SOP Pemicuan Pilar 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

SOP PEMICUAN PILAR 1 STBM

No. Dokumen 072 /UKM/PK. IV/I/2017


No. Revisi -
SOP Tanggal Terbit 10 Januari 2017
Halaman 1/2

UPT PUSKESMAS Ns. I Nyoman Parsa S. Kep


KINTAMANI IV NIP.197412311994021004

1. Pengertian Pendekatan untuk merubah prilaku masyarakat yang masih melakukan praktek Buang
Air Besar Sembarangan menuju pada praktek BAB dengan sarana yang memenuhi
syarat. Dengan prinsip :

 Tidak ada subsidi diberikan untuk material jamban (tidak terkecuali untuk
kelompok termiskin atau lainnya).
 Tidak ada patokan model jamban dari luar (hanya masyarakat yang
mendesain, bukan engineer/ahli dari luar). Konsekwensinya adalah tidak boleh
mengajari, menyuluh, mengarahkan dll.
 Masyarakatlah yang memimpin,  mereka memiliki potensi dan dapat
melakukannya.
 Kita (orang luar/fasilitator/pemerintah lokal) hanya memfasilitasi, jangan
menyediakan bantuan atau solusi apapun.

2. Tujuan  Merubah prilaku BABS menjadi Buang air besar dengan sarana yang
memenuhi syarat sanitasi.
 Acuan petugas untuk melaksanakan pemicuan sesuai standar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kintamani IV NO: 08/SK/PUSKKINT.IV/I/2017, tentang
jenis pelayanan di Puskesmas
4. Referensi  Permenkes Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.
 Kurikulim dan Modul Pelatihan Pasilitator STBM Kemenkes tahun 2014.
5. Prosedur 1. Kertas plifchart
2. Buku tulis
3. Spidol/pulpen
4. Plaster
5. Kertas warna
6. Dedak
7. Tepung putih
8. Gambar alur kontaminasi
9. Gelas
10. Air minum
11. Pengeras suara
6. Langkah- 1. Koordinasi dengan aparat desa tiga hari sebelum pelaksanan untuk
langkah menyediakan tempat dan menghadirkan masyarakat yang akan dipicu.
2. Menyiapkan alat/bahan dan tim.
3. Bina suasana
 Perkenalan
 Penyampaian maksud dan tujuan
4. Pemicuan dengan tahapan :
 Pemetaan wilayah
Dengan menunjuk salah satu masyarakat untuk menggambarkan
wilayahnya menggunakan tepung putih, menandai tempat umum
( sekolah, Tempat Ibadah dll). Rumah-rumah penduduk, tempat-tempat
dimana mereka biasa buang air besar. Tempat dimana sering digunakan
untuk BABS ditandai dengan semen warna kuning. Rumah yang anggota
keluarganya masih BABS ditandai dengan semen warna kuning.
 Hitung Tinja
Masyarakat diajak untuk menghitung jumlah tinja per orang, per hari, per
bulan, per tahun dikali jumlah masyarakat yang masih BABS.
 Alur kontaminsai
Masyarakat diajak untuk mengilustraikan bahwa tinja yang dibuang
sembarangan bisa mencapai makanan/mulut mereka.
 Transect walk
Masyarakat diminta untuk menunjukan tempat dimana mereka biasa BABS
dengan berjalan kaki bersama pasilitator dan masyarakat.
5. Setiap tahapan pemicuan diamati masyarakat yang sudah merasa terpicu
untuk berubah prilaku, dan catat komitmen untuk berubah.
6. Fokus Group Diskusi
Tegasakan komitmen untuk berubah prilaku
Masyarakat diajak untuk menyusun rencana tindak lanjut
7. Mohon Kepada tokoh masyarakat yang hadir memberikan motivasi
8. Catat dan dokumentasi
Penutup.
1. Bagan Alir
Koordinasi dengan pihak bina pemetaan wilayah
siapkan
desa suasana/perkenalan
alat/bahan dan
tim

pengamatan transeck walk


terpicu. Alur kontaminasi Hitung tinja

kegiatan selesai
motipasi dari catat dan
diskusi dan
tokoh dokumentasi
RTL masyarakat

2. Hal-hal yang 1. Setiap tahapan pemicuan diamati masyarakat yang sudah terpicu dan
perlu tegaskan komitmen untu berubah
diperhatikan 2. Kerjasama tim harus baik

3. Unit Terkait 1. Promkes


2. Pembina wilayah
4. Dokumen 1. Pedoman Pemicuan stob BABS
terkait

5. Rekaman No Yang diubah Isi Tgl mulai


historis perubahan diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai