Buat PPT Mekflu

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA DAN

HIDROLIKA
KELOMPOK 7
DISUSUN OLEH :
LILY RIZKY DEVIANTI 41121010039

MUHAMMAD HEFRIYANSYAH RAMADHAN 41121010040
TRI RISMA MEILYANA 41121010048
ADELIA PERMATAHATI 41121010056
ARVIN FABIANDANA 41121010097
LABORATORIUM BAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan yang Maha Esa,karena
atas berkatdan rahmatnya. Maka saya dapat menyelasaikan Laporan Praktikum Mekanika
Fluida dan Hidrolika dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing atas bimbingan dan arahannya. Tidak lupa juga penyusun mengucapkan
terima kasih kepada para teman- teman yang banyak membantu penyusunan selama
praktikum sampai penyusunan laporan ini selesai. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sedalam – dalamnya kepada :
1. Bpk. Dr. Ir. Mawardi Amin, MT, selaku Dekan Universitas Mercu Buana
2. Ibu Sylvia Indriany, ST,MT, selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil
3. Bapak Acep Hidayat, Dr.ST,MT, selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum Mekanika
Fluida & Hidrolika
4. Kak Roy Cahya Wijaya, selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Praktikum Mekanika
Fluida & Hidrolika
5. Orang tua kami yang telah mendukung dan memberikan motivasi
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna
mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun laporan. Oleh karna itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan lengkap ini. Akan tetapi penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat.
JAKARTA, 23 JUNI 2023
TERTANDA
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................iii
BAB 1..................................................................................................................................................................4
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN...........................................................................................................5
1.2. DASAR TEORI............................................................................................................................5
1.3. ALAT DAN BAHAN...................................................................................................................8
1.4. LANGKAH PENGUJIAN..........................................................................................................11
1.5. RUMUS PENGUJIAN...............................................................................................................14
1.6. TABEL DATA...........................................................................................................................18
1.7. PERHITUNGAN........................................................................................................................21
1.8. TABEL REKAPITULASI..........................................................................................................35
1.9. KESIMPULAN...........................................................................................................................35
BAB 2................................................................................................................................................................36
2.1. MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................................................................36
2.2. DASAR TEORI..........................................................................................................................36
2.3. ALAT DAN BAHAN.................................................................................................................38
2.4. LANGKAH PENGUJIAN..........................................................................................................41
2.5. RUMUS PENGUJIAN...............................................................................................................44
2.6. TABEL DATA...........................................................................................................................50
2.7. PERHITUNGAN........................................................................................................................52
2.8. GRAFIK....................................................................................................................................103
2.9. TABEL REKAPITULASI........................................................................................................106
2.10. KESIMPULAN.........................................................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................108
LAMPIRAN....................................................................................................................................................109
iii
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA & HIDROLIKA
LABORATORIUM HIDRAULIKA - PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Subjek : Aliran Air pada Saluran Terbuka Sesi Praktikum : Jum’at, 07.30
Metode : (SNI 8066 : 2015) Kelompok : VII
BAB I
ALIRAN AIR PADA SALURAN TERBUKA
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA &

HIDROLIKA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU
BUANA TAHUN 2023
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

BAB 1
ALIRAN AIR PADA SALURAN
TERBUKA ( SNI 8066 : 2015 )
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN

1.1.1 MAKSUD PENGUJIAN
Agar mahasiswa dapat mengetahui perhitungan untuk aliran air pada
saluran terbuka dan dapat mengetahui mengenai kedalaman normal dan
kedalaman kritis pada aliran air saluran terbuka.
1.1.2 TUJUAN PENGUJIAN
a. Praktikum ini dapat memahami pengaruh adanya bendung pada aliran
air di saluran terbuka.
b. Praktikum ini dapat menentukan kedalaman normal dan kedalaman
krisis aliran air di saluran terbuka.
c. Praktikum ini mengetahui fenomena loncatan air yang terjadi di hilir
bendungan.
d. Praktikum ini mampu menggambarkan profil muka air sepanjang
saluran.
1.2. DASAR TEORI

Saluran terbuka adalah saluran alami atau buatan yang memiliki permukaan
bebas pada tekanan atmosfer. Saluran terbuka dapat diklasifikasikan berdasarkan
asal-usulnya dan konsistensi bentuk penampang dan kemiringan dasar. Klasifikasi
saluran terbuka berdasarkan asal-asulnya, sebagai berikut: 1. Saluran alam (natural
channel), yaitu saluran yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.
Contoh: sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga sungai besar di
muara. 2. Saluran buatan (artificial channel), yaitu saluran yang dibuat dan
FAKULTAS TEKNIK | 5
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

direncanakan oleh manusia. Contoh: saluran drainase tepi jalan, saluan irigasi untuk
mengairi persawahan, saluran pembuangan, saluran untuk membawa air ke
pembangkit listrik tenaga air, saluran untuk supply air minum, dan saluran banjir.
Menurut Triatmodjo (2015) aliran air dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis aliran menurut beberapa tinjauan:
1. Aliran ditinjau dari sisi waktu
a. Aliran permanen yaitu aliran yang sepanjang waktu variablevariabelnya
(kedalaman, kecepatan dan debit aliran) konstan atau tidak mengalami
perubahan.
b. Aliran tidak permanen yaitu aliran yang sepanjang waktu variable-
variabelnya (kedalaman, kecepatan dan debit aliran) tidak konstan atau
mengalami perubahan.
2. Aliran ditinjau dari sisi arah aliran
a. Aliran seragam yaitu aliran yang sepanjang arah memanjang variabel-
variabelnya (kedalaman, kecepatan dan debit aliran) konstan atau tidak
mengalami perubahan.
b. Aliran tidak seragam yaitu aliran yang sepanjang arah memanjang
variabel-variabelnya (kedalaman, kecepatan dan debit aliran) tidak
konstan atau mengalami perubahan.
c. Aliran ditinjau dari nilai bilangan Reynold (Re) Bilangan Reynold
adalah bilangan yang menyatakan perbandingan antara kecepatan rerata
dengan kekentalan kinematic
Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton,
dan atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air,
dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing),
atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.
FAKULTAS TEKNIK | 6
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Kedalaman normal merupakan kedalaman aliran pada saluran uniform

dengan aliran steady flow. Pada kondisi ini muka air sejajar dengan kemiringan
dasar saluran dan juga kemiringan energinya. Sedangkan kedalaman kritis dapat
didefinisikan sebagai kedalaman air yang menyebabkan terjadinya aliran kritis.
Pintu air yaitu bangunan penunjang pada suatu bendungan. Ini diatur dan
difungsikan untuk mengatur air di sungai, bendungan penahan banjir, maupun di
tanggul sungai. Bila terjadi banjir, air dikuras dengan cepat.
Debit air merupakan ukuran dari suatu fluida dinamis. Dan debit tidak
hanya berlaku pada air melainkan semua jenis fluida.
Bilangan Froude aliran (Fr) dapat digunakan dalam menentukan bentuk
aliran dan bentuk konfigurasi dasar saluran. Bilangan Froude untuk saluran terbuka
dinyatakan sebagai berikut :
1. Fr < 1, aliran yang terjadi adalah aliran sub kritis
2. Fr = 1, aliran yang terjadi adalah aliran kritis
3. Fr > 1, aliran yang terjadi adalah aliran superkritis
Loncatan air
FAKULTAS TEKNIK | 7
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

1.3. ALAT DAN BAHAN

1.3.1 Alat
Praktikum
1.3.1.a. Flume Test
1.3.1.b. Meter Taraf
1.3.1.c. Mistar Ukur dan roll meter
FAKULTAS TEKNIK | 8
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

1.3.1.d. Stopwatch
1.3.1.e. Gelas Ukur
1.3.1.f. Profil Ambang Persegi Panjang, ½ Lingkaran, dan ¼ Lingkaran)
FAKULTAS TEKNIK | 9
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

1.3.2 Bahan Praktikum
1.3.2.a. Air
FAKULTAS TEKNIK | 10
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

1.4. LANGKAH PENGUJIAN

1. Siapkan alat dan bahan;
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

2. Ukur panjang dari hulu ke hilir lalu dibagi menjadi 6 segmen;
3. Nyalakan mesin pompa pada alat flume test dengan menekan tombol On, buka
keran sehingga air masuk ke seluruh saluran sampai menggenangi seluruh
panjang saluran dan aliran airnya konstan.;
4. Lalu ukur dan catat kedalaman aliran air per segmen dengan menggunakan
meteran taraf. Kemudian ukur dan catat lebar aliran per-segmen;
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

5. Siapkan stopwatch lalu catat waktu kecepatan air mengalir dari hulu ke hilir;
6. Turunkan pintu air di ujung hulu saluran sehingga kedalaman air di hulu pintu
air naik secukupnya;
7. Kemudian ukur dan catat tinggi loncatan air, kedalaman aliran di hulu pintu air
(y0), kedalaman aliran dititik awal hilir pintu air (y1), kedalaman aliran di titik
akhir hilir pintu air (y2).
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

8. Pasang profil ambang ¼ lingkaran, persegi panjang, dan setengah lingkaran.

Amati dan gambarkan kedalaman aliran yang terjadi dibagian hulu, bagian atas
dan bagian hilir profil ambang
9. Kemudian hitung debit air menggunakan stopwatch dan gelas ukur;
1.5. RUMUS PENGUJIAN

1. Rumus Aliran Seragam
Rumus aliran seragam pada saluran terbuka antara lain rumus manning sebagai
berikut:
1 21
𝑉 =𝑅3𝑆𝑓2
𝑛
Pada aliran seragam kemiringan dasar saluran = kemiringan garis

energi, sehingga rumus dapat di ubah menjadi:
1 21
𝑉 =𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Dimana :
V = kecepatan aliran (m/detik)
n = koefisien kekasaran manning
= 0,009-0,013 (untuk kaca) ambil n = 0,009
= 0,009-0,013 (untuk semen) ambil = 0,013
R = jari-jari hidraulis = A/P (m)
A = luas penampang (𝑚2)
P = keliling basah (m)
So = kemiringan dasar sakuran (m/m)
2. Kekasaran Komposit
2
𝑛 3
𝖥∑ 𝑃𝑖𝑛𝑖 3/21
𝑛𝐾 = I𝑖=1I
I 𝑃 I
[ ]
Keterangan :
nK = Kekasaran
Pi = Keliling basah pada kaca
ni = n kaca (0,009)
P = Keliling basah total (m)
N = Jumlah sub-tampang
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

3. Hukum Kontinuitas
Dimana : 𝑄 = 𝑉. 𝐴 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛, 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑉1. 𝐴1 = 𝑉2. 𝐴2
Q = Debit Aliran (m3/detik)
V = Kecepatan Aliran (m/detik)
A = Luas Penampang Basah (m2)
Indeks (1)(2) menunjukkan titik penampang (1) dan (2).
4. Bilangan Founde (Froude Number)

𝒗
𝐹𝑟 =
√𝑔 𝐴
𝐵
𝑄2𝐵
𝐹𝑟2 =
𝑔𝐴2
Dimana :
Fr = Bilangan Froude
V = Kecepatan Aliran (m/detik)
A = Luas Penampang Basah (m2)
B = Lebar Permukaan Air (m)
Q = Debit Aliran Air (m3/detik)
g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/detik2)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

5. Saluran Landai, Krisis, dan Curam

Kriteria tentang kemiringan dasar saluran terbuka adalah :
 Saluran landai apabila : Yn > Yc
 Saluran kritis apabila : Yn = Yc
 Saluran curam apabila : Yn <
Yc Dimana:
Yn = Kedalaman normal (m)
Yc = Kedalaman kritis (m)
6. Aliran Subkritis, Kritis, dan Super Kritis

