pelaksanaan Pekerjaan
Plaster dinding termasuk menggunakan adukan campuran 1 pc : 4 psr.
Pekerjaan plesteran harus rapi dan rata permukaannya, apabila terdapat
bagian yang tidak rata, maka harus diperbaiki kembali atas biaya sendiri.
Pekerjaan plasteran dilakukan setelah pemasangan tiang PJUTS. Pemasangan
pipa atus untuk pembuangan air yang masuk pada celah tiang lampu PJUTS.
Permukaan dinding yang mau diplester harus dibersihkan dan disiram air
terlebih dahulu jika permukaan terlalu kering. Tebal plesteran 1.5 cm atau
sesuai celah yang ditunjukan dalam detail gambar. Ketabalan plesteran yang
melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya
lekat plesteran, pada bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi Pengawas..
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang bisa mencegah penyerapan air semen secara cepat. Plesteran
halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran berumur 8
hari (kering betul), Pekerjaan acian harus rapi dan rata permukaannya.
Pelaksanaan Pekerjaan
Stiker Logo BP Bahan Vinyl (Uk. 20 x 30 cm) dan Stiker reflector dipasang
setelah pemasangan lampu dan tiang lampu PJUTS selesai dikerjakan. Stiker
reflector berfungsi untuk keamanan tiang lampu PJUTS pada area yang tidak
terdapat penerangan/gelap untuk menghindari tertabrak kendaraan. Stiker Logo
BP Bahan Vinyl (Uk. 20 x 30 cm) sebagai penanda aset milik BP Kawasan
Bintan Wilayah Kabupaten Bintan.
V. WAKTU PELAKSANAAN
(dokumen terlampir)
dto. dto.
Kebutuhan Personil
Pendidikan yang
Dipersyaratkan Minimal Kompetensi
No Jumlah Tahun Yang
Jabatan
(Orang) Jenjang Kualifikasi Pengalaman Dibutuhkan
Minimal Pendidikan (Tahun) (SKA/SKT)
PERSONIL MANAGERIAL
SKTK
Pelaksana
Madya
Pembanguna
1 Pelaksana 1 -
n dan
Pemasangan
Peralatan
Listrik PLTS
Petugas Sertfikat
2 1 -
K3 Petugas K3
Konstruksi
Lampiran Spesifikasi Peralatan Utama