1.5.a Tiger
1.5.a Tiger
1.5.a Tiger
R-01
Version 2
05 March 2015
CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
TIGER : SOP untuk pelaksanaan unscheduled breakdowns FMC
Sebelum perbaikan Selama perbaikan Setelah perbaikan
T I G E R
1 2 3 4 5
Inspect unit and Go ahead and
Talk to Customer Enter data in report Review job
investigate problem do the repair
Output
Catatan insiden baru Rencana action untuk Perbaikan selesai, unit Hlm 1 Form Maintenance & Hlm2 Form Maintenance &
dalam database perbaikan bekerja kembali Repair Record lengkap Repair Record lengkap
Action RCPS dimasukan ke
Tim respon menuju ke Order parts dilakukan dan Pemberitahuan customer MTC mobile terinput di action tracker
unit dikirim ke field dilakukan system Part ter-GI
1.5.A 1.1
Setiap informasi breakdown unit harus tercatat di logbook dan diinformasikan ke
Supervisor
Setiap problem unschedule harus dibuatkan WO sesuai job tipe unscheduled (USC)
1.5.A 1.2
di SAP dan mencatat detail insiden dicatat di database
1.5.A 1.3
Tersedianya team khusus disertai rooster yang benar (merata dari sisi jumlah,
leadership dan kompetensi)
Ada dedicate sarana tranportasi lengkap dengan tools khusus untuk team
1.5.A 1.4
unscheduled breakdown
UT SBPR | 2
Setiap informasi breakdown unit harus tercatat di logbook dan diinformasikan ke
1.5.A 1.1
Supervisor
PIC: Radioman
Model/kode unit
Lokasi
Service meter reading (SMR) di mesin pada saat breakdown
Status – Berhenti atau masih operasi?
Radioman sebagai point
Komponen problem
of contact pertama
Deskripsi trouble:
Time
PIC Status
Date No WO Code Unit Location BUS/ SCH Actual
Info Trouble
Down
Start Job
Estimasi Pre Release
RFU Info
RFU
SMR Start SMR Finish Problem Description Action Component Resp. Mechanic Name
Customer (RFU/ CT) o Detail gejala (symptom)
02-Mar-15 576582 DT 3663 PIT Angrek SCH 8:00:00 AM 7:45:00 AM 8:15:00 AM 9:45:00 AM 9:50:00 AM 10:00:00 AM 11134 11149 PI UT Addle D.S Bakhtiar RFU
05-Mar-15 575456 DT 3889 PIT Mawar BUS 2:30:00 AM 2:20:00 AM 2:30:00 AM 2:45:00 AM 3:10:00 AM 3:30:00 AM 10334 10350 Error 03
-Reposisi Clamp
PAMA Anggiandika Bakhtiar RFU
o Kode error (jika ada)
-ACC Pedal
08-Mar-15 576585
11-Mar-15 576589
DT 3784
DT 3987
PIT Binggo
PIT Mawar
SCH 8:00:00 AM 7:48:00 AM 8:10:00 AM 12:00:00 PM 11:50:00 AM 12:05:00 PM 9084 1094
SCH 10:00:00 AM 9:57:00 AM 10:15:00 AM 11:45:00 AM 11:55:00 AM 12:00:00 PM 11834 11899
PS 500
PI
PS 500 UT
UT
Purnama Bakhtiar RFU
Purnama Bakhtiar RFU
o Part number atau part yang bermasalah (jika tersedia)
15-Mar-15 576583 DT 3123 PIT Angrek BUS 6:00:00 PM 5:40:00 PM 6:30:00 PM 11:30:00 PM 11:40:00 PM 11:45:00 PM 13455 13508 Unit Can't Start Cleaning Strainer Strainer UT Addle D.S Bakhtiar RFU
17-Mar-15 576584 DT 3917 PIT Angrek BUS 11:00:00 PM 10:45:00 PM 11:05:00 PM 11:30:00 PM 11:45:00 PM 12:00:00 AM 14544 14600 Engine Low Power Replace Fuel Fil ter Fuel Filter UT Anggiandika Bakhtiar RFU o Info/detail lainnya yang relevan terhadap breakdown
• Pencatatan problem di logbook berguna sebagai informasi bagi supervisor untuk melakukan tindakan perbaikan dan sebagai
bahan pertimbangan pada saat reconsiliasi breakdown unit dengan customer.