Kriteria tentang jenis aliran pada saluran terbuka adalah :
 Aliran sub kritis adalah : Fr < 1
 Aliran kritis apabila : Fr = 1
 Aliran superkritis apabila : Fr > 1
7. Rumus Loncat Air

1
𝑌1 =𝑌2 (√1 + 8 𝐹2 𝑟1− 1)
2
1
𝑌2 =𝑌1 (√1 + 8 𝐹2𝑟2− 1)
2
L = 6(𝑌2 − 𝑌1)
(𝑌2 − 𝑌1)2
∆H =
4𝑌1𝑌2
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Dimana :
Y1 = Kedalaman awal loncatan air (m)
Y2 = Kedalaman akhir loncatan air (m)
Fr = Bilangan froude
L = Panjang loncatan air (m)
∆H= Kehilangan energi pada loncatan air
(m) g = Percepatan gravitasi (m/detik2)
8. Debit
pembacaan mistar ukur (l)
Debit Aliran (l / detik)= Pembacaan stopwatch (detik)
Debit Aliran rata – rata = ∑ 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛

𝑛 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛
1.6. TABEL DATA

1.6.1 Kedalaman aliran pada meteran taraf 1 s/d 5
Table Panjang Segmen Saluran
Bagian Jarak antara (m)
A-I 0,6683
I-II 0,6683
II-III 0,6683
III-IV 0,6683
IV-V 0,6683
Total Panjang L 4,0098
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Table Lebar Dasar Saluran

Meteran taraf Lebar (m)
I 0,084
II 0,084
III 0,081
IV 0,081
V 0,08
Table Pembacaan Meteran Taraf

Pembacaan
Meteran Taraf Muka air setelah aliran konstan
m
I 0,039
II 0,037
III 0,027
IV 0,022
V 0,020
Table Loncatan Air

Tinggi air sebelum bendungan Y 0,068 m
Kedalaman Awal loncatan Air Y1 0,018 m
Kedalaman Awal loncatan Air Y2 0,04 m
Panjang Awal loncatan Air 0,40 m
1.6.2 Debit aliran Q

Tabel Debit Air
Volume (ml) 970 850 880
Pembacaan stopwatch 1,71 1,99 1,80
(detik)
Q waktu ke-n 1 2 3
Debit aliran rata - rata 0,4944 L/detik
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Sketsa
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

1.7. PERHITUNGAN
1. Rumus Aliran Seragam
𝟐 𝟏
𝟏
V = 𝑹𝟑𝑺𝒐𝟐
𝒏
 Segmen
hulu
A = luas penampang = Y x B = 0,040 x 0,084 = 0,0034 𝑚2
P = keliling basah = 2Y + B = 2(0,040) + (0,084) = 0,164 m
R = jari-jari hidraulis = A/P = 0,0034 = 0,02
0,164
0
So = kemiringan dasar saluran =
0,6683 = 0,0
n = koefisien kekasaran manning = 0,009
1 2 1
V = 𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
2 1
1
= 𝑥 0,023 𝑥 0,02
0,009
= 0,0 m/𝑠2
 Segmen 1
0,162
So= kemiringan dasar saluran (m/m) = 0,040−0,039 = 0,0015

0,6683

2 1
1
V = 𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
1 2 1
= 𝑥 0,023 𝑥 0,00152
0,009
= 0,3190 m/𝑠2
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

 Segmen 2
0,158
So = kemiringan dasar saluran (m/m) = 0,039−0,037 = 0,0030

0,6683

1 2 1
V = 𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
2 1
1
= 𝑥 0,01973 𝑥 0,00302
0,009
= 0,4429 m/𝑠2
 Segmen 3
0,135
So = kemiringan dasar saluran (m/m) = 0,037 − 0,027 = 0,0150

0,6683

1 2 1
V = 𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
1 2 1
= 𝑥 0,01623 𝑥 0,01502
0,009
= 0,8702 m/𝑠2
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

 Segmen 4
P = keliling basah = 2Y + B = 2 (0,022) + (0,081) = 0,125 m
R = jari-jari hidraulis = A/P = 0,0018 =0,0143
0,125
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

So= kemiringan dasar sakuran (m/m) = 0,027 − 0,022 = 0,0075

0,6683

1 2 1
V = 𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
1 2 1
= 𝑥 0,01433 𝑥 0,00752
0,009
= 0,5651 m/𝑠2
 Segmen 5
P = keliling basah = 2Y +2B = 2(0,02) + (0,08) = 0,120 m
0,12
0,022 − 0,020
So= kemiringan dasar sakuran (m/m) = = 0,0030
0,6683

1 2 1
V = 𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
2 1
1
= 𝑥 0,01333 𝑥 0,00302
0,009
= 0,3418 m/𝑠2
 Segmen Hilir
P = keliling basah = 2Y +2B = 2(0,018) + (0,08) = 0,116 m
0,116
0,020 − 0,018
So= kemiringan dasar sakuran (m/m) = = 0,0030
0,6683

1 2 1
V = 𝑅3𝑆𝑜2
𝑛
2 1
1
= 𝑥 0,01243 𝑥 0,00302
0,009
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

= 0,3259 m/𝑠2
Rata – rata V = 0,4093
2. Kekasaran Komposit
𝟐
𝒏
𝒊=𝟏 𝒑 𝒏 𝟑/𝟐 𝟑
𝒏𝒌 = [ ∑ 𝒊 𝒊
]
𝑷
Metera n P (m) pi. Ni^3/2 nk

n
Taraf
Hulu 0,009 0,164 0,00014 0,00273
1 0,009 0,162 0,00014 0,00271
2 0,009 0,158 0,00013 0,00267
3 0,009 0,135 0,00012 0,00240
4 0,009 0,125 0,00011 0,00228
5 0,009 0,120 0,00010 0,00222
Hilir 0,009 0,116 0,00010 0,00217

0,00245
0,862 0,00073599
𝟑
 Segmen hulu: = pi.𝑵𝒊𝟐
3
= 0,164 . 0,0092
= 0,00014
𝟐
𝒏
𝒊=𝟏 𝒑 𝒏 𝟑/𝟐 𝟑
𝒏𝒌 = [ ∑ 𝒊 𝒊
]
𝑷
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟏𝟒
= 𝟎,𝟗𝟖
= 0,00273
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

𝟑
 Segmen 1 : = pi.𝑵𝒊𝟐
3
= 0,162 . 0,0092
= 0,00014
𝟐
𝒏
𝟑/𝟐
𝒏𝒌 = [ 𝒊=𝟏 𝒑 𝒏
∑ 𝒊 𝒊 𝟑
]
𝑷
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟏𝟒
= 𝟎,𝟗𝟖
= 0,00271
𝟑
3
= 0,158 . 0,0092
= 0,00013
𝟐
𝒏
𝟑/𝟐
𝒏𝒌 = [ 𝒊=𝟏
∑ 𝒑𝒊𝒏𝒊 𝟑
𝑷 ]
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟏𝟑
= 𝟎,𝟗𝟖
= 0,00267
𝟑
3
= 0,135 . 0,0092
= 0,00012
𝟐
𝒏
𝟑/𝟐
𝒏𝒌 = [ 𝒊=𝟏
∑ 𝒑𝒊𝒏𝒊 𝟑
]
𝑷
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟏𝟐
= 𝟎,𝟗𝟖
= 0,00240
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

𝟑
3
= 0,125. 0,0092
= 0,00011
𝟐
𝒏
𝟑/𝟐 𝟑
𝒏𝒌 = [ 𝒊=𝟏 𝒑
∑ 𝒊𝒏 𝒊
]
𝑷
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟏𝟏
= 𝟎,𝟗𝟖
= 0,00228
𝟑
3
= 0,120 . 0,0092
= 0,00010
𝟐
𝒏
𝒑𝒊𝒏𝒊𝟑/𝟐 𝟑
𝒏𝒌 = [ 𝒊=𝟏
∑
]
𝑷
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎
= 𝟎,𝟗𝟖
= 0,00222
𝟑
 Segmen Hilir : = pi.𝑵𝒊𝟐
3
= 0,116 . 0,0092
= 0,00010
𝟐
𝒏
𝒊=𝟏 𝒑 𝒏 𝟑/𝟐 𝟑
𝒏𝒌 = [ ∑ 𝒊 𝒊
]
𝑷
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟏𝟎
= 𝟎,𝟗𝟖
= 0,00217
𝑛𝑘 rata - rata = 0,00245
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

3. Hukum Kontinuitas
𝐐 = 𝐕. 𝐀 = 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐭𝐚𝐧, 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐕𝟏. 𝐀𝟏 = 𝐕𝟐. 𝐀𝟐
 Segmen hulu : 𝑸 = 𝟎 𝒙 𝟎, 𝟎𝟎𝟑𝟒

= 𝟎/𝒔
 Segmen 1 : 𝑄 = 0,3190 𝑥 0,0033
= 0,0010 𝑚3/𝑠
 Segmen 2 : 𝑄 = 0,4429 𝑥 0,0031
= 0,0014 𝑚3/𝑠
 Segmen 3 : 𝑄 = 0,8702 𝑥 0,0022
= 0,0019 𝑚3/𝑠
 Segmen 4 : 𝑄 = 0,5651 𝑥 0,0018
= 0,0010 𝑚3/𝑠
 Segmen 5 : 𝑄 = 0,3418 𝑥 0,0016
= 0,0005 𝑚3/𝑠
 Segmen Hilir : 𝑄 = 0,3259 𝑥 0,0014
= 0,0005 𝑚3/𝑠
𝛴𝑄
 Debit Aliran Rata-Rata : = = 0,000907 𝑚3/𝑠
7
4. Debit Aliran (Q)

0,970
1. Debit Aliran (l / detik) =
1,71
= 0,5673 L/detik
1. Debit Aliran (l / detik) = 0,850
1,99
= 0,4271 L/detik
0,880
2. Debit Aliran (l / detik) =
1,80
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

= 0,4888 L/detik
(0,5673+0,4271+0,4888)
Debit Aliran rata – rata = 3
1,4832
= 3
= 0,4944 L/detik
= 0,0004944 𝑚3/detik
5. Bilangan Froude (Froude Number)
𝒗
𝑭𝒓 =
√ �𝑨
𝑩
𝟐
𝑸𝑩
𝑭𝒓𝟐 =
𝒈𝑨𝟐
𝒗
 Segmen hulu : 𝑭𝒓 = 𝑨
√𝒈
𝑩
𝐹𝑟
0
= 0,0034
√10 0,084
=0
𝑸𝟐𝑩
𝑭𝒓𝟐 =
𝒈𝑨
𝐹𝑟2 = 02 . 0,084
10 . 0,00343
=0
𝒗
 Segmen 1 : 𝑭𝒓 = 𝑨
√𝒈
𝑩
𝐹𝑟
0,3190
= 0,0033
√10 0,084
= 0,51085
𝑸𝟐𝑩
𝑭𝒓𝟐 =
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

𝒈𝑨𝟑
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

0,00102 . 0,084
𝐹𝑟2 =
10 . 0,00333
= 0,26097
 Segmen 2 : = √𝒈𝑨
𝑽
𝑭𝒓 𝑩
𝐹𝑟 0,4429
= 0,0031
√10 0,084
= 0,72817
𝑸𝟐𝑩
𝑭𝒓𝟐 =
𝒈𝑨3
0,00142 . 0,084
𝐹𝑟 = 2
10 . 0,00313
= 0,53024
 Segmen 3 : = √𝒈𝑨
𝑽
𝑭𝒓 𝑩
0,8702
𝐹𝑟 =
0,0022
√ 1 0,081
= 1,67469
𝑸𝟐𝑩
𝑭𝒓𝟐 =
𝒈𝑨3
0,00192 .0,081
𝐹𝑟2 = 10 . 0,00223
=2,80457
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

