Makalah - Sejarah Perkembangan Manajemen
Makalah - Sejarah Perkembangan Manajemen
Makalah - Sejarah Perkembangan Manajemen
Makalah ini disusun memnuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen dan
Bisnis
Dosen Pengampu :
Siti Abdillah Nurhidsysh, S.E., M.M
Oleh :
1. Muhammad Fathoni (60222104)
2. Ferry Putra A (60222062)
3. Kurniawati Khamalia (60222087)
4. Anggit Galuh Puji S (60222022)
5. M. Tobiq Khalimi (60222105)
6. Fina Febriana (60222205)
7. Alfina Damayanti (60222016)
8. Lafran Eddi Kundamaya (60222088)
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN
Tujuan .............................................................................................................. 2
Manfaat ............................................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................... 21
Saran................................................................................................................. 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah - masalah
yang berkaitan dengan manajer.
1
1.2. Tujuan
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar
Manajemen dan Bisnis yang diampu oleh Ibu Siti Abdillah Nurhidayah,
S.E., M.M.
Makalah ini ditujukan bagi penulis dan yang membaca sebagai penambah
informasi dan pengetahuan mengenai sejarah dan perkembangan
manajemen.
1.3. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata kerja “to manage” berarti “control”
dan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut: mengendalikan,
mengenai atau mengolah. Selanjutnya kata benda “manajemen” atau
“management” dapat mempunyai berbagai arti. Pertama sebagai pengolahan,
pengendalian atau penanganan (“managing”). Kedua berupa perlakuan secara
terampil untuk menangani sesuatu berupa “skill full treatment”. Ketiga merupakan
gabungan dari dua pengertian tersebut ialah yang berhubungan dengan
pengolahan suatu perusahaan, rumah tangga atau suatu bentuk kerja sama dalam
mencapai suatu tujuan tertentu. Tiga pengertian tersebut mendukung kesepakatan
bahwa manajemen dapat dipandang sebagai ilmu dan seni.
3
Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pemimpin dan kepemimpinan
yaitu orang – orang yang melakukan kegiatan memimpin dalam suatu organisasi.
Hal berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal.
A. Memimpin (Leading)
4
B. Merencanakan (Planning)
C. Menyusun (Organizing)
5
D. Mengawasi dan Meneliti (Controlling)
1. Interpersonal roles
Peran manajer yang bersifat interpersonal yang diwujudkan ke dalam tiga
peran yang penting yakni figurehead, leader role and liasion role.
2. Informational roles
Peran manajer yang kedua yakni informational role, yang selanjutnya
dijabarkan menjadi tiga peran yaitu monitor role, disseminator role dan
spokesman.
6
3. Decisional roles
Peran ketiga yang dilakukan oleh para manajer adalah decisional roles
yang mencakup entrepreneurial role, distubance handler, resources
allocator role dan negotiator role.
7
Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan
secara garis besar menjadi fungsi – fungsi :
8
d. Manajer Operasi terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab pada
sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam produksi, persediaan, dan
pengawasan kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan.
e. Manajer Pemasaran bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang
mencakup pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
a. Abad 19
9
Max Weber (1864 – 1920) ahli sosiologi modern dan sejarah asal Jerman
menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut “birokrasi”
(bureaucracy). Birokrasi adalah bentuk organisasi yang ditandai oleh pembagian
kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci,
dan sejumlah hubungan yang impersonal. Weber sadar bahwa bentuk "birokrasi
yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Peradaban barat ditandai oleh
kecenderungan orang Eropa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan
birokrasi. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud
menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan
dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain
struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin
dan lain – lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi,
struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Patrick Blackett pada tahun 1940-an menggagas ilmu riset operasi yaitu:
merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset
operasi sering dikenal dengan "Sains Manajemen". Peter F. Drucker pada Tahun
1946 disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen. Dalam bukunya tentang
manajemen terapan, Drucker mengajukan sebuah konsep manajemen yang disebut
dengan "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku tersebut muncul
atas gagasan Alfred Sloan yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon
Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori
manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
keseluruhan berdasarkan sains.