UT SBPR | 3
Setiap problem unschedule harus dibuatkan WO sesuai job tipe unscheduled (USC)
1.5.A 1.2
di SAP dan detail insidennya dicatat di database
PIC: Radioman
Radioman sebagai point Naikkan Work Order USC Mencatat detail insiden
of contact pertama baru di SAP dan catat di database
nomor WO
Evidence :
• Terdapat WO untuk pekerjaan unschedule
• Terdapat detail insiden yang tercatat di database
UT SBPR | 4
1.5.A 1.3
Team Dedicate Unschedule ditugaskan untuk pergi ke unit dan menangani
Unschedule
PIC: Supervisor
• rooster mekanik
dibuat dengan
komposisi yang
Supervisor memilih team Respon
sesuai dengan rooster seimbang,
pertimbangannya
meliputi grade dan
pemilik kimper
Evidence :
• Terdapat team respon khusus di rooster mekanik dan di struktur organisasi yang sudah di tentukan sebelumnya untuk
menangani unit yang mengalami unschedule breakdown
• Team khusus diperlukan agar respon dan resolution pekerjaan unscheduled menjadi lebih cepat
• rooster yang benar diperlukan agar kemampuan masing-masing team merata (dalam jumlah dan kompetensi)
UT SBPR | 5
Team unscheduled breakdown yang ditugaskan, difasilitasi dedicate sarana
1.5.A 1.4
tranportasi lengkap dengan tools khusus
PIC: Supervisor
Hidraulic Tools
Elektric Tools
Dedicated vehicle yang digunakan
oleh tiger team
Publikasi
• Respon team terhadap unit yang mengalami unscheduled breakdown menjadi lebih cepat
• Pekerjaan menjadi lebih efisien karena tools tersedia lengkap dimobil
UT SBPR | 6
1.5.A 2 Inspect unit and investigate problem
Seperti apakah seharusnya penanganan Unscheduled Breakdown yang baik itu ...
Supervisor atau leader harus ada dilapangan untuk mensupervisi tim ketika terjadi
1.5.A 2.1
breakdown unschedule
1.5.A 2.2
Action plan perencanaan repair selalu dibuat setelah inspeksi unit dan investigasi
problem dan dicatat pada Maintenance & Repair Record form
1.5.A 2.3
Adanya fungsi part handler yang bertugas melakukan order part dan memastikan
part tersebut cepat tersedia
1.5.A 2.4 Setiap order part unschedule menggunakan RPL SAP dan di stempel urgent
1.5.A 2.5 Setiap spare part diterima dari PDC harus di good received dengan barcode
UT SBPR | 7
Supervisor atau leader harus ada dilapangan untuk mensupervisi tim ketika terjadi
1.5.A 2.1
breakdown unschedule
PIC: Supervisor Mekanik
Evidence :
• Ada Action Plan yang tertulis pada Form Maintenance & Repair Record halaman pertama
• Terdapat estimasi durasi pekerjaan yang diinformasikan supervisor atau mekanik ke radioman.