 Segmen 4 : 𝑽
𝑭𝒓 = √𝒈𝑨
𝑩
𝐹𝑟 0,5651
= 0,0018
√10 0,081
= 1,2047
𝑸𝟐𝑩
𝑭𝒓 = 𝟐
𝒈𝑨3
0,00102 .0,081
𝐹𝑟2 = 10. 0,00183
= 1,45129
 Segmen 5 : 𝑭𝒓
𝑽
= √𝒈𝑨
𝑩
𝐹𝑟 0,3418
= 0,0016
√10 0,080
= 0,76424
𝑸𝟐𝑩
𝑭𝒓𝟐 =
𝒈𝑨3
2
0,00052 . 0,080
𝐹𝑟 =
10 . 0,00163
= 0,58407
 Segmen Hilir : 𝑭𝒓 = 𝑽 𝑨
√𝒈
𝑩
𝐹𝑟 0,3259
= 0,0014
√10 0,080
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

= 0,76810
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

𝑸𝟐𝑩
𝑭𝒓𝟐 =
𝒈𝑨3
0,00052 . 0,080
𝐹𝑟 = 2
10 . 0,00143
= 0,58998
∑ 𝐹𝑟
Fr rata-rata = = 0,80725
7
∑ 𝐹𝑟2
𝑭𝒓𝟐 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐫𝐚𝐭𝐚 = = 0,88873
7
Karena Fr < 1 maka aliran termasuk jenis Aliran Subkritis
6. Kedalaman normal (Yn) dan Kritis (Yc)
a. Perhitungan kedalaman normal (Yn):

 Segmen Hulu :
Yn = 1
∑ 𝑆𝑜 0,5 2
(𝐵×𝑦𝑛)
×( ) ×( )3 × (𝐵 × 𝑦𝑛)
𝑛 7 𝐵 +(2 ×
𝑦𝑛)
1
= × (0,00470)0,5 × ( 2
(0,084×0,0289)
)3 × (0,084 ×
0,009 0,084 +(2 × 0,0289)
0,0289)
𝑦𝑛 = 0,0289 𝑚 (goal seek)
 Segmen 1 :
∑ 𝑆𝑜 0,5
1 ( ) ×(𝐵×𝑦𝑛)
Yn = × 7 2
𝑛
𝐵 +(2×𝑦𝑛)3×(𝐵×𝑦𝑛) 2
1 0,5 (0,084×0,0289)
=
× (0,00470) ×( )3 × (0,084 ×
0,009 0,084 +(2 × 0,0289)
0,0289)
 Segmen 2 :
∑ 𝑆𝑜 0,5
( ) ×(𝐵×𝑦𝑛)
Yn = ×
1 7 2
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

𝑛
𝐵 +(2×𝑦𝑛)3×(𝐵×𝑦𝑛)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

1
= × (0,00470)0,5 × ( 2
(0,084×0,0289) )3 × (0,084 ×
0,009 0,084 +(2 × 0,0289)
0,0289)
 Segmen 3 :
∑ 𝑆𝑜 0,5
1 ( ) ×(𝐵×𝑦𝑛)
Yn = × 7 2
𝑛
𝐵 +(2×𝑦𝑛)3×(𝐵×𝑦𝑛) 2
1 0,5 (0,084×0,0284)
=
× (0,00470) ×( )3 × (0,084 ×
0,009 0,084 +(2 × 0,0284)
0,0284)
 Segmen 4 :
∑ 𝑆𝑜 0,5
( ) ×(𝐵×𝑦𝑛)
Yn = ×
1 7 2
𝑛
𝐵 +(2×𝑦𝑛)3×(𝐵×𝑦𝑛) 2
1 0,5 (0,084×0,0284)
=
× (0,00470) ×( )3 × (0,084 ×
0,009 0,084 +(2 × 0,0284)
0,0284)
 Segmen 5 :
∑ 𝑆𝑜 0,5
1 ( ) ×(𝐵×𝑦𝑛)
Yn = × 7 2
𝑛
𝐵 +(2×𝑦𝑛)3×(𝐵×𝑦𝑛) 2
1 0,5 (0,084×0,0283)
=
× (0,00470) ×( )3 × (0,084 ×
0,009 0,084 +(2 × 0,0283)
0,0283)
 Segmen Hilir :
∑ 𝑆𝑜 0,5
1 ( ) ×(𝐵×𝑦𝑛)
Yn = × 7 2
𝑛
𝐵 +(2×𝑦𝑛)3×(𝐵×𝑦𝑛) 2
1 0,5 (0,084×0,0283)
=
× (0,00470) ×( )3 × (0,084 ×
0,009 0,084 +(2 × 0,0283)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

0,0283)
b. Perhitungan kedalaman kritis (Yc):

3 𝑄2
𝑌𝑐 = √
𝑔 × 𝐵2
 Segmen Hulu:
3
𝑌𝑐 = √ 02
2 =0
10×0,084
 Segmen 1:
3
𝑌𝑐 = √ 0,0010452
10×0,084 2= 0,0249
 Segmen 2:
3
𝑌𝑐 = √ 0,0013772
10×0,084 2= 0,0299
 Segmen 3:
3 0,0019032
𝑌𝑐 = √ = 0,0381
10 × 0,0842
 Segmen 4:
3
𝑌𝑐 = √ 0,0010072
10×0,084 2= 0,0249
 Segmen 5 :
3
𝑌𝑐 = √ 0,0005472
10×0,084 2= 0,0167
 Segmen Hilir :
3
𝑌𝑐 = √ 0,0004692
10×0,084 2= 0,0151
∑ 𝑦𝑛
Rata-rata yn = = 0,028587 𝑚
7
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

∑ 𝑦𝑐
Rata-rata yc = = 0,02138 𝑚
7
Karena Yn > Yc maka dapat disimpulkan jika tersebut merupakan saluran

landai
7. Kedalaman loncatan air (Y1 dan Y2), ∆H dan L
𝟏
𝒀 = (√𝟏 + 𝟖 𝑭𝒓𝟐 − 𝟏)
𝒀
𝟏 𝟐 𝟏
𝟐
𝟏
𝒀 = 𝒀 (√𝟏 + 𝟖 𝑭𝒓𝟐 − 𝟏)
𝟐 𝟐 𝟏 𝟐
 𝑌1 = 1
. 0,04 . (√1 + 8. 0,512 − 1 )
2
= 0,028898 cm
 𝑌2 = 1
. 0,18 (√1 + 8. 0,512 − 1 )
2
= 0,013 cm
𝐋 = 𝟔(𝒀𝟐 − 𝒀𝟏)
 L = 6(0,028898 − 0,013)
L = −0,0954 m
(𝒀𝟐 −𝒀𝟏)𝟐
∆𝐇 = 𝟒𝒀𝟏𝒀𝟐
 (0,028898−0,013)2
∆H = 4 .0,013 .0,028898
∆H = 0,168056
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

1.8. TABEL REKAPITULASI

Bagian Y (m) B (m) A (m^2) V (m^3/s) So R (m) Q nk yn yc Fr
Hulu 0,040 0,084 0,0034 0,0000 0,0000 0,0205 0,0000 0,00273 0,028869 0,00000 0,00000
I 0,039 0,084 0,0033 0,3190 0,0015 0,0202 0,0010 0,00271 0,028869 0,02492 0,51085
II 0,037 0,084 0,0031 0,4429 0,0030 0,0197 0,0014 0,00267 0,028869 0,02995 0,72817
III 0,027 0,081 0,0022 0,8702 0,0150 0,0162 0,0019 0,00240 0,028444 0,03808 1,67469
IV 0,022 0,081 0,0018 0,5651 0,0075 0,0143 0,0010 0,00228 0,028444 0,02491 1,20470
V 0,020 0,080 0,0016 0,3418 0,0030 0,0133 0,0005 0,00222 0,028308 0,01672 0,76424
Hilir 0,018 0,080 0,0014 0,3259 0,0030 0,0124 0,0005 0,00217 0,028308 0,01510 0,76810
1.9. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada praktikum aliran air pada
saluran terbuka ini, dapat diketahui:
1. nilai Fr = 0,80725 yang artinya nilai Fr < 1 maka dapat disimpulkan bahwa
aliran tersebut adalah aliran subkritis.
2. Selain itu, pada praktikum ini didapatkan pula nilai kedalaman normal (𝒚𝒏 ) =
0,0286 m > kedalaman kritis (𝒚𝒄) = 0,0214 m maka dari keterangan tersebut
dapat.disimpulkan bahwa saluran tersebut merupakan saluran landai.
3. Dari perhitungan di dapatkan pula nilai kedalaman loncatan air secara teoritis
yang di dapatkan dari hasil perhitungan yaitu 𝒀𝟏 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟖𝟐𝟗 𝒎, 𝒀𝟐 =
𝟎, 𝟎𝟏𝟑 𝒎, dan ΔH = 0,15453
4. Pada perhitungan juga didapatkan Debit aliran (Q) rata – rata sebesar
0,0004944 𝒎𝟑/detik
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Subjek : Lubang dan Pancaran Air Sesi Praktikum : Jum’at, 07.30
Metode : (SNI 3407 : 2008 ) Kelompok : VII
BAB II
LUBANG DAN PANCARAN AIR
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA &
HIDROLIKA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU
BUANA TAHUN 2023

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

BAB 2
LUBANG DAN PANCARAN AIR
(SNI 3409-2008)
2.1. MAKSUD
2.1.1. MAKSUD PENGUJIAN
Agar mahasiswa dapat mengetahui perhitungan untuk aliran air pada lintasan
pancaran air dan dapat mengetahui mengenai kecepatan lintasan pancaran air
yang keluar dari lubang di sisi tangka pada kondisi aliran tetap (tinggi muka
air di tangka tetap (constant reservoid head).
2.1.2. TUJUAN PENGUJIAN
a. Praktikum ini dapat memahami perbedaan tekanan zat cair pada berbagai
kedalaman.
b. Praktikum ini dapat memahami ukuran lubang pada ketinggian yang sama
berpengaruh terhadap kecepatan aliran zat cair.
c. Praktikum ini dilakukan untuk menentukan koefisien kecepatan (Cv) dan
koefisien debit (Cd) pada lubang kecil
d. Praktikum ini dilakukan untuk menentukan nilai volume debit aliran
2.2. DASAR TEORI

