Kedudukan Agama Islam
Kedudukan Agama Islam
Kedudukan Agama Islam
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata “Islam” berasal dari bahasa Arab:
Salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya sejahtera,
Selamat, tidak cacat, damai, seimbang, menyerahkan diri atau tunduk dan patuh.
Kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang
Yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaranNya.
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya ada empat
A. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti menyerahkan
B. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.
C. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak hanya
Menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain (tugas
D. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan, Islam adalah agama wahyu
Berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di
Mana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.Cukup banyak
ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam secara
A. Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan
B. Suatu sistem keyakinan dan tata ketentuan yang mengatur segala perikehidupan dan
C. Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan
Akhirat.
E. Bersumberkan kitab suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah SWT
Rasulullah saw.
4.1.3 Pengertian Agama Islam Secara Umum
Agama islam berarti agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang
Diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai utusan-Nya yang
Terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang ajarannya
Meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang secara garis besar terdiri atas akidah,
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya islam merupakan agama yang
Membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan,
Tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam Surat alAnbiya ayat
107 yang artinya,
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam
Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, lihat saja
Sabda Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadist riwayat al-Imam al-Hakim,
“Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih
Dan dilempar.
Tidak ada kebaikan yang dapat diwujudkan tanpa rasionalitas. Dalam kehidupan
Sehari-hari pernyataan ini terbukti dengan kenyataan banyaknya kecelakaan dan bencana
Yang terjadi karena orang emosi dan tidak berhati-hati. Berhati-hati merupakan bagian dari
Rasionalitas di jalan atau di tempat-tempat lain yang rawan dan berbahaya. Agama ada
Dalam keseharian manusia, tanpanya agama tidak akan dapat memberikan kebaikan,
Rasionalitas adalah sebuah kategori dari kualitas yang meliputi beberapa kriteria,
Yaitu: didasarkan atas penalaran (bisa dinalar), tidak memihak dan obyektif, kebijakan
Islam adalah agama yang rasional dan universal. Ia bisa diterima dan sesuai dengan
Akal sehat. Agama Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Sebab, kendati diturunkan di
Jazirah Arabia, agama Islam bukan hanya untuk orang Arab, tetapi juga bisa diterima oleh
Islam adalah agama yang terakhir di antara sekalian agama besar di dunia yang
Semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakan revolusi dunia dan mengubah
Nasib sekalian bangsa, agama yang melingkupi segala-galanya dan mencakup sekalian
Menurut Ali Syari’ati “Islam adalah Agama yang realistis dan mencintai alam, kekuatan,
Kemanusiaan mereka sendiri. Kehadiran Islam di bumi Arab pada satu sisi merupakan
Ini disampaikan oleh seorang manusia sempurna, Muhammad kepada masyarakat Arab
Jahiliyah yang telah menciptakan objek sesembahan baru berupa patung-patung berhala
Seperti Latta dan Uzza. Di sisi lainnya, kehadiran Islam di tengah masyarakat Arab
Jahiliyah juga diyakini sebagai awal lahirnya risalah pembebasan manusia dari
Jahiliyah. Islam sebenarnya hadir mengajak ummatnya untuk tunduk kepada Allah dan didorong
untuk memberontak melawan penindasan, ketidak-adilan, kebodohan, serta
Sosial, cinta, dan prinsip-prinsip lain yang melandasi berdirinya suatu komunitas yang
Bebas dan setara. Islam bukanlah hanya sebuah ide baku atau suatu sistem ritual-ritual,
Progresif yang selalu menghapuskan tatanan-tatanan lama yang sudah tidak sesuai dengan
Situasi dan kondisi masyarakat, memelihara segala sesuatu yang masih relevan serta
Merevisi dan merenovasi dengan menghadirkan hal-hal baru yang lebih maslahat dan
Manfaat. Musa menghapus tatanan sosial yang dibangun Ibrahim. Isa mencabut tatanan
Ekonomi Musa. Muhammad SAW menghapus lembaga-lembaga sosial dan ekonomi yang
Dibangun oleh nabi-nabi sebelumnya. Tetapi semuanya saling menegaskan kebenaran satu
Sama lain. Kebenarannya adalah bahwa semua manusia adalah setara. Mereka harus jujur,
Berkata benar, dan berjuang melawan kekuatan-kekuatan jahat, diskriminasi, penindasan,
Bervariasi, tetapi kebenaran, kesetaraan dan persaudaraan tetap tinggal sebagai prinsipprinsip
masyarakat yang bebas, adil, dan egaliter. “Jika Musa jadi pembebas bangsa
Israel, maka Muhammad SAW adalah pembebas bagi seluruh umat manusia”.
Agama yang sangat mementingkan manusia sebagai tujuan sentral. Humanisme adalah
Pengertian ”Islam merupakan sebuah agama yang memusatkan dirinya pada keimanan
Persoalan kemanusiaan dan humanisme maka teks keagamaan harus didekati secara
Rasional.
Islam sebagai agama yang humanis ialah di dalam ajarannya terkandung perintah
Untuk memanusiakan manusia dan juga terdapat larangan tentang perbuatan apa saja yang
Tidak boleh dilakukan oleh manusia.