UT SBPR | 8
Action plan perencanaan repair selalu dibuat setelah inspeksi unit dan investigasi
1.5.A 2.2
problem dan dicatat pada Maintenance & Repair Record form
PIC: Supervisor Mekanik
• Action plan dan estimasi lead time perencanaan repair selalu dibuat agar proses repair terukur dan berjalan sesuai target
• Agar customer dapat memperkirakan kapan unit akan selesai sehingga pada saat unit sudah selesai, operator sudah siap
UT SBPR | 9
Adanya fungsi part handler yang bertugas melakukan order part dan memastikan
1.5.A 2.3
part tersebut cepat tersedia
PIC: Supervisor Parts Handler
Adanya fungsi Part Handler untuk mem-backup orderan part Unschedule Breakdown
• Dengan adanya fungsi part handler maka order part unschedule bisa dipercepat proses pengorderannya dan termonitor
UT SBPR | 10
1.5.A 2.4 Setiap order part unschedule menggunakan RPL SAP dan di stempel urgent
PIC: Supervisor Radioman
• RPL SAP merupakan dokumen resmi untuk mengorder spare part dan stempel urgent digunakan agar penanganan part
unschedule menjadi lebih cepat
UT SBPR | 11
1.5.A 2.5 Setiap spare part diterima dari PDC harus di good received dengan barcode /
manual SAP PIC: Parts Handler
• Good received dengan barcode / manual SAP dilakukan untuk akurasi dan efisiensi proses BAST
UT SBPR | 12
1.5.A 2.6 Serah terima part unschedule ke mekanik menggunakan NPB/SPB
PIC: Parts Handler
• NPB/SPB wajib ditandangani & dibawa oleh mekanik sebagai media kontrol untuk pengambilan dan pemakaian parts
UT SBPR | 13
1.5.A 3 Go ahead and do the repair
Seperti apakah seharusnya penanganan Unscheduled Breakdown yang baik itu ...
1.5.A 3.1
Pre release info ke customer dan radioman dilakukan 30 menit sebelum unit ready
dan dicatat di logbook oleh radioman
1.5.A 3.2 Ground test dan final inspection dilakukan sebelum unit di release
1.5.A 3.3
Informasi waktu selesainya perbaikan harus diinfokan ke MCR customer dan ke
radioman untuk dicatat di logbook dan diupdate di database
UT SBPR | 14
Pre release info ke customer dan radioman dilakukan 30 menit sebelum unit ready
1.5.A 3.1
dan dicatat di logbook oleh radioman
PIC: Supervisor Mekanik
Time
Date No WO Code Unit Location BUS/ SCH Actual Estimasi Pre Release SMR Start SMR Finish
Info Trouble Start Job RFU
Down RFU Info
02-Mar-15 576582 DT 3663 PIT Angrek SCH 8:00:00 AM 7:45:00 AM 8:15:00 AM 9:45:00 AM 9:50:00 AM 10:00:00 AM 11134 11149
05-Mar-15 575456 DT 3889 PIT Mawar BUS 2:30:00 AM 2:20:00 AM 2:30:00 AM 2:45:00 AM 3:10:00 AM 3:30:00 AM 10334 10350
08-Mar-15 576585 DT 3784 PIT Binggo SCH 8:00:00 AM 7:48:00 AM 8:10:00 AM 12:00:00 PM 11:50:00 AM 12:05:00 PM 9084 1094
11-Mar-15 576589 DT 3987 PIT Mawar SCH 10:00:00 AM 9:57:00 AM 10:15:00 AM 11:45:00 AM 11:55:00 AM 12:00:00 PM 11834 11899
15-Mar-15 576583 DT 3123 PIT Angrek BUS 6:00:00 PM 5:40:00 PM 6:30:00 PM 11:30:00 PM 11:40:00 PM 11:45:00 PM 13455 13508
Supervisor/Mekanik, Radioman dan Customer 17-Mar-15 576584 DT 3917 PIT Angrek BUS 11:00:00 PM 10:45:00 PM 11:05:00 PM 11:30:00 PM 11:45:00 PM 12:00:00 AM 14544 14600
memberi pre release info penerima informasi pre
ke customer dan radioman release info Informasi pre release info dicatat pada kolom
yang tersedia
Evidence :
• Terdapat pencatatan pre release info yang tercatat di log book radioman.