Pada aliran zat cair melalui lubang terjadi kehilangan tenaga menyebabkan
beberapa parameter aliran akan lebih kecil dibanding pada aliran zat cair ideal yang
dapat ditunjukkan oleh beberapa koefisien, yaitu koefisien kontraksi, kecepatan, dan
debit.
Koefisien kontraksi (Cc) adalah perbandingan antara luas tampang aliran pada
vena kontrakta (ac) dan luas lubang penampang melintang orifice (ao), sehingga:
𝒂𝒄
𝑪𝒄 =
�𝒐
Perbandingan antara kecepatan nyata aliran pada vena kontrakta (vc) dan
kecepatan teoritis (v0) dikenal dengan koefisien kecepatan (Cv.). Kecepatan aliran
aktual pada zat cair ideal didapatkan dari rumus 𝑣 = √2𝑔ℎ
Nilai koefisien kecepatan tergantung pada bentuk dari sisi lubang (lubang tajam
𝑥2
atau dibulatkan) dan tinggi energi. Nilai Cv diperoleh dari 𝐶𝑣 = √ dimana x
4𝑦ℎ
merupakan jarak horizontal pancaran air dari bidang vena contrakta, h adalah tinggi
air terhadap lubang, dan y adalah jarak vertical pancaran air.
Koefisien debit (Cd) adalah perbandingan antara debit nyata (Q) dengan debit
teoritis (Q0). yang terjadi bila aliran semburan pada kecepatan ideal (𝑣𝑜). Debit aktual
(Q) = 𝑣𝑐 × 𝑎𝑐. Debit ideal, yaitu bila aliran semburan pada kecepatan ideal (𝑣𝑜) tanpa
terjadinya penyempitan permukaan: 𝑄𝑜 = 𝑣𝑜 × 𝑎𝑜. Maka perbandingan debit aktual
(Q) dan debit ideal (𝑄𝑜).
Persamaan Energi adalah persamaan yang digunakan untuk menghitung usaha

yang ingin diketahui, apabila tidak ada kalor yang berpindah dan usaha eksternal (dari
turbin dan pompa), maka persamaan energi atau perhitungan usahanya dapat
dilakukan dengan menghubungkan tekanan, kecepatan, dan ketinggian.
Debit Aliran merupakan ukuran dari suatu fluida dinamis. Dan debit tidak hanya
berlaku pada air melainkan semua jenis fluida.
Koefisien kecepatan discharge digunakan dalam analisis aliran fluida untuk
memperhitungkan seberapa efisien aliran mencapai kecepatan maksimum pada
saluran atau nozzle dengan penampang konstan.
2.3.ALAT DAN BAHAN
2.3.1. Alat Praktikum
2.3.1.a Bangku kerja Hidraulis
2.3.1.b Peralatan lubang dan pancaran air
2.3.1.c Stopwatch
2.3.1.d Penggaris
2.3.1.e Gelas Ukur
2.3.1.f Tang
2.3.1.g Kelereng
2.3.2. Bahan Praktikum
2.3.2.a Air
2.4.LANGKAH PENGUJIAN
1. Siapkan alat dan bahan pengujian;
2. Letakkan peralatan lubang dan pancaran air ke atas hydraulict bench
3. Siapkan selang air untuk mengalirkan air dari bangku kerja
hydraulict keperalataan lubang dan pancaran air (orifice and jet
apparates)
4. Nyalakan mesin pompa dan bangku kerja hidraulik dengan menekan tombol on
sehingga dapat mengalirkan air ke tabung yang berada pada peralatan lubang
pancaran air
5. Atur ketinggian air di headtank untuk menghasillkan tinggi tekanan (h) yang
besar hingga konstan;
6. Kemudian, ukur dan catat ketinggian seluruh jarum pada ketinggian air yang
sudah ditentukan;
7. Atur posisi jarum tegak secara berurutan untuk mendapatkan bentuk

lintasan aliran.
8. Nyalakan Stopwatch dengan durasi 1 menit untuk menghitung debit air dengan
menggunakan gelas ukur;
9. Kemudian, ukur ketinggian gelas ukur yang telah terisi aliran debit air;
2.5.RUMUS PENGUJIAN
2.5.1. Rumus Koefisien Kecepatan (𝑪𝒗)

A. Koefisien Kecepatan (𝐶𝑣)
𝟐
𝑪𝒗 = √ 𝒙
𝟒𝒚𝒉
Dimana :
𝐶𝑣 = Koefisien kecepatan
x = Jarak jarum ke lubang (m)
y = Jarak vertikal air terhadap lubang (m)
h = tinggi air (m)
B. Jari – jari (r)
Dimana : 𝑫
𝒓=
r = Jari – jari (m) 𝟐
D = diameter lubang (m)
C. Tinggi air (H)
𝑯 = 𝑶𝒇𝒇𝒊𝒄𝒆 𝒂𝒑𝒑𝒂𝒓𝒂𝒕𝒖𝒔 − 𝒉
Dimana :
H = tinggi air (m)
Office apparatus = tinggi air dari alat (m)
h = diameter lubang (m)
D. Jarak Horisontal air (x)

𝒙 = 𝑽𝒄 . 𝒕
Dimana :
X = jarak horizontal (m)

t = waktu (det)
Vc = kecepatan air ideal pada vena kontrakta (m/det)
E. Jarak vertical air terhadap lubang (Y)
𝒀 = ∆𝒚 − (𝒚𝒙 − 𝒚𝟖)𝟎, 𝟎𝟎𝟔

Dimana :
𝑌 = Jarak vertical air terhadap lubang

∆𝑦 = jumlah jarak vertical
𝑦𝑥 = jarak vertical jarum ke x
𝑦8 = jarak vertical jarum ke 8 (karna jumlah jarumnya 8)
F. Waktu (t)
𝟐𝒀
𝒕=√
𝒈
Dimana :
t = waktu
𝑔 = gravitasi m/s2
G. Kecepatan Teoritis (𝑉𝑐)
𝑽𝒄 = √𝟐𝒈𝒉
Dimana :
Vc = vena kontrakta
H. Akar yh
(𝒚𝒉)𝟎,
𝟓
Dimana :

2.5.2. Rumus Koefisien Debit (𝑪𝒅)
A. Koefisien Debit (𝐶𝑑)
𝑸𝒕
𝑪𝒅 = 𝑸
Dimana:
𝐶𝐶 = Koefisien Kontraksi
𝑄𝑡 = Debit teoritis
𝑄 = Debit nyata
B. Jari – jari (r)

Dimana : 𝑫
𝒓=
r = Jari – jari (m) 𝟐
D = diameter lubang (m)
C. Tinggi air (H)
Dimana :
H = tinggi air (m)
𝑯 = 𝑶𝒇𝒇𝒊𝒄𝒆 𝒂𝒑𝒑𝒂𝒓𝒂𝒕𝒖𝒔 − 𝒉
Office apparatus = tinggi air dari alat (m)
D. Luas lubang (A)
𝑨 = 𝝅 𝒓𝟐
Dimana :
A = luas lubang (𝑚2)
𝜋 = 3,14 atau 22
7
r = Jari jari
E. Koefisien Kontraksi (𝐶𝐶)
𝒂𝒄
𝑪𝑪 = 𝒂
Dimana :
𝑎𝑐 = Vena Kontrakta
𝑎 = Luas Lubang
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶𝐶 =1. Kalau lebih dari 1 tidak bisa karena hasil bagi dari 𝑉𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑐 sama .
F. Vena kontrata (𝑎𝑐)
𝒂𝒄
𝒂𝒄 = 𝑨𝟎 × 𝑪𝑪 = 𝒂
Dimana :
𝑎𝑐 = Vena Kontrakta
𝐴 = Luas Lubang
G. Volume (V)
𝑽 = √𝟐𝒈𝒉
Dimana :
H. Debit Teoritis (𝑄𝑡)
Dimana : 𝑸𝒕 = 𝑨𝟎 × 𝑽
A0 = luas lubang
V = volume
I. Debit Nyata (Q)
Dimana : 𝑽
𝑸=
V = volume 𝒕
t = waktu
J. Akar h
Dimana : √𝒉
h = ketinggian air
K. Slope
Dimana : 𝑪𝒅𝑨𝒐√𝟐𝒈
𝑪𝒅 = Koefisien Debit
𝑔 = Gravitasi
𝑨𝟎 = Luas Lubang
2.6. TABEL DATA

2.6.1. Percobaan 1
Lubang Pancaran Jari-Jari Tinggi Air g y Dari Data y x Volume Waktu

Jarum
d (m) r(m) h (m) m/s y(m) (m) (m) V (liter) t (detik)
1 0,405 0,006 0,085
2 0,393 0,018 0,14
3 0,358 0,053 0,195
4 0,333 0,078 0,25
5 0,003 0,0015 0,215 9,81 0,289 0,122 0,305 0,72 60
6 0,216 0,195 0,36
7 0,184 0,227 0,415
8 0,094 0,317 0,47
2.6.2. Percobaan 2

Jarum
1 0,405 0,006 0,085
2 0,392 0,019 0,14
3 0,357 0,054 0,195
4 0,332 0,079 0,25
5 0,003 0,0015 0,205 9,81 0,288 0,123 0,305 0,68 60
6 0,215 0,196 0,36
7 0,183 0,228 0,415
8 0,093 0,318 0,47
2.6.3. Percobaan 3

Jarum
1 0,405 0,006 0,085
2 0,391 0,02 0,14
3 0,356 0,055 0,195
4 0,331 0,08 0,25
5 0,003 0,0015 0,195 9,81 0,287 0,124 0,305 0,66 60
6 0,214 0,197 0,36
7 0,182 0,229 0,415
8 0,092 0,319 0,47
2.6.4. Percobaan 4

Jarum
1 0,405 0,006 0,085
2 0,39 0,021 0,14
3 0,355 0,056 0,195
4 0,33 0,081 0,25
5 0,003 0,0015 0,185 9,81 0,286 0,125 0,305 0,64 60
6 0,213 0,198 0,36
7 0,181 0,23 0,415
8 0,091 0,32 0,47
2.6.5. Percobaan 5
Jarum
1 0,405 0,006 0,085
2 0,389 0,022 0,14
3 0,354 0,057 0,195
4 0,329 0,082 0,25
5 0,003 0,0015 0,175 9,81 0,285 0,126 0,305 0,64 60
6 0,212 0,199 0,36
7 0,18 0,231 0,415
8 0,09 0,321 0,47
2.6.6. Percobaan 6
Jarum
1 0,405 0,006 0,085
2 0,379 0,032 0,14
3 0,353 0,058 0,195
4 0,328 0,083 0,25
5 0,003 0,0015 0,165 9,81 0,2845 0,1265 0,305 0,625 60
6 0,211 0,2 0,36
7 0,179 0,232 0,415
8 0,089 0,322 0,47
2.7. PERHITUNGAN
2.7.1. Koefisien Kecepatan (Cv)
𝑥2 𝐶𝑣 = √
4 × 𝑦𝑦 ×
2.7.1.1. Percobaan 1 𝑡 = √2 ×
𝑔
Untuk h = 0,215 m
𝑦 𝑥 ℎ 𝑔
𝐶𝑣 𝑡
(𝑚) (𝑚) (𝑚) (𝑚/𝑠2)
0,006 0,085 0,215 9,81 1,183298 0,034975
0,018 0,14 1,125233 0,060578
0,053 0,195 0,913371 0,103949

0,078 0,25 0,965258 0,126104
0,122 0,305 0,941609 0,15771
0,195 0,36 0,879095 0,199387
0,227 0,415 0,93926 0,215126
0,317 0,47 0,900159 0,25422
 Mencari Nilai h
Jarum 1
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
Jarum 2
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
Jarum 3
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
Jarum 4
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
Jarum 5
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
Jarum 6
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
Jarum 7
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
Jarum 8
H = 0,45 - 0,235 = 0,215
 Menghitung r
Diameter lubang = 0,003 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 1
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 2
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 3
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 4
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 5
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 6
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 7
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 8
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
 Mencari Nilai Vc
Jarum 1
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
Jarum 2
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
Jarum 4
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
Jarum 5
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
Jarum 6
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
Jarum 7
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
Jarum 8
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,215 = 2,053 m/s
 Mencari Nilai x
Jarum 1
= 0,085 = 0,085 m
Jarum 2
= 0,084 + 0,055 = 0,14 m
Jarum 3
= 0,14 + 0,055 = 0,195 m
Jarum 4
= 0,195 + 0,055 = 0,25 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 5
= 0,25 + 0,055 = 0,305 m
Jarum 6
= 0,305 + 0,055 = 0,36 m
Jarum 7
= 0,36 + 0,055 = 0,415 m
Jarum 8
= 0,415 + 0,055 = 0,47 m
 Mencari nilai y
Jarum 1
y = (0,405 – 0,094) – (0,405– 0,094) + 0,006 = 0,006 m
Jarum 2
y = (0,405 – 0,094) – (0,393– 0,094) + 0,006 = 0,018 m
Jarum 3
y = (0,405 – 0,094) – (0,358– 0,094) + 0,006 = 0,053 m
Jarum 4
y = (0,405 – 0,094) – (0,333– 0,094) + 0,006 = 0,078 m
Jarum 5
y = (0,405 – 0,094) – (0,289– 0,094) + 0,006= 0,122 m
Jarum 6
y = (0,405 – 0,094) – (0,216– 0,094) + 0,006 = 0,195 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7
y = (0,405 – 0,094) – (0,184– 0,094) + 0,006 = 227 m
Jarum 8
y = (0,405 – 0,094) – (0,094– 0,094) + 0,006 = 0,317 m
 Mencari Nilai t
Jarum 1
𝑦 0,006
t = √2 = √2 = 0,034 s
𝑔 9,81
Jarum 2
𝑦 0,018
t = √2 = √2 = 0,06 s
𝑔 9,81
Jarum 3
𝑦 0,053
t = √2 = √2 = 0,1039 s
𝑔 9,81
Jarum 4
𝑦 0,078
t = √2 = √2 = 0,126 s
𝑔 9,81
Jarum 5
𝑦 0,122
t = √2 = √2 = 0,157 s
𝑔 9,81
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 6
𝑦 0,195
t = √2 = √2 = 0,199 s
𝑔 9,81
Jarum 7
𝑦 0,227
t = √2 = √2 = 0,215 s
𝑔 9,81
Jarum 8
𝑦 0,317
t = √2 = √2 = 0,254 s
𝑔 9,81
 Mencari Nilai Slope

