Makalah - Sejarah Perkembangan Manajemen

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN

Makalah ini disusun memnuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen dan
Bisnis

Dosen Pengampu :
Siti Abdillah Nurhidsysh, S.E., M.M

Oleh :
1. Muhammad Fathoni (60222104)
2. Ferry Putra A (60222062)
3. Kurniawati Khamalia (60222087)
4. Anggit Galuh Puji S (60222022)
5. M. Tobiq Khalimi (60222105)
6. Fina Febriana (60222205)
7. Alfina Damayanti (60222016)
8. Lafran Eddi Kundamaya (60222088)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Selamat (UNISS)
Kendal
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya
sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas Makalah “Sejarah Perkembangan
Manajemen” ini dengan selesai, terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman satu kelompok yang telah mendukung dan berdiskusi dalam menyelesaikan
tugas ini dengan baik dan mudah mudahan Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami dimasa yang akan datang. Terima kasih.

Penulis,

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................................. 1

Tujuan .............................................................................................................. 2

Manfaat ............................................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN

Pengertian Manajemen ..................................................................................... 3

Fungsi – Fungsi Manajemen ............................................................................ 4

Peran, Keahlian, serta Tingkatan Manajemen.................................................. 6

Opersional serta Bidang Manajemen ............................................................... 7

Perkmbangan, Aliran – Aliran dan Tokoh – Tokoh Manajemen ..................... 9

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan ...................................................................................................... 21

Saran................................................................................................................. 21

Daftar Pustaka ................................................................................................ 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa kemasa telah memberikan


kontribusi besar bagi kemajuan jaman, khususnya pada lingkungan industri
dimana manajemen dan kepemimpinan menjadi suatu hal yang penting bagi
kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaan atau dunia industri.

Manajemen dibutuhkan oleh semua orang, karena tanpa manajemen yang


baik, segala usaha yang dilakukan organisasiakan kurang berhasil. Istilah
manajemen berasal dari bahasa Italia meneggiari yang berarti mengendalikan
hewan, khususnya kuda. Dalam perkembangannya istilah itu kemudian digunakan
untuk mengendalikan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi antara lain
ditentukan oleh kemampuan manajer untuk mengatur kerja sama tersebut.
Kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan, mengembangkan
kegiatan organisasi merupakan kegiatan manajemen.

Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah - masalah
yang berkaitan dengan manajer.

Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan


produksi sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana
sumber daya manusia yang berada dalam organisasi.

Manajemen pada umumnya merupakan proses penentuan tujuan atau


sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang seefesien dan seefektif mungkin.

1
1.2. Tujuan
 Makalah ini ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar
Manajemen dan Bisnis yang diampu oleh Ibu Siti Abdillah Nurhidayah,
S.E., M.M.
 Makalah ini ditujukan bagi penulis dan yang membaca sebagai penambah
informasi dan pengetahuan mengenai sejarah dan perkembangan
manajemen.

1.3. Manfaat

Dalam penyusunan Makalah berjudul “Sejarah Perkembangan


Manajemen” ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat baik bagi penulis
sendiri maupun pembaca dan masyarakat luas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Manajemen

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.


Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi, (Richartd 2003).
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efisien, (Griffin 2006).

Istilah manajemen berasal dari kata kerja “to manage” berarti “control”
dan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut: mengendalikan,
mengenai atau mengolah. Selanjutnya kata benda “manajemen” atau
“management” dapat mempunyai berbagai arti. Pertama sebagai pengolahan,
pengendalian atau penanganan (“managing”). Kedua berupa perlakuan secara
terampil untuk menangani sesuatu berupa “skill full treatment”. Ketiga merupakan
gabungan dari dua pengertian tersebut ialah yang berhubungan dengan
pengolahan suatu perusahaan, rumah tangga atau suatu bentuk kerja sama dalam
mencapai suatu tujuan tertentu. Tiga pengertian tersebut mendukung kesepakatan
bahwa manajemen dapat dipandang sebagai ilmu dan seni.

Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa inggris management yang


dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata
manage ini sendiri berasal dari Italia Maneggio yang diadopsi dari bahasa latin
managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan (Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, 2011).

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kata manajemen


mempunyai pengertian sebagai penggunaan sumberdaya secara efektif untuk
mencapai sasaran (Yuku, 2013).

3
Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pemimpin dan kepemimpinan
yaitu orang – orang yang melakukan kegiatan memimpin dalam suatu organisasi.
Hal berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal.

Kesimpulan yang dapat diambil dari berbagai defenisi – defenisi tersebut


bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan yang didalamnya terdapat suatu
proses berbeda yaitu planning, organizing, actuating dan controlling sehingga
bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dengan efektif
dan efesien.

2.2.Fungsi – Fungsi Manajemen

Sebagaimana yang dikatakan oleh Louis A. Allen di dalam bukunya “The


Profession of Management” menyatakan bahwa manajemen itu adalah suatu jenis
pekerjaan khusus yang menghendaki usaha mental dan fisik yang diperlukan
untuk memimpin, merencanakan, menyusun, mengawasi, serta meneliti . Menurut
Allen pekerjaan manajer itu mencakup empat fungsi yaitu :

A. Memimpin (Leading)

Memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer agar


orang lain bertindak. Fungsi Leading ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu
sebagai berikut ;

1. Mengambil keputusan (decision making)


2. Mengadakan komunikasi (communicating)
3. Memberikan motivasi (motivating)
4. Memilih orang-orang (selecting people)
5. Mengembangkan orang-orang (developing people)

4
B. Merencanakan (Planning)

Meliputi beberapa kegiatan yaitu :

1. Meramalkan (forecasting) adalah pekerjaan seorang manajer dalam


memperkirakan waktu yang akan datang.
2. Menetapkan maksud dan tujuan (establishing objective) yaitu pekerjaan
manajer dalam menentukan tujuan atau sasaran.
3. Mengacarakan (programming) menetapkan urutan kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
4. Mengatur waktu (scheduling) menetapkan urutan yang tepat, hal ini
sangat penting agar semua tindakan dapat berhasil dengan baik.
5. Menyusun anggaran belanja (budgeting) mengalokasikan sumber daya
yang ada.
6. Mengembangkan prosedur (developing procedures) menormalisasikan
cara – cara pelaksanaan pekerjaan.
7. Menetapkan dan menafsirkan kebijaksanaan (establishing and
interpreting policies) menetapkan dasar-dasar pelaksanaan pekerjaan.

C. Menyusun (Organizing)

Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengatur dan


menghubungkan pekerjaan yang akan dilakukan sehingga dapat dilaksanakan
dengan efektif. Fungsi manajemen organizing ini meliputi :

1. Merencanakan struktur organisasi.


2. Mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang.
3. Menetapkan hubungan – hubungan.

5
D. Mengawasi dan Meneliti (Controlling)

Pekerjaan seorang manajer dalam menilai dan mengatur pekerjaan yang


diselenggarakan dan yang telah selesai. Cara – cara pengawasan dalam
manajemen diperoleh melalui :

1. Perkembangan derajat pekerjaan.


2. Pengukuran hasil pekerjaan.
3. Penilaian hasil pekerjaan.
4. Pengambilan tindakan perbaikan.

2.3.Peran, Keahlian, serta Tingkatan Manajemen

Menurut Henry Mintzberg 1988 mengemukakan konsep peranan manajer


(managerial roles) untuk lebih mempertajam pemahaman mengenai apa yang
sebenarnya dilakukan oleh manajer. Dalam hal ini Mintzberg merumuskan
manajer sebagai orang yang memiliki wewenang di dalam suatu organisasi karena
manajer diberikan wewenang formal (formal authority) oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Mintzberg terhadap


apa yang sesungguhnya dilakukan oleh manajer dalam menjalankan statusnya,
diperoleh sepuluh peran yang dilakukan oleh manajer yang terbagi dalam tiga
kelompok peran yaitu :

1. Interpersonal roles
Peran manajer yang bersifat interpersonal yang diwujudkan ke dalam tiga
peran yang penting yakni figurehead, leader role and liasion role.
2. Informational roles
Peran manajer yang kedua yakni informational role, yang selanjutnya
dijabarkan menjadi tiga peran yaitu monitor role, disseminator role dan
spokesman.