• Pre release info diperlukan agar customer bisa mempersiapkan operator sehingga pada saat unit ready, unit bisa langsung
beroperasi
UT SBPR | 15
1.5.A 3.2 Ground test dan final inspection dilakukan sebelum unit di release
PIC: Supervisor Mekanik
• Ground test dilakukan untuk menguji apakah problem sudah selesai diperbaiki dan unit beroperasi secara normal
• Final inspection diperlukan agar tidak ada masalah lagi setelah unit di release
UT SBPR | 16
Informasi waktu selesainya perbaikan harus diinfokan ke MCR customer melalui
1.5.A 3.3
radioman dan dicatat di logbook kemudian diupdate di database
PIC: Supervisor Radioman
Time
PIC Status
Actual Estimasi Pre Release SMR Start SMR Finish Problem Description Action Component Resp. Mechanic Name
Info Trouble Start Job RFU Customer (RFU/ CT)
Down RFU Info
8:00:00 AM 7:45:00 AM 8:15:00 AM 9:45:00 AM 9:50:00 AM 10:00:00 AM 11134 11149 PI UT Addle D.S Bakhtiar RFU
-Reposisi Clamp Informasi unit release
2:30:00 AM 2:20:00 AM 2:30:00 AM 2:45:00 AM 3:10:00 AM 3:30:00 AM 10334 10350 Error 03 PAMA Anggiandika Bakhtiar RFU dicatat pada kolom yang
-ACC Pedal
8:00:00 AM 7:48:00 AM 8:10:00 AM 12:00:00 PM 11:50:00 AM 12:05:00 PM 9084 1094 PS 500 UT Purnama Bakhtiar RFU telah tersedia
PS 500
10:00:00 AM 9:57:00 AM 10:15:00 AM 11:45:00 AM 11:55:00 AM 12:00:00 PM 11834 11899 PI UT Purnama Bakhtiar RFU
6:00:00 PM 5:40:00 PM 6:30:00 PM 11:30:00 PM 11:40:00 PM 11:45:00 PM 13455 13508 Unit Can't Start Cleaning Strainer Strainer UT Addle D.S Bakhtiar RFU
11:00:00 PM 10:45:00 PM 11:05:00 PM 11:30:00 PM 11:45:00 PM 12:00:00 AM 14544 14600 Engine Low Power Replace Fuel Filter Fuel Filter UT Anggiandika Bakhtiar RFU
• Informasi waktu selesai harus diinfokan ke MCR (Machine Control Room) dan radioman agar pencatatan waktu breakdownnya
sama, untuk keperluan rekonsiliasi breakdown unit.
UT SBPR | 17
1.5.A 4 Enter data in report
Seperti apakah seharusnya penanganan Unscheduled Breakdown yang baik itu ...
UT SBPR | 18
1.5.A 4.1
Detail pekerjaan unscheduled yang dilakukan wajib diisikan kedalam Form
Maintenance & Repair Record secara lengkap
PIC: Mekanik
• Form Maintenance & Repair Record merupakan inputan untuk pengisian history pekerjaan di database
UT SBPR | 19
Pengisian problem log konsisten dilakukan untuk setiap temuan masalah atau
1.5.A 4.2
kendala pada saat pelaksanaan unschedule dan dilakukan problem solving
PIC: Supervisor Mekanik
Catatan penting :
1. Problem log bertujuan untuk memastikan pekerjaan dapat
selesai sesuai dengan target dan agar problem yang sama
tidak berulang kembali
2. Supervisor/ team leader wajib mencatat PIC pelapor dan PIC
pe-follow up problem tersebut
• Problem log harus diisi agar kendala yang timbul bisa didata dan dibuatkan PICAnya untuk antisipasi pekerjaan berikutnya
UT SBPR | 20
1.5.A 4.3 MTC wajib diinput maksimal 2 hari setelah pekerjaan selesai
PIC: Mekanik
• MTC harus segera diinput agar man hours mekanik tercatat dan WO dapat segera di closing
UT SBPR | 21
1.5.A 5 Review job
Seperti apakah seharusnya penanganan Unscheduled Breakdown yang baik itu ...