Atan (1,758) x 57,289 = 60,3604
 Mencari Nilai Cv
𝟐
𝑪𝒗 = √ 𝒙
𝟒𝒚𝒉
Jarum 1:
𝟎, 𝟎𝟖𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟏𝟖𝟑
𝟒(𝟎, 𝟎𝟔)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
Jarum 2:
𝟎, 𝟏𝟒𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟏𝟐𝟓
𝟒(𝟎, 𝟏𝟖)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3:
𝟎, 𝟏𝟗𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟏𝟑
𝟒(𝟎, 𝟎𝟓𝟑)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
Jarum 4:
𝟎, 𝟐𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟔𝟓
𝟒(𝟎, 𝟎𝟕𝟖)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
Jarum 5:
𝟎, 𝟑𝟎𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟒𝟏
𝟒(𝟎, 𝟏𝟐𝟐)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
Jarum 6:
𝟎, 𝟑𝟔𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟖𝟕𝟗
𝟒(𝟎, 𝟏𝟗𝟓)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
Jarum 7:
𝟎, 𝟒𝟏𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟑𝟗
𝟒(𝟎, 𝟐𝟐𝟕)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
Jarum 8:
𝟎, 𝟒𝟕𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟎
𝟒(𝟎, 𝟑𝟏𝟕)(𝟎,
𝟐𝟏𝟓)
 Mencari Nilai √𝒚𝒉

Untuk x0: √𝒚𝒉 = √(𝟎)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Untuk x1: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟑𝟒𝟗
Untuk x2: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟏𝟖)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟎𝟓
Untuk x3: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟓𝟑)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎,
𝟏𝟎𝟑𝟗
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Untuk x4: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟕𝟖)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎, 1261
Untuk x5: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟐𝟐)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟓𝟕𝟕
Untuk x6: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟗𝟓)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟗𝟗𝟒
Untuk x7: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟐𝟐𝟕)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟓𝟒𝟐
Untuk x8: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟑𝟏𝟕)(𝟎, 𝟐𝟏𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟔𝟏
2.7.1.2. Percobaan 2
Untuk h = 0,205 m
𝑦 𝑥 ℎ 𝑔
𝐶𝑣 𝑡
(𝑚) (𝑚) (𝑚) (𝑚/𝑠2)
0,006 0,085 1,211815 0,034975
0,019 0,14 1,121616 0,062238
0,054 0,195 0,926682 0,104925
0,079 0,25 0,982244 0,126909
0,205 9,81
0,123 0,305 0,960374 0,158355
0,196 0,36 0,897982 0,199898
0,228 0,415 0,959785 0,2156
0,318 0,47 0,920402 0,254621
 Mencari Nilai h
Jarum 1
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
Jarum 2
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
Jarum 3
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 4
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
Jarum 5
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
Jarum 6
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
Jarum 7
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
Jarum 8
H = 0,44 - 0,235 = 0,205
 Menghitung r
Jarum 1
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 2
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 3
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 4
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 5
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 6
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 8
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 1
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
Jarum 2
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
Jarum 3
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
Jarum 4
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
Jarum 5
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
Jarum 6
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
Jarum 7
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 8
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,205 = 2,005 m/s
 Mencari Nilai x
Jarum 1
= 0,085 = 0,085 m
Jarum 2
= 0,084 + 0,055 = 0,14 m
Jarum 3
= 0,14 + 0,055 = 0,195 m
Jarum 4
= 0,195 + 0,055 = 0,25 m
Jarum 5
= 0,25 + 0,055 = 0,305 m
Jarum 6
= 0,305 + 0,055 = 0,36 m
Jarum 7
= 0,36 + 0,055 = 0,415 m
Jarum 8
= 0,415 + 0,055 = 0,47 m
 Mencari nilai y
Jarum 1
y = (0,405 – 0,093) – (0,405– 0,093) + 0,006 = 0,006 m
Jarum 2
y = (0,405 – 0,093) – (0,392– 0,093) + 0,006 = 0,019 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3
y = (0,405 – 0,093) – (0,357– 0,093) + 0,006 = 0,054 m
Jarum 4
y = (0,405 – 0,093) – (0,332– 0,093) + 0,006 = 0,079 m
Jarum 5
y = (0,405 – 0,093) – (0,288– 0,093) + 0,006= 0,123 m
Jarum 6
y = (0,405 – 0,093) – (0,215– 0,093) + 0,006 = 0,196 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7
y = (0,405 – 0,093) – (0,183– 0,093) + 0,006 = 0,228 m
Jarum 8
y = (0,405 – 0,093) – (0,093– 0,093) + 0,006 = 0,318 m
 Mencari Nilai t
Jarum 1
𝑦 0,006
t = √2 = √2 = 0,034 s
𝑔 9,81
Jarum 2
𝑦 0,019
t = √2 = √2 = 0,062 s
𝑔 9,81
Jarum 3
𝑦 0,054
t = √2 = √2 = 0,1049 s
𝑔 9,81
Jarum 4
𝑦 0,079
t = √2 = √2 = 0,1269 s
𝑔 9,81
Jarum 5
𝑦 0,123
t = √2 = √2 = 0,158 s
𝑔 9,81
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 6
𝑦 0,196
t = √2 = √2 = 0,199 s
𝑔 9,81
Jarum 7
𝑦 0,228
t = √2 = √2 = 0,215 s
𝑔 9,81
Jarum 8
𝑦 0,318
t = √2 = √2 = 0,254 s
𝑔 9,81

Atan (1,8004) x 57,289 = 60,943
𝟐
𝑪𝒗 = √ 𝒙
𝟒𝒚𝒉
Jarum 1:
𝟎, 𝟎𝟖𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟐𝟏𝟏𝟖
𝟒(𝟎, 𝟎𝟔)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)
Jarum 2:
𝟎, 𝟏𝟒𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟏𝟐𝟏
𝟒(𝟎, 𝟏𝟗)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3:
𝟎, 𝟏𝟗𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟐𝟔𝟔
𝟒(𝟎, 𝟎𝟓𝟒)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)
Jarum 4:
𝟎, 𝟐𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟖𝟐
𝟒(𝟎, 𝟎𝟕𝟗)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)
Jarum 5:
𝟎, 𝟑𝟎𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟔
𝟒(𝟎, 𝟏𝟐𝟑)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)
Jarum 6:
𝟎, 𝟑𝟔𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟖𝟗𝟕
𝟒(𝟎, 𝟏𝟗𝟔)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)
Jarum 7:
𝟎, 𝟒𝟏𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟓𝟗
𝟒(𝟎, 𝟐𝟐𝟖)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)
Jarum 8:
𝟎, 𝟒𝟕𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟐
𝟒(𝟎, 𝟑𝟏𝟖)(𝟎,
𝟐𝟎𝟓)

Untuk x0: √𝒚𝒉 = √(𝟎)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Untuk x1: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟑𝟓𝟏
Untuk x2: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟏𝟗)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟐𝟒
Untuk x3: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟓𝟒)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎,
𝟏𝟎𝟓𝟐
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Untuk x4: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟕𝟗)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟐𝟕𝟑
Untuk x5: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟐𝟑)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟓𝟖𝟖
Untuk x6: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟗𝟔)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟎𝟎𝟒
Untuk x7: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟐𝟐𝟖)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟏𝟔𝟐
Untuk x8: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟑𝟏𝟖)(𝟎, 𝟐𝟎𝟓) = 𝟎,
𝟐𝟓𝟓𝟑
Untuk h = 0,195 m
𝑦 𝑥 ℎ 𝑔
𝐶𝑣 𝑡
(𝑚) (𝑚) (𝑚) (𝑚/𝑠2)
0,006 0,085 1,242499 0,034975
0,02 0,14 1,120897 0,063855
0,055 0,195 0,941469 0,105892
0,08 0,25 1,000801 0,12771
0,195 9,81
0,124 0,305 0,980712 0,158998
0,197 0,36 0,918379 0,200407
0,229 0,415 0,981936 0,216072
0,319 0,47 0,942226 0,255021
 Mencari Nilai h
Jarum 1
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 2
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 3
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 4
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 5
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 6
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 7
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 8
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
 Menghitung r
Jarum 1
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 2
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 3
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 4
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 5
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 6
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 8
H = 0,43 - 0,235 = 0,195
Jarum 1
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
Jarum 2
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
Jarum 3
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
Jarum 4
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
Jarum 5
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
Jarum 6
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 8
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,195 = 1,955 m/s
 Mencari Nilai x
Jarum 1
= 0,085 = 0,085 m
Jarum 2
= 0,085 + 0,055 = 0,14 m
Jarum 3
= 0,14 + 0,055 = 0,195 m
Jarum 4
= 0,195 + 0,055 = 0,25 m
Jarum 5
= 0,25 + 0,055 = 0,305 m
Jarum 6
= 0,305 + 0,055 = 0,36 m
Jarum 7
= 0,36 + 0,055 = 0,415 m
Jarum 8
= 0,415 + 0,055 = 0,47 m
 Mencari nilai y
Jarum 1
y = (0,405 – 0,092) – (0,405– 0,092) + 0,006 = 0,006 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 2
y = (0,405 – 0,092) – (0,391– 0,092) + 0,006 = 0,02 m
Jarum 3
y = (0,405 – 0,092) – (0,356– 0,092) + 0,006 = 0,055 m
Jarum 4
y = (0,405 – 0,092) – (0,331– 0,092) + 0,006 = 0,08 m
Jarum 5
y = (0,405 – 0,092) – (0,287– 0,092) + 0,006= 0,124 m
Jarum 6
y = (0,405 – 0,092) – (0,214– 0,092) + 0,006 = 0,197 m
Jarum 7
y = (0,405 – 0,092) – (0,182– 0,092) + 0,006 = 0,229 m
Jarum 8
y = (0,405 – 0,092) – (0,092– 0,092) + 0,006 = 0,319 m
 Mencari Nilai t
Jarum 1
𝑦 0,006
t = √2 = √2 = 0,0349 s
𝑔 9,81
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 2
𝑦 0,02
t = √2 = √2 = 0,0638 s
𝑔 9,81
Jarum 3
𝑦 0,055
t = √2 = √2 = 0,1058 s
𝑔 9,81
Jarum 4
𝑦 0,08
t = √2 = √2 = 0,1277 s
𝑔 9,81
Jarum 5
𝑦 0,124
t = √2 = √2 = 0,1589 s
𝑔 9,81
Jarum 6
𝑦 0,197
t = √2 = √2 = 0,2004 s
𝑔 9,81
Jarum 7
𝑦 0,229
t = √2 = √2 = 0,216 s
𝑔 9,81
Jarum 8
𝑦 0,319
t = √2 = √2 = 0,255 s
𝑔 9,81
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1