Secara singkat dalam masa ini para pemikir manajemen menciptakan suatu
kajian mendalam dan komprehensif tentang bagaimana menciptakan struktur
organisasi yang membimbing kearah suatu kinerja perusahaan yang efektif dan
efisian.
10
b. Abad 20
11
merujuk pada “prinsip pareto”. Pengembangan selanjutnya mengenai trilogi
manajemen memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas.
Pemikiran ini berpusat pada adopsi model matematis pada bidang
manajemen. Terdapat tiga area utama pada gerakan pemikiran ini yakni
(1)management science, (2)operations management, dan (3)management
information system. Spesifikasi management science adalah pada pengembangan
model matematis sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah. Operations management berpusat pada aplikasi dari
management science pada setiap aktifitas organisasional. Sedangkan management
information system adalah system komunikasi yang kompleks dan integrative
dengan tujuan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para manajer (Pindur
et all,1995;67-68).
12
d. Membagi kerja antara manajemen dan pekerja sehingga masing –
masing dapat melaksanakan tugas – tugasnya sesuai dengan
kemampuannya sehingga diharapkan bertambahnya efisiensi.
Maka aliran ini menyumbang banyak dalam perkembangan manajemen
praktis. Ditambah lagi dengan peranan Frank Gilberth yang menyelidiki tentang
gerak kerja serta Lilian Gilberth yang memperhatikan unsur waktu dan psikologi
pekerja.
Dari penemuan ini timbul reaksi-reaksi, yaitu ditakutkan dengan adanya
“efisiensi“ akan menimbulkan pengangguran, bahwa pekerja semata – mata
adalah pelengkap mesin dan tidak diperhatikan kebutuhan serta sikap tingkah
lakunya. Selain itu aliran ini dikritik karena tidak memperhatikan sama sekali
usaha – usaha memecahkan persoalan yang dihadapi dan pengambilan keputusan-
keputusan yang merupakan aspek yang penting dalam manajemen.
Contoh dalam teori ini pentingnya manajer mempertahankan wewenang
formal, tetapi sekarang karyawan semakin terdidik sehingga mereka kurang dapat
menerima wewenang formal.
3) Aliran Kuantitatif
Aliran kuantitatif menitikberatkan peranan pemakaian data angka,
matematik dan statistik dalam membantu manajemen dalam memecahkan
persoalan yang dihadapinya. Pembagian lain aliran manajemen adalah menurut
John Hutchinson, dalam bukunya “Manajement Srategy andTactics”.
13
4) Aliran Proses Manajemen
Identifikasikan prinsip dan membentuk teori manajemen. Sedangkan dasar
pendekatan aliran ini adalah mempelajari fungsi manajer dan menetapkan prinsip
dasar untuk praktek manajemen.
Aliran ini dipelopori oleh Hendry Fayol. Pengikut aliran ini tidak
memasukan dalam teorinya dalam ilmu pengetahuan secara keseluruhan seperti
sosiologi, ekonomi, psikologi, fisika dan lain – lain..
Hal ini bukan karena ilmu - ilmu tersebut tidak penting, tetapi mereka
berpendapat bahwa dalam mendekati manajemen ini mereka perlu membatasi
bidangnya untuk dapat memperoleh yang diinginkan.
5) Aliran Empiris
Aliran ini mempelajari manajemen dari pengalaman-pengalaman yang
sudah lampau. Tipe aliran ini adalah melihat manajemen dengan mempelajari dan
menganalisa masalah – masalah yang khusus.
Pelopor aliran ini berpendapat bahwa dengan melalui studi akan
pengalaman – pengalaman yang sukses dan kesalahan – kesalahan yang dibuat
manajemen di dalam masalah – masalah khusus serta cara – cara pemecahan
masalah tersebut, orang akan mengerti dan belajar menerapkan teknik – teknik
yang efektif pada situasi yang sama atau hampir sama.
14
mencapai tujuan tertentu. Maka sudah seharusnya seseorang harus mengerti orang
lain yang menjadi teman kerjanya.