6
3. Decisional roles
Peran ketiga yang dilakukan oleh para manajer adalah decisional roles
yang mencakup entrepreneurial role, distubance handler, resources
allocator role dan negotiator role.

2.4.Operasional serta Bidang Manajemen

Manajemen operasional dibutuhkan dalam sebuah bisnis untuk mengontrol


aktivitas produksi. Sebuah bisnis membutuhkan pengawasan terhadap beberapa
unsur penunjang kegiatannya. Seperti keuangan, pemasaran, dan juga produksi
yang masuk ke dalam kegiatan operasional.

Manajemen ini merupakan sebuah perencanaan yang fokusnya pada


kegiatan produksi. Tugasnya untuk memastikan proses produksi terjaga dan
berjalan sebagaimana mestinya. Manajemen ini juga harus memastikan proses
produksi terpelihara dan perkembangannya berjalan sesuai yang direncanakan.

Manajer operasi bertanggung jawab penuh terhadap jalannya manajemen


operasional. Manajer operasi berkewajiban mengawasi dan mengelola proses
operasional. Dimulai dari proses pengubahan sumber daya bahan baku, energi,
dan tenaga kerja menjadi bentuk barang dan jasa, atau dengan kata lain harus
mampu mengelola proses pengubahan input menjadi output.

Manajer operasi sangat penting posisinya dalam sebuah bisnis.


Dikarenakan operasional merupakan salah satu dari fungsi strategis perusahaan.
Fungsi strategis perusahaan itu ada tiga, yakni pemasaran, keuangan, dan
operasional. Berarti manajemen operasional memiliki kedudukan penting untuk
menyempurnakan strategi perusahaan. Juga memiliki kepentingan untuk
memastikan perusahaan dapat bertahan jangka panjang dalam kondisi yang baik.

Untuk lebih jelasnya lagi, manajemen operasional adalah manajemen yang


digunakan untuk merancang strategi dan menata kegiatan praktik perusahaan.
Tentu saja tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan income perusahaan.

7
Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan
secara garis besar menjadi fungsi – fungsi :

1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen untuk


memperoleh Sumber Daya Manusia yang kita jalankan dan bagaimana
Sumber Daya Manusia yang terbaik dapat terpelihara dan dapat bekerja
bersama dengan baik.
2. Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen untuk menghasilkan
produk sesuai standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen,
dengan teknik produksi yang se-efesien.
3. Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen untuk
mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen dan
bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
4. Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara
ekonomis yang diukur secara profit.
5. Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen untuk memastikan
bahwa bisnis yang berjalan tetap mampu untuk terus bertahan dalam
jangka panjang.

Kesemua tingkatan manajemen di atas bekerja pada berbagai bidang dalam


suatu perusahaan, meliputi :

a. Manajer Sumber Daya Manusia bertugas rekruitmen, pelatihan, evaluasi


kinerja, dan menentukan besarnya kompensasi bagi karyawan.
b. Manajer Informasi bertugas dan bertanggung jawab terkait perancangan
dan penerapan sistem untuk menggabungkan, mengorganisasikan, dan
mendistribusikan informasi.
c. Manajer Keuangan bertugas merencanakan dan mengawasi fungsi
akuntansi dan sumber-sumber keuangan.

8
d. Manajer Operasi terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab pada
sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam produksi, persediaan, dan
pengawasan kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan.
e. Manajer Pemasaran bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang
mencakup pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

2.5.Perkembangan, Aliran – Aliran dan Tokoh – Tokoh Manajemen


1. Perkembangan Manajemen

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen.