Atan (1,8457) x 57,289 = 61,543
𝟐
𝑪𝒗 = √ 𝒙
𝟒𝒚𝒉
Jarum 1:
𝟎, 𝟎𝟖𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟐𝟒𝟐𝟒
𝟒(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Jarum 2:
𝟎, 𝟏𝟒𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟏𝟐𝟎𝟖
𝟒(𝟎, 𝟎𝟐)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Jarum 3:
𝟎, 𝟏𝟗𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟒𝟏𝟒
𝟒(𝟎, 𝟎𝟓𝟓)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Jarum 4:
𝟎, 𝟐𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟎𝟎𝟖
𝟒(𝟎, 𝟎𝟖)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Jarum 5:
𝟎, 𝟑𝟎𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟖𝟎𝟕
𝟒(𝟎, 𝟏𝟐𝟒)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Jarum 6:
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

𝟎, 𝟑𝟔𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟏𝟖𝟑
𝟒(𝟎, 𝟏𝟗𝟕)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7:
𝟎, 𝟒𝟏𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟖𝟏𝟗
𝟒(𝟎, 𝟐𝟐𝟗)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Jarum 8:
𝟎, 𝟒𝟕𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟒𝟐𝟐
𝟒(𝟎, 𝟑𝟏𝟗)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)

Mencari Nilai √𝒚𝒉
Untuk x0: √𝒚𝒉 = √(𝟎)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎
Untuk x1: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟑𝟒𝟐
Untuk x2: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟐)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟐𝟒
Untuk x3: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟓𝟓)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟎𝟑𝟔
Untuk x4: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟖)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟐𝟒𝟗
Untuk x5: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟐𝟒)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟓𝟓𝟓
Untuk x6: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟗𝟕)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟗𝟔𝟎
Untuk x7: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟐𝟐𝟗)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟏𝟏𝟑
Untuk x8: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟑𝟏𝟗)(𝟎, 𝟏𝟗𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟒𝟗𝟒
Untuk h = 0,185 m
𝑦 𝑥 ℎ 𝑔
𝐶𝑣 𝑡
(𝑚) (𝑚) (𝑚) (𝑚/𝑠2)
0,006 0,085 1,275638 0,034975
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

0,021 0,14 0,185 9,81 1,123059 0,065432
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

0,056 0,195 0,95791 0,10685

0,081 0,25 1,021131 0,128506
0,125 0,305 1,002834 0,159638
0,198 0,36 0,94049 0,200915
0,23 0,415 1,005931 0,216543
0,32 0,47 0,965844 0,25542
 Mencari Nilai h
Jarum 1
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Jarum 2
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Jarum 3
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Jarum 4
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Jarum 5
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Jarum 6
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Jarum 7
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Jarum 8
H = 0,42 - 0,235 = 0,185
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

 Menghitung r
Jarum 1
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 2
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 3
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 4
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 5
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 6
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 7
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 8
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 1
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 2
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
Jarum 3
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
Jarum 4
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
Jarum 5
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
Jarum 6
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
Jarum 7
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
Jarum 8
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,185 = 1,905 m/s
 Mencari Nilai x
Jarum 1
= 0,085 = 0,085 m
Jarum 2
= 0,085 + 0,055 = 0,14 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3
= 0,14 + 0,055 = 0,195 m
Jarum 4
= 0,195 + 0,055 = 0,25 m
Jarum 5
= 0,25 + 0,055 = 0,305 m
Jarum 6
= 0,305 + 0,055 = 0,36 m
Jarum 7
= 0,36 + 0,055 = 0,415 m
Jarum 8
= 0,415 + 0,055 = 0,47 m
 Mencari nilai y
Jarum 1
y = (0,405 – 0,091) – (0,405– 0,091) + 0,006 = 0,006 m
Jarum 2
y = (0,405 – 0,091) – (0,39– 0,091) + 0,006 = 0,021 m
Jarum 3
y = (0,405 – 0,091) – (0,355– 0,091) + 0,006 = 0,056 m
Jarum 4
y = (0,405 – 0,091) – (0,33– 0,091) + 0,006 = 0,081 m
Jarum 5
y = (0,405 – 0,091) – (0,286– 0,091) + 0,006= 0,125 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 6
y = (0,405 – 0,091) – (0,213– 0,091) + 0,006 = 0,198 m
Jarum 7
y = (0,405 – 0,091) – (0,181– 0,091) + 0,006 = 0,23 m
Jarum 8
y = (0,405 – 0,091) – (0,091– 0,091) + 0,006 = 0,32 m
 Mencari Nilai t
Jarum 1
𝑦 0,006
t = √2 = √2 = 0,0349 s
𝑔 9,81
Jarum 2
𝑦 0,021
t = √2 = √2 = 0,0654 s
𝑔 9,81
Jarum 3
𝑦 0,056
t = √2 = √2 = 0,1068 s
𝑔 9,81
Jarum 4
𝑦 0,081
t = √2 = √2 = 0,1285 s
𝑔 9,81
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 5
𝑦 0,125
t = √2 = √2 = 0,1596 s
𝑔 9,81
Jarum 6
𝑦 0,198
t = √2 = √2 = 0,2009 s
𝑔 9,81
Jarum 7
𝑦 0,23
t = √2 = √2 = 0,2165 s
𝑔 9,81
Jarum 8
𝑦 0,32
t = √2 = √2 = 0,2554 s
𝑔 9,81

Atan (1,8945) x 57,289 = 62,165
Mencari Nilai Cv
𝟐
𝑪𝒗 = √ 𝒙
𝟒𝒚𝒉
Jarum 1:
𝟎, 𝟎𝟖𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟐𝟕𝟓𝟔
𝟒(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎,
𝟏𝟖𝟓)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 2:
𝟎, 𝟏𝟒𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟏𝟐𝟑
𝟒(𝟎, 𝟎𝟐𝟏)(𝟎,
𝟏𝟖𝟓)
Jarum 3:
𝟎, 𝟏𝟗𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟓𝟕𝟗
𝟒(𝟎, 𝟎𝟓𝟔)(𝟎,
𝟏𝟖𝟓)
Jarum 4:
𝟎, 𝟐𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟐𝟏𝟏
𝟒(𝟎, 𝟎𝟖𝟏)(𝟎,
𝟏𝟖𝟓)
Jarum 5:
𝟎, 𝟑𝟎𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟎𝟐𝟖
𝟒(𝟎, 𝟏𝟐𝟓)(𝟎,
𝟏𝟖𝟓)
Jarum 6:
𝟎, 𝟑𝟔𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟒𝟎𝟓
𝟒(𝟎, 𝟏𝟗𝟖)(𝟎,
𝟏𝟖𝟓)
Jarum 7:
𝟎, 𝟒𝟏𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟎𝟓𝟗
𝟒(𝟎, 𝟐𝟑)(𝟎,
𝟏𝟗𝟓)
Jarum 8:
𝟎, 𝟒𝟕𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟔𝟓𝟖
𝟒(𝟎, 𝟑𝟐)(𝟎,
𝟏𝟖𝟓)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1


Untuk x0: √𝒚𝒉 = √(𝟎)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Untuk x1: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟑𝟑𝟑
Untuk x2: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟐𝟏)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟐𝟑
Untuk x3: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟓𝟔)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟎𝟏𝟕
Untuk x4: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟖𝟏)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟐𝟐𝟒
Untuk x5: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟐𝟓)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟓𝟐
Untuk x6: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟗𝟖)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟗𝟏
Untuk x7: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟐𝟑)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟎𝟔𝟐
Untuk x8: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟑𝟐)(𝟎, 𝟏𝟖𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟒𝟑𝟑
Untuk h = 0,175 m
𝑦 𝑥 ℎ 𝑔
𝐶𝑣 𝑡
(𝑚) (𝑚) (𝑚) (𝑚/𝑠2)
0,006 0,085 1,311578 0,034975
0,022 0,14 1,128152 0,066972
0,057 0,195 0,976221 0,1078
0,082 0,25 1,04348 0,129297
0,175 9,81
0,126 0,305 1,026988 0,160275
0,199 0,36 0,964555 0,201422
0,231 0,415 1,032032 0,217013
0,321 0,47 0,991508 0,255819
 Mencari Nilai h
Jarum 1
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
Jarum 2
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
Jarum 4
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
Jarum 5
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
Jarum 6
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
Jarum 7
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
Jarum 8
H = 0,41 - 0,235 = 0,175
 Menghitung r
Jarum 1
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 2
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 3
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 4
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 5
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 6
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 7
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 8
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 1
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
Jarum 2
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
Jarum 3
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
Jarum 4
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
Jarum 5
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
Jarum 6
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
Jarum 8
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,175 = 1,8529 m/s
 Mencari Nilai x
Jarum 1
= 0,085 = 0,085 m
Jarum 2
= 0,085 + 0,055 = 0,14 m
Jarum 3
= 0,14 + 0,055 = 0,195 m
Jarum 4
= 0,195 + 0,055 = 0,25 m
Jarum 5
= 0,25 + 0,055 = 0,305 m
Jarum 6
= 0,305 + 0,055 = 0,36 m
Jarum 7
= 0,36 + 0,055 = 0,415 m
Jarum 8
= 0,415 + 0,055 = 0,47 m
 Mencari nilai y
Jarum 1
y = (0,405 – 0,09) – (0,405– 0,09) + 0,006 = 0,006 m
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 2
y = (0,405 – 0,09) – (0,389– 0,09) + 0,006 = 0,022 m
Jarum 3
y = (0,405 – 0,09) – (0,354– 0,09) + 0,006 = 0,057 m
Jarum 4
y = (0,405 – 0,09) – (0,329– 0,09) + 0,006 = 0,082 m
Jarum 5
y = (0,405 – 0,09) – (0,285– 0,09) + 0,006= 0,126 m
Jarum 6
y = (0,405 – 0,09) – (0,212– 0,09) + 0,006 = 0,199 m
Jarum 7
y = (0,405 – 0,09) – (0,18– 0,09) + 0,006 = 0,231 m
Jarum 8
y = (0,405 – 0,09) – (0,09– 0,09) + 0,006 = 0,321 m
 Mencari Nilai t
Jarum 1
𝑦 0,006
t = √2 = √2 = 0,0349 s
𝑔 9,81
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 2
𝑦 0,022
t = √2 = √2 = 0,0669 s
𝑔 9,81
Jarum 3
𝑦 0,057
t = √2 = √2 = 0,1078 s
𝑔 9,81
Jarum 4
𝑦 0,082
t = √2 = √2 = 0,1292 s
𝑔 9,81
Jarum 5
𝑦 0,126
t = √2 = √2 = 0,1602 s
𝑔 9,81
Jarum 6
𝑦 0,199
t = √2 = √2 = 0,2014 s
𝑔 9,81
Jarum 7
𝑦 0,231
t = √2 = √2 = 0,217 s
𝑔 9,81
Jarum 8
𝑦 0,321
t = √2 = √2 = 0,2558 s
𝑔 9,81
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1


Atan (1,9471) x 57,289 = 62,8082
𝟐
𝑪𝒗 = √ 𝒙
𝟒𝒚𝒉
Jarum 1:
𝟎, 𝟎𝟖𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟑𝟏𝟏𝟓
𝟒(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)
Jarum 2:
𝟎, 𝟏𝟒𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟏𝟐𝟖𝟏
𝟒(𝟎, 𝟎𝟐𝟐)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)
Jarum 3:
𝟎, 𝟏𝟗𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟕𝟔𝟐
𝟒(𝟎, 𝟎𝟓𝟕)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)
Jarum 4:
𝟎, 𝟐𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟒𝟑𝟒
𝟒(𝟎, 𝟎𝟖𝟐)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)
Jarum 5:
𝟎, 𝟑𝟎𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟐𝟔𝟗
𝟒(𝟎, 𝟏𝟐𝟔)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)
Jarum 6:
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

𝟎, 𝟑𝟔𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟔𝟒𝟓
𝟒(𝟎, 𝟏𝟗𝟗)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7:
𝟎, 𝟒𝟏𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟑𝟐
𝟒(𝟎, 𝟐𝟑𝟏)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)
Jarum 8:
𝟎, 𝟒𝟕𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟗𝟏𝟓
𝟒(𝟎, 𝟑𝟐𝟏)(𝟎,
𝟏𝟕𝟓)