Pluralisme (bahasa Inggris: pluralism), terdiri dari dua kata plural yang artinya
beragam dan isme yang berarti paham. Jadi pluralisme mempunyai arti beragam
Istilah pluralism agama berasal dari bahasa Inggris, Pluralism berarti jama’ atau
lebih dari satu. Dalam kamus Oxford, pluralisme ditafsirkan dalam bentuk seperti berikut
ini:
A. Suatu kehidupan dalam sebuah masyarakat yang dibentuk oleh kelompokkelompok suku-bangsa
yang berbeda-beda, di mana kelompok-kelompok ini
Pengertian Pluralisme Agama secara etimologis berasal dari dua kata, yaitu
-agama. Sebagai “terminologi khusus”, istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan,
respect) dan sebagainya. Sebagai satu paham (isme) yang membahas cara pandang
terhadap agama-agama yang ada. Istilah “pluralisme agama” telah menjadi pembahasan
Pluralisme Agama yang dirumuskan John Hick, pluralisme agama adalah suatu
gagasan bahwa agama-agama besar dunia merupakan persepsi dan konsepsi yang
berbeda tentang, dan secara bertepatan merupakan respon yang beragam terhadap Yang
Real atau Yang Maha Agung dari dalam pranata kultural manusia yang bervariasi dan
bahwa tranformasi wujud manusia dari pemusatan diri menuju pemusatan hakikat terjadi
secara nyata dalam setiap masing-masing pranata kultural manusia tersebut terjadi,
sejauh yang dapat diamati, sampai pada batas yang sama.
pluralisme, liberalisme dan sekularisme agama. Pluralisme agama adalah suatu paham
yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap
agama adalah relatif, oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya
agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain adalah salah. Pluralisme
juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di
syurga. MUI menilai paham tersebut bertentangan dengan ajaran agama Islam”.
Hubungan islam dengan agama-agama lain dapat dilihat pada ajaran moral yang
Ada didalamnya dan konsep gender yang terdapat pada masing-masing agama. Dalam
Agama Hindu terdapat ajaran yang menganggap bahwa keinginan terhadap kesenangan
Merupakan hal yang bersifat alamiyah sesuai dengan kodrat manusia. Akan tetapi terdapat
Ajaran untuk mengendalikan hawa nafsu terhadap kenikmatan tersebut. Dalam agama
Hindu, wanita diibaratkan sebagai tanah dan laki-laki diibaratkan sebagai benih. Hasil
Terjadinya jasad badaniyah yang hidup terjadi karena melalui hubungan antara tanah dan
Benih. Potensi wanita dipandang kreatif dan penuh kebaikan hanya apabila potensi itu
Memperturutkan hawa nafsu yang berakibat pada terjadinya tindakan kejahatan dan
Terdapat pula sejumlah ajaran etis tentang larangan membunuh, larangan mencuri, berdusta
Dan lain sebagainya. Agama Budha menyatakan bahwa seorang istri berkedudukan dan
Berperan cukup besar dalam menyukseskan suaminya. Suami istri memiliki kewajiban dan
Tanggung jawab bersama dalam rumah tangga dan adanya kehendak bersama dalam
Menjalankan kehidupan berumah tangga. Seorang istri yang patut dipuji dalam suatu
Keluarga yaitu istri yang keibuan, istri yang seperti saudara, istri yang seperti sahabat dan
Dalam agama Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa terdapat Sepuluh perintah
Tuhan yang meliputi: pengakuan terhadap Tuhan Tang Maha Esa; larangan menyekutukan
Tuhan dengan apa saja dan dimana saja; larangan menyebut nama Tuhan dengan kata-kata
Yang dapat menyia-nyiakan-Nya; memuliakan hari Sabtu; menghormati ayah dan ibu;
Larangan membunuh sesama manusia; larangan berbuat zina; larangan mencuri; larangan
Menjadi saksi palsu; menahan hawa nafsu untuk memiliki sesuatu yang bukan menjadi
Miliknya.
Dalam agama Kristen terdapat ajaran tentang perintah berbuat baik antara sesama
Manusia, saling mencintai sesama manusia, bersifat pemurah dalam setiap hal yang
Perempuan. Ia menghargai wanita sebagai pribadi yang utuh. Yesus berbicara langsung dengan
wanita, menyembuhkan wanita yang sakit dan memanggil wanita untuk
Mengikutinya.
Dalam agama Islam terdapat ajaran tentang pengendalian hawa nafsu keduniaan
Yang diikuti oleh keharusan melakukan perbuatan yang baik bagi kemanusiaan. Islam
Mengingatkan umatnya agar jangan mengikuti hawa nafsu karena mengikuti hawa nafsu
Dalam ajaran Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa terdapat ajaran menghormati
Hari sabtu. Ajaran ini tidak dianggap relevan lagi dalam ajaran Islam. Semua hari dalam
Ajaran islam memiliki kedudukan dan makna yang sama, tergantung kepada orang yang
Memanfaatkannya.
Dalam agama islam wanita diumpamakan seperti tanah ladang tempat bercocok
Tanam sebagaimana disebut dalam Alquran surah Al-baqarah ayat 223 yang artinya
“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah
Tanah tersebut bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah amal yang baik untuk
Dirimu dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNya. Dan
berilah kabar gembira orang-orang yang beriman”.
“Tidak ada sesuatu yang diambil faedahnya oleh orang muslim setelah takwa
Kepada Allah yang lebih baik baginya daripada seorang istri shalihah yang jika seorang
Menyenangkannya; jika suami menggilirnya, maka ia mematuhinya; dan jika suami pergi
Dari penjelasan-penjelasan ini terlihat dengan jelas bahwa posisi ajaran islam
Diantara agama-agama lain selain mengoreksi dan membenarkan juga melanjutkan sambil
Memberikan makna baru dan tambahan-tambahan sesuai dengan kebutuhan zaman. Oleh
Mengimani apa yang diwahyukan kepada beliau berupa Al-Quran dan As-Sunnah.