Beberapa orang melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern
akhir (late modern conceptualization). Dalam istilah tersebut manajemen tidak
memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda.

Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa


pra-modern. Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan
(memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka
yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen
secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab
(abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494)
menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.

a. Abad 19

Bidang pelajaran manajemen berkembang dari kondisi ekonomi di abad


ke-19. Pelaku Ekonomi klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill
memberikan teori alokasi sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat
yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew
Boulton mengembangkan teknik produksi seperti standarisasi, prosedur kontrol
kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.

9
Max Weber (1864 – 1920) ahli sosiologi modern dan sejarah asal Jerman
menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut “birokrasi”
(bureaucracy). Birokrasi adalah bentuk organisasi yang ditandai oleh pembagian
kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci,
dan sejumlah hubungan yang impersonal. Weber sadar bahwa bentuk "birokrasi
yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Peradaban barat ditandai oleh
kecenderungan orang Eropa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan
birokrasi. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud
menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan
dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain
struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin
dan lain – lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi,
struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.

Patrick Blackett pada tahun 1940-an menggagas ilmu riset operasi yaitu:
merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset
operasi sering dikenal dengan "Sains Manajemen". Peter F. Drucker pada Tahun
1946 disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen. Dalam bukunya tentang
manajemen terapan, Drucker mengajukan sebuah konsep manajemen yang disebut
dengan "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku tersebut muncul
atas gagasan Alfred Sloan yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon
Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori
manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
keseluruhan berdasarkan sains.

Secara singkat dalam masa ini para pemikir manajemen menciptakan suatu
kajian mendalam dan komprehensif tentang bagaimana menciptakan struktur
organisasi yang membimbing kearah suatu kinerja perusahaan yang efektif dan
efisian.

10
b. Abad 20

Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun


1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa
cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain. Peter Drucker menulis
salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi"
(Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (Chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian
tentang organisasi.

H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik


statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett
mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu
riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba
pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di
bidang logistik dan operasi. Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari
beberapa bidang terpisah, termasuk :

1) Manajemen Sumber daya manusia.


2) Manajemen operasi atau produksi.
3) Manajemen strategi.
4) Manajemen pemasaran.
5) Manajemen keuangan.
6) Manajemen informasi teknologi.

Total Kualitas Management (TQM) W. Edwards Deming (1900–1993)


and Joseph Juran (1904), dalam pemikiran ilmu manajemen merupakan pertanda
era moderen di abad ke-20. Deming adalah orang Amerika yang di Jepang
dianggap sebagai “Bapak Kontrol Kualitas”. Menurut Deming, kebanyakan
permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan
sistemnya. Ketiga, Joseph Jura menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan
karena faktor – faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia

11
merujuk pada “prinsip pareto”. Pengembangan selanjutnya mengenai trilogi
manajemen memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas.
Pemikiran ini berpusat pada adopsi model matematis pada bidang
manajemen. Terdapat tiga area utama pada gerakan pemikiran ini yakni
(1)management science, (2)operations management, dan (3)management
information system. Spesifikasi management science adalah pada pengembangan
model matematis sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah. Operations management berpusat pada aplikasi dari
management science pada setiap aktifitas organisasional. Sedangkan management
information system adalah system komunikasi yang kompleks dan integrative
dengan tujuan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para manajer (Pindur
et all,1995;67-68).