Untuk x0: √𝒚𝒉 = √(𝟎)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎
Untuk x1: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟑𝟐𝟒
Untuk x2: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟐𝟐)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟐
Untuk x3: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟓𝟕)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟗𝟗𝟖
Untuk x4: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟖𝟐)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟏𝟗𝟕
Untuk x5: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟐𝟔)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟒𝟖𝟒
Untuk x6: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟗𝟗)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟖𝟔𝟔
Untuk x7: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟐𝟑𝟏)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟎𝟏
Untuk x8: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟑𝟐𝟏)(𝟎, 𝟏𝟕𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟑𝟕
Untuk h = 0,165 m
𝑦 𝑥 ℎ 𝑔
𝐶𝑣 𝑡
(𝑚) (𝑚) (𝑚) (𝑚/𝑠2)
0,006 0,085 1,350739 0,034975
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

0,032 0,14 0,165 9,81 0,963343 0,080771
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

0,058 0,195 0,996664 0,108741

0,083 0,25 1,068142 0,130083
0,1265 0,305 1,055559 0,160593
0,2 0,36 0,990867 0,201928
0,232 0,415 1,060552 0,217483
0,322 0,47 1,019525 0,256217
 Mencari Nilai h
Jarum 1
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
Jarum 2
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
Jarum 3
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
Jarum 4
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
Jarum 5
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
Jarum 6
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
Jarum 7
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
Jarum 8
H = 0,40 - 0,235 = 0,165
 Menghitung r
FAKULTAS TEKNIK |
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 1
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 2
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 3
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 4
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 5
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 6
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 7
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 8
𝑫
𝒓= = 𝟎,𝟎𝟎𝟑 = 0,0015 m
𝟐 𝟐
Jarum 1
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
Jarum 2
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
FAKULTAS TEKNIK |
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
Jarum 4
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
Jarum 5
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
Jarum 6
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
Jarum 7
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
Jarum 8
Vc = √2𝑔ℎ = √2 𝑥 9,81 𝑥 0,165 = 1,7992 m/s
 Mencari Nilai x
Jarum 1
= 0,085 = 0,085 m
Jarum 2
= 0,085 + 0,055 = 0,14 m
Jarum 3
= 0,14 + 0,055 = 0,195 m
Jarum 4
= 0,195 + 0,055 = 0,25 m

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 5
= 0,25 + 0,055 = 0,305 m
Jarum 6
= 0,305 + 0,055 = 0,36 m
Jarum 7
= 0,36 + 0,055 = 0,415 m
Jarum 8
= 0,415 + 0,055 = 0,47 m
 Mencari nilai y
Jarum 1
y = (0,405 – 0,089) – (0,405– 0,089) + 0,006 = 0,006 m
Jarum 2
y = (0,405 – 0,089) – (0,379– 0,089) + 0,006 = 0,032 m
Jarum 3
y = (0,405 – 0,089) – (0,353– 0,089) + 0,006 = 0,057 m
Jarum 4
y = (0,405 – 0,089) – (0,328– 0,089) + 0,006 = 0,083 m
Jarum 5
y = (0,405 – 0,089) – (0,2845– 0,089) + 0,006= 0,1265 m
Jarum 6
y = (0,405 – 0,089) – (0,211– 0,089) + 0,006 = 0,2 m

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 7
y = (0,405 – 0,089) – (0,179– 0,089) + 0,006 = 0,232 m
Jarum 8
y = (0,405 – 0,089) – (0,089– 0,089) + 0,006 = 0,322 m
 Mencari Nilai t
Jarum 1
𝑦 0,006
t = √2 = √2 = 0,0349 s
𝑔 9,81
Jarum 2
𝑦 0,022
t = √2 = √2 = 0,0807 s
𝑔 9,81
Jarum 3
𝑦 0,057
t = √2 = √2 = 0,1087s
𝑔 9,81
Jarum 4
𝑦 0,082
t = √2 = √2 = 0,13008 s
𝑔 9,81
Jarum 5
𝑦 0,126
t = √2 = √2 = 0,16059 s
𝑔 9,81

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 6
𝑦 0,199
t = √2 = √2 = 0,2019 s
𝑔 9,81
Jarum 7
𝑦 0,231
t = √2 = √2 = 0,2174 s
𝑔 9,81
Jarum 8
𝑦 0,321
t = √2 = √2 = 0,2562 s
𝑔 9,81

Atan (2,0278) x 57,289 = 63,7424
𝟐
𝑪𝒗 = √ 𝒙
𝟒𝒚𝒉
Jarum 1:
𝟎, 𝟎𝟖𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟑𝟓𝟎𝟕
𝟒(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)
Jarum 2:
𝟎, 𝟏𝟒𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟔𝟑𝟑
𝟒(𝟎, 𝟎𝟑𝟐)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Jarum 3:
𝟎, 𝟏𝟗𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟗𝟔𝟔
𝟒(𝟎, 𝟎𝟓𝟖)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)
Jarum 4:
𝟎, 𝟐𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟔𝟖𝟏
𝟒(𝟎, 𝟎𝟖𝟑)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)
Jarum 5:
𝟎, 𝟑𝟎𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟓𝟓𝟓
𝟒(𝟎, 𝟏𝟐𝟔𝟓)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)
Jarum 6:
𝟎, 𝟑𝟔𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟎, 𝟗𝟗𝟎𝟖
𝟒(𝟎, 𝟐)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)
Jarum 7:
𝟎, 𝟒𝟏𝟓𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟔𝟎𝟓
𝟒(𝟎, 𝟐𝟑𝟐)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)
Jarum 8:
𝟎, 𝟒𝟕𝟐
𝑪𝒗 = √ = 𝟏, 𝟎𝟏𝟗𝟓
𝟒(𝟎, 𝟑𝟐𝟐)(𝟎,
𝟏𝟔𝟓)

Mencari Nilai √𝒚𝒉
Untuk x0: √𝒚𝒉 = √(𝟎)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎
Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Untuk x1: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟎𝟔)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟑𝟏𝟒𝟔
Untuk x2: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟑𝟐)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟐𝟔𝟔
Untuk x3: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟓𝟖)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎,
𝟎𝟗𝟕𝟖𝟑

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

Untuk x4: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟎𝟖𝟑)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟏𝟕
Untuk x5: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟏𝟐𝟔𝟓)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟒𝟒𝟒
Untuk x6: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟐)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟖𝟏𝟔
Untuk x7: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟐𝟑𝟐)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎, 𝟏𝟗𝟓𝟔
Untuk x8: √𝒚𝒉 = √(𝟎, 𝟑𝟐𝟐)(𝟎, 𝟏𝟔𝟓) = 𝟎, 𝟐𝟑𝟎𝟓
2.7.2. Koefisien Debit (Cd)

2.7.2.1. Luas lubang (Ao)
Diameter Lubang Jari-Jari Lubang 𝐴𝑜

Percobaan
(𝑚) (𝑚) (𝑚2)
1
2
3
0,003 0,0015 0,000007065
4
5
6
𝐴𝑜 = 𝜋 × 𝑟2 = 3,14 × 0,00152 = 0,000007065 𝑚2
2.7.2.2. Debit Aliran Aktual (Q)
𝑄=𝑉
𝑡
Waktu Volume 𝑄 𝑄
Percobaan
(𝑠) (𝐿) (𝐿/𝑠) (𝑚3/𝑠)
1 60 0,72 0,012000000 0,0000120000

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

2 0,68 0,011333333 0,0000113333

3 0,66 0,011000000 0,0000110000
4 0,64 0,010666667 0,0000106667
5 0,63 0,010500000 0,0000105000
6 0,625 0,010416667 0,0000104167
 Percobaan 1
0,72
𝑄= = 0,0120000000 𝐿/𝑠 = 0,0000120000 𝑚3/𝑠
60
 Percobaan 2
0,68
𝑄= = 0,011333333 𝐿/𝑠 = 0,0000113333 𝑚3/𝑠
60
 Percobaan 3
0,66
𝑄= = 0,011000000 𝐿/𝑠 = 0,0000110000 𝑚3/𝑠
60
 Percobaan 4
0,64
𝑄= = 0,010666667 𝐿/𝑠 = 0,0000106667 𝑚3/𝑠
60
 Percobaan 5
0,63
𝑄= = 0,010500000 𝐿/𝑠 = 0,0000105000 𝑚3/𝑠
60
 Percobaan 6
0,625
𝑄= = 0,0104166667 𝐿/𝑠 = 0,0000104167 𝑚3/𝑠
60
2.7.2.3. Kecepatan Teoritis
𝑉𝑡 = √2 × 𝑔 × ℎ
𝑔 ℎ 𝑉𝑡
Percobaan
(𝑚/𝑠2) (𝑚) (𝑚/𝑠)
1 0,215 2,0538
2 0,205 2,0055
9,81
3 0,195 1,9559
4 0,185 1,9052

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

5 0,175 1,8529
6 0,165 1,7992
 Percobaan 1
𝑉𝑡 = √2 × 9,81 × 0,215 = 2,0538 𝑚/𝑠2
 Percobaan 2
𝑉𝑡 = √2 × 9,81 × 0,205 = 2,0055 𝑚/𝑠2
 Percobaan 3
𝑉𝑡 = √2 × 9,81 × 0,195 = 1,9559 𝑚/𝑠2
 Percobaan 4
𝑉𝑡 = √2 × 9,81 × 0,185 = 1,9052 𝑚/𝑠2
 Percobaan 5
𝑉𝑡 = √2 × 9,81 × 0,175 = 1,8529 𝑚/𝑠2
 Percobaan 6
𝑉𝑡 = √2 × 9,81 × 0,165 = 1,7992 𝑚/𝑠2
2.7.2.4.Debit Aliran Teoritis

𝐴𝑜 𝑉𝑡 𝑄𝑡
𝑄𝑡 = 𝑉𝑡 × 𝐴𝑜 2
Percobaan
(𝑚 ) (𝑚/𝑠) (𝑚3/𝑠)
1 2,0538 0,000014510
2 2,0055 0,000014169
3 1,9559 0,000013819
0,000007065
4 1,9052 0,000013460
5 1,8529 0,000013091
6 1,7992 0,000012712
 Percobaan 1
𝑄𝑡 = 2,0538 × 0,000007065 = 0,000014510 𝑚3/𝑠

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

 Percobaan 2
𝑄𝑡 = 2,0055 × 0,000007065 = 0,000014169 𝑚3/𝑠
 Percobaan 3
𝑄𝑡 = 1,9559 × 0,000007065 = 0,000013819 𝑚3/𝑠
 Percobaan 4
𝑄𝑡 = 1,9052 × 0,000007065 = 0,000013460 𝑚3/𝑠
 Percobaan 5
𝑄𝑡 = 1,8529 × 0,000007065 = 0,000013091 𝑚3/𝑠
 Percobaan 6
𝑄𝑡 = 1,7992 × 0,000007065 = 0,000012712 𝑚3/𝑠
2.7.2.5. Koefisien Debit (Cd)
𝐶𝑑 = 𝑄
𝑄𝑡
𝑄 𝑄𝑡
Percobaan 𝐶𝑑
(𝑚3/𝑠) (𝑚3/𝑠)
1 0,0000120000 0,000014510 0,826990172
2 0,0000113333 0,000014169 0,799869366
3 0,0000110000 0,000013819 0,796001180
4 0,0000106667 0,000013460 0,792467010
5 0,0000105000 0,000013091 0,802063230
6 0,0000104167 0,000012712 0,819455033
 Percobaan 1
0,0000120000
𝐶𝑑 = 0,000014510 = 0,826990
 Percobaan 2
0,0000113333
𝐶𝑑 = 0,000014169 = 0,799869
 Percobaan 3
0,0000110000
𝐶𝑑 = 0,000013819 = 0,796001