1.5.A 5.1 Root Cause Problem Solving wajib dilakukan ketika ada pekerjaan unscheduled
dan dicatat di Form Maintenance & Repair Record hal ke 2
1.5.A 5.2 Semua dokumen unschedule repair dievaluasi dan direview pengisiannya maksimal
1 hari setelah pekerjaan selesai
1.5.A 5.3
Update dokumen unschedule breakdown ke database KPI dan database action
tracker maksimal 2 hari setelah pekerjaan selesai
1.5.A 5.4
Follow-up action dari RCPS wajib ditindaklanjuti dan diupdate di database action
tracker secara rutin
Spare parts yang sudah dipakai harus di good issue dan spare parts yang tidak
1.5.A 5.5 terpakai harus di return ke Parts Departement maksimal 1 hari setelah dokumen
NPB/SPB diterima di PDCSS/WPSR
1.5.A 5.6
TECO Work Order di SAP maksimal 3 hari setelah pekerjaan Unschedule breakdown
selesai
UT SBPR | 22
Root Cause Problem Solving wajib dilakukan ketika ada pekerjaan unscheduled
1.5.A 5.1
dan dicatat di Form Maintenance & Repair Record hal ke 2 (1/2)
PIC: Supervisor Mekanik
• RCPS wajib dilakukan untuk mencari akar masalah dan menentukan tindakan permanen agar breakdown unschedule tidak
terjadi lagi
UT SBPR | 23
1.5.A 5.1
Root Cause Problem Solving wajib dilakukan ketika ada pekerjaan unscheduled
dan dicatat di Form Maintenance & Repair Record hal ke 2 (2/2)
PIC: Supervisor Mekanik
Problem
Problem 2. Mengapa overload fuse putus?
▪ Karena oli di dalam shaft tidak
cukup
Why? Why?
3. Mengapa olinya tidak cukup?
▪ Pompa oli tidak memompa oli
Why? Why? Why? yang cukup
UT SBPR | 24
1.5.A 5.2
Semua dokumen unschedule repair dievaluasi dan direview pengisiannya
maksimal 1 hari setelah pekerjaan selesai (1/2)
PIC: Supervisor
• Evaluasi dan review dokumen dilakukan agar pengisiannya lengkap dan benar sebelum diinput ke database
UT SBPR | 25
1.5.A 5.2 Semua dokumen unschedule repair dievaluasi dan direview pengisiannya
maksimal 1 hari setelah pekerjaan selesai (2/2)
PIC: Supervisor
UT SBPR | 26
Update dokumen unschedule breakdown ke database KPI dan database action
1.5.A 5.3
tracker maksimal 2 hari setelah pekerjaan selesai
PIC: Radioman
ACTION TRACKER
*Memonitor detail problem serta fol ow up action, jika diperlukan agar dibuat PICA tersendiri.
3 0:0
• Update database KPI 2 hari setelah pekerjaan selesai akan bermanfaat untuk pencapaian KPI atas performance unschedule
• Problem log dan RCPS diinput ke database action tracker agar bisa di monitor secara lengkap
UT SBPR | 27
1.5.A 5.4
Follow-up action dari RCPS wajib ditindaklanjuti dan diupdate di database action
tracker secara rutin
PIC: Supervisor
• Follow-up action dari RCPS diperlukan sebagai tindakan preventive agar tidak terjadi lagi problem berulang baik pada unit
yang sama maupun unit yang lain.
UT SBPR | 28
Spare parts yang sudah dipakai harus di good issue dan spare parts yang tidak
1.5.A 5.5 terpakai harus di return ke Parts Departement maksimal 1 hari setelah dokumen
NPB/SPB diterima di PDCSS/WPSR PIC: PDCSS/WPSR ADM PPC
• Good issue dilakukan untuk closing JIP atas spare parts yang sudah dipakai
• Pengembalian spare parts yang tidak dipakai dilakukan agar JIP atas spare parts tersebut dapat di closing sehingga spare
parts tersebut bisa dilakukan on hand (menjadi stok spare parts)
UT SBPR | 29
1.5.A 5.6 TECO Work Order di SAP maksimal 3 hari setelah pekerjaan Unschedule breakdown
selesai
PIC: ADM PPC
• Closing job di SAP harus dilakukan untuk tertib administrasi dan transfer cost.
UT SBPR | 30