2. Aliran – Aliran Manajemen


1) Aliran Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah dipandang sebagai kekuatan yang penting di dalam
studi formal dari praktis manajemen di Amerika Serikat, Britania Raya, Eropa,
Jepang, dan Uni Soviet. Meskipun demikian, manajemen ilmiah bukanlah suatu
kegagalan. Manajemen ilmiah mencerminkan suatu teori yang dapat
diaplikasikan, tetapi penerapannya harus dipersiapkan lebih lanjut. Demikian
Wren dan Bedeian memberikan penegasan atas tugas pengembangan dan
penerapan manajemen ilmiah di era postmodern yang sarat dengan kemajuan
teknologi.
Aliran manajemen ilmiah dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor
walaupun Henry R. Towne memperkenalkan dalam tulisannya “The Enggineer as
an Economist”. Taylor pada hakikatnya berusaha untuk mengenali tanggung
jawab serta tugas khusus manajemen. Adapun inti dari aliran ini adalah :
a. Melalui metode ilmiah menemukan unsur-unsur kerja manusia tidak
lagi digunakan intuisi.
b. Mengidentifikasi fungsi manajemen dalam pekerjaan merencanakan.
c. Memilih dan melatih buruh serta mengembangkan kerja sama.

12
d. Membagi kerja antara manajemen dan pekerja sehingga masing –
masing dapat melaksanakan tugas – tugasnya sesuai dengan
kemampuannya sehingga diharapkan bertambahnya efisiensi.
Maka aliran ini menyumbang banyak dalam perkembangan manajemen
praktis. Ditambah lagi dengan peranan Frank Gilberth yang menyelidiki tentang
gerak kerja serta Lilian Gilberth yang memperhatikan unsur waktu dan psikologi
pekerja.
Dari penemuan ini timbul reaksi-reaksi, yaitu ditakutkan dengan adanya
“efisiensi“ akan menimbulkan pengangguran, bahwa pekerja semata – mata
adalah pelengkap mesin dan tidak diperhatikan kebutuhan serta sikap tingkah
lakunya. Selain itu aliran ini dikritik karena tidak memperhatikan sama sekali
usaha – usaha memecahkan persoalan yang dihadapi dan pengambilan keputusan-
keputusan yang merupakan aspek yang penting dalam manajemen.
Contoh dalam teori ini pentingnya manajer mempertahankan wewenang
formal, tetapi sekarang karyawan semakin terdidik sehingga mereka kurang dapat
menerima wewenang formal.

2) Aliran Akuntansi Manajemen


Dalam aliran ini pada hakikatnya diterapkan prinsip-prinsip ekonomi
dimana orang berusaha untuk mencapai keuntungan yang maksimal dengan
sumber daya tertentu atau dengan sumber ekonomi yang minim dalam
memperoleh keuntungan tertentu.

3) Aliran Kuantitatif
Aliran kuantitatif menitikberatkan peranan pemakaian data angka,
matematik dan statistik dalam membantu manajemen dalam memecahkan
persoalan yang dihadapinya. Pembagian lain aliran manajemen adalah menurut
John Hutchinson, dalam bukunya “Manajement Srategy andTactics”.

13
4) Aliran Proses Manajemen
Identifikasikan prinsip dan membentuk teori manajemen. Sedangkan dasar
pendekatan aliran ini adalah mempelajari fungsi manajer dan menetapkan prinsip
dasar untuk praktek manajemen.
Aliran ini dipelopori oleh Hendry Fayol. Pengikut aliran ini tidak
memasukan dalam teorinya dalam ilmu pengetahuan secara keseluruhan seperti
sosiologi, ekonomi, psikologi, fisika dan lain – lain..
Hal ini bukan karena ilmu - ilmu tersebut tidak penting, tetapi mereka
berpendapat bahwa dalam mendekati manajemen ini mereka perlu membatasi
bidangnya untuk dapat memperoleh yang diinginkan.

5) Aliran Empiris
Aliran ini mempelajari manajemen dari pengalaman-pengalaman yang
sudah lampau. Tipe aliran ini adalah melihat manajemen dengan mempelajari dan
menganalisa masalah – masalah yang khusus.
Pelopor aliran ini berpendapat bahwa dengan melalui studi akan
pengalaman – pengalaman yang sukses dan kesalahan – kesalahan yang dibuat
manajemen di dalam masalah – masalah khusus serta cara – cara pemecahan
masalah tersebut, orang akan mengerti dan belajar menerapkan teknik – teknik
yang efektif pada situasi yang sama atau hampir sama.