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

 Percobaan 4
0,0000106667
𝐶𝑑 = 0,000013460 = 0,792467
 Percobaan 5
0,0000105000
𝐶𝑑 = 0,000013091 = 0,802063
 Percobaan 6
0,0000104167
𝐶𝑑 = 0,000012712 = 0,819455
2.7.2.6.Kemiringan (S)
𝑆 = 𝐶𝑑 × 𝐴𝑜 × √2 × 𝑔 × ℎ
𝐴𝑜
Percobaan √2 × 𝑔 × ℎ 𝐶𝑑 𝑆
(𝑚2)
1 2,05385 0,826990172 0,000025879
2 2,00552 0,799869366 0,000025031
3 1,95599 0,796001180 0,000024910
0,000007065
4 1,90518 0,792467010 0,000024799
5 1,85297 0,802063230 0,000025099
6 1,79925 0,819455033 0,000025644
 Percobaan 1
𝑆 = 0,826990 × 0,000007065 × √2,05385 = 0,00002588
 Percobaan 2
𝑆 = 0,799869 × 0,000007065 × √2,00552 = 0,00002503
 Percobaan 3
𝑆 = 0,796001 × 0,000007065 × √1,95599 = 0,00002491
 Percobaan 4
𝑆 = 0,792467 × 0,000007065 × √1,90518 = 0,00002479
 Percobaan 5
𝑆 = 0,802063 × 0,000007065 × √1,85297 = 0,00002509
 Percobaan 6
𝑆 = 0,819455 × 0,000007065 × √1,79925 = 0,00002564

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

2.8. GRAFIK
2.8.1. Grafik Cv
Chart Title
0,5000
0,4000y = 1,758x + 0,0156

R² = 0,9947
0,3000
0,2000
0,1000
0,0000
0,00000,05000,10000,15000,20000,25000,3000
Dari grafik diatas, didapatkan nilai y = 1,758x + 0,0356, dan 𝑅2=

0,9847. Dari nilai y bisa dihitung untuk mencari Slope =
𝑇𝑎𝑛−1(1,758 x 57,289) = 60,3604167.
0,5000
y = 1,8004x + 0,0145
0,4000 R² = 0,9951
0,3000
0,2000
Horizontal
0,1000
0,0000
0,00000,05000,1000 (y0h,1)5^000,20000,25000,3000
0,5

𝑇𝑎𝑛−1(1,78004 x 57,289) = 60,94358825.

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

0,5000
0,4000 y = 1,8457x + 0,0134
R² = 0,9954
Horizontal
0,3000
0,2000
0,1000
0,0000
0,0000 0,0500 0,1000 0,1500 0,2000 0,2500 0,3000
(yh)^0,5

𝑇𝑎𝑛−1(1,8457 x 57,289) = 61,54388845.
0,5000
y = 1,8945x + 0,0124
0,4000 R² = 0,9956
Horizontal
0,3000
0,2000
0,1000
0,0000
0,0000 0,0500 0,1000 0,1500 0,2000 0,2500 0,3000
(yh)^0,5

𝑇𝑎𝑛−1(1,8945 x 57,289) = 62,1655903.

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

2.8.1.5.Percobaan 5
0,5000
y = 1,9471x + 0,0114
0,4000
R² = 0,9957
Horizontal
0,3000
0,2000
0,1000
0,0000
0,00000,05000,10000,15000,20000,2500
(yh)^0,5
Dari grafik diatas, didapatkan nilai y = 1,9471x + 0,0114, dan 𝑅2= 0,9957.
Dari nilai y bisa dihitung untuk mencari Slope = 𝑇𝑎𝑛−1(1,9471x 57,289) =
62,80824668.
2.8.1.6.Percobaan 6
0,5000
0,4500 y = 2,0278x + 0,0053
0,4000 R² = 0,995
0,3500
0,3000
Horizontal
0,2500
0,2000
0,1500
0,1000
0,0500
0,0000
0,0000
0,0500 0,1000 0,1500 0,2000 0,2500
(yh)^0,5

𝑇𝑎𝑛−1(2,0278x 57,289) = 63,74246349.

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

2.8.1.2. Grafik Cd
Cd
0,000030000
y = 3E-05x - 1E-18
0,000020000 R² = 1
`
0,000010000
0,000000000
0,40000 0,41000 0,42000 0,43000 0,44000 0,45000 0,46000 0,47000
Dari grafik diatas, didapatkan persamaan linier sebagai berikut, y = 3E-05x –

1E – 18, maka untuk mendapatkan nilai kemiringan (S) dari persamaan diatas
didapatkan hasil rata-rata Slope adalah 0,00002523c˚.
2.9. TABEL REKAPITULASI

Diameter Lubang Tinggi Air Koefisien Kecepatan Debit Aktual Debit Teoritis Kemiringan Slope
Percobaan m m Cv m^3/s m^3/s Cv Cd
1 0,003 0,45 0,980910508 0,0000120000 0,000014510 60,3604167 0,00002587987
2 0,003 0,44 0,997612477 0,0000113333 0,000014169 60,94358825 0,00002503115
3 0,003 0,43 1,016114941 0,0000110000 0,000013819 61,54388845 0,00002491009
4 0,003 0,42 1,036604653 0,0000106667 0,000013460 62,1655903 0,00002479950
5 0,003 0,41 1,059314356 0,0000105000 0,000013091 62,80824668 0,00002509980
6 0,003 0,4 1,063173987 0,0000104167 0,000012712 63,74246349 0,00002564406
Rata-Rata 1,025621820 0,000010986 0,000013627 61,927365647 0,000025227
2.10. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
 Nilai Vertikal (y) didapatkan pada setiap ketinggian yaitu:

Pada H1: 0,006; 0,018; 0,053; 0,078; 0,122; 0,195; 0,227; 0,317
Pada H2: 0,006; 0,019; 0,054; 0,079; 0,123; 0,196; 0,228; 0,318
Pada H3: 0,006; 0,02; 0,055; 0,08; 0,124; 0,197; 0,229; 0,319
Pada H4: 0,006; 0,021; 0,056; 0,081; 0,125; 0,198; 0,23; 0,32
Pada H5: 0,006; 0,022; 0,057; 0,082; 0,126; 0,199; 0,231; 0,321
Pada H6: 0,006; 0,032; 0,058; 0,083; 0,1265; 0,2; 0,232; 0,322

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

 Nilai Horizontal (x) didapatkan pada pengukuran alat sebesar: 0,085 m; 0,14 m; 0,195
m; 0,25 m; 0,305 m; 0,36 m; 0,415 m; 0;47 m.
 Dari ke 6 percobaan didapakan masing – masing nilai Cv pada
Percobaan pertama yaitu 0,9809
Percobaan kedua yaitu 0,9976
Percobaan ketiga yaitu 1,0162
Perobaan ke empat yaitu 1,0366
Percobaan ke lima yaitu 1,0594
Percobaan keenam yaitu 1, 063
Dengan nilai rata – rata koefisien kecepatan (Cv).sebesar 1,0256
 Dari ke 6 percobaan didapatkan masing - masing nilai Cd pada
percobaan pertama yaitu 0,827
percobaan kedua yaitu 0,799
percobaan ketiga yaitu 0,796
perobaan ke empat yaitu 0,792
percobaan ke lima yaitu 0,802
percobaan keenam yaitu 0,819.
Dengan nilai rata – rata koefisien debit(Cd).sebesar 0,80614.
 Dari ke 6 percobaan didapakan masing – masing nilai slope (kemiringan) pada Cv.
Pada percobaan pertama 60,3604°
Percobaan kedua yaitu 60,9435°
Percobaan ketiga yaitu 61,5438°
Percobaan keempat yaitu 62,1655°
Percobaan kelima yaitu 62,8082°
Percobaan keenam yaitu 63,7424°.
Dengan nilai rata-rata kemiringan Cv sebesar 61,9274°

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

DAFTAR PUSTAKA
-. (2019, September 25). -. Retrieved from UNY:

https://eprints.uny.ac.id/65746/3/3.%20BAB%202.pdf
Air, D. P. (2020, 11 17). Detail Berita. Retrieved from sumberdayaair.malabgkab:

https://sumberdayaair.malangkab.go.id/pd/detail?title=sumberdayaair-opd-pentingnya-
pintu-air-bagi-irigasi-dan-kehidupan-di-sekitarnya
asus. (2019, 12 5). Retrieved from

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16549/05.3%20bab%203.pdf?sequen
ce=8&isAllowed=y
Itenas. (2019, Agustus 25). Saluran. Retrieved from Saluran terbuka:

http://eprints.itenas.ac.id/491/5/05%20Bab%202%20222015189.pdf
Kompas. (2022, 02 23). Debit Air : Pengertian, Rumus, dan Satuannya. Retrieved from Kompas:
https://www.kompas.com/skola/read/2022/02/23/181015869/debit-air-pengertian-rumus-
dan-satuannya?page=all
Nurjanah, R. D. (2015, 10 28). ANALISIS TINGGI DAN PANJANG LONCAT AIR PADA BANGUNAN.
Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/212050-analisis-tinggi-dan-
panjang-loncat-air-p.pdf
ZAINUDDIN. (2016, 04 27). Retrieved from

https://simantu.pu.go.id/epel/edok/d4a60_Prinsip_Desain_Bendungan_Urugan.pdf

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1

LAMPIRAN

Barat 11650 Telp : (021) 5840816
No. Form : F -B1


Buat PPT Mekflu

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buat PPT Mekflu

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buat PPT Mekflu

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN

LILY RIZKY DEVIANTI 41121010039

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen

JAKARTA, 23 JUNI 2023

No. Form : F -B1

LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA &

No. Form : F -B1

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN

1.2. DASAR TEORI

No. Form : F -B1

No. Form : F -B1

Kedalaman normal merupakan kedalaman aliran pada saluran uniform

No. Form : F -B1

1.3. ALAT DAN BAHAN

1.3.1.a. Flume Test

1.3.1.b. Meter Taraf

1.3.1.c. Mistar Ukur dan roll meter

No. Form : F -B1

1.3.1.e. Gelas Ukur

1.3.1.f. Profil Ambang Persegi Panjang, ½ Lingkaran, dan ¼ Lingkaran)

No. Form : F -B1

1.3.2 Bahan Praktikum

No. Form : F -B1

1.4. LANGKAH PENGUJIAN

No. Form : F -B1

2. Ukur panjang dari hulu ke hilir lalu dibagi menjadi 6 segmen;

No. Form : F -B1

No. Form : F -B1

8. Pasang profil ambang ¼ lingkaran, persegi panjang, dan setengah lingkaran.

9. Kemudian hitung debit air menggunakan stopwatch dan gelas ukur;

1.5. RUMUS PENGUJIAN

Pada aliran seragam kemiringan dasar saluran = kemiringan garis

No. Form : F -B1

V = kecepatan aliran (m/detik)

n = koefisien kekasaran manning

= 0,009-0,013 (untuk kaca) ambil n = 0,009

= 0,009-0,013 (untuk semen) ambil = 0,013

R = jari-jari hidraulis = A/P (m)

A = luas penampang (𝑚2)

P = keliling basah (m)

So = kemiringan dasar sakuran (m/m)

No. Form : F -B1

Q = Debit Aliran (m3/detik)

V = Kecepatan Aliran (m/detik)

A = Luas Penampang Basah (m2)

Indeks (1)(2) menunjukkan titik penampang (1) dan (2).

4. Bilangan Founde (Froude Number)

V = Kecepatan Aliran (m/detik)

A = Luas Penampang Basah (m2)

B = Lebar Permukaan Air (m)

Q = Debit Aliran Air (m3/detik)

g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/detik2)

No. Form : F -B1

5. Saluran Landai, Krisis, dan Curam

6. Aliran Subkritis, Kritis, dan Super Kritis

7. Rumus Loncat Air

No. Form : F -B1

Debit Aliran rata – rata = ∑ 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