Pengukuran Kerja Tidak Langsung
Pengukuran Kerja Tidak Langsung
Pengukuran Kerja Tidak Langsung
Tidak Langsung
(Predetermined Motion-Time System)
Wiwiek Fatmawati
Latar Belakang
Stop watch
harus terus menerus mengamati pekerjaan
Work sampling
butuh ratusan/ribuan pengamatan
6. Kaki (L/Leg)
Bila seluruh kaki (tidak sekedar telapak kaki saja) bergerak
untuk melaksanakan kerja tertentu
II. KONTROL MANUAL
IV. Jarak
Jarak lurus antara titik dimulainya gerakan sampai titik berhentinya
------------------------------------------------
Dalam metode Work Factor, yang diperhatikan bukan macam faktor
kerja yang terlibat, tetapi banyaknya. Jadi bukan faktor kerja mana
yang berpengaruh tetapi berapa faktor kerja yang terlibat.
Contoh
Motion Time
Description of Motion
Analysis (Minutes)
1. Toss Small part aside 10 inches (basic motion) A 10 0,0042
2. Reach 20 inches to bolt in bin (definite stop motion) A 20 D 0,0080
3. Move 4 pound brick 30 inches from pile to place on
worktable (weight, definite stop motion) A 30 WD 0,0119
Work Factor
(Faktor Ke rja)
Work Factor
(Faktor Ke rja)
Latihan
Motion Time
Description of Motion
Analysis (Minutes)
1. Reach a pen 12 inches
2. Position pen on paper
3. Move pen to holder (12 inches)
4. Insert pen in holder
Work Factor
(Faktor Ke rja)
Jawaban
Motion Time
Description of Motion
Analysis (Minutes)
1. Reach a pen (12 inches) A 12 D 0,0065
2. Position pen on paper F 1 SD 0,0029
3. Move pen to holder (12 inches) A 12 SD 0,0085
4. Insert pen in holder F1P 0,0023
Maynard Operation
Sequence Technique (MOST)
Konsep Dasar :
Kerja adalah perpindahan obyek
B. Gerakan badan
Parameter ini berhubungan dengan gerakan vertikal badan atau
gerakan yang diperlukan untuk mengatasi gangguan terhadap
gerakan badan
G Pengendalian
Parameter ini mencakup semua gerakan manual (terutama jari,
tangan dan kaki) yang dipakai untuk mengendalikan obyek
The Basic Sequence Models
P Menempatkan
Parameter ini merupakan tahap akhir dari kegiatan memindahkan,
yaitu dengan “mengatur” sebelum melepaskan kendali terhadap
obyek tersebut
m
AB GAB P A GENERAL MOVE
A B G P
INDEX INDEX
Action
Body Motion Gain Control Place
Distance
? 2 in HOLD
0 ? 5 cm TOSS
0
within LIGHTOBJECT LAYASIDE
1 reach LIGHTOBJECTSSIMO LOOSEFIT
1
NON SIMO
BEND HEAVYORBULKY
1 –2 BLIND OR OBSTRUCTED ADJUSTMENTS
AND
3 STEPS ARISE DISENGEAGE
LIGHTPRESSURE 3
DOUBLE
50 % OCC INTERLOCKED
COLLECT
CAREORPRECISION
BEND
3 –4 HEAVYPRESSURE BLIND
6 STEPS
AND
OROBSTRUCTED 6
ARISE
INTERMEDIATE MOVES
5 –7 SITOR
10 STEPS STAND
10
THROUGH
8 – 10 DOOR
16 STEPS CLIMB 16
ON OR OFF
The Basic Sequence Models
Contoh :
seorang operator mesin mengambil benda kerja dari meja kerja dan
meletakkannya pada sebuah palet. Dengan asumsi operator berdiri
dekat benda kerja, dimana benda kerja tersebut ringan, palet berada
pada jarak 10 langkah dari operator dan terletak di lantai.
Maka urutan model adalah :
A1 B0 G1 A16 B6 P1 A16
Waktu = (1 + 0 + 1 + 16 + 6 + 1 + 16) x 10
= 410 TMU (1 TMU = 0,036 detik).
= 410 x 0,036 = 14,76 detik.
The Basic Sequence Models
2. Urutan Gerakan Terkendali
Model ini menggambarkan perpindahan obyek
secara manual “dikendalikan” oleh suatu jalur.
Gerakan obyek dibatasi sedikitnya satu arah karena
kontak atau menempel dengan obyek lainnya.
Contoh : kotak yang cukup berat didorong diatas
meja kerja
Urutan gerakan terkendali adalah :
M Gerakan Terkendali
Parameter ini mencakup semua gerak manual yang diarahkan
atau gerakan dari obyek dalam jalur yang terkendali
The Basic Sequence Models
X Waktu Proses
Parameter ini termasuk bagian dari kerja yang terkendali karena
diproses atau dimesin dan bukan aktivitas manual
I Penyesuaian
Parameter ini berhubungan dengan aktivitas manual yang
termasuk juga gerakan terkendali atau akhir dari waktu proses
untuk mengatur obyek yang sesuai dengan keinginan
m
ABGMXIA CONTROLLED MOVESEQUENCE
M X I
INDEX MOVECONTROLLED PROCESSTIME ALIGN INDEX
CRANK
PUSH/PULL/PIVOT SECONDS MINUTES HOURS OBJECT
(REVS.)
? 12 INCHES(30 CM) 1
1 BUTTON/SWITCH/KNOB
- .5 .01 .0001 TO ONEPOINT
> 12 INCHES(30 CM) 3
RESISTANCE,SEATOR
TO TWOPOINTS
UNSEAT
3 HIGHCONTROL
1 1.5 .02 .0004 ? 4 INCHES
(10 CM)
2 STAGES? 12 INCHES
(30 CM)
TO TWOPOINTS 6
2 STAGES> 12 INCHES
6 (30 CM) 3 2.5 .04 .0007 > 4 INCHES
(10 CM
10 3 – 4 STAGES 6 4.5 .07 .0012 10
16 11 7.0 .10 .0019 PRECISION 16
The Basic Sequence Models
Contoh :
Seorang operator meraih sebuah karton yang berat dengan
tangannya kemudian mendorong sejauh 45 cm diatas konveyor.
Urutan modelnya adalah :
A1 B0 G3 M3 X0 I0 A0
Waktu = (1 + 3 + 3) x 10
= 70 TMU (1 TMU = 0,036 detik).
= 70 x 0,036 = 2,52 detik.
The Tool Use Sequence Models
3. Urutan Pemakaian Peralatan
Model ini dikembangkan dari model urutan gerakan
umum, dengan tambahan parameter-parameter tertentu
yang menunjukkan kegiatan yang memakai peralatan
tangan atau untuk kasus-kasus tertentu, dengan proses
mental.
Urutan pemakaian peralatan adalah :
C Memotong
Parameter ini menggambarkan aktivitas manual untuk memisahkan,
membagi atau membuang bagian dari obyek dengan menggunakan
bagian yang tajam dari perkakas tangan
M Mengukur
Parameter ini berhubungan dengan kegiatan untuk menentukan
karakteristik fisik tertentu dari suatu obyek dengan
membandingkannya dengan alat ukur standar
R Mencatat
Parameter ini mencakup kegiatan manual dengan pinsil, pena,
kapur atau alat tulis lainnya dengan maksud mencatat informasi
The Tool Use Sequence Models
T Berpikir
Parameter ini berhubungan dengan kegiatan mata dan aktivitas
mental untuk mendapatkan informasi (membaca) atau memeriksa
suatu obyek
m
AB GA B P A BP A TOOLUSE SEQUENCE
Fasten or Loosen
FINGER TOOL
WRISTACTION ARM ACTION
ACTION ACTION
STROKES STROKES SCREW
SPINS TURNS CRANKS TAPS TURNS CRANKS STRIKES
INDEX (REPOSITION) (REPOSITION) DIAMETER INDEX
HAND
WRENCH WRENCH
FINGERS SCREW-
WRENCH ALLEN HAND RATC HET WRENCH ALLEN HAND POWER
SCREW- DRIVER
ALLEN KEY KEY HAMMER T-WRENCH ALLEN KEY KEY HAMMER WRENCH
DRIVER RATC HE T
RATCHET RATCHET
T-WRENC
1 1 - - - 1 - - - - - 1
¼’’
3 - 1 1 1 3 - 1 - 1
6 mm
3
1 ‘’
6 3 3 2 3 6 2 - 1 3
25 m m
6
10 8 5 3 5 10 4 2 2 5 - 10
16 16 9 5 8 16 6 3 3 8 - 16
24 25 12 8 11 23 9 4 4 12 - 24
32 35 17 10 15 30 12 6 6 15 - 32
42 47 23 12 20 39 15 8 8 21 - 42
54 61 29 17 25 50 20 11 11 27 - 54
The Tool Use Sequence Models
Contoh :
Misalkan suatu operasi perakitan dengan memakai baut untuk
mengencangkan satu obyek dengan obyek lainnya. Pertama-tama,
operator mengambil baut dari tempatnya dalam jangkauan tangan dan
menempatkannya pada lokasi tertentu. Kemudian diputar sebanyak
3 kali dengan jari. Maka urutan model adalah :
A1 B0 G1 A1 B0 P3 F6 A0 B0 P0 A0
Waktu = (1 + 1 + 1 + 3 + 6) x 10
= 120 TMU (1 TMU = 0,036 detik).
= 120 x 0,036
= 4,32 detik
Maynard Operation
Sequence Technique (MOST)
Exercise
1. Menjangkau (Reach)
gerakan untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu
tempat tujuan. Menjangkau dibagi dalam 5 kelas A, B,
C, D, E
Reach
Grasp
2. Memegang (Grasp)
Menguasai sebuah atau beberapa obyek baik dengan jari
maupun dengan tangan untuk memungkinkan melakukan
gerakan dasar berikutnya.
Grasp
Move
3. Mengangkut (Move)
Gerakan tangan atau jari untuk membawa suatu obyek ke
suatu sasaran.
Position & Release
4. Mengarahkan (position)
Gerakan untuk mengarahkan obyek
5. Release
Melepas penguasaan atas suatu obyek
Position
Release
Turn & Disengage
6. Memutar (turn)
Memutar tangan dalam keadaan kosong maupun dengan beban
Disengage
Eye, body, leg and foot