6) Aliran Tingkah Laku Manusia


Aliran ini didasarkan pada tesis bahwa manajemen berarti pencapaian
tujuan dengan bantuan orang lain. Maka pelajaran manajemen harus dipusatkan
pada hubungan antar orang. Kadang – kadang disebut juga penelaahan Human
Relation, Leadership atau Behavior Sciences Approach. Aliran ini
menggambarkan teori – teori baru dan yang telah ada. Metode dan teknik ilmu
pengetahuan sosial dalam mempelajari peristiwa antar perorangan dan hubungan
perorangan sampai kepada hubungan kebudayaan.
Dengan kata lain, aliran ini menekankan pada aspek kemanusiaan di dalam
manajemen dan prinsip bahwa apabila orang-orang bekerja bersama untuk

14
mencapai tujuan tertentu. Maka sudah seharusnya seseorang harus mengerti orang
lain yang menjadi teman kerjanya.
Menurut aliran ini, manajemen harus memperhatikan tingkah laku manusia
dan mempelajari interaksi antar manusia baik di dalam lingkungan manajemen
maupun di luarnya. Dua aliran ini menitik beratkan tinjauannya pada faktor
individu dan psikologi sosial.

7) Aliran Sistem Sosial


Pelopor aliran ini adalah Chester Barnad (1938), yang melihat manajemen
sebagai suatu sistem interelasi kultural. Kadang-kadang suatu sistem dibatasi pada
organisasi yang formal. Pelopor – pelopor ini berpendapat bahwa gejala – gejala
manajemen adalah sama dengan gejala – gejala sosial.
Aliran ini banyak memberikan sumbangan kepada manajemen, khususnya
mengenai pengelolaan organisasi perusahaan sebagai organisasi dan konflik
kultural telah menolong para teoretisi dan manajer – manajer di dalam praktek.
Selain itu, kewajiban organisasi yang dikemukakan oleh aliran ini seperti
adanya dasar – dasar institusional, hak-hak organisasi, pengaruh – pengaruh
organisasi informal dan faktor – faktor sosial lainnya sangat penting untuk dunia
manajemen.

8) Aliran Teori Keputusan


Aliran ini memusatkan perhatiannya pada proses, cara, dan menganalisa
suatu pengambilan keputusan yakni memilih suatu tindakan atau ide dari berbagai
alternatif yang ada.
Teori yang dikembangkan pada aliran ini tentang pilihan konsumen yang
mempertimbangkan berbagai segi ekonomi seperti pendayagunaan secara
maksimum, indifference curves, teori marginal dan sifat – sifat ekonomis didalam
menghadapi risiko dan ketidakpastian.
Kelemahan aliran ini ialah terletak pada ruang penyelidikan yang sempit
(pengambilan keputusan), tetapi hasilnya digunakan untuk memberikan
pandangan pada bidang yang luas yaitu perusahaan sebagai suatu sistem sosial.

15
9) Aliran Matematis
Aliran ini melihat manajemen sebagai suatu sistem matematik yang
lengkap dengan model prosesnya. Yang paling dikenal ialah orang – orang yang
menyelenggarakan penyelidikan tentang operation research yang kadang –
kadang menyebut dirinya sebagai “management scientists”. Mereka percaya
bahwa manajemen organisasi atau perencanaan atau pengambilan keputusan
adalah proses yang logis yang dapat diinterpretasikan dalam simbol – simbol dan
hubungan matematik.
Titik berat aliran ini ialah model yang diperuntukkan guna memecahkan
masalah – masalah. Jadi kalau orang menghadapi suatu masalah maka terlebih
dahulu orang orang menentukan model matematiknya, kemudian setelah
modelnya ditemukan orang baru dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

3. Tokoh – tokoh Manajemen


Berikut merupakan tokoh – tokoh manajemen yang memberikan perhatian
terhadap masalah – masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan
usahawan, industri maupun masyarakat, yang terdiri dari beberapa orang sebagai
berikut :
a. Robert Owen (1771 – 1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek mempekerjakan anak
– anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan
kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan
terhadap kondisi kerja ini. Pada awal tahun revolusi industri, ketika para pekerja
dianggap instrumen yang tidak berdaya Owen berniat meningkatkan kondisi kerja
di pabrik, menaikkan usia minimum kerja bagi anak – anak, mengurangi jam kerja
karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan took – took
untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha
memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal dengan membangun
rumah – rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik
menjadi menarik.