Menurut aliran ini, manajemen harus memperhatikan tingkah laku manusia
dan mempelajari interaksi antar manusia baik di dalam lingkungan manajemen
maupun di luarnya. Dua aliran ini menitik beratkan tinjauannya pada faktor
individu dan psikologi sosial.
15
9) Aliran Matematis
Aliran ini melihat manajemen sebagai suatu sistem matematik yang
lengkap dengan model prosesnya. Yang paling dikenal ialah orang – orang yang
menyelenggarakan penyelidikan tentang operation research yang kadang –
kadang menyebut dirinya sebagai “management scientists”. Mereka percaya
bahwa manajemen organisasi atau perencanaan atau pengambilan keputusan
adalah proses yang logis yang dapat diinterpretasikan dalam simbol – simbol dan
hubungan matematik.
Titik berat aliran ini ialah model yang diperuntukkan guna memecahkan
masalah – masalah. Jadi kalau orang menghadapi suatu masalah maka terlebih
dahulu orang orang menentukan model matematiknya, kemudian setelah
modelnya ditemukan orang baru dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
16
Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern". Owen
lebih banyak memperhatikan pekerja karena menurutnya investasi yang penting
bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi
kerja, beliau juga membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti
prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
17
d. Henry L Grant (1861 – 1919)
Sumbangan Henry L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan
bonus ekstra untuk para mandor. Beliau menekankan pentingnya mengembangkan
minat hubungan timbal balik antara manajer dan para karyawan, yaitu kerja sama
yang harmonis. Metodenya yang terkenal adalah metode grafis dalam
menggambarkan rencana – rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dengan menekankan pentingnya waktu maupun biaya
dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan.
e. The Gilberths (Frank B. Gilbreth : 1868 – 1924 dan Lilian Gilberth : 1878
– 1972)
Mereka terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai
pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru atau
terkenal dengan konsep "Three Position Plan of Promotion". Banyak manfaat dan
jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan
oleh manajemen ini yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok karena
terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan
dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia
biasa.
Perhatian Lilian Gilberth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan
perhatian pada efisiensinya yaitu usaha untuk menemukan cara yang terbaik
dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip manajemen ilmiah
harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka.
Ketidakpuasan diantara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak
manajemen terhadap pekerja.
18
Pembagian kerja (Division of Labour)
Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility)
Disiplin
Kesatuan komando (Unity of Comando)
Kesatuan pengarahan (Unity of Direction)
Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan
umum (Subordination of Individual interest to general interest)
Renumerasi Personil (Renumeration of Personal)
Sentralisasi (Centralisation)
19
Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar
etika yang umum dan konsep keadilan sosial.
20
BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
21
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen
yang dihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang
paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Disamping itu seorang manajer
dapat saja menggabungkan dan memanfaatkan teori dan konsep yang paling
cocok atau pendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang
kompleks dengan menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini
dan di masa datang.
22
DAFATAR PUSTAKA
Deming, W.E. 1982. Out of Crisis, MIT Center for Advanced Engineering Study.
Cambridge, MA.
Gilbreth, F.B. dan Gilbreth, L.M. 1917. Applied Motion Study. Sturgis and
Walton. New York, USA.
Griffin, R.W. 2006. Management. Edisi 8. Houghton Mifflin. Boston, MA, USA.
Juran, J.M. 1988. Juran on Planning for Quality. The Free Press. New York.
Kadek, N.S, dkk. 2021. Pengantar Manajemen dan Binis. Widana Bakti Persada.
Bandung.
Pindur, Wolfgang., Rogers, Sandra. dan Pan Suk Kim. 1995. The History of
Management : a Global Perspective. Journal of Management History,
MCB University Press. USA.
Suci, M.N. 2019. The Evolution of Manajement Thought. Jurnal: Manajemen dan
Bisnis Vol.1, No.1. P-ISSN : 2685-5526
23
Syamsuddin. 2017. Penerapan Fungsi – Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Jurnal Idaarah Vol.1, No. 1.
Wikipwdia.https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manajemen&oldid=217300
35
Yuku. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Mobile (Ver.1.1.3). Yuku Mobile.
Jakarta.
24