16
Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern". Owen
lebih banyak memperhatikan pekerja karena menurutnya investasi yang penting
bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi
kerja, beliau juga membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti
prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

b. Charles Babbage (1792 – 1871)


Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada
usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik dengan menerapkan
prinsip – prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan
biaya. Beliau pertama kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan
spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu sehingga
pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator.
Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul "On the Economy Of
Machinery and Manufactures" (1832).
Babbage sangat memperhatikan faktor manusia dia menyarankan
sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik
pabrik sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik apabila
mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan
para pekerja selayaknya menerima pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan
mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap
saran yang mereka berikan dalam peningkatan produktivitas.

c. Frederick W. Taylor (1856 – 1915)


Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya
meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi
kerja.
Taylor membuat prinsip – prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah
yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan
meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja
karyawan.

17
d. Henry L Grant (1861 – 1919)
Sumbangan Henry L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan
bonus ekstra untuk para mandor. Beliau menekankan pentingnya mengembangkan
minat hubungan timbal balik antara manajer dan para karyawan, yaitu kerja sama
yang harmonis. Metodenya yang terkenal adalah metode grafis dalam
menggambarkan rencana – rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dengan menekankan pentingnya waktu maupun biaya
dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan.

e. The Gilberths (Frank B. Gilbreth : 1868 – 1924 dan Lilian Gilberth : 1878
– 1972)
Mereka terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai
pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru atau
terkenal dengan konsep "Three Position Plan of Promotion". Banyak manfaat dan
jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan
oleh manajemen ini yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok karena
terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan
dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia
biasa.
Perhatian Lilian Gilberth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan
perhatian pada efisiensinya yaitu usaha untuk menemukan cara yang terbaik
dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip manajemen ilmiah
harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka.
Ketidakpuasan diantara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak
manajemen terhadap pekerja.

f. Henry Fayol (1841 – 1925)


Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial management".
Tahun 1916 dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan
produktivitas pabrik dan pekerja. Ada 8 macam prinsip manajemen dari Fayol,
yaitu :

18
 Pembagian kerja (Division of Labour)
 Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility)
 Disiplin
 Kesatuan komando (Unity of Comando)
 Kesatuan pengarahan (Unity of Direction)
 Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan
umum (Subordination of Individual interest to general interest)
 Renumerasi Personil (Renumeration of Personal)
 Sentralisasi (Centralisation)

g. Mary Parker Folett (1868 – 1933)


Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan
dan manajemen berdasarkan persamaan tujuan namun tidak sepenuhnya benar
untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai
penerima perintah.
Kedudukan kepemimpinan dalam organisasi bukan hanya karena
kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil tapi haruslah berasal dari pada
pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.

h. Oliver Sheldon (1894 – 1951)


Filsafat manajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun
1923 yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia usaha
sehingga etika sama pentingnya dengan ekonomi dalam manajemen.
Penggabungan nilai – nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan
kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
 Kebijakan keadaan dan metode industri haruslah sejalan dengan
kesejahteraan masyarakat.
 Manajemen seharusnya mampu menafsirkan sanksi moral tertinggi
masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktisi
terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh
masyarakat.

19
 Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar
etika yang umum dan konsep keadilan sosial.

i. Chester L. Bernard (1886 – 1961)


Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat
kemudian Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organisasi.
Chester L. Bernard berasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup
terus apabila dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan
individu. Bukunya yang terkenal berjudul "The Functions of The Executive"
(1983) tentang manajer berdasarkan suatu pendekatan sistem sosial untuk
mengerti dan menganalisis fungsi – fungsi.

20
BAB 3

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,


dan pengendalian atau pengawasan dari berbagai sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Fungsi – fungsi manajemen adalah
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan. Peranan yang
dilakukan oleh seorang manajer adalah interpersonal roles, informational roles
dan decisional roles. Tiga keahlian yang harus dimiliki oleh seorang manajer
yaitu technical skill, human skill dan conceptual skill.

Dalam sebuah perusahaan terdapat tiga tingkatan manajemen adalah


manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen lini pertama. Ilmu
manajemen telah mengalami perkembangan dari masa ke masa sehingga muncul
beberapa aliran manajemen, yaitu: Aliran Manajemen Ilmiah, Aliran Akuntansi
Manajemen, Aliran Kuantitatif, Aliran Proses Manajemen, Aliran Empiris, Aliran
Tingkah Laku Manusia, Aliran Sistem Sosial, Aliran Teori Keputusan dan Aliran
Matematis.

Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi dapat dibedakan


secara garis besar menjadi fungsi – fungsi, yaitu: Manajemen Sumber Daya
Manusia, Manajemen Produksi, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan,
Manajemen Informasi.

3.2.Saran

Sesuatu yang penting untuk ditekankan adalah terkait sejarah perkembangan


manajemen akan tetap relevan dan menjadi acuan dasar bagi praktek manajemen
modern. Konsep – konsep yang dipaparkan dalam tulisan ini dapat menjadi
sebuah instrumen untuk pengembangan manajemen di masa depan.

21
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen
yang dihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang
paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Disamping itu seorang manajer
dapat saja menggabungkan dan memanfaatkan teori dan konsep yang paling
cocok atau pendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang
kompleks dengan menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini
dan di masa datang.

22
DAFATAR PUSTAKA

Barnard, C. 1938. The Functions of the Executive. Harvard University Press.


Cambridge, MA.

Barrett, C. 2003. Vocational Business: Training, Developing and Motivating


People - Business & Economics. - Page 51.

Dalimunthe, R F. 2003. Sejarah perkembangan Ilmu Manajemen. Digitized by


USU digital library.

Deming, W.E. 1982. Out of Crisis, MIT Center for Advanced Engineering Study.
Cambridge, MA.

Gilbreth, F.B. dan Gilbreth, L.M. 1917. Applied Motion Study. Sturgis and
Walton. New York, USA.

Griffin, R.W. 2006. Management. Edisi 8. Houghton Mifflin. Boston, MA, USA.

Juran, J.M. 1988. Juran on Planning for Quality. The Free Press. New York.

Kadek, N.S, dkk. 2021. Pengantar Manajemen dan Binis. Widana Bakti Persada.
Bandung.

Kajeng, B. 2013. Perkembangan Pemikiran Manajemen dari Gerakan Pemikran


Scirntific Manajement Hingga Era Modern. Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis, dan Kewirausahaan Vol.7, No.2.

Mintzberg, H. 1988. The Structuring of Organizations: A Synthesis of the


Research. Prentice-Hall, Englewood Cliffs. New Jersey.

Pindur, Wolfgang., Rogers, Sandra. dan Pan Suk Kim. 1995. The History of
Management : a Global Perspective. Journal of Management History,
MCB University Press. USA.

Suci, M.N. 2019. The Evolution of Manajement Thought. Jurnal: Manajemen dan
Bisnis Vol.1, No.1. P-ISSN : 2685-5526

23
Syamsuddin. 2017. Penerapan Fungsi – Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Jurnal Idaarah Vol.1, No. 1.

Taylor, F.W. 1911. Principles of Scientific Management. Harper and Brothers.


New York, USA.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2011.


Manajemen Pendidikan. Alfabera. Bandung.

Wikipwdia.https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manajemen&oldid=217300
35

Yuku. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Mobile (Ver.1.1.3). Yuku Mobile.
Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai